Anda di halaman 1dari 33

PENGUATAN LITERASI UNTUK

KESEJAHTERAAN MELALUI
TRANSFORMASI LAYANAN
PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI
SOSIAL

Dr. Joko Santoso, M.Hum.


Kepala Biro Hukum dan Perencanaan,
Perpustakaan Nasional

Disampaikan pada Rapat Kerja Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan


Indonesia, Batam - 2019
BAGAIMANA HAK MASYARAKAT TERHADAP
LAYANAN PERPUSTAKAAN SECARA INKLUSIF?
DASAR JURIDIS DAN FILOSOFIS
LAYANAN
PERPUSTAKAAN  Pasal (5) UU 43/2007, tentang Perpustakaan mengatur
hak, kewajiban masyarakat terhadap perpustakaan,
SEBAGAI HAK INKLUSIF bahwa; (i) masyarakat mempunyai hak yang sama
MASYARAKAT untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan
mendayagunakan fasilitas perpustakaan; (ii) masyarakat
di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai
akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan
perpustakaan secara khusus (iii) masyarakat yang
memiliki cacat dan/atau kelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak
memperoleh layanan perpustakaan yang disesuaikan
dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.
 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang
Pemerintahan Daerah, pasal 12 ayat (2) menjelaskan
bahwa perpustakaan merupakan urusan pemerintahan
wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar.
FUNGSI
Pasal 3 UU 43/2007 –
PERPUSTAKAAN
FUNGSI PERPUSTAKAAN
Perpustakaan berfungsi
sebagai wahana pendidikan,
penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi PENDIDIKAN
untuk
meningkatkan kecerdasan
dan keberdayaan bangsa.
TUJUAN

PENELITIAN INFORMASI

PERPUSTAKAAN
Meningkatkan
Kecerdasan dan
Keberdayaan
bangsa
PELESTARIAN REKREASI
INDONESIA PERINGKAT KE-2 NEGARA
JUMLAH PERPUSTAKAAN TERTINGGI DUNIA
Jumlah Perpustakaan Indonesia Terbanyak
164.610 perpustakaan Kedua Dunia. Berdasarkan data dari OCLC
(Online Computer Library Center) Lembaga
69,0% (113.541) jejaring Perpustakaan yang berbasis di
Perpustakaan Sekolah /Madrasah Amerika Serikat tahun 2018 menempatkan
Indonesia pada peringkat ke-2 dunia jumlah
25,8% (42.460) perpustakaan tertinggi. India menempati
Perpustakaan Umum posisi pertama dengan jumlah 323,605
4,0% (6.552) perpustakaan. Peringkat ke-3 Rusia 113,440
Perpustakaan Khusus perpustakaan dan ke-4 China 105,831
perpustakaan.
1,2% (2.057)
Target ke depan membentuk kelembagaan perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi di 7.094 Kecamatan (8%), 8.490 kelurahan, dan 74.957
desa (35%).
SEBARAN PERPUSTAKAAN DI INDONESIA

23,55%

6,77%
11,62%
0,42%
1,77%

47,89%

8,57%
KO N D I S I P E R P U S TA K A A N D I I N D O N E S I A
Jumlah Perpustakaan sampai Ketersediaan Koleksi 16.077.296 koleksi Jumlah kegiatan sosialisasi dan promosi per
dengan November 2018: tahun
koleksi
164.610 perpustakaan
TINGKAT KETERSEDIAAN PERPUSTAKAAN
6.213 per 100.000
penduduk
9.898 kali
(6,01% dari jumlah perpustakaan)
Jumlah masyarakat yang terlibat :
Perpustakaan Umum : Kesimpulan : Tidak Mencukupi
Perpustakaan umum 2,527,454 orang
17 per 100.000
penduduk
Prosentase Buku Yang Dipinjam :

32,05% buku dipinjam/ tahun


(0,98% dari jumlah penduduk)

Anggaran pengembangan perpustakaan dari


Perpustakaan Sekolah/ Madrasah
APBD Dinas setempat :
Perpustakaan
0,02% (59.483 orang) dari jumlah
177 sekolah/madrasah
per 100.000
Penduduk usia sekolah
penduduk mengunjungi perpustakaan per hari
Kesimpulan :
18,42%
atau sebanyak : Rp. 597,014,858,216
Jauh dari kondisi yang Ideal Jumlah anggaran per 1 orang penduduk :
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Perguruan
Anggota Perpustakaan Umum :
Rp. 2.938,-
10 Tinggi per 100.000
Penduduk usia pendidikan
tinggi
2,83% dari jumlah penduduk (7,334,214 orang)
TENAGA PERPUSTAKAAN
Anggaran Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran
Membaca Perpusnas : Rp. 177.812.567.000
Rasio Ketersediaan Perpustakaan
Mencukupi – PERINGKAT 2 DUNIA
12.301 orang
• Telah terbit Peraturan Daerah
Perpustakaan yang dipersepsikan memenuhi tentang Perpustakaan di 31 Provinsi
standar nasional : 19,48% perpustakaan 1 tenaga perpustakaan melayani 21.035 penduduk dan 162 Kabupaten/Kota.
Kesimpulan : Jauh dari kondisi yang Ideal • Status kelembagaan 34 perpustakaan
(sebanyak 30.838 perpustakaan)
Tenaga Perpusttakaan dengan Tenaga Perpusttakaan sesuai
provinsi, dan 476 Perpustakaan
Data Perpusnas : SK Fungsional : kualifikasi : umum dari 514 Kabupaten/Kota
0,58% (910 perpustakaan) telah
terakreditasi sebagai perpustakaan ber-SNP
29.57% 11,98% 47%
meningkat menjadi Dinas.
BAGAIMANA ARAH KEBIJAKAN TRANSFORMASI
LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI
SOSIAL?
RKP 2019: SASARAN PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN

PERAN AKSI SASARAN INDIKATOR


Peningkatan kualitas Perpustakaan Meningkatnya Indeks Kegemaran
SDM sebagai pusat literasi kualitas layanan Membaca - 50
Memperbaiki informasi Perpustakaan
berbasis inklusi sosial Jumlah pemustaka
kesejahteraan Perpustakaan memanfaatakan
masyarakat sebagai pusat untuk kesejahteraan
layanan
kegiatan informasi perpustakaan – 2.2
juta orang
Jumlah perpustakaan
umum memberikan
Peraturan Presiden RI No: 72 Tahun 2018 Tentang Rencana layanan berbasis
Kerja Pemerintah Tahun 2019 – Pemerataan Pembangunan inklusi sosial – 300
untuk Pertumbuhan Berkualitas lokasi

9
RKP 2019: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN

ARAH KEGIATAN
SASARAN
Pengembangan 1. Pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial;
transformasi 2. Peningkatan akses literasi informasi terapan dan inklusif;
layanan 3. Pendampingan masyarakat untuk literasi informasi
perpustakaan 4. Peningkatan TIK di perpustakaan;
Meningkatnya berbasis inklusi 5. Perkuatan kerjasama dan jejaring perpustakan dengan
kualitas layanan sosial lembaga pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Perpustakaan
Meningkatkan 1. Peningkatan peran keluarga, komunitas dan kader literasi;
berbasis inklusi
budaya gemar 2. Peningkatan kualitas dan keberagaman koleksi
sosial untuk
mebaca perpustakaan;
kesejahteraan
Meningkatkan 3. Peningkatan kampanye budaya kegemaran membaca di
pengelolaan, masyarakat.
pelestarian fisik 1. Konservasi fisik bahan perpustakaan dan naskah kuno
dan kandungan 2. Pelestarian kandungan informasi bahan perpustakaan dan
informasi BP & naskah kuno.
naskah kuno 10
PROGRAM & KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL 2019

Prioritas Nasional 1: Pembangunan Manusia Melalui


Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar

PENGUATAN LITERASI
UNTUK
KESEJAHTERAAN

Program Prioritas 3 : Pemerataan


Proyek Prioritas
Layanan Pendidikan Berkualitas
Nasional 3:
Pemerataan Layanan
Proyek Prioritas Perpustakaan
Nasional 2: Berbasis Inklusi
Pendampingan Sosial
Proyek Prioritas Masyarakat untuk
Nasional 1: Literasi Literasi Informasi
Kegiatan Prioritas 3: Penguatan Informasi Terapan
Literasi Untuk Kesejahteraan dan Inklusif
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan,
KEMISKINAN
Peraturan Presiden Nomor 15
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan Tahun 2010 tentang Percepatan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan Penanggulangan Kemiskinan ->
dan pekerjaan. TNP2K
UU 5/2000 - Program Pembangunan
1976-1996, jumlah penduduk miskin Nasional (Propenas). Terdapat 4 strategi
turun sebesar 31,7 juta atau rata-rata penanggulangan kemiskinan; (1). Penciptaan
Orde Lama 1945-1966 kesempatan (create opportunity); (2).
1,6 juta per tahun. Selama 20 tahun
angka kemiskinan pada 1996 berada di Pemberdayaan masyarakat (people
empowerment) dengan peningkatan akses
posisi paling rendah, yaitu 11,7% atau
kepada sumber daya ekonomi dan politik;
Dewan Perancang Nasional 22,5 juta penduduk.
(3). Peningkatan kemampuan (increasing
(Depernas) -> Pembangunan capacity) melalui pendidikan dan
Nasional Semesta Berencana perumahan, dan; (4). Perlindungan sosial
Delapan Tahun (Penasbede) 1961- Orde Baru 1967-1998 (social protection) untuk mereka yang
1969 -> Program pengentasan menderita cacat fisik, fakir miskin, keluarga
terisolasi, terkena PHK, dan korban konflik
kemiskinan salah satu upaya sosial.
membangkitkan harga diri bangsa, BAPPENAS - REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
mempertahankan kemerdekaan, Tahun) -> Pelita I-IV, penanggulangan kemiskinan
melalui program sektoral dan regional; Pelita V-VI,
serta memperkokoh persatuan dan
mengatasi permasalahan kesenjangan sosial-
kesatuan nasional ekonomi. Melalui 3 pendekatan: pemenuhan
kebutuhan dasar, pemberdayaaan masyarakat, dan 1999 - Orde
penyeimbangan hak dan kewajiban. Reformasi
Literasi harus dipahami sebagai proses belajar sepanjang
hayat (life-long learning) dalam rangka menjadi Subjek,
yaitu karakter manusia yang bijak, kritis, kreatif, dan SYARAT MUTLAK
peduli serta dapat bersimpati, berempati, dan LITERASI IALAH
berkompati (compathy) pada diri, sesama manusia, serta MEMBACA
lingkungan hidupnya.
Literasi sebagai sesuatu yang diterapkan (applied),
sebuah praksis dan merupakan hal yang disituasikan
(situated).

Literasi merupakan kemampuan seseorang membaca,


berbicara dan menulis; memahami dengan baik;
PERPUSTAKAAN sebagai Sistem pendidikan
mengeksplorasi pengetahuan lebih jauh; dan
sepanjang hayat berbasis membaca dan praktik
mentrasnformasikan menjadi pengetahuan dan
sosial
produk/jasa untuk meningkatkan kualitas hidup
KEMISKINAN DAN INFORMASI
PENYEBAB

Keadaan materi
sesseorang dan
kemampuan akses
Connectivity informasi terkait TIK Peningkatan
akses
informasi Keadilan
Tak tersedianya informasi
yang berkualitas dan informasi
Penguatan
kurangnya akses infrastruktur
pengetahuan yg dibutuhan informasi
Content Peningkatan
Ketidakmampuan orang Penguatan literasi Kesejahteraan
dalam mendapatkan konteks informasi
informasi yg berguna akibat informasi bagi
pendidikan, pengalaman individu
Human dan kontekstual.
SOLUSI HASIL DAMPAK
KERANGKA KERJA PENGUATAN LITERASI UNTUK KESEJAHTERAAN

Kemerataan layanan
perpustakaan di masyarakat
Kemudahan dan kecepatan
akses informasi dan
pengetahuan

Kuantitas dan kualitas koleksi bahan


perpustakaan

Diversifikasi dan pemanfaatan


Literasi Inovasi Kesejahteraan
layanan perpustakaan

Kuantitas dan kualitas tenaga


perpustakaan
STRATEGI TRANSFORMASI LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL

AKSI INDIKATOR
RENCANA
Ruang berbagi Peningkatan kunjungan
pengalaman pemustaka ke
Perpustakaan
Peningkatan pelibatan
Ruang belajar masyarakat dalam
yang kontekstual kegiatan perpustakaan.
Mendesain perpustakaan
dan koleksinya untuk Peningkatan ekspos
dimanfaatkan masyarakat media terhadap kegiatan
Ruang berlatih perpustakaan
seoptimal mungkin
keterampilan kerja
Peningkatan jumlah
kemitraan perpustakaan
dg berbagai lembaga
dari AWAL layanan sampai AKHIR layanan SETIAP HARI IMPACT terhadap
Perpustakaan harus menjadi tempat bagi masyarakat berbagai KESEJAHTERAAN masyarakat
lapisan dengan berbagai KEGIATAN
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN
• Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial
sebagai pusat ilmu pengetahuan menjadikan
perpustakaan wahana pembelajaran sepanjang
hayat melahirkan berbagai inovasi dan kreatifitas
Pusat Ilmu masyarakat
Pengetahuan
(Inovasi)
• Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial
sebagai pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat
PERAN yang berkomitmen pada peningkatan kualitas
PERPUSTAKAAN hidup dan kesejahteraan masyarakat
Pusat
Pusat Kegiatan
Kebudayaan
Masyarakat
(Pelestarian dan
(Pemberdayaan)
Pemajuan)
• Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial
sebagai pusat kebudayaan melalui pelestarian dan
pemajuan khazanah budaya bangsa secara
berkelanjutan untuk pemberdayaan masyarakat
INKLUSI SOSIAL

Partisipatif
Merangkul
perbedaan
Terbuka

Saling
INKLUSIF
menghargai
Ramah

Nyaman
Meniadakan Kesetaraan
hambatan
PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT AKTIFITAS MASYARAKAT

Masyarakat

Berfokus pada
Koleksi bacaan
transformasi
multimodal
pengetahuan

Masyarakat Masyarakat

Menjadi pusat Memberdayakan


sumber belajar kaum marjinal

Masyarakat
PERSPEKTIF LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSAL

Stakeholders/Customer Internal Process


Learning & Growth
Perspective Perspective

• Meningkatkan • Meningkatkan • Meningkatkan sumber


kebermanfaatan sinergitas antarperan daya koleksi, tenaga,
Perpustakaan dalam perpustakaan di pusat, anggaran, sarana dan
meningkatkan taraf daerah, K/L dan prasarana
hidup masyarakat Pemberdayaan Perpustakaan
(Kesejahteraan) masyarakat melalui
perpustakaan
SASARAN TRANSFORMASI LAYANAN PERPUSTAKAAN
BERBASIS INKLUSI SOSIAL

Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat dan
Perpustakaan menjadi peringkat IPM dalam
ruang sinergitas jangka 5 tahun ke
kegiatan depan.
kemasyarakatan di
Masyarakat dapat daerah, OPD, K/L agar
memanfaatkan manfaat dan dampak di
perpustakaan untuk masyarakat optimal
berbagi pengalaman dan
Ketersediaan dan melatih keterampilan
kemudahan akses bahan agar beroleh keahlian &
pustaka dan sumber pekerjaan untuk
informasi bermutu meningkatkan
untuk masyarakat kesejahteraan
MoU kerjasama /
TIK: PC + Printer + CSR
INLIS-lite

Sarana
STRATEGI
Kemitraan
kerja

Topical Training, Pelatihan dan Dukungan legal PerDa sinergi antar


supervisor, pendampingan dan kelembagaan OPD / SKB
advokasi
Akses Informasi
Evaluasi &
dan pengetahuan
monitoring
Forum dan
media komunikasi Aplikasi pelaporan
terintegrasi + monev
Bahan perpustakan Pertemuan berkala dan
TTG dan Softskill media publikasi berbasis
web
PermendesaPDT &T  Perpustakaan Desa untuk menunjang
No. 16/18 – Prioritas proses belajar mengajar anak desa  Regulasi
daerah untuk
EKOSISTEM LITERASI DESA
Penggunaan dana Desa  Perpustakaan desa untuk kegiatan
2019 pelatihan kerja bagi warga Desa memperkuat
 Bangunan PERDA/PERBUP operasional
PEMBANGUNAN
perpustakaan desa  Tim Sinergi
 pengadaan sarana  RKPD
prasarana

 Mencerdaskan
kehidupan bangsa; PUSTAKAWAN/PEGIAT
 Memajukan LITERASI / RELAWAN
kebudyaan
nasional; • Kegiatan
PENYELENGGARAAN
 Pelestarian • Advokasi
PERMENDAGRI No. kekayaan budaya Perpustakaan Desa • Supervisi
33/19– Pedoman bangsa
Penyusunan APBD 2020.  Transformasi
 Pengembangan layanan
perpustakaan perpustakaan
 Pembudayaan berbasis inklusi
kegemaran membaca sosial;
 Pelestarian dan  SNP;
PERPUSNAS Masyarakat Desa:
pengembangan  Bantuan sarana
/DINAS PERP
dan koleksi Komunitas, pemuda,
warisan dokumenter PROV/KAB/KOTA
 Bimtek tenaga Swasta; perempuan, professional,
bangsa
perpustakaan Mitra - CSR petani, buruh, siswa
PERKEMBANGAN KEGIATAN TRANSFORMASI
LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL
TARGET 2018

180.000.000.000
21 Provinsi 60 -
Kab/Kota
160.000.000.000

161.770.900.000
140.000.000.000

145.763.000.000
120.000.000.000
TARGET 2019

21 Provinsi 60 300
19.392.773.000

100.000.000.000

80.000.000.000
Kab/Kota Desa/Kel

60.000.000.000

40.000.000.000 RENCANA TARGET 2020


20.000.000.000
21 Provinsi 60 600
- Kab/Kota Desa/Kel
TAHUN TAHUN RENCANA 2020
ANGGARAN 2018 ANGGARAN 2019
PERPUSTAKAAN DAN PEMBERDAYAAN

KEBERSA-
MAAN

KEMAN-
KOLABORASI ALIH
FAATAN
PENGETAHUAN
INKUBATOR
PERPUSTA- AWAL MODEL
KAAN UMUM BISNIS
KEMBANGKAN
KEBERLAN- KEBERA- SOFT SKILL
JJUTAN GAMAN

KETERBU-
KAAN
PERPUSTAKAAN UMUM UNTUK PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

Lokus gerakan literasi bukan hanya


Mengembangkan semua keterampilan berbahasa:
pada sekolah, tetapi pada keluarga
berbicara, menyimak, membaca, menghitung dan
dan masyarakat
menulis.
Menghargai pengetahuan dan cara
Mengakomodasi praktik budaya belajar beragam
belajar yang mendayagunakan modal
komunitas secara kontekstual.
sosial dan budaya yang beragam
Menggunakan teks multimodal sebagai modal
Memberikan rasa aman kepada pembelajar budaya (cultural capital).
melalui proses belajar yang menghargai
pengetahuan dan pengalaman masyarakat Masyarakat sebagai subjek kegiatan.

Kursus Pelatihan Pendampingan Pembelajaran Advokasi Mentoring Insentif Promosi Sosialisasi


mengenalkan teknologi baru dan memberikan pelatihan
PELIBATAN MASYARAKAT
guna mengembangkan potensi diri secara optimal sehingga DI PERPUSTAKAAN
dapat menjadi generasi yang berkualitas.
Pemuda

pemberdayaan kaum wanita dengan segala potensi yang


dimiliki melalui pelatihan dan pendidikan kriya
Perempuan
mengembangkan keterampilan berbasis potensi lokal, agar
masyarakat mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
untuk meningkatkan kesejahteraan
Ekonomi Keluarga
Menjadikan Perpustakaan sebagai tempat memacu kreatifitas guna
mengkapitalisasi dan melestarikan budaya lokal
Sosial Budaya
mengembangkan masyarakat untuk memiliki kemampuan dalam
berwirausaha termasuk di dalamnya menciptakan peluang kerja baru,
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar sehingga tercipta
masyarakat yang sejahtera
Kewirausahaan
BAGAIMANA POTENSI PERPUSTAKAAN DALAM MENGENTASKAN
KEMISKINAN
MANFAAT + DAMPAK
29
MANFAAT + DAMPAK
30
LITERASI DAN PRODUKTIFITAS
Literasi sebagai
keahlian mandiri

Literasi Fungsional
Perubahan
Pengetahuan dan Literasi Sebagai
Perilaku Individu Pemberdayaan

Literasi Sebagai
Peningkatan Praktik Sosial
produktifitas dan
Penguatan Literasi kesejahteraan
Individu

LITERASI diadopsi sebagai salah satu indikator


penting pembangunan yang berdampak sosial
ekonomi membawa kesejahteraan MASYARAKAT.
“Bad libraries only build collections. Good
libraries build services. Great libraries build
communities.”
“Perpustakaan yang buruk hanya membangun koleksi.
Perpustakaan yang bagus membangun layanan. Perpustakaan
yang hebat membangun komunitas.“

― R. David Lankes, Expect More: Demanding Better Libraries


For Today's Complex World, 2012.

Anda mungkin juga menyukai