Anda di halaman 1dari 6

2 Sistem Rujukan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut diPuskesmas

Tanggal : 22 May 2010 | Oleh : Putu Sudayasa | Skip ke Komentar |Upaya kesehatan gigi
dan

Mulut merupakan bagian integral dari upaya kesehatan secaramenyeluruh yang


penyelenggaraannya terintegrasi secara lintas program dan lintas sektoral.Rujukanupaya
kesehatan gigi dan mulut (gimul), dilaksanakan melalui pelayanan medik gigidasar
sampai dengan spesialistik. Banyak faktor yang mempengaruhi terselenggaranya
rujukanupaya kesehatan gigi dan mulut, antara lain faktor lingkungan, geografi,
transportasi, sosialekonomi dan sosial budaya.
Tujuan umumnya adalah terwujudnya suatu tatanan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yangmerata, terjangkau ,bermutu, berdaya guna dan berhasil guna. Sedangkan
tujuan khususnya, agarmantapnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di setiap
jenjangpelayanan kesehatan yangberlaku. Terwujudnya alur (arus) rujukan medik gigi
dan rujukan kesehatan gigi. Sasaran sistemupaya rujukan gimul ialah setiap institusi
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.
A. Rujukan Medik Gigi :
1. Rujukan kasus dengan atau tanpa pasien, untuk keperluan diagnostik,
pengobatan,tindakan operatif dan pemulihan (model rahang)
2. Rujukan spesimen, untuk pemeriksaan penunjang /tambahan.
3. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK); mendatangkan atau
mengirimtenaga/ahli yang kompeten untuk memberikan dan mendapatkan bimbingan
pengetahuandan ketrampilan kesehatan gigi dan mulut (gimul).
B. Rujukan Kesehatan Gigi :
1. Bantuan teknologi berupa teknologi tepat guna, cukup sederhana, dapat dikuasai
dandilksanakan, serta terjangkau masyarakat. Contoh: cara menyikat gigi yang baik
danbenar, bentuk-bentuk sikat gigi yang benar..
2. Bantuan sarana berupa alat-alat, buku-buku, brosur, poster-poster,leaflet-leaflet.
3. Bantuan operasional berupa dana operasional dan pemeliharaan peralatan kesehatan
gigidan mulut, terutama pada unit pelayanan kesehatan terdepan di poli gigi
puskesmas.{dikutip dari Buku Pedoman Rujukan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
Direktorat KesehatanGigi, Dirjen Pelayanan Medik, Depkes RI, Jakarta, 1994, hal.
2-3).

5 Indikasi Rujukan Kesehatan Gigi dan Mulut


Tanggal : 1 August 2010 | Oleh : Putu Sudayasa | Skip ke Komentar |

Sesuai dengan sistem upayarujukan kesehatan gigi dan mulut (gimul), khususnya
dalampelayanan poli gigi puskesmas, perlu dikembangkan upaya rujukan medic gigi dan
rujukankesehatan gigi yang terpadu.
Setiap kasus yang akan dirujuk tetap memerlukan panduan mengenai bagaimana tata
caranyamelakukan rujukan kasus gimul yang ada di wilayah kerja puskesmas.
Rujukan kasus ini menyesuaikan dengan kondisi darimana kasus gimul tersebut
didapatkan.Apakah berasal dari pelayanan jejaring puskesmas (luar gedung) ataukah dari
pelayanan luargedung puskesmas (poli umum atau poli KIA-KB).Untuk efektifitas
pelayanan kesehatan gimul, perlu diperhatikan indikasi rujukannya, antara lain:
1. Rujukan Kasus Dengan Atau Tanpa Pasien :
 Dari posyandu/sekolah/pustu ke puskesmas,indikasinya :semua
kelainan/kasus/keluhanyang ditemukan pada jaringan keras dan jaringa lunak
didalam rongga mulut.
 Dari poli gigi puskesmas ke rumah sakit yang lebih
mampu,indikasinya :semuakelainan/kasus yang ditemukan tenaga kesehatan gigi
(dokter gigi, perawat gigi) dipuskesmas yang memerlukan tindakan diluar
kemampuannya.
2. Rujukan Model (Prothetic Atau Orthodonsi) :
 Indikasinya :pelayanan kesehatan gigi yang memerlukan pembuatan prothesa
termasuk mahkota dan jembatan,plat orthodonsi, obturator, feeding plate, inlay,
onlay, uplay
.3. Rujukan Spesimen :
 Indikasinya : semua kelainan/kasus yang ditemukan tenaga kesehatan gigi (dokter
gigi,perawat gigi) di puskesmas yang memerlukan pemeriksaan
penunjangdiagnostik/laboratorium sehubungan dengan kelainan dalam rongga
mulutnya.
4. Rujukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi :
 Indikasinya :keadaan dimana dibutuhkan peningkatan ilmu pengetahuan dan
atauketrampilan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, agar dapat memberikan
pelayanan yanglebih optimal.
5. Rujukan Kesehatan Gigi :
 Indikasinya :semua kegiatan peningkatan promosi kesehatan dan pencegahan kasus
yangmemerlukan bantuan teknologi, sarana dan biaya operasional.

Dengan memperhatikan tata cara alur rujukan kasus gigi dan mulut tersebut,
diharapkan berbagaimasalah kesehatan gimul yang terdapat di wilayah kerja puskesmas
dapat teratasi dengan baik.
“Sistem Rujukan”

Tujuan system rujukan adalah meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi


pelakasanaanpelayanan. System rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan
fasilitas pelayanan kesehatanyang memungkinkan terjadinya penyerahan tenggungjawab
secara timbal balik atas masalah yangtimbul, baik secara vertical maupun secara
horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten,terjangkau dan rasional.

Tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Dengan pengertian tersebut, maka merujuk
berartimeminta pertolongan secara timbale balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih
kompeten untukpenanggulangan masalah yang sedang dihadapi.

1. Jenis rujukan
Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Rujukan medik

Rujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan


kesehatan pasien.|Disamping itu juga mencakup rujukan pengetahuan (konsultasi
medis) dan bahan-bahan pemeriksaan.

b. Rujukan kesehatan masyarakat

Rujukan ini berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit (preventif) dan


peningkatan kesehatan(promosi), rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan
operasional.

2. Tingkat rujukan

Tingkatan rujukan berdasarkan pada bentuk pelayanan

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat sehatuntuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Oleh karena jumlah kelompok inididalam suatu populasi sangat besar (kurang lebih
85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok inibersifat pelayanan kesehatan
dasar (basib health services). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalahpuskesmas,
puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.

b. Pelayanan Kesehatan tingkat kedua (secondary health services)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang


memerlukan perawatannginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer. Bentuk pelayanan inimisalnya Rumah Sakit tipe C dan D dan
memerlukan tersedianya tenaga spesialis

C. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapatditangani oleh pelayanan kesehatan sreekunder. Pelayanan sudah
komplek, dan memerlukn tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia: RS tipe
A dan B.

3. Rujukan Upaya Kesehatan

Rujukan upaya kesehatan ini pada dasarnya meliputi :


A. Rujukan Kesehatan

Rujukan kesehatan terutama berkaitan dengan upaya peningkatan dan pencegahan.


Rujkanhorizontal dapat dilakukan melalui wadah-wadah koordinat yang Permintaan
bantuan dapat diajukan dari tingkat bawah termasuk masyarakat kepada
puskesmaspembantu. Jika puskesmas pembantu tidak dapat memenuhinya, maka ia
akan melanjutkan kepadapuskesmas dan seterusnya: untuk rujukan tertentu yang
berkaitan dengan kesehatan, permintaanbantuan dapat juga diajukan oleh puskesmas
kepada sector-sector teknis lain diluar kesehatan, sepertipekerjaan umum ,
pembangunan desa, peternakan, dan swasta.

Rujukan ada tiap tingkatan upaya kesehatan seperti Lembaga ketahanan Masyarakat
Desa ditingkat desa, badan-badan koordinasi lintas sektoral yang berada di tingkat
kecamatan, kabupaten, dankotamadya, propinsi, atau tingkat nasional.

Rujukan kesehatan tersebut diatas pada dasarnya mencakup :

1)

Bantuan Teknologi

Rujukan ini dapat berupa permintaan bantuan teknologi tertentu baik dalam bidang
kesehatanmaupun yang berkaitan dengan kesehatan, dimana eselon-eselon yang mampu
dapat memberikanteknologi tersebut. Teknologi yang diberikan harus tepat guna dan
cukup dibiayai oleh masyarakat yangbersangkutan.

Bantuan teknologi tersebut dapat berupa, antara lain :

a)

Pembuatan jamban keluarga dan sarana air minum


b)

Pemugaran rumahc)

Pembuangan air limbahd)

Penimbangan bayi untuk pengisian kartu sehat menuju sehat

e)

Pemeliharaan

f)

Perbaikan dan sarana kalibrasi peralatan kesehatan

2)

Bantuan Sarana

Rujukan ini dapat berupa permintaan bantuan baik sarana tertentu dalam bidang
kesehatanmaupun sarana yang terdapat pada sector-sector teknis lain.
Bantuan sarana tersebut dapat berupa, antara lain :

a)

Obat

Anda mungkin juga menyukai