Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda
Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda
PENDAHULUAN
1
kelak dapat mengelompokkan besaran sumberdaya dan cadangan batubara
berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.
1.2.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain mahasiswa dapat :
Mengetahui dan memahami isi dari SNI dan JORC mengenai klasifikasi
sumberdaya dan cadangan batubara.
Mengetahui dan memahami isi dari SNI dan JORC mengenai perhitungan
sumberdaya batubara.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
b. Prospeksi
Membatasi daerah sebaran endapan batubara
Kegiatannya : pemetaan geologi dengan skkala 1 : 50.000, pengukuran
stratigrafi, pembuatan paritan dan sumuran, pemboran uji, percontohan, dan
analisis
c. Eksplorasi pendahuluan
Mengetahui gambaran awal 3D endapan batu bara, mencakup tebal,
geometri, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas
Kegiatan : Pemetaan skala 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran, logging
geofisika, pencontohan yang lebih lanjut
d. Eksplorasi rinci
Mengetahui kuantitas dan kualitas dan model 3D secara rinci
Kegiatan : pemetaan geologi dan topografi skala 1:2000, pemboran dan
pencontohan, logging geofisika, pengkajian geohidrologi dan geoteknik
Di dalam SNI, diberikan tipe endapan batu bara dan kondisi geologi. SNI
membagi tipe endapan batu bara Indonesia dalam tipe Ombilin, Sumsel, Kaltim dan
Bengkulu yang memiliki karakteristik yang khas di masing-masing tipe. Karakteristik
yang ditampilkan adalah cerminan dari sejaran sedimentasinya dan proses-proses
geologis lainnya. Dalam kondisi geologinya, karakteristik geologi dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu sederhana, moderat dan kompleks.
Tabel 2.1
Parameter aspek vs. kondisi geologi
Kondisi Geologi
Parameter
Sederhana Moderat Kompleks
Aspek Sedimentasi
Variasi ketebalan Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi
Kesinambungan Ribuan meter Ratusan meter Puluhan meter
Percabangan Hampir tidak ada Beberapa Banyak
Aspek Tektonik
Sesar Hampir tidak ada Jarang Rapat
Lipatan Hampir tidak terlipat Terlipat sedang Terlipat kuat
Intrusi Tidak berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh
Kemiringan Landai Sedang Curam
Aspek Kualitas
Variasi kualitas Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi
4
Dasar Klasifikasi sumber daya dan cadangan dalam SNI berdasarkan pada
tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokannya mengandung
dua aspek yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.
1. Aspek Geologi
Sumberdaya terukur harus memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi
daripada sumberdaya tertunjuk dan begitu selanjutnya seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2. Tingkat keyakinan geologi secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak
informasi yang didapat dari singkapan dan lubang bor
2. Aspek Ekonomi
Ketebalan mineral lapisan batubara dapat ditambang dan ketebalan maksimal
lapisan pengotor dapat menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena
kandungan abunya yang meningkat. Itu adalah salah satu unsur yang terkait dalam
aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam penggolongan sumber daya batubara
1. Sumber Daya Hipotektik (Hypothectical Resources)
Jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan
yang dihitung dari data yang memenuhi tahap penyelidikan survei tinjau
2. Sumber Daya Tereka (Inferred Resources)
Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi
3. Sumber Daya Tertunjuk (Indicated Resources)
Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan
eksplorasipendahuluan
4. Sumber Daya Terukur (Measured Resources)
Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan eksplorasi rinci
5. Cadangan Terkira (Probable Reserves)
Sumber daya batubara tertunjuk dan sebagian sumberdaya terukur, tetapi
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi
sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak
5
6. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)
Sumberdaya batubara yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor terkait
telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak
Tabel 2.2
Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara Status
Tahap Eksplorasi
Hasil Kajian Eksplorasi
Survei tinjau Prospeksi Eksplorasi rinci
pendahuluan
Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya
Belum Hipotektik Tereka Tertunjuk Terukur
Layak (Hypothectical (Inferred (Indicated (Measured
Resources) Resources) Resources) Resources)
Cadangan Terkira (Probable Reserves)
Cadangan Terbukti
Layak
(Proved Reserves)
6
Jarak titik informasi menurut kondisi geologi
Kondisi Sumberdaya Sumberdaya Sumberdaya Sumberdaya
Geologi Hipotektik Tereka Tertunjuk Terukur
1000 < X ≤
Sederhana Tidak Terbatas 500 < X ≤ 1000 X ≤ 500
1500
Moderat Tidak Terbatas 500 < X ≤ 1000 250 < X ≤ 500 X ≤ 250
Kompleks Tidak Terbatas 200 < X ≤ 400 100 < X ≤ 200 X ≤ 100
7
Sumber Daya yang perkiraan kuantitatif sebagian besar didasarkan pada
pengetahuan yang luas dari karakter geologi deposit dan yang ada sedikit, jika ada,
contoh atau pengukuran.. Perkiraan didasarkan pada kontinuitas diasumsikan atau
pengulangan yang ada bukti geologi. Bukti ini mungkin termasuk perbandingan
dengan deposito sejenis.. Tubuh yang benar-benar tersembunyi dapat dimasukkan
jika ada bukti geologi tertentu kehadiran mereka. Perkiraan sumber daya tereka
harus dinyatakan secara terpisah dan tidak digabungkan dalam total tunggal dengan
sumber daya diukur atau ditandai.
b. Kategori sumber daya berdasarkan pertimbangan ekonomi.
Ekonomi
Istilah ini menyiratkan bahwa, pada saat penentuan, ekstraksi menguntungkan
atau produksi di bawah asumsi investasi didefinisikan telah ditetapkan, analitis
menunjukkan, atau diasumsikan dengan kepastian yang memadai.
Subeconomic
Istilah ini mengacu ke sumber-sumber yang tidak memenuhi kriteria ekonomi,
sumber daya subeconomic termasuk kategori paramarginal dan submarginal.
Paramarginal
Itu bagian dari sumber daya subeconomic yang, pada waktu penentuan,
hampir memenuhi kriteria untuk ekonomi. Karakteristik utama dari kategori ini adalah
ketidakpastian ekonomi dan / atau kegagalan (meskipun hanya) untuk memenuhi
kriteria yang menentukan ekonomiTermasuk sumber daya yang dapat menghasilkan
perubahan didalilkan diberikan dalam faktor ekonomi atau Teknologi.
8
b. Materialitas
Laporan mengandung semua informasi yang relevan yang dapat membuat
investor dan penasehat professionalnya percaya bahwa tambang tersebut
layak untuk ditambang.
c. Kompetensi
Laporan didasarkan pada pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat dan
didukung oleh orang-orang professional (Competent person) yang telah
berpengalaman di bidangnya (dapat melaksanakan tugas sesuai kode etik).
3. Pelaporan Umum
a. Laporan publik tentang hasil eksplorasi perusahaan, sumber daya mineral atau
cadangan bijih harus mencakup deskripsi dari gaya dan sifat mineralisasi.
b. Perusahaan harus mengungkapkan informasi apapun yang relevan tentang
endapan mineral yang secara material dapat mempengaruhi nilai ekonomi
kepada perusahaan. Perusahaan juga harus segera melaporkan perubahan
materi apapun dalam pengklasifikasian sumberdaya mineral dan cadangan
bijih.
b. Perusahaan harus meninjau dan laporan tentang sumberdaya mineral dan
cadangan bijih setidaknya setiap tahun.
c. Pada kode, jika sesuai, kualitas bisa disetarakan atau digantikan kadar dan
volume bisa digantikan tonase.
4. Pelaporan Mengenai Hasil Eksplorasi
a. Hasil Eksplorasi meliputi data dan informasi yang merupakan hasil dari
tahapan-tahapan eksplorasi. Hasil Eksplorasi memiliki kemungkinan sebagai
deklarasi formal awal tentang sumberdaya mineral atau cadangan bijih.
b. Laporan umum hasil eksplorasi harus mencakup informasi yang relevan
seperti eksplorasi, jenis konteks, dan metode sampling, interval sampling dan
metode, lokasi sampel yang relevan, distribusi, dimensi, dan lokasi relatif dari
semua tes yang relevan dengan data, metode agregasi data, serta status
kepemilikan tanah.
9
c. Contoh hasil eksplorasi adalah hasil sampling singkapan atau outcrop, hasil
survey geokimia dan geofisika, dan hasil dari penyadapan assay pada lubang
bor.
5. Pelaporan Mengenai Sumberdaya Mineral
Sumberdaya Mineral adalah keterdapatannya konsentrasi atau material
ekonomis intrinsik di dalam atau pada kerak bumi dalam berbagai bentuk,kualitas,
dan kuantitas yang memiliki prospek baik untuk ekstraksi ekonomi yang
berkesinambungan. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi, dan
kesinambungan dari suatu sumberdaya mineral dapat diketahui, diperkirakan atau
ditafsirkan dari berbagai pengetahuan serta bukti geologi yang spesifik. Sumberdaya
mineral diklasifikasikan sesuai dengan tingkat keyakinan geologi ke dalam
Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources), Sumberdaya Mineral
Terindikasi (Indicated Mineral Resources), dan Sumberdaya Mineral Terukur
(Measured Mineral Resources).
a. Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources)
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan
mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Hal ini
disimpulkan dan diasumsikan dari bukti-bukti geologi tetapi kontinuitas geologi dan
atau kadar tidak terverifikasi. Hal ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan
melalui teknik yang sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan
lubang bor yang mungkin terbatas atau ketidakpastian kualitas.
b. Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources)
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk,
karakteristik, kadar, dan kandungan mineral dapat diperkirakan dengan tingkat
kepercayaan yang wajar atau sedang. Hal ini didasarkan atas informasi eksplorasi,
sampling, dan pengujian melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan,
parit, pit, dan lubang bor. Lokasi berjarak terlalu luas untuk mengetahui kondisi
geologi atau kontinuitas kadar, tapi memiliki jarak yang cukup untuk bisa
mengasumsikan kekontinuitasan.
c. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources)
10
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk fisik,
karakteristik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada eksplorasi rinci dan dapat
diandalkan, sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang
sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Lokasi
berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kontinuitas geologi dan kadar.
6. Pelaporan Mengenai Cadangan Bijih
Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan
Terindikasi yang dapat ditambang dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi diluting
material dan kerugian yang mungkin terjadi ketika material tersebut yang ditambang.
Cadangan bijih diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepercayaan menjadi Cadangan
Bijih “mungkin” (Probable Ore Reserves) dan Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore
Reserves).
a. Cadangan Bijih “mungkin” (Probable Ore Reserves)
Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral
Terindikasi (Indicated Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah
dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi (modifying factors) yaitu
penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan
kebijakan pemerintahan. Cadangan Bijih “mungkin” (Probable Ore reserves) ini
memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah dari Cadangan Bijih “terbukti”
(Proved Ore Reserves), tetapi memiliki kualitas yang cukup cukup untuk berfungsi
sebagai dasar pemgambilan keputusan dalam pengembangan suatu endapan.
b. Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves)
Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral
Terukur (Measured Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah dilakukan
mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi yaitu pertambangan, metalurgi,
ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan kebijakan pemerintahan.
Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves) memiliki tingkat kepercayaan
kategori estimasi cadangan yang tertinggi. Gaya mineralisasi atau faktor lain bisa
membuktikan bahwa cadangan bijih tidak ditemukan dalam beberapa endapan.
11
7. Pelaporan Mineralised Fill, Sisa-sisa, Pilar, Mineralisasi Derajat Rendah, Stok,
Dumps, dan Tailing
Kode ini berlaku untuk pelaporan semua bahan mineral berpotensi ekonomi.
Hal ini dapat mencakup mineralised fill, sisa-sisa, pilar, mineralisasi derajat rendah,
stok, dumps dan tailing (sisa-sisa bahan) di mana ada prospek untuk ekstraksi
ekonomi dalam kasus sumberdaya mineral, dan di mana ekstraksi cukup dibenarkan
dalam kasus cadangan bijih.
BAB III
PEMBAHASAN
12
JORC dan SNI adalah sama-sama merupakan suatu klasifikasi dari
sumberdaya dan cadangan yang digunakan dalam industri pertambangan. Namun
JORC dan SNI memiliki beberapa perbedaan.
13
yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya tanpa ada batasan tahun
pengalaman seseorang.
14
Di dalam SNI, terdapat tahapan-tahapan eksplorasi yang baku untuk
melakukan eksplorasi bahan galian, namun di JORC kita tidak menemukannya. Dan
di SNI ada klasifikasi yang berasal dari tiap tahapan eksplorasi.
BAB IV
KESIMPULAN
15
Salah satu tahap akhir kegiatan pertambangan adalah pelaporan hasil
eksplorasi. Penulisan hasil eksplorasi yang baik harus berpedoman pada standar
yang sudah ditentukan.
Dalam mengelompokkan suatu sumberdaya mineral dan batubara, memang
sudah sepatutnya ada suatu dasar dalam mengklasifikasi sumberdaya tersebut.
Beberapa yang dikenal dan digunakan di Indonesia khususnya adalah SNI dan
JORC. SNI adalah pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan batubara yang
dibuat oleh Indonesia yang mana membuat klasifikasi berdasarkan Tahapan
eksplorasi, Aspek geologis dan ekonomis.
SNI membagi klasifikasi sumberdaya hypotectic (Hipotektik), inferred (tereka)
indicated (tertunjuk), dan measured (terhitung), serta Cadangan probable (terkira)
dan proven (terbukti). Sedangkan JORC adalah pengklasifikasian yang dibuat oleh
Asosiasi di Australia yang mengklasifikasikan tidak hanya batubara seperti halnya
SNI, namun juga mineral-mineral lainnya. Jika dibandingkan dengan klasifikasi SNI,
di JORC tidak mencantumkan sumberdaya hipotektik. Keduanya memiliki
persamaan dan perbedaan namun keduanya saling melengkapi dalam kegiatan
eksplorasi dan pengklasifikasian mineral dan batubara. Jadi kita tidak hanya dapat
menggunakan salah satu, namun dapat menggunakan keduanya.
SNI dan JORC merupakan metoda yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menjaga kualitas dalam kegiatan teknis pengambilan data dan juga pengolahan data
yang dalam hal ini berguna untuk menunjang kegiatan penghitungan sumberdaya
dan cadangan; yang mana lebih penting daripada hal ini adalah mengenai pelaku
atau pelaksana yang melaksanakan kegiatan penghitungan sumberdaya dan
cadangan, harus diperhatikan mengenai kapabilitas dan tingkat tanggungjawabnya
terhadap hasil daripada penghitungan yang telah dilaksanakannya
DAFTAR PUSTAKA
16
Miftahul, Ivan. 2013. “Klasifikasi Cadangan Batubara”. Blogspot. Diakses pada
tanggal 05 November 2013. http://ivanmiftahulfikri92.blogspot.com/2013/
10/klasifikasi-cadangan-batubara-menurut.html
Anonim. 2009. “Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara”. Docstoc. Diakses
pada tanggal 05 November 2013. http://www.docstoc.com/docs/12908357/
Klasifikasi-Sumberdaya-dan-Cadangan-Batubara
Setyo Oetomo, Dedy. 2013. “SNI vs JORC pada Perhitungan Sumberdaya
Batubara”. Wordpress. Diakses pada tanggal 05 November 2013. http://
dedysetyopermata.wordpress.com/2013/01/29/sni-vs-jorc-pada-perhitunng
an-sumberdaya-batubara/
17