Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA HASIL

4.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengambilan data pada Bulan Februari 2019,


menunjukan bahwa proses pekerjaan servis unit yang berada di service
pointafdelling masih belum efektif karena mekanik masih harus
memberikan info kerusakan dengan datang ke workshop dan melaporkannya
secara lisan dan manual kepada Mekanik 1. Dengan banyakanya faktor
penghambat seperti jarak service point yang jauh dan aktifitas pagi di
afdelling, maka dapat mengganggu pembuatan work order untuk perbaikan
unit. Berikut rangkuman data awal hasil pengamatan yang dihimpun pada
bab sebelumnya.

Tabel 4.1 Tabel Durasi Waktu Perjalanan Mekanik Menuju Workshop


DURASI WAKTU TEMPUH TIAP AFD.
Waktu Tempuh
Dari Service Point
Afdelling Nama Mekanik NIK
Ke Workshop
(Menit)
OA 40 Otna Pradana 1848371
OB 37 Lukman Chakim 7359601
OC 30 Ilham Riza Alamsyah 1848101
OD 24 Supiyan Ani 1111221
OE 4* Hakariadi 1504951
OF 21 Yuswanto 1517531
OG 23 Arif Pitoyo 1063691
OH 26 Septo 7021981
OJ 41 Ahmad Andika N. 1210321
TOTAL 242
RATA - RATA 30.25**
*kecuali afd. OE yang durasi nya terlalu sebentar
**Kecepatan kendaraan dibatasi sesuai dengan aturan berkendara di kebun dengan batas
kecepatan 40 km/jam
Sumber : Observasi lapangan (ketentuan kecepatan kendaraan kurang dari 60 km/jam)

47
48

Dan berikut adalah data jumlah unit per afdelling.

Tabel 4.2 Jumlah Unit Infield di Tiap Afelling

Afdellin Jumlah Unit Wintor Jumlah Unit Jumlah Unit Quick


g (unit) Kubota (unit) Truck (unit)
OA 6 -  -
OB - 3 -
OC 5 - 1
OD - 4 -
OE 9 - -
OF - 4 -
OG 6 - -
OH 5 - 1
OJ 5 - -
Total 36 11 2

Dengan jumlah unit yang cukup banyak, sangat mungkin terjadi


keterlambatan kedatangan mekanik service point ke workshop jika mekanik
harus mengecek unit infield terlebih dulu dan melakukan pebaikan ringan
di unit. Apalagi ditambah aktifitas lain sepeti apel pagi dan mengecek P2H
bersama operator.

4.2 Melaksanakan Perbaikan

Berdasarkan faktor – faktor dan parameter yang telah dijelaskan pada


identifikasi masalah, maka perlu dilakukan perbaikan secepat mungkin
sehingga efektivitas pekerjaan yag dilakukan optimal. Berikut ini adalah
diagram fishboneyang dibuat untuk merumusakan penyebab timbulnya
Sumber : Observasi
masalah yang Lapangan
terjadi di lapangan.
49

Gambar 4.1 Analisa Fishbone Untuk Merumuskan Akar Masalah


Sumber : Observasi Lapangan
Sedangkan untuk rencana jadwal perbaikan, akan dilaksanakan
sesuai dengan tabel dibawah.

Tabel 4.3 Tabel Rencana Perbaikan


Problem Problem Analysis Solution Action

Mekanik serpo mekanik memonitoring


Adanya aktifitas lain di
tidak memiliki dan mendata item apa
pagi hari sebelum
waktu untuk saja hasil P2H/jenis
Man bekerja membuat
melaporkan kerusakan untuk
Pelaporan hasil
hasil P2H/jenis dilaporkan dalam form
P2H/kerusakan unit Minggu
kerusakan unit laporan harian
ke - 2
Bulan Mei
Tidak ada hasil tidak adanya Penyediaan Buku Jurnal
Method rekapan dari jurnal/pencatatan yang untuk pencatatan WO
e WO yang telah dilakukan untuk merekap yang masih On Progress
dibuat hasil WO atau yang sudah Selesai
50

Pembuatan Daily Report


jarak Serpo yan jauh dan
Sulit Form untuk
tidak adanya format
melaporkan memudahkan pelaporan
pencatatan sementara
hasil P2H /jenis kondisi unit di lapangan
untuk memonitoring
kerusakan pada yang dapat dikirimkan
item pekerjaan apa saja
unit secara online lewat
yang akan dilakukan.
Whatssapp
Sumber : Observasil Lapangan

4.3 Hasil Perbaikan


Hasil perbaikan merupakan tindak lanjut dari Analisa Fishbone
dan Rencana Jadwal Perbaikan yang telah dibuat. Masing-masing masalah
akan dijelaskan dalam perbaikan.

4.3.1 Pembuatan Daily Report Form untuk Mekanik Service Point

Terhambatnya mekanik dalam melaporkan situasi dan


kondisi unit yang berada di lapangan membuat sulitnya akses
informasi yang harus diterima oleh Mekanik 1 yang berada di
workshop.

Gambar 4.2 Mekanik Service Point (Kiri) Yang Sedang Mengisi Detail Kerusakan Unit
Dank Krani Teknik (Kanan) Sedang Melakukan Proses Input Data ke PIMS

Sumber : Observasi Lapangan


51

Untuk mempermudah proses rekap data yang berada di


lapangan, maka dibuatkan satu form khusus dan bersifat tambahan
untuk mempermudah proses penyampaian informasi dari lapangan
menuju workshop untuk mengurangi waktu penundaan pembuatan
work order. Nantinya format data yang dibuat oleh tiap mekanik
service pointakan dikirimkan langsung ke Mekanik 1 lewat aplikasi
WhatsApp

Tabel 4.4 Form Laporan Harian/Daily Repot Form untuk mekanik service point

Sumber : Observasil Lapangan


52

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi di masa


sekarang, untuk mempermudah pekerjaan lapangan dapat
menggunakan aplikasi – aplikasi yang bias diunduh dan dipasang di
telepon genggam.

Salah satunya adalah dengan aplikasi WhatsApp yang sekarang


ini merupakan salah satu aplikasi Messenger/pengirim pesan yang
paling banyak digunakan oleh masyarakat. Selain mudah digunakan
seperti layaknya SMS biasa, WhatsApp juga memilki keunggulan
dalam fitur lain seperti Voice Call dan Video Call. Serta dengan
adanya fitur pengiriman file foto,dokumen,voice notes, serta berbagi
kontak nomor orang membuat aplikasi ini banyak digunakan untuk
penyambung informasi ketika melakukan pekerjaan. Termasuk
untuk pekerjaan di Workshop Mekanisasi Panen PT NAL yang
sebagian besar karyawan telah memiliki aplikasi ini di telepon
genggam mereka. Sehingga file format laporan harian dari tiap
afdelling dapat dikirimakn secara mudah lewat aplikasi ini.

Sedangkan untuk meng – edit atau mengisi form laporan


harian tersebut, aplikasi yang dapat digunakan adalah WPS Office
yang dapat dipasang di telepon genggam android. Cara kerjanya
hampir sama seperti aplikasi Microsoft Office yang ada untuk
komputer tetapi ini untuk versi android. Sehingga proses editing
data hasil
pengecekan mekanik
dapat langsun
diisi ke form dan
dikirimkan lewat
WhtasApp.
53

Gambar 4.3 Logo aplikasi WhatsApp dan WPS Office


Sumber : Observasil Lapangan

4.3.2 Penyediaan Buku Jurnal Untuk Rekapitulasi Work Order yang


On Progress atau Selesai

Dalam bab sebelumnya dijelaskan bahwa fungsi Work Order


adalah untuk memberikan detail kerusakan dan jenis perbaikan apa
yang harus dikerjkan oleh Mekanik 2 dari Mekanik 1. Didalam
format Work Order sendiri ada beberapa keterangan khusus yang
menjelaskan apakah unit yang diperbaiki masih dalam proses
pengerjaan (On Progress, OP), menunggu part (MP), menunggu
mekanik (MM), menunggu tools (MT) atau sudah selesai pengerjaan
(S).

Parameter – parameter tersebut dapat digunakan untuk acuan


apakah pekerjaan tersebut sudah bias di – close (karena sudah
selesai) atau masih ada kendala lain (seperti menunggu spare part,
tools, atau mekanik) untuk selanjutnya dimasukkan datanya ke PIMS
Astra Agro Lestari.

Karena nantinya penyampaian info dari lapangan bersifat


online, maka diperlukan rekapitulasi data yang bisa digunakan untuk
Krani Teknik untuk melihat apakah pekerjaan perbaikan sudah
selesai atau belum, maka disediakan Buku Jurnal Rekapitulasi Work
Order yang diisi oleh Mekanik 1 dan dicek oleh Krani Teknik.

Tiap kali Work Order dibuat oleh Mekanik 1/dibuat oleh


Mekanik 2 atas izin Mekanik 1, data Work Order tersebut juga
dicatat dalam buku jurnal dan nomor registrasi Work Order yang
telah didapatkan sebelumnya juga dicatat dalam buku untuk
54

memudahkan pencarian datanya jika masih ada yang kurang


lengkap.

Jika ada pekerjaan yang sudah selesai, maka Work Orderakan


dinyatakan Close dan datanya akan dimasukkan ke PIMS untuk di
Close juga dan jam kerja mekanik yang mengerjakan nya akan
dihitung untuk menentukan upah bulanan sesuai dengan nilai HK
(Hari Kerja) yang berlaku.

Gambar 4.4 Buku Jurnal Rekapitulasi Work Order


Sumber : Observasi Lapangan

4.3.3 Prosedur Pelaksanaan Daily Report Form dan Buku Jurnal


Rekapitulasi Work Order

Dengan adanya system baru ini maka akan ada urutan


prosedur baru yang harus dikerjakan. Urutannya adalah sebagai
berikut :

Data dikirim via


WhatsApp
Mekanik
memasukkan
Mekanik mendata jenis kerusakan
jenis dalam Daily
kerusakan/keluha Report Form
Mekanik di
service point n yang terjadi
melakukan pada unit
pengecekan P2H
bersama operator
data
mem
Orde
BPB
part k
55 Tekn

Grafik 4.1 Flow Process pembuatan Daily Report Form dan Pengisian Buku Jurnal
Rekap Work Order
Sumber : Observasil Lapangan

Urutan / Flow Processdiatasmenjadi acuan untuk


melaksanakan pekerjaan Mekanik 2 yang berada di service point.
Poin pekerjaan yang dilakukan hampir sama seperti kondisi awal
tetapi ditambahkan beberapa poin baru agar informasi yang
diterima Mekanik 1 dan Krani ketika membuat Work Order tidak
ambigu dan Mekanik 2 yang berada di service point dapat
melakukan pekerjaan lain terlebih dulu sebelum menuju workshop.
Tidak seperti sebelumnya yang dimana Mekanik 2 harus bergegas
menuju workshop untuk melaporkan kondisi lapangan sehingga
pekerjaan yang di service point menjadi tidak terlaksana dengan
baik.
4.4 Data Setelah Perbaikan

Data setelah perbaikan diambil pada saat kondisi pekerjan mekanik


service point sudah mengalami perbaikan pada faktor-faktor yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Data ini didapatkan dari hasil percobaan dan
observasi yang dilakukan selama Bulan Mei 2019. Adapun indikator yang
diamati sama seperti saat pengambilan data awal ditambah data tambahan
dari adminitrasi teknik.

4.4.1 Kondisi Pekerjaan Mekanik dan Sistem Administrasi


Pekerjaan di Lapangan
56

Dari realisasi perbaikan yang telah dilaksanakan, terdapat


beberapa perubahan dalam proses pekerjaan workshop terutama
untuk perbaikan unit infield yang dilakukan Tim Mekanik
Mekanisasi. Termasuk diantaranya adalah perubahan jam kerja
mekanik yang tadinya sering terlambat menyampaikan informasi
unit rusak menjadi lebih teratur dan terjadwal dalam memberikan
info kerusakan di lapangan. Dan mekanik hanya datang ke
workshop untuk informasi tambahan dan mengambil Work Order
dan BPB untuk perbaikan unit yang akan dilakukan.

Dengan Daily Report Form dan Buku Rekap Work Order,


proses monitoring pekerjaan yang sedang berlangsung di lapangan
dapat dikontrol oleh Mekanik 1 dan Krani Teknik mudah untuk
mendata aktivitas lapangan yang berjalan.

Work Order yang telah dibuat dimasukkan datanya dan


direkap jumlah Work Order yang telah masuk oleh Mekanik 1.
Mekanik 1 menanyakan kelanjutan pekerjaan Work Order dengan
meminta info dari Mekanik 2 yang di lapangan tentang sejauh apa
progress pekerjaan yang dilakukan. Jika ada 1 pekerjaan yang
sudah selesai. Mekanik 1 menambahkan keterangan di Buku Jurnal
bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung dapat di close oleh
Krani Teknik dan datanya di PIMS tidak menjadi data final.

No WO : NAL/WO/2019-119

No WO :
NAL/WO/
2019-121
57

Gambar 4.5 Hubungan antara Work Order dan Buku Jurnal Rekap Work Order ketika
memasukkan data item pekerjaan
Sumber : Observasil Lapangan

4.4.2 Data Aktifitas dan Down Time Mekanik Setelah Perbaikan

Jika sebelumnya mekanik sering terlambat menyampaikan


informasi kerusakan unit sehingga menyebabkan proses pembuatan
Work Order terlambat serta menumpuknya pekerjaan yang lain
sebelum mengambil Work Order dan BPB di workshop,
melakukan perbaikan sembari menunggu konfirmasi dari
workshop, serta menghindari adanya downtime yang berlebihan
karena lama pembuatan Work Order. Pembuatan Work Order juga
tidak mesti Mekanik 1 yang membuat, tetapi Mekanik 2 /service
pointjuga dapat melakukannya dengan izin Mekanik 1 asalkan data
yang tertera di Daily Report Form sama dengan data yang menjadi
acuan Work Order yang dibuat Mekanik 2 agar tidak terjadi
58

kesalahan input data yang nanti dimasukkan dalam Buku Jurnal


Rekap Work Order dan input data.

Tabel 4.5 Tabel Durasi Waktu Kerja Mekanik Service Point (Setelah Perbaikan)
Tgl : 07 MEI 2019      
DURASI WAKTU PEKERJAAN MEKANIK (SEBELUM PERBAIKAN)
DURASI WAKTU LAPANGAN
ITEM PEKERJAAN
JAM KERJA DURASI (MENIT) NAMA MEKANIK

Durasi Apel Pagi Tiap Afd. 06:05 - 06:27 21

Pengecekan P2h Unit Dengan Operator 06:27 - 06:38 11

Pendataan Jenis Kerusakan/Keluhan Unit 06:38 - 06:46 8

Perjalanan Menuju Workshop 06:46 - 07:12 26

Waktu Tunggu Pembuatan WO & BPB 07:12 - 07:24 12

Mekanik memberikan info kerusakan kepada Mekanik 1 3


ARIF PITOYO (NIK :
Mekanik melakukan pengecekan alat di workshop/Serpo 4 1063691)
Mekanik mengecek stok barang spare part di gudang 5
Perjalanan Kembali Menuju Service Point 07:24 - 07:49 25

Pelaksanaan Pekerjaan Periodical Dan


07:49 - 12:00 251
Breakdown Maintenance

Istirahat Siang 12:00 - 14:00 120

Pelaksanaan Pekerjaan Periodical Dan


14:00 - 16:03 123
Breakdown Maintenance Jam Ke - 2
Jam Pulang
16:03 - …  

Sumber : Observasil Lapangan


Tabel 4.6 Tabel Down Time Mekanik Service Point (Setelah Perbaikan)

DETAIL RATA RATA DOWN TIME MEKANIK (BERDASARKAN AKTIFITAS MEKANIK)

DURASI WAKTU SEBELUM


ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
PERBAIKAN (MENIT)

Durasi Apel Pagi Tiap Afd. 22  

Pelaksanaan Pemeliharaan Harian (P2H)


11  
Dengan Operator

Pendataan Jenis Kerusakan/Keluhan Unit 7  

Perjalanan Menuju Workshop 26  

Waktu Tunggu Pembuatan WO & BPB 10 rata - rata down time turun 20 menit,

Perjalanan Kembali Menuju Service Point 25  

Pelaksanaan Pekerjaan Periodical Dan 254  


59

Breakdown Maintenance

Istirahat Siang 120  

Pelaksanaan Pekerjaan Periodical Dan


124  
Breakdown Maintenance Jam Ke - 2

Jam Pulang -  

TOTAL WAKTU 599

Sumber : Observasi Lapangan

4.5 Analisa Hasil

4.5.1 Jenis dan Jumlah Kerusakan Unit di Service Point

Berdasarkan perbaikan yang telah dilaksanakan


sebelumnya, dengan adanya format baru pelaporan harian, didapat
data jenis kerusakan unit yang terjadi di tiap afdelling/service
point.Data tersebut dijadikan acuan untuk perbaikan selanjutnya di
workshop terutama untuk Tim Mekanik Mekanisasi Panen
(Infield). Untuk data yang akan ditampilkan adalah rekap data
kerusakan di afdelling OG. Berikut data tabel kerusakannya:

Tabel 4.7 Tabel Data Kerusakan Unit di Afdelling OG

DATA KERUSAKAN UNIT INFIELD AFD. OG

N HARI,
NOMOR/UNIT JENIS KERUSAKAN/KELUHAN PENANGGULANGAN
O TANGGAL
WINTOR 76 Hand Brake Tidak Pakem Setting Ulang Hand Brake
1 6 Mei 2019 WINTOR 79 Knuckle Patah Dan V Belt Aus Pengelasan Knukle Dan Ganti V Belt
WINTOR 65 Clutch Cable Putus Ganti Clutch Cable
WINTOR 45 Joint Steering Kendor Seeting Ulang Steering System
Shockbreaker Belakang Patah Ganti Shockbreaker
2 7 Mei 2019 WINTOR 61
Long Tie Rod Patah Ganti Long Tie Rod
Bearing Roda Depan Aus Ganti Bearing Dan
WINTOR 65
Dan Roda Lepas Perbaikan Roda (Dilahan)
Electrical System Tidak Berfungsi Perbaikan Electrical
WINTOR 42
Clutch Cable Putus Ganti Clutch Cable
3 8 Mei 2019 Brake Pad Belakang Aus Dan Ganti Brake Pad Belakang Dan
WINTOR 79
Air Filter Element Kotor Air Filter Element
WINTOR 65 Bearing Roda Depan Aus Ganti Bearing (On Progress)
WINTOR 15 Brake Hose Bocor Ganti Brake Hose
4 9 Mei 2019 WINTOR 79 Hand Brake Tidak Pakem Setting Ulang Hand Brake
WINTOR 65 Bearing Roda Depan Aus Ganti Bearing (On Progres)
Bearing Roda Depan Aus Ganti Bearing Depan
5 10 Mei 2019 WINTOR 15
Roda Depan Lepas Perbaikan Roda
WINTOR 15 Bearing Roda Depan Aus Ganti Bearing Depan (On Progress)
6 11 Mei 2019
WINTOR 63 Bearing Roda Depan Aus Ganti Bearing Depan
60

Data yang diambil berasal afdelling OG dikarenakan


lokasinya cukup jauh dengan workshop dan sering terjadi
kerusakan unit di tempat tersebut.Sehingga perlu mengontrol
kondisi lapangannya dan melaksanakan perbaikan unit.

JUMLAH KERUSAKAN UNIT


4

0
e le lt g er d m le d t g e da
ak ck be rin ak Ro yste ab Pa en rin os
Br u V ee e e C e em a H Ro
d K
n St br Ti S tc ak El Be ake
an nt ck g al lu Br er
H i h o n ric C lt Br
Jo S Lo lect r Fi
E i
A

TOTAL KERUSAKAN : 17 KALI

Grafik 4.2 Jenis Kerusakan yang sering terjadi pada unit di service point
Sumber : Observasi Lapangan
61

Jenis kerusakan yang dominan terjadi di lapangan adalah


kerusakan pada bearing dimana memang bearing unit Wintor
sering aus/ambrol dan lepas dikarenakan medan blok dengan
kontur alam yang berbukit - bukit dan beban berat ketika unit
beroperasi sehingga kerja dari bearing Wintor terbebani dan
berakibat kerusakan terhadap bagian ini.

Oleh karena itu untuk menghindari kerusakan yang lebih


sering, bisa dengan penyediaan stok bearing sebagai barang fast
moving sehingga bisa diutamakan pemakaiaannya untuk unit.Atau
dengan pengecekan rutin (P2H) yang disertai dengan pemberian
grease pada bagian ini.

4.5.2 Perbandingan Waktu Kerja Mekanik Sebelum Perbaikan Dan


Setelah Perbaikan

Setelah melalui proses yang panjang untuk melakukan


perbaikan pada system pelaporan kerusakan dan keluhan unit di
service point, didapatkan hasil akhir yang signifikan dalam
menekan keterlambatan pemebuatan Work Order oleh Mekanik 1
dan Krani Teknik. Hasil ini merupakan perbandingan waktu yang
dibutuhkan untuk membuat 1 Work Order beserta BPB yang
dibutuhkan untuk penggantian spare part.Dibawah ini adalah data
perbandingan waktu durasi dengan mengambil mekanik dari
afdelling OH.

Tabel 4.8 Tabel Data Perbandingan Waktu Sebelum dan Sesudah Perbaikan

PERBANDINGAN RATA - RATA DURASI WAKTU PEKERJAAN MEKANIK SERVICE POINT


ITEM PEKERJAAN  DURASI WAKTU
62

SEBELUM SETELAH
NAMA NAMA
PERBAIKAN PERBAIKAN
MEKANIK MEKANIK
(MENIT) (MENIT)

Durasi Apel Pagi Tiap Afd. 22 22


Pelaksanaan Pemeliharaan
Harian (P2H) Dengan 17 11
Operator
Pendataan Jenis
7 7
Kerusakan/Keluhan Unit
Perjalanan Menuju ARIF PITOYO ARIF PITOYO
26 26
Workshop (NIK : (NIK :
Waktu Tunggu Pembuatan 1063691) 1063691)
30 10
WO & BPB
Perjalanan Kembali Menuju
GALANG 26 GALANG 25
Service Point
HANIF D.C. HANIF D.C.
Pelaksanaan Pekerjaan
(NIK : (NIK :
Periodical Dan Breakdown 233 254
1848331)  1848331) 
Maintenance
Istirahat Siang 116 120
Pelaksanaan Pekerjaan
Periodical Dan Breakdown 123 124
Maintenance Jam Ke - 2
Jam Pulang - -

Sumber :Observasi Lapangan

Durasi waktu yang dapat dipersingkat 20 menit menjadi


keuntungan sendiri bagi mekanik service point. Waktu tersebut
dapat digunakan untuk hal lain seperti mengecek kondisi tools
untuk service, melakukan perbaikan ringan pada unit yang masih
bisa beroperasi, mengecek persediaan spare part, dan pekerjaan
lain yang biasa dilakukan di service point masing – masing
afdelling. Hasil akhir ini juga menujukkan bahwa down time pada
perusahaan dengan mobilitas yang tinggi dan wilayah kerja yang
luas dapat dikurangi dan ditingkatkan secara optimal.

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah


mengaplikasikan perbaikan yang telah dilaksanakan secara
kontinyu agar kinerja mekanik semakin baik. Kinerja yang
meningkat akan tampak dengan nilai Breakdown unit yang
berkurang setiap bulan dan angka Avaibility Unit semakin
meningkat.
63

4.6 Perhitungan Net Quality Income (NQI)

Berikut perhitungan NQI berkaitan dengan perbaikan / pembuatan


sistem monitoring ini ini :

4.6.1 Outcome (Pengeluaran)


Outcome atau cost merupakan biaya yang dibutuhkan untuk
melakukan perbaikan terhadap suatu mesin ataupun sistem yang
sedang diteliti. Perhitungan ini didasarkan pada biaya yang dapat
dibayar untuk mendukung system baru ini. Berdasarkan total
pengeluaran perbaikan dapat diketahui bahwa biaya perbaikan yang
dibutuhkan untuk pembuatan sistem pelaporan harian mekanik
(Daily Report Form) dan pembukuan Work Order adalah Rp.
47.700,00 /tahun.

4.6.2 Income (Pendapatan)

Income atau benefits merupakan keuntungan yang bisa kita


dapatkan setelah melakukan perbaikan terhadap suatu mesin
ataupun sistem yang sedang diteliti. Pada perhitungan ini berkaitan
dengan jam kerja Mekanik 2 yang dapat dimaksimalkan sehingga
menghindari lembur yang tidak diperlukan. Kemudian nilai income
yang telah didapatkan, dikurangi jumlahnya dengan outcome yang
sebelumnya telah dihitung. Berdasarkan perhitungan income dan
outcome tersebut maka kita dapat menentukan keuntungan yang
kita dapatkan setelah melakukan perbaikan terhadap system
pelaporan harian mekanik service point.

NQI = Income – Outcome


= Rp, 13,845,600.00– Rp, 1.847,700.00
= Rp, 11,997,900.00
64

Jadi dalam 1 tahun, perusahaan mendapatkan Net Quality


Income sebesar Rp, 11,997,900.00. Jika di asumsikan dihitung untuk
1 Area B1 di Kalimantan Tengah, Net Quality Income yang bisa
didapatkan oleh PT Astra Agro Lestari sebesar Rp, 59,989,500.00
/tahun.

Anda mungkin juga menyukai