Anda di halaman 1dari 4

Apa Itu Hepatoma?

Hepatocellular carcinoma (HCC) atau dikenal juga dengan hepatoma adalah jenis kanker hati yang paling
umum. Kanker hati primer adalah kanker hati yang dimulai dari hati dan bukan terkena dampak
penyebaran kanker dari organ lain.

Hematoma dikenal juga dengan kanker hepatoseluler. Kanker ini memiliki pola pertumbuhan yang
berbeda-beda. Sebagian berkembang dari tumut tunggal dengan ukuran besar yang kemudian
menyebar ke bagian hati lain.

Pola yang kedua dimulai dengan munculnya banyak nodul kanker kecil di seluruh hati, bukan dari
sekedar tumor tunggal. Kondisi ini paling sering muncul pada pasien yang memiliki sirosis hati. Namun
umumnya pola perkembangan ini tidak memengaruhi penanganan hepatoma.

Penyebab Hepatoma

Secara umum penyebab hepatoma adalah mutasi atau perubahan DNA sel-sel hati. DNA sel merupakan
bahan yang memberikan instruksi untuk proses kimia di tubuh. Ketika DNA bermutasi, terjadi perubahan
pada instruksi tersebut yang dapat memicu sel-sel tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor atau
massa sel kanker.

Mutasi DNA ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah berbagai faktor risiko yang dapat
menjadi pemicu kanker hati:

 Infeksi kronis hepatitis B atau C

 Sirosis hati, kerusakan hati kronis yang menyebabkan adanya jaringan parut pada hati dan gagal
hati.

 Penyakit hati tertentu yang diturunkan.

 Diabetes

 Penyakit hati berlemak nonalkohol

 Paparan aflatoksin

 Konsumsi alkohol berlebihan.

 Merokok

 Obesitas

Gejala Hepatoma

Hepatoma ditandai dengan beberapa gejala. Terkadang gejala tidak muncul bahkan hingga tahap akhir
penyakit. Namun dalam beberapa kasus, terdapat juga gejala yang muncul lebih cepat. Berikut adalah
beberapa gejala kanker hati yang paling umum:
 Kehilangan selera makan

 Penurunan berat badan

 Merasa sangat kenyang padahal hanya makan sedikit

 Mual dan muntah

 Pembengkakan hati, sisi kanan di bagian bawah tulang rusuk terasa penuh

 Pembengkakan limpa, sisi kiri di bagian bawah tulang rusuk terasa penuh

 Nyeri perut atau nyeri dekat tulang belikat kanan

 Penumpukan cairan di perut yang menyebabkan pembengkakan

 Gatal

 Kulit dan mata menguning

 Demam

 Pembesaran pembuluh darah di perut, dapat terlihat pada kulit, adanya memar atau
pendarahan tidak normal

 Perubahan hormon yang dapat menyebabkan hiperkalsemia, hipoglikemia, ginekomastia dan /


atau penyusutan testis pada pria, kolesterol tinggi, dan eritrositosis (eritrosit tinggi).

Jika seseorang mengalami satu atau dua gejala yang disebutkan di atas, belum tentu orang tersebut
menderita penyakit hepatoma. Beberapa gejala di atas bisa juga disebabkan oleh kondisi lain selain
kanker hati. Meskipun begitu, sebaiknya segera konsultasikan gejala tersebut dengan dokter untuk
memastikan penyebabnya.

Diagnosis Hepatoma

Hepatoma dapat dideteksi dengan cara melakukan skrining pada seseorang yang memiliki risiko tinggi
penyakit ini. Namun pemeriksaan paling umum dilakukan ketika penyakit ini memang menunjukkan
gejala. Berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk diagnosis hepatoma:

1. Pemeriksaan riwayat medis dan pemeriksaan fisik

Setelah melihat gejala, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien untuk menemukan faktor
risiko yang mungkin menjadi penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk
menemukan tanda-tanda kanker hati atau mungkin gangguan kesehatan lainnya.

Pemeriksaan pada bagian perut mungkin akan mendapat perhatian khusus. Dokter juga akan memeriksa
kulit dan bagian putih pada mata untuk mencari ada tidaknya penyakit kuning yang merupakan salah
satu gejala umum dari penyakit hepatoma.
2. Tes pencitraan

Jika dalam pemeriksaan fisik dokter mencurigai pasien terkena kanker hati, tes lainnya seperti tes
pencitraan mungkin akan disarankan. Tes ini dapat dilakukan untuk tujuan diagnosis dan dapat juga
dilakukan selama perawatan hepatoma. Jenis tes pencitraan yang dilakukan termasuk:

 Ultrasonografi, dilakukan untuk mendeteksi tumor yang tumbuh di hati.

 CT-scan, tes untuk melihat gambaran rinci organ tubuh. CT scan pada perut dapat memberikan
informasi tentang jenis, ukuran, dan letak tumor.

 MRI, hampir sama seperti CT-scan, fungsi lainnya adalah mendeteksi tumor jinak atau ganas.

 Angiografi, digunakan untuk menunjukkan arteri yang memasok darah ke kanker hati. Tes ini
dapat membantu dokter memutuskan apakah kanker dapat diangkat dan untuk membantu
perencanaan operasi.

3. Pemindaian tulang

Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu mendeteksi apakah kanker telah menyerang tulang. Tes ini
hanya dilakukan apabila muncul gejala seperti nyeri tulang atau jika Anda memenuhi syarat untuk
transplantasi hati sebagai penanganan hepatoma.

4. Biopsi

Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan untuk memeriksa jaringan tersebut termasuk kanker atau
bukan. Tes ini mungkin dilakukan apabila dokter tidak cukup yakin untuk mendiagnosis hepatoma dari
hasil CT-scan dan MRI.

5. Tes laboratorium

Tes laboratorium dilakukan dengan tujuan untuk diagnosis hepatoma, mengetahui penyebab hepatoma,
memeriksa kondisi kesehatan pasien secara umum agar dapat memilih penanganan hepatoma yang
tepat, melihat seberapa baik perawatan hepatoma bekerja, hingga mencari tanda-tanda kanker kembali
muncul setelah perawatan selesai.

Jenis tes laboratorium yang mungkin dilakukan terkait dengan hepatoma adalah meliputi:

 Tes darah alfa-fetoprotein

 Tes darah untuk virus hepatitis

 Tes fungsi hati

 Tes pembekuan darah

 Tes fungsi ginjal


 Tes darah lengkap atau Complete Blood Count (CBC)

 Tes bekuan darah

Penanganan Hepatoma

Perawatan atau penanganan hepatoma bergantung pada beberapa faktor seperti tingkat atau stadium
hepatoma, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Stadium kanker hati di bagi menjadi
stadium I hingga IV.

Semakin tinggi angka, artinay kanker telah menyebar lebih banyak. Umumnya tingkatan hepatoma yang
sama akan mendapatkan penanganan yang sama, meskipun tentu harus menyesuaikan pada kondisi
masing-masing pasien.

Anda mungkin juga menyukai