Anda di halaman 1dari 8

PERANAN LOGIKA, ETIKA DAN ESTETIKA DALAM

MENGUSULKAN (PROPOSAL), MELAKSANAKAN


PENELITIAN, DAN MELAPORKAN HASIL PENELITIAN
(SKRIPSI).

OLEH

FITRIANI
F1B118052

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya, saya dapat menyusun makalah tentang “PERANAN
LOGIKA, ETIKA DAN ESTETIKA DALAM MENGUSULKAN (PROPOSAL),
MELAKSANAKAN PENELITIAN, DAN MELAPORKAN HASIL PENELITIAN
(SKRIPSI).”.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. La Aba, S.Si.,M.Si. selaku dosen mata
kuliah Filsafat Sains dan Tenologi yang telah membantu kami secara moral maupun materi.
Harapan saya, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang membangun.

Kendari, 21April 2020

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah, seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang sarjana, mahasiswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir).
Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup
mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya
ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan
laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan
kemampuan menyusun laporan penelitian.
Beberapa jenis karya ilmiah yang paling banyak diterbitkan yakni makalah,
artikel skripsi, paper, tesis,disertasi,

1.2 Rumusan Masalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu karya ilmiah dan proposal penelitian?
2. Apa itu logika, etika, dan estetika ?
3. Bagaimana peranan logika, etika, estetika dalam melaksanakan
penelitian, dan melaporkan hasil penelitian (skripsi).
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan maka;ah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui apa itu proposal penelitian dan hasil peelitian
2. Dapat mengetahui apa itu logika,etika, dan estetika
3. Dapat mengetahui bagaimana peranan logika, etika, estetika dalam
melaksanakan penelitian, dan melaporkan hasil penelitian (skripsi).

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah mengetahui perenan logika,etika,
dan estetika dalam mengusulkan (proposal), melaksanakan penelitian, dan melaporkan
hasil penelitian (skripsi).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karya Ilmiah dan Proposal Penelitian


Karya ilmiah adalah hal yang tidak asing bagi mahasiswa. Sejak baru menyandang
status mahasiswa saja, mereka sudah dihadapkan dengan berbagai tugas seperti observasi,
menganalisis, mengkritisi, dan lainnya yang pada akhirnya adalah pembuatan karya ilmiah
sebagai laporan. Hal ini pun dinyatakan Wahyuni (2016) kemampuan pemahaman bacaan,
kemampuan berpikir kritis, dan pengaturan diri dapat dieksplorasi pada mahasiswa tingkat
awal untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah.
Karya ilmiah bermula dari adanya masalah. Untuk dapat memecahkan masalah,
peneliti harus memahami asal-muasal masalah itu dengan mencari banyak teori. Teori yang
terkumpul disimpulkan dan membentuk sebuah pemahaman baru. Pemahaman baru tersebut
pun harus dipadukan dengan data lapangan agar tidak hanya berpandangan sempit. Data
lapangan dapat diambil dengan observasi, penyebaran kuesioner, wawancara, dan lainnya.
Data yang telah diperoleh lalu dipadukan dengan teori dan menghasilkan simpulan baru. Dari
simpulan ini, peneliti harus menarik kaitan antara data dan fakta untuk dapat menemukan
solusi.
Karya ilmiah mempunyai beragam jenis, di antaranya artikel, makalah, skripsi, tesis,
dan disertasi. Jenis karya ilmiah tersebut mempunyai ciri khas dan kegunaan yang berbeda.
Secara fisik, mereka mempunyai kedalaman yang berbeda. Artikel adalah karya ilmiah yang
ditampilkan secara sederhana. Dari jumlah fisiknya, artikel mempunyai minimal 10-20
halaman atau tidak lebih dari 5000 kata. Artikel pun berpotensi dimuat dalam jurnal sebagai
publikasi ilmiah. Selanjutnya, makalah mempunyai fisik yang lebih banyak dibanding artikel.
Makalah mempunyai bab dan subbab yang terstruktur, jelas, dan runtut. Begitu pula untuk
skripsi, tesis, dan disertasi yang digunakan untuk keperluan menyelesaikan studi di perguruan
tinggi. Kompleksitas skripsi, tesis, dan disertasi pun meningkat mengikuti jenjang studinya
(Winarsih & Sulistyowati, 2016).

2.2 Logika, Etika , dan Estetika


2.2.1 Logika
Secara etimologis logika berasal dari bahasa Yunani logos yang
berarti “kata atau pikiran”. Namun pengertian dasarnya sering disebut sebagai
ilmu berkata-kata atau berpikir benar, bukan tepat melainkan benar.
Menurut Aristoteles logika adalah bagian filsafat yang
mempersoalkan bentuk susunan atau cara penyusun pikiran. Aristoteles sangat
menaruh perhatian pada bagian filsafat ini, bahkan menganggapnya sebagai ilmu
pendahulu filsafat. Ia di anggap sebagai bapak logika terutama dengan buku yang
disusun murid-muridnya yang berjudul “organon” atau instrumen tentang logika
formal.
Logika demikian bersifat alami atau disebut logika naturalis (natural
logics) yang berdasarkan kodrat atau fitrahnya saja misalnya digunakan untuk
membedakan mana yang bisa dimakan atau tidak bisa dimakan. Logika buatan
atau hasil pengemban yang disebut logika artifisial (artificial logics) merupakan
cara membedakannya berdasarlkan laboratorium dengan cara menemukan unsur
apa yang berada di dalam tanaman sehingga dapat dimakan atau tidak bisa
dimakan.
2.2.2 Etika
Etika dalam bahasa Yunani, etos artinya kebiasaan, habit atau custom.
Maksudnya hampir tidak ada orang yang tidak memiliki kebiasaan baik atau
buruk. Oleh karena itu istilah etis dan tidak etis dinilai kurang tepat. Adapun
istilah yang lebih tepat adalah etika baik dan etika jahat.
Etika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan
perilaku seseorang dari sudut baik dan jahat. Semua perilaku mempunyai nilai,
jadi tidak benar suatu perilaku dikatakan tidak etis dan etis. Lebih tepatnya adalah
perilaku beretika baik atau perilaku beretika tidak baik, sejalan dengan
perkembangan penggunaan bahasa yang berlaku sekarang. Istilah etis dan tidak
etis, tidak baik untuk hal yang sama. Demikian juga etis baik dan baik dan etis
tidak baik. Dalam hal perilaku digunakan istilah baik dan jahat untuk etika karena
perbuatan manusia yang tidak baik berarti merusak sedangkan perbuatan yang
baik berarti membangun.

2.2.3 Estetika
Estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang
memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek. Secara umum estetika
disebut sebagai kajian filsafati mengenai pengindraan atau persepsi yang
menimbulkan rasa senang dan nyaman pada suatu pihak, rasa tidak senang dan
tidak nyaman pada pihak lainnya. Hal ini mengisyaratkan bahwa ada baiknya
bagi kita untuk menghargai pepatah “De gustibus non disputdum” yang artinya
meskipun tidak mutlak, tidak untuk segala hal. Secara fisual dan imajinasi
estetika disebut juga kajian mengenai keindahan atau teori tentang cita rasa, kritik
dalam kesenian kreatif serta pementasan. Tokoh paling terkenal dalam bidang ini
adalah Alexander Baumgarten (1714-1762) dalam disertasinya pada 1735 yang
justru dianggap awal diwacanakannya estetika

2.3 Peranan Logika, Etika, Estetika dalam MengusulkanProposan


Melaksanakan Penelitian, dan Melaporkan Hasil Penelitian (skripsi).

2.3.1 Peranan Logika dalam Mengusulkan Proposal Melaksanakan


Penelitian, dan Melaporkan Hasil Penelitian (skripsi).
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang
harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan penelitian. Proposal penelitian
dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang
mungkin terjadi selama proses penelitian berlangsung. Jika proposal penelitian
sudah disusun secara sistematis, lengkap dan tepat, akan mempercepat
pelaksanaan, proses serta penyusunan laporan penelitian. Proposal penelitian harus
dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti.
Proposal penelitian adalah gambaran se¬cara rinci tentang proses yang akan
dilakukan oleh peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian.
Penelitian harus logis artinya penelitian tersebut memiliki alur pikir yang
benar dalam arti adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang
digunakan dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir
yang benar dan bisa dinalar. Setiap pilihan dan keputusan harus logis dan rasional.
Proposal atau laporan penelitian harus mengandung penjelasan yang logis atau alas
an yang kuat dalam menetapkan pilihan, langkah, dan prosedur penelitian.

2.3.2 Peranan Etika dalam Mengusulkan Proposal Melaksanakan


Penelitian, dan Melaporkan Hasil Penelitian (skripsi).
Kualitas penelitian tidak hanya dilihat dari apa hasil akhirnya, tetapi juga
bagaimana proses sebuah penelitian itu berlangsung sehingga dibutuhkan etika dan
kode etik untuk mengaturnya. etika penelitian merupakan pedoman etika yang
berlaku untuk setiap kegiatan penelitian termasuk perilaku peneliti, sedangkan
kode etik penelitian adalah hal-hal yang menjelaskan standar kinerja perilaku etis
yang diharapkan dari semua pihak yang terlibat penelitian di lingkungan atau
mengatas namakan sebuah institusi tertentu (Lestari; 2009).
Etika merupakan seperangkat prinsip yang harus dipatuhi agar
pelaksanaan suatu kegiatan oleh seseorang atau profesi dapat berjalan secara benar
(the right conduct), atau suatu filosofi yang mendasari prinsip tersebut. Etika
penelitian adalah aturan yang dipegang oleh peneliti dalam melakukan riset dan
oleh karenanya para peneliti harus mengetahui dan paham tentang etika ini
sebelum melakukan penelitian.
2.3.3 Peranan Estetika dalam Mengusulkan Proposal Melaksanakan
Penelitian, dan Melaporkan Hasil Penelitian (skripsi).
Pembuatan karya tulis ilmiah yang logis, valid, baku, ilmiah, dan
memenuhi kaidah penulisan karya tulis ilmiah. terdapat struktur yang menjadi poin
penting dalam pembuatakn karya tulis ilmiah. Dalam penilisan karya tulis ilmiah
memiliki 2 kaidah yang perlu diperhatikan. Dimana, Kaidah bersifat umum dan
kaidah bersifat khusus.
Kaidah umum ialah terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar baik dari ejaan, penulisan yang berlaku secara umum. Sedangkan, kaidah
secara khusus merupakan kaidah terkait teknis penulisan yang telah disepakati
bersama yang berlaku dilingkungan tersebut. Sehingga, penerapan kaidah tersebut
harusalah diterapkan dengan konsisten dan taat dalam melakukan penulisan karya
tulis ilmiah. Dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa Indonesia
yang sesuai tuntunan dalam kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan.
Ragam baku penulisan ilmiah memilih kata dan kalimat yang baku, frase, klausa,
kalimat baku, susunan wacana, dan ejaan yang benar.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan, kesimpulan yang di peroleh
dari penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
2. Secara etimologis logika berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti “kata atau
pikiran”. Namun pengertian dasarnya sering disebut sebagai ilmu berkata-kata atau
berpikir benar, bukan tepat melainkan benar.
3. Penyusunan proposan penelitian harus mencangkup tiga aspek yaitu logika ata u
rasioanal yang artinnya proposal yang dibuat harus rasional atau sesuai fakta, etika
artinya proposal yang di buat harus sesuai dengan pedoman hakikat pennelitian, dan
kedua hal tersebut tercermin melalui suatu proposal dan hasil penelitian melalui
pandangan estetika.
DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanudin.2013. Konsep Dasar dan hakikat Penelitian di


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/konsep-dasar-dan-hakikat-
penelitian/
Helmi lutfi.2017.Etika penelitian di
https://helmyluthfi.files.wordpress.com/2017/04/pertemuan-10-etika-

penelitian.pdf(di akses 21 April 2020

Kurniadi, Fajar.2017. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dengan Media


Aplikasi Pengolah Kata. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia .volume 1 Nomor 2.

Unknown.2013. LOGIKA, ETIKA DAN ESTETIKA DALAM ILMU di http://berkas-


kuliah.blogspot.com/2013/02/logika-etika-dan-estetika-dalam-
ilmu.html (di akses 21 April 2020)

Suaidinmath. 2019. Penyusunan laporan Penelitian di


https://suaidinmath.wordpress.com/2014/10/05/penyusunan-proposal-penelitian/di
(akses pada 21 April 2020).

Anda mungkin juga menyukai