1369 67770 1 10 20170924 PDF
1369 67770 1 10 20170924 PDF
2 Agustus 2017 : 53 - 57
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang proses pembentukan gambar pada film radiografi dan
teknik pengolahannya secara otomatis. Penelitian dilakukan menggunakan pesawat sinar-X
Toshiba E 7239, Fil AGFA Healtcare HV Septestraat 27B2640 Mortsel dan pengolah film
otomatis“Automatic X-Ray Film Processor Model JP-33”. Dari hasil eksperimen diperoleh
bahwa pada prinsipnya pencucian/pengolahan film otomatis sama dengan pengolahan film
manual, kecuali tidak terdapat tahapan rinsing. Pengolahan film otomatis dapat menghemat
waktu dan biaya, juga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan Karena factor manusia.
Kata Kunci: Sinar-X, film radiografi, pengolahan film radiografi, automatic processing.
Abstract
A research on the process of forming an image on a radiographic film and processing techniques
automatically has been done. The study was conducted using an X-ray plane Toshiba E 7239, Fil
AGFA Healtcare HV Septestraat 27B2640 Mortsel and an automatic film processing "Automatic X-
Ray Film Processor Model JP-33". The experimental results showed that the principle of automatic
film processing is the same as the principle of film processing manually, except in automatic film
processing there is no rinsing stage. Automatic film processing can save time and costs; also it can
reduce the possibility of errors due to human factors.
53
Pengolahan Film Radiologi Secara Otomatis Menggunakan Automic X-Ray Film Processor
(Zoucella Andre Afani, dkk)
terdiri dari beberapa tahap yaitu manual oleh manusia, demikian halnya
pembangkitan (developer), pembilasan dengan pengaturan waktu dan suhunya se-
(rinsing), penetapan (fixing), pencucian hingga kemungkinan terjadinya kesalahan
(washing) dan pengeringan (drying). Proses cukup besar. Sedangkan pengolahan film
pembangkitan dipengaruhi oleh suhu dan otomatis adalah proses pencucian film yang
lamanya film berada dalam larutan dilakukan otomatis dengan menggunakan
pembangkit (Icky, 2011). mesin. Suhu dan waktu pada setiap tahapnya
telah diatur oleh sistem pada mesin, sehingga
Terbentuknya gambar pada film
kesalahan yang mungkin terjadi dapat
radiografi diawali dengan tahap pembang-
dikurangi(Icky, 2011). Pada kedua teknik
kitan (developer) yaitu, perubahan butiran-
tersebut, operator harus memiliki
butiran perak halida pada lapisan emulsi film
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
setelah diradiasi dengan sinar-X menjadi
yang cukup tentang pengaruh waktu
logam perak. Perubahan butiran-butiran
dansuhupada proses pengolahan film,
perak halida tersebut tampak sebagai warna
sehingga diperoleh kualitas radiograf yang
hitam pada film, atau dikatakan terjadi peru-
optimal.
bahan gambar/bayangan laten menjadi
bayangan tampak. Tingkat kehitaman film Pada makalah ini akan dilaporkan
sesuai dengan intensitas sinar-X yang tentang proses pengolahan film radiografi
diterimanya, sedangkan yang tidak mem- secara otomatis dengan menggunakan
peroleh penyinaran tetap bening. Selanjutnya automatic processing"Automatic X-Ray
tahap pembilasan dimana cairan pembilas Film Processor Model JP-33”. Juga dit-
membersihkan film dari larutan pembangkit ampilkan beberapa data hasilp engolahan
supaya tidak terbawa ke proses selanjut- film radiografi menggunakan mesin tersebut.
nya.Tahap penetapan diperlukan untuk
menetapkan dan membuat bayangan menjadi II. TINJAUAN PUSTAKA
permanen dengan menghilangkan perak 2.1.Pesawat Sinar-X
halida yang tidak terkena sinar-X. Tujuannya
Pesawat sinar-X adalah pesawat yang
adalah untuk menghentikan aksi lanjutan
menghasilkan gelombang elektromagnetik
yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang
frekuensi tinggi yaitu 3-30 MHz sebut sinar-
terserap oleh emulsi film.Setelah proses
X, seperti tampak pada Gambar 2.1. Pesawat
penetapan akan terbentuk perak komplek dan
tersebut dilengkapi dengan sebuah sumber
garam. Bahan-bahan tersebut dihilangkan
tegangan tinggi 20-200kV, yang diperlukan
dengan cara mencuci menggunakan air men-
untuk menghasilkan sinar-X pada tabung
galir.Tahap terakhir adalah pengeringan
sinar-X. Penentuan besar dan waktu
film.
pengoperasiannya sangat bergantung pada
Teknik pengolahan film dapat besar dosis, kualitas radiograf dan kondisi
dikelompokkan menjadi dua yaitu otomatis tabung sinar-X. Semakin besar tegangan dan
dan manual. Pengolahan film manual adalah semakin lama waktu pengoperasiannya,
proses pencucian atau pemrosesan film yang maka dosis yang diterima pasien semakin
dilakukan langsung oleh operator (petugas), besar, radiograf yang diperoleh semakin
tidak menggunakan mesin. Semua tahap pa- hitam, dan tabung sinar-X menjadi semakin
da proses pengolahan film dikerjakan secara panas.
54
Buletin Fisika Vol 18 No. 2 Agustus 2017 : 53 - 57
Padadunia kedokteran, sinar-X banyak pengion (sinar-X) dan sinar gamma, jauh
digunakan untuk tujuan diagnosis dari bahan kimia seperti developer atau fixer,
(pemeriksaan) dan terapi (pengobatan). Pada serta tidak terjadi tekanan mekanik, baik
diagnosis, sinar-X digunakan untuk melihat diantara kotak-kotak film atau oleh benda-
anatomi tubuh pasien seperti paru-paru, benda lainnya (Curry, 1990).
pergelangan tangan atau kaki dan kepala.
Pada terapi, sinar-X banyak digunakan untuk
membunuh sel-sel kanker. Sinar-X juga ban-
yak digunakan di beberapa bidang
diantaranya pada teknologi bahan, untuk
analisa kualitatif dan kuantitatif suatu bahan
dan kontrol kualitas (quality control). Pada
teknik konstruksi, sinar-X digunakan untuk
mendeteksi kebocoran, keretakan dan
kualitas penyambungan. Serta untuk tujuan
keamanan (safety) pemakaian sinar-X meli-
puti, pemeriksaan di airport (screening) dan
pada tempat-tempat yang memerlukan Gambar 2.2 Contoh film yang digunakan di
pengamanan khusus. Unit Radiologi
55
Pengolahan Film Radiologi Secara Otomatis Menggunakan Automic X-Ray Film Processor
(Zoucella Andre Afani, dkk)
Pada prinsipnya pengolahan film detik sampai yang paling lama 120 detik.
otomatis dan pengolahan film manual adalah Sedangkan padaproses manual diperlukan
sama, hanya saja tidak terdapat tahapan rins- waktu antara 1 sampai 1,5 jam untuk men-
ing. Tahapan-tahapan yang dimaksud adalah golah sebuah film sampai benar-benar
developing, fixing, washing dan drying. Un- kering. Pengolahan dapat dilakukan lebih
tuk tahapan rinsing digunakan roller yang praktis dan bersih. Semua proses dilakukan
sudah terdapat di dalam mesin (Icky, 2011). di dalam mesin sehingga tidak ada air yang
Ada beberapa alasan digunakannya jatuh di kamar gelap dan tidak diperlukan
mesinpengolah film otomatis diantaranya, hanger untuk menjepit film karena mesin
pengolahan film bisa dilakukan dengan ce- mempunyai roller yang berfungsi sebagai
pat. Totalwaktu dalamp engolahan film penjepit film selama proses berjalan.
bervariasi yaitudari yang paling cepat 90 Pengolahan film sudah ada waktu yang
56
Buletin Fisika Vol 18 No. 2 Agustus 2017 : 53 - 57
standar, ukuran kamar gelap relatif kecil, masing bagian film tersebut tampaklah
serta total biaya lebih murah (Curry, 1990). gambaran bagian internal tubuh dari pasien.
Gambar 4.1 dan 4.2 masing-masing Dengan membandingkan foto Rontgen dari
memperlihatkan foto Rontgen dari pasien orang sehat dengan foto Rontgen dari pasien
patah tulang pada pergelangan tangan dan maka dapat dianalisa bagian-bagian tubuh
kaki. Tampak bahwa bagian film yang pasien yang sakit atau bermasalah, seperti
berwarna paling gelap atau hitam adalah tampak pada Gambar 4.1 dan 4.2.
“background” yaitu bagian film yang
terekpos atau menerima radiasi sinar-X V. KESIMPULAN
paling banyak, karena tidak ada bagian Pada penelitian ini dapat disimpulkan
radiasi yang terserap oleh obyek. Bagian bahwa pada prinsipnya pengolahan/ pencu-
film yang berwarna lebih terang adalah cian film otomatis sama dengan pengolahan
bagian jaringan lunak. Pada bagian ini, film manual, kecuali tidak terdapatnya taha-
sebagian radiasi sinar-X diserap oleh bagian pan rinsing. Pengolahan film secara otomatis
jaringan lunak dari obyek seperti daging dan dapat menghemat waktu, biaya dan mengu-
lemak. Dan bagian film yang berwarna putih rangi kemungkinan kesalahan karena faktor
yaitu bagian yang berbentuk kerangka manusia.
tangan dan kaki adalah bagian film yang
terekpos radiasi sinar-X paling sedikit DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan dua bagian yang sudah Curry. 1990. Densitas dan Tingkat
dijelaskan sebelumnya. Pada bagian ini, Kehitaman Film. Jakarta: Universitas
sebagian besar radiasi diserap oleh tulang Indonesia.
tangan dan kaki. Tulang adalah merupakan Icky. 2011. Tahapan Pengolahan Film
bagian tubuh yang sangat padat dan keras, Secara Utuh. Jakarta: Universitas
sehingga dapat menyerap sebagian besar Indonesia.
radiasi yang melewatinya. Obyek atau bahan Icky. 2011. Film Rontgen. Jakarta:
yang lebih rapat akan menyerap radiasi lebih Universitas Indonesia.
banyak dibandingkan dengan bahan yang . 2014.
lebih renggang atau lunak. Hal ini akan www.computersrecyclingcompany.com/
mempengaruhi jumlah radiasi yang dapat xrays.htm. Dikases pada tanggal 8
melewati bahan dan mengenai film sehingga Februari 2017.
terbentuklah gambar obyek yang merupakan
rangkaian dari densitas atau derajat
57