Nomor : 002/PKS/RSASM/III/2020
Pada hari ini, minggu Tanggal 1 maret 2020 telah dibuat dan ditandatangani
Perjanjian antara :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi
yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Suku Dinas lingkungan hidup yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat mengikat diri satu sama lain dalam perjanjian ,
dengan ketentuan dan syarat-syarat yang akan diterangkan lebih lanjut dalam pasal-
pasal dibawah ini :
PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN
PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Jangka waktu diteteapkan selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal 1
maret 2020 dan berakhir pada 28 februari 2021 dan akan diperpanjang sesuai
kebutuhan PIHAK PERTAMA
PASAL 3
BIAYA DAN CARA BAYAR
2. Tagihan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA adalah
tagihan berdasarkan pengangkutan sampah tanggal 1 sampai dengan akhir
bulan setiap bulannya.
3. Proses pembayaran tidak bias dilakukan oleh PIHAK PERTAMA jika pihak
PIHAK KEDUA tidak secara lengkap melampirkan dokumen yang sudah
dijelaskan pada pasal 3 ayat 1 perjanjian ini.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Waktu pengambilan sampah yang akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA yaitu 1
(satu) kali dalam 1 (satu) hari yaitu : Pukul 10:00 WIB selama 7 hari dalam 1
minggu.
2. PIHAK KEDUA wajib mengangkut sampah non medis dan sampah pohon yang
ada di Rumah Sakit Ali sibroh Malisi.
3. Setiap selesai pengangkutan sampah PIHAK KEDUA wajib membersihkan area
TPS dari sampah yang berceceran.
4. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas seluruh.
PASAL 5
PENGALIHAN HAK
1. PIHAK KEDUA tidak berhak untuk mengalihkan baik sebagian maupun seluruh
kewajiban dalam perjanjian ini kepada pihak manapun, tanpa seizin dan
persetujuan tertulis dahulu dari PIHAK PERTAMA
PASAL 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila timbul perselisihan sebagai akibat adanya perjanjian ini, maka kedua
belah pihak akan berusaha menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Jika sengketa yang timbul itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
akan dibentuk panitia penyelesaian (Arbitrase) yang terdiri dari 3 (tiga) orang,
yaitu seorang wakil dari PIHAK PERTAMA, seorang wakil PIHAK KEDUA dan
seorang ahli yang tidak ada sangkut pautnya dengan kedua belah pihak dan
yang ditunjuk atas persetujuan wakil-wakil kedua belah pihak.
3. Aapabila dengan jalan yang dicantumkan dalam ayat 1 dan 2 pasal ini, sengketa
tersebut tidak dapat diselesaikan, maka persoalan ini akan diajukan kepada
panitera pengadilan negeri Jakarta selatan, yang akan merupakan penyelesaian
terakhir bagi putusan sengketa ini.
4. Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak mengenai perjanjian ini, akan
dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang
bersangkutan dengan dibuatnya tanda terima tertulis.
PASAL 7
LAIN – LAIN
1. Hal-hal yang ternyata tidak tercantum dan belum diatur dalam perjanjian ini,
akan diselesaikan Bersama berdasarkan perundingan dan musyawarah antara
kedua belah pihak dan tunduk kepada hukum positif yang berlaku.
2. Perjanjian ini tidak data ditambah, diubah, dimodifikasi dengan cara apapun
selain secara tertulis yang wajib ditandatangani oleh wakil – wakil yang sah dari
masing-masing pihak
3. Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan masing-masing memiliki
ketentuan hukum dan maksud yang sama.
4. Perjanjian ini tunduk dan ditafsirkan sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku dan diberlakukan di negara Republik Indonesia
PASAL 8
PENUTUP