Anda di halaman 1dari 43

PERENCANAAN STRATEGIK

PRAKTIK DOKTER GIGI

DRG. INTAN BATURA ENDO MAHATA, MM


BLOK LEADERSHIP AND MANAGEMENT

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PERENCANAAN

01 Mengelola praktik mirip dengan memimpin pasukan perang

untuk bertahan, kita dan karyawan harus memiliki


02 kesamaan arah, tujuan dan strategi

Membuat perencanaan praktik berarti


03 membuat “ strategi perang”

‘If you want peace, prepare for war.’


04 (Vigetius, Roman Writer)

Dalam menyusun perencanaan, libatkan karyawan


05 untuk membantu
menghasilkan visi, misi, tujuan, rencana strategis yang lebih baik
SIKLUS
PERENCANAAN
1. Pernyataan Misi

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pernyataan misi disebut juga dengan:
1. Business philosophy
2. Business values
3. Practice purpose

Pernyataan misi sangat penting karena:


1. Memberi petunjuk yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai
2. Memberikan inspirasi kepada karyawan
3. Merupakan definisi kesuksesan
4. Memberikan gambaran akan seperti apa praktik di masa depan
5. Pernyataan yang harus dijadikan tujuan oleh pimpinan dan karyawan serta seluruh aspek
di tempat praktik

Pernyataan misi yang baik harus:


1. Spesifik namun tidak terlalu sempit
2. Fleksibel dan dapat disesuaikan, namun tidak harus diubah setiap tahun
3. Menginspirasi namun realistis
4. Dapat dimengerti
5. Berorientasi kepada kebutuhan pasien
Umumnya pernyataan misi berisi:
1. Upaya untuk menjadi yang terbaik
2. Menunjukkan betapa pentingnya pelanggan
3. Kualitas
4. Pelayanan
5. Komunikasi
2. Menetapkan Tujuan

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tujuan adalah akhir dari ke mana upaya dan sumber daya (manusia dan keuangan) dari praktik
tersebut diarahkan.

tidak ada kerangka tidak tahu apa yang karyawan bingung


tidak ada tujuan dan hilang semangat
kerja ingin dicapai

Jika gagal menetapkan tujuan:


1. Tidak tahu kemana arah praktik
2. Tidak tahu apa yang telah dicapai
3. Tak tahu apakah yang telah dilakukan sesuai dengan rencana jangka panjang
Syarat tujuan:

SMART

S A
Specific Agreed

M R
Measurable Realistic

T
Time-bound
3. Analisis SWOT dan
Strategi Pengembangan

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Analisis SWOT
Keuntungan:
1. Memberikan bukti akan perlunya perubahan
(fundamental) dalam praktik.
2. Mengungkap kompetensi inti individu dan
praktik secara keseluruhan.
3. Membantu untuk mengamankan komitmen
dan motivasi (semoga) dari semua
karyawan.

LIBATKAN KARYAWAN DALAM PROSES INI,


SAMA SEPERTI SAAT MENETAPKAN MISI DAN
TUJUAN
Analisis SWOT mengevaluasi:
1. Internal
• Kekuatan dan kelemaha
• Mengidentifikasi sumber daya, kapabilitas, kompetensi
inti, dan keunggulan kompetitif yang melekat pada
organisasi.

2. Eksternal
• peluang dan ancaman dalam organisasi lingkungan.
• Mengidentifikasi peluang dan ancaman pasar dengan
melihatsumber daya pesaing, lingkungan industri, dan
lingkungan umum

Tujuan dari analisis SWOT:


Menggunakan pengetahuan yang dimiliki organisasi lingkungan
internal dan eksternal dan untuk merumuskan strateginya
dengan tepat.
Jenis-Jenis Praktik Dokter Gigi

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 9 TAHUN
2014

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyeleng-


garakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.

Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:


1. Klinik pratama
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar
baik umum maupun khusus.

2. Klinik utama.
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spe-salistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, atau masyarakat.

Klinik yang dimiliki oleh Pemerintah dan Pemerintah


Daerah harus didirikan sesuai dengan ketentuan
pera-turan perundang-undangan

Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggara-


kan rawat jalan dapat didirikan oleh perorangan atau badan
usaha.
Untuk rawat inap, berbadan hukum
Persyaratan Klinik

Lokasi Ketenagaan

Bangunan Laboratorium

Sarana Prasarana Kefarmasian


LOKASI

Lokasi harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.

Pemerintah daerah mengatur persebaran klinik dengan memperhatikan


kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.

Ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik tidak berlaku untuk klinik
perusahaan atau klinik instansi pemerintah tertentu yang hanya melayani
karyawan perusahaan atau pegawai instansi pemerintah tersebut.
BANGUNAN DAN RUANGAN

Bangunan permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja
lainnya.

Memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan perundang-


undangan.

Memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberi-


an pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
a.ruang pendaftaran/ruang tunggu;
b.ruang konsultasi dokter;
c.ruang administrasi;
d.ruang tindakan;
e.ruang farmasi;
f.kamar mandi/wc;
g.ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan
PERALATAN

Harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai dan
memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan.

Harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Harus diuji dan dikalibrasi secara berkala


KETENAGAAN

Pimpinan Klinik Pratama dokter atau dokter gigi.


Pimpinan Klinik Utama dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan.
Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/
atau dokter gigi.
Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis
dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan.

Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin
sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat
Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERIZINAN

Izin diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan


rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.

Syarat memperoleh izin:


• surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;
• salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan peroranga
• identitas lengkap pemohon
• surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat;
• bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan
untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat kontrak minimal
selama 5 (lima) tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelengga-
raan kegiatan;
• dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL);
• profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi kepengurusan,
tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan peralatan serta pelayanan
yang diberikan; dan persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Izin diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis
masa berlaku izinnya.
Dokter Gigi Layanan Primer

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pelayanan kedokteran gigi pertama
(primer) adalah suatu pelayanan
kesehatan dasar paripurna dalam
bidang kesehatan gigi dan mulut
yang bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan gigi dan mulut setiap
individu dalam keluarga binaannya.

Contoh dari pelayanan kedokteran gigi


primer adalah dokter gigi umum,
sedangkan pelayanan kedokteran gigi
tingkat lanjutan (sekunder)
merupakan pelayanan kedokteran
gigi yang merupakan rujukan dari
pelayanan kedokteran gigi primer,
contohnya ialah dokter gigi spesialis
Prinsip Pelayanan DGK
Dokter Gigi Kontak Pertama (First contact)
• Sebagai penapis rujukan ke strata kedua dan tiga

Layanan Bersifat Pribadi (Personal Care)


• Hubungan baik dengan pasien dan seluruh keluarganya
memahami masalah pasien lebih luas
• Keputusan medis diambil dengan mempertimbangkan aspek
sosial budata dan ekonomi pasien dan keluarga
Paradigma Sehat
• Mendorong bersikap mandiri menjaga kesehatan melalui
pentingnya pelaynan promotif dan preventif

Pelayanan Berkesinambungan (Continious care)


• Hubungan jangka panjang antara DGK dan pasien
pelayanan dalam beberapa tahap kehidupan pasiem

Koordinasi dan Kolaborasi


• Konsultasi dengan disiplin lain, rujukan ke spesialis,
memberi info sejelas2nya pada pasien
• Sebagai koordinator yang mengurus segala hal berkaitan
dengan kesgilut
Karakteristik DGK
• Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan
• Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pasien dan
keluarga dalam menyelenggarakan setiap pelayanan kesehatan
• Mempunyai kemampuan keterampilan diagnosa, serta kemampuan
merujuk yang handal disertai pengetahuan epidemiologi untuk
menemukan pola penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat
dan juga mengelola berbagai penyakit gimul secara komprehensif
• Memiliki pengetahuan ttg hubungan timbal balik faktor biologis, sosial,
emosional dengan penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik
pemecahan masalah berbagai penyakit gilut

drg. Intan Batura Endo Mahata,


Terpenuhinya
kebutuhan dan
tuntutan layanan
kesehatan gigi

Alternatif lahan praktik, Memudahkan


ada kepastian biaya pemanfaatan
drg dapat merencanakan
pelayanan kesehatan pelayanan
pesertanya kesehatan
Manfaat
Pelayanan DGK
Model Pelayanan Kedokteran Gigi
Keluarga
• Perorangan/Solo • Berkelompok
Atas inisiatif drg dan Tim/ mitra kerja
perawatnya Standar klinik dan asuransi
Sesuai standar perijinan kesehatan yang digunakan
Memiliki sertifikat telah harus sesuai konsep dokter gigi
mengikuti Program Pendidikan keluarga
Kedokteran Gigi Keluarga
(PKGK)/ diklat khusus.
Ruang Lingkup Pelayanan

Memberikan pelayanan yang


Pola pelayanan:
menyeluruh dengan tingkat
pelayanan yang dikaitkan dengan
berlapis
sumber daya yang ada di
masyarakat

Pendekatan:
Ruang Lingkup Dokter Gigi
• Pelayanan darurat / basic emergency care
1. Basic life support/ Pertolongan pertama pada keadaan darurat dan
gawat darurat untukselanjutnya dilakukan rujukan bila perlu.
2. Mengurangi rasa sakit atau mengeliminasi infeksi / pertolongan
pertama pada gigi dan mulut karena penyakit / cedera
3. Reposisi dislokasi rahang
4. Replantasi gigi
5. Penyesuaian oklusi

drg. Intan Batura Endo Mahata,


• Pelayanan pencegahan / preventive care:

1. Pendidikan kesehtan gigi / DHE baik individu maupun kelompok


2. Menghilangkan kebiasaan jelek yaitu dentofasial functional
abnormalities, abnormal swallowing dan menggigit lidah, bibir atau
jari
3. Tindakan perlindungan khusus yaitu aplikasi fluor dan perlindungan
terhadap permukaan dan fisura gigi
4. Tindakan penanganan dini yaitu scaling dan rootplaning
5. Memberi advokasi untuk menanggulangi kelainan saliva dan masalah
nutrisi gizi / diet
• Pelayanan medik gigi dasar / simple care

1. Tumpatan gigi (glassionomer/komposit/kombinasi)


2. Ekstraksi gigi (gigi sulung persistensi/gigi tetap karena penyakit/
keperluan ortodonti)
3. Perawatan pulpa (pulpcapping/pulpotomi/perawatan saluran akar
gigi anterior)
4. Perawatan atau pengobatan abses
5. Penanganan dry socket
6. Mengobati ulkus recurent
7. Pengelolaan halitosis
• Pelayanan medik gigi khusus / moderate care

1. Konservasi gigi
2. Pedodonsia
3. Periodonsia
4. Bedah mulut
5. Orthodonsia
6. Prostodonsia
7. Oral medicine
Sistem Pembiayaan DGK
Pembiayaan pelayanan DGK harus cukup, dikelola efisien, adil,
berkelanjutan dan transparan dan akuntabel

Kepesertaan dalam satu sistem jaminan (JKN), pembayaran PRA


UPAYA yaitu sistem KAPITASI

Kendali mutu kendali biaya

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memperoleh dan


membiayai kesehatan
JKN dengan pembayaran pra upaya premi dibayar di
muka

Pelayanan kesehatan
Pemberi Pelayanan
Peserta
Kesehatan

Pembayaran klaim
Premi Badan Penyelenggara
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
(BPJS)
Kapitasi
• Kapitasi berasal berarti “kepala”.
• Sistem Kapitasi berarti cara perhitungan berdasarkan jumlah kepala yang terikat dalam
kelompok tertentu. Kepala dalam hal ini berarti orang atau peserta atau anggota.
• Pembayaran bagi pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dengan Sistem Kapitasi adalah
pembayaran yang dilakukan oleh suatu Lembaga kepada PPK atas jasa pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada anggota lembaga tersebut, yaitu dengan membayar di
muka sejumlah dana sebesar perkalian anggota dengan satuan biaya (unit cost)
tertentu.
• Yang dimaksud dengan Lembaga adalah Badan Penyelenggara JPKM (Bapel).
• Sedangkan yang dimaksud dengan Satuan Biaya (Unit Cost) adalah harga rata-rata
pelayanan kesehatan perkapita (disebut juga Satuan Biaya Kapitasi) yang disepakati
kedua belah pihak (PPK dan Lembaga) untuk diberlakukan dalam jangka waktu tertentu.
Thank you
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai