Kentang
Kentang
Kigdom : Mycetae
Divisio : Eumy cota
Sub Divis : Mastigomycotina
Class : Oomycetes
Ordo : Peronosporales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phtophthora
Species : Phtophthora Infestan
Ciri morfologi kapang (Phtophthora Infestan)
Miselium pada jamur parasit tanaman ini dapat tumbuh di dalam sel (intracelluler) atau
antar sel (Intercelluler). Ciri khas untuk mengenal sebagian besar Phycomycetes ialah
miselium yang berbentuk tidak bersekat-sekat dan mempunyai banyak cabang. Warna
miselium putih, jika tua warnanya agak coklat kekuningan-kuningan kebanyakan
sporangium berwarna hitam (Dwidjoseputro,2005)
Gambar 2. Gejala serangan Phytophthora infestans pada umbi kentang (Sumber: Paul,
1998 http:// www.apsnet.org/online/feature/lateblit/chapter1/epidemic.htm).
Pengaruh Lingkungan kapang Pytophthora Infestan
Pembentukan dan perkecambahan konidium P. infestans sangat
dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu, terutama kelembaban. Pada udara yang
kering konidium sudah mati dalam waktu 1 – 2 Jam, sedangkan pada kelembaban 50 – 80
% dalam waktu 3 – 6 jam. Pada suhu 10 – 25 0C, kalau ada air, konidium
membentuk spora kembara dalam waktu ½ - 2 jam, dan spora kembara ini akan
membentuk pembuluh kecambah dalam waktu 2 – 2 ½ jam. Perkembangan bercak pada
daun paling cepat terjadi pada suhu 18 – 20 0C. pada suhu 30 0C
perkembangan bercak akan terhambat. Oleh karena itu pada tanaman kentang
dataran rendah (kurang dari 500 meter di atas permukaan laut) P. infestans bukan
merupakan masalah. Epidemik penyakit ini biasanya terjadi pada suhu 16 – 24 0C,
dan biasanya pada bulan Desember dan Februari (Semangun, 2000).
Pada tiga uji ketang tersebut mengalamin perubahan pada dangng dengan di tandai
munculnya kapang yang berbentuk menonjol berwarna putih kekuning-kuningan serta
adanya bulu-bulu halus yang bercabang-cabang mengelilingi daging pada kentang
tersebut.