GENSET
Berikut ini beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan dalam
pengoperasian genset:
Kabel power dan kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan
baik dan benar untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk
/ kode pada stiker di terminal output. Kencangkan setiap kabel yang
dipasang, jangan sampai kendor karena dapat mengakibatkan bahaya.
Bahan bakar dan pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah
jangan sampai berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian
dalam genset karena mudah terbakar jika terkontaminasi minyak.
Jauhkan genset dari lingkungan kerja yang menggunakan api.
Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi
kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-ATS
otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik utama,
mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber daya listrik
genset.
Meskipun genset akan beroperasi secara otomatis jika terjadi kegagalan atau
gangguan pada sumber daya listrik utama, namun pada saat genset beroperasi
operator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Saat beroperasi genset menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras
(kecuali genset tipe silent yang menggunakan peredam khusus). Semakin
besar kapasitas daya genset akan menimbulkan getaran dan suara yang
semakin keras, untuk mengurangi dampak negatif dari getaran dan suara
yang cukup keras, seorang operator genset hendaknya menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) berupa headset agar telinga tetap aman.
b. Persediaan bahan bakar (BBM) solar pada level aman.
Persediaan bahan bakar pada tangki BBM harus diperhatikan dan dijaga pada
level aman, jangan sampai BBM habis pada saat genset beroperasi.
Catat data waktu dan tanggal genset mulai beroperasi dan saat genset
berhenti beroperasi. Catat pula hal-hal lain yang dianggap penting yang
terjadi saat genset beroperasi.
a. Gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
Gangguan ini bisa disebabkan karena adanya fluktuasi tegangan PLN, AMF-
ATS membaca adanya kegagalan sumber daya listrik utama sehingga
memutus hubungan beban dengan jalur PLN, pada kondisi yg sama AMF-ATS
masih membaca adanya sumber daya listrik pada jalur PLN sehingga genset
tidak diaktifkan.
Hal ini mengakibatkan COS pada ATS memutus hubungan beban dengan
sumber listrik PLN namun tidak mengaktifkan genset dan tidak
menghubungkan beban dengan sumber listrik genset, akibatnya terjadi efek
listrik padam padahal sumber listrik PLN masih normal.
Cara mengatasi gangguan ini adalah sebagai berikut:
a. Lihat COS pada panel ATS, COS yang berada pada posisi menggantung
(hang) dan indikator pada COS tidak menunjukkan posisi “ON”.
b. Pada genset 200kVA tekan tombol off / manual kemudian tekan kembali
tombol auto hingga terdengar pada Contaktor bekerja, indikator
menunjukkan posisi “ON” dan hubungan beban dengan sumber listrik
utama kembali normal.
c. Pada genset 400kVA putar manual hendel motoris COS dan hubungan
beban dengan sumber listrik utama kembali normal.
d. Jika masalah yang terjadi diikuti dengan adanya indikator kesalahan
(error) pada modul AMF-ATS, tekan tombol “MANUAL” pada modul AMF-
ATS, kemudian tekan tombol “AUTO” pada modul hingga sistem otomatis
AMF-ATS kembali bekerja normal.
e. Apabila langkah-langkah telah dilakukan namun sistem otomatis masih
belum bekerja normal, segera hubungi vendor untuk dilakukan perbaikan
segera.
Hal lain yang mungkin terjadi adalah sistem otomatis AMF-ATS tidak bekerja
baik saat sumber listrik utama padam, akibatnya tidak ada suplai listrik sama
sekali baik dari sumber listrik utama ataupun sumber listrik cadangan
(genset), padahal seharusnya sistem otomatis bekerja dan mengaktifkan
genset jika sumber listrik utama padam.
4. Pemeliharaan Genset
Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak
harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan
dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan
bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan
direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka
waktu lebih lama dan meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian.
Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada
level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.
Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup
untuk beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki
harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus
dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki
induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses
pengadaan bahan bakar solar kembali.
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau
kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain
bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan
membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat
korosif dan mudah terbakar.
Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin
dipanaskan untuk menjaga
II. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian
pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
3) Pengecekan V-Belt
Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan
rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
1) Pengecekan I + II ditambah
Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar
termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih
menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga
mesin bekerja secara optimal.
Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa
bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki,
untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut
terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran
dalam mesin.
Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar
dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan
bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka
kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar,
tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini
dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya
endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang
disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin
beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna.
Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras
oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat
dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin,
pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil
Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai
dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan
untuk melihat spesifikasi oli.
Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang
baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin
genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar
proses pelumasan mesin bisa maksimal.
Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas
bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:
Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin
genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap
dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan
spesifikasi mesin genset.
Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses
pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya
pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh
busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan
udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran
dapat terjadi dengan sempurna.
Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada
pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin
pada radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu
mesin pada batas-batas normal saat genset beroparasi.
5) Pengecekan grounding
Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan
komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari
gangguan kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek
elektrikal yang terjadi pada genset yang berasal dari luar seperti terkena
petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset sendiri. Selain
menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa
menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset
harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik.