Anda di halaman 1dari 8

Cost-Effectiveness Analysis of Ticagrelor and Prasugrel for the

Treatment of Acute Coronary Syndrome

DOSEN : DR. AHMAD FUAD AFDHAL.,Ph.D

NAMA :AAS SA’ADAH

(5416220001)

PROGRAM MAGISTER ILMU KEFARMASIAN

JURUSAN FARMASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2017
Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular, termasuk sindrom koroner akut (ACS),
adalah penyebab angka kematian dan kesakitan di seluruh dunia.
Antiplatelet digunakan untuk menurunkan efek kejaidan
kardiovaskuler dan kematian prematur. Platelet reseptor P2Y12
antagonis, klopidogrel, di jadikan standar asistensi manajemen
genetika dari AKS.
Meskipun clopidogrel sebagai terapi standar ACS, ada
kekhawatiran tentang onset tertundanya tindakan, variabilitas dalam
efek antiplatelet [4,5], dan berkepanjangan pemulihan fungsi platelet
setelah penghentian [6]. Dua lebih baru Antagonis P2Y12 telah
disetujui untuk pengelolaan pasien denganACS-prasugrel
andticagrelor. Mirip dengan clopidogrel, prasugrel adalah antagonis
reseptor P2Y12 anirreversibel dan a prodrug yang membutuhkan
aktivasi namun mampu mencapainya lebih cepat Onset tindakan
dibandingkan dengan clopidogrel. Ticagrelorisa agen antiplatelet
non thienopyridine dan merupakan reversibel pertama antagonis
oral reseptor adenosidenis fosfat platelet P2Y12. Tidak seperti
clopidogrel dan prasugrel, ticagrelorisnota prodrug dan bertindak
langsung pada reseptor P2Y12. Sirkum Ventilasi kebutuhan akan
aktivasi metabolik dan juga potensial pengaruh dari variasi genetik
enzymesonits sincytochrome Aktivitas farmakologis. Obetan terbukti
farmakokinetik dan profil farmakodinamik dari agen antiplatelet baru
ini (onset lebih cepat, lebih besar) [7,8] memungkinkan seseorang
untuk mengatasi hal tersebut keterbatasan antagonis reseptor
reseptor P2Y12 yang ada.
Pada kelompok yang sangat penting, kedua agen tersebut
memberikan hasil klinis yang lebih baik pada pasien rawat inap
dengan ATS dibandingkan dengan clopidogrel [9]. TheTRial untuk
menilai peningkatan terapi dilakukan dengan cara Mengoptimalkan
inhibitor trombosit dengan prasugrel-Trombolisis pada miokardium.
Infark (TRITON-TIMI) 38 telah menunjukkan bahwa dibandingkan
dengan clopidogrel, prasugrel mengurangi titik akhir komposit
kematian, infark miokard (MI), atau stroke pada pasien dengan ACS
berusia invasif [10]. Penghambatan outcome dari pasien (PLATO)
percobaan menunjukkan bahwa dibandingkan dengan clopidogrel,
ticagrelor secara signifikan mengurangi akhir komposit titik tingkat
kematian kardio vaskuler, MI, ataupun stroke.
Baik prasugrel dan ticagrelor telah diadopsi oleh pedoman
praktik klinis internasional untuk pencegahan sekunder kejaidan
trombotik pada pasien ACS. Dengan tersedianya clopidogrel
generik, bagaimanapun, perbedaan biaya obat antara clopidogrel
dan antiplatelet baru terhitung besar. Isu efektivitas biaya dari
intervensi baru ini perlu ditangai secara khusu dalam perawatan
kesehatan konteks di mana baiay agen terapeutik pbaru di tanggung
oleh pasien. Pengetahuan anda, ini adalah keefektifan baiay
pertama analisis menggabungkan semua tiga agen yang ]dilakukan
darian perspektif Asia. Anlisis sangat penting dalam mendukung
perbaikan dan penahan biaya perlu dianalisis. Studi kami dberusaha
untuk menilai efektivitas meningkatnya biaya tricagrelor dan
prasugrel, clopidogrel generik pada pasien ACS di singapura.
Tujuan :Analisis efektivitas biaya pada pengobatan sindrom jantung
koroner dengan pemberiaan obat tricagrelor dan prasugrel,
clopidogrel generik.
Keunggulan
1. Studi ini menjelaskan efektivitas biaya pengobatan pada ACS
dengan kombinasi obat – obat generik dengan manfaat terapi yang
baik untuk menghasilkan efek terapi yang di inginkan dapat
dijelaskan dengan jelas sebagai pilihan terapi untuk pasien ACS

2. Pada penelitian ini juga untuk menggambarkan outcome spesifik


dari Ticagrelor dan Prasugrel dilakukan juga Analisis QALYs (Qualty
Adjusted Life Years).
Quality-adjusted life years (QALYs) atau ‘Jumlah Tahun yang
Disesuaikan’ (JTKD) adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu
intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas
hidup. Pada QALY, pertambahan usia (dalam tahun) sebagai hasil
intervensi disesuaikan nilainya dengan kualitas hidup yang diperoleh
“ The main outcome of interest was reported in terms of life-year
(LY) gained. Quality-adjusted life- years(QALYs) gained that in
corporated both the quality and the quantity of life lived were also
evaluated to account for the decrement in quality of life imposed by
ACS associated treatment failure and adverse events. Health utility
scores were obtained from published literature
3.
.

Pada pernyataan diatas dijelaskan bahwa telah dilakukannya


penelitian pivotal yang membandingkan Ticagrelor dan Prasugrel
dengan clopidogdrel. Menurut hasil dari penelitian tersebut
dinyatakan bahwa Ticagrelor dan Prasugrel memiliki outcome klinis
yang lebih baik dibandingkan dengan Clopidogrel terhadap pasien
dengan diagnosis Acute Coronary Syndrome (ACS). Hal ini yang
melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian ini dengan
menilai efektivitas biaya Ticagrelor dan Prasugrel dibandingkan
dengan Clopidogrel generik pada pasien Acute Coronary Syndrome
(ACS).
4.Penelitian ini menampilkan data yang lengkap dari perbandingan
biaya yang akan terjadi pada pemberiaan obat – obat yang
digunakan untuk ACS seperti di jelaskan pada tabel
5.Penelitiaan ini juga mendeskripsikan outcome klinis yang akan
terjadi pada pasien seprti dijelaskan pada tabel di bawah

Pada tabel 2 menjelaskan outcome klinis untuk masing-masing obat


dimana hazard ratio (rasio bahaya) dimana kematian dari sebab
apapun (Death from any cause) pada ticaglelor (0.78) lebih kecil
dibandingkan dengan prasugrel (0.95).
Kelemahan
1. Tidak dijelaskan secara rinci tahun pengambilan sampel atau
pengamatan sampel sejak kapan dimulai dan berakhir
pengamatanya, serta sampel yang di ambil total jumlahnya tidak
diketahui angka pastinya hanya menyebutkan metode di ambil
dengan pengembangan metode cohort.

2. Pada penelitian ini Cost Effectiveness Analysis menggunakan


Metode Markov. Metode ini hanya menggambrkan dan
memprediksi hal 2 kemungkinan yang akan terjadi pada variabel
secara deskriptif.

“A Markov model simulating patients over al ife time horizon


was constructed using Tree Age Pro Suite software 2013
(Williams-town, MA).Patients began in the no event state and
transited in yearly cycles through the following events:non fatal
MI,major bleeding relatedtonon coronary artery by pass
graft,dyspnea, and death due to any causes. Each state was
associated with specific cost and benefit”.

Dari kutipan diatas, peneliti menggunakan analisis ini untuk


memprediksi perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien.
Adapun perubahan-perubahan yang dimaksud, yaitu no event state,
non-fatal MI, non-CABG-related major bleeding, dyspnoea and
death due to any causes. Setiap perubahan yang terjadi pada
pasien diasosiasikan sebagai biaya dan manfaat (Cost and Benefit)
yang spesifik.
3. Penelitian ini mempunyai keterbatasan dimana analisis
didasarkan pada kemanjuran pengobatan antiplatelet pada uji klinis
oleh karena itu penelitian ini diatur dalam suatu protokol. Karena
keterbatasan yang terdapat pada protokol dalam hal kriteria inklusi
pasien dan standarisasi pengobatan, generalisasi dari hasil
penelitian terbatas.

“ First, the analysis was based on the efficacy of antiplatelet


treatments in clinical trials. These studies are protocol driven.
Because of the restrictions imposed by the trial protocol in
terms of patients’ inclusion and medication standardization,
the generalizability of the results may be limited “.

4.Peneliti mengambil data efikasi dari berbagai sumber


(i.e.,TRITON-TIMI 38 and PLATO) karena kurangnya data yang
membandingkan prasugrel dan ticagrelor. Karena dalam penelitian
kohort membutuhkan sumber data yang lengkap.

“ Second,we extracted the efficacy data from different sources


(i.e.,TRITON-TIMI38 and PLATO) because of lack of head-to-
head data comparing prasugrel and ticagrelor “.

Anda mungkin juga menyukai