Anda di halaman 1dari 2

UTS EKONOMI SYARIAH

M. Awal Satrio N., Ir., M.M.

Nama : Kiky Pradita Dewandaru/171116249

Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan Dark ages dan Golden ages?
 Dark ages adalah periode historis yang secara tradisional pada abad pertengahan
(Medieval) yang menegaskan bahwa terjadi kemerosotan demografi, budaya, dan
ekonomi di eropa barat setelah kejatuhan kekaisaran romawi. Scumpeter mengatakan
bahwa terdapat great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama lebih dari 500
tahun, atau biasa disebut dark ages itu tadi. Fakta lainnya, sebenarnya pada sebagian
besar masa dark ages tersebut merupakan masa kegemilangan dunia islam.
 Golden ages.
Di Eropa yang berlatar belakang sangat gelap dan penguasa berkolusi menindas
rakyat (dark ages). Ironisnya, keadaan berbanding terbalik dimana Jazirah Arab, ada
peradaban dimana agama, penguasa, serta rakyat mampu hidup berkesinambungan
dengan baik dan harmonis. Dalam buku 1001 Inventions, National Geographic
menyebut peradaban ini sebagai Golden ages atau zaman keemasan. Pada masa ini
juga, banyak pemikiran ekonomi islam yang diimitasi/diambil oleh ekonomi barat.
Proses itu berawal dari pecahnya perang salib selama kurang lebih 200 tahun, serta
kegiatan belajarnya para mahasiswa eropa di dunia islam yang mengawali masa
kebangkitan Eropa atau popular dikenal sebagai Renaissance.
2. Pada fase ke berapa terjadi penurunan jumlah ekonomi islam dan apakah sebabnya?
 Tepatnya pada fase tahap kedua, yakni perkembangan ekonomi islam mulai stagnan
dan tidak berprogres kedepan. Hampir tidak ada hal baru yang berkembang. Pada
fase ini, menjadi representasi utama kekuatan dunia islam adalah khilafah Turki
Usmani, dengan kontribusi pentingnya adalah menjadikan wakaf tunai sebagai mesin
pertumbuhan ekonomi selama kurang lebih 500 tahun.
 Penyebab lainnya adalah hancur dan rusaknya SDM, baik secara intelektual maupun
moral pada peradaban tersebut, dimana banyak orang memikirkan cara cepat mencari
kekayaan tanpa memperdulikan cara itu benar atau salah.
3. Mengapa Baqir Sadr menolak penggunaan istilah ekonomi islam?
 Menurut Muhammad Baqir as-Sadr, ilmu ekonomi itu tidak akan pernah bisa sejalan
dengan islam. Mereka memiliki spesifikasi dan filosofi sendiri-sendiri. Perbedaan
filosofi tersebut yang berdampak pada perbedaan sudut pandang dalam melihat
aktivitas ekonomi. Muhammad Baqir as-Sadr menolak penggunaan istilah tersebut
karena kontra perihal sumber daya terbatas menurut ilmu ekonomi dan sumber daya
yang cukup bagi seluruh manusia berdasar ilmu islam. Oleh karena itu, istilah
ekonomi islam adalah istilah yang bukan hanya tidak sesuai dan salah, tetapi juga
menyesatkan dan konduktif, karena itu pengguna istilah ekonomi islam, yakni
Iqtishad (Adiwarman A. Karim, 2007:31)
4. Apakah yang menyebabkan mazhab IDB lebih dominan dibanding mazhab yang lain?
 Secara umum mazhab mainstream ini memiliki pencapaian yang relatif tinggi dan
mazhab mainstream bersistem moderat atau tidak memihak kepada salah satu teori-
teori ekonomi yang lain, sehingga bisa diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, ide-
ide mereka juga kerap menerapkan metode ekonomi konvensional sehingga lebih
mudah dipahami oleh masyarakat. Kebanyakan tokoh yang berperan merupakan staf
atau ahli peneliti yang banyak memiliki jaringan erat dengan lembaga-lembaga yang
telah mapan seperti Islamic Development Bank (IDB), International of Institute
Islamic Thought (IIIT) dan Islamic Foundation dan beberapa instansi atau lembaga
terkenal lainnya.
5. The Fed, bank sentralnya AS sudah menurunkan suku bunga sampai tingkat nol persen
beberapa waktu lalu. Dengan kejadian tersebut apakah ekonomi islam terutama bank
syariah mempunyai peluang untuk lebih dipercaya masyarakat? Apakah sebabnya?
 Dengan menurunnya suku bunga, dari sisi pembiayaan akan mempengaruhi margin
bank syariah yang akan semakin kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai