APARTEMEN - DA N I E L - 3 1 5 1 7 0
RUSUNAMI DI - N I Z A R F I R DAU S U S M A N -
315170205
GUNUNG - E R I K S O N OT N I E L I N D O U W -
SAHARI, 315170209
JAKARTA
PUSAT
PENGERTIAN RUSUNAMI
Pengertian RUSUNAMI (RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK)
Rumah susun sederhana milik merupakan hunian program pemerintah yang bangunannya lebih dari 8 lantai.
Biasanya disebut dengan Apartemen Bersubsidi. Ketimbang menyebutnya Rusunami yang berkonotasi kelas bawah,
maka para pengembang lebih memilih sebutan Apartemen Bersubsidi. Jenis subsidinya bisa berupa Subsidi Selisih
Bunga (SSB) hingga maksimum 5% (sesuai golongan), Bantuan Uang Muka (BUM) hingga maksimum Rp7 juta (sesuai
golongan), dan bebas PPN.
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 7/PERMEN/M/2007,
kelompok sasaran penerima subsisi adalah:
• Keluarga atau rumah tangga yang baru pertama kali mempunyai rumah dan baru pertama kali menerima subsidi
perumahan (dibuktikan oleh surat pengantar dari kelurahan)
• Gaji pokok pemohon atau pendapat pokok perbulan maksimum 4,5 juta
• Mempunyai NPWP
• Harga untuk apartemen di bawah Rp. 144 juta dan rumah di bawah Rp. 55 juta
LATAR BELAKANG
• Perkembangan zaman dan semakin maraknya urbanisasi membuat Jakarta menjadi kota yang
semakin berkurang lahannya terutama untuk pemukiman. Adanya rumah susun baik itu
rusunawa (rumah susun sederhana sewa) ataupun rusunami (rumah susun sederhana sewa)
yang sesuai standar Peraturan Pemerintah tentang rusun tahun 1988 nomor 4 pasal 14, menjadi
salah satu pilihan untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
MANFAAT DAN TUJUAN
• Manfaat : Manfaat dari pelaksanaan pembangunan apartemen rusunami adalah tersedianya
pemukiman yang ideal sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas dan taraf hidup pengguna.
• Tujuan : Tujuan dari pelaksanaan pembangunan apartemen rusunami adalah menyediakan fasilitas
hunian rumah susun sederhana milik yang berkualitas, adaptif, berguna, dan bermanfaat bagi
pengguna.
DASAR HUKUM
• UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
• UU No. 1 Tahun 2011 Tentang perumahan dan Kawasan permukiman.
• UU No. 20 Tahun 2011 Rumah Susun.
• UU No. 18 Tahun 1999 Jasa Kontruksi.
• Peraturan presiden No. 15 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
• Permen PUPR No. 13.1/Prt/M/2015 Tentang Rencana strategis Perumahan Rakyat.
• Permen PUPR No. 15/PTR/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
• Permen PUPR No. 19/Prt/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Kontruksi ( Desing and
Build).
• Permen PUPR No. 29/Prt/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
• Permen PUPR No. 30/Prt/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas Pada bangunan
Gedung dan Lingkungan.
TARGET
• Menghasilkan Detail Engineering Design (DED) / dokumen perencanaan dan terbangunnya
Gedung apartemen rusunami yang berkualitas, inovatif, dan sesuai standar Peraturan
Pemerintah yang berlaku.
STRUKTUR ORGANISASI
PT. KEKUATAN
Owner
Alamat : Jl. Industri Raya, Kelurahan Gunung Sahari, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. DKI Jakarta
PROGRAM RUANG
1. Lobby
2. Area komunal terbuka
3. Area komunal tertutup
4. R. Serbaguna
5. Retail
6. R. Satpam
7. R. Pengelola
8. R. Servis (genset, trafo, pompa, laundry dll)
9. Transportasi vertical (tangga, elevator pengguna, elevator barang)
10. Unit Hunian( Kamar, Toilet dapur, balkon)
11. Toilet umum
12. Gudang
TIMELINE PEKERJAAN
ORGANIZING FINISING
ACTUANTING Pelaksanaan
Pengorganisasian Pelaksanaan
Pekerjaan
Penyusunan Pekerjaan
pembersihan atau
organisasi akan Pembangunan
landscape, dan
melibatkan unsur- Kontruksi Struktur penataan lainya yang
unsur pelaksana dasar, kontruksi
merupakan tahapan
pembangunan yang bangunan, dan
akhir dan uji coba
terdiri dari : finising. fisik
dan sebagainya.
permberi tugas
0wner, konsultan
desingner,
supervisior, dan
pelaksana Contractor
PROYEKSI KEBERHASILAN PROYEK
1. Perencanaan Berkelanjutan
Manajemen Konstruksi harus menyusun perencanaan jauh sebelum proyek konstruksi dan terus merevisi serta
mengembangkan perencanaan hingga proyek berakhir.
2. Komunikasi Efektif
Membangun arus komunikasi yang efektif dapat mempermudah koordinasi antara seluruh pihak. Salah satu cara
paling sederhana adalah sistem komunikasi
3. Evaluasi
Mengetahui apa yang dapat ditingkatkan sehingga cara kerja menjadi lebih baik.
4. Automate Manajemen Proyek
Membuat sistem otomatis email dalam menjawab email yang masuk, mengirim laporan manual, atau menjawab
pertanyaan dari setiap pihak terkait anggaran dan perkembangan melalui telepon.
5. Kontrol Biaya
Membuat sistem yang daoat mengatur dan mengontrol pengeluaran untuk mencegah pemborosan. Sistem ini
memudahkan untuk mengestimasi anggaran, pendapatan, dan keuntungan yang didapatkan dari setiap proyek.
PROYEKSI KEGAGALAN PROYEK
1. Kesalahan dalam proses studi kelayakan
Kesalahan pada proses awal ini dapat memberikan dampak besar pada saat proses perancangan, pembangunan, maupun
paska pembangunan.
2. Kesalahan dalam perencanaan dan perancangan
Dalam proses perencaan dan perancangan sangat memungkinkan bila terjadi kesalahan, yang dapat mengakibatkan
gagalnya proyek baik itu itu kesalahan dalam hal teknis maupun non-teknis.
3. Kesalahan dalam pelaksanaan
Pelaksanaan yang kurang komunikasi antar bidang dan pekerja lapangan juga dapat menyebabkan kesalahan dalam
pelaksanaan yang mengakibatkan kegagalan proyek. Selain human error, faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebabnya.
4. Kesalahan operasional
Kesalahan dalam operasional bangunan seperti merubah fungsi ruang, memodifikasi aliran listrik, dan lain-lain dapat
menyebabkan kesalahan.