DISUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI ALKAMAL
Jalan Raya Al Kamal No.2, RT.7/RW.3, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11520.
BAB I
Pendahuluan
Candesartan adalah suatu obat anti hipertensi sebagai selektif antagonis angiotensin-2
pada subtipe AT1. Candesartan menjaga pembuluh darah dari penyempitan yang mengurangi
tekanan darah dan meningkatkan aliran darah. Candesartan kadang diberikan bersamaan
dengan obat tekanan darah lainnya. Dalam formulasi oral, obat ini tersedia dalam bentuk
ester, candesartan cilexetil (C33H34N6O6, BM= 610,67 g/mol) (Tjandrawinata, 2013).
Pada jalur pemberian secara peroral, candesartan cilexetil yang merupakan sebuah
prodrug, diubah menjadi zat aktifnya (candesartan) dengan hidrolisis ester selama absorpsi
obat dalam gastrointestinal. Setelah pemberian dosis tunggal dan berulang, profil
farmakokinetik dari candesartan menunjukkan hasil yang linear untuk dosis peroral sampai
dosis 32 mg. Candesartan dan metabolit inaktifnya tidak terakumulasi dalam serum di atas
dosis perhari yang berulang. Bioavailabilitas absolut dari candesartan adalah 15% mengikuti
rute administrasi dari candesartan cilexetil sebagai tablet. Puncak konsentrasi plasma (Cmax)
dicapai dalam waktu 4,64 jam (4–8 jam) setelah pemberian. Lebih dari 99% candesartan
berikatan dengan protein plasma dan volume distribusinya pada manusia sehat adalah 0,13
L/kg. Total klirens dari candesartan adalah 0,37 mL/menit/kg, dengan klirens ginjal 0,19
mL/menit/kg. Candesartan diekskresikan melewati urin dan feses. Pada manusia sehat, 67%
dari dosis oral diekskresikan dalam feses dan hanya sekitar 5% sampai 10% diekskresikan
melalui urin. in the urine within 24 hours. Waktu paruh (t1/2) dari candesartan kurang lebih
sekitar 9,7 jam (Tjandrawinata, 2013).
Penelitian ini akan menguji bioavailabilitas dari dua formulasi tablet oral candesartan
yang berbeda dengan dosis tunggal pada manusia dewasa sehat untuk membuktikan
bioekivalensi diantara kedua formulasi tersebut. Untuk obat yang dipertimbangkan memiliki
bioekivalensi yang sama terhadap obat referensi, Area Under Curve (AUC) dan Cmax dari
obat tersebut harus dalam rentang 80%–125% untuk AUC dan Cmax dari obat referensi.
BAB II