METODE PENELITIAN
Sindroma
Down
Kelainan Kromosom
Trisomi 21
IQ Rendah Oligodonsia
OH Buruk Maloklusi
Keterangan :
(Tunagrahita) Makassar.
Populasi penelitian yang digunakan adalah semua anak sindroma down yang
terdaftar bersekolah di :
(Tunagrahita) Makassar.
46
3. Sekolah Luar Biasa D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Makassar.
luar biasa yang mewakili kota Makassar dengan cara mengikuti arah mata
angin (utara, timur, selatan, dan barat). Arah Utara di wakili oleh Sekolah Luar
diwakili oleh Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Katolik Rajawali Yayasan Joseph
Makassar. Arah Selatan diwakili oleh Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat
Sampel penelitian yang digunakan adalah semua anak sindroma Down yang
(Tunagrahita) Makassar.
47
4. Sekolah Luar Biasa Prima Karya Antang Makassar.
1. Kriteria Inklusi :
2. Kriteria Eksklusi :
3. Alkohol
4. Betadine
48
1. Anak sindroma Down adalah semua anak yang telah didiagnosa oleh pihak
2. Karies gigi adalah lubang / kavitas pada gigi permanen yang tampak secara
3. Relasi gigi anterior adalah hubungan gigi anterior rahang atas dan rahang
4. Pada Sekolah Luar Biasa (SLB) terdapat penderita sindroma Down. Pada
tiap sekolah, pasien yang diambil adalah penderita sindroma Down dengan
pada gigi berdasarkan indeks DMFT dan melihat relasi gigi anterior pada
49
6. Dilakukan pengisian formulir pemeriksaan, penghitungan dan pengolahan
50
b. Penilaian status karies untuk gigi permanen dengan menggunakan
F = filled = ditumpat
T = tooth = gigi
DMF-T = D+M+F
Jumlah sampel
c. WHO memberikan kategori status karies berdasarkan perhitungan
DMF-T, yaitu:
2. Penilaian relasi gigi anterior di lihat dari jumlah relasi gigi anterior yang
51
a. Anterior openbite Dalam bidang vertikal, gigi insisivus bawah
tidak menyentuh gigi insisivus atas dan tidak beroklusi ketika gigi-
anterior maksila.
atau mandibula.
ideal.
52