Anda di halaman 1dari 7

SehatQ Logo

Hidup Sehat

10 Jenis Makanan yang Mengandung Gas Tinggi

10 Jun 2020 | Annisa Amalia Ikhsania

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Salah satu makanan yang mengandung gas adalah kacang-kacangan

Kacang-kacangan mengandung gula kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh

Anda sering merasa sendawa, perut kembung, dan buang gas berlebihan? Jika iya, sebaiknya perhatikan
kembali asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sebab, hal ini bisa jadi disebabkan oleh makanan
yang mengandung gas.

Meski tergolong normal, terlalu banyak gas di dalam tubuh dapat menyebabkan rasa tidak nyaman,
sendawa terus menerus, hingga Anda merasa malu untuk buang gas di tempat umum.

Berbagai jenis makanan yang mengandung gas

Sebenarnya, setiap orang akan berbeda-beda dalam memproses makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Kendati demikian, memang ada beberapa jenis makanan yang dapat memicu kelebihan gas dalam
saluran pencernaan. Jenis makanan yang mengandung gas biasanya memiliki salah satu dari
karakteristik di bawah ini:

Sulit untuk dicerna oleh tubuh

Menghasilkan gas saat tubuh mencernanya

Membuat Anda menelan udara saat memakan makanan tersebut

Berikut adalah berbagai jenis makanan yang mengandung gas:


1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah salah satu jenis makanan yang mengandung gas

Kacang-kacangan mengandung banyak rafinosa

Salah satu makanan yang mengandung gas adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan, seperti kacang
merah, kacang tanah, dan kacang hijau, menjadi makanan yang menghasilkan gas tertinggi karena
mengandung banyak rafinosa.

Rafinosa adalah gula kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh. Rafinosa akan melewati usus kecil dan
menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, yang keluar melalui rektum. Akibatnya,
makan kacang-kacangan dapat memicu Anda jadi lebih sering buang gas.

Kacang-kacangan juga mengandung banyak serat, di mana asupan serat yang tinggi dapat meningkatkan
produksi gas berlebih pada perut.

Selain kacang-kacangan, polong-polongan, seperti kacang polong dan lentil, juga dapat menyebabkan
gas berlebih.

Jika Anda tetap ingin menyantap kacang-kacangan dalam menu makan harian, sebaiknya rendam kacang
semalaman terlebih dahulu sebelum diolah untuk membantu mengurangi gas di perut.

2. Kelompok sayuran jenis cruciferous

Sama seperti kacang-kacangan, kelompok sayuran jenis cruciferous, seperti brokoli, kembang kol, kubis,
dan asparagus banyak mengandung serat dan rafinosa. Baik serat dan rafinosa berkontribusi terhadap
produksi gas ketika bakteri di usus mencernanya.

Meski demikian, jenis sayuran ini sangat baik bagi kesehatan tubuh. Jadi, Anda jangan menghindarinya
melainkan mengurangi atau membatasinya dalam menu makan harian.
Untuk lebih jelasnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengatur porsi
makan makanan jenis kelompok sayuran ini.

3. Buah-buahan

Beberapa jenis buah-buahan, seperti apel, pir, peach, persik, dan pisang mengandung gula alkohol alami
dan sorbitol, yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih.

Jenis buah-buahan ini juga dapat menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, setelah
dicerna oleh usus besar.

4. Biji-bijian utuh

Biji-bijian utuh, seperti gandum dan oat, banyak mengandung serat, rafinosa, dan pati. Ketiganya dapat
berkontribusi terhadap gas setelah dicerna oleh usus besar.

Faktanya, beras adalah satu-satunya jenis gandum yang tidak dapat menyebabkan produksi gas
berlebih.

Beberapa jenis biji-bijian utuh juga mengandung gluten. Bagi orang-orang yang sensitif terhadap
kandungan gluten mungkin akan mengalami perut kembung dan bergas setelah memakannya.

5. Bawang bombay

makanan yang mengandung gas berikutnya adalah bawang bombay

Bawang bombay mengandung fruktosa

Bawang bombay mengandung gula alami yang disebut dengan fruktosa. Sama seperti rafinosa dan
sorbitol, fruktosa juga berkontribusi memicu gas ketika bakteri dalam usus sedang mencernanya.

6. Produk olahan susu

Produk olahan susu juga menjadi sumber makanan yang mengandung gas.
Susu, keju, es krim, dan yogurt sebenarnya merupakan sumber protein dan kalsium yang baik bagi
tubuh. Akan tetapi, pada beberapa orang lanjut usia mungkin mengalami kesulitan dalam mencerna
laktosa (gula yang terkandung dalam produk olahan susu) atau dikenal dengan intoleransi laktosa. Nah,
meningkatnya produksi gas di dalam perut merupakan ciri kondisi ini.

Jika Anda mengalami intoleransi laktosa, sebaiknya ganti produk olahan susu dengan susu almond atau
produk olahan susu kedelai yang cenderung lebih aman.

7. Makanan kemasan

Makanan kemasan, seperti roti, keripik, sereal, dan salad berbumbu sebagian besar mengandung
fruktosa dan laktosa. Kedua kandungan ini dapat memicu peningkatan gas dalam perut Anda.

8. Minuman soda

Selain makanan yang mengandung gas, minuman bersoda juga memicu produksi gas berlebih

Minuman berkarbonasi bisa memicu kelebihan gas di perut

Tak hanya makanan yang mengandung gas di atas, minuman soda juga dapat menyebabkan tubuh
memproduksi kelebihan gas.

Soda dan minuman berkarbonasi dapat membuat Anda menelan udara dalam jumlah yang lebih banyak.
Ketika udara melewati saluran pencernaan, maka Anda akan bersendawa dan perut terasa tidak nyaman
karena timbulnya gas.

9. Permen karet

Permen karet bukan merupakan makanan yang mengandung gas. Namun, mengunyah permen karet
dapat menyebabkan tubuh kelebihan gas karena membuat lebih banyak udara yang tertelan.

Selain itu, sebagian besar permen karet bebas gula mengandung pemanis buatan, seperti sorbitol,
manitol, dan xylitol yang justru menjadi lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh.
10. Permen keras

Sama seperti minuman berkarbonasi, mengisap permen juga membuat Anda menelan lebih banyak
udara. Terlebih sebagian besar permen menggunakan sorbitol sebagai zat pemanisnya. Kedua
kandungan tersebut yang dapat memicu timbulnya gas berlebih.

Catatan dari SehatQ

Nah, setelah mengenali berbagai makanan yang mengandung gas di atas, kini sebaiknya Anda mulai
membatasi jenis makanan tersebut dalam menu makan sehari-hari. Terlebih jika perut Anda merasa
tidak nyaman akibat gas berlebih dalam tubuh.

Akan tetapi, alangkah baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum membatasi
makanan yang mengandung gas ini. Terutama jika Anda mempunyai kondisi khusus, seperti asma.

hidup sehat

makanan sehat

buah dan sayuran

Bagikan

Share Facebook Share Facebook Share Twitter Share Twitter Share Whatsapp Share Whatsapp Share
Email Share Email Share Link Share Link

Artikel Terkait

Hidup Sehat

Bukan Hanya untuk Masakan, Ini 20 Manfaat Kunyit yang Jarang Diketahui

17 Sep 2019 | Anita Djie

Baca selengkapnya

Manfaat kuyit bukan hanya sebagai tambahan dalam jamu, tetapi juga mampu memberikan dampak
yang positif bagi kesehatan
Parenting

Bagaimana Cara Perkenalkan Sayur untuk Anak?

26 Feb 2020 | Azelia Trifiana

Baca selengkapnya

Sayur untuk anak bisa diperkenalkan dengan cara yang menarik seperti mengajaknya memasak
bersama

Hidup Sehat

Aneka Klaim Manfaat Buah Manggis, Ini yang Sudah Terbukti

16 Oct 2019 | Armita Rahardini

Baca selengkapnya

Manfaat buah manggis bisa didapatkan dengan mengonsumsi buahnya maupun ekstrak kulitnya

Tanya Jawab Terkait Bersama Dokter

Bagaimana jenis menu makan malam yang sehat?

Konsumsi apa yang terbaik untuk pertumbuhan tulang buat anak 4 tahun ?

Apa saja rekomendasi camilan sehat untuk diet?

Tentang Kami

Syarat dan Ketentuan

Return and Refund

Karir

Kontak Kami

Privacy Policy

Kebijakan Editorial

Direktori Tag
Metode Pembayaran

Logo Bank BCA Logo Bank Mandiri Logo Bank BNI Logo Bank Permata Logo Visa Logo Gopay

© SehatQ, 2018. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai