Anda di halaman 1dari 6

Analisis Tingkat Kontribusi Teknologi Dalam Produksi Keripik Buah Menggunakan Metode

Technology Coefficient Contribution (TCC) di Kabupaten Malang

Analysis of Contributions of Technology in Production of Fruit Chips Using Method Technology


Coefficient Contribution (TCC) in Malang

Hendri Cahya Aprilianto1)* , Imam Santoso 2) , Retno Astuti 2)


1)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Univ. Brawijaya
2)
Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Univ. Brawijaya
*
email_korespondensi: Hendributhex@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat kontribusi teknologi dalam produksi keripik buah di
Kabupaten Malang dan menentukan strategi penguatan kontribusi teknologi pada pengembangan UKM
keripik buah di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology
Contribution Coefficient (TCC) yaitu salah satu metode penilaian teknologi yang digunakan untuk
mengevaluasi kontribusi komponen teknologi. Komponen teknologi yang diukur meliputi technoware
(peralataan produksi) , humanware (kemampuan sumberdaya manusia), infoware (perangkat informasi), dan
orgaware (perangkat organisasi). Berdasarkan hasil analisis data, kontribusi komponen humanware
merupakan yang tertinggi pada UKM Fruitindo (0.6), kemudian infoware (0.5), technoware (0.453), dan
yang terkecil orgaware (0.382). Pada UKM Ossary, humanware merupakan komponen teknologi dengan
kontribusi tertinggi (0.652), kemudian technoware (0.455), infoware (0.431) dan terkecil orgaware (0.388).
Pada UKM Rhema, komponen teknologi humanware memiliki nilai kontribusi tertinggi sebesar (0.663)
selanjutnya technoware (0.471), infoware (0.431), dan orgaware (0.392). Secara berturut-turut nilai TCC
untuk UKM Fruitindo ,UKM Ossary dan UKM Rhema ialah 0.5339 , 0.5337 dan 0.5248. Berdasarkan nilai
TCC masing-masing UKM ini, dapat disimpulkan bahwa kontribusi teknologi UKM Ossary lebih besar dari
pada UKM Rhema dan UKM Fruitindo, sedangkan UKM Fruitindo memiliki nilai kontribusi teknologi lebih
besar dari pada UKM Rhema. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa ketiga UKM ini memiliki nilai
TCC dibawah 0.7 dan diatas 0.3, berarti dapat disimpulkan bahwa ketiga UKM ini yang berada di Kabupaten
Malang tergolong memiliki level teknologi yang semi modern.
Kata kunci : Keripik Buah, Kontribusi Teknologi, TCC, Pairwise Comparison

Abstract
This study aims to determine the level of contribution of technology in the production of fruit chips in
Malang and determine strategies to strengthen the contribution of technology in the development of SME
(Small Medium Enterprise) fruit chips in Malang. Technology Contribution Coefficient (TCC) methods was
use to evaluate the contribution of the technology component, technoware (production equipment),
humanware (human resource capability), infoware (device information) and orgaware (organizational
devices). Based on the analysis of data, contributions of components humanware was the highest at
Fruitindo SME (0.6), then infoware (0.5), technoware (0,453), and orgaware (0,382). In SME Ossary,
humanware was a technology component with the highest contribution (0,652), then technoware (0,455),
infoware (0,431), and orgaware (0,388). In SME Rhema humanware has the highest contribution (0,663),
then technoware (0,471,) infoware (0,431), and orgaware (0.392). The value of TCC for SME Fruitindo,
SME ossary and SME Rhema are 0,5339 , 0,5337 and 0,5248 respectively. Based on analysis TCC, it can
concluded that technology component contribution of Fruitindo was higher than of SME Rhema and Ossary,
meanwhile component contribution of SME Ossary was higher than of SME Rhema. The result of this
research also showed that the three SME have TCC values below 0.7 and above 0.3, which mean that al ofl
them were classified having as semi-modern technology.
Keywords: Fruit Chips, Contributions Technology, TCC, Pairwise Comparison
PENDAHULUAN Analisis Indikator Komponen Teknologi
Indonesia merupakan salah satu negara agraris Analisis terhadap indikator komponen
yang memiliki potensi besar dalam hal teknologi bertujuan untuk menilai status teknologi
perkembangan pertanian. Salah satu subsektor produksi keripik buah di UKM percontohan.
pertanian yang memiliki potensi besar untuk Petunjuk atau indikator komponen teknologi dapat
dikembangkan ialah hortikultura. Buah-buahan dihasilkan melalui analisis dengan melakukan
merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penilaian terhadap empat komponen teknologi
berpotensi untuk dikembangkan dalam hal yang terdapat di UKM percontohan yang terdiri
produksi. Di provinsi Jawa Timur memiliki dari perangkat teknologi (technoware), perangkat
potensi keragaman jenis, volume produksi buah- manusia (humanware), perangkat informasi
buahan yang sangat baik. Berdasarkan laporan (infoware), dan perangkat organisasi (organware).
Indikator Pertanian Jawa Timur (2013) produksi Cara penilaian terhadap komponen teknologi
buah di Provinsi Jawa Timur mencapai 2.408.077 adalah dengan memberi nilai yang dilakukan oleh
ton pada tahun 2012 atau mengalami peningkatan pemilik UKM, pada kuesioner yang telah
produksi sebesar 10,76% dari tahun 2011 yang disiapkan. Kisaran nilai atau bobot yang diberikan
hanya sebesar 2.174.028 ton. Potensi ini patut adalah 1 sampai dengan 9 dengan kategori rendah
dikembangkan bukan saja dari sisi produksinya, untuk nilai 1–3, sedang untuk nilai 4–6 dan tinggi
namun juga untuk peningkatan nilai tambah untuk nilai 7–9. Kriteria dalam penilaian keempat
melalui usaha pengolahan. komponen teknologi dapat dilihat pada Tabel 1
Kecenderungan masyarakat yang dewasa ini hingga Tabel 4.
menyukai produk olahan menjadikan peningkatan Tabel 1 Matriks penilaian kriteria komponen
technoware
permintaan produk olahan terhadap buah sebagai
Jenis Mesin Nilai
peluang peningkatan dan pengembangan nilai Mesin Manual 1 2 3
tambah buah-buahan menjadi produk-produk Mesin Bermotor 2 3 4
olahan seperti buah dalam kaleng, minuman sari Mesin Serbaguna 3 4 5
Mesin Khusus 4 5 6
buah, manisan buah, selai,dodol dan keripik serta
Mesin Otomatis 5 6 7
produk olahan lainya. Mesin Berkomputer 6 7 8
Mesin Terpadu 7 8 9
BAHAN DAN METODE
Sumber : Komalasari (2001)
Batasan Masalah
Tabel 2 Matriks penilaian kriteria komponen
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah humanware
sebagai berikut: Tahap Kemampuan Nilai
1. Penelitian ini dilakukan pada 3 UKM keripik Kemampuan mengoperasikan 1 2 3
buah di Kabupaten Malang. Kemampuan mengeset 2 3 4
Kemampuan mereparasi 3 4 5
2. Penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap Kemampuan mereproduksi 4 5 6
usulan atau rekomendasi strategi Kemampuan mengadaptasi 5 6 7
pengembangan teknologi , tidak membahas Kemampuan menyempurnakan 6 7 8
tentang implementasi dan pengawasan atau Kemampuan melakukan Inovasi 7 8 9
Sumber : Komalasari (2001)
kontrol pelaksanaan strategi tersebut.
Penyusunan Kuesioner Tabel 3 Matriks penilaian kriteria komponen
Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 2 infoware
Tahap Kemampuan Nilai
jenis :
Mengenal fakta 1 2 3
1. Kuesioner tahap pertama, yang digunakan
Menerangkan fakta 2 3 4
untuk mengetahui skor komponen teknologi Menspesifikasi fakta 3 4 5
yaitu technoware, humanware, infoware dan Menggunakan fakta 4 5 6
orgaware. Memahami fakta 5 6 7
2. Kuesioner tahap kedua, yang digunakan untuk Menggeneralisasi fakta 6 7 8
mengetahui intensitas kontribusi teknologi Mengkaji fakta 7 8 9
setiap komponen. Sumber : Komalasari (2001)
Tabel 4 Matriks penilaian kriteria komponen state of the art setiap komponen teknologi,
orgaware terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap
Tahap Kemampuan Nilai masing-masing kriteria pada setiap komponen
Mencari bentuk pola kerja 1 2 3
Menetapkan pola kerja 2 3 4 teknologi. Perhitungan nilai state of the art dapat
Menciptakan pola kerja baru 3 4 5 menggunakan rumus sebagai berikut :
Melindungi pola kerja 4 5 6 State of the art = 1/10 (∑Tik/Kt) (1)
Menstabilkan pola kerja 5 6 7 Keterangan :
Memapankan pola kerja 6 7 8
Menguasai pola kerja unggul 7 8 9 ∑Tik : Jumlah skor penilaian pada masing-
Sumber : Komalasari (2001) masing komponen teknologi,
Kt : Jumlah komponen teknologi yang dihitung.
Metode Pengolahan Data
1. Model Teknometrik c. Perhitungan Kontribusi Tiap Komponen
Model teknometrik mendefinisikan koefisien Teknologi
kontribusi teknologi (technology contribution Konstribusi komponen ditentukan dengan
coefficient) atau TCC dalam suatu fasilitas menggunakan nilai-nilai yang telah diperoleh dari
transformasi. Terdapat lima langkah untuk batasan derajat kecanggihan dan rating state of the
mengestimasikan nilai TCC, yaitu: art .
a. Estimasi derajat kecanggihan d. Pengkajian Intensitas Konstribusi
Estimasi derajat kecanggihan dilakukan dengan Komponen
mengacu pada salah satu prosedur yang diusulkan. Skala kepentingan relatif yang digunakan
Untuk menentukan derajat kecanggihan untuk menghitung intensitas kontribusi komponen.
ditunjukkan pada Tabel 5. e. Penghitungan TCC
Tabel 5 Nilai Indeks Acak (RI) TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo (2)
Orde Matrik RI Keterangan :
1 0,00 TCC = technology contribution coefficient
2 0,00 T = nilai kontribusi komponen technoware
3 0,52 Βt = nilai intensitas konstribusi komponen
4 0,89 technoware
5 1,11
H = nilai konstribusi komponen humanware
6 1,25
7 1,35 Βh = nilai intensitas konstribusi komponen
8 1,40 humanware
9 1,45 I = nilai konstribusi komponen infoware
10 1,49 Βi = nilai intensitas konstribusi komponen
Sumber : Saaty dan Vargas (2012) infoware
Tabel 5 digunakan untuk menentukan batas O = nilai konstribusi komponen orgaware
bawah (lower limit) dan batas atas (upper limit) Βo = nilai intensitas kontribusi komponen
orgaware
setiap komponen teknologi. Nilai batas bawah
menunjukkan tingkat kecanggihan (kerumitan) 2. Pairwise Comparison
yang paling rendah (sederhana) pada masing- Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, data
masing komponen teknologi. Nilai batas atas hasil dari kuesioner dikelolah dengan metode
menunjukkan tingkat kecanggihan (kerumitan) pairwise comparison untuk memberikan bobot
yang paling tinggi (kompleks) pada masing- kriteria produktivitas. Data hasil dari kuesioner
masing komponen teknologi, misal berdasarkan dianalisis menggunakan Microsoft office Excel
pada Tabel 5, komponen technoware yang masih 2010 untuk mendapatkan nilai Consitency Ratio
menggunakan fasilitas manual saja, tanpa (CR) dengan ketentuan CR ≤ 0,1. Jika nilai CR
dilengkapi fasilitas lainnya yang lebih kompleks yang didapat sesuai dengan ketetapan maka dapat
memiliki nilai batas bawah 1 dan batas atas 3. dilanjutkan ketahapan berikutnya, namun apabila
b. Pengkajian state of the art (SOTA) belum terpenuhi maka dilakukan penyebaran
State of the art adalah tingkat kompleksitas kuesioner ulang dengan tujuan mendapatkan
dari masing-masing komponen teknologi. jawaban kuesioner dari responden yang lebih
Sebelum dilakukan pengkajian terhadap rating konsisten.
Perhitungan Consistency Index (CI) Random Index (RI) atau random acak adalah nilai
dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi acak yang nilainya dapat ditentukan
konsistensi dari suatu matrik yang didapatkan berdasarkan Tabel 6.
dari hasil kuesioner dari responden. Rumus Tabel 6 Nilai Kontribusi Komponen Teknologi
CI adalah sebagai berikut (Marimin, 2004): UKM Fruitindo
CI = maks-n (3) Komponen Nilai Kontribusi
n-1 Technoware 0.453
Keterangan: Humanware 0.6
Infoware 0.5
maks : Nilai maksimum dari nilai eigen
Orgaware 0.382
matriks yang bersangkutan
Sumber : Data primer, diolah (2014)
N : Jumlah elemen yang dibandingkan
Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran HASIL DAN PEMBAHASAN
tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui Batas Tingkat Kecangggihan
rasio yang dianggap baik. Rumus CR adalah Batas tingkat kecanggihan komponen teknologi
(Herjanto, 2009): dari UKM keripik buah yang diteliti, ditunjukkan
CR= CI (4) pada Tabel 11.
RI
CR diterima bila ≤ 0,1
Tabel 11 Batas Tingkat Kecanggihan Komponen Teknologi pada Tiga UKM yang diteliti
Tingkat Kecanggihan
Komponen Teknologi UKM Fruitindo UKM Ossary UKM Rhema
Ll Ul Ll Ul Ll Ul
Technoware
- Pengupasan Buah 1 3 1 3 1 3
- Pemisahan Biji Buah 1 3 1 3 1 3
- Pemotongan Buah 2 4 2 4 2 4
- Pencucian 1 3 1 3 1 3
- Penggorengan 5 7 5 7 5 7
- Pengeringan 2 4 4 4 2 4
- Pengemasan 2 4 2 4 2 4
Humanware
- Humanware 1 7 1 7 1 7
Infoware
- Infoware 1 6 1 6 1 6
Orgaware
- Orgaware 1 4 1 4 1 4
Sumber : Data primer, diolah (2014)

Kontribusi Komponen Teknologi Tabel 8 Nilai Kontribusi Komponen Teknologi


Nilai kontribusi komponen teknologi pada UKM Rhema
UKM Fruitindo ditujunjukkan pada Tabel 7. Nilai Komponen Nilai Kontribusi
kontribusi teknologi UKM Ossary ditunjukkan Technoware 0.471
pada Tabel 8. Nilai kontribusi teknologi UKM Humanware 0.663
Rhema ditunjukkan pada Tabel 9. Infoware 0.431
Orgaware 0.392
Tabel 7 Nilai Kontribusi Komponen Teknologi
UKM Ossary Sumber : Data primer, diolah (2014)
Komponen Nilai Kontribusi
Tabel 9 Tingkat teknologi
Technoware 0.455 Nilai TCC Tingkat teknologi
Humanware 0.652 0<TCC≤0,3 Tradisional
Infoware 0.431 0,3<TCC≤0,7 Semi modern
Orgaware 0.388 0,7<TCC≤1,0 Modern
Sumber : Data primer, diolah (2014) Sumber: Wiratmaja (2004)
Koefisien Kontribusi Teknologi (TCC) nilai TCC UKM Ossary ditunjukkan pada Tabel
Tingkat teknologi sebuah UKM ditentukan 13, dan nilai TCC UKM Rhema ditunjukkan pada
berdasarkan nilai TCC. Tingkat teknologi dapat Tabel 14.
dilihat pada Tabel 10. Nilai TCC dari UKM
Fruitindo ditunjukkan pada Tabel 12. Sedangakan
Tabel 10 Kriteria pemberian skor derajat kecanggihan komponen teknologi
Technoware Humanware Infoware Orgaware Score
Fasilitas Kemampuan Informasi yang memberikan Perusahaan kecil yang dipimpin sendiri, 123
manual menjalankan pemahaman umum dalam modal kecil, tenaga kerja sedikit
fasilitas menggunakan fasilitas
Fasilitas Kemampuan Informasi yang memberikan Perusahaan kecil yang telah mampu 234
mekanik atau memasang pemahaman dasar dalam meningkatkan kapabilitas dan menjadi
elektrik fasilitas menggunakan dan memperagakan subkontrak institusi besar
fasilitas
Fasilitas untuk Kemampuan Informasi yang memungkinkan Beberapa perusahaan bekerja sama dalam 345
penggunaan merawat untuk menyeleksi dan memasang memasarkan produk secara independen
umum fasilitas fasilitas
Fasilitas untuk Kemampuan Informasi yang memungkinkan Beberapa perusahaan bekerja sama mampu 4 5 6
penggunaan berproduksi penggunaan fasilitas secara efektif mengidentifikasi produk dan pasar baru
khusus melalui channel yang telah ada
Fasilitas Kemampuan Informasi yang memungkinkan Perusahaan mampu menjaga persaingan 567
otomatis mengadopsi meningkatnya pengetahuan tentang melalui penigkatan pangsa pasar dan
mendesai dan mengoperasikan kualitas produk secara berkesinambungan
fasilitas
Fasilitas Kemampuan Informasi yang memungkinkan Perusahaan dapat dengan cepat membangun 6 7 8
komputerisasi memperbaiki terjadinya perbaikan terhadap kesuksesan yang stabil memlalui pencarian
desain dan penggunaan fasilitas pasar baru secara kontinyu dan pengujian
respon baru terhadap perubahan lingkungan
usaha
Fasilitas Kemampuan Informasi yang memberikan Beberapa perusahaan mampu menjadi 789
terintegrasi inovasi penilaian terhadap fasilitas untuk pemimpin terkemuka dalam spesialisasi
tujuan spesifik usaha tertentu
Sumber : Indrawati (2003)
Tabel 12 Hasil Perhitungan Nilai TCC UKM Fruitindo Hasil perhitungan menunjukkan ketiga UKM
Tingkat memiliki nilai TCC di bawah 0,7 dan di atas 0,3
Komponen
Kecanggihan Kontribusi Intensitas TCC
Teknologi sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga UKM
Ll Ul
Technoware 1 7 0.453 0.06 yang berada di Kabupaten Malang ini tergolong
Humanware 1 7 0.6 0.56 0,5339 memiliki level teknologi yang semi modern.
Infoware 1 6 0.5 0.26
Orgaware 1 4 0.382 0.12
Sumber : Data primer, diolah (2014) Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi
Tabel 13 Hasil Perhitungan Nilai TCC UKM Ossary Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Ukm
Tingkat Keripik Buah di Kabupaten Malang
Komponen
Kecanggihan Kontribusi Intensitas TCC
Teknologi Dalam technometric, intensitas kontribusi
Ll Ul
Technoware 1 7 0,455 0.06 komponen (Intensity Of Importance) berfungsi
Humanware 1 7 0,652 0.54 0,5337 untuk menentukan prioritas pengembangan
Infoware 1 6 0,431 0.27
ataupun peningkatan mutu, dimana pengembangan
Orgaware 1 4 0,388 0.12
Sumber : Data primer, diolah (2014) tersebut dimulai dengan prioritas pengembangan
Tabel 14 Hasil Perhitungan Nilai TCC UKM Rhema pada komponen teknologi yang mempunyai nilai
Tingkat intensitas kontribusi komponen tertinggi. Berdasar
Komponen
Kecanggihan Kontribusi Intensitas TCC
Teknologi
Ll Ul
hasil penelitian ini, peningkatan mutu UKM
0,471 0.08 keripik buah di Kabupaten Malang dimulai dari
Technoware 1 7
Humanware 1 7 0,663 0.47 0,5248 komponen humanware dimana UKM keripik buah
Infoware 1 6 0,431 0.31 Kabupaten Malang memiliki nilai kontribusi
Orgaware 1 4 0,392 0.14
tertinggi pada komponen humanware, kemudian
Sumber : Data primer, diolah (2014)
infoware, technoware dan terakhir orgaware. Saran
Dengan kata lain peningkatan mutu dimulai 1. Mengimplementasikan hasil penelitian dengan
dengan perbaikan SDM, kemudian perbaikan mengkaji lebih lanjut saran yang telah
data/informasi, sarana prasarana, dan terakhir diusulkan oleh peneliti disesuaikan dengan
organisasi. keadaan di perusahaan.
2. Perbaikan peningkatan mutu UKM keripik
KESIMPULAN DAN SARAN
buah di Kabupaten Malang dimulai dari
Kesimpulan
komponen humanware. Berdasarkan nilai
Dari Hasil Penelitian “Analisis Tingkat
kontribusi teknologi UKM keripik buah di
Kontribusi Teknologi Dalam Produksi Keripik
Kabupaten Malang memiliki nilai kontribusi
Buah Menggunakan Metode Technology
tertinggi pada komponen humanware
Coefficient Contribution (TCC) Di Kabupaten
kemudian technoware, infoware dan terakhir
Malang” Ini dapat disimpulkan, kontribusi
orgaware.
komponen humanware merupakan yang tertinggi
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
pada UKM Fruitindo (0.6), kemudian infoware
adopsi dan akuisi kontribusi teknologi UKM
(0.5), technoware (0.453), dan yang terkecil keripik buah di Kabupaten Malang untuk
orgaware (0.382). Sedangkan pada UKM Ossary, melengkapi penelitian ini.
humanware merupakan komponen kontribusi
DAFTAR PUSTAKA
tertinggi (0,652), disusul technoware (0,455),
infoware sebesar 0.431 dan terkecil orgaware Herjanto, E. 2009. Sains Manajemen. Grasindo.
(0.388). Kemudian untuk UKM Rhema komponen Jakarta.
humanware memiliki nilai kontribusi tertinggi
Indrawati SW. 2003. Analisis Pengaruh
sebesar (0.663), selanjutnya technoware (0,471) Komponen Teknologi Technoware,
disusul komponen infoware (0,431) dan yang Humanware, Infoware, dan
terkecil ialah komponen orgaware (0,392). Orgaware terhadap Faktor Utama
Nilai TCC untuk UKM Fruitindo, UKM daya Saing Industri Kecil. Institut
Ossary dan UKM Rhema secara berturut-turut Teknologi Bandung.Bandung.
Marimin. 2010. Teknik Pengambilan Keputusan.
ialah 0,5339, 0,5337 dan 0,5248. Dari nilai TCC
Grasindo, Jakarta.
masing-masing UKM ini, kontribusi teknologi Saaty, T. L. dan Vargas, L.. 2012. Models,
UKM Fruitindo lebih besar dari pada UKM
Rhema dan UKM Ossary. Sedangkan UKM Methods, Concepts, and Applications
Ossary memiliki nilai kontribusi teknologi lebih of The Analytic Hierarchy Process.
besar dari pada UKM Rhema. Hasil perhitungan Springer. New York.
ini menunjukkan bahwa ketiga UKM ini memiliki
Wiratmaja IW dan Ma’ruf A. 2004. The
nilai TCC dibawah 0,7 dan diatas 0,3 ,berarti
Assesment of Technology in
dapat disimpulkan bahwa ketiga UKM ini yang Supporting Industry Located at Tegal
berada di Kabupaten Malang tergolong memiliki Industrial Park. Proceddings of
level teknologi yang semi modern. Marine Transportation Engineering
Seminar. Osaka University.Jepang.

Anda mungkin juga menyukai