Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP INTERPROFESIONALISME DALAM

PELAYANAN LABORATORIUM DAN SIKAP


PROFESIONAL DALAM PELAYANAN LABORATORIUM
KELOMPOK 3

MANAGEMEN LABORATORIUM 2

DOSEN PENGAMPU : SRI SULPHA SIREGAR, SST., M.Biomed

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


KELOMPOK 2
1. ADINDA SALSABILA 10.MEIDI INTAN SARI
2. AMANDA AMELIA UTAMI 11.NABILA NUR ASTIANDRA
3. DESI ARIANI 12.NANDA NURUL AISYAH
4. KANIA RAMADHANI 13.REZKI PUAN AZIZAH
5. KESI SAPUTRI 14.SALSABILA
6. KHOIRUNNISA (39) 15.TARA PERMATA IRAWAN
7. LIANA ALFIYYAH 16.YESSYNIA AGEL
8. MAULAYA HAKIMMAH 17.ZULFA R5KAMILA
9. MAULIDYAH NUR
Table of contents
Definisi Tujuan
01 Interprofesion 02 Interprofesion
al al

Prinsip Manfaat
03 Interprofesion 04 Interprofesi
al
onal
Table of contents
Strategi
Kolaborasi Hambatan dalam
05 Interprofesiona 06 Interprofesional
l
Sikap Profesional Kualitas yang
07 Dalam Pelayanan 08 Diinginkan dalam
Laboratorium Profesional
Laboratorium
Komunikasi Interprofesional
Komunikasi Interprofessional dapat diartikan sebagai
proses perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi program
komunikasi yang ditujukan untuk penyedia layanan
kesehatan. Adapun pengertian lain mengenai komunikasi
interprofessional, komunikasi interprofesional adalah
komunikasi yang terjadi antar multidisiplin ilmu mengenai
praktik keprofesian yang berkolaborasi guna meningkatkan
kerjasama dan pelayanan kesehatan (Barr: 2002)
01
Definisi Interprofesional
Definisi Umum

Komunikasi interprofessional
adalah bentuk interaksi untuk bertukar pikiran, opini dan
informasi yang melibatkan dua profesi atau lebih dalam
upaya untuk menjalin kolaborasi interprofesi
02
Tujuan Interprofesional
Tujuan
interprofessional pada pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga-tenaga medis seperti:
dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, Teknologi Laboratorium Medis, dokter spesialis, dll. Adanya
komunikasi interprofessional ialah bertujuan untuk, 1) mewujudkan kesehatan pasien yang lebih baik, 2)
bertukar informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan praktek medis, 3) serta
mengadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan kesehatan. Dengan adanya tujuan
tersebut diharapkan semua tenaga medis dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya
tanpa adanya kesalahan komunikasi antar tenaga medis
03
Prinsip Interprofesional
Prinsip
Komunikasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang dapat mendukung komunikasi dalam
tim. Menurut Kumala (1995) prinsip-prinsip tersebut ialah:

1. Setiap individu dalam tim memiliki hak untuk mengemukakan dan menjelaskan pendapatnya atau
pandangan mereka untuk melakukan sesuatu tindakan.
2. Pesan yang diberikan, dalam bentuk lisan maupun tulisan, harus dinyatakan dengan menggunakan bahasa
serta ungkapan yang jelas dan mudah dimengerti oleh semua individu dalam tim tersebut.
3. Setiap individu dalam tim menghindari perselisihan dan pertentangan sesama individu dalam tim agar
komunikasi atau hubungan yang terjalin lebih baik
04
Manfaat Interprofesional
Manfaat
Beberapa sumber menjelaskan manfaat Pendidkan
interprofesi untuk peserta didik, institusi pendidikan,
pelayanan kesehatan dan manfaat bagi profesi kesehataan itu
sendiri. Di dalam modul ini akan di rangkum beberapa
manfaan tersebut.
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat belajar berkomunikasi interpofesi
b. Mahasiswa dapat memahami dan menghargai peran
profesi kesehatan lain
c. Mahasiswa mendapat pengalaman untuk bekerja-sama di
dalam tim dan
memecahkan masalah klien.
2. Manfaat bagi Pelayanan kesehatan

a. Meningkatkan qualitas pelayanan kesehatan

b. Meningkatkan efisiensi pelayanan dengan menurunkan duuplikasi tindakan

yang tidak diperlukan dari berbagai profesi dan duplikasi pencatatan

3. Manfaat bagi profesi atau tenaga kesehatan

a. Meningkatkan moral profesi

b. Menurunkan Hambatan dalam berkomunikasi dengan profesi lain

c. Meningkatkan kecintaan akan profesi


05
Strategi Kolaborasi
Interprofesional
- Komunikasi terbuka
- Peran dan tanggung jawab yang jelas
- Arah yang jelas
- Suasana hormat
- Tanggung jawab bersama untuk kesuksesan tim
- Pengakuan dan pengolahan konflik
- Mekanisme untuk mengevaluasi hasil, dan
menyelesaikannya
06
Hambatan dalam
interprofesional
Perbedaan
dalam :
- Nilai dan harapan pribadi
- Kepribadian
- Budaya dan etnis
- Bahasa
- Jadwal dan rutinitas professional
- Peraturan dan norma
- Pendidikan Profesi
- Akunbilitas dan penghargaan
07
Sikap Profesional Dalam
Pelayanan Laboratorium
Profesional laboratorium memiliki kewajiban kepada pasien untuk:
• Memberikan layanan berkualitas tinggi dan mempertahankan standar praktik yang tinggi
• Lakukan penilaian yang kuat dalam membangun, melakukan, dannmengevaluasi pengujian
laboratorium
• Menjaga kerahasiaan informasi pasien yang ketat
• Menjaga privasi dan martabat pasien
• Berusaha untuk melindungi pasien dari praktik yang tidak kompeten oleh orang lain
Profesional laboratorium memiliki kewajiban kepada teman sejawat dan profesi mereka untuk:
• Pertahankan reputasi kejujuran, integritas, dan keandalan
• Pertahankan martabat dan rasa hormat terhadap profesi
• Berkontribusi pada kemajuan profesi
• Membangun hubungan kerja yang kooperatif dan saling menghormati dengan para
profesional kesehatan
Profesional laboratorium memiliki tanggung jawab kepada masyarakat untuk:
• Gunakan kompetensi profesional mereka untuk berkontribusi pada kesejahteraan umum
masyarakat
• Mematuhi hukum dan peraturan yang berkaitan dengan praktik ilmu laboratorium klinis
• Lebih giat dalam hal apapun dalam menjalankan profesi untuk memenuhi standar perawatan
dan praktik yang tinggi.
08
Kualitas yang Diinginkan dalam
Profesional Laboratorium
Kualitas pribadi tertentu diinginkan pada semua profesional kesehatan.
Keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk berhubungan baik
dengan sesama pekerja juga merupakan kualitas yang diperlukan. Semua personil
harus menunjukkan penampilan yang bersih, rapi, dan profesional. Hal ini
menginspirasi kepercayaan pasien pada para pekerja.

Fasilitas layanan kesehatan dan laboratorium memiliki aturan


berpakaian, dan banyak aturan-aturan terkait langsung dengan praktik
keselamatan pasien. Seperti pakaian longgar, perhiasan menggantung tidak
diizinkan karena dapat menyebabkan cedera pada pasien, menyembunyikan
mikroorganisme, atau terjebak dalam instrumen.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai