Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI MEKANIK I
“PEMBUATAN RODA GIGI CACING“

Disusun Oleh :

Muhammad Hanif B. ( 2113030022 )

Dosen Pembimbing :
Ir. Nur Husodo, M.Sc.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bekerja memindahkan daya/putaran, roda gigi harus berpasangan dengan roda gigi
yang sejenis. Roda gigi yaitu sejenis roda cakra dimana pada sekitar sekeliling bagian
luarnya mempunya profil gigi yang sama besar (simentris). Roda gigi merupakan salah satu
bagian mesin yang berfungsi untuk membantu kerja mesin pada saat mesin bergerak. Pada
bagian-bagian mesin sering kita jumpai suatu poros yang mengerakkan poros yang lainnya.
Untuk menggerakkan suatu poros tersebut maka dibutuhkan suatu alat bantuan elemen
mesin roda gigi. Dengan kondisi yang sedemikian rupa itu (bentuk dan cara kerja)
memberikan beberapa keuntungan dalam memindahkan daya putar/putaran yaitu anti slip
dan terjadinya gaya dorong yang positif. Tetapi hanya dapat memindahkan daya putar
dengan jarak antara poros relatif singkat, tidak dapat terlalu jauh. Maka dari itu pembuatan
roda gigi sangat dibutuhkan. Proses pembuatan roda gigi terbagi atas beberapa tahapan
yaitu dengan proses bubut dan proses mesin frais horizontal. Untuk itu maka pada
praktikum kali ini praktikan mencoba melakukan pembuatan roda gigi dengan
menggunakan mesin bubut dan mesin frais horizontal

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum pembuatan roda gigi ini adalah :


1. Mengenal mesin bubut dan mesin frais serta fungsi – fungsi dari bagian mesin bubut dan
mesin frais..
2. Mengetahui prinsip dasar/ prinsip kerja dari mesin bubut dan mesin frais.
3. Mengetahui proses manufaktur pembuatan roda gigi cacing dengan mesin bubut dan
mesin frais.
BAB II
DASAR TEORI

A. Roda Gigi Cacing

Roda gigi cacing adalah jenis roda gigi yang terdiri dari 1 atau lebih gigi dengan bentuk
menyerupai sekrup. Biasanya dibuat bersama dengan pasangannya, pasangan roda gigi
cacing sering disebut pinion/poros cacing.
Secara fisik, roda gigi cacing memiliki cekungan di tiap giginya. Cekungan ini bertujuan
mengubah titik kontak antara roda gigi dengan pinion/poros cacing yang biasanya berupa
titik, menjadi berupa garis. Sehingga kontak yang terjadi menjadi lebih lama, dan dapat
menghasilkan media transmisi daya tinggi.
Poros cacing dan roda gigi memiliki perbandingan rasio yang besar. Sebagai contoh, roda
gigi heliks biasanya terbatas pada rasio gigi kurang dari 10:1, sementara roda gigi cacing
memiliki variasi rasio dari 10:1 ke 500:1. Kerugian dari pasangan roda gigi cacing adalah
rendahnya efisiensi karena perbandingan rasio yang cukup besar.
Roda gigi cacing termasuk kedalam jenis helical gear, namun memiliki sudut yang agak
besar (hampir 90 derajat) dan ukurannya biasanya cukup panjang dalam arah aksial dan
oleh karena itu bentuknya menyerupai sekrup. Perbedaan antara roda gigi cacing dan roda
gigi heliks adalah roda gigi cacing dibuat sekurang-kurangnya satu gigi berlangsung selama
satu putaran penuh mengelilingi heliks. Sebuah roda gigi cacing memungkinkan untuk
memiliki satu gigi saja. Pada roda gigi cacing terlihat seperti memiliki banyak gigi, namun
sebenarnya hanya satu satu gigi saja namun mengelilingi poros tersebut seperti ulir. Sekrup
yang memiliki satu awalan saja disebut ulir tunggal. Sedangkan yang memilki lebih dari
satu awalan disebut ulir majemuk. Sudut heliks cacing biasanya tidak ditentukan.

Gambar roda gigi cacing


Dalam pasangan roda gigi cacing, pergerakan hanya mungkin dilakukan oleh poros cacing
saja. Di sini roda gigi tidak mungkin untuk memutar poros cacing. Terutama jika sudut
lead-nya kecil, roda gigi mungkin hanya mengunci terhadap poros cacing, karena
komponen gaya keliling ke cacing tidak cukup untuk mengatasi gesekan. Pasangan roda
gigi cacing yang melakukan penguncian diri disebut self locking, yang merupakan sebuah
keuntungan dari penggunaan pasangan roda gigi ini, misalnya ketika diinginkan untuk
mengatur posisi suatu mekanisme dengan memutar poros cacing dan kemudian memiliki
mekanisme menahan posisi tersebut. Contohnya adalah pengatur senar pada gitar.
Hal ini menjadi unik karena hanya terjadi pada mekanisme roda gigi cacing, dimana poros
cacing dapat dengan mudah memutar worm gear, namun worm gear tidak dapat memutar
poros cacing. Hal ini disebabkan oleh kecilnya sudut roda gigi cacing sehingga saat worm
gear diputar, justru terjadi self locking.
Jika gigi pada pasangan roda gigi cacing, roda gigi heliks biasa hanya satu titik kontak. Jika
media transmisi daya tinggi diinginkan, bentuk gigi dari gigi harus dimodifikasi untuk
mencapai titik kontak yang lebih banyak dengan membuat kedua gigi sebagian
menyelimuti satu sama lain. Hal ini dilakukan dengan membuat kedua cekung dan
bergabung dengan mereka pada titik pelana; hal ini disebut cone-drive.
Macam-macam roda gigi cacing:
1. Non Throated Worm Gear → helical gear tanpa ada cekungan pada pasangan kedua roda
gigi.
2. Single Throated Worm Gear → cekungan terdapat hanya pada roda gigi.
3. Double Throated Worm Gear → cekungan terdapat pada roda gigi cacing dan poros
cacing.
Secara umum, worm gear berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperhalus gerakan).
Efisiensi worm gear tergantung pada lead angle, kecepatan putaran, pelumasan, kualitas
permukaan, dan prosedur pemasangan/perakitan.

B. Mesin Bubut

Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja
dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar.

Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan. Terutama di dalam industri
permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut, roda gigi, poros, tromol dan lain
sebagainya.

Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lain seperti mesin bor
(drilling machine), mesin gerinda (grinding machine), mesin frais (milling machine), mesin
sekrap (shaping machine), mesin gergaji (sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya.
Pada pahat potong, diketahui bahwa resultan gaya terdiri atas tiga komponen dasar, yaitu
FT (Gaya Tangensial / Gaya pada kecepatan potong), F R (Gaya Radial / Gaya pada
kedalaman pemotongan), dan FL (Gaya Longitudinal / Gaya pada pemakanan atau gerak
makan). Gaya tangensial ini adalah gaya yang paling tinggi dari ketiga gaya tersebut.

Gambar mesin bubut dan komponennya

Bagian-bagian Mesin Bubut dan Kegunaannya :


1. Head Stock : tempat pengaturan peotongan (speed of cut)
2. Spindle : bagian yang mneruskan putaran mesin ke benda kerja,
sehingga benda kerja dapat berputar, serta tempat melekatnya pemegang benda
keerja.
3. Chuck : pemegang benda kerja.
4. Dead Center : Untuk menunjang ujung benda kerja, center ini tidak berputar
bersama benda kerja.
5. Tail Stock Spindle : tempat melekatnya dead center. Disampaing itu dapat juga
untuk melekatkan drill chuck untuk drilling dll. Peralatan untuk berbagai macam
pengerjaan.
6. Tail Stock : Bagian belakang (ekor) mesin bubut, untuk menunjang
ujung benda kerja dengan perantara dead center yang dilekatkan pada tail stock
spindle.
7. Tail Stock Hand Wheel : untuk memajukan atau memundurkan posisi dead
center agar kedudukan benda kerja dapatdiatur dengan baik. Disamping itu apabila
pada tail stock spindle dipasang mata bor maka tail stock hand wheel dapat
dipergunakan untuk memberikan gerak pemakanan.
8. Bed :bagian yang menunjang head stock, tail stock sedangkan bagianatas
dari bed disebut ways.
9. Leg : kaki besin bubut, terdapat hanya pada mesin kecil.
10. Carriage : bagian yang dapat bergeser dengan arah longitudinal sepanjang bed,
carriage memikul bagian – bagian lain yang terletak diatasnya, yaitu cross slide.
11. Cross Slide : apabila bagian yang melintang sumbu mesin bubut terletak diatas
carriage untuk mengadakan gerakan pemakanan melintang (cross feed).
12. Compound Rest : tempat meletakkan tool post.
13. Tool Post : tempat melekatnya pahat (cutting tool)

C. Mesin Frais Universal

Mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais
vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi,
pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan
pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan
dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed angular table), meja
miring (inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel tegak
(vertical head spindel).Digunakan untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan
menggunakan mesin frias horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type
yaitu type H untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk baja
lunak.

Gambar mesin frais

Berikut ini adalah macam-macam jenis mata pahat pada mesin frais :
a.      Pisau Frais Muka
Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau ini
digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja dengan
menggunakan mesin frais vertika dengan menggunakan mesin frais horizontal.
b.      Pisau Frais Gergaji
Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau
memotong benda kerja dan membuat alur.

c.       Pisau Frais Pembentuk


Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk  membentuk permukaan benda
kerja.

d.      Pisau Frais Roda Gigi


Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem
modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.

e.       Pisau Frais Sudut


Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais
bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.

f.       Pisau Frais Jari


Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang
dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan bagian
samping.
g.      Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping.
Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong pisau
terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat dalam dua
bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip.terhadap bidang
kerja).

Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-
tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan
potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan
berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau
frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14
x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila
pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata
potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit
disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:
Tabel 6. Harga Kecepata Potong
Bahan Bahan Pisau Frais
Baja HSS HSS Super Stelit Tantalum Tngsten
Karbon Karbit Karbid
Alumunium 83 – 66 166 – 332 20 – 34 267 – 498 50 – 84 332 – 664
Kuningan 13 – 26 24 – 58 14 – 24 50 – 64 44 – 64 116 – 200
Perunggu 10 – 20 21 – 44 10 – 16 34 – 54 34 – 50 64 – 142
Besi Tuang 10 – 14 10 – 16 26 – 42 16 – 24 42 – 64
Besi Tempa 12 – 16 16 – 26 24 – 34 30 – 44 84 – 108
Baja Karbon 10 – 15 10 – 16 20 – 30 20 – 30 50 – 64
Lunak 10 – 14 24 – 34 14 – 24 14 – 20 94 – 164
Sedang 20 – 30 38 – 50 84 – 124
Tinggi 16 – 26
10 – 16

Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan, pemakanan maksudnya adalah besarnya


pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan
bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga
menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f           = Besarnya pemakanan per menit
F          = Besarnya pemakanan per mata pisau
T          = Jumlah mata potong pisau
n          = Jumlah putaran pisau per menit

Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong
mm)
Jenis Pisau Frais Jenis Bahan Benda
Alumuni Kuninga Perungg Baja Baja Baja Besi
um n u Sedang Keras Campura Tuang
n
Muka 0,55 0,55 0,45 0,23 0,20 0,18 0,33
Spiral 0,43 0,43 0,35 0,18 0,15 0,13 0,25
Sisi dan Muka 0,33 0,33 0,28 0,15 0,13 0,10 0,20
Jari 0,28 0,28 0,23 0,13 0,10 0,10 0,15
Bentuk 0,15 0,15 0,13 0,07 0,07 0,05 0,10
Gergaji 0,15 0,13 0,10 0,07 0,05 0,05 0,07

Selama pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan
pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau frais (L) adalah
Dimana:
L          = Panjang gerakan pisau frais
l           = Panjang bidang pemotongan
R          = Jari-jari pisau frais
D         = Dalamnya pemotongan

Pada bagian-bagian mesin sering dijumpai suatu poros mengerakkan poros yang lainnya.
Kadang kala poros itu terletak pada posisi satu garis, baik pada posisi sejajar maupun
bersilangan. Untuk memenuhi keperluan pemindahan gerak/putaran/daya putar antara dua
poros atau lebih dalam teknologi permesinan terdapat berbagai macam cara yaitu
diantaranya dengan meggunakan roda gigi.

Roda gigi merupakan sejenis roda cakra dimana pada sekitar sekeliling bagian luarnya
memiliki profil gigi yang simentris. Dalam bekerja memindahkan daya/putaran roda gigi
mesti berpasangan sesama roda gigi yang sejenis. Dengan keadaan yang sedemikian rupa
itu (bentuk dan cara kerja) memberikan beberapa keuntungan dalam memindahkan daya
putar/putaran yaitu anti slip dan terjadinya gaya dorong yang positif. Tetapi hanya dapat
memindahkan daya putar dengan jarak antara poros relatif singkat, tidak dapat terlalu jauh.

Macam macam mesin frais yaitu :


a.       Mesin Frais Horizontal
Mesin frais ini dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan karena meja dapat distel
secara memanjang, melintang, maupun turun naik. Kelemahan mesin ini tidak dapat dibuat
bebas bergerak, hanya ketiga jurusan saja.
b.      Mesin Frais universal
Mesin frais universal sama dengan mesin frais horizontal namun perbedaannya meja dapat
distel miring.
c.       Mesin Frais vertical
Poros utamanya vertical, penyetelan meja dapat dilakukan dalam tiga jurusan, sebagian
mesin poros utamanya dapat di stel miring.

d.      Mesin Frais datar


Mesin ini hanya digunakan meratakan bidang datar benda benda dalam jumlah besar..
Kelemahan meja mesin universal dan horizontal tidak terdapat dalam mesin ini, karena
mejanya hanya bergerak dalam satu jurusan yaitu melintang.
e.       Mesin frais portal
Mesin ini untuk benda benda berat, besar dan panjang. Benda diletakkan pada meja panjang
dan meja ini bergerak lurus. Mesin ini dilengkapi dengan lebih dari satu poros utama,
sehingga seluruh lebar benda dapat dipotong.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

B.     ALAT DAN BAHAN

1.        Bahan
Besi st 37

2.        Alat
a.       Mesin bubut dan perlengkapannya
b.      Mesin frais dan perlengkapanya.
c.       Pahat bubut rata, pahat bubut radius.
d.      Cutter
e.       Senter drill
f.       Chuck bor
g.      Mata bor 8, 16, 18, 19, 21, dan reamer 22
h.      Mandrel
i.        Alat ukur (jangka sorong)

perhitungan :

Z = 31 M = 2  = 50 kiri

1. Modul keliling (M0)


M0 = 2 mm

2. Diameter tusuk (Dt)


Dt = z . M0
= 31 . 2
= 62 mm

3. Diameter lengkung (Dl)


Dl = Dt + 2 . M
= 62 + 2 . 2
= 62 + 4
= 66 mm
4. Diameter kepala (Dk)
Dk = Dl + 2 .M
= 66 + 2 . 2
= 66 + 4
= 70 mm

5. Diameter kaki (Dki)


Dki = Dt – 2 . 1, 1664 . 2
= 62 – 2 . 1,1664 . 2
= 57,33 mm

6. Tinggi kepala gigi(Hk)


Hk = 1 . M
= 1 .2
= 2 mm

7. Tinggi kaki gigi


Ht = 1,166 . 2
= 2,332mm

8. Tinggi gigi (Hz)


Hz = Hk + Ht
= 2 + 2,332
= 4,332mm

PROSEDUR PRAKTIKUM

Adapun prosedur dari praktikum yang aakan dilakukan adalah :

Membuat bakal roda gigi cacing :


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat roda gigi cacing.
2. Jepit benda kerja pada cekam dengan kuat.
3. Pasang pahat bubut rata pada rumah pahat. Mata pahat harus segari/ sama tinggi dengan
ujung senter putar.
4. Hidupkan mesin dan facing rata pada salah satu bagian muka benda kerja.
5. Balikkan benda kerja, lalu bubut rata pula pada bagian permukaan benda kerja yang
satunya lagi hingga mencapai ketebalan 20mm
6. Pasang pada chuck drill pada kepala lepas, lalu pasang pula senter drill pada chuck drill
tersebut. Buat lubang senter, pada bagian tengah benda kerja hingga mencapai ketirusan
senter drill.
7. Lakukan pengeboran pada benda kerja yang dimulai dari diameter bor yang paling kecil
sampai diameter bor yang paling besar dan diakhiri dangan reamer 22mm.
8. Buka benda kerja dari cekam, pasang pada mandrel dan bubut diameter luar hingga
mencapai diameter yang sesuai dengan perhitungan yang telah dibuat.
9. Ganti pahat bubut rata dengan pahat bubut radius, dan pasang kembali benda kerja yang
sudah pakai mendrel pada cekam mesin bubut denga kuat.
10. Lakukan penyayatan diameter lengkung benda kerja hingga mencapai diameter yang
diperhitungkan, dengan cara menggeser eretan atas dan eretan bawah secara bersamaan.
11. Setelah selesai diameter lengkung cemper kedua sisi benda kerja

Membuat roda gigi cacing dengan mesin frais horizontal

1. Siapkan mesin frais horizontal dan perlengkapannya.


2. Pasang cutter pada arbor mesin dengan kuat, lalu setting posisi cutter terhadap
senter kepal lepas. Miringkan meja mesin sebesar 50 kekiri (searah dengan putaran
jarum jam)
3. Pasang benda kerja pada cekam mesin frais, setting posisi nol cuter terhadap bagian
diameter lengkung benda kerja untuk menentukan kedalaman gigi yang akan dibuat
nantinya.
4. Lakukan penyayatan dengan memutar handel untuk menaikkan mesin arah vertikal
searah tinggi gigi kedalaman gigi yang akan dibuat.
5. Setelah selesai penyayatan turunkan kembali meja sampai posisi cutter bebas
terhadap benda kerja.
6. Putar handel kepala pembagi sesuai dengan perhitungan
7. Lakukan penyayatan untuk gigi berikutnya hingga selesai.
8. Setelah selesai, matikan mesin, buka benda kerja dari cekam, bersihkan mesin, dan
kembalikan peralatan pada tempat penyimpanannya.
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum maka dapat diambil beberapa kesimpulaan yaitu:


1.      Dalam pembuatan roda gigi cacing, proses pengerjaan yang digunakan ada dua yaitu
proses permesinan bubut dan proses permesinan frais.
2.      Mesin bubut adalah mesin perkakas yang berfungsi untuk membubut permukaan bulat
(silindris), membubut penampang benda kerja, membubut ulir, membubut alur, membubut
permukaan benda konis dan membubut dalam.
3.      Untuk pembuatan profil gigi digunakan proses frais dengan menggunakan mesin frais
universal atau mesin frais horizontal dengan spindle jamak.
4.      Agar didapat hasil permukaan yang halus pada benda kerja maka proses pembubutan
,mesti dilakukan dengan perlahan dan putaran pahat yang terus menerus.
5.      Agar didapat hasil dengan dimensi yang baik maka kita harus menggunakan pahat yang
baik dalam proses pembubutan dan frais.

B.     Saran

Setelah melakukan praktikum pembuatan roda gigi maka praktikan dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1.      Dalam melakukan proses pengerjaan hendaknya melakukan dengan serius dan
konsentrasi penuh agar tidak terjadi kesalahan dan miskomunikasi antara praktikan.
2.      Sebelum menggunakan mesin bubut dan mesin frais hendaknya para praktikan mengerti
dan memahami dengan baik cara kerja mesin bubut dan mesin frais agar didapat hasil yang
maksimal.
3.      Hendaknya menggunakan pahat yang tajam dalam pross pengerjaan benda kerja agar
menghasilkan benda kerja yang memiliki kualitas yang baik.
4.      Yang perlu diperhatikan pada mesin freis,jangan sampai mata pahat mengenai
Spindal mesin freis.
5.      Pengukuran kedalaman dan jarak antara roda gigi harus diperhatikan dengan
teliti,kesalahan pengukuran dan peyetelan bias berakibat patal pada benda kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Aan hendridunan.2013.RODA GIGI. (online).from


http://aantekuk28.blogspot.com/2013/05/roda-gigi.html diakses : 29 Mei 2014

Zumar Mustofa.2013.laporan roda gigi cacing.(online).from


http://bahanteknikmesin.blogspot.com/2013/08/laporan-roda-gigi-cacing.html diakses : 29
mei 2014

Anda mungkin juga menyukai