Anda di halaman 1dari 7

PAK edukasi dan discharge planning

Informasi dan Edukasi 1. Edukasi batuk efektif dan etika batuk


2. Edukasi tentang hand hygiene
3. Edukasi cara menggunakan masker yang benar
4. Edukasi teknik relaksasi
5. Edukasi isolasi mandiri di rumah
6. Edukasi modifikasi lingkungan untuk pencegahan jatuh
7. Edukasi gejala ada nya luka tekan
8. Edukasi pencegahan luka tekan
Discharge Planning 1. Edukasi perawatan di rumah, berupa:
a. Batuk efektif
b. Kebersihan tangan
c. Etika batuk
d. Isolasi mandiri
e. Modifikasi lingkungan untuk pencegahan jatuh
f. gejala adanya luka tekan
g. Pencegahan luka tekan
2. Edukasi terkait manajemen lingkungan
3. Edukasi untuk keluarga
4. Waktu control

ICP edukasi dan discharge planning


Discharge Keperawatan 1. Perawatan pasien Dalam 24 jam 1. Pengetahuan
Planning di rumah pasca klien meningkat
terintegrasi hospitalisasi 2. Klien dapat
2. Batuk efektif menerapkan
3. Etika batuk batuk efektif
4. Kebersihan 3. Klien dapat
tangan menerapkan
5. Pencegahan etika batuk
infeksi pada 4. Klien dapat
keluarga menerapkan
6. Pencegahan jatuh kebersihan
pada pasien lansia tangan
dengan 5. Pengetahuan
modifikasi klien meningkat
lingkungan 6. Pengetahuan
7. Tanda adanya klien meningkat
luka tekan 7. Pengetahuan
8. Pencegahan luka klien meningkat
tekan pada lansia 8. Pengetahuan
klien meningkat
Edukasi Edukasi keperawatan 1. Edukasi batuk Dilakukan
Terintegrasi efektif dan etika selama
batuk perawatan
2. Edukasi tentang pasien
hand hygiene
3. Edukasi cara
menggunakan
masker yang
benar
4. Latih teknik
relaksasi
5. Isolasi mandiri di
rumah
6. Modifikasi
lingkungan untuk
pencegahan jatuh
7. Tanda adanya
luka tekan
8. Pencegahan luka
tekan  

Materi Edukasi dan discharge planning


1. Edukasi batuk efektif dan etika batuk
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan
mulut dengan tissue atau lengan baju jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular
ke orang lain. Tujuan etika batuk yaitu mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas
melalui udara bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Cara
etika batuk yang benar:
a. Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan tisu/sapu tangan atau lengan
dalam baju ketika batuk atau bersin.
b. Segera buang tissu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol sesuai prosedur.
d. Gunakan masker
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi dapat
dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.
Tujuan teknik batuk efektif: Melatih otot-otot pernafasan agar dapat melakukan fungsi
dengan baik, mengeluarkan dahak atau seputum yang ada disaluran pernafasan, melatih
klien agar terbiasa melakukan cara pernafasan dengan baik. Teknik Batuk Efektif yaitu:
a. Tarik nafas dalam 4-5 kali
b. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
c. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
d. Keluarkan dahak
e. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan (Kemenkes RI, 2018)

2. Edukasi tentang hand hygiene


Kebersihan tangan adalah landasan pencegahan dan pengendalian infeksi. Ketika dilakukan
secara optimal, kebersihan tangan mengurangi infeksi terkait perawatan kesehatan dan
penyebaran dan resistensi antimikroba (Pires, 2017). Terdapat 5 waktu penting cuci tangan
(2 sebelum dan 3 setelah): sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan prosedur
aseptic/bersih, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah
kontak dengan lingkungan pasien. Menurut WHO, mencuci tangan agar bersih
menghabiskan waktu selama20-30 detik untuk handrub sedangkan handwash selama 40-60
detik. Langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO untuk mencegah infeksi virus,
kuman, dan bakteri. Cara mencuci tangan yang benar:
a. Basahi tangan dan tuangkan atau oleskan produk sabun di telapan tangan.
b. Tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan produk sabun yang telah
dituangkan.
c. Letakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari yang
terjalin dan ulangi untuk sebaliknya.
d. Letakkan telapak tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari saling terkait.
e. Tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar sabun
mengenai kuku dan pangkal jari.
f. Gosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya.
g. Gosokkan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri dan
sebaliknya. Keringkan tangan dan tangan (WHO, 2009).

3. Edukasi cara menggunakan masker yang benar


a. Tutup mulut, hidung, dan dagu anda, pastikan bagian masker yang berwarna berada
di bagian depan.
b. Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung Anda dan tarik ke
belakang ke bagian bawah dagu.
c. Lepas masker yang telah digunakan dengan hanya memegang tali yang ada di kedua
telinga, dan langsung buang ke tempat sampah.
d. Cuci tangan pakai sabun setelah membuang masker yang telah digunakan ke dalam
tempat sampah.
e. Biar bersih, ganti masker anda secara rutin apabila kotor atau basah (Kemenkes RI,
2020).

4. Edukasi teknik relaksasi


Langkah relaksasi napas dalam:
a. Duduk dengan posisi santai dan nyaman. Bayangkan hal yang menyenangkan dengan
mata terpejam.
b. Kedua tangan diletakkan diatas perut.
c. Tarik nafas dari hidung, tahan 3 hitungan
d. Lalu hembuskan nafas dari mulut secara perlahan seperti meniup balon selama 6
hitungan. Rasakan perut bergerak kebawah
e. Relaksasi dapat diulangi setiap hari selama 10-15 menit.

5. Edukasi isolasi mandiri di rumah untuk pasien COVID-19, berupa:


a. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan
b. Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi
bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan
masyarakat
c. Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari
transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta
riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19
d. Jaga jarak 1 m dengan anggota keluarga yang lain
e. Kamar tidur sendiri
f. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan.
g. Alat makan/ minum segera dicuci dengan air/ sabun
h. Berjemur sekitar 10-15 menit pada sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore
i. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi,
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin
j. Pakaian yang telah dipakai dimasukkan ke dalam kantong plastik/ wadah tertutup
sebelum dicuci dan segera dimasukkan ke dalam mesin cuci
k. Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi dan jam 19 malam
l. Memberikan informasi ke petugas pemantauan atau keluarga jika suhu meningkat
>38◦ celcius

6. Edukasi Modifikasi lingkungan pencegahan risiko jatuh


a. Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong.
b. Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien sedang
beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak
tidur.
c. Gunakan alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien.
d. Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.
e. Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua tumpahan.
(Preventing falls in hospital, 2013).

7. Edukasi pencegahan luka tekan


Ulkus dekubitus adalah luka terbuka pada kulit yang disebabkan oleh tekanan
berkepanjangan pada kulit. Luka ini juga dikenal dengan istilah bedsores atau luka tekan.
Luka tekan banyak terjadi pada kulit yang menyelubungi area bertulang pada tubuh.
Misalnya, panggul, punggung, pergelangan kaki, tulang ekor, dan bokong. Gejala adanya
luka tekan:
- Perubahan warna atau tekstur kulit
- Rasa sakit pada area yang terkena ulkus
- Infeksi
- Kulit yang lecet atau luka terbuka
- Kulit yang berubah warna menjadi lebih pucat saat disentuh
- Kulit yang terasa lebih lunak atau keras dibanding kulit di sekitarnya
- Area kulit yang terasa lebih dingin atau hangat saat disentuh daripada area kulit lain
Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:
a. Anjurkan klien dan ubah posisi klien setiap 2 jam sesuai jadwal, hindari menggeser
klien. Mengubah posisi klien dengan memiringkan badan ke kanan, terlentang, dan
miring ke kiri untuk menghindari ada nya luka tekan.
b. Menjaga agar alas tidur dan kulit tetap bersih, kering, dan bebas kerutan
c. Anjurkan pemberian pelembab pada kulit agar kulit tidak mudah rusak akibat
gesekan atau tenaga yang merobek. Jenis pelembab dapat berupa krim, lotion rendah
alkohol, ataupun minyak (misalnya baby oil).
d. Pantau kemungkinan ada nya luka tekan

Sumber:

Burhan, et al. (2020). Protokol Tatalaksana Covid-19. Jakarta.

CDC. (2020). Interim Guidance for Implementing Home Care of People Not Requiring
Hospitalization for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Resouce: www.cdc.gov/COVID19.
(diakses pada 11 Juni 2019)

Kemenkes RI. (2020). Cara menggunakan masker yang benar. Jakarta: Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI

Pires, D, Bellissimo-Rodrigues, F, Pittet, D. (2017) The evolution in Hand Hygiene literature. In:
Hand Hygiene: A Handbook for Medical Professionals. Oxford: Wiley-Blackwell, pp. 391–399.
WHO. (2009). Prosedur kerja mencuci tangan. Komite PPI

Preventing Falls in Hospitals: A Toolkit for Improving Quality of Care, Agency for
Healthcare Research and Quality, January – http://www.ahrq.gov/professionals/systems/long-
term-care/resources/injuries/fallpxtoolkit/index.html , download dari
http://www.centerforpatientsafety.org/2013/03/08/thirteen-ways-to-prevent-falls/

Anda mungkin juga menyukai