Dosen Pembimbing:
Dr. I Dewa Gede Hari Wisana
Disusun oleh :
Muhammad Arifatul Triyono
P27838123091
1.Pembangkitan(developing)
Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan
terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-
butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau
perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang
tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan. Perubahan menjadi perak metalik ini
berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan
intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap
bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.
2.Pembilasan(rinsing)
Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki
cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di
dalam emulsi filmnya. Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar
tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Cairan pembangkit yang tersisa masih
memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan
pembangkit. Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan
dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam
air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik.
3.Penetapan(fising)
Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan
menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak
metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa
tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian.
Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh
cairan pembangkit yang terserap oleh emilsi film ter
4.Pencucian(washing)
Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam.
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya
dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.
5.Pengeringan(drying)
Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk
menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi
yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak. Cara yang paling
umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting
yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati
emulsi. Adapun bagan proses pencucian film secara manual sebagai berikut
depelop washin
ing g
washing pengeri
fixing
ng
Saat ini perkebangan teknologi pada bidang radiologi yaitu tidak lagi menggunakan system manual
seperti diatas, tetapi saat ini sudah da teknologi CR yaitu sitem yang tidak lagi memanfaatkan
cairan depeloper dan fixer.
Proses terjadinya gambar pada Computed Radiography dimulai ketika Imaging Plate dieksposi
dengan sinar-X, maka akan menghasilkan bayangan latent. Imaging Plate yang telah dieksposi ini
dimasukkan kedalam slot pada Imaging Plate Reader Device. Imaging Plate kemudian di-scan
dengan helium–neon laser (emisi cahaya merah dengan panjang gelombang 633 nm) sehingga
kristal pada IP menghasilkan cahaya biru-violet (panjang gelombang 390–400 nm). Cahaya ini
kemudian dideteksi oleh photosensor dan dikirim melalui Analog Digital Converter kekomputer
untuk diproses. Setelah gambar diperoleh, IP ditransfer ke bagian lain dari Imaging Plate Reader
Device untuk menghapus sisa-sisa gambar agar IP dapat digunakan kembali
Cara penggunaan Computed Radiography (CR) ada beberapa tahap yang harus dilakukan (SOP)
1. Masukkan data pasien
2. Tentukan kaset yang akan digunakan sesuai dengan pemeriksaan kemudia barcode kaset
3. Posisikan kaset pada area yang akan di Exspose
4. Lakukan exspose
5. Masukkan kaset ke dalama imager prosesor
6. Tunggu sampai gambar muncul pada layar, kemudian edit gambar menggunakan menu
pada layar
7. Pilih film sesuai besar obyek yang diperiksa,kemudian cetak dan simpan
8. Tunggu film keluar pada printer.
Pada tahap di atas proses komuniksi digital terjadi mulai proses ke-5 dimana data analog
berbentuk sinar laten yang di proses pada mesin CR menjadi gambar.