Anda di halaman 1dari 4

Term Of Refference (TOR) Gerakan Mahasiswa dan Management Aksi

Darul Arqam Dasar Oleh : Tim Materi DAD


Korps Instruktur PC IMM Kota Surakarta 2018/19

A. LANDASAN PEMIKIRAN

Kebenaran adalah suatu yang diperlukan oleh manusia dalam menjustifikasi terhadap
apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Kebenaran yang di inginkan oleh
manusia merupakan suatu respon terhadap realitas sekitar dan itu dapat diterima oleh
masyarakat. Sejatinya organisasi pergerakan mahasiswa harus berorientasi untuk
memperjuangkan dan menegakkan kebenaran guna membangun peradaban bangsa ini
menuju yang lebih baik. Ada tiga macam kebenaran yang harus dijadikan landasan oleh
gerakan mahasiswa di era sekarang ini yaitu pertama, kebenaran yang didasarkan pada
idealism. Kedua, kebenaran yang didasarkan pada empirisme dan ketiga, kebenaran yang
didasarkan pada kritisme.

Gerakan mahasiswa telah melewati beberapa periodesasi sejarah yang bermula tahun
1908 sampai 1998 ketika terjadinya reformasi pada masa itu. Artinya organisasi
pergerakanpun telah melewati berbagai macam perubahan sosial yang ada ditengah
masyarakat, terlebih saat ini kita tengah masuk di zaman industrialisasi atau yang kita
sebut sebagai zaman 4.0. sebenarnya organisasi pergerakan merupakan suara yang idealis
dari kaum terpelajar/akademisi yang memiliki kekuatan untuk mengkritisi kebijakan
penguasa yang dzalim atau tidak mementingkan rakyat. Organisasi ini merupakan
kolektifitas orang yang memiliki kesadaran yang sama dalam menyikapi realitasnya.
Ruang yang sering ditawarkan oleh organisasi pergerakan ialah seruan moral kebenaran
dan aspirasi dari rakyat kecil (termaginalkan). Organisasi pergerakan selalu menyerukann
moral sebagai medium untuk melakukan pressure pada kelembagaan negara. Organisasi
dengan basis massanya adalah mahasiswa, yang merupakan kaum terdidik yang memiliki
kesadaran untuk menyuarakan kepentingan rakyat agar tercipta keadilan.

Dewasa ini gerakan mahasiswa sedang mengalami paceklik dengan kesadaran yang
ditumbuhkan adalah kesadaran yang taat akan aturan dan takut menyuarakan keadilan.
Kita sebut itu sebagai kesadaran naif. Menurut abdul halim sani dalam buku manifesto
gerakan intelektual profetik, gerakan mahasiswa saat ini cenderung kehilangan identitas
karena ketidakmampuan melakukan perubahan gerakan seiring dengan perkembangan
zaman. Sani, membagi 3 tantangan bagi gerakan mahasiswa yaitu: pertama, peran
gerakan mahasiswa sebagai gerakan yang cenderung tergantikan oleh LSM atau NGO’s
yang identik dengan pangkajian isu-isu strategis yang melibatkan langsung masyarakat
sebagai subyek gerakan. Kedua, gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa bersifat
differgen dan particular, hal ini dikarenakan gerakan yang dilakukan berdasarkan aspirasi
kelompok tertentu yang memberikan kontribusi kepada kelompoknya (ditumpangi).
Ketiga, masalah yang berkembang di era globalisasi, teknologi, dan informasi.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang merupakan adalah satu satu dari
sekian banyak organisasi pergerakan mahasiswa yang ada di Indonesia saat ini. IMM
adalah salah satu ortom muhammadiyah yang bergerak di wilayah mahasiswa untuk
berdakwah menyerukan amar ma’ruf nahi munkar. Namun, sejatinya didalam ideologi
IMM sendiri terselip sebuah identitas dan tanggung jawab moral yang besar sebagai
organisasi gerakan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hadirnya TKD, Trilogi, 6
penegasan IMM, NDI/PKI, dan lain sebagainya yang sudah jelas memahamkan kita
bahwa IMM merupakan organisasi pergerakan mahasiswa yang berbasiskan islam.
Dengan marwahnya sebagai intelektual muslim, sudah seharusnya kader-kader IMM
memahami metodologi gerakan ikatan sesuai dengan dasar-dasar yang telah ada, agar
dapat berjalan secara lebih tersistematis tanpa menghilangkan identitas asalnya.
Setidaknya di ikatan ini ada 3 tingkatan dalam manyuarakan kepentingan rakyat yaitu
pertama, elite kekuasaan (pressure kebijakan), kedua kelas menengah yaitu sebagai
sharing partner, dan ketiga masyarakat sebagai subyek dalam melakukan pemberdayaan
dan atau advokasi.

B. DESKRIPSI KEGIATAN

Darul Arqam Dasar (DAD) merupakan salah satu perkaderan yang ada di Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah yang merupakan pintu awal sebagai kriteria bahwa kader
resmi dan siap menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Materi yang
disampaikan pada Darul Arqam Dasar merupakan materi-materi ideogisasi dengan
metode pembelajaran menggunakan pendekatan pedagogy. Secara umum materi ini
memiliki Tujuan, yaitu:

1. Memahamkan peserta terhadap gerakan mahasiswa di Indonesia


2. Memahamkan peserta mengenai posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa dan
metodologi gerakan ikatan
3. Menanamkan semangat perjuangan gerakan mahasiswa bagi kader IMM

C. POINT MATERI
Gerakan Mahasiswa dan Management Aksi
1. Gerakan Mahasiswa
a. Peserta memahami sejarah dan peta ideologi gerakan mahasiswa di Indonesia
b. Peserta mengetahui tokoh-tokoh aktivis gerakan mahasiswa di Indonesia
c. Peserta memahami posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa
d. Peserta mengerti tentang metodologi gerakan IMM
2. Management Aksi
a. Peserta dapat menganalisis sebuah issu kontemporer
b. Peserta paham akan teknik-teknik penyelenggaraan aksi
c. Peserta dapat memanagement sebuah aksi

D. SARANA YANG DISEDIAKAN (komunikasi dengan komisariat yang terkait)


 Whiteboard
 Spidol
 Penghapus
 Mic
 Laptop
 Speaker aktif untuk laptop
 Proyektor
 Screen proyektor
 Kertas plano
 Kertas HVS
 Lakban

E. PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Hari ke-4 DAD
Waktu : 13.15 – 15.15 WIB
Tempat : Tempat DAD komisariat yang bersangkutan

F. METODE
 ceramah dan presentasi makalah
 Forum Group Discussion (FGD)
 tanya jawab
 diskus
 presentasi FGD
 brainstorming

G. PESERTA
Peserta Darul Arqam Dasar (DAD) ini merupakan kader angkatan 2018 Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah di Cabang Kota Surakarta dengan rincian peserta sebagai
berikut :
 Peserta komisariat (penyelengara :
 Delegasi :

H. PENUTUP
Demikian Term Of Reference (TOR) ini kami buat untuk mempermudah dalam
pembicara dalam penyampaian materi dan detail acara. Semoga bermanfaat bagi sekalian
pembicara, sehingga dapat membantu melancarkan acara ini, dan transfer ilmu dari
pembicara kepada peserta dapat terlaksana dengan maksimal. Atas kesediaannya sebagai
pembicara, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai