Anda di halaman 1dari 4

4.

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA INDONESIA

Melihat dari dinamika perubahan kurikulum pendidikan yang terjadi saat ini
Dibutuhkan keberanian dan terobosan yang kreatif untuk mengeluarkan pendidikan
nasional dari kondisi yang stagnan, sedangkan negara-negara lain sudah
melangkah jauh menuju pendidikan yang ideal.

Merdeka Belajar menjadi salah satu program inisiatif Nadiem Makarim yang ingin
menciptakan suasana belajar yang bahagia, baik murid maupun para guru.

Merdeka Belajar ini konon dilahirkan dari banyaknya keluhan orangtua pada sistem
pendidikan nasional yang berlaku selama ini. Salah satunya ialah keluhan soal
banyaknya siswa yang dipatok nilai-nilai tertentu.

Hal ini lalu menjadi sangat penting sehingga dari Kemendikbud ingin menciptakan
suasana belajar di sekolah yang happy, makanya, tag-nya itu adalah Merdeka
Belajar,"

tujuan Merdeka Belajar ialah agar para guru, siswa, serta orangtua bisa mendapat
suasana yang bahagia.1 "Merdeka Belajar itu pendidikan harus menciptakan
suasana yang membahagiakan. Bahagia buat siapa? Bahagia buat guru, bahagia
buat peserta didik, bahagia buat orangtua.

Berikut adalah implementasi kurikulum Merdeka Indonesia ke dalam sistem belajar


yang ada di dalam bangku pendidikan mulai dari SD, SMP, dan SMA melalui 4
konsep merdeka belajar yang terdiri dari USBN, UN, RPP dan ZONASI:

Pokok Kebijakan Merdeka Belajar2

PROGRAM PERTAMA: Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)

Arahan Kebijakan Baru:

1
Elis Lisnawati, M.Pd, “Merdeka Belajar,Belajar merdeka”
https://www.inilahkoran.com/berita/41032/merdeka-belajar-belajar-merdeka,pada tanggal 19 Mei
pukul 13:36.
2
Kompas.com, Gebrakan “Merdeka Belajar” Berikut 4 Penjelasan Nadiem,
https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/12/12591771/gebrakan-merdeka-belajar-berikut-4-
penjelasan-mendikbud-nadiem, pada tanggal 19 Mei 2020 pukul 15:22.
• Tahun 2020, USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang
diselenggarakan hanya oleh sekolah

• Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes
tertulis dan/atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan
penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dsb.)

• Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa

• Anggaran USBN dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan


sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran

Kebijakan Baru USBN

Arah kebijakan baru penyelenggaraan USBN, kata Mendikbud, pada tahun 2020
akan diterapkan dengan ujian yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian
tersebut dilakukan untuk menilai kompetensi siswa yang dapat dilakukan dalam
bentuk tes tertulis atau bentuk penilaian lainnya yang lebih komprehensif, seperti
portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dan sebagainya).
Penyerahan asesmen ke pihak sekolah akan menguntungkan anak karena sekolah
yang mengerti potensi peserta didiknya sehingga

PROGRAM KEDUA: Ujian Nasional (UN)

Arahan Kebijakan Baru:

• Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya

• Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan


Survei Karakter

• Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas
4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu
pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang
selanjutnya

• Mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS
Kebijakan Baru Ujian Nasional UN

PROGRAM KETIGA: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Arahan Kebijakan Baru:

Format RPP: Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan dan
mengembangkan format RPP

Komponen RPP: 3 komponen inti (komponen lainnya bersifat pelengkap dan dapat
dipilih secara mandiri): Tujuan pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Asesmen dan
dibuat sebanyak 1 halaman cukup

Durasi Penulisan RPP: Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif
sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi
proses pembelajaran itu sendiri

Kebijakan Baru RPP

PROGRAM KEEMPAT: Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi

Arahan Kebijakan Baru:

Rancangan Peraturan

Membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses


dan kualitas di berbagai daerah:

Jalur zonasi : minimal 50%

Jalur afirmasi: minimal 15%

Jalur perpindahan: maksimal 5%

Jalur prestasi (sisanya 0-30%, disesuaikan dengan kondisi daerah)

Implementasi:

Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi


Pemerataan akses dan kualitas pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh
pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru

Kebijakan Baru PPDB Zonasi

Demikian hal-hal yang akan diterapkan berhubungan dengan kurikulum merdeka di


mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA yang akan dilakukan secara bertahap di
seluruh Indonesia. yang di kenal dengan istilah Empat Pokok Kebijakan Pendidikan
“Merdeka Belajar”.

Selain hal-hal di atas adapula yang perlu diperhatikan dan dilakukan dengan tujuan
agar peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada
konsep merdeka belajar melalui supervisi artistik di tengah-tengah sekolah ketika
diberlakukannya sistem kurikulum belajar, antara lain; 3

1. Meningkatkan kinerja guru diseluruh seolah-sekolah dari Tingkat SD hingga


SMA dalam melaksanakan proses pembelajaran. Karena sesungguhnya
kegiatan utama disekolah antara lain adalah dalam rangka mewujudkan
kegiatan proses belajar, sehingga seluruh aktifitas organisasi sekolah
bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
2. Memberikan pemahaman terkait program merdeka belajar dan guru
penggerak. Disini guru telah memahami hakikat merdeka belajar yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran yang mengandung arti bahwa tugas guru
adalah menjadi orang terdepan yang dapat memfasilitasi penciptaan suasana
belajar yang menyenangkan sebagaimana yang telah di gagas dalam
kurikulum merdeka belajar.
3. Mengembangkan gerakan sekolah menyenangkan melalui pengelolaan
pembelajaran yang berkualitas.
4. Meninggkatkan pemahaman para guru terhadap program supervisi
akademika yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah.

3
S.Pd.i. Sukaesih, Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Berorientasi Konsep Merdeka Belajar
Melalui Supervisi Artistik Di SD Negeri Gandul 2 Kota Depok, (Depok: Dinas Pendidikan UPTD SD Negeri Gandul
2, 2019) hlm, i.

Anda mungkin juga menyukai