Anda di halaman 1dari 10

CARA PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN

GENSET

1. Hal Penting Dalam Pengoperasian Genset

Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri dalam


pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi ideal agar
genset dapat beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik yang optimal.
Namun adakalanya genset beroperasi pada keadaan yang kurang ideal seperti
posisi peletakkan atau kedudukkannya yang tidak stabil, ruangannya yang tidak
mempunyai ventilasi yang baik, beban yang berlebihan atau lainnya yang
disebabkan oleh situasi dan kondisi atau karena ketidaktahuan pemilik genset
terhadap hal-hal penting yang perlu diketahui dan dipenuhi dalam pengoperasian
genset.

Berikut ini beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan dalam
pengoperasian genset:

a. Mengoperasikan genset sesuai buku petunjuk operasional


Jalankan mesin genset sesuai buku petunjuk pengoperasian genset.
Jangan menjalankan mesin genset jika belum mengetahui dengan baik
perihal pengoperasian genset. Pastikan bahwa operator mengetahui cara-
cara pengoperasian yang benar.

b. Jaga sirkulasi udara dalam ruang genset.


Jika genset dioperasikan di dalam ruangan tertutup, maka harus dibuat
sistem sirkulasi udara yang baik. Asap gas buang yang sangat beracun
harus terbuang ke luar ruangan dengan baik. Jauhkan gas buang mesin
dari manusia dan hewan piaraan. Udara panas dari radiator juga harus
dikeluarkan langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada
aliran balik agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat).

c. Hindari beban berlebih (Overload)


Generator mempunyai sebuah circuit breaker (MCCB) untuk pengaman
beban lebih yang akan bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Jika hal
ini terjadi maka harus dilakukan pengurangan beban sebelum
menghidupkan genset kembali.

d. Peletakkan kedudukan genset.


Saat beroperasi genset bisa menimbulkan getaran yang cukup kuat,
sehingga sebelum dioperasikan harus dipastikan bahwa genset diletakkan
di tempat yang permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat dan
stabil, tidak labil. Pondasi yang tidak kuat dan labil bisa menyebabkan
kerusakan genset.

e. Jauhkan genset dari tempat basah dan lembab.

Menjalankan genset di tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau


genangan air dapat beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Hindarkan
unit genset termasuk saluran pipa gas buang dari masuknya air hujan.
Dianjurkan untuk memasang grounding pada genset dan beban serta
memberikan atap pelindung untuk mesin genset.

f. Menjaga kebersihan genset

Genset harus dijaga kebersihannya dengan baik. Perawatan yang baik


akan membuat Genset selalu bersih dan berada pada kondisi optimal.
Jangan biarkan kebocoran-kebocoran yang terjadi berlangsung lama,
bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada unit genset termasuk
radiator. Jangan meletakkan barang-barang yang tidak diperlukan di
sekitar genset.

g. Matikan genset pada keadaan abnormal

Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau menunjukkan


ketidaknormalan seperti getaran yang sangat tinggi, suara yang kasar
atau tersendat sendat, atau indikator ketidakwajaran lainnya maka
segera matikan genset dan lakukan perbaikan.

h. Pasang kabel-kabel dengan baik dan benar

Kabel power dan kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan
baik dan benar untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk
/ kode pada stiker di terminal output. Kencangkan setiap kabel yang
dipasang, jangan sampai kendor karena dapat mengakibatkan bahaya.

i. Jangan sentuh terminal tegangan keluaran (output)

Jangan menyentuh terminal output saat genset beroperasi karena dapat


menimbulkan sengatan listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) saat akan
melakukan pemasangan kabel power.

j. Berhati-hatilah terhadap bahaya kebakaran.

Bahan bakar dan pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah
jangan sampai berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian
dalam genset karena mudah terbakar jika terkontaminasi minyak.
Jauhkan genset dari lingkungan kerja yang menggunakan api.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas diharapkan dapat tercipta kondisi ideal


sehingga genset dapat beroperasi secara normal.

2. Pengoperasian Genset Dalam Keadaan Normal

Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi
kegagalan atau gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-ATS
otomatis akan memutus jalur hubungan beban dengan sumber daya listrik utama,
mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan sumber daya listrik
genset.

Meskipun genset akan beroperasi secara otomatis jika terjadi kegagalan atau
gangguan pada sumber daya listrik utama, namun pada saat genset beroperasi
operator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Gunakan alat pelindung diri

Saat beroperasi genset menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras
(kecuali genset tipe silent yang menggunakan peredam khusus). Semakin
besar kapasitas daya genset akan menimbulkan getaran dan suara yang
semakin keras, untuk mengurangi dampak negatif dari getaran dan suara
yang cukup keras, seorang operator genset hendaknya menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) berupa headset agar telinga tetap aman.
b. Persediaan bahan bakar (BBM) solar pada level aman.

Persediaan bahan bakar pada tangki BBM harus diperhatikan dan dijaga pada
level aman, jangan sampai BBM habis pada saat genset beroperasi.

c. Perhatikan indikator dan parameter.

Saat genset beroperasi perhatikan indikator-indikator pada modul genset dan


modul AMF-ATS dan pastikan semua indikator menunjukkan bahwa genset
beroperasi dengan normal. Begitu juga parameter seperti tegangan keluaran,
frekuensi, arus beban dan lainnya menunjukkan nilai normal dan dalam
batas wajar. Tegangan keluaran normal berada pada 220VAC, frekuensi 50-
60Hz dan total arus beban tidak melebihi 80% dari kapasitas daya maksimal
genset.
d. Pencatatan pengoperasian genset pada lembar Lifetime genset.

Catat data waktu dan tanggal genset mulai beroperasi dan saat genset
berhenti beroperasi. Catat pula hal-hal lain yang dianggap penting yang
terjadi saat genset beroperasi.

e. Jaga keamanan ruangan genset.

Setelah selesai mengoperasikan genset dan hendak meninggalkan ruang


genset, pastikan ruang genset terkunci dengan aman dan tidak ada barang-
barang tertinggal dalam ruang genset.

3. Gangguan Pada Sistem Otomatis Genset (AMF-ATS)

Adakalanya sistem AMF-ATS mengalami kegagalan atau gangguan, gangguan atau


kegagalan fungsi ini terjadi dalam 2 (dua) kondisi sebagai berikut:

a. Gangguan pada saat sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal
Gangguan ini bisa disebabkan karena adanya fluktuasi tegangan PLN, AMF-
ATS membaca adanya kegagalan sumber daya listrik utama sehingga
memutus hubungan beban dengan jalur PLN, pada kondisi yg sama AMF-ATS
masih membaca adanya sumber daya listrik pada jalur PLN sehingga genset
tidak diaktifkan.

Hal ini mengakibatkan COS pada ATS memutus hubungan beban dengan
sumber listrik PLN namun tidak mengaktifkan genset dan tidak
menghubungkan beban dengan sumber listrik genset, akibatnya terjadi efek
listrik padam padahal sumber listrik PLN masih normal.
Cara mengatasi gangguan ini adalah sebagai berikut:

a. Lihat COS pada panel ATS, COS yang berada pada posisi menggantung
(hang) dan indikator pada COS tidak menunjukkan posisi “ON”.
b. Pada genset 200kVA tekan tombol off / manual kemudian tekan kembali
tombol auto hingga terdengar pada Contaktor bekerja, indikator
menunjukkan posisi “ON” dan hubungan beban dengan sumber listrik
utama kembali normal.
c. Pada genset 400kVA putar manual hendel motoris COS dan hubungan
beban dengan sumber listrik utama kembali normal.
d. Jika masalah yang terjadi diikuti dengan adanya indikator kesalahan
(error) pada modul AMF-ATS, tekan tombol “MANUAL” pada modul AMF-
ATS, kemudian tekan tombol “AUTO” pada modul hingga sistem otomatis
AMF-ATS kembali bekerja normal.
e. Apabila langkah-langkah telah dilakukan namun sistem otomatis masih
belum bekerja normal, segera hubungi vendor untuk dilakukan perbaikan
segera.

b. Gangguan saat sumber listrik utama (PLN) mati

Hal lain yang mungkin terjadi adalah sistem otomatis AMF-ATS tidak bekerja
baik saat sumber listrik utama padam, akibatnya tidak ada suplai listrik sama
sekali baik dari sumber listrik utama ataupun sumber listrik cadangan
(genset), padahal seharusnya sistem otomatis bekerja dan mengaktifkan
genset jika sumber listrik utama padam.

Cara mengatasinya sama dengan cara mengatasi gangguan pada saat


sumber daya listrik utama (PLN) dalam keadaan normal

4. Pemeliharaan Genset

Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak
harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan
dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual genset. Gunakan bahan
bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan
direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka
waktu lebih lama dan meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian.

Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin dengan rincian pemeliharaan


yang akan dijelaskan dibawah ini.

I. Pemeliharaan 2 (dua) Mingguan


Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari)
dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan kapasitas air radiator

Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air


radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level
kurang harus ditambah sampai pada level cukup.

2) Pengecekan kapasitas oli mesin

Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada
level yang cukup, tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.

3) Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery

Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan


korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.

4) Pengecekan persediaan bahan bakar

Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup
untuk beroperasi selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki
harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka harus
dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki
induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses
pengadaan bahan bakar solar kembali.

5) Pembersihan unit genset

Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau
kotoran lainnya agar kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain
bersih dan blower untuk membersihkan unit genset, jangan
membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat
korosif dan mudah terbakar.

6) Pembersihan ruang genset

Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga


kebersihannya untuk menghindari serangga atau hewan pengerat
bersarang di ruang genset, ruang genset yang bersih akan membuat
sirkulasi udara bersih lebih baik.

7) Running test genset selama 15 menit

Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin
dipanaskan untuk menjaga
II. Pemeliharaan Bulanan

Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian
pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Jadwal mingguan ditambah

Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan


dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2) Pengecekan air accumulator/battery

Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa


kapasitas atau levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low
dan Full, jika ternyata air accu berada dibawah garis Low, tambahkan air
accu sampai berada pada level antara garis Low dan Full.

3) Pengecekan V-Belt

V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar


terhadap proses pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas
berlebih (overheat), V-belt yg terlalu kendor atau terlalu kencang bisa
mempengaruhi kinerja mesin dan proses pendinginan mesin. Pastikan
kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor dan tidak terlalu
kencang.
Kondisi V-belt yg ideal adalah jika ditekan dengan jari maka defleksinya
antara 9.5mm sampai 12.7mm, jika memakai alat pengukur maka
defleksinya antara 360Nm sampai 490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik V-
Belt juga dilihat apakah masih bagus atau sudah mengalami pecah atau
retak, lakukan penggantian jika ditemukan tanda-tanda V-Belt telah
banyak retakan atau pecahan.

4) Pengecekan control indicator genset

Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada


pada genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah
parameter-parameter tersebut menunjukkan adanya
ketidaknormalan/error atau semua indikator dan parameter menunjukkan
bahwa genset masih beroperasi secara normal.
Jika ditemukan adanya indikator atau parameter yang menunjukkan
ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali beroperasi normal.
5) Pengecekan instalasi kabel panel DC

Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modul-


modul dan pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan
membuat sensor-sensor indikator, modul-modul dan pengisian accu
genset juga bekerja baik.

III. Pemeliharaan 3 (tiga) Bulanan

Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan
rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan I + II ditambah

Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian


ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2) Pembersihan filter udara

Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar
termasuk mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih
menjamin udara yang masuk ke ruang pembakaran juga bersih sehingga
mesin bekerja secara optimal.

3) Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar

Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa
bahan bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki,
untuk itu perlu dilakukan pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut
terbawa masuk ke ruang bakar dan mengganggu proses pembakaran
dalam mesin.

Selain itu pembuangan endapan kotoran ini juga membuat bahan bakar
dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam tangki bahan
bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka
kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar,
tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.

4) Pengecekan system Charging Accu.

Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin


tegangan dan arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat
melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem pengisian accu
dilakukan dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa perkabelan
dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu.

IV. Pemeliharaan 6 (enam) Bulanan

Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan


dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan I + II + III ditambah

Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan


kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2) Ganti oli mesin

Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini
dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya
endapan gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang
disebabkan oleh gesekan komponen-komponen mesin selama mesin
beroperasi mengakibatkan proses pelumasan mesin tidak sempurna.

Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara menguras
oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat
dilakukan dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin,
pastikan oli lama terkuras secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil
Drain” dan masukan oli pelumas baru. Spesifikasi oli pelumas harus sesuai
dengan mesin genset, lihat buku petunjuk pengoperasian dan perawatan
untuk melihat spesifikasi oli.

3) Ganti filter oli

Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang
baru. Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin
genset, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar
proses pelumasan mesin bisa maksimal.

V. Pemeliharaan 12 (dua belas) Bulanan

Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas
bulan dengan rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan I + II + III + IV ditambah

Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan


enam bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan
berikut:

2) Ganti filter bahan bakar

Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin
genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap
dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan
spesifikasi mesin genset.

3) Ganti filter udara

Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses
pembakaran dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya
pencampuran bahan bakar solar dengan udara (oksigen) dan dipantik oleh
busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga kebersihan
udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran
dapat terjadi dengan sempurna.

Dengan pembakaran sempurna selain bisa memperbaiki baku mutu gas


buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga yang terpenting
adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.

4) Ganti air radiator

Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada
pemeliharaan tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin
pada radiator dapat berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu
mesin pada batas-batas normal saat genset beroparasi.

5) Pengecekan grounding

Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan
komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari
gangguan kelebihan arus, tegangan atau ketidak normalan aspek
elektrikal yang terjadi pada genset yang berasal dari luar seperti terkena
petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset sendiri. Selain
menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa
menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset
harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik.

Demikian program rutin pengoperasian dan perawatan Genset ini, tetapa


pada kenyataan di lapangan setiap user atau perusahaan mempunyai
standar prosedur operasional nya masing masing, tetapi paling tidak ini
bisa dijadikan sebagai bahan pertimbanga.

Anda mungkin juga menyukai