Resume Alat Ukur Listrik Dasar

Multimeter
Multimeter merupakan alat ukur dasar elektronika yag serbaguna. Sebutan lainnya adalah
mavometer (miliAmper Volt Ohmmeter). Ampermeter, voltmeter, dan ohm meter semuanya
memanfaatkan gerak d’arsonval. Perbedaan instrument-instrumennya terletak pada rangkaian
dimana geraak tersebut digunakan.
Prinsip pembangkitan gaya electromagnet dapat dilakukan dengan banyak cara. Berikut
dua acara yang paling banyak digunakan.
1. Cara tolak-menolak
Sepasang besi lunak ditempatkan dalam kumparan yang tetap. Salah satu dibuat tetap/ tidak
dapt bergerak dan satunya dibuat dapat bergerak. Bila arus I yang akan diukur dilewatkan
pada kumparan yang tetap maka kumparan tersebut menghasilkan medan magnet yang
berbanding lurus dengan besar arus dan mempunyai arah sejajar dengan sumbu pergerakan.
Kedua besi dimagnitisasi dengan dimagnitisasi yang besarnya dengan berbanding lurus
terhadap I dengan magnitsasi yang sama. Sehingga menghasilkan kutub-kutub yang sama,
yaitu utara dengan utara, ataupun selatan dengan selatan. Akibatnya terjadi tolak menolak,
dan menghasilkan suatu momen gerak.
2. Kombinasi antara atraksi dan momen gerak
Dua keeping besi yang terdiri dari besi tetep dan besi bergerak (sama dengan cara tolak
menolak). Ditempatkan pada sudut tertentu. Bila sudut putarnya kecil maka akan bekerja
seperti cara tolak menolak namun jika sudut putarnya besar akan bekerja agak lain. Dalam
hal ini gaya Tarik menarik mulai berpengaruh karena adanya kutub yang berlawanan.
Sehingga menyebabkan pengurangan gaya tolak menolak.
Langkah-langkah penggunaan multimeter
1. Pilih jangka ukur yang sesuai, DCmA, DCV, Ohm atau ACV.
2. Perhatikan terlebih dahulu penyimpanan titik nol.
3. Kenakan ujung-ujung colok kebeban yang mau diukur
4. Membaca skala penunjukan jarum
Multimeter biasanya digunakan untuk mengukur besaran fisika berikut
1. Pengukuran tegangan DC baterai
2. Pengukuran kuat arus DC(mA)
3. Pengukuran tegangan AC sumber daya S
4. Penngukuran hambatan listrik (ohm)