Laporan Struktur

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

GEDUNG REKTORAT STIKes BAKTI TUNAS HUSADA

2017

H
DAFTAR ISI
I. KRITERIA DESIGN
II. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
II.1. MODEL STRUKTUR 3D
II.2. BEBAN GRAVITASI
II.3. BEBAN GEMPA
II.4. INPUT DATA SAP2000
II.5. PENULANGAN BALOK & KOLOM
III. PERHITUNGAN STRUKTUR SEKUNDER
III.1. PERHITUNGAN PELAT
IV. PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH/PONDASI
IV.1. PERHITUNGAN PONDASI PLAT SETEMPAT

KRITERIA DESIGN
1. Pendahuluan
1.1 Umum
Gedung rektorat terdiri dari 4 lantai. Bentuk struktur adalah persegi panjang dengan panjang
arah x = 30.55 m dan panjang arah y = 20.5 m. Laporan ini terutama menyajikan hasil
perhitungan struktur atas yaitu meliputi perhitungan sistem rangka portal 3 dimensi. Termasuk
perhitungan elemen pelat, balok, kolom. Untuk perhitungan struktur atas tersebut maka
perencanaan sistem struktur atas telah dilakukan menggunakan analisa struktur 3 dimensi
dengan bantuan program SAP2000 versi 16

1.2 Penjelasan Umum


1.1.1 Sistem Struktur
Sistem struktur bangunan Rektorat direncanakan terbuat dari sistem rangka portal dengan
balok, kolom terbuat dari beton konvensional. Sistem pelat lantai menggunakan pelat two
way beton konvensional dengan keempat sisinya dipikul oleh balok. Sistem struktur bawah
atau pondasi yang direncanakan adalah menggunakan pondasi plat setempat dengan
perkuatan cerucup gelam.

1.1.2 Peraturan yang Digunakan


Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam
peraturan-peraturan berikut:
1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002
3. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987
Standar :
4. American Concrete Institute, Building Code Requirements for Reinforced Concrete,
5th edition, ACI 319-89
5. American Society for Testing and Materials, ASTM Standard in Building Code,Vol. 1 & 2,
1986
6. Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.

1.1.3 Mutu Bahan yang Digunakan


Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton bertulang biasa
(konvensional). Mutu bahan/material struktur yang digunakan dalam perencanaan meliputi:
a. Mutu Beton
Kolom, balok, pelat, pondasi plat setempat : K-250 (fc’ = 210 kg/cm2)
b. Mutu Baja Tulangan
Baja tulangan polos (BJTP-24) untuk Ø ≤ 12mm, fy = 2400 kg/cm2 Baja tulangan ulir (BJTD-40)
untuk Ø ≥ 13mm, fy = 4000 kg/cm2

1.1.4 Pembebanan
Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :
1. Beban Mati (DL): yaitu akibat berat sendiri struktur, beban finishing, beban plafon dan beban dinding.
Berat sendiri komponen struktur berupa balok dan kolom dihitung secara otomatis oleh SAP2000
• Beban ceiling/plafond = 18 kg/m2
• Beban M/E = 25 kg/m2
• Beban finishing lantai keramik = 24 kg/m2
• Beban plester 2,5cm = 3 kg/m2
• Beban dinding bata ½ batu : 250 kg/m2
• Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm) = 288 kg/m2
• Berat sendiri pelat atap (t=10 cm) = 240 kg/m2

2. Beban Hidup (LL)


• Lantai 1 s/d Lantai 3 = 250 kg/m2
• Plat atap = 100 kg/m2

3. Beban Gempa (E)


Mengenai respon spektrum dari analisa dinamik dan analisa statik ekuivalen sepenuhnya
mengikuti Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-
2002 dengan ketentuan lokasi bangunan adalah zone 2 (Palembang) dengan faktor
keutamaan I = 1 dan factor reduksi gempa R=8.5 (beton bertulang daktail) dalam arah x dan
arah y. Beban angin tidak ditinjau, karena tidak menentukan dibandingkan dengan beban
gempa.

2. Prosedur Perencanaan Struktur Atas


Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan terlebih dahulu.
Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen struktur diharapkan dapat
mencapai hasil perencanaan yang efisien.

2.1Pelat Lantai
Analisa pelat lantai beton bertulang biasa dihitung menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam PBI 71 NI-2 yaitu pelat yang memikul beban dalam satu arah (two way slab, arah x dan
y). Penulangan pelat dihitung berdasarkan kekuatan batas.

2.2 Balok-balok Lantai dan Kolom


Balok-balok induk (balok portal) dan balok-balok anak dianalisa secara 3 dimensi baik terhadap
beban vertikal maupun terhadap beban lateral (beban gempa) dengan mempergunakan
program SAP2000 versi 16. Untuk penulangan lentur dipergunakan program Concrete Design
yang ada dalam SAP2000 versi 7.4 dengan menyesuaikan faktor reduksi kekuatan dan
kombinasi pembebanan sesuai dengan SNI 03-2847-2002. Program SAP2000 versi 16 secara
langsung dapat mengolah gaya-gaya yang terjadi pada elemen bangunan menghasilkan luas
tulangan lentur, geser, torsi yang diperlukan dan sekaligus dapat diketahui kombinasi beban
mana yang paling dominan.
Faktor reduksi kekuatan yang dimaksud adalah: Phi_bending = 0,8
Phi_tension = 0,8
Phi_compression(Tied) = 0,65
Phi_compression(Spiral) = 0,7
Phi_shear = 0,75

Kombinasi beban yang dimaksud adalah:


1. U = 1.2 DL + 1.6 LL
2. U = 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 (± 1.0 Ex ± 0.3 Ey)
3. U = 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 (± 0.3 Ex ± 1.0 Ey)
4.
Untuk penulangan kolom selain data-data yang telah disebutkan di atas juga dibutuhkan data-
data konfigurasi tulangan pada masing-masing penampang kolom. Jadi pilihan penulangan
untuk kolom adalah “Check” yaitu dengan konfigurasi tulangan yang ada dianalisa terhadap
gaya-gaya dalam dan kombinasi pembebanan. Hasil analisa untuk penulangan kolom
adalah rasio antara gaya-gaya yang terjadi dengan kapasitas dari kolom dan konfigurasi
tulangan secara 3 dimensi.

2.3 Beban gempa nominal statik ekuivalen


Struktur gedung beraturan dapat direncanakan terhadap pembebanan gempanominal akibat
pengaruh Gempa Rencana dalam arah masing-masing sumbu utama denah struktur tersebut,
berupa beban gempa nominal statik ekuivalen.
Apabila kategori gedung memiliki Faktor Keutamaan I dan strukturnya untuk suatu arah
sumbu utama denah struktur dan sekaligus arah pembebanan Gempa Rencana memiliki
faktor reduksi gempa R dan waktu getar alami fundamental T1, maka beban geser dasar
nominal statik ekuivalen V yang terjadi di tingkat dasar dapat dihitung menurut persamaan :

di mana C1 adalah nilai Faktor Respons Gempa yang didapat dari Spektrum Respons Gempa
Rencana menurut Gambar 2 untuk waktu getar alami fundamental T1, sedangkan Wt adalah
berat total gedung, termasuk beban hidup yang sesuai.
Beban geser dasar nominal V harus dibagikan Sepanjang tinggi struktur gedung menjadi
beban-beban gempa nominal statik ekuivalen Fi yang menangkap pada pusat massa lantai
tingkat ke-i menurut persamaan :

di mana Wi adalah berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai, zi adalah
ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral, sedangkan n adalah nomor
lantai tingkat paling atas.

Analisis statik ekuivalen


Mengingat pada struktur gedung beraturan pembebanan gempa nominal akibat pengaruh
Gempa Rencana dapat ditampilkan sebagai beban-beban gempa nominal statik ekuivalen Fi
yang menangkap pada pusat massa lantai-lantai tingkat, maka pengaruh beban-beban
gempa nominal statik ekuivalen tersebut dapat dianalisis dengan metoda analisis statik 3
dimensi biasa yang dalam hal ini disebut analisis statik ekuivalen 3 dimensi.

3. Prosedur Perencanaan Struktur Bawah


Dari perhitungan dan analisa akibat beban tetap dan sementara diperoleh gaya-gaya yang
bekerja pada setiap pondasi. Semua pondasi pelat setempat dianalisa/diperiksa terhadap
semua keadaan pembebanan tersebut di atas. Hasil dari analisa secara keseluruhan
memperlihatkan bahwa seluruh hasil perhitungan sesuai dengan batas-batas perencanaan.
II. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
II.1. MODEL STRUKTUR 3D
Pemodelan Struktur
a. Struktur dimodelkan dalam 3 dimensi dengan menggunakan elemen kolom dan balok
Ukuran
b. Kolom dianggap terjepit penuh pada bagian bawah, dengan memberikan balok sloof yg
menghubungkan kolom-kolom bagian bawah
c. Beban-beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) disalurkan dari pelat ke balok,
kemudian didistribusikan ke kolom
d. Struktur dan komponen struktur direncanakan hingga semua penampang mempunyai kuat
rencana minimum sama dengan kuat perlu yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan
gaya terfaktor sesuai dg aturan

DENAH (XY-PLANE)
TAMPAK DEPAN (XZ-PLANE)

TAMPAK SAMPING (YZ-PLANE)


PERSPEKTIF SUDUT
II.2. BEBAN GRAVITASI

Beban Lantai 2&3


4 4.5 3 7 1.42 1.9 5.13
Beban Hidup 250 kg/m2
q Ekivalen 333.3333 375 250 583.3333 118.3333 158.3333 427.5 kg/m

Beban Mati Tambahan

Pelat Lantai Tebal 12 cm 288 kg/m2


keramik 24 kg/m2
plester (2,5 cm) 53 kg/m2
Beban M/E 25 kg/m2
Plafond 18 kg/m2
408 kg/m2
544 612 408 952 193.12 258.4 697.68 kg/m

Beban Lantai 4
4 4.5 3 7 1.42 1.9 5.13
Beban Hidup 100 kg/m2
q Ekivalen 133.3333 150 100 233.3333 47.33333 63.33333 171 kg/m

Beban Mati Tambahan

Pelat Lantai Tebal 10 cm 240 kg/m2


plester (2,5 cm) 53 kg/m2
Beban M/E 25 kg/m2
Water proofing' 5 kg/m2
Plafond 18 kg/m2
341 kg/m2
454.6667 511.5 341 795.6667 161.4067 215.9667 583.11 kg/m

Beban Balok
Berat Dinding h=4m 1000 kg/m 1000 kg/m
BEBAN GRAVITASI PORTAL BIDANG YZ

BEBAN GRAVITASI PORTAL BIDANG XZ

PERSPEKTIF BEBAN GRAVITASI


II.3. BEBAN GEMPA

Perhitungan gempa dhitung dengan metode respon spectrum

H
II.4. INPUT DATA SAP2000

DATA INPUT TERLAMPIR

II.5. PENULANGAN BALOK & KOLOM

TABEL JUMLAH TULANGAN

DATA OUTPUT CONCRETE DESIGN TERLAMPIR

H
TABEL HASIL PERHITUNGAN PENULANGAN
SIMBOL BALOK
BXH 250 X 450
LOKASI TUMPUAN LAPANGAN TUMPUAN

POTONGAN

1500 400 1500


TULANGAN ATAS 8D16 3D16 8D16
∅ 400 ∅ 800 ∅ 400
TULANGAN BAWAH 3D16 4D16 3D16
SENGKANG 10-150 10-150 10-150
SIMBOL KOLOM
BXH 500X500 450X450
LOKASI TUMPUAN LAPANGAN

POTONGAN

∅ 2500 ∅ 2020
MEMANJANG 12D16 12D16
SENGKANG 10-125 10-125

PENULANGAN BALOK DAN KOLOM (BIDANG YZ)


PENULANGAN BALOK DAN KOLOM (BIDANG XZ)
III. PERHITUNGAN STRUKTUR SEKUNDER
III.1. PERHITUNGAN PELAT 4mX4m

Momen max pelat lantai (Mx-tm)

Momen max pelat lantai (My-tm)


H
H
IV. PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH/PONDASI
IV.1. PERHITUNGAN PONDASI PLAT SETEMPAT UKURAN 2m x 2m x 0,2m Pmax = 49,64ton
+13,96ton = 63,6ton

Pemodelan pelat pondasi setempat UKURAN 1,25mx1,25mx0,2m

Momen max pelat pondasi setempat UKURAN 1,25mx1,25mx0,2m (tm)

Anda mungkin juga menyukai