*) Tulisan mahasiswa, dari Marjorie Henshaw & Gene Montague, Colloqium, Reading and Writing Prose.
Little, Brown & Company, Canada, 1962. Hal. 252-53.
ditambahkan kepada pasta itu, yang konon maksudnya untuk menambah
enak menyikat gigi, bukanlah jawaban yang tepat. Jika tidak dapat ditelan,
apa gunanya dibuat wangi dan terasa enak? Membuat pasta gigi yang wangi
dan terasa enak itu berbahaya, kita, terutama anak-anak kita, akan terbiasa
menelannya sedikit-sedikit. Di samping rasanya yang tajam itu, tekstur pasta
gigi sering menimbulkan campuran kental yang hangat di mulut, yang jika
disikat dengan keras akan menghasilkan busa, yang menyebabkan mulut rasa
tersumbat, dan menimbulkan rasa mau muntah.
Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa pasta gigi itu dalam bentuknya
yang sekarang ini sudah sangat ketinggalan zaman. Ada banyak sekali
perubahan yang sebenarnya sudah sejak dahulu kala harus dilakukan oleh
para produser pasta gigi. Tube itu jelas sudah ketinggalan zaman, dia sudah
ada sejak permulaan abad ini. Mana ada barang lain yang sudah dipakai orang
sejak permulaan abad ini, yang sampai sekarang tidak mengalami perubahan
mendasar. Promosinya juga rasanya lebih banyak tidak benarnya dari
benarnya. Dan mengenai tekstur dan rasa pasta gigi, kalau memang mau
dibikin enak, mengapa tidak dipikirkan dan dicari alat pencegah kerusakan
gigi lain yang selain enak dan wangi, juga dapat ditelan seperti permen
cokelat? Dengan sendirinya “alat” seperti ini dapat pula dibubuhi segala
macam vitamin untuk membuat gigi kita sehat dan kuat. Kalau ini bisa
diciptakan, begitu bangun tidur, setiap orang akan dengan senang hati
memasukkan sepotong “alat” ini ke mulutnya, mengunyahnya sebentar, lalu
menelannya. Mulutnya akan bersih dan wangi, giginya sehat dan kuat, dan
orang itu akan benar-benar merasa bangun: siap untuk melakukan tugas-
tugasnya hari itu.