Permasalahan Kota
Kemacetan Lalulintas
Kepadatan Tinggi
Polusi Udara dan Air
Vandalisme , Kriminalitas
Kurangnya Perumahan akibat pertambahan penduduk yang tinggi
Miskin Prasarana dan utilitas
Kurangnya RTH
Kurangnya pemenuhan kebutuhan lahan
Penetrasi fungsi ke kawasan yang legal
Pengembangan yang bersifat spekulatif hanya berorientasi keuntungan semata
Law enforcement yang tidak berjalan
Masih berkurangnya SDM perencana dan perancang yang berkualitas
Kota Berkelanjutan
Bersifat Renewable
Upayaa menghemat dan Menyelamatkan Modal alam atas nama generasi
mendatang
Berprinsip a Just City
Berprinsip a beautifuk City
Berprinsip a creative City
Berprinsip a Ecological City
Berprinsip a City of Easy Contac City
Berprinsip a Compact dan Polycentric City
Berprinsip a Diverse City
3 1 : 75.000
PETA JARINGAN DRAINASE
PETA RDTR
2 1:2000
c. Fisik
Geografis.
Topografi.
Vegetasi
Hidrologi dan sumber air.
Sumber-sumber mineral.
Aspek geologi umum dan soil.
Klimatologi (curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara,
angin, penyinaran matahari).
Daya dukung Tanah.
d. Segi-segi pemerintahan dan aspek Legal
Sistim Administrasi Pemrintahan
Batas-Batas Administrasi Kota
Perwilayahan
Peraturan Daerah Dan Pe Undang-Undangan Yang Berlaku.
Kebijaksanaan Pembangunan Kota
e. Tinjauan kota dalam kaitan regional :
Jaringan transport regional
Hirarki kota.
Aliran barang dan orang.
Hubungan Administrasi Pemerintahan.
Fungsi kota secara regional.
Fasilitas Transportasi.
B. Hasil survey dipresentasikan dalam :
1. Laporan tertulis.
2. Tahel-tabel.
3. Grafik.
4. Peta, Skala peta hasil survey :
Peta perkotaan skala 1 : 20.000 atau 1 : 25.000
Kawsan fungsional skala 1 : 10.000
Data hubungan regional skala 1 : 50.000
Kota Baru
Kota baru = Kota satelit
Kota Baru adalah kota yang berada di dalam Kota
Kota Baru difungsikan sebagai Conunter Magnet
Kota baru dibangun agar SDM tidak langsung Kepusat Kota untuk
mengurangi Tingkat kepadatan yang akan terjadi di Pusat Kota
Peremajaan Kota
Peremajaan Kota adalah upaya penataan kembali suatu kawasan tertentu di
dalam suatu kota dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan lahan kota
Peremajaan kota sebagai suatu proses upaya pembangunan kembali atau
bebrapa bagian wilayah kota atau seuatu kawasan gunsional kota dalam usaha
meningkatkan kapasitas dan vitalitas serta kemampuan baik itu dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh swasta sebagai pembangunan
Peremejaan kota sebagai suatu fungsi adalah suatu upaya pembebasan lahan
pembukaan kembali , rehabilitasi atau pembangunan kembali suatu bagian
wilayah kota atau kawasan fungsional kota yang telah lapuk dan mengalami
degrafasi fisik maupun fungsionalnya menjadi suatu fungsi perkotaan tertentu.
Fungsi perkotaan ini bias tetap sebagaimana sebelumnya , berubah menjadi
fungsi lain atau kombinasi fungsi asal maupun baru.
Peremajaan kota sebagai suatu program dari pembangunan kota. “ program
peremajaan kota “.
Tujuan Peremajaan Kota
Ekonomi : Pemanfaatan lahan sesuai dengan “The highest and The best used“
Sosial : Memberi wadah bagi berlangsungnya proses transformasi
Budaya : Tidak membedakan
Fisik : Menciptakan lingkungan hidup yang menarik , nyaman , aman , dan
sehat
Politik : Stabilitas
Tipologi Peremajaan Kota
Rehabilitasi
Renovasi
Preservasi
Konservasi
Gentrifikasi
Rekontruksi
Reklamasi
Intensifikasi
Kota Berkelanjutan
Konsep Kota Berkelanjutan :
1. Natural Capital Stock : Segala sesuatu yang disediakan oleh alam
2. Human Mode Capital Stock : SDM dengan segenap kemampuan ,
keterampinlan dan prilakunaya.
3. Social Capital Stock : Organisasi social , kelembagaan dan institusi