Anda di halaman 1dari 66

BAB 2

HITUNG KEUANGAN

Matematika keuangan adalah bagian dari matematika terapan


yang berkaitan dengan pasar keuangan. matematika keuangan
memiliki hubungan erat dengan disiplin ekonomi keuangan, yang
sangat menitik beratkan dengan teori. Pada umumnya, matematika
keuangan diperoleh dari, dan memperluas, model matematika atau
nomor yang diusulkan oleh ekonomi keuangan. Misalnya, seorang
ahli ekonomi keuangan mungkin mengkaji sebab harga saham
suatu perusahaan, seorang ahli matematika keuangan pula mungkin
mengambil harga saham seperti yang diberikan, dan mencoba
menggunakan kalkulus stokastik untuk mendapatkan nilai wajar
akuisisi pada saham. dari segi praktik, matematika keuangan
bertumpuk dengan bidang keuangan perhitungan (juga dikenal
sebagai rekayasa keuangan). meskipun ini bisa dikatakan sama,
telaah keuangan terkonsentrasi pada aplikasi, sementara yang
matematika keuangan terkonsentrasi pada model dan pengadaan.

Beberapa Pengertian Dalam Matematika Keuangan


Uang adalah suatu alat dalam suatu organisasi perusahaan,
dimana keputusan-keputusan untuk mengadakan investasi
dipersiapkan. seorang insinyur mempunyai tanggung jawab dalam
aspek teknis dari berbagai rencana yang sedang dipertimbangkan,
tetapi seorang insinyur harus juga mampu menilai uang dan
merencanakan penggunaannya dalam suatu cara, sama halnya
76
dengan merencanakan penggunaan bahan-bahan untuk merancang
suatu bangunan secara ekonomis. Modal adalah suatu sumber
dana keuangan (a fluid financial resources). dan dapat diartikan
sebagai barang-barang yang diharapkan dapat menghasilkan suatu
keuntungan (pendapatan tambahan) atau hanya untuk kepuasan
perorangan. kompensasi yang biasa disebut bunga di maksudkan
untuk keperluan biaya administrasi, untuk resiko modal yang
dipinjam tersebut terlambat pengembaliannya atau tidak kembali
sama sekali. suatu pinjaman bisa diartikan sebagai suatu kewajiban
dan sekaligus suatu kesempatan. untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak peminjam menyetujui untuk membayar suatu jumlah
tertentu disamping jumlah pinjaman yang diterimanya. bunga
adalah pembayaran tambahan yang dibayarkan untuk menunggu
kembalinya uang pinjaman. Bunga adalah pendapatan produktif
dari penggunaan sumber uang yang efisien. tingkat bunga yang
berlaku adalah suatu ukuran keproduktifan yang diharapkan dari
sumbernya dan tingkat minimum keproduktifan yang diharapkan.
kedua hal tersebut mengikutsertakan waktu diantara penerimaan
dan pengembalian pinjaman untuk menjamin pendapatan (nilai
uang dalam waktu tertentu, time value of money). Dengan
demikian, bunga merupakan jumlah uang total yang terkumpul
dikurangi investasi semula atau jumlah pinjaman sekarang
dikurangi pinjaman semula. bunga dapat dilihat sebagai imbalan
karena menyediakan modal bagi seseorang yang memerlukannya.
tingkat suku bunga tegantung pada tiga faktor yaitu:
77
Bunga Biasa (simple interest).
Jika suku bunga tahunan i, dan jumlah uang sekarang adalah
(present value, p) sedang n jumlah tahun, maka bunga pada akhir
tahun adalah i.p setelah n tahun maka akan diperoleh bunga i
sebesar n.i.p. jumlah uang si peminjam yang harus dibayar diwaktu
yang akan datang ( future value, f) kepada pemilik modal. Bunga
berganda, majemuk (compound interest). kalau bunga pada periode
tertentu tidak diambil dan bunga tersebut ditambahkan kepada
modal awalnya maka bunga pada periode berikutnya adalah bunga
yang diperhitungkan terhadap modal awal plus bunga pada periode
sebelumnya. kalau modal semula adalah p dan diberikan bunga
dengan tingkat suku bunga i % pertahun maka pada akhir tahun 1
akan mendapatkan bunga sebesar ip. Untuk jumlah bunga dan
jumlah modal baru dari tahun ke 1 sampai tahun ke n dapat
dihitung. Tingkat bunga nominal (nominal rate) adalah tingkat
bunga yang ditetapkan dalam periode waktu dalam satu tahun.
apabila n= jumlah periode waktu (tidak harus satu tahun) (l+i) n =
compound amount factor i = tingkat suku bunga yang ditetapkan.
tingkat bunga effektif adalah perbandingan antara bunga yang
dibayarkan untuk satu tahun terhadap jumlah uang pinjaman pokok
yang diterima , tingkat bunga effektif untuk jumlah pinjaman satu
tahun dengan tingkat bunga nominal yang dibayarkan secara
bulanan. untuk jumlah pinjaman yang sama yang dilipat gandakan
secara semi tahunan tingkat bunga efektif.
78
2.1.

79
HITUNG KEUANGAN
Barisan dan
a.
Deret
Definisi Barisan
Barisan adalah suatu fungsi yang domainnya bilangan asli dan
rangenya bilangan riil. barisan yang akan dibicarakan berikut
adalah susunan objek atau bilangan yang memenuhi aturan/pola
tertentu. misalnya bila mengamati nomor rumah di jalan yang
sebelah berupa nomor ganjil dan sebelahnya lagi nomor genap.

1,3,5,7,9,……(nomor ganjil)
2,4,6,8,10,….(nomor genap)
Barisan bilangan merupakan urutan bilangan yang disusun
menurut aturan-aturan tertentu, yaitu bilangan selanjutnya diambil
dari bilangan sebelumnya dengan menambahkan 2 atau selisih dua
bilangan berurutan adalah 2.
A. Aturan-Aturan Barisan Bilangan
- Himpunan Bilangan Asli ; 1,2,3,…
- Himpgunan Bilangan Cacah ; 0,1,2,…
- Himpunan Bilangan Genap ; 2,4,6,…
- Himpunan Bilangan Ganjil ; 1,3,4,…
- Himpunan Bilangan Kelipatan 5 ; 5,10,15,…
80
Jika kita perhatikan himpunan bilangan di atas memenuhi aturan
tertentu Misalnya:
- diurutkan dari yang paling kecil, dan membesar.
- antara bilangan yang satu dengan bilangan berikutnya punya
hubungan tertentu.
Dari setiap anggota mempunyai aturan tertentu tersebut disebut
suku barisan.
Barisan Bilangan : 0,2,4,6,8,….
Maka suku pertama =0
Maka suku kedua = 2
Maka suku ketiga = 4
Maka Suku Keempat = 6…. dan seterusnya.
b. Menentukan Suku ke n dari Suatu Barisan
Suatu barisan mempunyai aturan tertentu di antara suku-
sukunya. aturan tertentu untuk membentuk suku-suku barisan
dapat dinyatakan dengan rumus aljabar.
Misalnya :
o Bilangan Asli ; 1,2,3….n
o Bilangan Genap ; 0,2,4,6,…2(n – 1)
o Bilangan Ganjil ; 1,3,5,7,….(2n – 1) dan seterusnya.

2.2 Barisan Aritmatika


Barisan aritmatika adalah barisan bilangan, dimana selisih dari
dua suku yang berurutan selalu sama. Barisan aritmatika dan deret
aritmatika sangat berhubungan, di mana jika suku-suku pada
81
barisannya dijumlahkan, akan membentuk deret. Ciri umum
barisan aritmatika adalah selisih dari setiap suku dengan suku
sebelumnya selalu sama, yang biasa disebut dengan beda atau ‘b’.
Misalnya, 3, 6, 9, 12, … , merupakan barisan aritmatika, karena
selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 6 – 3 = 9
– 6 = 12 – 9 = 3. 3 ini lah yang disebut dengan selisih atau beda
(b). Untuk mencari suku ke-n dari barisan tersebut, dapat

digunakan rumus: = a + (n – 1)b, dengan a merupakan suku


pertama atau suku awal, b merupakan beda atau selisih setiap suku
yang berurutan, sedangkan n merupakan nilai suku yang ke berapa
yang akan kita hitung. Bila dihitung suku ke 11 dari barisan 11,
18, 25, 32, …, maka hal ini dapat dicari sebagai berikut. Perhatikan
bahwa 18 – 11 = 25 – 18 = 7, sehingga barisan tersebut merupakan
barisan aritmatika, Dengan demikian:
= 11 + (15 – 1).7 = 11 + 98 = 109
Secara umum bentuk barisan aritmatika adalah sebagai berikut:
a, (a + b), (a + 2b), …., a + (n – 1)b
Selisih dua suku yang berurutan itu disebut beda (b), sehingga: b =
u2 – u1 = u3 – u2
atau b = Un - Un-1
Rumus Umum
Un = a + (n – 1)b

Un = Suku Ke-n
a = Suku Awal
82
n = Banyak Suku
b = Beda

Contoh 2.1.
Diketahui barisan aritmatika 2,4,6,8,….
Tentukan suku ke-n?
Jawab: u n  a  (n  1)b  2  (n  1)2  21  (n  1)1  2n

2.3. Deret Aritmatika

Secara umum, pada deret aritmatika, kita akan menghitung


jumlah setiap suku pada barisan tersebut. Sebagai contoh, 9 + 15 +
21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari setiap
suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan
merupakan bentuk penjumlahan.

Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n, dapat kita


gunakan rumus:
n
Sn = 2 [a +un]
Dengan Sn merupakan jumlah suku-suku hingga suku ke n,
merupakan suku dengan urutan ke-n, a suku awal, dan b beda atau
selisih barisan tersebut. Sebagai gambaran, tentukanlah jumlah dari
17 + 30 + 43 + … + 329. Dalam hal ini, karena selisih setiap suku
yang berurutan sama, yaitu 13, dan berbentuk penjumlahan, maka
penjumlahan bilangan tersebut merupakan deret aritmatika,
sehingga dapat kita gunakan rumus Sn.

83
Akan tetapi, nilai n belum kita ketahui, sehingga harus kita hitung
terlebih dahulu dengan menggunakan Un seperti pada barisan
aritmatika.

Dengan demikian, Un = 17 + (n – 1).13 = 329.

17 + 13n – 13 = 329

25
13n = 329 – 4 = 325 atau n = 25, sehingga S 25  17  329  4325
2

Selain barisan dan deret aritmatika di atas, ada juga barisan dan
deret geometri di mana rasio dari setiap suku-sukunya yang
berurutan selalu sama. Penjumlahan barisan aritmatika yaitu :

a + (a + b) + (a + 2b) + ….+ a + (n-1)b


Rumus Umum :
n
Sn = 2 [a +un]
atau
n
Sn = 2 [2a + (n – 1)b
Sn = Jumlah n suku yang pertama
a = Suku Awal
n = Banyak Suku
b = Beda
un = suku ke-n

Contoh 2.2.

84
Tentukan jumlah 20 suku pertama dari barisan aritmatika :
2,4,6,8,…..
Penyelesaian:
n
Sn   2a   n  1 b
2

20
= 2  2 2   20  1 2
S n  10 4  38

= 420

Tugas / Bahan Diskusi


Buktikan rumus-rumus berikut ini :
a) un = a + (n – 1) b
n
b) sn = 2 (a + un)

Evaluasi
1. Suatu barisan dimana suku pertama 3, suku berikutnya
dibentuk dengan menambahkan 2 kepada suku didepannya,
maka suku keempat adalah…..
2. Suatu barisan bilangan: 2, x, 18, 26, 34. maka nilai x yang
memenuhi adalah…..
3. Jika suku ke-n adalah n(n-2)(n-1), maka suku ketiga
adalah……
1 1 1
4. Suku ke-n dari barisan 1, , , ,......
2 3 4 adalah
5. Diketahui barisan aritmatika 3, 7, 11, 15,…..
maka suku ke-30 adalah…….

85
2.4. Barisan Dan Deret
Barisan bilangan adalah suatu aturan tertentu yang ditetapkan
terhadap suatu himpunan bilangan sehingga membentuk suatu pola
bialangan. Barisan bilangan dibedakan atas : barisan bilangan
aritmetika, dan barisan bilangan geometri. Deret bilangan adalah
suatu aturan yang menyatakan jumlah n sku pertama dari suatu
barisan bilangan. Deret bilangan dibedakan atas : deret bilangan
aritmetika, dan Deret bilangan geometri.
Barisan yang memiliki beda tetap antara dua suku berurutan
dinamakan barisan aritmatika.
Bentu Umum:
a, a+b, a+2b, ..., a + (n-1)b
di mana:
u1 = a, u2 = a +b, ..., un = a + (n – 1)b

Contoh 2.3. Tentukan a. suku 10 dari barisan 5, 10, 15, ...


b. Suku berapa dari 3, 7, 11, ... besarnya 79
Jawab: a. U10 = 5 + (10 – 1). 5 = 50
b. 79 = 3 + (n -1)4, atau n = 20
Barisan yang memiliki pembanding tetap antara dua suku
berurutan dinamakan barisan geometri.
Bentuk Umum: a, ar, ar2, ..., arn-1
u1 = a, u2 = ar,..., u3 = ar2,..., un = arn-1
Contoh 2.4. Tentukanlah:
a. tentukan suku 10 dari barisan 3, 6, 12, ...
86
b. hitung u12 jika u3 = 36 dan u9= 26244
Jawab:
a. u10 = 3.210-1 = 3036
u9 ar 8 26244
b. 
u3 ar 2
 r6 
36
 729 , atau r= 3, dan a = 4
Dengan demikian u12 = ar11 = 4. 311 = 708588
2.5. Deret Bilangan
Deret yang memiliki beda tetap antar dua suku berurutan
disebut Deret Aritmatika. Bentuk Umum:
sn = a + (a + b)+ (a + 2b) + ...+ {a + (n-1)b}
S n  n2 {2a  (n  1)b}  n2 ( a  U n )

Contoh 2.5.
Tentukan s10 dari 3 + 9 + 15 + ...
10
Jawab: S10 = 2
{2.3  (10  1)6}  300

Contoh 2.6.
Hitung jumlah semua bilangan di antara 1 dan 1500 yang habis
dibagi 7
Jawab: un = a + (n – 1)b
1498 = 7 + (n – 1)7 atau n = 214
Kemudian S n  n2 {2a  (n  1)b}  n2 ( a  U n )

214
S 214   7  1498  161035
2

Contoh 2.7.
Tiga bilangan membentuk barisan aritmetika. Jumlah dan hasil kali
ketiga bilangan masing-masing 39 dan 1729. Tentukan ketiga
bilangan itu.

87
Jawab: a + (a + b) + (a + 2b) = 3a + 3b = 39,
a + b = 13, atau a = 13 – b...(*)
a(a + b)(a + 2b)= a (13) (13 + b) = 1729... (**)
dari (*) dan (**)
(13 – b)(13)(13+b) = 1729, atau 169 – b2 = 133
atau b = 6 atau b = -6
untuk b = 6, maka a = 7 barisan menjadi menaik 7, 13, 19
untuk b = - 6, maka a = 19 barisan menjadi menurun 19, 13,7
Deret yang memiliki pembanding tetap antara dua suku berurutan
disebut deret geometri.
Bentuk umum:
sn = a +ar +ar2+ ... + arn-1
a ( r n  1) a (1  r n )
Sn 
r 1
, r > 1, dan Sn 
1 r
,r<1
a
jika -1 < r < +1 maka S 
1 r

Contoh 2.8.
Tiga bilangan membentuk barisan geometri. jumlah dan
hasil kali ketiga bilangan masing-masing 52 dan 1728.
Tentukan ketiga bilangan itu.

88
Jawab:
a + ar + ar2 = a(1 + r + r2) = 52...(*)
12
a.ar.ar2 = (ar)3 = 1728, ar = 12, atau a = r ... (**)
dari (*) dan (**) :
12
r (1 + r + r2) = 52  12r – 40r + 12 = 0
 r1 = 3 atau r2 = 1
3

untuk r = 3 maka a = 4, dan barisan menjadi menaik 4, 12, 36


untuk r = 1
3 mka a = 36, dan barisan menjadi menurun 36, 12, 4
2.6.

89
Sisipan Pada Deret
Jika pada suatu barisan dengan suku awal a dan beda b serta
suku ke n adalah un disisipkan k bilangan bulat sedemikian rupa
sehingga membentuk barisan baru aritmatika, maka harus dipenuhi
syarat:
Un  a
(a + kb) + b = un, atau: b
k 1

Contoh 2.9.
Di antara bilangan 4 dan 100 disisipkan lima bilangan sehingga
membentuk barisan aritmatika. Tentukan beda dan barisan itu.
Un  a 100  4
Jawab: b
k 1 atau b
5 1
 16 .
Barisan menjadi: 4, 20, 36, 52, 68, 84, 100
Jika pada suatu barisan dengan suku awal a dan rasio r serta
suku ke n adalah un disisipkan k bilangan bulat sedemikian rupa
sehingga membentuk barisan baru maka harus dipenuhi syarat:
Un
ark.r = ark+1 = un, atau: r  k 1
a

Contoh 2.10.

Di antara bilangan 4 dan 1024 disisipkan tujuh


bilangan bulat sehingga membentuk barisan
geometri. Tentukan rasio barisan itu.

90
1024
Jawab: r = 7 1
4
2 .
barisan: 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024

91
2.7. Bunga Tunggal

Pada umumnya, urusan bisnis dan keuangan tidak akan lepas


juga dari perhitungan matematika. seorang pengusaha yang dalam
kehidupannya harus berurusan dengan bank ataupun pemilik
modal dalam menjalankan bisnisnya perlu menghitung berapa
keuntungan atau kerugian yang mungkin dihadapinya. untuk itu
perlu matematika keuangan yang sangat bermanfaat bagi
pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.
Dalam keseharian, sering ditemui bahwa seseorang membeli mobil
secara angsuran dengan bunga 10 % pertahun atau seseorang
meminjam uang di bank dengan bunga 2 % per bulan. jadi kata
bunga bukanlah kata asing di telinga masyarakat indonesia.

Secara umum “bunga” dapat diartikan sebagai jasa yang


berbentuk uang yang diberikan oleh seorang peminjam kepada
orang yang meminjamkan modal atas persetujuan bersama. Bila
seorang meminjam uang ke bank sebesar M rupiah dengan
perjanjian bahwa setelah satu bulan dari waktu peminjaman, harus
mengembalikan pinjaman tersebut sebesar (M + b) rupiah, maka
orang tersebut telah memberikan jasa terhadap banksebesar b
rupiah selama satu bulan. Jasa sebesar b rupiah disebut dengan
bunga, sedangkan M rupiah merupakan besarnya pinjaman awal
yang disebut dengan modal. Dengan demikiana pinjaman tersebut
dihitung prosentase bunga terhadap besarnya modal, diperoleh :
yang disebut suku bunga. Dalam hal ini, besar suku bunga berlaku

92
pada lama waktu perjanjian antara peminjam dengan yang diberi
pinjaman. Secara umum, pengertian suku bunga dapat dituliskan
sebagai berikut : Apabila besar modal pinjaman awal adalah M 0
dan besar bunga adalah b, maka besar suku bunga persatuan waktu
dituliskan dengan b, didefinisikan sebagai b = M – M0.

jika pembayaran dilakukan sesuai dengan waktu perjanjian,


maka bunga yang berkaitan disebut bunga tunggal.

Contoh 2.11.
Diketahui suatu modal sebesar Rp 3.000.000,- dengan suku bunga
15% pertahun. Tentukan besarnya bunga tunggal tersebut untuk
jangka waktu:

a. 8 bulan
b. 20 bulan

Penyelesaian: 
Karena besarnya suku bunga pertahun adalah 15%, maka besarnya
bunga tunggal pertahun adalah : b  0,15 Rp.3.000.000  Rp.450.000,

Dengan demikian diperoleh:


a. besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 8 bulan adalah
8
 Rp.450.000   Rp.300.000,
12

b. besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 20 bulan adalah


20
 Rp.450.000  Rp.750.000,
12

93
Contoh 2.12. 
Pak Samsudin meminjam modal di bank sebesar Rp 1.600.000,-
yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun dengan besar
5
pengembalian 4 kali dari besarnya pinjaman semula. Tentukan
besarnya bunga pertiga bulan.
Penyelesaian:
Besar pinjaman awal M0 = Rp 1,600.000,-

5
Besarnya Pengembalian M   Rp.1.600.000,   Rp.2.000.000,
4

Besarnya bunga dalam satu tahun adalah

B = M – M0 =  Rp 2.000.000,- – Rp 1.600.000,- = 400.000,-

2.7.1 Menentukan Waktu Rata-Rata

Cara menentukan waktu rata -rata adalah

1. Menghitung banyaknya hari pada saat bulan peminjaman, yaitu


30 dikurangi tanggal peminjaman

2. Menghitung banyaknya hari pada bulan-bulan berikutnya


dengan menggunakan ketentuan bahwa satu bulan ada 30 hari.

3. Menghitung banyaknya hari pada bulan terakhir dari batas


tanggal peminjaman.

4. Banyaknya hari peminjaman adalah jumlahan dari ketiga


langkah di atas.

94
Contoh 2.13.

Hitung waktu rata-rata dari tanggal 7 Maret 2004 sampai 22


Februari 2007.

Penyelesaian:

Banyaknya hari pada saat peminjaman adalah 30-7 = 23


Banyaknya hari pada bulan berikutnya pada tahun yang sama saat
peminjaman adalah 9 x 30 = 270
Banyaknya hari pada tahun berikutnya setelah tahun peminjaman
adalah 2 x 360 = 720
Banyaknya Hari Pada Tahun Akhir Peminjaman Adalah 30 + 22 =
52
Jadi Waktu Rata-Rata = 23 + 270 + 720 + 52 = 1065
Jadi Waktu Rata-Rata Dari Tanggal 7 Maret 2004 Sampai Tanggal
22 Februari 2007 adalah 1065 Hari.
Contoh 2.14. 
Hitung waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2007 sampai 2
Desember 2007.
Penyelesaian:
Waktu Rata-Rata    = (30 – 17) + 3(30) + 2
= 13 + 90 + 2 = 123
Jadi waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2007 sampai tanggal 2
Desember 2007 adalah 123 hari.

 2.7.2 Menentukan Waktu Eksak

95
Ada dua cara menentukan waktu eksak, yaitu:
1. Dengan menggunakan tabel.
2. Dengan menghitung banyaknya hari yang dijalani.
Dalam buku ini hanya dibahas cara kedua, yaitu menghitung hari
pada bulan yang dijalani secara tepat.

Contoh 2.15.

Hitung waktu eksak dari tanggal 5 Januari 2007 sampai 25 April


2007.
Penyelesaian:
Waktu eksak    = (31 – 5) + (28 + 31) + 25
= 26 + 59 + 25 = 110. Jadi waktu eksak dari tanggal 5 Januari 2007
sampai tanggal 25 April 2007 adalah 110 hari.

Misalkan Pinjaman Awal M, Suku Bunga p%, Waktu n Tahun


pM p
M1 = M + 100
 M (1 
100
)

pM 2p
M 2  M1   M (1  )
100 100

np
M n  M (1  )
100

npM
In 
100

Contoh 2.16.
Tentukan bunga tunggal pinjaman rp. 1.000.000,- jika suku bunga
perbulan 5% untuk 10 bulan
Jawab : I10 = 10(5%)(Rp. 1.000.000,-) = Rp. 500.000,-

96
Contoh 2.17.
Modal sebesar S dengan suku bunga tunggal t% setahun. Berapa
lama modal dibungakan agar menjadi 4 kali lipat.
 np 
Jawab : Mn = M 1 


100 

 nt  300
4s = S 1 


100  , n
t ; T R
Contoh 2.18.
Modal sebesar M dikenakan suku bunga tunggal selama 3,5 tahun.
Jika modal itu menjadi 5 kali lipat, berapa suku bunga tunggal itu?
Mn  M  5M  M 
Jawab : i
nM
100%  
 42 M
100%  9,52%

2.8. Diskonto
Diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayar oleh
orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan
sebelum waktunya. Artinya, potongan atau bunga yang harus
dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang
diuangkan sebelum waktunya. Bila pembayaran bunga dilakukan
pada saat penerimaan uang, berarti pinjaman yang diterima tidak
sepenuhnya, sebab sudah dikurangi bunga pinjaman. Pembayaran
seperti ini disebut diskonto.
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar
dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga
harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral,

97
serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang
yang beredar berkurang.
Dalam pasar uang biasa dikenal dua istilah yang mirip tapi
tidak sama, yaitu bunga dan tingkat diskonto. Perbedaan utama
antara keduanya adalah tingkat diskonto digunakan untuk produk
jangka pendek, seperti treasury bill, sertifikat deposito, promissory
notes, dan commercial paper. Produk-produk tersebut biasanya
jatuh tempo dalam 30 hari, 90 hari dan 270 hari. Produk tersebut
juga kadangkala dijual pada harga diskon sehingga disebut efek
dijual dengan diskon atau discount securities.
Tingkat bunga umumnya digunakan untuk produk jangka
menengah dan jangka panjang (bukan jangka sorong ya bro)
termasuk produk pasar modal (saham dan obligasi). Namun jangan
salah, tingkat bunga juga digunakan untuk jangka pendek. Dipasar
uang dengan sama-sama jangka pendek, perbedaan antara bunga
dengan diskonto adalah tingkat bunga penghitungan dan
membayar bunga dibelakang. Sedangkan untuk diskonto bunga
dibayar/dipotong dimuka yaitu pada saat terjadinya transaksi.
Misalnya, pada 1 Januari 2014 ente menaruh uang senilai Rp. 100
juta dalam deposito tiga bulan dengan tingkat bunga bersih 8% p.a
dan bunga dihitung dengan basis 30/360. Saat jatuh tempo uang
ente akan menjadi Rp. 102 juta karena mendapatkan bunga 2%
(8% X 3/12 ). Artinya yield yang diperoleh sebesar 2% per trhee
month atau 8%. Jika seseorang memilih diskonto sebesar 8% p.a
untuk periode yang sama , maka yang dibayar diawal sebesan 98%
98
atau senilai Rp. 98 juta. Pada saaat jatuh tempo 3 bulan, dia akan
menerima 100% yaitu Rp. 100 juta. Yield yang diperoleh sebesar
2.04% yaitu ( 2%/98%) per 3 bulan atau sebesar 8.16% p.a.

Dengan kesimpulan yang satu membayar sebesar 100% untuk


mendapatkan 102%, dan satunya membayar 98% untuk mendapat
100% dengan periode waktu yang sama dengan bunga yang
diterima juga sama yaitu 2%, tetapi berbeda pada yield yaitu 8%
p.a dan 8.16% p.a.
Jika besar suku bunga pinjaman (diskonto) adalah d, maka
besar sisa uang yang diterima adalah:
M S
S = M – dM = M(1-d), Atau d 
 M 
100%

Contoh 2.19.
Pak Susilo hanya menerima Rp. 4.500.000,- dari pinjaman sebesar
Rp. 5.000.000,-. berapa besar diskonto pinjaman itu?
M S  5.000.000  4.500.000 
Jawab : S  M 1  d  atau d  100%   100%   10%
 M   5.000.000 

Contoh 2.20.
Ali meminjam uang dengan diskonto 30% setahun. Jika ia
menerima uang itu sebesar Rp. 10.000.000,-, berapa besar
pinjaman yang ia terima?
 S   Rp.10.000.000 
Jawab : S  M 1  d  Atau M     Rp.14.285.714,29
1  d   1  0,30 

2.9. Jenis Bunga Tunggal


Apabila seseorang memiliki modal, kemudian modal tersebut
“dijalankan” selama jangka waktu tertentu, maka ia akan

99
mendapatkan laba/keuntungan yang besarnya tertentu pula. Besar
kecilnya keuntungan ini pada umumnya tergantung pada
Besar/kecilnya modal yang dijalankan dalam jangka waktu tertentu
dengan persentase keuntungan yang diperoleh.
Demikian pula halnya apabila pemilik modal tidak
menjalankan usahanya sendiri, melainkan dengan cara
meminjamkannya, maka tetaplah pemilik modal itu mendapatkan
laba. Jadi setelah jangka waktu tertentu si peminjam harus
mengembalikan modal berikut biaya lainnya. Biaya inilah yang
biasa kita sebut sebagai bunga. Jadi bagi si peminjam jumlah uang
yang harus dikembalikan adalah Modal + bunga.
Terdapat dua system di dalam perhitungan bunga, yaitu ; bunga
tunggal, dan bunga majemuk. Didalam system bunga tunggal,
bunga yang dihasilkan pada akhir satu priode, dihasilkan dihitung
berdasarkan simpanan pokok, sehingga besarnya bunga adalah
tetap.
Dalam system bungan tungga dibedakan atas:
1. Bunga Tunggal Biasa : Dihitung Berdasarkan 1 Tahun 360 Hari
2. Bunga Tunggal Eksak: 1 Tahun 365 Hari
3. Khusus Tahun Kabisat 1 Tahun 366 Hari

2.9.1 Waktu Pinjaman


Dalam perhitungan bunga tunggal, waktu pinjaman dibedakan atas
waktu rata-rata dan waktu eksak.
100
Waktu Rata-Rata ditentukan dengan menetapkan: 1 Bulan = 30
hari, sehingga perhitungan hari dirumuskan dengan cara:
H = (30 - X) +30.N + Y,
X, Y = Waktu Awal Dan Akhir Pinjaman
Contoh 2.21.
Tentukan lama pinjaman dari tgl 15 Juli sampai 22 Desember
1993.
Jawab :
H = (30 - X) + 30n + Y = (30 – 15) + 30. (4) + 22 = 157
Waktu Eksak menetapkan banyak hari dalam 1 Bulan Sesuai isi
Kalender

101
B U L A N
Tgl Ja Fe Ma Ap Me Jun Jul Ags Sep Ok Nop Des
1 32 60 91 121 152 182 213 244 274 305 335
2 33 61 92 122 153 183 214 245 275 306 336
3 34 62 93 123 154 184 215 246 276 307 337
4 35 63 94 124 155 185 216 247 277 308 338
5 36 64 95 125 156 186 217 248 278 309 339
6 37 65 96 126 157 187 218 249 279 310 340
7 38 66 97 127 158 188 219 250 280 311 341
8 39 67 98 128 159 189 220 251 281 312 342
9 40 68 99 129 160 190 221 252 282 313 343
10 41 69 100 130 161 191 222 253 283 314 344
11 42 70 101 131 162 192 223 254 284 315 345
12 43 71 102 132 163 193 224 255 285 316 346
13 44 72 103 133 164 194 225 256 286 317 347
14 45 73 104 134 165 195 226 257 287 318 348
15 46 74 105 135 166 196 227 258 288 319 349
16 47 75 106 136 167 197 228 259 289 320 350
17 48 76 107 137 168 198 229 260 290 321 351
18 49 77 108 138 169 199 230 261 291 322 352
19 50 78 109 139 170 200 231 262 292 323 353
20 51 79 110 140 171 201 232 263 293 324 354
21 52 80 111 141 172 202 233 264 294 325 355
22 53 81 112 142 173 203 234 265 295 326 356
23 54 82 113 143 174 204 235 266 296 327 357
24 55 83 114 144 175 205 236 267 297 328 358
25 56 84 115 145 176 206 237 268 298 329 359
26 57 85 116 146 177 207 238 269 299 330 360
27 58 86 117 147 178 208 239 270 300 331 361
28 59 87 118 148 179 209 240 271 301 332 362
29 … 88 119 149 180 210 241 272 302 333 363
30 … 89 120 150 181 211 242 273 303 334 364
31 … 90 … 151 … 212 243 … 304 … 365

102
Catatan: Untuk tahun kabisat maka bulan februari hanya sampai
tanggal 29, berarti pada tabel berlaku sejak 1 Maret dimulai
nomor urut 61 sampai tanggal 31 Desember dengan nomor
urut 366, berarti setiap kolom ditambah 1
Contoh 2.22. Tentukanlah:
a. waktu eksak suatu pinjaman dari tgl 17 Februari sampai 15
Desember 1991.
b. waktu eksak suatu pinjaman dari tgl 17 April sampai 23
Oktober 1992.
Jawab : a. H = 349 – 48 = 301
b. H = (296 + 1) - (107 + 1) = 198
Contoh 2.23.
Uang Rp. 5.000.000,- dipinjam dari tgl 23 Maret 2004 – 15
September 2009 dengan suku bunga tunggal 2%/bulan. tentukan
besar pinjaman jika digunakan sistem:
a. Waktu rata-rata
b. Waktu eksak
Jawab: Banyak hari untuk:
a. Waktu rata-rata: h = (30-23)+9.30+4.360+8.30+15 = 1972
b. Waktu eksak: h = 366-(82+1)+365+365+365+366+258 =
2002 hari
Besar pinjaman:
a. 5.000.000,- + 1972(2/30)% (5.000.000) = 11.573.333
b. 5.000.000,- + 2002(2/30)% (5.000.000) = 11.673.333
2.10
103
Bunga Majemuk
(Bunga berbunga)

Apabila suatu modal diperbungakan, pada akhir satu jangka


waktu maka modal itu menghasilkan bunga, bunga ini dapat
diambil, dapat juga tidak diambil, andaikan bunga itu tadak
diambil maka bunga itu dapat ditambahkan pada modal, sehingga
bunga itu sendiri pada akhir jangka waktu berikutnya
menghasilkan bunga pula. Apabila perkembangan suatu modal
diperhitungkan secara demikian dikatakan bahwa modal itu
diperbungakan atas dasar bunga majemuk. bunga majemuk adalah
sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai
bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih
rumit. rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada
pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya, kelengkapan bagian-
bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi,
phyllotaxy) dan lain-lain. Susunan bunga majemuk juga biasa
disebut dengan istilah perbungaan atau infloresens (inflorescence).
dalam percakapan sehari-hari, sebagian perbungaan disebut
sebagai "bunga" saja (atau variasinya), terlebih bila susunannya
rapat atau kuntum-kuntum bunganya kecil-kecil, seperti misalnya
bunga kenikir dan bunga kelapa (disebut mayang).

104
Misalkan pinjaman awal M, suku bunga majemuk i%, waktu n
periode.
M1 = M + iM = M (1 + i)
M2 = M1 + iM1 = M1 (1+i) = M(1+i)(1 + i)= M(1+i)2
M3 = M2 + iM2 = M2(1+i) = M(1+i)2(1 + i)= M(1+i)3
.

Mn = M (1 + i)n
M
n = besar modal setelah n periode
M 
log n 
n  M  periode waktu
log(1  i )

M   Mn 
log n 
jika C M  , maka i   n
 M
 1100%

n

i = suku bunga majemuk


Contoh 2.24.
a. Pinjaman sebesar Rp. 3.000.000,- dengan suku bungan
majemuk 12%/tahun. Berapa lama uang tsb disimpan agar
menjadi Rp. 7.000.000,-
b. Pinjaman sebesar Rp. 10.000.000,- ditabung selama 4 tahun.
Berapa besar suku bunga/tahun pinjaman itu sehingga uang itu
menjadi Rp. 23.000.000,-
Jawab:
 7.000.000 
log 
a. n  3.000.000 
 7,476 tahun
log(1  0,12)

105
 23.000.000 
b. i   4
 10.000.000
 1100%  23,15%

Di lain pihak, jika penggabungan bunga tidak perperiode waktu n,


1
melainkan periodenya dipercepat menjadi m dari periode waktu n,
n
k  mn
maka jumlah periode penggabungan menjadi 1 , sehingga
m
mn
 i 
M n  M 1  
 m 
, atau
m m
in

M n  M 1 

i i
m
 , di mana lim
m 
 i i
 1    e
 m
, sehingga jika penggabungan

bunga dilakukan terus menerus, maka:


Mn = M.ein

Contoh 2.25.
a. Menjadi berapakah modal Rp. 1.000.000,- ditabung dengan
suku bunga majemuk 15%/tahun selama 10 tahun?
Jawab: M10 = 1.000.000 (1 + 0,15)10 = Rp. 4.045.557,7

b. Berapa lama modal sebesar Rp. 5.000.000,- ditabung dengan


suku bunga 12% setahun agar menjadi Rp. 9.000.000,-?
 9.000.000 
log 
Jawab: n  5.000.000   5,18 tahun
log1  0,12

c. Berapa persen modal Rp. 10.000.000,- ditabung 5 tahun agar


menjadi rp. 17.000.000,-
 17.000.000 
Jawab: i   5
 10.000.000
 1100%  11,20%

Contoh 2.26.

106
Modal Rp. 25.000.000,- ditabung 7 tahun dengan suku bunga 18%
pertahun. berapa besar modal setelah 7 tahun jika periode
penggabungan adalah:
a. setiap 1 tahun,
b. setiap 4 bulan, dan
c. secara kontinu
Jawab: a. M7 = 25.000.000 (1+0,18)7.1 = Rp. 79.636.847
7.3
 0,18 
b. M7 = 25.000.000 1 
 3 
 = Rp. 84.989.090,-
c. M7 = 25.000.000  2,718... 7.( 0,18) = Rp. 88.135.537,-

2.11Deposito (simpanan berjangka)

Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito


berjangka, merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang
biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin
oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
dengan persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka
waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik
nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh
temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau
12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo,
maka akan kena penalti. Ada 3 jenis deposito berupa, yaitu
Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Deposito On-Call
(Pengertian deposito dan jenisnya). Deposito juga dapat
diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO

107
(Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis
setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya.
Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan
biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau
dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada
periode berikutnya.

Deposito adalah produk simpanan di bank yang


penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada
waktu tertentu saja. Tidak seperti tabungan yang bisa ditarik kapan
saja, maka dalam deposito tidaklah demikian. Kalau kamu
memaksa untuk menarik uang atau dana tersebut sebelum waktu
jatuh tempo maka biasanya kan dikenakan potongan. Bunga
deposito umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga
tabungan. Ini karena uang kamu akan dikunci selama jangka waktu
tertentu, sehingga pihak bank merasa perlu untuk menjanjikan
suku bunga yang lebih tinggi dibanding suku bunga pada rekening
tabungan. Hal inilah yang menjadi daya tarik dari deposito.

2.11.1 Jenis-jenis Deposito

Deposito   adalah simpanan yang penarikannya hanya bisa


dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang teleh
diperjanjikan antara deposan dan pihak bank. Mengingat simpanan
uang atau dana hanya bisa dicairkan ketika jatuh tempo oleh pihak
yang namanya tercantum dalam bilyet deposito sesuai dengan
tanggal jatuh temponya, maka deposito ini merupakan simpanan
108
atas nama baik itu perorangan maupun lembaga, yang artinya di
dalam bilyet deposito tercantum nama perorangan atau nama
lembaga si pemilik deposito berjangka. Pengambilan atau
penarikan bunga deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta
asing, umumnya diterbitkan oleh bank devisa. Penerbitan deposito
berjangka dalam valas umumnya diterbitkan dalam valas yang
kuat, misalnya seperti US dollar, DM Jerman, Yen Jepang ataupun
mata uang yang kuat lainnya.

Sertifikat deposito adalah deposito yang diterbitkan dengan


jangka waktu 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Sertifikat
deposito ini diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Yang
artinya didalam sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang
ataupun badan hukum tertentu. Disamping itu sertifikat deposito
bisa diperjualbelikan atau dipindah tangankan pada pihak lain.
Pencairan bunga dari sertifikat deposito bisa dilakukan di muka,
tiap bulan atau tiap jatuh tempo, baik itu tunai maupun non tunai.

Deposito on Call adalah deposito digunakan untuk deposan


yang memiliki jumlah uang atau dana dalam jumlah besar dan
sementara waktu belum digunakan. Penerbitan deposito on Call ini
mempunyai jangka waktu minimal 7 hari dan maksimal atau paling
lama kurang dari 1 bulan. Jenis deposito ini diterbitkan atas nama.
Pencarian bunganya dapat dilakukan pada saat pencairan deposito
on call. Tapi, sebelumnya sudah memberitahukan Bank penerbit
bahwa yang bersangkutan akan mencairkan Deposito on Call-nya.

109
Besarnya bunga Deposito on Call umumnya dihitung perbulan dan
untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih
dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak Bank.

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok


Perbankan Indonesia “Deposito adalah simpanan pihak ketiga
kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
dengan bank yang bersangkutan. Menurut Undang-undang No. 10
tahun 1998 tentang Perbankan Indonesia “Deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.” 

2.11.2 Jenis Deposito   


Deposito dapat dibedakan atas:
1)  Deposito Berjangka (Time Deposit) 
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang
duiperjanjikan antara deposan dan bank. Deposito berjangka
merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka waktu
tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi
mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan s/d 24 bulan.
Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun
lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama
seseorang atau lembaga sipemilik deposito berjangka. Penarikan
bunga deposito berjangka dapat dilakukan secara tunai maupun

110
pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari
jumlah bunga yang diterimanya.

Untuk menarik minat masyarakat, pihak bank dapat


memberikan berbagai insentif seperti hadiah atau ransangan.
Insentif biasanya diberikan untuk jumlah nominal yang besar baik
berupa bunga khusus maupun insentif  seperti hadiah atau cendera
mata lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang
loyal terhadap bank tersebut. Artinya deposito berjangka dengan
nominal besar dan terus dipertahankan untuk jangka waktu yang
relatif lama. 

2)  Deposito Automatic Roll Over 


Deposito automatic roll over adalah suatu bentuk lain dari
deposito berjangka dimana simpanan masyarakat (dalam bentuk
deposito) yang telah jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang
diperjanjikan, namun pihak deposan belum mengambilnya maka
secara otomatis terhadap simpanan tadi dilakukan perpanjangan
waktu tanpa menunggu persetujuan dari deposan. 

3)  Sertifikat Deposito 
Sertifikat deposito merupakan hasil pengembangan dari
deposito berjangka. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka
yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan. Agar simpanan ini
dapat diperjualbelikan dengan mudah maka penarikan pada saat
jatuh tempo dapat dilakukan atas unjuk, sehingga siapapun yang

111
memegang bukti simpanan tersebut dapat menguangkannya pada
saat jatuh tempo. Hal lain yang menjadi ciri dari sertifikat deposito
adalah dalam hal pembayaran bunganya. Apabila deposito
berjangka bunga dibayarkan setelah dana mengendap, maka bunga
sertifikat deposito ini dibayarkan dimuka yaitu pada saat nasabah
menempatkan dananya dalam bentuk deposito. 

4)  Deposit on Call 
Deposit on call adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dengan pemberitahuan lebih dahulu dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara pihak bank
dengan nasabah. Deposit on call biasanya digunakan oleh nasabah
yang tidak setiap saat perlu menarik dananya dan keperluan
penarikan dana itu dapat diprediksi oleh nasabah dalam jangka
waktu tertentu. 

2.11.3 Fungsi dan Manfaat Deposito 


Fungsi deposito dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: 
1.  Fungsi Intern 
Maksudnya fungsi deposito ini sangat strategis dalam membantu
kegiatan operasional bank khususnya ruang lingkup bank itu
sendiri. Jenis simpanan ini merupakan salah satu sumber utama
modal bank yang praktis penggunaannya karena mempunyai limit
waktu. Deposito ini bagi suatu bank berfungsi untuk memenuhi

112
kebutuhan modal suatu bank, dan disamping itu juga membantu
menjaga posisi likuiditas bank. Kebutuhan akan modal kerja suatu
bank harus selalu dipenuhi setiap saat sehubungan dengan salah
satu fungsi utamanya yakni sebagai lembaga yang menyalurkan
dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau sebagai lembaga
pemberi kredit.

2.  Fungsi Ekstern 
Fungsi ekstern ini dikaitkan dengan fungsi yang ada diluar
perusahaan bank yakni sebagai lembaga yang bergerak dalam
bidang jasa yang memeperlancar arus pembayaran uang. Dalam
upaya mencapai tujuan pembangunan nasional diharapkan lembaga
perbankan dapat berperan dalam mendukung peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan
perkembangan erekonomian nasional maupun internasional yang
senantiasa bergerak cepat disertai tantangan yang semakin luas,
untuk itu bank harus mampu menghadapi persaingan yang sehat
dan efisien. Depositi ini merupakan sarana penghimpunan dana
dalam jumlah yang besar, dengan demikian pemerintah sangat
mengharapkan inisiatif dari masyarakat untuk menanamkan dana
yang lebih ini melalui deposito demi meununjang pembangunan
yang senantiasa membutuhkan dana yang relatif besar. 

Manfaat deposito adalah sebagai berikut:  


Setiap bank tentunya menginginkan memperoleh simpanan
masyarakat dalam jumlah yang besar, dengan banyaknya simpanan
113
masyarakat di bank, maka bank akan dapat memenuhi kebutuhan
dari nasabah yang dapat memberikan lebih banyak pinjaman
kepada mereka yang membutuhkan. 
Dalam proses deposito dikenal beberapa istilah seperti
berikut:
Nilai tunai: ialah Besar modal awal simpanan
Nilai akhir: Besar modal akhir
Nilai Valuta: Hari pengambilan modal kembali
Dari rumus Mn = M (1 + i)n maka
M = Mn (1 + i)-n, faktor (1 + i)-n disebut nilai tunai.

Pada umumnya, sebelum memutuskan untuk bergabung dalam


bank dan memiliki rekening deposito, ada baiknya bila kita
mengetahui dan mengerti perhitungan bunga yang akan kita terima
dari rekening deposito terlebih dahulu. Semakin tinggi dana yang
depositokan akan memberikan bunga yang tinggi pula, namun
penabung akan dikenai potongan pajak untuk nominal dana
tertentu. Biasanya nominal pembatas yang membuat bunga
deposito kita akan terpotong pajak misalnya sebesar Rp7,5juta
dengan persentase pajak sebesar 20%. Dalam kaitan ini,
bagaimana cara kita mengetahui keuntungan yang akan kita
dapatkan dari deposito yang kita lakukan? Sebagai contoh akan
diilustrasikan contoh kasus sebagai berikut:

Ali dan Ahmad adalah saudara kembar yang sama-sama


memiliki kelebihan dana dan sama-sama ingin menyimpan

114
kelebihan dana mereka pada rekening deposito. Namun, kelebihan
dana milik Ali dan Ahmad nominalnya tidak sama. Ali memiliki
kelebihan dana sebesar Rp5.000.000,00, sedangkan Ahmd
memiliki kelebihan dana Rp10.000.000,00. Saudara kembar ini
ingin menyimpan dananya dengan tenor 3 bulan. Bunga yang
ditetapkan oleh bank untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan
adalah 7,5%. Belum genap 3 bulan dana mereka tersimpan dalam
rekening deposito, mereka ingin mengkalkulasi bunga yang akan
didapatnya dari penyimpanan dana mereka. Perhitungannya dapat
dilakukan secara sederhana dengan menggunakan rumus berikut:

Bunga Deposito untuk Simpanan Kurang dari Rp7.500.000,00


(masa tenor dalam bulan)
Bunga deposito = Jumlah uang simpanan x Bunga per tahun x
Tenor : 12

Bunga deposito untuk simpanan lebih dari sama dengan


Rp7.500.000,00 (masa tenor dalam bulan)
Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80%
x Tenor : 12

Catatan: 80% yang terdapat pada rumus mencari bunga deposito


untuk simpanan lebih dari Rp7.500.000,00 di atas adalah
persentase dari keuntungan yang sudah dikurangi dengan
persentase pajak sebesar 20%. Misalkan bunga deposito
untuk tenor 12 bulan adalah 7,5% maka bunga deposito
yang jumlah dana simpanannya lebih dari Rp7.500.000,00
115
secara riil harus dikurangi dengan 20% dari 7,5% yaitu
sebesar 1,5%. Sehingga, bunga riil yang akan diterima pada
deposito tenor 12 bulan dengan jumlah simpanan di atas
Rp7.500.000,00 adalah 6%.

Perhitungan bunga deposito milik Ali:


Bunga deposito (per bulan) = Rp5.000.000 x 7,5% x 3 : 12 =
Rp93.750,00

Perhitungan bunga deposito milik Ahmad:


Bunga deposito (per bulan) = Rp10.000.000 x 6% x 3 : 12 =
Rp150.000,00

Dengan demikian, dapat dilihat pengumpulan bunga deposito per


bulan yang akan di terima Ali dan Ahmad setiap bulannya selama
3 bulan (sesuai dengan tenor mereka). Ali akan mendapatkan
bunga deposito selama tiga bulan sebesar Rp93.750,00 dan Ahmad
akan mendapatkan bunga deposito per bulan mencapai
Rp150.000,00.

Perhitungan bunga ini juga bisa didapatkan dalam perhitungan


waktu harian. Rumusnya hampir sama dengan bunga deposito
dalam tenor Bunga Deposito untuk Simpanan Kurang dari
Rp7.500.000,00 (masa tenor dalam hari)
Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x
jumlah hari : 365

116
Bunga Deposito untuk Simpanan Lebih dari Sama Dengan Rp
7.500.000,00 (masa tenor dalam hari)
Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80%
x jumlah hari : 365

Mengambil contoh kasus yang sama, apabila saudara kembar Ali


dan Ahmad sama-sama ingin mengetahui bunga yang akan
mereka dapatkan setiap harinya – dengan asumsi 1 bulan sama
dengan 30 hari dan 1 tahun sama dengan 365 hari – maka kita akan
dapat mengkalkulasikan bunga deposito keduanya dalam
perhitungan rumus sebagai berikut

Perhitungan bunga deposito milik Ali:


Bunga deposito (per hari) = Rp5.000.000 x 7,5% x 90 : 365 =
Rp92.465,75

Perhitungan bunga deposito milik Ahmad:


Bunga deposito (per hari) = Rp10.000.000 x 6% x 90 : 365 =
Rp147.945,21

2.12Rente (cara menabung dengan mencicil antara dua hari


valuta, sehingga membentuk deret)
Rente adalah rentetan modal yang dibayarkan/diterima pada
setiap jangka waktu tertentu yang tetap besarnya. Jika seseorang
menyimpan sejumlah uangnya setiap awal bulan di bank dengan
jumlah uang yang sama, dan bank memberikan bunga terhadap
simpanan tersebut. Setelah sekian bulan anda akan menghitung

117
jumlah tabungan yang telah tersimpan. Bila bank tidak membebani
biaya administrasi, dapat seoarng penabung menghitung jumlah
keseluruhan semua uang tabungannya? Untuk menghitung jumlah
tabungan tersebut membutuhkan ilmu tentang yang disebut Rente.
Maka dari itu pengertian rente adalah sederetan modal atau
angsuran yang dibayarkan atau diterima pada setiap jangka waktu
tertentu yang tetap besarnya. Rente dapat dibedakan atas:
a. Rente berdasarkan saat pembayaran angsuran terdiri dari :
    - Rente pra numerando adalah rente yang dibayarkan atau
diterima di awal periode
    - Rente post numerando adalah rente yang dibayarkan atau
diterima di akhir periode.

b. Rente berdasarkan banyaknya angsuran terdiri dari


    - Rente terbatas adalah rente yang jumlah angsurannya terbatas
    - Rente kekal adalah rente yang jumlah angsurannya tidak
terbatas

c. Rente berdasarkan langsung tidaknya pembayaran pertama


terdiri dari :
    - Rente langsung adalah rente pembayaran pertamanya
langsung sesuai peranjian
    - Rente yang ditangguhkan adalah rente yang pembayaran
pertamnya ditangguhkan beberapa periode.

118
2.12.1 Nilai Akhir Rente Pra Numerando
       Rente pra numerando adalah rente yang di bayarkan pada awal
periode, sehingga angsuran terakhir sudah mengalami pembungaan
satu periode.

M 1  i 
n 1

Rumus : Na 
i
, di mana:
      - Na =  Nilai akhir
      - M  =  Modal
      - i    =  Suku Bunga
      - n   =  Jangka Waktu

Contoh 2.27. 
Setiap awalh tahu Nisa menyimpan uang di Bank BCA sebesar
Rp.1.000.000,00. Jika bank memberikan bunga 6%/ tahun,
tentukan uang Nisa setelah menabung 20 tahun!
Jawab:
M = Rp.1.000.000,00
i   = 6%/ tahun = 0,06/tahun
n  = 20 tahun
Na= M(1+i)(1+i)n - 1/i
    =  1.000.000(1+0,06)(1+0,06)20-1/0,06
    = 1.060.000 x (1,0620-1)/0,06
    = 1.060.000 x 2,207135472/0,06

    = Rp. 38.992.726,68
119
Rumus lain yang bisa dengan menggunakan tabel rente adalah
sebagai berikut:
2.12.2 Daftar Nilai Akhir Rente
N a  M  Daftar Nilai Akhir Rente 

 Dengan demikian, soal di atas dengan rumus Na tabel :


     Yang harus pertama kamu lakukan yaitu lebih dahulu harus
menukar dulu tabel matematika mengenai tabel rente. Maka :
 Na= M x Tabel VI kolom 6% dana baris 20
      = 1.000.000 x 38,99272668
      = Rp. 38.992.726,68

Nilai Akhir Rente Post Numerando

      Nilai akhir rente post numerando adalah rente yang dibayarkan


di akhir periode, sehingga angsuran terakhirnya tidak mengalami
pembungaan.
M 1  i 
n 1

Rumus : Na 
i
, di mana:
        - Na = Nilai Akhir
        - M = Modal
        - i    = Suku Bunga
        - n   = Jangka Waktu

Contoh 2.28.

120
Setiap akhir tahun Budi menyimpan uangnya di bank ABC sebesar
Rp. 800.000,00 selama 25 tahun. Jika bank memberikan bunga
5%/tahun, tentukan jumlah simpanan total Budi?
Jawab:
M= Rp 800.000,00
i  = 5%/tahun = 0,05/tahun
n = 25 tahun

Na= M(1+i)n - 1/i


    = 800.000(1+0,05)25-1)/0,05
    = 800.000 x (1,0525-1)/0,05
    = 800.000 x 2,386354941/0,05

    = Rp. 38.181.678,05

cara tersebut juga bisa dilakukan dengan cara tabel rente


Rumus : N a  M  M  Daftar Nilai Akhir Rente 

Contoh soal sama dengan contoh di atas


Jawab:
M= Rp 800.000,00
i  = 5%/tahun = 0,05/tahun 
n = 25 tahun 
Na = M + M x Daftar Nilai Akhir Rente
      = Rp.800.000 + Rp.800.000 x 46,72709882
      = Rp.800.000 + 37.381.679,06
121
      = Rp 38.181.679,06

2.12.3 Nilai Tunai Rente Pra Numerando 


       Nilai tunai rente pra numerando adalah jumlah semua nilai
tunai angsuran  yang di hitung pada awal masa bunga yang
pertama.

M 1  i 1  (1  i 
n

Rumus : Nt 
i

Rumus jika memakai daftar : Nt = M + M(Daftar Nilai unai Rente),


di mana:
        - Nt = Nilai Tunai
        - M = Modal
        - i    = Suku Bunga
        - n   = Jangka Waktu
Contoh 2.29.
Yunus akan mendapat beasiswa pada setiap awal bulan dari negara
sebesar Rp.250.000,00 selama 3 tahun. Jika pemberian itu akan
diberikan sekaligus di awal bulan pertama dengan dikenai bunga
2%/bulan, tentukan besarnya bea siswa total yang diterima Yunus?
Jawab :
M = Rp.250.000
i    = 2%/bulan = 0,02/ bulan 
n   = 3 tahun = 36 bulan 
M (1  i )(1  (1  i )  n
Nt 
i

122
     = 250.000 (1+0,02)(1-(1+0,02)-36/0,02
     = 250.000 (1,02)(1-(1,02)-36/0,02
     = 250.000 (1,02)(1-0,49022315)/0,02
     = 255.000 x 0,50977685/0,02

     = Rp.6.499.654,83
untuk menggunakan rumus daftar bisa anda coba sendiri :D

2.12.4 Nilai Tunai Rente Post Numerando


Nilai tunai rente post numerando adalah  jumlah semua nilai
tunai angsuran  yang di hitung pada akhir masa bunga.
Rumuas : N  M 1  1  i  
n

t
i

Rumus dengan menggunakan daftar nilai tunai rente: Nt =


M(Daftar Nilai Tunai Rente).
Contoh 2.30.
Tiap akhir bulan Yayasan Budi Satria mendapatkan
sumbangan dari Badan Perdamaian Dunia sebesar Rp.5.000.000
selama 3 tahun berturut-turut. Jika sumbangan akan diberikan
sekaligus dan dikenai bunga sebesar 2 %/bulan, tentukan
sumbangan total yang diterima yayasan tersebut
Jawab :
M = 5.000.000
i   = 2%/bulan = 0,02/bulan

123
n  = 3 tahun = 36 bulan

Nt = 5.000.000 (1-(1+0,02)-36)/0,02
     = 5.000.000 (1-(1,02)-36)/0,02
     = 5.000.000 (1 - 0,55207889)/0,02
     = 5.000.000 x 0,447929111

     = 111.982.277,80

2.12.5 Nilai Tunai Rente Kekal


Rente kekal adalah rente yang jumlah angsurannya tidak terbatas.
M
Rumus nilai tunai rente kekal pra numerando: Nt 
i
M

Contoh 2.31.
Setiap awal bulan, Anita akan mendapatkan beasiswa dari PT
UNILEVER sebesar Rp.175.000,00 dalam jangka waktu yang tak
terbatas. PT UNILEVER  tak mau repot. Oleh karena itu beasiswa
akan di berikan sekaligus namun harus dikenai bunga  1%/bulan.
Tentukan beasiswa yang diterima Anita?
Jawab :
M = Rp,175.000,00
i   = 1%/bulan = 0,01/ bulan
Nt= 175.000/0,01+175.000 
    = Rp.17.675.000,00
M
ada juga rumus nilai tunai rente kekal post numerando : Nt 
i

Contoh 2.32.
124
Setiap akhir tahun Yayasan Sutomo akan mendapatkan
sumbangan dari Bank Dunia sebesar Rp.3.500.000,00 dalam
jangka waktu yang tidak terbatas. Jika Bank Dunia akan
memberikan sumbangan sekaligus dengan bunga 17,5%/tahun,
tentukan jumlah sumbangan total yang diterima Yayasan Sutomo?
Jawab :
M= Rp.3.500.000,00
i = 17,5%/tahun = 0,175/tahun

  Nt = Rp.3.500.000,00/0,175
     = Rp. 20.000.000,00
Catatan:
a. rente pranumerando: pembayaran dilakukan pada awal
jangka waktu
b. rente postnumerando: pembayaran dilakukan pada akhir
jangka waktu
jika pembayaran pada setiap awal jangka waktu:
Mn = M (1 + i)n
M1 = M (1 + i): simpanan berjalan 1 angsuran
M2 = M (1 + i)2: simpanan berjalan 2 angsuran, dst
Mn-1 = M (1 + i)n-1: simpanan berjalan (n-1) angsuran
Mn = M (1 + i)n: simpanan berjalan n angsuran
total seluruh simpanan:
RP = M1 + M2 + ...+ Mn
= M(1+i) + M(1+i)2 + ...+ M(1+i)n
125
= M[(1+i) + (1+i)2 + ...+ (1+i)n]
1  i  1  i   1 n

= M 1  i   1 , atau:

RP  M
1  i  1  i  n  1
i

Untuk pembayaran pada setiap akhir jangka waktu:


RA = M0 + M1 + M2 + ...+ Mn
= m[1 + (1+i) + m(1+i)2 + ...+ m(1+i)n]
= m[1 + (1+i) + (1+i)2 + ...+ (1+i)n]
11  i   1
n

= M 1  i   1 , atau:

RA  M
1  i  n
1 
i

126
ANUITAS
(Membayar utang secara mencicil)
Anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian
penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala
pada jangka waktu tertentu. Contohnya adalah bunga yang
diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.

Ada dua jenis anuitas:

1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau


penerimaannya terjadi pada akhir periode, serta
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran
atau penerimaannya dilakukan di awal periode.

Anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian


penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala
pada jangka waktu tertentu. contohnya adalah bunga yang diterima
dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Pada
prinsipnya, bunga anuitas hampir sama dengan bunga efektif yaitu
menggunakan perhitungan bunga yang fair, yaitu bunga dihitung
dari sisa pokok yang belum dibayar. Perbedaan bunga anuitas
dengan bunga efektif adalah pada jumlah angsuran per bulannya.
Dalam hal ini, bunga efektif, angsuran menurun sejalan dengan
berkurangnya bunga; sedang dalam bunga anuitas angsuran dibuat
127
sedemikian rupa agar sehingga tiap bulannya jumlahnya tetap.
Seperti bunga efektif, bunga anuitas biasanya dipakai pada
perhitungan kredit jangka panjang misalnya KPR atau kredit
usaha. Prinsip dari bunga anuitas yaitu angsuran per bulannya
tetap, dan bunga dihitung berdasar pokok yang belum dibayar.

Pernahkah anda menghitung sendiri cicilan yang harus dibayar


setiap bulan jika akan membeli rumah dengan cara angsuran?
Dapatkah anda menghitung sisa pinjaman anda, jika sudah
mencicil selama n tahun dari pembayaran rumah yang anda cicil?
Maka dari itu untuk menjawab semua pertanyaan dan mengatasi
masalah anda tentang pertanyaan tersebut kita pelajar mengenai
Anuitas.
Dengan kata lain, anuitas dimaknai sebagai sejumlah
pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang dibayarkan setiap
jangka waktu tertentu, dan terdiri atas bagian bunga dan bagian
angsuran. Hal ini dapat dirumuskan dengan cara berikut:
Anuitas adalah jumlah dari angsuran dan bungan yang diperoleh.
Atau dirumuskan dengan An = an + bn. Dalam hal ini An  A1 1  i  , di
n 1

mana                                              
An = Angsuran ke-n
A1 = Angsuran ke -1
i    = Suku Bunga
Contoh 2.33.

128
Pinjaman Hamzah akan dilunasi dengan sistem anuitas
bulanan. Jika besarnya anuitas Rp.400.000,00. Maka tentukanlah
bunga ke-5 jika angsuran ke-5 adalah Rp.315.000,00,-
Jawab :
A= 400.000
b5= 315.000

A= A5+B5
400.000 = An + 315.000
          A5= 400.000 - 315.000
               = 85.000
Hubungan anuitas dengan angsuran pertama dirumuskan sebagai :
An  A1 1  i 
n 1

Keterangan :
A = Anuitas
A1 = Angsuran Pertama
i     = Suku Bunga
n    = Jangka waktu
Contoh 2.34.
Anisa bersama suaminya berencana mengambil rumah di suatu
VILLA dengan harga Rp.250.000.000,00. Anisa hanya memiliki
uang muka Rp.100.000.000,00. Sisanya akan di cicil dengan
sistem anuitas tahunan selama 10 tahun dengan suku bunga
18%/tahun. Tentukan nilai anuitasnya !
Jawab :

129
M = 250.000.000 - 100.000.000 = 150.000.000
n   = 10 Tahun
i   = 18%/tahun = 0,18 / tahun
A = M.i/ 1-(1+i)-n
A = 150.000.000 x 0.18 / 1-(1+0,18)-10
A = 27.000.000 / 1 - 1,18 -10
A = 27.000.000/0,808935533
A = 33.377.196,20
2.13.1 Perhitungan Besar Sisa Pinjaman Anuitas
Sering kali pada pelaksanaan system anutas memerlukan
penentuan sisa pinjaman anuitas tersebut. Dalam hal ini, ada 4 cara
untuk menentukan sisa pinjaman anuitas sebagai berikut:
m 1
Cara 1 : Besar sisa bunga ke n adalah bungan ke i atau:
 m 1
S m  b ke 
 i 
 , di mana:
Sm= Sisa bunga ke m, dan i = besar suku bunga.

Cara 2 : Penentukan sisa pinjaman anuitas dapat juga dilakukan


dengan:
S m  M   a1  a1 x daftar nilai akhir kolom i% baris (m - 1) , di mana: Sm =Sisa
bunga ke m; dan M  = Modal; serta a1 = Angusuran pertama
Cara 3 : Cara lain untuk menentukan sisa pinjaman anuitas dapat
juga dilakukan dengan:
S m  a1  daftar nilai akhir rente kolomi% baris (n - 1) - daftar nilai akhir rente kolomi% baris (m - 1 , di
mana: Sm = Sisa bunga ke m; dan a1  = angsuran pertama

130
Cara 4 : Penentuan sisa pinjaman anuitas dapat juga dilakukan
dengan rumus:
S m  A daftar nilai tunai rente kolom i% baris (n - m  , di mana: Sm = Sisa bunga ke m;
A = Anuitas
Contoh 2.35.
Hutang Arnold sebesar Rp.10.000.000,00 dengan anuitas Rp
510.192,59, akan di lunasi dengan sistem anuitas bulanan dengan
suku bunga 3%/bulan selama 2,5 tahun. Tentukan Besarnya sisa
pinjaman ke 10 bulan?
Jawab :
B1 = M x i
      = 10.000.000 x 0,03
      = 300.000
A1 = AN-B1
      = 510.192,59 - 300.000
      = 210.192,59
A11 = A1 ( 1+i)11-1
        = 210.192,59 ( 1+0,03)10
        = 210.192,59  x 1,343916379

        = 282.481,26
B11 = AN - A11
       = 510.192,59 - 282.481,26
       = 227.711,33
S10 = B11/i
131
       = 227.711,33/0,03

       = 7.590.377,67

Selanjutnya, dapat dibedakan dua jenis Anuitas sebagai berikut:

1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau


penerimaannya terjadi pada akhir periode, serta
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran
atau penerimaannya dilakukan di awal periode.

Untuk perhitungan anuitas membutuhkan Tabel Rencana


Angsuran berikut.

Tabel Rencana Angsuran


periode hutang anuitas (a) hutang
suku bunga (i angsuran
waktu awal akhir
%) utang
i m mi a-mi m-(a-mi)
ii m(1+i)-a [m(1+i)]i. a-[m(1+i)]i [m(1+i)-a]
. . . . .
. . . . .
. . . . .
n a n  a1 1  i 
n 1

an = a1(1+i)n-1 = (a-mi)(1+i)n-1
m = a1 + a2 + ... + an = a1(1+(1+i)+(1+i)2+ ...+(1+i)n

132
 1.(1  i ) n  1) 
= a1 
 (1  i )  1 


 (1  i ) n  1)  Mi
jadi: M  a1 
 i


, atau: a 1 
(1  i ) n  1

jika a = a1+mi, maka:


Mi 1  i 
n
Mi
A  Mi 
(1  i ) n  1 , atau A
(1  i ) n  1 , atau
1  i  n  1 Mi
1  i  n  a1 1  i  n
M A
i (1  i ) n , atau A
(1  i )  1
n

A  A 
jadi: a1 
1  i  n , atau: i   n
 a1
 1  x100%

, atau:
 A 
log 
 a  Mi 
n
log1  i 

Contoh 2.36.
Sepeda motor Honda seharga Rp. 20.000.000,- dibayar pak ali
membayar dengan uang muka sebesar Rp. 5.000.000,- dan sisanya
dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000,- berapa lama hutang ini
lunas jika dikenakan suku bunga majemuk sebesar 3% perbulan.
tunjukkan dengan tabel rencana angsuran.
Jawab:

periode hutang
waktu awal aniutas = rp. 1000000
bunga
3% angsuran
1 15000000 450000 550000
2 14450000 433500 566500
3 13883500 416505 583495
4 13300005 399000.2 600999.85
5 12699005 380970.2 619029.846
6 12079975 362399.3 637600.741
133
7 11442375 343271.2 656728.763
8 10785646 323569.4 676430.626
9 10109215 303276.5 696723.545
10 9412492 282374.7 717625.251
11 8694866 260846 739154.009
12 7955712 238671.4 761328.629
13 7194384 215831.5 784168.488
14 6410215 192306.5 807693.542
15 5602522 168075.7 831924.349
16 4770597 143117.9 856882.079
17 3913715 117411.5 882588.542
18 3031127 90933.8 909066.198
19 2122061 63661.82 936338.184
20 1185722 35571.67 964428.329
21 221294 6638.821 993361.179
22 -772067 -23162 1023162.01

Dengan menggunakan program Excell, hasil perhitungan


pada tabel angsuran tampak bahwa pada bulan ke 21 hutang hanya
tinggal Rp. 221, 294. karena tetap dibayar sebesar Rp. 1000.000,-
dengan terlebih dahulu membeyar bunga sebesar Rp. 6638, 821,
sehingga angsuran menjadi Rp. 993.361, 179. ini berarti uang
berlebih sebesar Rp.772.067,- (di tabel bertanda negatif).

134
LATIHAN 2

1. Diketahui barisan aritmatika 1,5,9,13,….. Tentukan suku ke-


n?
2. Tentukan jumlah 120 suku pertama dari barisan aritmatika :
1,5,9,13,…..
3. Tentukan suku 150 dari barisan 5, 10, 15, ...
Suku berapa dari 3, 7, 11, ... besarnya 539.
4. Tentukanlah nilai:
a. suku 1125 dari barisan 3, 6, 12, ...
b. u125 jika u16 = 106 dan u36= 246
5. Tentukan jumlah 1250 suku pertama dari deret 3 + 9 + 15 + ...
6. Hitung jumlah semua bilangan di antara 1 dan 2500 yang
habis dibagi 9.
7. Tiga bilangan membentuk barisan aritmetika. Jumlah dan hasil
kali ketiga bilangan masing-masing 51 dan 4641. Tentukan
ketiga bilangan itu.
8. Tiga bilangan membentuk barisan geometri. jumlah dan hasil
kali ketiga bilangan masing-masing 90 dan 25530. Tentukan
ketiga bilangan itu.
9. Di antara bilangan 11 dan 95 disisipkan sebelas bilangan bulat
sehingga membentuk barisan aritmatika. Tentukan beda,
bentuk barisan, dan jumlah 125 suku pertama deret tersebut.
10. Di antara bilangan 3 dan 12.582.912 disisipkan sepuluh
bilangan bulat sehingga membentuk barisan geometri.
135
Tentukan: rasio, bentuk barisan, dan jumlah 15 suku pertama
dari deret tersebut.
11. Diketahui suatu modal sebesar Rp 125.000.000,- dengan
suku bunga 5% pertahun. Tentukan besarnya bunga tunggal
tersebut untuk jangka waktu: a. 7 bulan, dan b. 120 bulan
12. Pak Eko meminjam modal di bank sebesar Rp
15.605.000,- yang harus dilunasi dalam jangka waktu duau
12
tahun dengan besar pengembalian 7 kali dari besarnya
pinjaman semula. Tentukan besarnya bunga perlima bulan.
13. Hitung waktu rata-rata dari tanggal 11 Maret 2013 sampai
27 September 2020.

14. Hitung waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2010


sampai 13 Novenber 2027.
15. Hitung waktu eksak dari tanggal 13 Januari 20015 sampai
26 Oktober 2025.
16. Tentukan bunga tunggal pinjaman rp. 113.000.000,- jika
suku bunga perbulan 3% untuk 111 bulan
17. Modal sebesar M dengan suku bunga tunggal 11%
setahun. Berapa lama modal dibungakan agar menjadi 11 kali
lipat.
18. Modal sebesar M dikenakan suku bunga tunggal selama
4,3 tahun. Jika modal itu menjadi 13 kali lipat, berapa suku
bunga tunggal itu?

136
19. Pak Dani menerima Rp. 57.567.000,- dari pinjaman
sebesar Rp. 65.000.000,-. berapa besar diskonto pinjaman itu?
20. Anisah meminjam uang dengan diskonto 170% setahun.
Jika ia menerima uang itu sebesar Rp. 135.000.000,-, berapa
besar pinjaman yang ia terima?
21. Tentukan waktu rata-rata lama pinjaman dari tgl 17
Februari 2016 sampai 13 Oktober 2023.
22. Tentukanlah waktu eksak suatu pinjaman dari tgl 16
Maret 2015 sampai 15 Desember 2021.
23. Uang Rp. 175.000.000,- dipinjam dari tgl 23 Maret 2016
– 15 September 2020 dengan suku bunga tunggal 3%/bulan.
Tentukan besar pinjaman jika digunakan sistem waktu rata-
rata, dan waktu eksak
24. Pinjaman sebesar Rp. 325.000.000,- dengan suku bungan
majemuk 7%/tahun. Berapa lama uang tsb disimpan agar
menjadi Rp. 400.000.000,-
25. Pinjaman sebesar Rp. 870.000.000,- ditabung selama 5
tahun. Berapa besar suku bunga/tahun pinjaman itu sehingga
uang itu menjadi rp. 1.237.000.000,-
26. Menjadi berapakah modal Rp. 1.665.000.000,- ditabung
dengan suku bunga majemuk 10%/tahun selama 15 tahun?
27. Berapa lama modal sebesar Rp. 5.425.000.000,- ditabung
dengan suku bunga 12% setahun agar menjadi Rp.
9.000.000.000,-?

137
28. Berapa persen modal Rp. 357.128.000.000,- ditabung 5
tahun dengan anuitas Rp. 800.000.000,-an pertama
500.000.000,- dan sehinga uang menjadi Rp.
578.173.000.000,-
29. Modal Rp. 257.525.000.000,- ditabung 11 tahun dengan
suku bunga 12% pertahun. Berapa besar modal setelah 11
tahun itu, jika periode penggabungan adalah setiap: a. 1 tahun,
b. 7 bulan, c. 33 bulan , d. 10 tahun dan e. secara kontinu
30. Setiap awal tahun Selvi menyimpan uang di Bank
sebesar Rp.7.450.000.000,00. Jika bank memberikan bunga
7%/ tahun, tentukan uang Selvi setelah menabung a. 2 tahun,
b. 7 than, c 13 tahun, 100 bulan, d. secara kontinu.
31. Setiap akhir tahun Santoso menyimpan uangnya di bank
sebesar Rp. 8. 750.000.000,00,- Jika bank memberikan bunga
9%/tahun. Tentukan jumlah simpanan total Santosoi, bila
simpanan dilakukan a. 3 tahun, b. 12 tahun, 15 tahun.
32. Arnisah akan mendapat beasiswa pada setiap awal bulan
dari BNI sebesar Rp .500.000,00 selama 4 tahun. Jika
pemberian itu akan diberikan sekaligus di awal bulan pertama
dengan dikenai bunga 3%/bulan, tentukan besarnya bea siswa
total yang diterima Arnisah?
33. Tiap akhir bulan Yayasan Sakinah mendapatkan
sumbangan dari Bank Dunia sebesar Rp.5.000.000.000 selama
6 tahun berturut-turut. Jika sumbangan akan diberikan

138
sekaligus dan dikenai bunga sebesar 3%/bulan, tentukan
sumbangan total yang diterima yayasan tersebut
34. Setiap awal bulan, Farhan akan mendapatkan beasiswa
dari PT UNILEVER sebesar Rp.65.000,000,-00 dalam jangka
waktu yang tak terbatas. Oleh karena itu beasiswa akan di
berikan sekaligus namun harus dikenai bunga  2%/bulan.
Tentukan beasiswa yang diterima Farhan?
35. Setiap akhir tahun Yayasan Amaliah akan mendapatkan
sumbangan dari BRI sebesar Rp.10.000.000,00 dalam jangka
waktu yang tidak terbatas. Jika BRI akan memberikan
sumbangan sekaligus dengan bunga 10,5%/tahun, tentukan
jumlah sumbangan total yang diterima Yayasan tersebut?
36. Suatu Pinjaman akan dilunasi dengan sistem Anuitas
bulanan. Jika besarnya anuitas Rp.500.000,00. Maka
tentukanlah bunga ke-10 jika angsuran ke-7 adalah
Rp.215.000,00,-
37. H idayah bersama suaminya berencana mengambil rumah
di suatu Villa dengan harga Rp.1. 250.000.000,00. Hidayah
hanya memiliki uang muka Rp.900.000.000,00. Sisanya akan
di cicil dengan sistem anuitas tahunan selama 5 tahun dengan
suku bunga 18%/tahun. Tentukan nilai anuitasnya
38. Hutang sebesar Rp.1.542.000.000,00 dengan anuitas Rp
50.000.000, akan di lunasi dengan sistem anuitas bulanan
dengan suku bunga 4%/bulan selama 2 tahun. Tentukan
Besarnya sisa pinjaman ke 18 bulan?
139
39. Sepeda motor Yamaha seharga Rp. 30.000.000,- dibayar
dengan uang muka sebesar Rp. 12.000.000,- dan sisanya
dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.250.000,- Berapa lama
hutang ini lunas jika dikenakan suku bunga majemuk sebesar
3% perbulan. tunjukkan dengan tabel rencana angsuran.
40. Diketahui pinjaman sebesar Rp. 15.630.000.000,-.
Tentukanlah total bunga tunggal dan besar pinjaman, jika
dipinjamkan selama 5 tahun dengan suku bunga pertahun 7%.
41. Pinjaman
sebesar Rp. 7.125.000.000,- dikenakan suku bunga tunggal
eksak 13% setahun. Berapa besar modal itu jika dipinjam dari
tanggal 21 Februari 2013 – 18 November 2018.
42. Berapa bulan
modal sebesar Rp. 5.625.000.000,- dipinjamkan agar modal
menjadi lima kali lipat, jika dikenakan suku bungan majemuk
sebesar 1,5% per bulan.
43. Tentukan besar
suku bunga majemuk per-bulan yang dikenakan terhadap
pinjaman sebesar Rp. 5.985.000.000,- selama 36 bulan
sehingga pinjaman itu akhirnya menjadi Rp. 8.125.000.000,-
44. Modal sebesar
Rp. 1.057.000.000,- ditabung selama 3 tahun dengan suku
bunga majemuk 2% perbulan. tentukanlah besar modal itu jika
bunga ditambahkan: a). setiap 4 bulan, b). 5 bulan, c)secara
kontinu.
140
45. Sepeda motor
Yamaha seharga Rp. 25.000.000,- dibayar dengan uang muka
sebesar Rp. 12.000.000,- dan sisanya dicicil setiap bulan
sebesar Rp. 2.000.000,- berapa lama hutang ini lunas jika
dikenakan suku bunga majemuk sebesar 3% perbulan.
tunjukkan dengan tabel rencana angsuran
46. Berapa bulan
modal sebesar Rp. 8.345.000.000,- dipinjamkan agar modal
menjadi tiga kali lipat, jika dikenakan suku bungan majemuk
sebesar 3% per bulan.
47. Modal sebesar
Rp. 10.995.000.000,- ditabung selama 8 tahun dengan suku
bunga majemuk 1,5 perbulan. Ttentukanlah besar modal itu
jika bunga ditambahkan: a). setiap bulan, b). setiap 3 bulan,
dan c). secara kontinu.

141

Anda mungkin juga menyukai