0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merupakan ringkasan modul 1 sampai 6 dari UTS praktikum fisika farmasi yang mencakup mikromeritik, tegangan permukaan, viskositas dan rheologi, serta kelarutan. Ringkasannya adalah dokumen tersebut membahas konsep dan prosedur pengukuran serta manfaat beberapa sifat fisik zat dalam farmasi.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan modul 1 sampai 6 dari UTS praktikum fisika farmasi yang mencakup mikromeritik, tegangan permukaan, viskositas dan rheologi, serta kelarutan. Ringkasannya adalah dokumen tersebut membahas konsep dan prosedur pengukuran serta manfaat beberapa sifat fisik zat dalam farmasi.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan modul 1 sampai 6 dari UTS praktikum fisika farmasi yang mencakup mikromeritik, tegangan permukaan, viskositas dan rheologi, serta kelarutan. Ringkasannya adalah dokumen tersebut membahas konsep dan prosedur pengukuran serta manfaat beberapa sifat fisik zat dalam farmasi.
NIM :191040400114 RESUME MODUL 1-6 UTS PRAKTIKUM FISIKA FARMASI MODUL I MIKROMERITIK A. Defisini mikromeritik yaitu suatu ilmu dan teknologi yang mempelajari tentang partikel kecil terutama mengenai ukuran partikel. Ukuran partikel dalam bidang farmasi sangat penting karena berhubungan dengan kestabilan suatu sediaan. Terdapat empat metode sederhana dalam menentukan ukuran partikel yaitu metode pengayakan, metode mikroskopik optik, metode sedimentasi dan metode coulter counter. B. Tujuan pengujian mampu menentukan distribusi ukuran partikel serbuk dengan menggunakan sieving (pengayakan) C. Manfaat pengujian di bidang farmasi Pada pembuatan tablet dan capsul, ukuran partikel menentukan sifat alir serta pencampuran yang benar. Ukuran partikel mempengaruhi pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral, topikal, parenteral, dan rektal, ketika secara teknologi sekarang telah dikenal ukuran nanopartikel dan mikropartikel sehingga mudah mengalami penghantaran ke side effect. Ukuran partikel memengaruhi kekompakan tablet, kestabilan emulsi, dan suspensi (kemudahan digojog). Ukuran partikel berhubungan dengan luas permukaan dan tegangan antarmuka karenasifat ini sangat memengaruhi sifat fisika, misalnya dari aspek termodinamika, kimia misalnya dari aspek kelarutan (ionisasi) dan farmakologi dari suatu obat misalnya efek kerja dari zat. D. Prosedur pengujian Siapkan alat dan bahan. Bersihkan ayakan dengan alkohol 70% Urutkan ayakan mulai dari no mesh terkecil sampai terbesar. Diruangkan sampel (amylum) kedalam ayakan Lalu digoyangkan menggunakan alat nya selama 10menit Ditimbang kembali bobot masing2 sampel yang tertinggal. Lalu catat berat sampel yang tertinggal. MODUL II TEGANGAN PERMUKAAN A. Definisi tegangan permukaan terdapat dua istilah dan berbeda arti. Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang diberikan sejajar dengan permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Tegangan permukaaan mempunyai satuan dyne dalam cgs. Tegangan antarmuka adalah gaya per satuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur, mempunyai satuan dyne/cm. Tegangan permukaan terjadi karena adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik-menarik antar partikel sejenis.Tegangan antarmuka ini dalam farmasi adalah faktor yang memengaruhi adsorbsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membrane biologi, penting pada sediaan emulsi dan stabilitasnya. Dalam bidang Farmasi, dikenal sediaan emulsi. B. Tujuan pengujian Mahasiswa mampu mengetahui konsep dan pengukuran tegangan permukaan dengan metode kenaikan kapiler C. Manfaat pengujian dibidang farmasi Mengenai aktivitas antibakteri dari zat aktif permukaan tertentu, pembuatan sediaan emulsi Farmasi, deterjen, dan aplikasi zat pembasah dalam bidang Farmasi. D. Prosedur pengujian Dimasukkan bahan ke dalam botol vial Dicelupkan pipa kapiler pada permukaan masing-masing sampel Ditunggu hingga kenaikan kapiler pada pipa kapilet konstan Diukur kenaikannya dengan mistar Dihitung teganga permukaannya MODUL III VISKOSITAS DAN RHEOLOGI A. Definisi viskositas dan rheologi Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari dua kata yaitu Rheo yang artinya mengalir dan logos yang artinya ilmu. Menurut Bingham dan Crawford, rheologi menggambarkan aliran zat cair atau perubahan bentuk (deformasi) zat di bawah tekanan. Viskositas (kekentalan) adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, maka makin besar tahanannya.Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas disebut viskometer. B. Tujuan pengujian Mahasiswa diharapkan mampu menentukan viskositas beberapa jenis cairan Newton menggunakan viskometer bola jatuh dan ostwald. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan viskositas dan rheologi beberapa jenis cairan Newton dengan viskometer brookfield C. Manfaat pengujian di bidang farmasi Aplikasi rheologi dalam bidang Farmasi mencakup dalam hal preformulasi, formulasi, proses pembuatan (peracikan dan pabrikasi), pewadahan dan pemakaian produk Farmasi. Sifat rheologi diaplikasikan dalam semua jenis bentuk sediaan Farmasi, baik serbuk, tablet, larutan suspensi, emulsi, maupun salep. D. Prosedur pengujian A. Pengukuran Viskometer dengan Viskometer Oswald Viskometer dibersikan dan dikeringkan Cairan yang akan ditentukan kekentalanya di masukan melalui pipa a sampai ruang r penuh terisi Cairan dihisap melalui pipa b sampai naik melewati garis m Cairan dibiarkan turun sampai garis n Catat waktu yang dibutukan cairan untuk mengalir dari garis m ke n B. Pengukuran Viskometer dengan Viskometer Bola Jatuh Pasang alat dan perangkat pada posisi yang tara Tabung gelas di isi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalan nya, kemudian tutup tabung dengan Hati-hati dan jangan sampai terdapat gelembung udara di dalamnya Masukan bola yang sesuai dan apabila bola sudah turun melampaui garis awal, kembalikan bola pada posisi semula dengan cara membalikan tabung Catat waktu tempuh Bola melalui tabung mulai garis awal sampai garis akhir dalam detik Hitung Kekentalan Cairan dengan Persamaan : ɳ = t (sb – sr)B Keterangan : ɳ = kekentalan t = waktu bola jatuh (dtk) sb = kerapatan bola yang digunakan sr = kerapatan cairan sampel B = konstanta bola C. Viskometer Brookfield Dipasang spindel pada gantungan spindel. Diturunkan sedemikian rupa, sehingga batas spindel tercelup ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya. Dipasangkan stop kontak. Dihidupkan motor sambil menekan tombol. Dibiarkan spindel berputar dan dicatat angka viskositas yang tertera pada alat. Diubah-ubahnya rpm, akan diperoeh viskositas cairan pada berbagi rpm. MODUL IV KELARUTAN A. Definisi