Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rado, Mariana Valentina Lukas

Kelompok : II
Nim : P1908020

1. Analisis Jurnal
Judul Comprehensive Physical Function Assesment In Ederly People
Tujuan Tercantum :
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menentukan penilaian
fungsi motorik fisik yang komprehensif
Metode Tidak disebutkan
Hasil Penelitian ini menunjukkan penilaian mempengaruhi kontrol
postural di bawah stimulasi proprioseptif mungkin merupakan
indikator yang baik lansia. Juga, penilaian objektif efisiensi
berjalan mungkin penting untuk mengidentifikasi risiko
pembatasan kegiatan eksternal atau keterbatasan fungsional di
antara lanjut usia.

Latar Belakang Terdapat masalah penelitan, dampak penelitian, analisis masalah,


elaborasi, dan kesenjangan penelitian
Metode 1. Variabel Penelitian : Efisiensi berjalan dan penilaian ruang
hidup pada lansia
2. Populasi dan Sampel : Tidak dicantumkan (dituliskan hanya
pada Lansia)
3. Instrument : Cosmed K4b2 (Roma, Italia)
Hasil Studi sebelumnya telah memberikan bukti pertama bahwa ruang
kehidupan yang sedikit terbatas dapat berfungsi
sebagai penanda penting dan / atau faktor risiko untuk
pengembangan kelemahan, sedangkan sangat
ruang hidup yang terbatas dapat mengindikasikan risiko kematian
yang tinggi. Webber et al. melaporkan caranya gangguan mobilitas
dapat menyebabkan keterbatasan dalam mengakses ruang
kehidupan yang berbeda dan menekankan asosiasi di antara
penentu yang mempengaruhi mobilitas. Studi sebelumnya
melaporkan jatuh dan mengurangi ruang hidup terkait erat dengan
kinerja fisik
Pembahasan Setelah menyebutkan dan menguraikan hasil penelitian dari
tahapan-tahapan variable yang ada pada beberapa tabel diikuti
dengan penjelasan tentang perbandingan dan justifikasi sumber
data yang digunakan dan langkah proritas yang dilakukan dengan
mengemukakan bahwa penelitian dilakukan sesuai dengan cara
yang digunakan oleh para peneliti atau ahli sebelumnya.
Pada Jurnal terdapat skema latihan fisik dengan menggunakan alat
Photograph and block diagram of variable‐frequency vibratory
stimulation device yang mana keefejtifannya diukur dengan Hz
untuk mengetahui kekuatan otot Lansia dan melatihnya agar
menurunkan risiko kontraktur dan kelemahan.

Sedangkan pada pelayanan di Panti Werdha yang sudah diterapkan


dipelayanan bahwa kegiatan/aktivitas yang dilakukan pada lansia
terutama pada fisik yaitu latihan ROM (Latihan Fleksibilitas),
Olahraga rutin pada setiap minggu dengan hasil bahwa komponen
yang berperan dalam keseimbangan pada lansia, meliputi sistem
visual (ketajaman penglihatan), vestibular (pendengaran), sistem
musculoskeletal pada ekstremitas inferior (otot, sendi, tulang).
Dengan sebuah latihan yang melibatkan ketiga komponen tersebut
mampu meningkatkan keseimbangan pada lansia. Ketika sistem
visual, vestibular dan sistem musculoskeletal bekerjasama dengan
baik hal tersebut akan dapat mempertahankan posisi tubuh sesuai
dengan aligment tubuh yang simetri dan akan meningkatkan
keseimbangan lansia.
Aktivitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan Lansia sebaiknya
memenuhi kriteria FITT (frequency, intensity, time, type).
Frekuensi adalah seberapa sering aktivitas dilakukan, berapa hari
dalam satu minggu. Intensitas adalah seberapa keras suatu aktivitas
dilakukan. Biasanya diklasifikasikan menjadi intensitas rendah,
sedang, dan tinggi. Waktu mengacu pada durasi, seberapa lama
suatu aktivitas dilakukan dalam satu pertemuan, sedangkan jenis
aktivitas adalah jenis-jenis aktivitas fisik yang dilakukan. Jenis-
jenis latihan fisik meliputi latihan aerobik, penguatan otot
(muscle strengthening), fleksibilitas, dan latihan
keseimbangan.
Bagi Lansia yang lemah secara fisik, aktivitas yang dilakukan
dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari dan mempertahankan
kemandirian, misalnya teknik mengangkat beban yang benar,
berjalan, cara menjaga postur yang benar, dan sebagainya.
Kesimpulan Penilaian fungsi fisik yang komprehensif telah terbukti bermanfaat
untuk pemahaman kemampuan orang lanjut usia. Efisiensi berjalan
berkorelasi erat dengan ruang kehidupan, dan dapat digunakan
untuk membandingkan fungsi fisik. Penilaian kinerja, seperti
pegangan kekuatan, massa otot rangka, dan stabilisasi kontrol
postural, dapat membantu memperlambat kejadian yang pada
akhirnya dapat menyebabkan gangguan fungsi motorik dan
kecacatan. 
Evaluasi fungsi fisik yang komprehensif adalah metode yang
berguna untuk mengevaluasi fungsi fisik dan untuk membantu
program rehabilitasi.

2. Data Fokus Kasus Kelolaan


Lansia a.n Ny. M usia 65 tahun, dengan keluhan utama nyeri sendi di semua ektremitas
atas dan bawah, beliau mempunyai riwayat penyakit asam urat sejak 4 tahun yang lalu.
Lansia juga mempunya iriwayat tekanan darah tinggi dan tidak rutin minum obat, hanya
sesekali minum obat ketika meraka pusing dan berobat ke klinik panti. Lansia tidak
pernah jatuh, pandangan normal dan tidak menggunakan kacamata. Lansia adalah
seorang janda dan hanya menikah satu kali saja, beliau tidak mempunyai anak saat
menikah. Lansia tidak mengalami gangguan bicara dan kelemahan aktivitas lainnya,
seluruh aktivitas bisa dilakukan secara mandiri.
Aktivitas yang dilakukan selama di Panti Werdha yaitu rutin mengikuti pengajian, dan
olahraga yang sudah terjadwal. Komunikasi yang terjalin juga baik, tidak ada kesulitan
bicara.

3. Soal Uji Kompetensi


1) Salah satu penurunan yang dialami usia lanjut akibat aging process adalah
kemampuan kognitif. Apa instrumen yang sebaiknya digunakan perawat untuk
mengkaji pada kondisi diatas?
a. Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
b. Mini Mental Status Exam (MMSE)
c. Geriatric Depression Scale (GDS)
d. Barthel Index
e. Katz Index
2) Klien laki-laki berusia 75 tahun masuk panti werdha dalam keadaan post stroke 2
bulan yang lalu, klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kanan, sehingga perlu
bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Apakah tindakan yang palin g tepat bagi
klien tersebut?
a. Memberikan kursi roda
b. Melatih pergerakan sendi
c. Memijat daerah ekstremitas
d. Memotivasiuntuk ambulasi
e. Memberikan kebutuhan penuh
3) Klien lanjut usia dalam keluarga binaan perawat, yang mengalami kasus diabetes
memiliki kulit yang sangat kering pada kaki dan ekstremitas bawah. Untuk
mempertahankan kulit yang utuh keluarga bertanya pada perawat. Manakah
intervensi yang harus diberikan oleh perawat pada keluarga?
a. Merendam kakinya dengan sering ke air hanga
b. Menggunakan lotion tanpa pewangi
c. Menggunakan bedak kaki
d. Menghindari stocking elastis setinggi lutut
e. Memberikan penkes kepada seluruh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai