pada
Tingkat Perguruan Tinggi
Abstrak
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi neurobiologikal yang dicirikan dengan gejala dari kurangnya
perhatian, hiperaktivitas, dan tindakan yang impulsif. ADHD merupakan sindrom kronik yang secara negatif dapat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk kegiatan di rumah, hubungan interpersonal, dan pembelajaran di sekolah.
DSM-IV membagi ADHD kedalam 3 tipe, yaitu lalai (inattentive), hiperaktif-impulsif, dan gabungan keduanya. Terdapat
beberapa faktor yang dipercaya merupakan etiologi dari ADHD, yaitu faktor biologi, faktor psikologi, dan faktor genetik.
Dari beberapa faktor tersebut, dipercaya bahwa faktor genetik memberikan peran yang paling besar terhadap terjadinya
ADHD. Individu dengan ADHD cenderung berkinerja buruk selama di sekolah dan sulit untuk mencapai tingkat pendidikan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu sebayanya. Namun, belakangan ini terdapat peningkatan jumlah individu
dengan ADHD yang menyelesaikan Sekolah Menegah Atas (SMA) dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Mereka
dipercaya memiliki kemampuan kognitif, catatan keberhasilan akademis yang baik, serta kemampuan kompensasi yang
lebih adatif. Walaupun begitu, individu dengan ADHD di tingkat perguruan tinggi mengakui mengalami kesulitan dalam
akademik dan fungsi sosial di lingkungan perguruan tinggi. Fungsi psikologis, atensi, dan fungsi kognitif mempengaruhi
sedikit banyaknya prestasi akademik individu dengan ADHD. Gejala ADHD dan fungsi kognitif yang buruk secara tidak
langsung memprediksi kinerja sekolah dan prestasi akademik yang buruk juga.
Korespondensi: Eva Aprilia, alamat Jln. Arief Rahman Hakim Gang Panorama 2 No 19/34 Bandar Lampung, HP
081996896844, email evaaprilia96@gmail.com.
Pendahuluan
Attention Deficit Hyperactivity Disorder cenderung sering mengganggu orang yang
(ADHD) adalah kondisi neurobiologikal yang sedang beraktivitas.1
dicirikan dengan gejala dari kurangnya Individu dengan ADHD dianggap kurang
perhatian, hiperaktivitas, dan tindakan yang mampu untuk menyelesaikan pendidikannya
impulsif. Hal ini biasanya dapat dideteksi dibandingkan dengan teman sebayanya. Namun,
sebelum umur 7 tahun. Penderita ADHD belakangan ini didapatkan peningkatan jumlah
berbicara terlalu banyak, bahkan sering terlihat individu dengan ADHD di tingkat perguruan
tidak mendengarkan saat diajak bicara, dan tinggi.2
lebih sedikit masalah emosional dan perilaku mewakili segmen ADHD yang berbeda dari
dibandingkan dengan tipe lainnya. Namun, populasi umum individu dengan ADHD yang
remaja dengan ADHD tipe lalai memiliki memiliki fungsi kognitif tinggi, mereka
penurunan akademik yang lebih besar cenderung mengalami kesulitan dalam
dibandingkan dengan remaja dengan ADHD tipe akademik dan fungsi sosial di lingkungan
hiperatif-impulsif.7 perguruan tinggi nantinya.10
Orang dewasa dengan tipe ADHD Mahasiswa dengan ADHD mengakui
gabungan memiliki tingkat perkembangan ke bahwa mereka mangalami kesulitan dalam
gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan berhubungan dengan orang tua atau teman
psikosis yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebanyanya. Hal ini menyebabkan tingkat
dengan mereka yang memiliki tipe lalai dan keterampilan sosial, penyesuaian sosial, dan
hiperaktif-impulsif. Individu dengan ADHD tipe tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah
gabungan juga memiliki lebih banyak gangguan juga.12 Terlebih diketahui bahwa mahasiswa
kejiwaan dan penyalahgunaan obat-obatan dan dengan ADHD tidak memiliki dukungan yang
hal ini merupakan gangguan yang paling umum cukup dari orang disekitarnya, dimana dapat
terjadi.7,9 mengganggu penyesuaian diri mereka selama di
Menurut American Psychiatric tingkat perguruan tinggi.13
Association, terdapat sekitar 3-7% dari populasi Fungsi psikologi mahasiswa dengan ADHD
anak usia sekolah yang menderita ADHD dan 2- juga ditemukan berbeda dengan mahasiswa
4% dari populasi orang dewasa. Baru-baru ini, umumnya. Mereka menunjukkan gejala satu
mahasiswa dengan ADHD menerima perhatian atau lebih gangguan komorbid, seperti mood
lebih karena adanya peningkatan jumlah siswa (depresi dan kecemasan) dan gangguan makan.
Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan ADHD Mahasiswa dengan ADHD juga memiliki risiko
yang melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi penggunaan alkohol, dan obat-
perguruan tinggi.10 obatan terlarang (marijuana dan obatan
Studi pada orang dewasa dengan ADHD psikotropika lainnya).12
seringkali ditemukan riwayat individu yang Masalah atensi juga berhubungan dengan
meninggalkan sekolah lebih awal. Penelitian prestasi akademik dari individu dengan ADHD.
pada remaja menunjukkan bahwa individu Terdapat berbagai faktor lain yang dapat
dengan ADHD cenderung berkinerja buruk mempengaruhi atensi, yaitu :
selama di sekolah. Oleh karena itu, prospek 1. Jenis kelamin
menuju perguruan tinggi pun terlihat suram. Lelaki cenderung memiliki masalah
Namun, sejumlah kecil literatur menunjukkan antensi lebih banyak dibandingkan
bahwa beberapa individu dengan ADHD berhasil perempuan, begitu juga dengan defisit
mengatasi gejala mereka dan melanjutkan membaca, dan masalah kelancaran bicara.
pendidikan mereka ke tingkat perguruan tinggi.1 2. IQ
Mengingat dampak yang signifikan dari Beberapa penelitian mengatakan bahwa
gejala ADHD pada prestasi akademik, individu tidak ada hubungan antara kinerja IQ
dengan kelainan ini yang mampu lulus dari dengan masalah atensi dan ADHD.
sekolah menengah atas dan masuk ke tingkat
univeritas, dapat mewakili subpopulasi individu 3. Tingkat ekonomi
yang berbeda dengan ADHD pada umumnya. Anak-anak dari keluarga yang
Pada subpopulasi ini terlihat bahwa remaja dan berpenghasilan rendah seringkali masuk
orang dewasa dengan ADHD cenderung memiliki sekolah dengan keterampilan akademis
kemampuan kognitif yang lebih tinggi, catatan yang rendah dan kesenjangan ini dapat
keberhasilan akademis yang lebih besar sebelum meningkat selama masa kanak-kanak.14
kuliah, dan menunjukkan kemampuan Hubungan antara ADHD dengan prestasi
kompensasi yang lebih adaptif.11 akademik juga dipengaruhi oleh fungsi kognitif.
Namun sebenarnya, mahasiswa dengan Terdapat berbagai penelitian yang mempelajari
ADHD menghadapi tantangan yang signifikan peran fungsi kognitif dalam hubungan antara
untuk mencapai tingkat kesuksesan akademis individu dengan ADHD dan prestasi
yang mereka dapatkan. Jadi, terlepas dari akademiknya. Pada penelitian tersebut
kenyataan bahwa subpopulasi ini dapat dikemukakan bahwa gejala ADHD dan fungsi
kognitif yang buruk secara tidak langsung tinggi karena kesulitan dalam mempertahankan
memprediksi kinerja sekolah dan prestasi perhatian (atensi), hiperaktivitas, dan impulsif.
akademik yang buruk juga.15 Namun, dari Namun, terdapat subpopulasi yang memiliki
beberapa hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan kognitif yang lebih tinggi dan
fungsi kognitif tidak terlalu berhubungan dengan catatan keberhasilan akademis yang lebih besar
prestasi akademik individu tersebut. 1 dan menunjukkan kemampuan kompensasi yang
Sebagian besar individu dengan ADHD adatif.
dalam menjalani kegiatan sehari-harinya
diterapi menggunakan obat-obatan.13 Terapi Ringkasan
ADHD yang diberikan dapat berupa terapi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
farmakologi atau non-farmakologi. Obat adalah suatu sindrom (kumpulan gejala) yang
stimulan seperti melthylphenidate dan d- secara negatif dapat mempengaruhi kegiatan
amphetamine yang biasa digunakan untuk anak- sehari-hari, termasuk kegiatan di rumah,
anak dengan ADHD dan seringkali efektif untuk hubungan interpersonal, dan juga pembelajaran
dewasa muda dengan ADHD. Obat non-stimulan di sekolah.5 DSM-IV membagi ADHD kedalam 3
seperti atomoxetine juga diketahui mengurangi tipe, yaitu lalai (inattentive), hiperaktif-impulsif,
gejala ADHD pada orang dewasa.10 Terdapat dan gabungan keduanya.7 Belakangan ini,
perbedaan antara individu dengan terapi obat terdapat peningkatan jumlah individu dengan
dengan individu tanpa terapi obat dalam ADHD yang menyelesaikan Sekolah Menegah
kehidupan sehari-harinya, namun tidak Atas (SMA) dan melanjutkan ke jenjang
menunjukkan hasil yang terlalu signifikan.13 perguruan tinggi.12 Fungsi psikologis, atensi, dan
fungsi kognitif mempengaruhi sedikit banyaknya
prestasi akademik individu dengan ADHD
Simpulan walaupun terdapat beberapa penelitian yang
Individu dengan ADHD pada umumnya memiliki mengatakan bahwa hal tersebut tidak terlalu
kemampuan akademik yang lebih rendah dan membuat perbedaan yang signifikan.
sulit melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih
Daftar Pustaka
1. Daley D. ADHD and academic performance: (ADHD). Journal of Child Neurology. 2008;
why does ADHD impact on academic 23(4): 399–406.
performance and what can be done to 7. Spencer TJ, Biederman J, Mick E. Attention-
support ADHD children in the classroom? deficit/hyperactivity disorder: diagnosis,
Blackwell Publ Ltd. 2010;36(4):455–64. lifespan, comorbidities, and neurobiology.
2. Blase SL, Gilbert AN, Anastopoulos AD, Ambulatory Pediatrics Association. 2007
Costello EJ, Hoyle RH, Swartzwelder HS, ;7(1): 73-81.
Dkk. Self-reported ADHD and adjustment in 8. Advokat C, Martino L, Hill BD, Gouvier W.
college. J Atten Disord. 2009; 13(3):297– Continuous performance test ( CPT ) of
309. college cognitive deficits , or no diagnosis. J
3. Dupaul GJ, Weyandt LL, Dell SMO, Varejao Atten Disord. 2007 ;10(3):253–6.
M. Current status and future directions. J 9. Westerberg D, Spencer TJ. Presenting ADHD
Atten Disord. 2009; 13(3):234–50. symptoms, subtypes, and comorbid
4. Gropper RJ, Tannock R. A pilot study of disorders in clinically referred adults with
working memory and academic ADHD. J Clin Psychiatry. 2010; 70(11):1557–
achievement in college students with 62.
ADHD. J Atten Disord. 2009; 12(6):574–81. 10. Weyandt LL, Dupaul GJ. ADHD in college
5. Inventory SS, Palmer DR, State F. The students: developmental findings.
learning and study strategies of college Developmental Disabilities. 2008;14: 311–9.
students with ADHD. Psychol Sch. 2007; 11. Frazier TW, Youngstrom EA, Glutting JJ,
44(6):627–38. Watkins MW, Frazier TW, Youngstrom EA,
6. Racine MB, Majnemer A, Shevell M, Snider Dkk. ADHD and achievement : meta-
L. Handwriting performance in children analysis of the child , adolescent , and with
with attention deficit hyperactivity disorder college students. J Learn Disabil. 2007;