Anda di halaman 1dari 83

MODUL PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH

TIM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum
Jln. Johar Nurhadi No. 06
Yogyakarta 55224
MODUL
PRAKTIK PROFESI

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Foto
4x6

NIM. Kelompok:

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum
Jln. Johar Nurhadi No. 06
Yogyakarta 55224

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena “Modul Praktik Profesi
Stase Keperawatan Medikal Bedah” ini dapat selesai disusun dan disampaikan kepada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta. Buku ini dibagi dalam enam Bab yang terdiri dari Pendahuuan, Deskripsi
Mata Kuliah, Kompetensi, Proses Pelaksanaan Praktik, Evaluasi, dan Penutup.
Modul Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah ini merupakan bagian dari rangkaian
BPKM Praktik Profesi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta, yang diharapkan dapat
membantu mahasiswa yang menjalani praktik profesi, khususnya di area keperawatan
medical bedah, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dengan maksimal.
Penyusunan modul ini telah melalui proses yang cukup panjang dengan
mempertimbangkan masukan-masukan dari pihak-pihak dan sumber-sumber yang terkait.
Kami menyadari bahwa buku ini masih mempunyai kekurangan, oleh karenanya koreksi
dan pemikiran akan sangat diperlukan guna penyempurnaan buku ini.

Yogyakarta, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL………………………………………………................................ i
PRAKATA………………………………………………............................................. ii
DAFTAR ISI………………………………………………........................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………............................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1
B. Tujuan ……………………………………………………………….. 1
BAB II DESKRIPSI MATA KULIAH
A. Deskripsi Mata Kuliah ……………………………………………… 2
B. Jumlah SKS ………………………………………………………… 2
C. Metode Praktik………………………………………………………. 2
D. Prasarat Mata Kuliah ………………………………………………. 4
BAB III KOMPETENSI
A. Kompetensi Utama ………………………………………………… 5
B. Kompetensi Pendukung …………………………………………… 5
C. Kompetensi Lainnya ……………………………………………….. 6
D. Target Pencapaian …………………………………………………. 6
E. Target Ketrampilan ………………………………………………… 7
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Proses dan Desain Preceptorship Praktik Profesi ……………… 15
B. Waktu danTempat Praktik ………………………………………... 16
C. Peralatan Praktik …………………………………………………… 16
D. Metode Pembelajaran ……………………………………………... 17
E. Tugas-Tugas ……………………………………………………….. 17
F. Tata Tertib Preceptee di Lahan Praktik ………………………… 18
G. Tata Tertib Preceptor di Lahan Praktik ……………………….. 20
BAB V EVALUASI
A. Tujuan Evaluasi (formatif dan sumatif) …………………………... 21
B. Cakupan dan Bobot Evaluasi ……………………………….......... 21
C. Acuan Penilaian ……………………………………………………. 23
D. Kelulusan …………………………………………………………… 23
BAB VI PENUTUP …………………………………………………………........... 24
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 25
Lampiran

iii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal praktik stase keperawatan medikal bedah


2. Daftar preseptor dan kelompok preceptee
3. Format penilaian pre- dan post-conference*
4. Format laporan pendahuluan
5. Format laporan asuhan keperawatan (pengkajian s.d catatan perkembangan)
6. Format resume asuhan keperawatan
7. Format resume asuhan keperawatan di IBS
8. Format resume asuhan keperawatan pasien hemodialisa
9. Format penilaian asuhan keperawatan*
10. Pedoman penyusunan laporan presentasi jurnal
11. Format penilaian seminar/presentasi*
12. Format penilaian ujian praktik akhir stase*
13. Format daftar nilai gabungan (per-kelompok)
14. Form Penilaian sikap*
15. Format Surat Ijin Penggantian Dinas
16. Format
PetunjukPetunjuk
Pelaksanaan Ujian Akhir
Pelaksanaan Stase
Ujian Akhir Stase
Ket * = untuk diperbanyak sesuai keperluan dan diserahkan kepada preseptor/penguji.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan medikal bedah merupakan program pendidikan yang bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang mampu berperan sebagai ners dengan kompetensi
keperawatan medikal bedah. Preceptee diharapkan dapat mengaplikasikan berbagai
konsep dan teori keperawatan yang berhubungan dengan medikal bedah pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Selain itu, preceptee pada program profesi
ners diharuskan untuk melaksanakan praktik di departemen Keperawatan Medikal
Bedah supaya dapat menerapkan fungsi-fungsi independen, dependen, dan
kolaboratif dengan supervisi dari preceptor dan staf di lahan praktik sebelum memasuki
lapangan kerja yang sesungguhnya. Untuk melaksanakan praktik profesi keperawatan
medikal bedah, maka diperlukan adanya modul guna membantu preceptee dalam
pencapaian tujuan praktik.

Pada era pandemi COVID-19 ini meskipun mahasiswa tidak bisa optimal melakukan
praktik langsung dengan pasien tetapi kompetensi harus tetap dicapai sesuai capaian
pembelajaran di program profesi Ners. Hal tersebut menyebabkan beberapa modifikasi
dalam sistem pembelajaran ini yaitu melalui metode dalam jaringan (daring) dan luar
jaringan (luring).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang proses
pelaksanaan praktik profesi ners keperawatan medikal bedah.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran tentang mata kuliah keperawatan medikal bedah
b. Menjelaskan kompetensi yang harus dicapai selama praktik
c. Memberikan gambaran pelaksanaan praktik, termasuk proses bimbingan,
metode pembelajaran, ketentuan praktik, dan tugas-tugas preceptee
d. Memberikan penjelasan tentang evaluasi praktik
e. Memberikan gambaran tentang format-format laporan dan penilaian.

1
2

BAB II
DESKRIPSI MATA KULIAH

A. Deskripsi Mata Kuliah


Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang menghantarkan
preceptee dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan
secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperawatan pada orang dewasa. Praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah
mencakup asuhan keperawatan pada klien dewasa dalam konteks keluarga yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem
(organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya.

B. Jumlah SKS
Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
Beban Studi : 8 SKS (8 X 16 X 3 Jam = 384 Jam = 8 Minggu)
Penempatan : Semester I

C. Metode Praktik
Metode praktik semester I dilaksanakan secara Luar Jaringan (Luring) serta Dalam
Jaringan (Daring). Praktik luring dilaksanakan di Laboratorium STIKES Bethesda
Yakkum dan Rumah Sakit Bethesda, serta daring dilaksanakan untuk mengerjakan
tugas individu dan kelompok. Kegiatan luring dan daring praktik semester I dibagi
menjadi 4 bagian yaitu pelatihan, studi kasus, labskill di laboratorium dan analisis jurnal
PICO, serta praktik klinik antara lain sebagai berikut:
1. Pelatihan pada setiap stase
Mahasiswa melaksanakan pendalaman kognitif, psikomotor, dan afektif untuk Stase
Keperawatan Medikal Bedah dengan jadwal 25 - 30 Januari 2021: Perceptee
melakukan review terkait ketrampilan pelatihan HD (penggunaan alat HD (priming)),
pelatihan perawat bedah (Scoring, alat-alat, cara cuci tangan, serta APD yang
digunakan di IBS), pelatihan meurologi, melakukan labskill, serta persiapan Ujian
Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) pada stase Keperawatan Medikal Bedah.
3

2. Studi Kasus
Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok akan diberikan
kasus untuk disusun asuhan keperawatannya. Laporan kasus akan dikumpulkan
2
dan dipresentasikan pada hari Rabu didepan semua pembimbing dalam satu
angkatan, melakukan revisi bila diperlukan, serta mengumpulkan laporan yang
sudah di ACC pada hari Jumat. Jadwal studi kasus pada Stase Keperawatan
Medikal Bedah yaitu 22 - 27 Februari 2021.
3. Labskill di Laboratorium dan Analisis Jurnal PICO
Praktik laboratorium dilaksanakan pada 01 - 20 Maret 2021 (3 minggu). Mahasiswa
dibagi menjadi 7 kelompok (daftar kelompok terlampir). Pelaksanaan pencapaian
ketrampilan dilaksanakan secara daring dan luring. Metode luring akan
dilaksanakan dengan cara mahasiswa hadir untuk labskill di laboratorium STIKES
Bethesda Yakkum dengan shift pagi (08.00-11.00 WIB) dan siang (12.00-15.00
WIB). Di luar jam luring tersebut, mahasiswa melaksanakan tugas daringnya yaitu
secara berkelompok mengerjakan analisis jurnal PICO untuk Stase Keperawatan
Anak (minggu I), Stase Keperawatan Maternitas (minggu II), serta Stase
keperawatan Gawat Darurat (minggu III). Analisis jurnal PICO dipresentasikan di
depan pembimbing dan audience sesuai kesepakatan waktu masing-masing
kelompok dengan pembimbingnya.
Mahasiswa akan melaksanakan pencapaian ketrampilan di laboratorium sesuai
ketrampilan (SOP) yang dijadwalkan (terlampir), dengan time schedule sebagai
berikut:
Senin : Pre-conference, pengumpulan kontrak belajar, penulisan logbook, serta
melaksanakan 3-4 ketrampilan sesuai SOP
Selasa : Penulisan logbook, dan melaksanakan labskill 3-4 ketrampilan sesuai SOP
Rabu : Penulisan logbook, dan melaksanakan labskill 3-4 ketrampilan sesuai SOP
Kamis : Penulisan logbook, melaksanakan labskill 3-4 ketrampilan sesuai SOP,
serta mahasiswa dan pembimbing menyepakati satu ketrampilan apa
yang akan dievaluasi oleh pembimbing untuk masing-masing mahasiswa
Jumat: Pembimbing mengevaluasi pelaksanaan ketrampilan sesuai SOP melalui
live Google Meet.
Sabtu: Finalisasi Analisis Jurnal PICO
Bukti semua tindakan yang telah dilaksanakan, dibubuhkan tanda tangan
pembimbing pada buku saku mahasiswa.
4

4. Praktik Klinik
Mahasiswa melakukan praktik klinik di Rumah Sakit Bethesda pada 22 Maret – 5
Juni 2021 (mapping terlampir). Praktik di rumah sakit akan dilaksanakan setiap
harinya adalah 3 jam dengan shift pagi (jam 07.00 – 10.00 WIB), serta shift siang
(jam 12.00 – 15.00 WIB) untuk mencari kasus, mencapai target kompetensi
ketrampilan, serta ujian stase.

D. Prasarat Mata Kuliah


Preceptee yang akan masuk departemen keperawatan medikal bedah harus sudah
lulus uji pra-klinik program ners.
5

BAB III
KOMPETENSI

A. Kompetensi Utama
Kompetensi utama lulusan program studi pendidikan profesi ners STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta untuk departmen medikal bedah, adalah:
1. Mampu membina hubungan interpersonal dengan menerapkan komunikasi secara
efektif kepada klien pada kasus medikal bedah, terdiri dari individu, keluarga,
kelompok khusus, masyarakat dan tim kesehatan.
2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di area keperawatan
medikal bedah dengan menerapkan aspek legal, etis dan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
3. Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan kepada klien medikal bedah, baik
secara individu, keluarga, kelompok khusus, maupun komunitas.
4. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan managemen keperawatan di area
keperawatan medikal bedah.
5. Mampu menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan medikal bedah.
6. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus-menerus atau belajar
sepanjang hayat.

B. Kompetensi Pendukung
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan medikal bedah, preceptee mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
orang dewasa
2. Menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa
ditatanan klinik dengan gangguan sistem tubuh
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap klien yang unik
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dewasa

5
6

8. Mendemonstrasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar


yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien
dan efektif.
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan orang dewasa.
10. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
13. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan.
14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
15. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif
16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional
17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.

C. Kompetensi Lainnya
1. Melakukan komunikasi yang efektif dengan menggunakan bahasa Inggris dalam
pemberian asuhan keperawatan pada klien dari negara lain.
2. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.

D. Target Pencapaian
Untuk mengetahui perkembangan perceptee dan melakukan evaluasi secara
berkesinambungan, maka perceptee diwajibkan untuk memenuhi tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Pelatihan pada setiap stase
Perceptee melakukan review terkait ketrampilan pelatihan HD (penggunaan alat HD
(priming)), pelatihan perawat bedah (Scoring, alat-alat, cara cuci tangan, serta APD
yang digunakan di IBS), pelatihan meurologi, melakukan labskill, serta persiapan
Ujian Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) pada stase Keperawatan Medikal Bedah.
7

2. Studi kasus
Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok akan diberikan
kasus untuk disusun asuhan keperawatannya. Laporan kasus akan dikumpulkan
dan dipresentasikan pada hari Rabu didepan semua pembimbing dalam satu
angkatan, melakukan revisi bila diperlukan, serta mengumpulkan laporan yang
sudah diACC pada hari Jumat.
3. Labskill di Laboraorium dan Analisis Jurnal PICO
Mahasiswa dibagi menjadi 7 kelompok. Metode luring akan dilaksanakan dengan
cara mahasiswa hadir untuk labskill sesuai SOP di laboratorium STIKES Bethesda
Yakkum dengan shift pagi (08.00-11.00 WIB) dan siang (12.00-15.00 WIB). Bukti
semua tindakan yang telah dilaksanakan, dibubuhkan tanda tangan pembimbing
pada buku saku mahasiswa.
Di luar jam luring tersebut, mahasiswa melaksanakan tugas daringnya yaitu
secara berkelompok mengerjakan analisis jurnal PICO untuk Stase Keperawatan
Anak (minggu I), Stase Keperawatan Maternitas (minggu II), serta Stase
keperawatan Gawat Darurat (minggu III). Analisis jurnal PICO dipresentasikan di
depan pembimbing dan audience sesuai kesepakatan waktu masing-masing
kelompok dengan pembimbingnya.
4. Praktik klinik
a. Individu: Kontrak belajar, Logbook, empat Laporan Pendahuluan untuk satu
resume di HD, satu resume di IBS dan dua Asuhan Keperawatan (satu kasus
ujian stase dan satu kasus dari ruangan yang berbeda dengan tempat ujian)
dengan sistem yang berbeda
b. Kelompok (1 angkatan): Seminar ber-SKP
c. Ujian stase

E. Target Ketrampilan
Target ketrampilan utama untuk keperawatan medikal bedah adalah (lebih terinci di
bagian lampiran target ketrampilan):
1. Sistem Pencernaan
a. melakukan pengkajian pada klien dengan atau yang beresiko menderita
gangguan nutrisi dan fungsi pencernaan
b. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan
abnormal
8

c. memberikan pengobatan, nutrisi parenteral maupun enteral secara benar dan


aman
d. memperhatikan faktor-faktor nilai budaya dan variasinya pada pemberian
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
e. menggunakan berbagai hasil penelitian untuk merencanakan asuhan
keperawatan
f. memberikan edukasi untuk mempromosikan dan mempertahankan fungsi
kesehatan
2. Sistem Pernafasan
a. melakukan pengkajian, termasuk penggalian riwayat kesehatan pada klien
dengan atau beresiko mengalami gangguan pernafasan
b. memonitor hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan hasil-hasil yang
abnormal
c. menggunakan data dan pengetahuan untuk mengkaji efek gangguan
pernafasan terhadap klien dan untuk memprioritaskan diagnosis keperawatan
d. menggunakan hasil-hasil penelitian untuk merencanakan dan melakukan
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pernafasan seperti
gangguan pernafasan bagian atas
e. memberikan perawatan yang efektif dan aman untuk klien yang mendapatkan
tindakan operasi dengan/tanpa trakeostomi
f. melakukan pengukuran untuk mendorong ventilasi dan pertukaran gas
g. memberikan pengobatan dan tindakan keperawatan secara tepat dan aman
h. memberikan edukasi yang sesuai bagi klien dengan gangguan pernafasan
i. mengevaluasi keefektifan tindakan keperawatan, mengkaji kembali atau
memodifikasi rencana asuhan keperawatan demi pencapaian tujuan perawatan
klien
3. Sistem Kardiovaskuler
a. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan EKG serta mengidentifikasi ritme
jantung normal/abnormal
b. melakukan pengkajian, termasuk penggalian riwayat kesehatan pada klien
dengan atau beresiko mengalami gangguan struktur dan fungsi jantung
c. mengkaji status kesehatan klien dengan penyakit jantung coroner dan/atau
aritmia, termasuk akibat gangguan tersebut terhadap kemampuan klien untuk
melakukan kegiatan sehari-hari (kegiatan rutin)
d. melakukan pemeriksaan fisik untuk mengkaji status jantung
9

e. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan-temuan


abnormal
f. menggunakan konsep anatomi dan fisiologi jantung untuk merawat klien
dengan penyakit jantung coroner atau gangguan jantung
g. memberikan pengobatan dan tindakan untuk klien dengan penyakit jantung
coroner, gangguan jantung, dan aritmia secara tepat dan aman
h. mengintegrasikan perawatan interdisipliner untuk merencanakan dan
melakukan asuhan keperawatan bagi klien dengan penyakit jantung coroner
dan gangguan jantung
i. memberikan edukasi dan perawatan berbasis komunitas yang sesuai untuk
mencegah, promosi kesehatan, dan perawatan diri berhubungan dengan
penyakit jantung koroner, gangguan jantung, dan aritmia
j. mengevaluasi keefektifan tindakan keperawatan, merevisi, atau memodifikasi
rencana asuhan keperawatan jika diperlukan
4. Sistem Persarafan
a. melakukan pengkajian pengkajian termasuk penggalian riwayat kesehatan
pada klien dengan atau berisiko mengalami gangguan pada sistem persarafan
b. melakukan pengkajian neurologi secara spesifik khususnya untuk klien yang
dicurigai mengalami iritasi meningeal, disorientasi, atau coma
c. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan yang
abnormal
d. menggunakan hasil-hasil penelitian untuk melakukan deteksi dini stroke
e. memberikan pengobatan secara oral atau injeksi secara tepat dan aman
f. menunjukkan ketrampilan dalam merawat klien misalnya dalam monitoring
tekanan intracranial, kejang tonik-klonik, klien dengan pembedahan
intracranial, carotid endarterectomy, halo fixation, posterior laminectomy,
thymectomy, percutaneous rhizotomy, atau plasmapheresis
g. mengintergasikan kerjasama interdisipliner dalam pemberian perawatan pada
klien dengan gangguan pada sistem persarafan
h. menyediakan edukasi berbasis komunitas, hasil penelitian, dan perawatan
mandiri pada klien dengan gangguan pada sistem persarafan, termasuk
edukasi tentang komunikasi dan safety, pencegahan infeksi neurologis dan
racun (rabies, tetanus, botulism)
i. merevisi rencana asukan keperawatan jika diperlukan
10

5. Sistem Musculoskeletal
a. melakukan pengkajian, termasuk penggalian riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik pada klien dengan atau beresiko mengalami gangguan pada
sistem musculoskeletal
b. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan yang
abnormal
c. memberikan obat-obatan oral, topical, dan injeksi secara tepat dan aman
d. melakukan perawatan pada klien yang mendapatkan operasi, misalnya
debridement untuk osteomyelitis atau total join replacement
e. mengintegrasikan perawatan interdisipliner untuk pasien dengan gangguan
pada sistem musculoskeletal
f. memberikan edukasi yang berbasis komunitas dan perawatan mandiri pada
klien dengan gangguan pada sistem muskuloskeletal
g. merevisi rencana asuhan keperawatan pada saat diperlukan untuk mendorong
atau mempertahankan status kesehatan pada klien dengan gangguan pada
sistem muskuloskeletal
6. Sistem Integumen
a. mengkaji status fisik klien dengan gangguan integument (kulit, rambut, dan
kuku) dan memonitor, mendokumentasikan, dan melaporkan manifestasi yang
abnormal
b. menggunakan hasil-hasil penelitian terbaru untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perawatan pada klien dengan gangguan integumen
seperti ulkus decubitus dan skin tears.
c. menggunakan berbagai macam peralatan untuk peralatan luka, misalnya
berbagai jenis wound dressings (ca-alginate, hydrocolloid, dll) atau vacuum-
assisted closure (VAC) jika memungkinkan.
d. memberikan pengobatan topical, oral, dan injeksi yang digunakan untuk
merawat gangguan kulit secara benar dan aman, termasuk memberikan
perawatan untuk klien dengan luka bakar.
e. mengintegrasikan perawatan interdisipliner untuk perawatan klien dengan
gangguan kulit
f. memberikan edukasi yang sesuai untuk pencegahan dan perawatan diri klien
dengan gangguan integumen
7. Sistem Endokrin
a. melakukan pengkajian pada klien yang mempunyai atau beresiko mengalami
perubahan struktur atau fungsi glandula endokrin
11

b. memonitor hasil-hasil test diagnostik dan melaporkan temuan-temuan


abnormal
c. menggunakan hasil-hasil penelitian untuk memberikan tindakan keperawatan
pada klien dengan gangguan endokrin
d. memberikan pendidikan kesehatan tentang terapi sulih hormone dan
bagaimana menggunakan oba-obatan secara efektif dan efisien
e. memonitor fungsi respirasi setelah thyroidectomy
f. memonitor efek laten dari operasi pengangkatan parathyroid
g. mengantisipasi dan mengenali efek-efek hormone-hormon adrenal
h. mengenali diagnosis dini dan control glukosa darah, termasuk memberikan obat
oral dan injeksi untuk perawatan diabetes mellitus tipe 1 dan 2
i. memberikan perawatan pada klien dengan diabetic ketoacidosis dan status
hyperosmolar hyperglycaemic
j. perawatan multidisiplineri untuk perawatan mata dan kaki pada klien dengan
diabetes mellitus
k. memberikan pendidikan kesehatan tentang monitoring gula darah, pemberian
obat-obatan oral dan injeksi untuk hypoglicaemis, diet diabetic, olah raga, dan
perawatan kaki
l. mengkaji kemampuan klien untuk membaca label spuid, mengidentifikasi
insulin dan hypoglycaemic dengan tepat
8. Sistem Persepsi-sensori
a. melakukan pengkajian penglihatan, pendengaran dan fungsina pada klien yang
mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran
b. kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain untuk menyediakan perawatan yang
efektif
c. memberikan pengobatan untuk mata dan telinga secara tepat dan aman
d. menyediakan edukasi yang sesuai untuk klien dengan gangguan penglihatan
dan pendengaran, atau yang menjalani pembedahan mata dan telinga
e. mengevaluasi keefektifan rencana perawatan
9. Sistem Hemato-imunologi
a. melakukan pengkajian, termasuk menggali riwayat kesehatan klien yang
mengalami atau beresiko terhadap gangguan hematologik, peripheral vascular,
dan sistem limpatik
b. mengkaji efek gangguan hematologik dan merencanakan perawatan
c. melakukan dan mendokumentasikan pemeriksaan fisik pada status
hematologik, peripheral vascular, dan sistem limpatik
12

d. memonitor hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan hasil-hasil yang


abnormal
e. menggunakan hasil-hasil penelitian untuk mengidentifikasi dan melakukan
tindakan keperawatan untuk klien dengan gangguan hematologik, peripheral
vascular, dan sistem limpatik
f. memberikan pengobatan dan perawatan secara tepat dan aman
g. melakukan kolaborasi dalam merencanakan dan perawatan yang terkoordinir
dan efektif bagi klien dengan gangguan hematologik, peripheral vascular, dan
sistem limpatik
h. melakukan edukasi yang sesuai untuk klien dengan gangguan hematologik,
peripheral vascular, dan sistem limpatik
i. melakukan pengkajian secara terus-menerus (ongoing assessment) untuk
merevisi rencana asuhan
10. Sistem Perkemihan
a. melakukan pengkajian, termasuk anamnesis riwayat kesehatan pasien dengan
atau beresiko gangguan eliminasi
b. memonitor hasil-hasil pemeriksaan diagnostik dan melaporkan temuan-temuan
yang abnormal
c. mengidentifikasi, melaporkan, dan mendokumentasikan hasil-hasil pengkajian
yang abnormal atau tidak diharapkan dan efeknya terhadap status klien
d. menggunakan hasil-hasil penelitian untuk memberikan asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan eliminasi, termasuk penggunaan terapi
komplementer dan terapi alternatif
e. mengintegrasikan rencana asuhan interdisipliner untuk pasien-pasien dengan
gangguan saluran perkemihan
f. memberikan pengobatan dan tindakan pada klien dengan gangguan sistem
perkemihan secara tepat dan aman
g. memberikan perawatan yang efektif bagi klien yang mendapatkan pembedahan
di sistem perkemihan atau dialisis
h. merencanakan dan menyediakan edukasi yang sesuai bagi pencegahan dan
perawatan diri klien dengan gangguan sistem perkemihan
i. mengevaluasi respon klien, merevisi rencana asuhan ketika diperlukan untuk
mempromosikan atau mempertahankan status kesehatan klien dengan
gangguan sistem perkemihan
13

11. Onkologi
a. mempersiapkan pemeriksaan-pemeriksaan yang berhubungan dengan kanker:
marker tumor, x-ray, CT-scan, MRI, USG, nuclear imaging, angiography,
sigmoidoskopi, cystoscopy, endoscopy, bronchoscopy, dan test laboratorium
yang lain (CEA, ACP, ACTH, Ca, CRP, dll).
b. mengkaji, memonitor, mendokumentasikan, dan melaporkan status fisik klien
dengan kanker, termasuk penggunaan skala Karnofsky atau ECOG.
c. menerapkan hasil-hasil penelitian untuk rencana asuhan keperawatan klien
dengan kanker, termasuk dengan menggunakan terapi-terapi komplementer
(botanical agents, suplemen nutrisi, program diet, modalitas mind-body, energy
penyembuhan, pendekatan spiritualitas, dan terapi miscellaneous untuk
keluhan-keluhan mual, muntah, dll)
d. memberikan tindakan-tindakan keperawatan untuk membantu klien mengatasi
kecemasan, gangguan gambaran diri, anticipatory grieving, resiko cedera,
ketidakseimbangan nutrisi, dan kerusakan integritas kulit.
e. memberikan obat-obatan kemotherapi dan pengobatan lain untuk nyeri, mual,
dan muntah, mucositis atau anemia secara benar dan aman
f. memperhatikan faktor adat, budaya, kepercayaan, dan agama dalam merawat
pasien dengan kanker
g. pemberian edukasi untuk pencegahan kanker, serta mempertahankan dan
mempromosikan status fisik klien
12. Peri-operatif
a. Persiapan pembedahan:
- mendampingi klien pada saat pemberian informasi dan pernyataan
persetujuan
- orientasi ruang operasi
- persiapan bowel (huknah, pemberian obat-obatan supositoria)
- persiapan kuit (mandi, cukur, alcohol untuk area operasi)
- pemasangan kateter
- pemasangan infus
- pemberian obat-obatan pre-operatif
- pengecekan barang-barang pribadi (cincin, jam, uang), make-up (lipstick, cat
kuku, make-up wajah), dan protesa.
b. Mengkaji status fisiologis klien untuk mengkaji kemampuan toleransi terhadap
pembedahan dan resiko-resiko komplikasi
c. Mengkaji status kesehatan psikososial klien dan keluarganya
14

d. Memastikan keamanan (client safety) selama berada di ruang operasi dan


melalui perawatan post operasi
e. Berpartisipasi dalam edukasi klien dan keluarganya tentang persiapan
anestesi, persiapan operasi, dan persiapan pemindahan/pemulangan:
- latihan nafas diafraghma
- latihan batuk efektif
- latihan gerak kaki dan tungkai
- mobilisasi di tempat tidur
- latihan manajemen nyeri
f. Memahami area steril di dalam ruang operasi, mengaplikasikan pengendalian
infeksi dan tindakan-tindakan pencegahan infeksi dan meminimalkan resiko
g. Memonitor status fisik selama proses pembedahan dalam rangka
mempertahankan praktik yang aman dan mendukung rehabilitasi klien paska
pembedahan:
- memonitor suhu klien selama berada di ruang operasi
- menggunakan peralatan untuk mengatur suhu hangat untuk klien seperti
stoking, topi, dan legging
- kelembaban jalan nafas
- memonitor intake dan output
- membersihkan dan menghangatkan klien segera setelah operasi
- penggunaan stoking anti emboli
- perawatan luka paska pembedahan
h. Memonitor dan mengontrol lingkungan untuk mencegah kecelakaan atau injuri
pada klien dan tim kesehatan
i. Menghormati hak-hak pasien termasuk privasi, setiap saat.
15

BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Desain dan Proses Preceptorship Praktik Profesi


1. Desain Praktik Profesi (tentatif sesuai jadwal praktik)
a. Pelatihan pada setiap stase
b. Studi Kasus
c. Labskill di Laboratorium dan Analisis Jurnal PICO
d. Praktik Klinik
2. Proses Preseptorsip Praktik Profesi
a. Untuk pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang penyakit dalam, bedah, dan
syaraf, kasus yang dikelola merupakan kasus-kasus yang sudah terdiagnosis
penyakitnya. Format laporan pendahuluan (LP) dan pengkajian terlampir.
b. Untuk pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang hemodialisis, ruang operasi,
dan poliklinik bedah/dalam, preceptee membuat resume keperawatan lengkap
dengan format terlampir.
c. Tahapan proses pelaksanaan praktik:
- Fase pra-interaksi
Merupakan fase dimana preceptee diharapkan dapat memperoleh informasi
sebanyak-banyaknya mengenai pasien sebelum berinteraksi langsung
dengan pasien. Fase ini dapat juga dimanfaatkan oleh preceptee untuk
mengenal area keperawatan, termasuk lingkungan perawatan (fasilitas), staf,
dan kegiatan rutin di bangsal tersebut. Salah satu tugas preceptee adalah
mempertanggungjawabkan Laporan Pendahuluan yang sudah disusun
kepada preseptor dengan waktu sesuai kontrak waktu dengan preseptor.
Preseptor berhak untuk tidak mengijinkan preceptee mengambil kasus
tersebut bila preceptee yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan
pemahamannya terhadap LP yang telah dibuat. Laporan Pendahuluan (LP)
disusun dengan menggunakan sistematika yang berlaku (terlampir di buku
pedoman umum) dan menggunakan kaidah penulisan seperti pada petunjuk
penulisan karya tulis ilmiah (skripsi).
Setelah preceptee dapat menunjukkan pemahamannya terhadap LP,
preceptee diijinkan untuk mempelajari rekam medis pasien untuk melakukan
studi dokumentasi sebagai bagian dari proses pengumpulan data. Preceptee
juga dapat bertanya kepada kepala ruang, kepala jaga, atau tim kesehatan
lain yang bertanggung jawab atau terkait dengan perawatan pasien kelolaan.

15
16

- Fase introduksi
Pada fase ini, preceptee mulai melakukan kontak langsung dengan pasien.
Preceptee diharuskan memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya
didampingi oleh preseptor, sebagai perawat yang akan merawat pasien dalam
kurun waktu tertentu (sesuai jadwal praktik minggu tersebut) dan menentukan
kontrak kerja.
- Fase kerja
Preceptee praktik melakukan pengkajian langsung dengan pasien melalui
pengkajian fisik. Selain itu, preceptee juga dapat melakukan wawancara
dengan pasien dan keluarganya, tetapi data yang sudah bisa didapatkan
melalui studi dokumentasi tidak perlu ditanyakan kembali ke
pasien/keluarganya, kecuali untuk klarifikasi atau data yang sifatnya selalu
berubah (contoh: keluhan utama).
Setelah pengkajian dilakukan, maka diagnosa keperawatan disusun
(menggunakan acuan NANDA terbaru dan SDKI) dari semua masalah
keperawatan yang muncul dalam analisa data dan diprioritaskan. Dari prioritas
masalah yang sudah dibuat, maka preceptee dapat menyusun minimal 3 (tiga)
rencana asuhan keperawatan menggunakan acuan yang berlaku (seperti NIC
dan NOC atau SIKI). Proses selanjutnya sesuai dengan proses keperawatan
adalah pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi menggunakan rumusan
IE(SOAP) untuk asuhan keperawatan shift pertama dan SOAPIE(SOAP)R
untuk shift berikutnya.
- Fase terminasi
Preceptee diharuskan melaporkan semua asuhan keperawatan yang telah
dilakukan dan perkembangan pasien kepada staf ruangan dan preseptor,
serta rencana tindak lanjut perawatan pasien tersebut sesuai dengan dengan
evaluasi terakhir.

B. Waktu dan Tempat Praktik


Waktu dan tempat praktik diatur tersendiri (jadwal terlampir).

C. Peralatan Praktik
Peralatan/ perlengkapan berikut ini WAJIB disiapkan untuk menunjang pencapaian
tujuan praktik.
1. Nursing kit yang terdiri dari stetoskop, sphygmomanometer (tensimeter), meteran,
2 buah penggaris transparan, reflex hammer, senter kecil, pinset anatomis-
chirurgis, piala ginjal, dan galipot.
17

2. Jas praktik
3. Jam tangan (detik)
4. APD sesuai level
5. Block note kecil dan ballpoint.
6. Paper towel atau tissue (mengeringkan tangan setelah cuci tangan)
7. Perlengkapan lainnya untuk keperluan belajar (baki, tempat obat dan lain-lain bila
diperlukan)

D. Metode Pembelajaran
1. Laporan (laporan pendahuluan, resume, asuhan keperawatan, buku saku, analisis
jurnal, seminar kasus)
2. Penugasan klinik: asuhan keperawatan, resume, dan pencapaian target
ketrampilan
3. Pre- dan post- konferensi
4. Presentasi kelompok: seminar kasus dan analisis jurnal
5. Demonstrasi
6. Bed side teaching
7. Belajar mandiri
8. Tutorial individual
9. Diskusi kasus

E. Tugas-tugas
Tugas Preceptee
Untuk mengetahui perkembangan preceptee dan melakukan evaluasi secara
berkesinambungan, maka preceptee diwajibkan untuk memenuhi tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Menyusun kontrak pembelajaran
2. Menyusun log book
3. Mengisi buku saku preceptee
4. Membuat laporan pendahuluan
5. Membuat laporan asuhan keperawatan
6. Pencapaian target ketrampilan
7. Melakukan presentasi analisis jurnal/literatur (kelompok)
8. Melakukan presentasi serminar kasus (kelompok)
9. Melaksanakan ujian praktik stase.
10. Melakukan seminar dengan topik 3S (kelompok)
18

Tugas Preseptor
1. Merencanakan dan melaksanakan proses preseptorsip dan seluruh kegiatan
praktik klinik di lahan preceptorship praktik masing-masing
2. Memeriksa dan memberikan penilaian terhadap tugas-tugas praktik preceptee
3. Menghadiri dan memberikan masukan dan penilaian seminar
4. Mengumpulkan hasil-hasil penilaian, laporan ujian, daftar hadir preseptor, dan
dokumentasi preseptorsip pada akhir periode praktik.
F. Tata Tertib Preceptee di Lahan Praktik
1. Disiplin
a. Kehadiran preceptee 100%
b. Ketidakhadiran karena sakit/ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan
kepada preseptor, koordinator mata kuliah dan ketua program studi dan
preceptee wajib mengganti sesuai jumlah hari yang ditinggalkan. Apabila
preceptee tidak hadir tanpa keterangan, maka preceptee harus mengganti
sebanyak dua kali ketidakhadiran dengan catatan tidak boleh double shift.
c. Preceptee wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai, pulang
sesuai waktu yang berlaku di lahan praktik dan menandatangani daftar
hadir/pulang sesuai dengan waktu datang/pulang. Preceptee tidak
diperkenankan meninggalkan lahan praktik selama jam praktek kecuali pada
jam istirahat
d. Waktu istirahat preceptee adalah 30 menit dalam satu shift, diatur bergantian
dalam kelompok shift, atas seijin preseptor klinik atau kepala jaga.
e. Preceptee bertanggung jawab untuk memastikan tugas-tugas telah selesai
dilakukan dan meminta validasi dari preseptor untuk setiap tugas yang telah
diselesaikan demi kelancaran proses selanjutnya.
f. Preceptee wajib mengikuti tata tertib khusus yang diberlakukan oleh lahan
praktik

2. Sikap dan Tingkah Laku


a. Memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang tertulis dalam janji
kepaniteraan
b. Preceptee wajib menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban, keamanan,
ketenangan, dan nama baik lahan praktik dan insitusi pendidikan
c. Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
19

d. Preceptee wajib menjaga perilaku, sikap, dan kejujuran baik terhadap seluruh
staf di lahan praktik, staf dari insitusi pendidikan, maupun terhadap pasien,
keluarganya, dan pengguna lahan praktik
e. Seragam praktik hanya boleh dipergunakan di lingkungan internal lahan
praktik. Waktu berangkat, istirahat, kegiatan luar, dan pulang, preceptee harus
berganti pakaian atau menggunakan penutup (seperti jaket almamater)
f. Preceptee yang akan menggunakan fasilitas dan sarana lahan praktik harus
atas seijin (bila perlu tertulis) dari pihak yang berwenang di lahan praktik. Bila
merusakkan atau menghilangkan alat-alat yang ada di lahan praktik atau dari
kampus, maka preceptee wajib menyampaikan hal tersebut kepada
pembibing atau pihak yang berwenang di lahan praktik/kampus dan
mengganti alat-alat tersebut.
g. Preceptee dilarang keras membawa senjata tajam, merokok, minum minuman
keras, mabuk, dan menggunakan NAPZA.
3. Pelaksanaan Tugas
a. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan dengan
memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip tindakan keperawatan
(steril, bersih), secara efektif dan efisien. Preceptee tidak diperkenankan
melakukan tindakan keperawatan tanpa sepengetahuan atau pengawasan
preseptor/petugas yang berdinas.
b. Mengikuti arahan dari preseptor dan staf terkait di lahan praktik
c. Mengikuti kegiatan rutin di lahan praktik sebagai kesempatan yang baik untuk
memperoleh pengalaman dan pengembangan diri, atas sepengetahuan
preseptor atau kepala jaga di lahan praktik
d. Mengutamakan hak-hak pasien terutama privasi dan kerahasiaan klien
dengan tidak menyampaikan informasi medik pada pasien/keluarga/orang
lain.

4. Seragam dan Penampilan


a. Preceptee wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh
pendidikan. Untuk ruang-ruang khusus seperti ruang operasi, preceptee dapat
meminjam baju seragam khusus ruang operasi dari kampus, kecuali diatur
tersendiri oleh pihak lahan praktik.
b. Preceptee putri: rambut ditata rapi bila panjang dipasang hairnet, dilarang
memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan (anting,
20

kalung, gelang, cincin dll) dan tidak diperkenankan menggunakan make-up


yang berlebihan
c. Preceptee putra: rambut dipotong rapi, panjang tidak boleh melebihi kerah
baju, bila berkumis ditata rapi
d. Preceptee wajib membawa perlengkapan untuk keperluan praktik: nursing kit
atau pakaian khusus
e. Preceptee wajib membawa jam tangan yang mempunyai detik.

G. Tata Tertib Preseptor di Lahan Praktik


1. Mengisi daftar hadir dan mendokumentasikan kegiatan preseptorsip
2. Mengikuti seluruh alur kegiatan praktik klinik mulai dari pra-conference sampai
dengan ujian praktik
3. Berkomunikasi dengan Ketua Prodi apabila berhalangan hadir, terlambat, atau
menemukan kendala dalam proses preseptorsip preceptee praktik.
4. Saling menghargai dan bekerjasama dengan preseptor lain dan pihak kampus
5. Bersedia memberi dan menerima masukan yang berhubungan dengan proses
pelaksanaan praktik.
6. Berkomunikasi dan bekerjasama secara aktif antara perceptor klinik dan akademik
terkait proses bimbingan yang akan dilaksanakan secara online dan offline.
21

BAB V
EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi (formatif dan sumatif)


Jenis evaluasi pembelajaran pada program profesi ners dilakukan secara berkala
selama praktik (evaluasi formatif) dan evaluasi akhir setia area/ stase (evaluasi
sumatif). Jenis evaluasi di setiap area/ stase menggunakan DOPS (Direct
Observasional Prosedur Skill / Ujian prosedur tindakan keperawatan), ujian lisan /
responsi, laporan kasus, tutorial, dan evaluasi seminar. Evaluasi diperlukan untuk
menilai pencapaian peserta praktik dalam hal pengetahuan, ketrampilan, dan sikap,
sehingga menyerupai kompetensi perawat professional.

B. Cakupan dan Bobot Evaluasi


1. Evaluasi proses (40%)
- Pre- dan post-conference (20%)
- Laporan pendahuluan, resume dan asuhan keperawatan (30%)
- Seminar kasus (10%)
- Seminar analisis jurnal PICO (10%)
- Latihan UKNI (20%)
- Pencapaian target kompetensi (10%)
2. Seminar ber-SKP(30%)
3. Ujian praktik akhir stase (20%)
4. Sikap (10%)

Prosedur evaluasi:
1. Evaluasi proses:
- Preceptee membawa laporan pendahuluan dan format penilaian laporan
pendahuluan kepada preseptor
- Preseptor dapat meminta preceptee memperbaiki laporan pendahuluan jika
diperlukan.
- Setelah LP disetujui, maka preceptee membuat asuhan keperawatan atau
resume.
- Laporan perkembangan dibuat setiap dinas.
- Laporan asuhan keperawatan dikumpulkan kepada preceptor, dilakukan
perbaikan jika diperlukan.

21
22

- Nilai laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan didokumentasikan dan


disimpan oleh preseptor untuk diserahkan kepada Ketua Prodi Pendidikan
Profesi Ners pada akhir stase.
2. Seminar analisis jurnal
- Preceptee menentukan topik jurnal
- Perwakilan kelompok menyerahkan bahan presentasi kepada preseptor sampai
dengan dua hari sebelum pelaksanaan seminar
- Perwakilan kelompok menghubungi Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners untuk
persiapan presentasi baik tempat, daftar hadir, maupun persiapan form
penilaian seminar
- Materi seminar diminta untuk diperbaiki jika diperlukan
- Nilai seminar dibuat oleh preseptor dan disimpan untuk dikumpulkan kepada
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners pada akhir stase bersama-sama dengan
penilaian praktik yang lain.
3. Seminar
- Preceptee menentukan susunan panitia dan pembicara
- Panitia berkolaborasi dengan STIKES Bethesda Yakkum dalam
penyelenggaraan seminar ber-SKP
4. Ujian praktik akhir stase:
- Preceptee melakukan ujian praktik akhir stase untuk dilakukan evaluasi
terhadap sikap, pengetahuan, dan ketrampilan praktiknya. Syarat ujian adalah
kehadiran 100%.
- Perwakilan preceptee menghubungi Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners untuk
dilakukan validasi persyaratan ujian, meminta jadwal ujian dan form penilaian
ujian pada akhir minggu ketiga praktik
- Preceptee melakukan kontrak kegiatan ujian dengan penguji
- Pada hari pertama ujian, preceptee akan dibagi kasus yang akan diujikan oleh
perceptor klinik (hasil diskusi dengan perceptor akademik). Setelah
mendapatkan kasus, perceptee menyusun laporan pendahuluan setelah itu
melakukan pengkajian
- Pada hari kedua, preceptee diharuskan mengumpulkan laporan pendahuluan
berhubungan dengan kasus yang akan diujikan dan melakukan asuhan
keperawatan pada pasien kelolaannya
- Pada hari ketiga, preceptee melanjutkan asuhan keperawatan pada pasien
kelolaannya
23

- Pada hari kempat, preceptee melakukan ujian presentasi secara online dengan
perceptor klinik dan akademik sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap
asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
- Laporan ujian dapat diminta untuk diperbaiki jika diperlukan dan baru akan
dinilai setelah laporan akhir dikumpulkan kepada penguji.
- Rekapitulasi nilai ujian dan laporan pelaksanaan ujian dikumpulkan oleh penguji
kepada Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners segera setelah ujian hari keempat
selesai dilakukan.
5. Sikap
- Preseptor melakukan penilaian berdasarkan performance sikap preceptee
selama melakukan praktik klinik.
- Penilaian dilakukan setiap minggu menggunakan form evaluasi sikap

C. Acuan Penilaian
Acuan penilaian praktik diberikan dengan menggunakan angka 1 – 4

D. Kelulusan
Seorang preceptee dinyatakan berhasil menyelesaikan (lulus) stase keperawatan
medikal bedah setelah mendapatkan nilai minimal 3,00, sehingga preceptee yang
belum lulus harus mengulang kembali.
24

BAB VI
PENUTUP

Penguasaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku sebagai kompetensi yang
didapat selama pendidikan akan merupakan landasan utama bagi perawat untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan dalam upaya pelayanan kesehatan di area keperawatan
medikal bedah. Oleh karena itu, praktik klinik keperawatan medikal bedah merupakan
komponen penting dan tahapan yang perlu dilalui oleh preceptee keperawatan sebelum
memasuki atau kembali ke dunia kerja yang sesungguhnya. Proses pembelajaran praktik
profesi di keperawatan medikal bedah dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi integrasi
antara ilmu dan praktik.

Dengan adanya buku modul praktik keperawatan medikal bedah ini, diharapkan preceptee
mempunyai pegangan dalam melaksanakan praktik profesi di stase keperawatan medikal
bedah, sehingga pencapaian kompetensi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan se-
optimal mungkin. Pengembangan modul praktik keperawatan medikal bedah ini akan
dilakukan secara terus-menerus berdasarkan masukan dari berbagai pihak.

24
25

Daftar Pustaka

Baradero, M et al. (2009). “Prinsip & Praktik Keperawatan Perioperatif”. Penerit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

Haryono, R (2013). “Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Perkemihan”. Penerbit Andi


Publisher.

Lyndon, S. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis”. Karisma, Tangerang.

Muttaqin, A. (2009). “Asuhan Keperawatan Perioperatif (Konsep, Proses, dan Aplikasi).


Medika, Jakarta.

Prasetyo, S. (2010).“Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri”. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Purwanto, B. (2013). “Herbal dan Keperawatan Komplementer (Teori, Praktik, Hukum


dalam Asuhan Keperawatan”. Nuha Medika, Yogyakarta.

Rosyidi, KRMN & Wulansari, ND (2013). “Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah:
Buku Saku”. Penerbit Trans Info Media.

Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2011).“Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth”. Volume 1-3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Haryanti, Fitri. (Ed). (2016). “Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia 2015”. AIPNI,
Jakarta.
26

LAMPIRAN
Lampiran 1

JADWAL MAHASISWA SEMESTER I ANGKATAN XIII TA. 2020/2021


RUANG
Tanggal
Minggu STIKES BETHESDA YAKKUM
04 - 09 Janurari 2021 1 Pelatihan STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

11 - 16 Januari 2021 2 Pelatihan STASE KEPERAWATAN ANAK

18 - 23 Januari 2021 3 Pelatihan STASE KEPERAWATAN GADAR DAN KRITIS

25 - 30 Januari 2021 4 KEPERAWATAN Pelatihan STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


DASAR
01 - 06 Februari 2021 5 PROFESI Studi Kasus STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

08 - 13 Februari 2021 6 Studi Kasus STASE KEPERAWATAN ANAK

15 - 20 Februari 2021 7 Studi Kasus STASE KEPERAWATAN GADAR DAN KRITIS

22 - 27 Februari 2021 8 Studi Kasus STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

01 - 20 Maret 2021 9-11 LABSKILL DI LABORATORIUM DAN ANALISIS JURNAL PICO

22 Maret - 05 Juni 2021 12-19 PRAKTIK KLINIK DI RS BETHESDA


JADWAL PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI, MEDIKAL BEDAH, ANAK, MATERNITAS, GADAR DAN KRITIS
MAHASIWA PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKTAN XIII STIKES BETHESDA YAKKUM
DI RS BETHESDA (22 MARET - 05 JUNI 2021)

Tanggal Galelia III Galelia II ICU HD IBS Ruang D Galelia II Ruang H


Anak Obsgyne Syaraf
22 – 27 Maret 2021 1* 2* 3* 4 5 6 7

29 – 30 Maret dilanjutkan 06 – 10 April 2021 4* 5* 1 2 3 7* 6

31 Maret – 05 April 2021 LIBUR PASKAH

12 – 17 April 2021 7* 1* 2* 3 4 5 6*

19 – 24 April 2021 7* 4* 6 1 2 3 5

26 April – 01 Mei 2021 6* 4* 1* 7 2* 3* 5*

03 – 08 Mei 2021 5* 6* 7* 3 1 2 4

10 – 22 Mei 2021 LIBUR IDUL FITRI

24 – 29 Mei 2021 2* 3* 5 6 7 1 4*

31 Mei – 05 Juni 2021 3* 5* 6* 2 7 4 1*

Keterangan:
*: Ujian Stase
Lampiran 2

DAFTAR PRECEPTOR PRAKTEK MAHASISWA SEMESTER I ANGKATAN XIII


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
TA. 2020/2021

1. Pelatihan dan Studi Kasus


a. Nimsi Melati, S.Kep., Ns., MAN.
b. I Wayan Sudarta, S.Kep., Ns., M.Kep.
c. Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB.
d. Ch. Hatri Istiarini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., MB., Ph.D.NS.
e. Tri Wahyuni Ismoyowati, S.Kep., Ns., M.Kep.
f. Nining Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., MB.
g. Fransisca Winandari, S.Kep., Ns., MAN. (Perceptorship)

2. Labskill di Laboratorium dan Analisis Jurnal PICO


a. Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB.
b. Tri Wahyuni Ismoyowati, S.Kep., Ns., M.Kep.
c. Ch. Hatri Istiarini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., MB., Ph.D.NS.
d. Dwi Nugroho Heri Saputro, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., MB.,
Ph.D.NS.
e. Nimsi Melati, S.Kep., Ns., MAN.
f. Nining Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., MB.
g. Fransisca Winandari, S.Kep., Ns., MAN.

3. Praktik Klinik

Ruang Preseptor Pendidikan Preseptor Lahan Praktik


Keperawatan Dasar Profesi dan Keperawatan Medikal Bedah
D Ch. Hatri I., S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Ns. Wahyudi Supriyanto, S.Kep.
Kep.MB., Ph.D.NS. Ns. FA Muji Raharjo, S.Kep.
Nining Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kep.,
Sp.Kep.MB. (Preceptorship)
H Tri Wahyuni Ismoyowati, S.Kep., Ns., Ns. Wahyu Widiyanto, S.Kep.
M.Kep. Trimulat Sulistyowati, A.Md.Kep
Fransisca Winandari, S.Kep., Ns., MAN
(Preceptorship)
GAL. II Syaraf Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., Sunaryo, S.Kep., SE.
Ruang Preseptor Pendidikan Preseptor Lahan Praktik
Sp. Kep.MB. Ns. Nuning Sulistyowati, S.Kep.
HD Nimsi Melati, S.Kep., Ns., MAN Ns. Andreas Budi K., S.Kep., SH., MH.
Yusep Purwodarminto, A.Md.Kep.
IBS Dwi Nugroho Heri Saputro, S.Kep., Ns., Ns. Untung Sajugo, S.Kep.
M.Kep., Sp. Kep.MB., Ph.D. Ns. Yulianto Nugroho, S.Kep.
DAFTAR PRECEPTEE PRAKTIK KDP, KMB, ANAK, MATERNITAS, GADAR DAN KRITIS
MAHASISWA SEMESTER I PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XIII
TA 2020/2021

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4


No NAMA MAHASISWA No NAMA MAHASISWA No NAMA MAHASISWA No NAMA MAHASISWA
1 Agnes Toding Layuk 1 Ambar Arum R. 1 Anita Ayu Sulistyowati 1 Aprilisa Putri Handayani
2 Bagas Wicaksana 2 Baun 2 Ayunda Padmasari W. 2 Elmi Yatha Sartika
3 Bernadet Gerhana Keban 3 Evanda Asri Gumpita 3 Diah Karmini 3 Katarina Oktaviana D.
4 Iluh Sekar Ayu Dea M. 4 Janicka Jacklyn Wowe 4 Regita Prameswari 4 Kristin Dwi Ratnasari
5 Liviana

KELOMPOK 5 KELOMPOK 6 KELOMPOK 7


No NAMA MAHASISWA No NAMA MAHASISWA No NAMA MAHASISWA
1 Kristina Angwarmase 1 Lidyana Puspitawati 1 Luciana Renata
2 Monika Oktaviani D. 2 Lintang Eva Ningrum 2 Nonie Mega Dini
3 Patricia Yunita Dwi A. 3 Maria Apriliani Sofia Doa 3 Shintia Christ Damayanti
4 Ruth Widya Pinashti 4 Yulia Friska Ardhiani 4 Kenny Chaiyono

Ket: Nama mahasiswa yang tercetak tebal adalah mahasiswa laki-laki.


Lampiran 3

Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKes Bethesda Yakkum Yogyakarta

FORMAT PENILAIAN
PERAN SERTA PRE-POST CONFERENCE

Nama preceptee : ……………………………………….


Ruang/stase : ………………………………………………………..
Periode praktik : …………………………………..

NILAI
NO ASPEK KET
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi masalah atau
mengemukakan argument untuk diskusi
kelompok

2 Memberi ide selama conference

3 Mensintesa ide selama conference

4 Menerima ide-ide orang lain

5 Mengontrol emosi sendiri

6 Memusatkan perhatian dalam diskusi yang


dilakukan kelompok/group

TOTAL

NILAI = ………… / 6 = ……………

Keterangan:
1 = Kurang
2 = Sedang
3 = Baik
4 = Sangat Baik

Yogyakarta……………………..

Preseptor,

(………………………………………)
Lampiran 4

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

LaporanPendahuluan (LP) ditulistangan di kertas folio bergarismaksimal 2 (dua)


halamandengansistematikasebagaiberikut:

A. Definisi diagnosis medis (sesuaikasus)


B. Anatomi-fisiologidalambentukdot points/diagram
C. Patoflodiagramdarikasus/penyakit:

Etiologi/faktorpredisposisi/presipitasi/faktorresiko

Mekanismepenyakit/gangguan

Pemeriksaandiagnostik

Manifestasiklinis

Komplikasi

Diagnosis keperawatan

Intervensikeperawatan (utama)
Lampiran 5
Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tgl Pengkajian: Pukul: Oleh:

I. IDENTITAS

A. Pasien
Nama : initial
Tempat/tgl lahir (umur) :
Agama :
Status perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lama Bekerja :
Suku / Bangsa :
Tgl. Masuk RS :
No. RM :
Ruang :
Diagnosis Kerja/Medis : 1. ..... (tgl), 2. ..... (tgl). dst
Alamat : s.d tingkat Kabupaten
B. Keluarga/ penanggungjawab
Nama : initial
Hubungan :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat : s.d tingkat Kabupaten
A. Kesehatan pasien
1. Keluhan utama saat dikaji
2. Keluhan tambahan saat dikaji
3. Alasan utama masuk Rumah Sakit
4. Riwayat Penyakit Sekarang (sejak sblm masuk RS sampai saat dikaji)
5. Riwayat Penyakit yang lalu:
- Nama penyakit/waktu
- Upaya pengobatan
- Hasil
6. Alergi
- Jenis
- Reaksi Alergi
- Tindakan

B. Kesehatan Keluarga
Genogram (tiga generasi)

II. POLA FUNGSI KESEHATAN (dikembangkan sesuai dengan kasus)


A. Pola nutrisi-Metabolik
1. Sebelum sakit
- Frekuensi makan (dalam 24 jam)
- Jenis makanan/diet
- Porsi yang dihabiskan
- Makanan yang disukai
- Makanan yang tidak disukai
- Makanan pantang
- Makanan tambahan/vitamin
- Kebiasaan makan (di rumah, di warung, di restoran, dll)
- Nafsu makan: ( ) Baik
( ) Sedang, alasan : ............
( ) Kurang, alasan : ............
- Banyaknya minum (cc/24 jam)
- Jenis minuman
- Minuman yang tidak disukai
- Minuman pantang
- Perubahan BB 6 bulan terakhir:
( ) bertambah ................. Kg
( ) tetap
( ) berkurang ................. Kg
2. Selama sakit
- Jenis makanan
- Frekuensi makan
- Porsi makan yang dihabiskan (tidak hanya makanan yang didapat di rumah sakit)
- Banyak minum dalam sehari.............. cc, jenis.............
- Keluhan:
 Mual, muntah, tidak nafsu makan, perut terasa penuh, diare, banyak keringat,
rasa haus, rasa lapar terus
 Gangguan menelan
 Kesulitan menguyah
 Masalah gigi
 Alat bantu untuk memasukan zat makanan (sonde, infus, dll)
 Pengetahuan tentang zat gisi dan kegunaan makanan bagi tubuh

B. Pola Eliminasi
1. Sebelum sakit
a. Buang air besar BAB
- Frekuensi
- Waktu
- Warna
- Konsistensi
- Posisi waktu BAB duduk/jongkok
- Penghantar untuk BAB, misal: membaca, merokok, dll
- Pemakaian obat, misal: obat pencahar, dll
- Keluhan
- Upaya yang dilakukan
b. Buang air kecil (BAK)
- Frekuensi (x/24 jam)
- Jumlah (cc/24 jam)
- Warna
- Bau
- Keluhan
- Upaya yang dilakukan
2. Selama sakit
a. Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi
- Waktu
- Warna
- Konsistensi
- Keluhan:
 Sembelit............... sejak: ..........................
 Perdarahan selama/sesudah BAB
 Diare,berapa kali, bentuknya
 Sakit perut/kembung
- Upaya yang dilakukan keluarga/pasien untuk mengatasi keluhan
b. Buang air kecil (BAK)
- Frekuensi (x/24 jam)
- Jumlah (cc/jam)
- Warna
- Bau
- Keluhan:
 Rasa sakit berkemih, tertahan saat berkemih, inkonteninsia urine
 Sering buang air kecil di waktu malam hari, anuria
- Upaya yang dilakukan keluarga/ pasien
- Alat bantu buang air kecil, kateter, kondom, dll, sejak.........

C. Pola Aktifitas istirahat-tidur


1. Sebelum sakit
a. Keadaan aktifitas sehari-hari
- Kebiasaan olahraga: waktu, lama, teratur/tidakJenis
- Lingkungan rumah/tempat kerja: luas/panjang/sempit, ada tangga/eskalator,
dll.
- Alat bantu untuk memenuhi aktifitas setiap hari: kursi roda, tongkat, dll.
- Apakah kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, bantuan alat, orang
lain,sangat tergantung.

AKTIFITAS 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi
Mobilisasi di tempat
tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Memasak
Belanja
Merapikan rumah
Ket. 0 = mandiri
1 = dibantu sebagian
2 = perlu bantuan orang lain
3 = perlu bantuan orang lain dan alat
4 = tergantung total

b. Kebutuhan tidur
- Jumlah tidur dalam sehari
 Tidur siang :
 Tidur malam :
- Apakah tidur malam yang diutamakan atau tidur siang yang diutamakan
- Kebiasaan pengantar tidur : membaca, mendengar radio, minum obat tidur
dan lain-lain
- Apakah klien selalu tidur dengan teman atau seorang diri
- Perangkat/alat yang selalu digunakan untuk tidur : selimut, bantal, guling, dll
- Keluhan dalam hal tidur
c. Kebutuhan istirahat
- Kapan
- Berapa lama
- Kegiatan untuk mengisi waktu luang
- Apakah menyediakan waktu untuk istirahat pada waktu siang hari
- Dalam suasana yang bagaimana klien dapat istirahat dan mengisi waktu luang
2. Selama sakit
a. Keadaan Aktifitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di TT
Berpindah
Ambulasi/ROM
Ket. 0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tergantung total
b. Kebutuhan Tidur
- Jumlah tidur dalam sehari
 Tidur siang :
 Tidur malam :
- Penghantar untuk tidur
- Keluhan tidur
- Apakah klien kesakitan atau sesak nafas, dll
c. Kebutuhan Istirahat
- Apakah klien mengungkapkan perasaan jenuh, bosan atau capai/lelah, kurang
istirahat, dsb
- Apakah klien merasa terganggu dengan suasana lingkungan yang baru
- Apakah ada alat-alat medik yang dipakai klien/klien lain yang mengganggu
klien untuk istirahat.

D. Pola Kebersihan Diri (sebelum sakit)


1. Kebersihan kulit
- Kapan kebiasaan mandi
- Apakah mandi menggunakan sabun/kosmetik/krim
- Keluhan: ...............................
2. Kebersihan rambut
- Kebiasaan mencuci rambut menggunakan shampoo atau tidak
- Keluhan: ...............................
3. Kebersihan telinga
- Kapan merawat/membersihkan telinga
- Apakah menggunakan alat pendengar, bila ya bagaimana cara merawatnya
- Keluhan: ...............................
4. Kebersihan mata
- Kebiasaan membersihkan mata

- Keluhan: ...............................
5. Kebersihan mulut
- Berapa kali menggosok gigi tiap hari
- Apakah menggunakan pasta gigi
- Keluhan: ...............................
6. Kebersihan kuku
- Kapan memotong kuku
- Apakah anda biasa menggunakan cat kuku
- Keluhan: ...............................

E. Pola Pemeliharaan Kesehatan


1. Penggunaan tembakau
- Ya
- Tidak
- Berhenti tanggal/tahun
- Macam:
 pipa
 cerutu
- Frekuensi
 < 1 pak/hari
 1-2 pak/hari
 > 2 pak /hari
2. NAPZA:
- Tidak / ya, jika ya:
 Lama mengkonsumsi
 Tanggal terakhir mengkonsumsi
 Banyaknya: ......... /bulan
3. Alkohol
- Tidak / ya, jika ya:
 Lama mengkonsumsi
 Tanggal terakhir minum
 Banyaknya: ......... /bulan
4. Intelektual
- Pengetahuan tentang penyakit yang diderita
- Pengertian tentang perawatan, pencegahan penyakit yang diderita

F. Pola reproduksi-seksualitas
1. Gangguan hubungan seksual : ada/tidak. Jika ada, karena:
- Fertilitas
- Libido
- Ereksi
- Menstruasi
- Kehamilan
- Alat kontrasepsi
- Menopause
2. Pemahaman terhadap fungsi seksual
3. Perkembangan karakteristik seks sekunder
4. Masalah menstruasi/hormonal
5. Pap smear terakhir
6. Pemeriksaan payudara (SADARI) setiap ...... bulan

G. Pola kognitif-persepsi/sensori

- Gelisah
- Takut
- Sedih
- Murung
1. Keadaan mental
- Sadar
- Afasia
- Kacau mental
- Menyerang
- Tidak ada respon
- Mudah tersinggung
2. Berbicara
- Jelas
- Tidak jelas
- Relevan
- Bicara berputar-putar
- Mampu mengekspresikan pendapat
3. Bahasa yang dikuasai
- Indonesia
- Lain-lain: .............
4. Kemampuan membaca
5. Kemampuan berkomunikasi
6. Kemampuan memahami informasi
7. Tingkat ansietas (dengan alasannya)
- Ringan
- Sedang
- Berat
- Panik
8. Ketrampilan berinteraksi: memadai
9. Pendengaran
- Alat bantu
- Tinitus
- Terganggu: kanan/kiri
- Tuli : kanan/kiri
10. Penglihatan
- Kacamata
- Lensa kontak
- Kerusakan: kanan/kiri
- Mata palsu: kanan/kiri
- Buta: Kanan/kiri
11. Vertigo
12. Tak nyaman/nyeri
13. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi nyeri

H. Pola Konsep Diri


1. Identitas diri:
2. Ideal diri:
3. Harga diri:
4. Gambaran diri:
5. Peran diri:

I. Pola Koping
1. Pengambilan keputusan : sendiri / dibantu orang, siapa
2. Hal-hal yang dilakukan jika mempunyai masalah
- Tidur
- Makan
- Minum obat
- Cari pertolongan
- Marah
- Diam
- Lain-lain (sebutkan)

J. Pola Peran – berhubungan


1. Status pekerjaan
- Bekerja
- Tidak mampu bekerja jangka pendek
- Tidak mampu bekerja jangka panjang
- Tidak bekerja
2. Jenis pekerjaan
3. Apakah klien berkecimpung dalam kelompok masyarakat (sebutkan)
4. Sistem pendukung
- Tidak ada / ada. Jika ada, siapa:
 Pasangan
 Tetangga/teman
 Keluarga dalam rumah yang sama
 Keluarga dalam rumah terpisah
 Lain-lain
- Dukungan keluarga selama masuk rumah sakit
5. Kesulitan dalam keluarga
- Hubungan orang tua
- Hubungan dengan anak saudara
- Hubungan perkawinan
6. Selama sakit
- Bagaimana hubungan dengan anggota keluarga
- Bagaimana hubungan dengan masyarakat
- Bagaimana hubungan dengan pasien lain, anggota kesehatan lain

K. Pola Nilai dan keyakinan


1. Sebelum sakit
- Agama
- Larangan agama : tidak ada, jika ada sebutkan.......
- Kegiatan keagamaan
 Macam
 Frekuensi
2. Selama sakit
- Kegiatan keagamaan yang ingin dilakukan selama di Rumah Sakit
- Membutuhkan bantuan (sebutkan)
- Membutuhkan kunjungan rohaniawan

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Pengukuran TB
B. Pengukuran BB
C. Pengukuran tanda vital
1. Tekanan darah: mmHg, diukur di...., posisi pasien...., ukuran manset......
2. Nadi: x/mnt, reguler/irreguler, diukur di..., kualitas........
3. Suhu: oC, diukur di........
4. Respirasi: x/mnt, reguler/irreguler, tipe pernapasan......
D. Tingkat Kesadaran (kuantitatif & kualitatif)
E. Keadaan umum: tampak sakit berat/sedang/ringan. Alasan: .....
F. Urutan Pemeriksaan Fisik:
1. Kepala
- Bentuk kepala, kulit kepala, luka, ketombe
- Pertumbuhan rambut: lebat, mudah rontok
- Kesan wajah (simetris/tidak, pembengkakan)
2. Mata
- Kebersihan, gangguan pada mata: kemerahan, air mata, dll
- Pemeriksaan celah mata, konjungtiva, dan sklera
- Pemeriksaan otot-otot ekstraokuler
- Pemeriksaan pupil
- Pemeriksaan visus dengan kartu snellen
- Pemeriksaan tekanan bolamata (TIO)
- Refleks terhadap cahaya
3. Telinga
- Fungsi pendengaran
- Bentuknya
- Periksa lubang telinga dan membrana tympani
- Mastoid (nyeri, dll)
- Apakah keluar cairan
- Kebersihan
4. Hidung
- Posisi septum
- Sekret hidung
- Nyeri sinus, polip
- Fungsi pembauan
- Penggunaan aksesoris (tindik)
5. Mulut dan tenggorokan
- Kemampuan berbicara
- Keadaan bibir: Seilosis, Seilisis, gusi dan selaput lendir dan lain-lain
- Warna lidah
- Keadaan palatum
- Uvula
- Gigi gerigi, letak gigi, kondisi gigi
- Orofaring: bau napas, suara parau, luka dahak
- Tonsil: T0, T1, T2, T3, T4
- Penggunaan aksesoris (tindik)
6. Leher
- Bentuk, gerakan
- Pembuluh darah (JVP)
- Pembesaran thiroid
- Deviasi thrakea
- Kelenjar getah bening
- Kelainan lainnya: ...............................
7. Tengkuk
- Kaku kuduk
8. Dada
a. Inspeksi
- Perhatikan semetris atau tidak
- Perhatikan bentuk dada baik dari depan, lateral dan belakang
- Kelainan bentuk dada al: barel chest, peetum ex cavatum, peetum carivatum
- Retraksi dada
- Ketinggalan gerak
- Jenis pernafasan
- Ukuran (konfigurasi) dada anterio-posterior : transversal
- Ictus cordis
- Lain-lain
b. Palpasi
- Simetris atau tidak pada waktu bernafas
- Menentukan suara fremitus
- Rasa sakit
- Nyeri tekan
- Adanya masa
- Pernafasan (kecepatan, kedalaman, jenis pernafasan)
- Ictus cordis
- Heart rate
c. Perkusi
- Bandingkan suara perkusi dari seluruh dada
- Bunyi dullness
- Batas-batas jantung
- Batas-batas paru-paru
d. Auskultasi
- Suara vesikuler
- Suara bronkhovesikuler
- Suara bronkheal
- Suara rales
- Suara ronkhi
- Suara friction rub akibat sisa pleuritis
- Suara pernafasan
- Bunyi suara tambahan (rales, ronkhy, wheezing)
- Bunyi jantung IV, I, II, III
- Suara mur-mur
9. Payudara
a. Inspeksi
- Bentuk
- Kebersihan
- Aerola
- Papilla menonjol atau tidak
- Colostrum
- ASI
- Pembesaran
b. Palpasi
- Konsistensi
- Pembesaran kelenjar mammae
- Massa/tumor
10. Punggung
- Bentuk (kifosis, skoliosis, lordosis)
- Spina bivida, meningokel, encephalokel
11. Abdomen
a. Inspeksi
- Warna kulit
- Bentuk/kontur
- Simetris atau tidak
- Striae gravidarum
- Hiperpigmentasi linea alba
- Scar
- Luka
b. Auskultasi
- Frekuensi peristaltik
- Intensitas peristaltik
- Suara vaskuler
- Suara friction rub
c. Perkusi
- Udara
- Cairan/tumor
- Organ- organ
d. Palpasi
- Tonus otot
- Kekenyalan organ
- Massa
- Hernia
- Hepar: ukuran dll
- Lien
Catatan: Pengkajian fokus pada abdomen sesuaikan dengan kasus
Pemeriksaan abdomen yang perlu dikembangkan sesuai kasus: kasus
Apendiksitis, ginjal, serosis hepatis dll
12. Anus dan rektum
- Pembesaran vena / hemoroid
- Adanya tumor
13. Genetalia
a. Pada wanita
- Edema
- Varices
- Keputihan
- Kebersihan
- Condiloma
- Pembesaran kelenjar bartolini/bartolitis
- Keadaan perineum
- Keadaan lokhea: warna, jumlah, bau
b. Pada Pria
- Scrotum
- Luka penis
- Sekret
- Kelainan: hipospadia, cystocel, dll
14. Ekstermitas
a. Atas
- Kelengkapan anggota gerak
- Kelainan jari (Syndactili, polidactili))
- Tonus otot
- Kesimetrisan: bentuk & gerak
- Clubbing Finger
- Oedema/tidak
b. Bawah
- Adanya oedema (ket. pitting oedema)
- Kelengkapan anggota gerak
- Kekuatan otot
- Bentuk kaki (X, O)
- telapak kaki (drop food, flatfood)
- Adanya kaki gajah.
- Varices

15. Refleks
- Refleks fisiologis:
 Biseps, triseps, lutut, achiles
- Reflek patologis
 Babinski
 Lain-lain

IV. RENCANA PULANG (sesuaikan dengan kasus)


1. Bantuan yang diperlukan setelah pulang (contoh: diet, perawatan luka)
2. Antisipasi masalah perawatan diri di rumah
3. Di tempat tinggalnya, pasien tinggal dengan: (sendirian/anak/suami/istri)
4. Keinginan tinggal setelah pulang: di rumah/tidak tahu/sebutkan ....
5. Pelayanan kesehatan yang di gunakan sebelumnya: home care, puskesmas, rumah sakit,
lainnya (sebutkan)
6. Kendaraan yang digunakan saat pulang: mobil, ambulance, bus, lainnya (sebutkan)
7. Antisipasi terhadap keuangan setelah pulang

V. DIAGNOSTIK TEST
 Radiologi
 Laboratorium
 EEG
 USG
 CT. Scan
 Dll

VI. PROGRAM PENGOBATAN


1. Paracetamol 3x500 mg secara oral
2. dll
analisis obat
No. Nama Obat Indikasi Kontra Efek Samping Implikasi
Indikasi Keperawatan
1. Paracetamol
2.
3.
Dst

VII. PROGRAM TINDAKAN (tulis rencana tindakan untuk klien kelolaan, misalnya)
 Diet : apa, berapa kalori, berapa protein dll
 Posisi : apa, elevasinya berapa dll
 Angkat jahit : apa, berapa, kapan
Inspeksi luka : kapan
 Rencana operasi: kapan, persiapannya apa dll
ANALISIS DATA
(tidak ada batasan jumlah masalah keperawatan --- masalah keperawatan ditegakkan
berdasarkan semua data senjang yang ditemukan di pengkajian)

TGL/ PENGELOMPOKAN DATA (S - S) MASALAH (P) PENYEBAB (E)


NO.

DS: …………………………. Diambil dari Diambil dari


Buku NANDA Buku NANDA
DO: ………………………… SDKI SDKI
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(disusun berdasarkan urutan prioritasnya)

TGL/NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Komponen rumusan diagnosa keperawatan sesuai jenis diagnosa keperawatan:

PES = diagnosa keperawatan aktual


PE = diagnosa keperawatan risiko, kemungkinan
P = diagnosa keperawatan sindrom dan sejahtera

Tanggal : ------------------------- TT:--------------------------


RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien :
Ruangan :
Tanggal :
Nama mahasiswa :
DIAGNOSIS KEPERAWATAN & TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
DATA PENUNJANG Tujuan dan kriteria Tindakan
Tgl.....................jam................ Tgl.......jam....... Tgl.........jam............. Tgl.........jam

PRIORITAS SMART ONEC / OTEK

Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan


CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien :
Ruangan :
Diagnosis Medis :

No. No. DK/MK Tgl PERKEMBANGAN (SOAPIE) TANDA


jam TANGAN
Ket:
- shift pertama  Implementasi &
Evaluasi

- shift selanjutnya  SOAPIE

- R/reasessment jika ada ditulis, namun


jika tidak ada tidak ditulis

- Planing dipilih dari rencana


intervensi pada NCP Awal (Initial
Plan)

- Evaluasi : SOAP
Lampiran 6
Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

Nama preceptee : ……………………………………….

NIM/Klp. : ……………/………

Stase : ………………………………….

Ruang praktik : …………….

Kasus : ……………………………………………….

1. Pengkajian data fokus:


a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Observasi
d. Studi dokumentasi
2. Daftar masalah keperawatan
3. Asuhan keperawatan (sesuai urutan prioritas diagnosis keperawatan):
a. Diagnosis 1
S :
O :
A :
P :
I :
E :S&O
R :
b. Diagnosis 2
S :
O :
A :
P :
I :
E :S & O
R :
c. dst
Lampiran 7
ASUHAN KEPERAWATAN PERI OPERATIF
DI KAMAR OPERASI

PENGKAJIAN PERI-OPERATIF

Dilaksanakan oleh : ………..........................................…….. NIM. : ..........……………


Hari / Tanggal : ................................................................ Pkl. : ..................... WIB.

A. PENGKAJIAN PRE-OPERATIF
1. Identitas Pasien :
Nama : ..............................................................................................................
Jenis kelamin :  Laki-laki  Perempuan Umur : ............ hr./ bln. /thn.
Alamat : ..............................................................................................................
Agama :  Islam  Kristen  Katolik  Hindu  Budha  ................
Ruang Rawat : ..............................................................................................................
No. RM / Register : ............................................... /.............................................................
Op. mulai pukul : ..............................
Dr. Bedah/Operator : ....................................
Op. selesai pukul : ...............................
Dr. Anestesi : ....................................
No. OK : ...............................
Prwt. Ast. Bedah : ....................................
No. urut operasi : ...............................
Prwt. Ast. Anestesi : ....................................
(di OK terkait) Perawat instrumen : ....................................
Perawat sirkulasi : ....................................
ASA :1 2 3 4
Jenis anesthesi :  General  Regional  Lokal  ……………………..
Premedikasi : .................................................................... Pkl. : ........................... ..
Dx. Medis : ............................................................................................................
Jenis Tindakan/Op. : ............................................................................................................
Sifat Operasi :  Elektif / Terencana  Cito / Emergency
Kls. Kontaminasi :  Bersih  Bersih Terkontaminasi  Terkontaminasi  Kotor
2. Data Subjektif :
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

3. Data Objektif
a. Tingkat Kesadaran
- Kualitatif : ................................................................................................
- Kuantitatif (GCS) : E : ….....……. V : ………..... M : ……….......
b. Tinggi Badan : ………. cm
c. Berat Badan : ………. kg
d. Kemampuan Penglihatan : visus ……….
e. Puasa :  Ya, ……. Jam, mulai pukul : ...……WIB  Tidak
f. Lavement :  Ya  Tidak
g. Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah : ………. mm.Hg - Respirasi : ............... x/mnt.
- Respirasi : ………. x/mnt - Suhu : ............... oC.
h. Kulit
- Warna : ………......................................................................................
- Lesi di : ……….....................................................................................
- Cukur :  Ya  Tidak
- Make up :  Ya  Tidak  ………………………
i. Mulut
- Gigi palsu (validasi) :  Ada  Tidak ada
- Kondisi gigi : ..................................................................................................
- Acesoris : ..................................................................................................
j. Alergi :  Ada  Tidak ada
- Jenis : ..................................................................................................
- Reaksi : ..................................................................................................
k. Perhiasan/brng. berharga :  Tidak ada  Ada, dilepas & diberikan kepada: ………….
..……….............................................................. (nama terang, hubungan dengan pasien).
l. Alat kesehatan terpasang :
- Infus (I V line) :  Ya, dg. I V No.: …. terpasang di tangan / kaki, kanan / kiri
 Tidak
- Nazo Gastric Tube :  Ya, dg. NGT No.: ……………  Tidak
- Dower Catheter :  Ya, dg. Catheter No.: ………..  Tidak
- Lain-lain : ………………………………………………………………
………………………………………………………………
m. Kondisi khusus
- Gangguan pendengaran : ..................................................................................................
- Buta : ..................................................................................................
- Gangguan gerak/lumpuh :  Ekstremitas atas  Ekstremitas bawah
- Hambatan komunikasi : ..................................................................................................
- Retardasi mental : ..................................................................................................
- Kelainan jiwa : ..................................................................................................

4. Pengkajian Psikologis :
a. Perasaan klien menghadapi tindakan operasi: ..................................................................
b. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan: ....................................................
c. Siapa yang diharapkan bisa dihubungi bila terjadi sesuatu pada klien: .........................

5. Data Penunjang
Tanggal : ………………………………
a. Laboratorium
1) Masa jendal darah : ………. Menit 8) Natrium : ………. mmol/l
2) Masa perdarahan : ………. Menit 9) Kalium : ………. mmol/l
3) Haemoglobin : ………. g/dl. 10) Clorida : ………. mmol/l
4) Angka leukosit : ………. rb/mmk 11) Ureum/Kreatinin : ……… / ……...
5) Angka trombosit : ………. 12) HbsAg :+ / -
6) Gula darah : ………. 13) HIV / B20 : + / - (Privasi).
7) Golongan darah : ………. 14) Lain-lain : .........................
b. Rontgen Foto
 Ada, tgl. :…………..., Hasil : …………………………………………………..
 Tidak
c. EKG
 Ada, tgl. :……….…., Hasil : ……………………………………………………
 Tidak
d. Permanen Pace maker
 Ada
 Tidak
e. USG
 Ada, tgl. :………..….,Hasil : ……………………………………………………
 Tidak
f. Lain-lain : ……………………………………………………………………….
ANALISA DATA PRE OPERATIF

Data Masalah Etiologi

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE OPERATIF


1.

2.

3.

4.

RENCANA KEPERAWATAN PRE OPERATIF


Diagnosa Rencana
Waktu Tujuan Rasional
Keperawatan Tindakan

TINDAKAN KEPERAWATAN PRE OPERATIF


Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
B. PENGKAJIAN INTRA OPERATIF

1. Posisi pasien di meja op. :  Supinasi  Pronasi  Litotomi  ………………

2. Desinfeksi kulit dengan :  Alkohol  Povidone Iodine  ………………………

3. Peralatan Electro Medic :


a. Mesin Anestesi :  Ya  Tidak
b. Bed Side Monitor :  Ya, manset dipasang di : ………………………….….
 Tidak
c. Couter / ESU :  Ya, neutral plate dipasang di: ………………………. …..
 Tidak
d. Suction pump :  Ya  Tidak
e. Torniquet :  Ya, manset dipasang di : ………………………….….
Dengan tekanan: ……… mm.Hg. Mulai Pukul: ……….
 Tidak
f. Lain-lain : ……………………………………………………………....
……………………………………………………………....
4. Alkes Terpasang :
a. Infus (I V line) :  Ya, dg. I V No.: …. terpasang di tangan / kaki, kanan / kiri
 Tidak
b. Nazo Gastric Tube :  Ya, dengan NGT No.: ……………  Tidak
c. Dower Catheter :  Ya, dg. Catheter No.: ……………  Tidak
d. Endotracheal Tube :  Ya, dengan E T No.: ……………  Tidak
e. Mayo / Gudel :  Ya, dg. Mayo No.: ……………  Tidak
f. Lain-lain : ………………………………………………………………..
5. Bahan habis pakai :
a. Sarung tangan sterile : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. pasang.
b. Bisturi (pisau op.) : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. buah.
c. Alkohol : ……………. cc.
d. Povidone Iodine : ……………. cc.
e. Kassa standar : ……. / …… / ……. Bendel.
f. Kassa sedang : ……. / …… / ……. Lembar.
g. Popok / Darm Kassa : ……. / …… / ……. Lembar.
h. Benang yang dipakai :
1) ………………….. : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. m / Sachet.
2) ………………….. : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. m / Sachet.
3) ……………….…. : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. m / Sachet.
i. Lain-lain :
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
6. Alkes / Implant yang ditanam / dipasang:
a. Kuntcher Nail / Pins : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. Buah.
b. Kirsner Wire : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. Buah.
c. Cerlage Wire : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. m.
d. Plate, ………………. : Holes: …… / ……. Jumlah: …….. / ..……. Buah.
e. Screw, ……………… : No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. Buah.
No: ….. / ….. / ….. Jumlah: ….. / ….. / ….. Buah.
f. Austin Moore Protese (AMP) : No. ……… Jumlah: ……………… Buah.
g. Lain-lain : ……………………………………………………..
……………………………………………………..
7. Obat-obat selama operasi :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
8. Monitoring Vital Sign Intra Operatif:
Aspek Pukul
Dipantau
Tensi
Nadi
Resp.
SaO2
EKG

9. Penghitungan bahan serta alat sebelum dan sesudah operasi:


 Ya dilakukan  Tidak dilakukan

10. Penutupan luka :


a. Cairan antiseptic :  Alkohol  Povidone Iodine  ………………………
b. Penutup luka :  Kassa sterile  Op-site  ………………………
c. Pemasangan Drain :  Ya  Tidak
d. Lain-lain : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
11. Kejadian penting selama operasi:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
C. PENGKAJIAN POST OPERATIF

1. Pasien tiba di Ruang Pulih Sadar (Recovery Room) pukul: ................... WIB.
2. Posisi pasien di RR : ...............................................................................

3. Penghisapan Lendir :  Ya  Tidak


4. Oksigenasi dengan :  Face mask  Canule oksigen
5. Dosis pemberian O2 : .............. liter/menit.
6. Monitoring Vital Sign Post Operatif (di RR):
Aspek Pukul
Dipantau
Tensi
Nadi
Resp.
SaO2
EKG
7. Aldrete Score :
- aktivitas otot 2 1 0
- pernafasan 2 1 0
- sirkulasi 2 1 0
- kesadaran 2 1 0
- warna kulit 2 1 0

Jumlah : ………..............
8. Bromage Score (Spinal Anestesi)
- Gerakan Penuh: 0
- Tak mampu ekstensi tungkai: 1
- Tak mampu fleksi lutut: 2
- Tak mampu fleksi pergelangan kaki: 3

9. Pesan-pesan pos operasi :


a. Pesan-pesan dokter bedah:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. Pesan-pesan dokter anestesi:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
10. Serah terima pos operasi :
a. Berkas Rekam Medik :  Lengkap  Tidak  ………………………
b. Produks operasi :
- Ada produks operasi :  Ya, dikemas dalam: …… bungkus.  Tidak
- Dilakukan labelisasi :  Ya  Tidak
- Ada serah terima :  Ya  Tidak
- Ada pemeriksaan PA :  Ya  Tidak
- Form pemeriksaan :  Ya  Tidak
- Lain-lain : …………………………………………………….

ANALISA DATA PERI OPERATIF


Data Masalah Etiologi

DIAGNOSA KEPERAWATAN PERI OPERATIF


1.

2.

3.

4.

RENCANA KEPERAWATAN PERI OPERATIF


Diagnosa Rencana
Waktu Tujuan Rasional
Keperawatan Tindakan

TINDAKAN KEPERAWATAN PERI OPERATIF


Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Tanda tangan/nama terang

……………………….

Contoh Isian dalam Evaluasi Keperawatan


1. Pasien tidak cemas
 pasien mengatakan siap dioperasi
 pasien kooperatif

2. Pola nafas efektif


 nafas spontan
 teratur
 tidak sianosis
 nafas : ………. x/mnt
 tekanan darah : ………. mmHg

3. Cairan dan elektrolit seimbang


 masukan cairan : ………. ml
 keluaran cairan : ………. ml
 pasien mengatakan tidak sakit

4. Pasien aman
 kassa/jarum/instrumen lengkap
 pasien tidak jatuh

5. Lain-lain ………. (sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ditetapkan)


 Menyerahkan pasien kepada perawat ruangan beserta :
 Rekam medis pasien (status)
 Material PA
 ……….
Lampiran 58

Kerangka Acuan Praktik Klinik Keperawatan Kegawat Daruratan 30


Prodi Diploma 3 Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum TA 2020/2021
Kerangka Acuan Praktik Klinik Keperawatan Kegawat Daruratan 31
Prodi Diploma 3 Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum TA 2020/2021
11 LAMPIRAN 9

Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

PENILAIAN LP & ASKEP INDIVIDU

Nama Preceptee : .......................................................................................


Stase : .......................................................................................
Tempat Praktik : .......................................................................................

No. Aspek yang Dinilai Skor Ket


1 2 3 4
A. Laporan Pendahuluan (LP)
1 Kelengkapan patoflodiagram

2 Penguasaan LP

B. Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian Kasus Kelolaan

2 Penentuan Diagnosa Keperawatan

3 Penentuan Rencana Asuhan


Keperawatan:
- Tujuan
- Intervensi
- Rasionalisasi
4 Pendokumentasian Implementasi

5 Pelaksanaan Evaluasi

6 Penguasaan Kasus

Jumlah Total

Rentang : 1 – 4
Keterangan :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Nilai asuhan keperawatan = Jumlah Skor (A & B)
8

Jika format ini dipergunakan untuk penilaian resume asuhan keperawatan, poin B saja
yang dinilai:

Nilairesume askep = Jumlah Skor (B)

Yogyakarta......................
Preseptor,

(...................................................)
Lampiran 10
FORMAT PENILAIAN SEMINAR ( JURNAL )

Topik : ………………………………………………………….
Kelompok/ Nama : …………………………………………………………….
Ruang : ……………………………………………………………
No Aspek yang dinilai Bobot Nilai
Skala 1-4
1. Penyajian lisan :
a. Menggunakan kata-kata dan istilah yang tepat 3
atau lazim
b. Menggunakan waktu sesuai alokasi
c. Menggunakan AVA secara efektif
d. Presentasi dilakukan dengan menarik, suara
yang jelas dan intonasi tegas mudah diterima
peserta presentasi tugas individu.
Nilai = x Bobot

2. Isi 4
a. Kelengkapan komponen materi
b. Kedalaman pembahasan
c. Realistis
Nilai = x Bobot

3. Kemampuan Menjawab 3
a. Ketepatan menjawab pertanyaan dan ketajaman
argumentasi
b. Sikap percaya diri
c. Mampu mengontrol emosi selama menjawab
pertanyaan
Nilai = x Bobot

Rentang nilai = 1- 4
Keterangan :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

NI + NII + NIII
Nilai akhir = --------------------- =
10
Yogyakarta, .................................
Tutor

(...................................................)
Lampiran 11
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PRESENTASI JURNAL
SISTEM ...........................

Isi makalah jurnal meliputi :


1. COVER

LAPORAN PRESENTASI JURNAL


(JUDUL JURNAL)

(LOGO UMM)

(OLEH Kelompok……. :)
(NAMA+NIM ANGGOTA KEL)

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Stikes Bethesda Yakkum
Yogyakarta
2020

2. COVER DALAM (HVS) format sama dengan cover luar


3. Lembar Pengesahan
4. Latar belakang (menjelaskan tentang topik)
5. Tabel analisis PICO
6. Kesimpulan
7. Referensi/Daftar Pustaka (maksimal 10 tahun terakhir, minimal 5 referensi). Referensi
berasal dari textbook, buku, jurnal, internet (dgn sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan) dan tidak boleh dari wordpress/blogspot.
8. Lampiran Print out naskah asli jurnal (terbitan antara tahun 2010-2020).
Dua jurnal tentang intervensi keperawatan terkait dengan salah satu topik, boleh dari
dalam negeri (harus terakreditasi ditunjukkan dengan adanya nomor ISBN), atau dari luar
negeri (dari sumber terpercaya).
9. Print out Power Point presentasi jurnal
a. Slide 1 : judul jurnal
b. Slide 2 : abstrak jurnal
c. Slide 3 : analisis PICO jurnal (dlm bentuk tabel)
P (Problem/Population) : masalah dan populasi yang spesifik dalam jurnal
tersebut.
I (Intervention) : Intervensi/perlakuan yang dilakukan pada populasi
terhadap fenomena yang terjadi
C (Comparation, bila ada) : Perbandingan intervensi yang sudah/pernah
dilakukan pada populasi/problem terkait.
O (Outcome) : hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut serta
implikasinya di bidang keperawatan.

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 P Ya/tidak
2 I
3 C
4 O

10. Slide terakhir : Kesimpulan


11. Lembar dokumentasi notulensi dan foto pelaksanaan seminar
12. Lembar konsul dan partisipasi kelompok

Pembobotan penilaian Jurnal (100%) = penilaian presentasi jurnal (45%) + konsultasi


jurnal (10%) + Penyusunan laporan (45%)
Contoh Jurnal :

Effectiveness of Two Cushions in the Prevention of Heel Pressure Ulcers


Alexander Heyneman RN, MSc, Katrien Vanderwee RN, PhD, Mieke Grypdonck RN, PhD
and Tom Defloor RN, Ph. Article first published online: 7 MAY 2009. DOI: 10.1111/j.1741-
6787.2009.001

Abstract

Background
Heel pressure ulcers are a major problem in nursing practice. Several measures for the
prevention of heel pressure ulcers are discussed in the literature, but the effectiveness of the
different types of cushions in the prevention of heel pressure ulcers is poorly studied.
Aim
The aim of the study was to determine the effectiveness of two cushions in the prevention of
heel pressure ulcers in a geriatric population.
Material and methods
n this comparative study, two different cushions to prevent heel pressure ulcers were
investigated: a wedge-shaped, bedwide, viscoelastic foam cushion and an ordinary pillow.
All patients were lying on a viscoelastic foam mattress and were repositioned every 4 hours.
One hundred sixty-two patients over 75 years of age
Results
The incidence of heel pressure ulcers grades 2–4 was 1.9% in the wedge-shaped cushion
group and was 10.2% in the pillow group. The patients in the wedge-shaped cushion group
developed significantly fewer heel pressure ulcers (p0.03). Patients with a wedge-shaped
cushion under the lower legs had an 85% less chance in developing a heel pressure ulcer (
= p 0.02). The median time to develop a heel pressure ulcer was 4.0 days = (IQR = 3.0–
5.0) in the wedge-shaped cushion group and 3.5 days (IQR = 1.0–5.8) in the pillow group
(p0.61). The probability to = remain pressure ulcer-free at the heels was significantly higher
in the wedge-shaped cushion group (p0.008). =
Conclusions
The study provides evidence that a wedge-shaped, bedwide, viscoelastic foam cushion
decreases the risk of developing a heel pressure ulcer compared with the use of a pillow.
Keywords: heel;pressure ulcer; prevention and control; evidence-based practice; older
people

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 P Ya Dalam jurnal ini, populasi atau problem yang ditemukan yaitu pasien
terkena luka tekan dengan usia lebih dari 75 tahun
No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking
Tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori
terkait/jurnal yang mendukung)
2 I Ya  Penggunaan wedge-shaped, bedwide, visoelastic foam cushion
untuk mengurangi kejadian ulkus tekan pada tumit. Pengertian
visoelastic foam menurut The National Pressure Ulcer Advisory
Panel (2007) adalah jenis polimer berpori bahan yang sesuai
sebanding dengan terapan berat badan. Udara dapat keluar dan
memasuki sel busa perlahan yang memungkinkan bahan untuk
merespon lebih lambat dari standar elastis busa. Bantal ini terbuat
dari viscoelastic busa dengan lapisan 2-sentimeter dari polietilen-
busa urethane. Bantal ini memiliki maksimal tinggi 10 cm, miring ke
bawah sampai 2 cm lebih panjang dari 35 cm, dan bedwide (70 cm)
untuk mencegah rendah kaki dari tergelincir dari bantal (lihat
Gambar 2). Bentuk irisan dipilih karena sesuai dengan anatomi
bentuk betis, dan akhir 10-cm tinggi bantal itu ditemukan cukup
untuk mengangkat tumit.
 Kelompok kedua (bantal kelompok), tumit dari pasien dirawat di
rumah sakit yang diangkat dengan posisi sebuah bantal biasa di
bawah kaki bagian bawah. Bantal adalah 40 cm x 40 cm, diisi
dengan serat polyester 100%, dan memiliki poliuretan berlapis
menutupi.
 Cara pemakaian kedua intervensi ini ditaruh di bawah kaki pasien
sehingga tumit menggantung. Selain dilakukan intervensi
pemakaian bantal kedua kelompok intervensi ini sama-sama
dilakukan perpindahan posisi setiap 4 jam sekali.

• Tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori


terkait/jurnal yang mendukung)
3 C Ya  Penelitian ini membandingkan penggunaan bantal untuk mencegah
terjadinya ulkus tekan pada tumit. Sampel dibagi menjadi dua
No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking
kelompok kelompok bantal dengan jumlah sampel 59 responden
dan kelompok wedge-shaped chusion dengan jumlah sampel 103
responden
tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori
terkait/jurnal yang mendukung).
4 O Ya  Insiden nilai ulkus tekan pada tumit 2-4 adalah 1,9% pada
kelompok Wedge-shaped chusion dan 10,2% pada kelompok
bantal. Pasien pada kelompok Wedge-shaped chusion secara
signifikan lebih sedikit mengalami luka tekan pada tumit (p = 0,03).
Pasien pada kelompok Wedge-shaped chusion memiliki resiko
terkena ulkus tekan pada tumit lebih rendah yaitu 85%(p = 0,02).
Median waktu untuk mengembangkan ulkus tekanan tumit adalah
4,0 hari (IQR = 3,0-5,0) pada kelompok bantal berbentuk Wedge-
shaped chusion dan 3,5 hari
(IQR = 1,0-5,8) pada kelompok bantal (p = 0,61). Probabilitas untuk
tetap tekanan ulkus bebas di tumit secara signifikan lebih tinggi
pada kelompok bantal berbentuk Wedge-shaped (p = 0,008).
tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori
terkait/jurnal yang mendukung)
Kesimpulan :
 Studi ini memberikan bukti bahwa Wedge-shaped mengurangi risiko mengembangkan
ulkus tekanan tumit dibandingkan dengan penggunaan bantal.
LAMPIRAN 12
FORMAT PENILAIAN
UJIAN PRAKTIK AKHIR STASE
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Nama Mahasiswa Teruji : ………………………………………………………

Stase : …………………………………………

Ruang ujian : ………………………………….

Tanggal ujian : ………………………….. s.d. …………………………………….

Nama assessor : 1. ………………………………………………….

2. ………………………………………………….

Nilai kumulatif : ........................................................

Catatan khusus dari assessor terkait pelaksanaan ujian praktik mahasiswa tsb:

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

Yogyakarta, ……………………

Koord. Assessor,

……………………………………
2

FORMAT PENILAIAN
UJIAN PRAKTIK AKHIR STASE

Nama Peserta Ujian :


Nomor Induk Mahasiswa :

I. ISI TULISAN (Bobot : 3)


NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
1 Dasar medis : (Nilai 1 – 4) .....................
 Pengertian tentang penyakit
 Anatomi fisiologi terkait
 Epidemiologi
 Patoflowdiagram
- Etiologi
- Mekanisme penyakit/gangguan
- Manifestasi klinis
- Komplikasi
- Masalah keperawatan
 Pemeriksaan diagnostik
 Penatalaksanaan medik
 Prognosis
 Pencegahan
2 Dasar keperawatan : (Nilai 1 – 4) .......................
 Pengkajian
(termasuk Discharge Planning)
 Diagnosis keperawatan
 Rencana keperawatan
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊
Nilai I = 𝟐
𝑿 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕 =

II. PENYAJIAN LISAN ( Bobot 1 )


NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
Skala 1 - 4

1. Penyajian sesuai waktu (10-15 menit) ………….


2. Kejelasan dalam mengemukakan intisari tulisan …………
3. Kelancaran dalam penyajian …………
4. Kelengkapan komponen penyajian …………
5. Penampilan / sikap selama penyajian …………

Jumlah Nilai
Nilai = -------------------------- x Bobot =
5 Aspek
3

III. PENGUASAAN KASUS ( Bobot 4 )


NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
Skala 1 - 4

1. PENGAJIAN …………
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN …………
3. RENCANA KEPERAWATAN …………
4. IMPLEMENTASI ..............
5. EVALUASI .............
Jumlah Nilai
Nilai = ----------------------------- x Bobot =
5 Aspek

IV. PROSES DISKUSI / TANYA JAWAB ( Bobot 3 )

NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
Skala 1 - 4

1. Ketepatan menjawab …………


2. Kemampuan mengemukakan argumentasi …………
3. Penampilan / sikap selama diskusi …………

Jumlah Nilai
Nilai = ----------------------------- x Bobot =
3 Aspek

I + II + III + IV

NILAI AKHIR = ----------------------------- =

10

Yogyakarta, ………………...

Assessor,

…………………………………….
4

REKAPITULASI NILAI UJIAN PRAKTIK

NamaPesertaUjian : ________________________
N.I.M. : ________________________

NO. Nama Assessor Nilai Paket Ujian Praktik Tanda Tangan

1. Np. I =

2. Np. II =

Np =
Np.I + Np.II = =
2 2

Yogyakarta, ……………….
Koord. Assessor,

…….….….….….….….

Keterangan: Np.I & Np.II adalah nilai ujian praktik yang diberikan oleh Penguji I & II.
Perbedaan nilai antar penguji lain tidak boleh lebih atau sama dari 0,5
Lampiran 13 REKAPITULASI NILAI PRAKTIK PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Kelompok : …………….......................................

Stase : ………………………………………..

Tempat praktik : ………………………………………..

No. Nama Preceptee Nilai Ket.

Evaluasi Proses (40%) Seminar Ujian Sikap


Pre- & Askep/ Seminar Seminar Latihan Target ber-SKP Akhir (10%)
(30%) Stase
Post- resume Kasus Analisis UKNI (20%) Ketrampilan
(20%)
conference (30%) (10%) Jurnal PICO (10%)
(20%) (10%)

1.
2.
3

………………………..,tgl…………………………………..

Preseptor

(…………………………….)
Lampiran
Lampiran1c14
EVALUASI SIKAP
Preceptee: ………………………….............................. Ruang: ………………… Tgl.: …………………………………….

Petunjuk: Nilai 1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat baik


No Kompetensi Nilai
1. Datang dan pulang tepat pada waktunya
2. Menandatangani daftar hadir sesuai dengan jam datang dan pulang
3. Kemampuan melakukan pendekatan dan berkomunikasi kepada klien/ keluarga
4. Kemampuan komunikasi dengan preceptor, teman sejawat
5. Kemampuan komunikasi dengan tim kesehatan yang lain
6. Partisipasi dan inisiatif di tempat praktek
7. Menerima beban tugas sesuai dengan prosedur
8. Menggunakan setiap kesempatan untuk belajar/mendapat pengalaman
9. Melaksanakan tugas sesuai dengan wewenangnya
10. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai yang berlaku
11. Efisien penggunaan fasilitas/alat/bahan
12. Proaktif, kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan tugas
13. Kemampuan mencari jalan keluar pada setiap permasalahan yang dihadapi selama
praktik
14. Usaha membantu mengatasi kesukaran/ kesulitan orang lain
15. Bersikap hormat pada preceptor mau pun setiap orang
16. Kepedulian terhadap pasien, situasi lingkungan
17. Kemampuan menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku ditempat
praktik
18. Menghargai klien/keluarga
19. Menghargai preceptor, teman sejawat
20. Menghargai anggota tim kesehatan lain
21. Kemampuan kerjasama dalam tim
22. Kemampuan menerima saran dari orang lain
23. Menggunakan uniform sesuai ketentuan
24. Kebersihan, kerapihan dan kesopanan berpakaian selama praktik
25. Tidak ragu-ragu dalam bertindak
26. Teliti dalam melakukan asuhan keperawatan
27. Teliti dalam melakukan pendokumentasian
28. Merahasiakan dan menghindari pembicaraan yang tidak perlu tentang
klien/keluarga/teman sejawat
29. Meninggalkan tempat tugas setelah serah terima tugas
30. Menyerahkan & meminta kembali buku penilaian saat awal dan akhir praktik
31 Menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang diberikan
32. Menyerahkan laporan (studi kasus, praktek, askep, jurnal, dll) setelah selesai tugas
Jumlah
NILAI = 32
Yogyakarta, _________________

Preceptor,

(_________________)
Lampiran 15

IJIN MENINGGALKAN DINAS


PRAKTIK PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
dengan ini memberikan ijin kepada :

Nama : ..................................................................................................

NIM : ..................................................................................................

Untuk meninggalkan dinas pada:

Hari / Tanggal : ..................................... s.d .........................................( .... hari)

Di : ...................................................................................................

Keterangan : ...................................................................................................

Preceptee yang bersangkutan berkewajiban untuk mengganti dinas yang ditinggalkan atas
persetujuan tim Preceptee di ruang/ bagian tersebut.

Demikian surat ijin dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, ..................................
Ka Prodi Pendidikan Profesi Ners,

Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MNS


RENCANA MENGGANTI DINAS
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIM :
Tempat Praktik :

Menyatakan bahwa saya akan mengganti dinas praktik pada:


Ruang :
Hari / Tanggal :
Keterangan shift jaga :
- Pagi : ........... kali
- Sore : ........... kali
- Malam : ........... kali

Demikian pernyataan Rencana Mengganti Dinas saya buat, atas kebijaksanaannya


saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta,..................................
Hormat saya,

(...........................................................)
Keterangan (diisi oleh Preceptor):
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Mengetahui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(.............................................) (................................................)
PERNYATAAN PENGGANTIAN DINAS
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIM :
Tempat praktik :

menyatakan bahwa saya telah mengganti dinas praktik sesuai dengan rencana yang telah
diajukan sebelumnya selama …...... hari, pada ……………. s/d ………………….
Keterangan shift jaga :
- Pagi : ………… Kali
- Sore : ………… Kali
- Malam : ………… Kali

Demikian pernyataan ini saya buat, atas perhatiannya saya mengucapkan


terimakasih

Yogyakarta, ……………….....
Hormat saya,

( …………………………… )

Keterangan (Diisi oleh Perceptor) :


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Mengetahui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(.............................................) (................................................)
16
LAMPIRAN 11

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN AKHIR STASE

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

Stase: KMB, Kep. Gawat Darurat & Kritis, Kep. Anak, Kep. Maternitas

1. Kegiatan hari 0
a. Persiapan Ujian
1) Preceptor di lahan praktik mempersiapkan kasus / klien yang akan menjadi
subyek ujian praktek dengan ketentuan kasus: keadaan umumnya memungkinkan
dipakai ujian praktek, mudah diamati dan dievaluasi dalam waktu relative singkat
dan sesuai dengan kompetensi kritis yang harus dimiliki.
2) Kasus yang disiapkan adalah sejumlah peserta ujian pada hari itu ditambah dua
(2) kasus sebagai cadangan.
3) Sebelum kasus dibagikan kepada peserta ujian, Preceptor dari pendidikan dan
lapangan mengecek kembali kelayakan kasus tersebut untuk diujikan.
4) Kasus dibagikan kepada preceptee teruji dengan cara diundi. Setelah kasus
dibagikan, preceptee diingatkan kembali mengenai kegiatan ujian sebagai berikut :

a) Membuat LP (web of caution)sesuai dengan kasus yang didapatkan


b) Askep hari pertama preceptee teruji melakukan tahap pengkajian, tahap
penulisan hasil pengkajian termasuk penetapan diagnose keperawatan
sampai dengan perencanaan, kemudian diserahkan kepada Preceptor untuk
dilakukan responsi, kemudian dilakukan penentuan keterampilan yang
diujikan berdasarkan rencana yang sudah dibuat dan sesuai kebutuhan klien.
c) Askep hari kedua : melanjutkan askep/kegiatan hari pertama
d) Pada tahap akhir, preceptee teruji melakukan responsi (oral examination)
dengan kedua Preceptor.

2. Kegiatan hari I
a. Tahap responsi LP
preceptee teruji menyerahkan LP yang telah disiapkan kepada kedua Preceptor untuk
dilakukan response singkat
b. Tahap pengkajian :
1) Pengkajian data dasar menyangkut semua aspek data yang muncul pada hari itu,
meliputi bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual.
2) Pengamatan menyangkut relevansi data, relevansi penggunaan metode dan alat
pengumpulan data dan ketepatan pengumpulan data.
c. Tahap perencanaan :
1) Ketentuan aspek perencanaan sesuai dengan keluhan utama dan kondisi
patologis, dengan rumusan masalah sesuai hasil pengkajian
2) Perencanaan ditulis preceptee teruji dengan jelas sampai dengan rasionalisasi.

d. Tahap pelaksanaan :
1) Preceptor mengamati pelaksanaan praktek ketrampilan yang diujikan sejak
persiapan alat sampai dengan peserta uji merapikan peralatan yang digunakan
jumlah ketrampilan tiga (3) setiap hari.
2) Dalam keadaan darurat dimana teruji melakukan kesalahan yang dapat
merugikan klien, hendaknya Preceptor mengambil alih atau mengingatkan secara
etis, kemudian preceptee dapat melanjutkan intervensinya sampai selesai.
e. Tahap Evaluasi

preceptee teruji melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan yang telah dilakukan.

f. Dokumentasi Proses Keperawatan


1) Teruji mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan (diketik)
2) Preceptor menilai dokumentasi yang telah dilakukan peserta ujian, baik pada
format laporan asuhan keperawatan preceptee (teruji) maupun pada status
klien(bila diijinkan).

3. Kegiatan hari II
a. Peserta ujian melakukan evaluasi pada kasus yang diasuh pada hari I
b. Peserta ujian melakukan dokumentasi hasil evaluasi pada format laporan asuhan
keperawatan preceptee (teruji) maupun pada status klien bila diijinkan.
c. Preceptor mengamati peserta ujian saat melakukan implementasi dan evaluasi
d. Preceptor menilai dokumentasi yang telah dibuat peserta ujian.

4. Kegiatan hari III


a. Preceptee teruji melakukan ujian lisan dengan Preceptor setelah mengumpulkan
laporan lengkap satu hari sebelumnya
b. Seluruh bahan untuk ujian lisan meliputi LP dan dokumentasi asuhan keperawatan
dikirimkan sebelumnya untuk masing-masing Preceptor.

Anda mungkin juga menyukai