Anda di halaman 1dari 4

3.

8 Persamaan Diophantine Linear


Persamaan Diophantine adalah persamaan linear yang memuat beberapa variable,
namun harus diselesaikan dengan bilangan bulat. Bentuk sederhananya adalah ax+by =
c, dimana a, b, dan c adalah bilangan-bilangan integer (bulat) dan jika dan hanya jika
(x,y) adalah tiitik kisi pada bidang yang terletak pada garis ax+by = c.
Orang yang pertama kali mendeskripsikan solusi umum persamaan Diophantine
Linear adalah seorang ahli matematika India Brahmagupta, yang memasukkannya
dalam buku yang ia tulis di abad ke-7. Sekarang dikembangkan teori untuk
memecahkan persamaan tersebut. Teorema berikut memberitahukan kapan persamaan
tersebut akan memiliki solusi, dan ketika solusinya ada, secara eksplisit dapat diuraikan.
Teorema 3.32 : Misalkan a dan b adalah bilangan bulat dengan d = (a,b).
Persamaan ax+by = c tidak memiliki solusi bulat, jika d tidak membagi
c. Jika d | c, maka ada banyak tak hingga solusi bulat. Jika x = x 0,y = y 0
adalah solusi persamaan tertentu, maka semua solusinya diberikan oleh

x = x0 + ( bd )n , y = y - ( ad ) n dimana n adalah bilangan bulat.


0

Bukti : Asumsikan bahwa x dan y adalah bilangan bulat, sehingga ax + by = c.


Karena d | a dan d ¿ b, oleh Teorema 3.4, maka d | c. Oleh karena itu, jika
d tidak membagi c, maka tidak ada solusi bulat dari persamaan. Anggap
bahwa d | c dengan Teorema 3.12, ada bilangan bulat s dan t dengan d =
as + bt. Karena d | c, maka ada bilangan bulat e dengan de = c. Kalikan d
= as + bt dengan e, maka diperoleh c = de = (as +bt) e = a (se) + b (te).
Jadi, solusi dari persamaan diberikan oleh x = x 0 dan y = y 0 dimana x 0 =
(se) dan y 0=¿ (te). Untuk menunjukkan ada banyak tak terhingga solusi,

misalkan x = x 0 + ( bd )n dan y = y - ( ad ) n, dimana n adalah bilangan


0

bulat. Pertama kali tunjukkan bahwa setiap pasangan (x,y) dengan x =

x 0+ ( bd )n , y = y - ( ad ) n dimana n adalah bilangan bulat merupakan


0

sebuah solusi.
Terlihat bahwa pasangan ini (x,y) adalah sebuah solusi, karena ax + by =
a x0 + a ( bd )n + by – b - ( ad ) n = a x + by = c.
0 0 0

Sekarang ax + by = c harus dijelaskan dalam teorema. Misalkan x dan y


adalah bilangan bulat dengan ax + by = c. Karena a x 0 + by 0 = c, dengan
pengurangan diperoleh bahwa (ax + by) – (a x 0 + by 0) = 0, yang
meyiratkan bahwa a ( x−x 0) + b ( y− y 0) = 0. Karenanya a ( x−x 0) = b (
y− y 0). Bagi kedua sisi persamaan terakhir ini dengan d, diperoleh bahwa

( ad )(x−x ) = ( bd )( y− y ). Dengan Teorema 3.10 diketahui bahwa ( ad , bd )


0 0

a
= 1 . Gunakan Lemma 3.4, berarti bahwa | ( y 0−¿ y¿ ). Oleh karena itu,
d

bilangan bulat n dengan ( ad ) n = y 0−¿ y¿ ; ini berarti bahwa y = y 0- ( ad ) n.


Sekarang, masukkan nilai ini ke persamaan a ( x−x 0) + b ( y− y 0), temukan

bahwa a( x−x 0) = b ( ad ) n yang menyiratkan bahwa


x = x0+ ( da ) n.
Contoh soal untuk dengan penggunaan Teorema 3.32

Contoh : Perhatikan masalah pembelian cek pelawat senilai 510.000,-.

Dengan hanya menggunakan cek 20.000,- dan 50.000,-.

Berapabanyak dari masing-masing jenis cek yang harus

digunakan?

Solusi : Misalkan x adalah banyak cek 20.000,- dan misalkan y adalah

banyak cek 50.000,-. Diperoleh persamaan 20.000x + 50.000 =

510.000.Perhatikan bahwa faktor persekutuan terbesar dari


20.000 dan 50.000 adalah (20.000, 50.000) = 10.000. Karena

10.000 | 510.000, maka ada banyak solusi bulat dari persamaan

Diophantine linear ini. Dengan menggunakan alogaritma Euclid,

ditemukan bahwa 20.000(-2) +50.000 =10.000. Kalikan kedua

sisi dengan 52, diperoleh 20.000(-102) + 50.000(51) = 510.000.

Oleh karena itu, solusi khusus diberikan oleh x 0 = -102 dan y 0 =

51. Teorema 3.32 mengatakan bahwa semua solusi bulat


berbentuk x = -102 +5n dan y = 51 -2n. Karena yang diinginkan x
dan y adalah non-negatif, haruslah -102 + 5n ≥ 0 dan 51-2n ≥ 0;

2 1
dengan demikian , n ≥ 20 dan n ≤ 25 . Karena n adalah bilangan
5 2
bulat, berarti n = 21, 22, 23, 24, atau 25. Oleh karena itu, diperoleh
lima solusi berikut : (x,y) = (3.9), (8,7), (13,5), (18,3), dan (23,1).
Jadi kasir bisa memberikan pelanggan 3 cek 20.000,- dan 9 cek
50.000,- , 8 cek 20.000,-, dan 3 cek 50.000,-, atau 23 cek 20.000,-,
dan 1 cek 50.000,-.

Teorema 3.32 dapat diperluas untuk mengatasi persamaan Diophantine


linear dengan lebih dari dua variable seperti yang ditunjukkan dalam teorema
berikut.

Teorema 3.33 : Jika a 1, a 2 ,…, adalah bilangan bulat positif nol-nol, maka

persamaan a 1 x 1+ a2 x 2… + a n x n = c memiliki solusi bulat, jika dan


hanya jika d = (a 1, a 2, … a n ¿ membagi c. Selanjutnya, bila ada solusinya,
maka ada banyak tak terhingga solusi.

Bukti : Jika ada bilangan x 1, x 2 , …, x n sedemikian rupa sehingga


a 1 x 1+ a2 x 2… + a n x n = c , karena d membagi a i, untuk i = 1,2, …., n oleh Teorema
3.4, juga membagi c. Oleh karena itu, jika d tidak membagi habis c maka tidak
ada solusi bulat dari persamaan. Untuk membuktikan bahwa ada banyak tak
terhingga solusi bulat ketika d | c, akan digunakan induksi matematika. Perhatikan
bahwa dengan Teorema 3.32. Teorema ini benar ketika n = 2.

Sekarang anggap bahwa ada banyak tak terhingga solusi untuk persamaan dalam n
variable yang memenuhi hipotesis. Dengan Teorema 3.13, himpunan kombinasi
linear a n x n + a n+1 x n +1 sama dengan himpunan kelipatan dari (a n , a n+1). Oleh
karena itu =, untuk setiap bilangan bulat y ada banyak tak terhingga solusi dari
persamaan linear Diophantine a n x n + a n+1 x n +1 + (a n , a n+1)y. Berarti bahwa
persamaan n+1 variabel dapat direduksi menjadi persamaan linear Diophantine
dalam n variable : a 1 x 1+ a2 x 2 +….+a n−1 x n−1 + a n , a n+1 y = c. Perhatikan bahwa c
dapat dibagi oleh (a 1, a 2, … a n−1 ,(an , an+1 )¿ , karena oleh Lemma 3.2, faktor
persekutuan terbesar ini sama dengan (a 1, a 2, … a n+1). Dengan hipotetsis induktif,
persamaan ini memiliki banyak tak terbatas solusi bilangan bulat, karena ini
adalah persamaan Diophantine linear dalam n variable, dimana faktor persekutuan
terbesar dari koefisien, membagi konstanta c. dengan demikian, ada banyak tak
terhingga solusi untuk persamaan aslinya.

Anda mungkin juga menyukai