Proposal Apotek
Proposal Apotek
PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN
APOTEK “GRIYA SEHAT”
BSB Village Jl. RM Hadisubeno Sosrowardoyo. Kec Mijen, Kota Semarang, Jawa
Tengah (024) 382527
Oleh:
Nabilla Andasari Putri
K11019R109
Diajukan kepada:
PENGURUS CABANG IKATAN APOTEKER INDONESIA
CABANG SEMARANG JAWA TENGAH
2019
SURAT PERMOHONAN
Kepada Yth.
Koordinator PC IAI Semarang
Wilayah Semarang
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Nabilla Andasari Putri
Alamat : BSB Village Jl. RM Hadisubeno Sosrowardoyo. Kec Mijen, Kota
Semarang, Jawa Tengah
Pekerjaan : Apoteker Pengelola Apotek Calon Apotek Griya Sehat
Demikian permohonan ini saya buat dan saja ajukan, atas kebijakan dan
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Proposal studi kelayakan pendirian “Apotek Griya Sehat” dengan alamat di BSB
Village jalan RM Hadisubeno Sosrowardoyo. Kec Mijen, Kota Semarang, Jawa
Tengah
Hari/Tanggal :
Tempat :
1. ............................................... .............................................
2. ............................................... .............................................
3. ............................................... .............................................
4. ............................................... .............................................
5. ............................................... .............................................
6. ............................................... ............................................
Mengetahui,
Ketua PC IAI Semarang
(………………………….)
A. LATAR BELAKANG PENDIRIAN APOTEK
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menunjang
keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan menyediakan
sebuah sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara langsung
kepada masyarakat, berupa pelayanan kefarmasian yang memungkinkan pasien
untuk lebih memahami pengobatan yang efektif dan efesien. Salah satu realisasi
pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian,
penyaluran sediaan dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam
peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan apotek,
Apotek berfungsi sebagai tempat pengabdian apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan untuk melakukan pemberian informasi, sehingga mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Apotek selain berfungsi sebagai unit
pelayanan juga sebagai institusi bisnis yaitu dengan mendapatkan keuntungan.
Namun apotek tetap harus mengutamakan pharmaceutical care yaitu memberikan
pelayanan dan fokus terhadap keselamatan pasien, sehingga apotek dapat
menjalankan fungsi sosial untuk menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi maupun alat kesehatan yang aman, bermutu dan berkhasiat.
Perkembangan apotek ini sangat ditentukan oleh pengelolaan sumber daya dan
pelayanan di apotek tersebut. Jika suatu apotek tidak menggunakan standar
pelayanan farmasi dalam menjalankan apotek maka tidak akan tercapai derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Karena pelayanan farmasi adalah bentuk
pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan
kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien/masyarakat
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum dan memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam hal kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian
apotek “GRIYA SEHAT” yang diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan obat. Dengan moto “No Pharmacist No Service” maka selama
apotek beroperasi selalu ada apoteker yang bertugas di apotek. Dengan demikian
diharapkan apotek ini dapat memberikan kontribusi terhadap kebutuhan
masyarakat akan obat, perbekalan kesehatan dan informasi kesehatan serta
berkembang menjadi apotek yang dikenal oleh seluruh masyarakat di sekitar.
Sebelum melakukan permohonan ijin pendirian dan pengelolaan apotek, perlu
dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal yang sangat penting dalam sebuah
perencanaan apotek adalah studi kelayakan yaitu suatu rancangan tentang rencana
pendirian apotek baru untuk dapat melihat kelayakan usaha, baik ditinjau dari
pengabdian profesi, keterjangkauan apotek oleh masyarakat, masalah penyakit
terbanyak maupun dari segi ekonomi masyarakat sekitar. Dalam studi kelayakan
diperlukan perhitungan yang matang, sehingga apotek yang akan didirikan tidak
mengalami kerugian. Tujuan studi kelayakan untuk menghindari penanaman
modal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apotek yang diajukan
cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis.
B. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek “Griya Sehat” adalah sebagai berikut:
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat dan bahan obat.
3. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan, serta perbekalan farmasi lainnya
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorientasi kepada kepentingan
dan kepuasan pasien.
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai
tempat pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek
pengobatan sendiri (swamedikasi).
5. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya, dan masyarakat
pada umumnya.
6. Dapat tercapainya pengobatan yang tepat dan rasional dari aspek farmasi
berdasarkan bukti ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
D. ASPEK-ASPEK APOTEK
1. Nama apotek : APOTEK GRIYA SEHAT
2. Alamat : BSB Village Jl. RM Hadisubeno Sosrowardoyo. Kec
Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah
3. Luas bangunan : 6,5 m x 15 m
4. Denah lokasi : Terlampir
5. Layout apotek : Terlampir
E. ASPEK-ASPEK PEMASARAN
1. Kepadatan Penduduk
Apotek “GRIYA SEHAT” berada dipinggir jalan besar BSB village kota
Semarang, tepatnya berada di Jalan Raya Makamhaji kecamatan Kartasura.
Apotek berdiri di lingkungan padat penduduk, yaitu pemukiman warga, area
perkantoran, dekat rumah sakit, dekat kampus, dekat mall, area usaha yang
merupakan pusat aktivitas.
F. ANALISIS PASAR
Berdasarkan hasil analisis teknis yang telah dilakukan di daerah sekitar
rencana lokasi pendirian apotek, maka apotek “Griya Sehat” mengambil
margin sebesar 26% untuk resep, 20% untuk OWA, Obat herbal, dan alkes,
serta 11% untuk obat HV.
Tabel 1.Target Penjualan Apotek “GRIYA SEHAT”
G. STRATEGI APOTEK
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan maka diperlukan strategi
dan inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan
eksistensi apotek “GRIYA SEHAT” dan mampu memajukan apotek dengan
membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh
antara lain :
1. Menjalankan prinsip No Pharmacist No service yaitu apoteker selalu ada
di apotek
2. Menyediakan ruang tunggu dan ruang konseling yang nyaman bagi pasien
3. Menyediakan tempat parker yang luas dan gratis
4. Memberikan terapi yang rasional bagi pasien dengan biaya yang sesuai
dengan kemampuan masyarakat
5. Merancang SPO (Standard Procedure Operating) dan standar organisasi
kerja
6. Memberlakukan system reward and punishment bagi karyawan apotek
H. PROSPEK PEMASARAN
Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
terhadap apotek “Griya Sehat” yang akan didirikan (Analisis SWOT).
1. Kekuatan/Strength
Pelayanan berbasis islami dengan menerapkan konsep senyum, sapa,
salam
Ketersediaan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya di
apotek “Griya Sehat” relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat.
Harga terjangkau untuk masyarakat sekitar
Apotek dengan pelayanan berbasis Pharmaceutical Care yang profesional
dan Patient oriented.
Bangunan baru yang di buat sesuai dengan kebutuhan apotek.
Lokasi apotek strategis sehingga mudah dijangkau, berada di pinggir jalan
yang ramai.
Sistem secara komputerisasi
Terdapat prakter dokter bersama
Apotek bersih dan nyaman, disertai dengan AC, TV, toilet, ruang tunggu,
dan parkir yang luas
Tenaga kerja yang terampil dan profesional
2. Kelemahan/Weakness
Perlu adanya promosi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk
mendapatkan pelanggan,
Apotek masih baru, belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Lokasi BSB Village masih baru berdiri. Di daerah BSB Village beberapa
diantaranya sudah didirikan perumahan, ruko, danau buatan dan rumah
susun. Meskipun rencana juga akan dibuatkan RS, mall, kampus dan
apartemen. Walau masih baru berdiri dan belum terlalu ramai, namun
sudah banyak yang membeli property disana dan banyak diantaranya
beberapa sudah tinggal di BSB Village. Namun untuk lokasi pendirian
apotek masih belum begitu ramai karena masih dalam tahap pembangunan
ruko dan rumah di sekitarnya. Untuk prospek ke depan peluangnya sangat
bagus.
3. Peluang/Opportunity
Apotek terletak dipinggir jalan besar dan dekat jalan raya. Dekat dengan
pemukiman penduduk, sekolah, kampus, mall, RS, praktik dokter, tempat
usaha, tempat-tempat makan.
Tingkat pendidikan yang cukup tinggi, golongan masyarakat yang lebih
kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan lebih peduli dengan pola
hidup sehat. Maka dapat menarik mereka dengan adanya rutinitas
konseling.
4. Ancaman/Threat
Terdapat dua apotek kompetitor di daerah tersebut yaitu apotek Kimia Farma
dan apotek Viva yang jaraknya ±6 km dan 7,4 km dari lokasi apotek yang
ingin didirikan.
I. RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN
1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di
sekitar.
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna
meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional (rencana setalah 1,5 tahun
apotek berdiri).
3. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau
leaflet kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakatan langsung
tentang obat dan peran apoteker setiap satu minggu sekali di bulan awal
apotek didirikan dan 1 bulan sekali di bulan-bulan berikutnya.
4. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola
kebutuhan pasien.
5. Pada tahun pertama pendirian rutin melaksanakan penyuluhan tentang obat
dan penyakit kepada masyarakat.
J. ANALISIS MANAJEMEN
Apotek “Griya Sehat” merekrut 4 karyawan dengan susunan sebagai berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
2. Apoteker Pendamping : 1 orang
3. Asisten Apoteker : 2 orang
K. SUMBER DAYA
M. ANALISIS KEUANGAN
1. Perlengkapan Apotek
2. Biaya lain-lain:
Beban Listrik, air, telepon, bensin dan keamanan Rp. 1.500.000,-
Lain-lain Rp. 1.100.000,-
Jumlah Rp. 2.600.000,-
Biaya Keseluruhan Rp. 9.100.000,-
Biaya tetap tahun ke-1
Biaya tetap bulanan x 12 Rp. 109.200.000,-
THR Rp. 6.000.000,-
Total Rp. 115.200.000,-
= 1,4 tahun
2. ROI (Return On Investment)
Laba Bersih/tahun
ROI = x 100%
Total modal
¿
ROI = 285.120 .000 ,− 407.840 .000 ,−¿ ¿ ¿ x 100%
= 69,90%
3. Break Event Point (BEP)
1
BEP = Biaya variabel x biaya tetap
1−
Pendapatan
Biaya Variabel = Total pengeluaran 1 tahun – Biaya tetap 1 tahun
= 1.813.200.000- 115.200.000
= 1.698.000.000,-
1
BEP = 1.698.000 .000 x 115.200.000,-
1−
2.130.000 .000
1
= x 115.200.000,-
0,20
4. Prosentase BEP
Biaya tetap
% BEP = x 100%
(Pendapatan−Biaya variabel)
= 26,66%
5. Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = 26,66% x (40 lembar x 25 hari x 12)
= 3.199 lembar/tahun
= 266 lembar/bulan
= 10 lembar
Desember 2019
Pemilik Sarana Apotek Apoteker Pengelola Apotek
Nabilla Andasari Putri, S.Farm., Apt. Nabilla Andasari Putri, S.Farm., Apt
Mengetahui
KETUA PC IAI KAB. SEMARANG
(........................................................)
LAMPIRAN 1. ETIKET, KARTU STOK DAN COPY RESEP
Etiket Putih
Apotek “Griya Sehat” Apotek “Griya Sehat”
Jl. RM Hadisubeno Sosrowardoyo. Kec Mijen, Semarang Jl. RM Hadisubeno Sosrowardoyo. Kec Mijen, Semarang
Telp.024 - 382527 Telp.024 - 382527
APA : NabillaAndasari Putri APA : Nabilla Andasari Putri
No. SIPA:18011886/SIPA_25.05/2019/1788 No. SIPA:18011886/SIPA_25.05/2019/1788
No. No.
.
Kocok Dahulu
Etiket Biru
OBAT LUAR
COPY RESEP
R/
...... Resep
PCC
KARTU STOK
KARTU STOK OBAT
Nama barang :
Pabrik :
Kemasan :