Anda di halaman 1dari 2

CONTOH TEKS EKSPOSISI

PASTA GIGI KETINGGALAN ZAMAN


Diterjemahkan dan Disadur dari Tulisan Jo Stralen*)
Ada orang yang baru betul-betul
merasa bangun sesudah dia menyikat
gigi. Tapi, agaknya ada lebih banyak
Iagi orang yang merasa bahwa tugas
menyikat gigi pagi hari begitu bangun
tidur itu sangat menyengsarakan.
Mereka memang melakukannya, tapi
dengan perasaan sangat terpaksa.
Kita semua menyadari bahwa kita
perlu menyikat gigi pagi-pagi guna menghalangi kerusakan gigi. Namun,
rasanya ada yang tidak maju-maju pada alat pencegah kerusakan gigi yang kita
kenaI selama ini. Hal ini terutama sekali kelihatan pada kemasan apa yang kita
sebut pasta gigi itu, kemudian juga pada cara promosinya, dan yang tak kalah
pentingnya adalah pada rasa dan tekstur pasta itu sendiri.
Kemasan pasta gigi yang kita kenaI selama ini, yang sudah juga dikenal
oleh kakek bahkan kakek buyut kita dahulu, adalah tube. Dan tube ini cara-
kerjanya berlawanan dengan tujuannya: tidak pernah ada satu orang pun di
dunia ini yang berhasil menggunakan seluruh pasta yang dikemas di dalam
tube itu. Ketika Anda menganggap pastanya sudah habis, dan tube itu Anda
buang, di dalamnya masih tinggal pasta cukup untuk sekali dua kali sikat gigi
lagi. Kalikanlah ini dengan jutaan tube yang dibuang orang setiap harinya di
dunia ini, angka yang Anda peroleh akan sangat menakjubkan. Tutup tube itu
mudah pula hilang sesudah dua tiga kali pakai, sehingga pasta di dekat lubang
tube itu mengeras. Ketika Anda ingin memakainya besok pagi, Anda harus
memijit tube lebih keras dari biasa, dan tidak jarang akibatnya pasta itu akan
meloncat mengotori Iantai dan tempat-tempat lain. Dan kalau memang Anda
memijitnya terlalu keras, tube itu masih akan terus mengeluarkan pasta,
walaupun kebutuhan Anda sudah terpenuhi.
Iklan-iklan yang menyesatkan turut pula menambah rasa tidak senang kita
menggunakan pasta gigi. Kenyataan menunjukkan, walaupun kita menyikat
gigi dua puluh empat jam sehari semalam, kalau gigi kita pada dasarnya
memang tidak putih, gigi itu tidak akan menjadi putih. Kemudian, perhatikan
senyum model yang dipakai di dalam iklan. Senyum dengan memperlihatkan
semua gigi bukanlah senyum yang terbaik, lagi pula tersenyum seperti itu
tidak mungkin dilakukan sambil menyikat gigi. Perhatikan pula cara model itu
menyikat giginya: bagaimana pun tampak indah dan berseninya, tidak bisa
kita menyikat gigi dengan benar jika kita memegang sikat gigi itu hanya
dengan ibu jari dan telunjuk saja.
Pasta gigi itu, baik rasa maupun teksturnya adalah pasta. Hijau, putih
bergaris merah atau hijau, atau putih saja (yang menyebabkan gigi kita justru
kelihatan lebih kuning karena kontras), tetap saja pasta itu benda asing di
mulut kita, dan tidak untuk ditelan. Wangi-wangian dan rasa yang

*) Tulisan mahasiswa, dari Marjorie Henshaw & Gene Montague, Colloqium, Reading and Writing Prose.
Little, Brown & Company, Canada, 1962. Hal. 252-53.
ditambahkan kepada pasta itu, yang konon maksudnya untuk menambah
enak menyikat gigi, bukanlah jawaban yang tepat. Jika tidak dapat ditelan,
apa gunanya dibuat wangi dan terasa enak? Membuat pasta gigi yang wangi
dan terasa enak itu berbahaya, kita, terutama anak-anak kita, akan terbiasa
menelannya sedikit-sedikit. Di samping rasanya yang tajam itu, tekstur pasta
gigi sering menimbulkan campuran kental yang hangat di mulut, yang jika
disikat dengan keras akan menghasilkan busa, yang menyebabkan mulut rasa
tersumbat, dan menimbulkan rasa mau muntah.
Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa pasta gigi itu dalam bentuknya
yang sekarang ini sudah sangat ketinggalan zaman. Ada banyak sekali
perubahan yang sebenarnya sudah sejak dahulu kala harus dilakukan oleh
para produser pasta gigi. Tube itu jelas sudah ketinggalan zaman, dia sudah
ada sejak permulaan abad ini. Mana ada barang lain yang sudah dipakai orang
sejak permulaan abad ini, yang sampai sekarang tidak mengalami perubahan
mendasar. Promosinya juga rasanya lebih banyak tidak benarnya dari
benarnya. Dan mengenai tekstur dan rasa pasta gigi, kalau memang mau
dibikin enak, mengapa tidak dipikirkan dan dicari alat pencegah kerusakan
gigi lain yang selain enak dan wangi, juga dapat ditelan seperti permen
cokelat? Dengan sendirinya “alat” seperti ini dapat pula dibubuhi segala
macam vitamin untuk membuat gigi kita sehat dan kuat. Kalau ini bisa
diciptakan, begitu bangun tidur, setiap orang akan dengan senang hati
memasukkan sepotong “alat” ini ke mulutnya, mengunyahnya sebentar, lalu
menelannya. Mulutnya akan bersih dan wangi, giginya sehat dan kuat, dan
orang itu akan benar-benar merasa bangun: siap untuk melakukan tugas-
tugasnya hari itu.

Anda mungkin juga menyukai