KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
Foto
4x6
NIM. Kelompok:
i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena “Modul Praktik Profesi
Stase Keperawatan Medikal Bedah” ini dapat selesai disusun dan disampaikan kepada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta. Buku ini dibagi dalam enam Bab yang terdiri dari Pendahuuan, Deskripsi
Mata Kuliah, Kompetensi, Proses Pelaksanaan Praktik, Evaluasi, dan Penutup.
Modul Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah ini merupakan bagian dari rangkaian
BPKM Praktik Profesi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta, yang diharapkan dapat
membantu mahasiswa yang menjalani praktik profesi, khususnya di area keperawatan
medical bedah, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dengan maksimal.
Penyusunan modul ini telah melalui proses yang cukup panjang dengan
mempertimbangkan masukan-masukan dari pihak-pihak dan sumber-sumber yang terkait.
Kami menyadari bahwa buku ini masih mempunyai kekurangan, oleh karenanya koreksi
dan pemikiran akan sangat diperlukan guna penyempurnaan buku ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL………………………………………………................................ i
PRAKATA………………………………………………............................................. ii
DAFTAR ISI………………………………………………........................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………............................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1
B. Tujuan ……………………………………………………………….. 1
BAB II DESKRIPSI MATA KULIAH
A. Deskripsi Mata Kuliah ……………………………………………… 2
B. Jumlah SKS ………………………………………………………… 2
C. Metode Praktik………………………………………………………. 2
D. Prasarat Mata Kuliah ………………………………………………. 4
BAB III KOMPETENSI
A. Kompetensi Utama ………………………………………………… 5
B. Kompetensi Pendukung …………………………………………… 5
C. Kompetensi Lainnya ……………………………………………….. 6
D. Target Pencapaian …………………………………………………. 6
E. Target Ketrampilan ………………………………………………… 7
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Proses dan Desain Preceptorship Praktik Profesi ……………… 15
B. Waktu danTempat Praktik ………………………………………... 16
C. Peralatan Praktik …………………………………………………… 16
D. Metode Pembelajaran ……………………………………………... 17
E. Tugas-Tugas ……………………………………………………….. 17
F. Tata Tertib Preceptee di Lahan Praktik ………………………… 18
G. Tata Tertib Preceptor di Lahan Praktik ……………………….. 20
BAB V EVALUASI
A. Tujuan Evaluasi (formatif dan sumatif) …………………………... 21
B. Cakupan dan Bobot Evaluasi ……………………………….......... 21
C. Acuan Penilaian ……………………………………………………. 23
D. Kelulusan …………………………………………………………… 23
BAB VI PENUTUP …………………………………………………………........... 24
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 25
Lampiran
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan medikal bedah merupakan program pendidikan yang bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang mampu berperan sebagai ners dengan kompetensi
keperawatan medikal bedah. Preceptee diharapkan dapat mengaplikasikan berbagai
konsep dan teori keperawatan yang berhubungan dengan medikal bedah pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Selain itu, preceptee pada program profesi
ners diharuskan untuk melaksanakan praktik di departemen Keperawatan Medikal
Bedah supaya dapat menerapkan fungsi-fungsi independen, dependen, dan
kolaboratif dengan supervisi dari preceptor dan staf di lahan praktik sebelum memasuki
lapangan kerja yang sesungguhnya. Untuk melaksanakan praktik profesi keperawatan
medikal bedah, maka diperlukan adanya modul guna membantu preceptee dalam
pencapaian tujuan praktik.
Pada era pandemi COVID-19 ini meskipun mahasiswa tidak bisa optimal melakukan
praktik langsung dengan pasien tetapi kompetensi harus tetap dicapai sesuai capaian
pembelajaran di program profesi Ners. Hal tersebut menyebabkan beberapa modifikasi
dalam sistem pembelajaran ini yaitu melalui metode dalam jaringan (daring) dan luar
jaringan (luring).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang proses
pelaksanaan praktik profesi ners keperawatan medikal bedah.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran tentang mata kuliah keperawatan medikal bedah
b. Menjelaskan kompetensi yang harus dicapai selama praktik
c. Memberikan gambaran pelaksanaan praktik, termasuk proses bimbingan,
metode pembelajaran, ketentuan praktik, dan tugas-tugas preceptee
d. Memberikan penjelasan tentang evaluasi praktik
e. Memberikan gambaran tentang format-format laporan dan penilaian.
1
2
BAB II
DESKRIPSI MATA KULIAH
B. Jumlah SKS
Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
Beban Studi : 8 SKS (8 X 16 X 3 Jam = 384 Jam = 8 Minggu)
Penempatan : Semester I
C. Metode Praktik
Metode praktik semester I dilaksanakan secara Luar Jaringan (Luring) serta Dalam
Jaringan (Daring). Praktik luring dilaksanakan di Laboratorium STIKES Bethesda
Yakkum dan Rumah Sakit Bethesda, serta daring dilaksanakan untuk mengerjakan
tugas individu dan kelompok. Kegiatan luring dan daring praktik semester I dibagi
menjadi 4 bagian yaitu pelatihan, studi kasus, labskill di laboratorium dan analisis jurnal
PICO, serta praktik klinik antara lain sebagai berikut:
1. Pelatihan pada setiap stase
Mahasiswa melaksanakan pendalaman kognitif, psikomotor, dan afektif untuk Stase
Keperawatan Medikal Bedah dengan jadwal 25 - 30 Januari 2021: Perceptee
melakukan review terkait ketrampilan pelatihan HD (penggunaan alat HD (priming)),
pelatihan perawat bedah (Scoring, alat-alat, cara cuci tangan, serta APD yang
digunakan di IBS), pelatihan meurologi, melakukan labskill, serta persiapan Ujian
Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) pada stase Keperawatan Medikal Bedah.
3
2. Studi Kasus
Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok akan diberikan
kasus untuk disusun asuhan keperawatannya. Laporan kasus akan dikumpulkan
2
dan dipresentasikan pada hari Rabu didepan semua pembimbing dalam satu
angkatan, melakukan revisi bila diperlukan, serta mengumpulkan laporan yang
sudah di ACC pada hari Jumat. Jadwal studi kasus pada Stase Keperawatan
Medikal Bedah yaitu 22 - 27 Februari 2021.
3. Labskill di Laboratorium dan Analisis Jurnal PICO
Praktik laboratorium dilaksanakan pada 01 - 20 Maret 2021 (3 minggu). Mahasiswa
dibagi menjadi 7 kelompok (daftar kelompok terlampir). Pelaksanaan pencapaian
ketrampilan dilaksanakan secara daring dan luring. Metode luring akan
dilaksanakan dengan cara mahasiswa hadir untuk labskill di laboratorium STIKES
Bethesda Yakkum dengan shift pagi (08.00-11.00 WIB) dan siang (12.00-15.00
WIB). Di luar jam luring tersebut, mahasiswa melaksanakan tugas daringnya yaitu
secara berkelompok mengerjakan analisis jurnal PICO untuk Stase Keperawatan
Anak (minggu I), Stase Keperawatan Maternitas (minggu II), serta Stase
keperawatan Gawat Darurat (minggu III). Analisis jurnal PICO dipresentasikan di
depan pembimbing dan audience sesuai kesepakatan waktu masing-masing
kelompok dengan pembimbingnya.
Mahasiswa akan melaksanakan pencapaian ketrampilan di laboratorium sesuai
ketrampilan (SOP) yang dijadwalkan (terlampir), dengan time schedule sebagai
berikut:
Senin : Pre-conference, pengumpulan kontrak belajar, penulisan logbook, serta
melaksanakan 3-4 ketrampilan sesuai SOP
Selasa : Penulisan logbook, dan melaksanakan labskill 3-4 ketrampilan sesuai SOP
Rabu : Penulisan logbook, dan melaksanakan labskill 3-4 ketrampilan sesuai SOP
Kamis : Penulisan logbook, melaksanakan labskill 3-4 ketrampilan sesuai SOP,
serta mahasiswa dan pembimbing menyepakati satu ketrampilan apa
yang akan dievaluasi oleh pembimbing untuk masing-masing mahasiswa
Jumat: Pembimbing mengevaluasi pelaksanaan ketrampilan sesuai SOP melalui
live Google Meet.
Sabtu: Finalisasi Analisis Jurnal PICO
Bukti semua tindakan yang telah dilaksanakan, dibubuhkan tanda tangan
pembimbing pada buku saku mahasiswa.
4
4. Praktik Klinik
Mahasiswa melakukan praktik klinik di Rumah Sakit Bethesda pada 22 Maret – 5
Juni 2021 (mapping terlampir). Praktik di rumah sakit akan dilaksanakan setiap
harinya adalah 3 jam dengan shift pagi (jam 07.00 – 10.00 WIB), serta shift siang
(jam 12.00 – 15.00 WIB) untuk mencari kasus, mencapai target kompetensi
ketrampilan, serta ujian stase.
BAB III
KOMPETENSI
A. Kompetensi Utama
Kompetensi utama lulusan program studi pendidikan profesi ners STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta untuk departmen medikal bedah, adalah:
1. Mampu membina hubungan interpersonal dengan menerapkan komunikasi secara
efektif kepada klien pada kasus medikal bedah, terdiri dari individu, keluarga,
kelompok khusus, masyarakat dan tim kesehatan.
2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di area keperawatan
medikal bedah dengan menerapkan aspek legal, etis dan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
3. Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan kepada klien medikal bedah, baik
secara individu, keluarga, kelompok khusus, maupun komunitas.
4. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan managemen keperawatan di area
keperawatan medikal bedah.
5. Mampu menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan medikal bedah.
6. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus-menerus atau belajar
sepanjang hayat.
B. Kompetensi Pendukung
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan medikal bedah, preceptee mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
orang dewasa
2. Menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa
ditatanan klinik dengan gangguan sistem tubuh
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap klien yang unik
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dewasa
5
6
C. Kompetensi Lainnya
1. Melakukan komunikasi yang efektif dengan menggunakan bahasa Inggris dalam
pemberian asuhan keperawatan pada klien dari negara lain.
2. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
D. Target Pencapaian
Untuk mengetahui perkembangan perceptee dan melakukan evaluasi secara
berkesinambungan, maka perceptee diwajibkan untuk memenuhi tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Pelatihan pada setiap stase
Perceptee melakukan review terkait ketrampilan pelatihan HD (penggunaan alat HD
(priming)), pelatihan perawat bedah (Scoring, alat-alat, cara cuci tangan, serta APD
yang digunakan di IBS), pelatihan meurologi, melakukan labskill, serta persiapan
Ujian Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) pada stase Keperawatan Medikal Bedah.
7
2. Studi kasus
Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok akan diberikan
kasus untuk disusun asuhan keperawatannya. Laporan kasus akan dikumpulkan
dan dipresentasikan pada hari Rabu didepan semua pembimbing dalam satu
angkatan, melakukan revisi bila diperlukan, serta mengumpulkan laporan yang
sudah diACC pada hari Jumat.
3. Labskill di Laboraorium dan Analisis Jurnal PICO
Mahasiswa dibagi menjadi 7 kelompok. Metode luring akan dilaksanakan dengan
cara mahasiswa hadir untuk labskill sesuai SOP di laboratorium STIKES Bethesda
Yakkum dengan shift pagi (08.00-11.00 WIB) dan siang (12.00-15.00 WIB). Bukti
semua tindakan yang telah dilaksanakan, dibubuhkan tanda tangan pembimbing
pada buku saku mahasiswa.
Di luar jam luring tersebut, mahasiswa melaksanakan tugas daringnya yaitu
secara berkelompok mengerjakan analisis jurnal PICO untuk Stase Keperawatan
Anak (minggu I), Stase Keperawatan Maternitas (minggu II), serta Stase
keperawatan Gawat Darurat (minggu III). Analisis jurnal PICO dipresentasikan di
depan pembimbing dan audience sesuai kesepakatan waktu masing-masing
kelompok dengan pembimbingnya.
4. Praktik klinik
a. Individu: Kontrak belajar, Logbook, empat Laporan Pendahuluan untuk satu
resume di HD, satu resume di IBS dan dua Asuhan Keperawatan (satu kasus
ujian stase dan satu kasus dari ruangan yang berbeda dengan tempat ujian)
dengan sistem yang berbeda
b. Kelompok (1 angkatan): Seminar ber-SKP
c. Ujian stase
E. Target Ketrampilan
Target ketrampilan utama untuk keperawatan medikal bedah adalah (lebih terinci di
bagian lampiran target ketrampilan):
1. Sistem Pencernaan
a. melakukan pengkajian pada klien dengan atau yang beresiko menderita
gangguan nutrisi dan fungsi pencernaan
b. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan
abnormal
8
5. Sistem Musculoskeletal
a. melakukan pengkajian, termasuk penggalian riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik pada klien dengan atau beresiko mengalami gangguan pada
sistem musculoskeletal
b. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan yang
abnormal
c. memberikan obat-obatan oral, topical, dan injeksi secara tepat dan aman
d. melakukan perawatan pada klien yang mendapatkan operasi, misalnya
debridement untuk osteomyelitis atau total join replacement
e. mengintegrasikan perawatan interdisipliner untuk pasien dengan gangguan
pada sistem musculoskeletal
f. memberikan edukasi yang berbasis komunitas dan perawatan mandiri pada
klien dengan gangguan pada sistem muskuloskeletal
g. merevisi rencana asuhan keperawatan pada saat diperlukan untuk mendorong
atau mempertahankan status kesehatan pada klien dengan gangguan pada
sistem muskuloskeletal
6. Sistem Integumen
a. mengkaji status fisik klien dengan gangguan integument (kulit, rambut, dan
kuku) dan memonitor, mendokumentasikan, dan melaporkan manifestasi yang
abnormal
b. menggunakan hasil-hasil penelitian terbaru untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perawatan pada klien dengan gangguan integumen
seperti ulkus decubitus dan skin tears.
c. menggunakan berbagai macam peralatan untuk peralatan luka, misalnya
berbagai jenis wound dressings (ca-alginate, hydrocolloid, dll) atau vacuum-
assisted closure (VAC) jika memungkinkan.
d. memberikan pengobatan topical, oral, dan injeksi yang digunakan untuk
merawat gangguan kulit secara benar dan aman, termasuk memberikan
perawatan untuk klien dengan luka bakar.
e. mengintegrasikan perawatan interdisipliner untuk perawatan klien dengan
gangguan kulit
f. memberikan edukasi yang sesuai untuk pencegahan dan perawatan diri klien
dengan gangguan integumen
7. Sistem Endokrin
a. melakukan pengkajian pada klien yang mempunyai atau beresiko mengalami
perubahan struktur atau fungsi glandula endokrin
11
11. Onkologi
a. mempersiapkan pemeriksaan-pemeriksaan yang berhubungan dengan kanker:
marker tumor, x-ray, CT-scan, MRI, USG, nuclear imaging, angiography,
sigmoidoskopi, cystoscopy, endoscopy, bronchoscopy, dan test laboratorium
yang lain (CEA, ACP, ACTH, Ca, CRP, dll).
b. mengkaji, memonitor, mendokumentasikan, dan melaporkan status fisik klien
dengan kanker, termasuk penggunaan skala Karnofsky atau ECOG.
c. menerapkan hasil-hasil penelitian untuk rencana asuhan keperawatan klien
dengan kanker, termasuk dengan menggunakan terapi-terapi komplementer
(botanical agents, suplemen nutrisi, program diet, modalitas mind-body, energy
penyembuhan, pendekatan spiritualitas, dan terapi miscellaneous untuk
keluhan-keluhan mual, muntah, dll)
d. memberikan tindakan-tindakan keperawatan untuk membantu klien mengatasi
kecemasan, gangguan gambaran diri, anticipatory grieving, resiko cedera,
ketidakseimbangan nutrisi, dan kerusakan integritas kulit.
e. memberikan obat-obatan kemotherapi dan pengobatan lain untuk nyeri, mual,
dan muntah, mucositis atau anemia secara benar dan aman
f. memperhatikan faktor adat, budaya, kepercayaan, dan agama dalam merawat
pasien dengan kanker
g. pemberian edukasi untuk pencegahan kanker, serta mempertahankan dan
mempromosikan status fisik klien
12. Peri-operatif
a. Persiapan pembedahan:
- mendampingi klien pada saat pemberian informasi dan pernyataan
persetujuan
- orientasi ruang operasi
- persiapan bowel (huknah, pemberian obat-obatan supositoria)
- persiapan kuit (mandi, cukur, alcohol untuk area operasi)
- pemasangan kateter
- pemasangan infus
- pemberian obat-obatan pre-operatif
- pengecekan barang-barang pribadi (cincin, jam, uang), make-up (lipstick, cat
kuku, make-up wajah), dan protesa.
b. Mengkaji status fisiologis klien untuk mengkaji kemampuan toleransi terhadap
pembedahan dan resiko-resiko komplikasi
c. Mengkaji status kesehatan psikososial klien dan keluarganya
14
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
15
16
- Fase introduksi
Pada fase ini, preceptee mulai melakukan kontak langsung dengan pasien.
Preceptee diharuskan memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya
didampingi oleh preseptor, sebagai perawat yang akan merawat pasien dalam
kurun waktu tertentu (sesuai jadwal praktik minggu tersebut) dan menentukan
kontrak kerja.
- Fase kerja
Preceptee praktik melakukan pengkajian langsung dengan pasien melalui
pengkajian fisik. Selain itu, preceptee juga dapat melakukan wawancara
dengan pasien dan keluarganya, tetapi data yang sudah bisa didapatkan
melalui studi dokumentasi tidak perlu ditanyakan kembali ke
pasien/keluarganya, kecuali untuk klarifikasi atau data yang sifatnya selalu
berubah (contoh: keluhan utama).
Setelah pengkajian dilakukan, maka diagnosa keperawatan disusun
(menggunakan acuan NANDA terbaru dan SDKI) dari semua masalah
keperawatan yang muncul dalam analisa data dan diprioritaskan. Dari prioritas
masalah yang sudah dibuat, maka preceptee dapat menyusun minimal 3 (tiga)
rencana asuhan keperawatan menggunakan acuan yang berlaku (seperti NIC
dan NOC atau SIKI). Proses selanjutnya sesuai dengan proses keperawatan
adalah pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi menggunakan rumusan
IE(SOAP) untuk asuhan keperawatan shift pertama dan SOAPIE(SOAP)R
untuk shift berikutnya.
- Fase terminasi
Preceptee diharuskan melaporkan semua asuhan keperawatan yang telah
dilakukan dan perkembangan pasien kepada staf ruangan dan preseptor,
serta rencana tindak lanjut perawatan pasien tersebut sesuai dengan dengan
evaluasi terakhir.
C. Peralatan Praktik
Peralatan/ perlengkapan berikut ini WAJIB disiapkan untuk menunjang pencapaian
tujuan praktik.
1. Nursing kit yang terdiri dari stetoskop, sphygmomanometer (tensimeter), meteran,
2 buah penggaris transparan, reflex hammer, senter kecil, pinset anatomis-
chirurgis, piala ginjal, dan galipot.
17
2. Jas praktik
3. Jam tangan (detik)
4. APD sesuai level
5. Block note kecil dan ballpoint.
6. Paper towel atau tissue (mengeringkan tangan setelah cuci tangan)
7. Perlengkapan lainnya untuk keperluan belajar (baki, tempat obat dan lain-lain bila
diperlukan)
D. Metode Pembelajaran
1. Laporan (laporan pendahuluan, resume, asuhan keperawatan, buku saku, analisis
jurnal, seminar kasus)
2. Penugasan klinik: asuhan keperawatan, resume, dan pencapaian target
ketrampilan
3. Pre- dan post- konferensi
4. Presentasi kelompok: seminar kasus dan analisis jurnal
5. Demonstrasi
6. Bed side teaching
7. Belajar mandiri
8. Tutorial individual
9. Diskusi kasus
E. Tugas-tugas
Tugas Preceptee
Untuk mengetahui perkembangan preceptee dan melakukan evaluasi secara
berkesinambungan, maka preceptee diwajibkan untuk memenuhi tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Menyusun kontrak pembelajaran
2. Menyusun log book
3. Mengisi buku saku preceptee
4. Membuat laporan pendahuluan
5. Membuat laporan asuhan keperawatan
6. Pencapaian target ketrampilan
7. Melakukan presentasi analisis jurnal/literatur (kelompok)
8. Melakukan presentasi serminar kasus (kelompok)
9. Melaksanakan ujian praktik stase.
10. Melakukan seminar dengan topik 3S (kelompok)
18
Tugas Preseptor
1. Merencanakan dan melaksanakan proses preseptorsip dan seluruh kegiatan
praktik klinik di lahan preceptorship praktik masing-masing
2. Memeriksa dan memberikan penilaian terhadap tugas-tugas praktik preceptee
3. Menghadiri dan memberikan masukan dan penilaian seminar
4. Mengumpulkan hasil-hasil penilaian, laporan ujian, daftar hadir preseptor, dan
dokumentasi preseptorsip pada akhir periode praktik.
F. Tata Tertib Preceptee di Lahan Praktik
1. Disiplin
a. Kehadiran preceptee 100%
b. Ketidakhadiran karena sakit/ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan
kepada preseptor, koordinator mata kuliah dan ketua program studi dan
preceptee wajib mengganti sesuai jumlah hari yang ditinggalkan. Apabila
preceptee tidak hadir tanpa keterangan, maka preceptee harus mengganti
sebanyak dua kali ketidakhadiran dengan catatan tidak boleh double shift.
c. Preceptee wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai, pulang
sesuai waktu yang berlaku di lahan praktik dan menandatangani daftar
hadir/pulang sesuai dengan waktu datang/pulang. Preceptee tidak
diperkenankan meninggalkan lahan praktik selama jam praktek kecuali pada
jam istirahat
d. Waktu istirahat preceptee adalah 30 menit dalam satu shift, diatur bergantian
dalam kelompok shift, atas seijin preseptor klinik atau kepala jaga.
e. Preceptee bertanggung jawab untuk memastikan tugas-tugas telah selesai
dilakukan dan meminta validasi dari preseptor untuk setiap tugas yang telah
diselesaikan demi kelancaran proses selanjutnya.
f. Preceptee wajib mengikuti tata tertib khusus yang diberlakukan oleh lahan
praktik
d. Preceptee wajib menjaga perilaku, sikap, dan kejujuran baik terhadap seluruh
staf di lahan praktik, staf dari insitusi pendidikan, maupun terhadap pasien,
keluarganya, dan pengguna lahan praktik
e. Seragam praktik hanya boleh dipergunakan di lingkungan internal lahan
praktik. Waktu berangkat, istirahat, kegiatan luar, dan pulang, preceptee harus
berganti pakaian atau menggunakan penutup (seperti jaket almamater)
f. Preceptee yang akan menggunakan fasilitas dan sarana lahan praktik harus
atas seijin (bila perlu tertulis) dari pihak yang berwenang di lahan praktik. Bila
merusakkan atau menghilangkan alat-alat yang ada di lahan praktik atau dari
kampus, maka preceptee wajib menyampaikan hal tersebut kepada
pembibing atau pihak yang berwenang di lahan praktik/kampus dan
mengganti alat-alat tersebut.
g. Preceptee dilarang keras membawa senjata tajam, merokok, minum minuman
keras, mabuk, dan menggunakan NAPZA.
3. Pelaksanaan Tugas
a. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan dengan
memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip tindakan keperawatan
(steril, bersih), secara efektif dan efisien. Preceptee tidak diperkenankan
melakukan tindakan keperawatan tanpa sepengetahuan atau pengawasan
preseptor/petugas yang berdinas.
b. Mengikuti arahan dari preseptor dan staf terkait di lahan praktik
c. Mengikuti kegiatan rutin di lahan praktik sebagai kesempatan yang baik untuk
memperoleh pengalaman dan pengembangan diri, atas sepengetahuan
preseptor atau kepala jaga di lahan praktik
d. Mengutamakan hak-hak pasien terutama privasi dan kerahasiaan klien
dengan tidak menyampaikan informasi medik pada pasien/keluarga/orang
lain.
BAB V
EVALUASI
Prosedur evaluasi:
1. Evaluasi proses:
- Preceptee membawa laporan pendahuluan dan format penilaian laporan
pendahuluan kepada preseptor
- Preseptor dapat meminta preceptee memperbaiki laporan pendahuluan jika
diperlukan.
- Setelah LP disetujui, maka preceptee membuat asuhan keperawatan atau
resume.
- Laporan perkembangan dibuat setiap dinas.
- Laporan asuhan keperawatan dikumpulkan kepada preceptor, dilakukan
perbaikan jika diperlukan.
21
22
- Pada hari kempat, preceptee melakukan ujian presentasi secara online dengan
perceptor klinik dan akademik sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap
asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
- Laporan ujian dapat diminta untuk diperbaiki jika diperlukan dan baru akan
dinilai setelah laporan akhir dikumpulkan kepada penguji.
- Rekapitulasi nilai ujian dan laporan pelaksanaan ujian dikumpulkan oleh penguji
kepada Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners segera setelah ujian hari keempat
selesai dilakukan.
5. Sikap
- Preseptor melakukan penilaian berdasarkan performance sikap preceptee
selama melakukan praktik klinik.
- Penilaian dilakukan setiap minggu menggunakan form evaluasi sikap
C. Acuan Penilaian
Acuan penilaian praktik diberikan dengan menggunakan angka 1 – 4
D. Kelulusan
Seorang preceptee dinyatakan berhasil menyelesaikan (lulus) stase keperawatan
medikal bedah setelah mendapatkan nilai minimal 3,00, sehingga preceptee yang
belum lulus harus mengulang kembali.
24
BAB VI
PENUTUP
Penguasaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku sebagai kompetensi yang
didapat selama pendidikan akan merupakan landasan utama bagi perawat untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan dalam upaya pelayanan kesehatan di area keperawatan
medikal bedah. Oleh karena itu, praktik klinik keperawatan medikal bedah merupakan
komponen penting dan tahapan yang perlu dilalui oleh preceptee keperawatan sebelum
memasuki atau kembali ke dunia kerja yang sesungguhnya. Proses pembelajaran praktik
profesi di keperawatan medikal bedah dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi integrasi
antara ilmu dan praktik.
Dengan adanya buku modul praktik keperawatan medikal bedah ini, diharapkan preceptee
mempunyai pegangan dalam melaksanakan praktik profesi di stase keperawatan medikal
bedah, sehingga pencapaian kompetensi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan se-
optimal mungkin. Pengembangan modul praktik keperawatan medikal bedah ini akan
dilakukan secara terus-menerus berdasarkan masukan dari berbagai pihak.
24
25
Daftar Pustaka
Baradero, M et al. (2009). “Prinsip & Praktik Keperawatan Perioperatif”. Penerit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Rosyidi, KRMN & Wulansari, ND (2013). “Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah:
Buku Saku”. Penerbit Trans Info Media.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2011).“Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth”. Volume 1-3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Haryanti, Fitri. (Ed). (2016). “Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia 2015”. AIPNI,
Jakarta.
26
LAMPIRAN
Lampiran 1
12 – 17 April 2021 7* 1* 2* 3 4 5 6*
19 – 24 April 2021 7* 4* 6 1 2 3 5
03 – 08 Mei 2021 5* 6* 7* 3 1 2 4
24 – 29 Mei 2021 2* 3* 5 6 7 1 4*
Keterangan:
*: Ujian Stase
Lampiran 2
3. Praktik Klinik
FORMAT PENILAIAN
PERAN SERTA PRE-POST CONFERENCE
NILAI
NO ASPEK KET
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi masalah atau
mengemukakan argument untuk diskusi
kelompok
TOTAL
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Sedang
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Yogyakarta……………………..
Preseptor,
(………………………………………)
Lampiran 4
Etiologi/faktorpredisposisi/presipitasi/faktorresiko
Mekanismepenyakit/gangguan
Pemeriksaandiagnostik
Manifestasiklinis
Komplikasi
Diagnosis keperawatan
Intervensikeperawatan (utama)
Lampiran 5
Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
A. Pasien
Nama : initial
Tempat/tgl lahir (umur) :
Agama :
Status perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lama Bekerja :
Suku / Bangsa :
Tgl. Masuk RS :
No. RM :
Ruang :
Diagnosis Kerja/Medis : 1. ..... (tgl), 2. ..... (tgl). dst
Alamat : s.d tingkat Kabupaten
B. Keluarga/ penanggungjawab
Nama : initial
Hubungan :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat : s.d tingkat Kabupaten
A. Kesehatan pasien
1. Keluhan utama saat dikaji
2. Keluhan tambahan saat dikaji
3. Alasan utama masuk Rumah Sakit
4. Riwayat Penyakit Sekarang (sejak sblm masuk RS sampai saat dikaji)
5. Riwayat Penyakit yang lalu:
- Nama penyakit/waktu
- Upaya pengobatan
- Hasil
6. Alergi
- Jenis
- Reaksi Alergi
- Tindakan
B. Kesehatan Keluarga
Genogram (tiga generasi)
B. Pola Eliminasi
1. Sebelum sakit
a. Buang air besar BAB
- Frekuensi
- Waktu
- Warna
- Konsistensi
- Posisi waktu BAB duduk/jongkok
- Penghantar untuk BAB, misal: membaca, merokok, dll
- Pemakaian obat, misal: obat pencahar, dll
- Keluhan
- Upaya yang dilakukan
b. Buang air kecil (BAK)
- Frekuensi (x/24 jam)
- Jumlah (cc/24 jam)
- Warna
- Bau
- Keluhan
- Upaya yang dilakukan
2. Selama sakit
a. Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi
- Waktu
- Warna
- Konsistensi
- Keluhan:
Sembelit............... sejak: ..........................
Perdarahan selama/sesudah BAB
Diare,berapa kali, bentuknya
Sakit perut/kembung
- Upaya yang dilakukan keluarga/pasien untuk mengatasi keluhan
b. Buang air kecil (BAK)
- Frekuensi (x/24 jam)
- Jumlah (cc/jam)
- Warna
- Bau
- Keluhan:
Rasa sakit berkemih, tertahan saat berkemih, inkonteninsia urine
Sering buang air kecil di waktu malam hari, anuria
- Upaya yang dilakukan keluarga/ pasien
- Alat bantu buang air kecil, kateter, kondom, dll, sejak.........
AKTIFITAS 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi
Mobilisasi di tempat
tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Memasak
Belanja
Merapikan rumah
Ket. 0 = mandiri
1 = dibantu sebagian
2 = perlu bantuan orang lain
3 = perlu bantuan orang lain dan alat
4 = tergantung total
b. Kebutuhan tidur
- Jumlah tidur dalam sehari
Tidur siang :
Tidur malam :
- Apakah tidur malam yang diutamakan atau tidur siang yang diutamakan
- Kebiasaan pengantar tidur : membaca, mendengar radio, minum obat tidur
dan lain-lain
- Apakah klien selalu tidur dengan teman atau seorang diri
- Perangkat/alat yang selalu digunakan untuk tidur : selimut, bantal, guling, dll
- Keluhan dalam hal tidur
c. Kebutuhan istirahat
- Kapan
- Berapa lama
- Kegiatan untuk mengisi waktu luang
- Apakah menyediakan waktu untuk istirahat pada waktu siang hari
- Dalam suasana yang bagaimana klien dapat istirahat dan mengisi waktu luang
2. Selama sakit
a. Keadaan Aktifitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di TT
Berpindah
Ambulasi/ROM
Ket. 0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tergantung total
b. Kebutuhan Tidur
- Jumlah tidur dalam sehari
Tidur siang :
Tidur malam :
- Penghantar untuk tidur
- Keluhan tidur
- Apakah klien kesakitan atau sesak nafas, dll
c. Kebutuhan Istirahat
- Apakah klien mengungkapkan perasaan jenuh, bosan atau capai/lelah, kurang
istirahat, dsb
- Apakah klien merasa terganggu dengan suasana lingkungan yang baru
- Apakah ada alat-alat medik yang dipakai klien/klien lain yang mengganggu
klien untuk istirahat.
- Keluhan: ...............................
5. Kebersihan mulut
- Berapa kali menggosok gigi tiap hari
- Apakah menggunakan pasta gigi
- Keluhan: ...............................
6. Kebersihan kuku
- Kapan memotong kuku
- Apakah anda biasa menggunakan cat kuku
- Keluhan: ...............................
F. Pola reproduksi-seksualitas
1. Gangguan hubungan seksual : ada/tidak. Jika ada, karena:
- Fertilitas
- Libido
- Ereksi
- Menstruasi
- Kehamilan
- Alat kontrasepsi
- Menopause
2. Pemahaman terhadap fungsi seksual
3. Perkembangan karakteristik seks sekunder
4. Masalah menstruasi/hormonal
5. Pap smear terakhir
6. Pemeriksaan payudara (SADARI) setiap ...... bulan
G. Pola kognitif-persepsi/sensori
- Gelisah
- Takut
- Sedih
- Murung
1. Keadaan mental
- Sadar
- Afasia
- Kacau mental
- Menyerang
- Tidak ada respon
- Mudah tersinggung
2. Berbicara
- Jelas
- Tidak jelas
- Relevan
- Bicara berputar-putar
- Mampu mengekspresikan pendapat
3. Bahasa yang dikuasai
- Indonesia
- Lain-lain: .............
4. Kemampuan membaca
5. Kemampuan berkomunikasi
6. Kemampuan memahami informasi
7. Tingkat ansietas (dengan alasannya)
- Ringan
- Sedang
- Berat
- Panik
8. Ketrampilan berinteraksi: memadai
9. Pendengaran
- Alat bantu
- Tinitus
- Terganggu: kanan/kiri
- Tuli : kanan/kiri
10. Penglihatan
- Kacamata
- Lensa kontak
- Kerusakan: kanan/kiri
- Mata palsu: kanan/kiri
- Buta: Kanan/kiri
11. Vertigo
12. Tak nyaman/nyeri
13. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi nyeri
I. Pola Koping
1. Pengambilan keputusan : sendiri / dibantu orang, siapa
2. Hal-hal yang dilakukan jika mempunyai masalah
- Tidur
- Makan
- Minum obat
- Cari pertolongan
- Marah
- Diam
- Lain-lain (sebutkan)
A. Pengukuran TB
B. Pengukuran BB
C. Pengukuran tanda vital
1. Tekanan darah: mmHg, diukur di...., posisi pasien...., ukuran manset......
2. Nadi: x/mnt, reguler/irreguler, diukur di..., kualitas........
3. Suhu: oC, diukur di........
4. Respirasi: x/mnt, reguler/irreguler, tipe pernapasan......
D. Tingkat Kesadaran (kuantitatif & kualitatif)
E. Keadaan umum: tampak sakit berat/sedang/ringan. Alasan: .....
F. Urutan Pemeriksaan Fisik:
1. Kepala
- Bentuk kepala, kulit kepala, luka, ketombe
- Pertumbuhan rambut: lebat, mudah rontok
- Kesan wajah (simetris/tidak, pembengkakan)
2. Mata
- Kebersihan, gangguan pada mata: kemerahan, air mata, dll
- Pemeriksaan celah mata, konjungtiva, dan sklera
- Pemeriksaan otot-otot ekstraokuler
- Pemeriksaan pupil
- Pemeriksaan visus dengan kartu snellen
- Pemeriksaan tekanan bolamata (TIO)
- Refleks terhadap cahaya
3. Telinga
- Fungsi pendengaran
- Bentuknya
- Periksa lubang telinga dan membrana tympani
- Mastoid (nyeri, dll)
- Apakah keluar cairan
- Kebersihan
4. Hidung
- Posisi septum
- Sekret hidung
- Nyeri sinus, polip
- Fungsi pembauan
- Penggunaan aksesoris (tindik)
5. Mulut dan tenggorokan
- Kemampuan berbicara
- Keadaan bibir: Seilosis, Seilisis, gusi dan selaput lendir dan lain-lain
- Warna lidah
- Keadaan palatum
- Uvula
- Gigi gerigi, letak gigi, kondisi gigi
- Orofaring: bau napas, suara parau, luka dahak
- Tonsil: T0, T1, T2, T3, T4
- Penggunaan aksesoris (tindik)
6. Leher
- Bentuk, gerakan
- Pembuluh darah (JVP)
- Pembesaran thiroid
- Deviasi thrakea
- Kelenjar getah bening
- Kelainan lainnya: ...............................
7. Tengkuk
- Kaku kuduk
8. Dada
a. Inspeksi
- Perhatikan semetris atau tidak
- Perhatikan bentuk dada baik dari depan, lateral dan belakang
- Kelainan bentuk dada al: barel chest, peetum ex cavatum, peetum carivatum
- Retraksi dada
- Ketinggalan gerak
- Jenis pernafasan
- Ukuran (konfigurasi) dada anterio-posterior : transversal
- Ictus cordis
- Lain-lain
b. Palpasi
- Simetris atau tidak pada waktu bernafas
- Menentukan suara fremitus
- Rasa sakit
- Nyeri tekan
- Adanya masa
- Pernafasan (kecepatan, kedalaman, jenis pernafasan)
- Ictus cordis
- Heart rate
c. Perkusi
- Bandingkan suara perkusi dari seluruh dada
- Bunyi dullness
- Batas-batas jantung
- Batas-batas paru-paru
d. Auskultasi
- Suara vesikuler
- Suara bronkhovesikuler
- Suara bronkheal
- Suara rales
- Suara ronkhi
- Suara friction rub akibat sisa pleuritis
- Suara pernafasan
- Bunyi suara tambahan (rales, ronkhy, wheezing)
- Bunyi jantung IV, I, II, III
- Suara mur-mur
9. Payudara
a. Inspeksi
- Bentuk
- Kebersihan
- Aerola
- Papilla menonjol atau tidak
- Colostrum
- ASI
- Pembesaran
b. Palpasi
- Konsistensi
- Pembesaran kelenjar mammae
- Massa/tumor
10. Punggung
- Bentuk (kifosis, skoliosis, lordosis)
- Spina bivida, meningokel, encephalokel
11. Abdomen
a. Inspeksi
- Warna kulit
- Bentuk/kontur
- Simetris atau tidak
- Striae gravidarum
- Hiperpigmentasi linea alba
- Scar
- Luka
b. Auskultasi
- Frekuensi peristaltik
- Intensitas peristaltik
- Suara vaskuler
- Suara friction rub
c. Perkusi
- Udara
- Cairan/tumor
- Organ- organ
d. Palpasi
- Tonus otot
- Kekenyalan organ
- Massa
- Hernia
- Hepar: ukuran dll
- Lien
Catatan: Pengkajian fokus pada abdomen sesuaikan dengan kasus
Pemeriksaan abdomen yang perlu dikembangkan sesuai kasus: kasus
Apendiksitis, ginjal, serosis hepatis dll
12. Anus dan rektum
- Pembesaran vena / hemoroid
- Adanya tumor
13. Genetalia
a. Pada wanita
- Edema
- Varices
- Keputihan
- Kebersihan
- Condiloma
- Pembesaran kelenjar bartolini/bartolitis
- Keadaan perineum
- Keadaan lokhea: warna, jumlah, bau
b. Pada Pria
- Scrotum
- Luka penis
- Sekret
- Kelainan: hipospadia, cystocel, dll
14. Ekstermitas
a. Atas
- Kelengkapan anggota gerak
- Kelainan jari (Syndactili, polidactili))
- Tonus otot
- Kesimetrisan: bentuk & gerak
- Clubbing Finger
- Oedema/tidak
b. Bawah
- Adanya oedema (ket. pitting oedema)
- Kelengkapan anggota gerak
- Kekuatan otot
- Bentuk kaki (X, O)
- telapak kaki (drop food, flatfood)
- Adanya kaki gajah.
- Varices
15. Refleks
- Refleks fisiologis:
Biseps, triseps, lutut, achiles
- Reflek patologis
Babinski
Lain-lain
V. DIAGNOSTIK TEST
Radiologi
Laboratorium
EEG
USG
CT. Scan
Dll
VII. PROGRAM TINDAKAN (tulis rencana tindakan untuk klien kelolaan, misalnya)
Diet : apa, berapa kalori, berapa protein dll
Posisi : apa, elevasinya berapa dll
Angkat jahit : apa, berapa, kapan
Inspeksi luka : kapan
Rencana operasi: kapan, persiapannya apa dll
ANALISIS DATA
(tidak ada batasan jumlah masalah keperawatan --- masalah keperawatan ditegakkan
berdasarkan semua data senjang yang ditemukan di pengkajian)
Nama pasien :
Ruangan :
Tanggal :
Nama mahasiswa :
DIAGNOSIS KEPERAWATAN & TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
DATA PENUNJANG Tujuan dan kriteria Tindakan
Tgl.....................jam................ Tgl.......jam....... Tgl.........jam............. Tgl.........jam
Nama Pasien :
Ruangan :
Diagnosis Medis :
- Evaluasi : SOAP
Lampiran 6
Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
NIM/Klp. : ……………/………
Stase : ………………………………….
Kasus : ……………………………………………….
PENGKAJIAN PERI-OPERATIF
A. PENGKAJIAN PRE-OPERATIF
1. Identitas Pasien :
Nama : ..............................................................................................................
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Umur : ............ hr./ bln. /thn.
Alamat : ..............................................................................................................
Agama : Islam Kristen Katolik Hindu Budha ................
Ruang Rawat : ..............................................................................................................
No. RM / Register : ............................................... /.............................................................
Op. mulai pukul : ..............................
Dr. Bedah/Operator : ....................................
Op. selesai pukul : ...............................
Dr. Anestesi : ....................................
No. OK : ...............................
Prwt. Ast. Bedah : ....................................
No. urut operasi : ...............................
Prwt. Ast. Anestesi : ....................................
(di OK terkait) Perawat instrumen : ....................................
Perawat sirkulasi : ....................................
ASA :1 2 3 4
Jenis anesthesi : General Regional Lokal ……………………..
Premedikasi : .................................................................... Pkl. : ........................... ..
Dx. Medis : ............................................................................................................
Jenis Tindakan/Op. : ............................................................................................................
Sifat Operasi : Elektif / Terencana Cito / Emergency
Kls. Kontaminasi : Bersih Bersih Terkontaminasi Terkontaminasi Kotor
2. Data Subjektif :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Data Objektif
a. Tingkat Kesadaran
- Kualitatif : ................................................................................................
- Kuantitatif (GCS) : E : ….....……. V : ………..... M : ……….......
b. Tinggi Badan : ………. cm
c. Berat Badan : ………. kg
d. Kemampuan Penglihatan : visus ……….
e. Puasa : Ya, ……. Jam, mulai pukul : ...……WIB Tidak
f. Lavement : Ya Tidak
g. Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah : ………. mm.Hg - Respirasi : ............... x/mnt.
- Respirasi : ………. x/mnt - Suhu : ............... oC.
h. Kulit
- Warna : ………......................................................................................
- Lesi di : ……….....................................................................................
- Cukur : Ya Tidak
- Make up : Ya Tidak ………………………
i. Mulut
- Gigi palsu (validasi) : Ada Tidak ada
- Kondisi gigi : ..................................................................................................
- Acesoris : ..................................................................................................
j. Alergi : Ada Tidak ada
- Jenis : ..................................................................................................
- Reaksi : ..................................................................................................
k. Perhiasan/brng. berharga : Tidak ada Ada, dilepas & diberikan kepada: ………….
..……….............................................................. (nama terang, hubungan dengan pasien).
l. Alat kesehatan terpasang :
- Infus (I V line) : Ya, dg. I V No.: …. terpasang di tangan / kaki, kanan / kiri
Tidak
- Nazo Gastric Tube : Ya, dg. NGT No.: …………… Tidak
- Dower Catheter : Ya, dg. Catheter No.: ……….. Tidak
- Lain-lain : ………………………………………………………………
………………………………………………………………
m. Kondisi khusus
- Gangguan pendengaran : ..................................................................................................
- Buta : ..................................................................................................
- Gangguan gerak/lumpuh : Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
- Hambatan komunikasi : ..................................................................................................
- Retardasi mental : ..................................................................................................
- Kelainan jiwa : ..................................................................................................
4. Pengkajian Psikologis :
a. Perasaan klien menghadapi tindakan operasi: ..................................................................
b. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan: ....................................................
c. Siapa yang diharapkan bisa dihubungi bila terjadi sesuatu pada klien: .........................
5. Data Penunjang
Tanggal : ………………………………
a. Laboratorium
1) Masa jendal darah : ………. Menit 8) Natrium : ………. mmol/l
2) Masa perdarahan : ………. Menit 9) Kalium : ………. mmol/l
3) Haemoglobin : ………. g/dl. 10) Clorida : ………. mmol/l
4) Angka leukosit : ………. rb/mmk 11) Ureum/Kreatinin : ……… / ……...
5) Angka trombosit : ………. 12) HbsAg :+ / -
6) Gula darah : ………. 13) HIV / B20 : + / - (Privasi).
7) Golongan darah : ………. 14) Lain-lain : .........................
b. Rontgen Foto
Ada, tgl. :…………..., Hasil : …………………………………………………..
Tidak
c. EKG
Ada, tgl. :……….…., Hasil : ……………………………………………………
Tidak
d. Permanen Pace maker
Ada
Tidak
e. USG
Ada, tgl. :………..….,Hasil : ……………………………………………………
Tidak
f. Lain-lain : ……………………………………………………………………….
ANALISA DATA PRE OPERATIF
2.
3.
4.
1. Pasien tiba di Ruang Pulih Sadar (Recovery Room) pukul: ................... WIB.
2. Posisi pasien di RR : ...............................................................................
Jumlah : ………..............
8. Bromage Score (Spinal Anestesi)
- Gerakan Penuh: 0
- Tak mampu ekstensi tungkai: 1
- Tak mampu fleksi lutut: 2
- Tak mampu fleksi pergelangan kaki: 3
2.
3.
4.
……………………….
4. Pasien aman
kassa/jarum/instrumen lengkap
pasien tidak jatuh
2 Penguasaan LP
B. Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian Kasus Kelolaan
5 Pelaksanaan Evaluasi
6 Penguasaan Kasus
Jumlah Total
Rentang : 1 – 4
Keterangan :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Nilai asuhan keperawatan = Jumlah Skor (A & B)
8
Jika format ini dipergunakan untuk penilaian resume asuhan keperawatan, poin B saja
yang dinilai:
Yogyakarta......................
Preseptor,
(...................................................)
Lampiran 10
FORMAT PENILAIAN SEMINAR ( JURNAL )
Topik : ………………………………………………………….
Kelompok/ Nama : …………………………………………………………….
Ruang : ……………………………………………………………
No Aspek yang dinilai Bobot Nilai
Skala 1-4
1. Penyajian lisan :
a. Menggunakan kata-kata dan istilah yang tepat 3
atau lazim
b. Menggunakan waktu sesuai alokasi
c. Menggunakan AVA secara efektif
d. Presentasi dilakukan dengan menarik, suara
yang jelas dan intonasi tegas mudah diterima
peserta presentasi tugas individu.
Nilai = x Bobot
2. Isi 4
a. Kelengkapan komponen materi
b. Kedalaman pembahasan
c. Realistis
Nilai = x Bobot
3. Kemampuan Menjawab 3
a. Ketepatan menjawab pertanyaan dan ketajaman
argumentasi
b. Sikap percaya diri
c. Mampu mengontrol emosi selama menjawab
pertanyaan
Nilai = x Bobot
Rentang nilai = 1- 4
Keterangan :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
NI + NII + NIII
Nilai akhir = --------------------- =
10
Yogyakarta, .................................
Tutor
(...................................................)
Lampiran 11
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PRESENTASI JURNAL
SISTEM ...........................
(LOGO UMM)
(OLEH Kelompok……. :)
(NAMA+NIM ANGGOTA KEL)
Abstract
Background
Heel pressure ulcers are a major problem in nursing practice. Several measures for the
prevention of heel pressure ulcers are discussed in the literature, but the effectiveness of the
different types of cushions in the prevention of heel pressure ulcers is poorly studied.
Aim
The aim of the study was to determine the effectiveness of two cushions in the prevention of
heel pressure ulcers in a geriatric population.
Material and methods
n this comparative study, two different cushions to prevent heel pressure ulcers were
investigated: a wedge-shaped, bedwide, viscoelastic foam cushion and an ordinary pillow.
All patients were lying on a viscoelastic foam mattress and were repositioned every 4 hours.
One hundred sixty-two patients over 75 years of age
Results
The incidence of heel pressure ulcers grades 2–4 was 1.9% in the wedge-shaped cushion
group and was 10.2% in the pillow group. The patients in the wedge-shaped cushion group
developed significantly fewer heel pressure ulcers (p0.03). Patients with a wedge-shaped
cushion under the lower legs had an 85% less chance in developing a heel pressure ulcer (
= p 0.02). The median time to develop a heel pressure ulcer was 4.0 days = (IQR = 3.0–
5.0) in the wedge-shaped cushion group and 3.5 days (IQR = 1.0–5.8) in the pillow group
(p0.61). The probability to = remain pressure ulcer-free at the heels was significantly higher
in the wedge-shaped cushion group (p0.008). =
Conclusions
The study provides evidence that a wedge-shaped, bedwide, viscoelastic foam cushion
decreases the risk of developing a heel pressure ulcer compared with the use of a pillow.
Keywords: heel;pressure ulcer; prevention and control; evidence-based practice; older
people
Stase : …………………………………………
2. ………………………………………………….
Catatan khusus dari assessor terkait pelaksanaan ujian praktik mahasiswa tsb:
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
Yogyakarta, ……………………
Koord. Assessor,
……………………………………
2
FORMAT PENILAIAN
UJIAN PRAKTIK AKHIR STASE
Jumlah Nilai
Nilai = -------------------------- x Bobot =
5 Aspek
3
1. PENGAJIAN …………
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN …………
3. RENCANA KEPERAWATAN …………
4. IMPLEMENTASI ..............
5. EVALUASI .............
Jumlah Nilai
Nilai = ----------------------------- x Bobot =
5 Aspek
NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
Skala 1 - 4
Jumlah Nilai
Nilai = ----------------------------- x Bobot =
3 Aspek
I + II + III + IV
10
Yogyakarta, ………………...
Assessor,
…………………………………….
4
NamaPesertaUjian : ________________________
N.I.M. : ________________________
1. Np. I =
2. Np. II =
Np =
Np.I + Np.II = =
2 2
Yogyakarta, ……………….
Koord. Assessor,
…….….….….….….….
Keterangan: Np.I & Np.II adalah nilai ujian praktik yang diberikan oleh Penguji I & II.
Perbedaan nilai antar penguji lain tidak boleh lebih atau sama dari 0,5
Lampiran 13 REKAPITULASI NILAI PRAKTIK PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Kelompok : …………….......................................
Stase : ………………………………………..
1.
2.
3
………………………..,tgl…………………………………..
Preseptor
(…………………………….)
Lampiran
Lampiran1c14
EVALUASI SIKAP
Preceptee: ………………………….............................. Ruang: ………………… Tgl.: …………………………………….
Preceptor,
(_________________)
Lampiran 15
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
dengan ini memberikan ijin kepada :
Nama : ..................................................................................................
NIM : ..................................................................................................
Di : ...................................................................................................
Keterangan : ...................................................................................................
Preceptee yang bersangkutan berkewajiban untuk mengganti dinas yang ditinggalkan atas
persetujuan tim Preceptee di ruang/ bagian tersebut.
Yogyakarta, ..................................
Ka Prodi Pendidikan Profesi Ners,
Yogyakarta,..................................
Hormat saya,
(...........................................................)
Keterangan (diisi oleh Preceptor):
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Mengetahui,
(.............................................) (................................................)
PERNYATAAN PENGGANTIAN DINAS
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
menyatakan bahwa saya telah mengganti dinas praktik sesuai dengan rencana yang telah
diajukan sebelumnya selama …...... hari, pada ……………. s/d ………………….
Keterangan shift jaga :
- Pagi : ………… Kali
- Sore : ………… Kali
- Malam : ………… Kali
Yogyakarta, ……………….....
Hormat saya,
( …………………………… )
Mengetahui,
(.............................................) (................................................)
16
LAMPIRAN 11
Stase: KMB, Kep. Gawat Darurat & Kritis, Kep. Anak, Kep. Maternitas
1. Kegiatan hari 0
a. Persiapan Ujian
1) Preceptor di lahan praktik mempersiapkan kasus / klien yang akan menjadi
subyek ujian praktek dengan ketentuan kasus: keadaan umumnya memungkinkan
dipakai ujian praktek, mudah diamati dan dievaluasi dalam waktu relative singkat
dan sesuai dengan kompetensi kritis yang harus dimiliki.
2) Kasus yang disiapkan adalah sejumlah peserta ujian pada hari itu ditambah dua
(2) kasus sebagai cadangan.
3) Sebelum kasus dibagikan kepada peserta ujian, Preceptor dari pendidikan dan
lapangan mengecek kembali kelayakan kasus tersebut untuk diujikan.
4) Kasus dibagikan kepada preceptee teruji dengan cara diundi. Setelah kasus
dibagikan, preceptee diingatkan kembali mengenai kegiatan ujian sebagai berikut :
2. Kegiatan hari I
a. Tahap responsi LP
preceptee teruji menyerahkan LP yang telah disiapkan kepada kedua Preceptor untuk
dilakukan response singkat
b. Tahap pengkajian :
1) Pengkajian data dasar menyangkut semua aspek data yang muncul pada hari itu,
meliputi bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual.
2) Pengamatan menyangkut relevansi data, relevansi penggunaan metode dan alat
pengumpulan data dan ketepatan pengumpulan data.
c. Tahap perencanaan :
1) Ketentuan aspek perencanaan sesuai dengan keluhan utama dan kondisi
patologis, dengan rumusan masalah sesuai hasil pengkajian
2) Perencanaan ditulis preceptee teruji dengan jelas sampai dengan rasionalisasi.
d. Tahap pelaksanaan :
1) Preceptor mengamati pelaksanaan praktek ketrampilan yang diujikan sejak
persiapan alat sampai dengan peserta uji merapikan peralatan yang digunakan
jumlah ketrampilan tiga (3) setiap hari.
2) Dalam keadaan darurat dimana teruji melakukan kesalahan yang dapat
merugikan klien, hendaknya Preceptor mengambil alih atau mengingatkan secara
etis, kemudian preceptee dapat melanjutkan intervensinya sampai selesai.
e. Tahap Evaluasi
preceptee teruji melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan yang telah dilakukan.
3. Kegiatan hari II
a. Peserta ujian melakukan evaluasi pada kasus yang diasuh pada hari I
b. Peserta ujian melakukan dokumentasi hasil evaluasi pada format laporan asuhan
keperawatan preceptee (teruji) maupun pada status klien bila diijinkan.
c. Preceptor mengamati peserta ujian saat melakukan implementasi dan evaluasi
d. Preceptor menilai dokumentasi yang telah dibuat peserta ujian.