Upload Gambar Struktur
Upload Gambar Struktur
KAJIAN STRUKTUR
I. KRITERIA DESIGN
1. Pendahuluan
1.1 Umum
Elemen struktur yang direncanakan berupa balok, kolom dan pelat dari beton bertulang yang
secara struktural membentuk satu kesatuan rangka menjadi suatu sistem struktur yang
lengkap. Struktur lengkap ini, dianalisis sebagai open-frame. Untuk perhitungan struktur
tersebut maka perencanaan sistem struktur telah dilakukan menggunakan analisa struktur 3
dimensi dengan bantuan program SAP2000 versi 22.0.0.
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2019
3. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI 1727-2020
Standar :
1. American Concrete Institute, Building Code Requirements for Reinforced
Concrete, 5th edition, ACI 319-89
2. American Society for Testing and Materials, ASTM Standard in Building
Code,Vol. 1 & 2, 1986 3. Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.
1.2.3 Mutu Bahan yang Digunakan
Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton bertulang biasa
(konvensional). Mutu bahan/material struktur yang digunakan dalam perencanaan meliputi:
a. Mutu Beton
Kolom, balok, pelat, pondasi plat setempat: K = 250
Mutu Beton
1.2.4 Pembebanan
Struktur dibebani dengan beban akibat berat sendiri struktur, beban mati tambahan,
beban hidup dan beban gempa. Beban yang digunakan yaitu:
1. Beban Mati (D) : berat sendiri struktur + beban mati tambahan
2. Beban Hidup (L) : beban penghuni gedung
3. Beban Gempa (E) : didisain dengan metode respon spektrum berdasarkan peta
wilayah gempa Indonesia
4. Beban Angin (W) : beban tekanan angin
Kombinasi beban yang digunakan yaitu:
1. 1,4D 5. 0,58 D + 1,3E
2. 1,2D + 1,6 L 6. 0,58D – 1,3E
3. 1,42D + L + 1,3E 7. 1,2D + 1L + 1,3W
4. 1,42D + L – 1,3E 8. 1,2D + 1L – 1,3W
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6 L
3. 1,42D + L + 1,3E
4. 1,42D + L – 1,3E
5. 0,58 D + 1,3E
6. 0,58D – 1,3E
7. 1,2D + 1L + 1,3W
8. 1,2D + 1L – 1,3W
Untuk penulangan kolom selain data-data yang telah disebutkan di atas juga dibutuhkan
data-data konfigurasi tulangan pada masing-masing penampang kolom. Jadi pilihan
penulangan untuk kolom adalah "Check" yaitu dengan konfigurasi tulangan yang ada
dianalisa terhadap gaya-gaya dalam dan kombinasi pembebanan. Hasil analisa dengan
program SAP 2000 kemudian dikontrol dengan hitungan manual menggunakan spesifikasi
dari SNI Beton 2019 dan Tabel vis & Gideon.
Konstruktor
b. Kolom dianggap terjepit penuh pada bagian bawah, dengan memberikan balok sloof yg
menghubungkan kolom-kolom bagian bawah
c. Beban-beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) disalurkan dari pelat ke balok, kemudian
didistribusikan ke kolom.
d. Struktur dan komponen struktur direncanakan hingga semua penampang mempunyai kuat
rencana minimum sama dengan kuat perlu yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya
terfaktor sesuai dengan aturan
3D view
II.2. PERHITUNGAN BEBAN GEMPA YANG BEKERJA PADA STRUKTUR
1. Pemeriksaan Time period
Cek T0 Struktur:
T = Ct.hx Ct Rangka Beton pemikul momen = 0,0466
x Rangka Beton pemikul momen = 0,9
T = 0,0466 . 3,50,9
T = 0,143895
ACI 318-14 COLUMN SECTION DESIGN Type: Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
ACI 318-14 COLUMN SECTION DESIGN Type: Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 350 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 400 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 12,78 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 35,41 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 38,15 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
3. TULANGAN GESER
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 350 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 300 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 3,34 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 7,58 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 12,89 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
3. TULANGAN GESER
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20,75 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 350 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 400 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
2
Beban hidup pada lantai bangunan (Rumah) = 200 kg/m
→ QL = 2,0 kN/m
2
2
Beban rencana terfaktor, Qu = 1.2 * QD + 1.6 * QL = 8,816 kN/m
D. PENULANGAN PLAT
3. TULANGAN GESER