Anda di halaman 1dari 3

Bedah Buku

Riri Reza (Hukum 2019)

LE PETITE PRINCE (PANGERAN KECIL)

1. Judul Novel : Le Petit Prince


2. Nama Penulis : Antoine de Saint-Exupry
3. Terbit Pertama Kali : 1943
4. Judul Setelah Diterjemahkan : Pangeran kecil
5. Penerbit : Pusataka Jaya Gramedia
6. Tahun Terbit di Indonesia : 1979
7. Jumlah halaman : 120
8. Penerjemah : Wing Karjo, dkk
KRangkuman Isi Buku Secara Keseluruhan
isah ini bermula ketika tokoh utama menceritakan tentang kisahnya saat berusia 6
tahun. Saat itu dia mengeluh soal orang-orang dewasa yang tidak bisa menebak
gambarnya yang menggambarkan ular sanca yang menelan mangsanya bulat-bulat
(gajah).
Menurutnya orang dewasa seharusnya dapat menebak itu, tetapi orang dewasa malah
mengira itu adalah gambar sebuah topi dan orang dewasa menyuruhnya untuk belajar
ilmu pasti saja (ilmuhitung,bumi,bahasa) karena menurut orang dewasa ilmu pasti
lebih bermanfaat. Sehingga setelah itu tokoh utama patah semangat dan meninggalkan
karier untuk menjadi pelukis.
Seiring berjalanannya waktu, tokoh utama beranjak dewasa dan menjadi
seorang pilot.Di suatu perjalanan, pesawatnya mogok di tengah gurun yang ribuan mil
jaraknya dari pemukiman warga. Karena hanya sendirian, maka itu persoalan hidup
mati, sedangkan bekalnya cukup untuk 1 minggu saja. Tidak lama kemudian,
Datanglah seorang anak dengan penampilan bagai seorang pangeran yang
memintanya untuk digambarkan seekor domba. Di jelaskan dalam dialog bahwa anak
kecil itu berasal dari planet lain dan semakin banyak filosofi dengan topik
pemberontakan anak-anak terhadap orang dewasa.
Planet pangeran kecil sangat kecil hingga ia bisa melihat matahari terbenam
sebanyak 40x dengan menggeser posisi duduknya saja, di planetnya juga terdapat
benih tanaman baobab yang harus ia cabut setiap hari agar tidak tumbuh besar
menutupi planet dan membuat planetnya meledak. Sudah hari kelima ia memperbaiki
pesawatnya itu Selain benih baobab tadi, tumbuh seesuatu yang paling istimewa, yaitu
sekuntum bunga mawar. Yang hanya satu-satunya di planet itu. Dari awal pertemuan
dengan bunga, pangeran kecil sudah meraasa tertarik dan memuji kecantikan bunga
itu, dan melakukan apapun demi bunga itu. Namun,Sifat bunga mawar yang angkuh
luar biasa, membuat rasa cinta pangeran kecil dihinggapi rasa lelah , dan pada
akhirnya ia memutuskan untuk meningglkan planetnya.
Pangeran kecil berpetualangan di 7 asteroid ,
Asteroid 1 : pangeran kecil bertemu raja yang sangat menyukai kekuasannya,
bahkan hanya ada raja itu sendiri tanpa rakyat. Asteroid 2 : pangeran kecil bertemu
orang yang sombong, yang sangat senang di puji dan dikagumi. Asteroid 3 : pangeran
kecil bertemu pemabuk, pemabuk ini merasa depresi dan ingin melupakan
masalahnya dengan mabuk-mabukan. Asteroid 4 : pangeran kecil bertemu dengan
seorang pengusaha yang kesibukannya setiap waktu hanya berhitung dan berhitung.
Pengusaha ini sangat sibuk menghitung miliknya dan ingin terus memiliki sesuatu.
Asteroid 5: pangeran kecil bertemu dengan seorang yang pekerjaannya hanya
menyala memadamkan lentera setiap menit. Orang ini melakukan sesuai aturan yang
pernah ada (dulunya ia menyalakan lentera pada waktu malam dan memadamkan di
waktu pagi, tetapi planet nya begitu rapat hingga waktu itu berubah cepat (berputar
setiap 1 menit) ) sedang kan aturannya tdk berubah. Asteroid 6: pangeran kecil
bertemu dengan seorang kakek (ahli bumi) yang menulis buku tebal, dia hanya
berkutat dengan bukunya tanpa mengetahui kenyataan yang ia tulis. Dan ilmu bumi
tidak pernah kadaluarsa menurutnya, karena didalamnya tidak mencatat hal yang
temporer (diancam kemusnahannya beberapa lama lagi). Asteroid 7 : dibumi
pangeran kecil bertemu 1.011 raja, 7.000 ahli bumi, 900.000 pengusaha, 7,5 juta
pemabuk, dan 311 juta orang sombong, 2 miliar orang dewasa.
Pertama di bumi pangeran kecil hanya bertemu ular di gurun pasir Afrika,
kemudian bertemu Mawar yang tidak lebih menarik dari mawar di asteroidnya, rubah
yang ingin dijinakkan, Tukang wesel, Pedagang.
Kemudian diakhir cerita pangeran kecil menceritakan pada pilot awal
bertemunya dengan rubah. Rubah tersebut meminta kepada pangeran kecil untuk di
jinakkan dan dari itu ia mengerti bahwa ia bertanggungjawab kepada mawarnya yg
ditinggalkan. Karena rasa cintanya yang besar kepada mawar. Pangeran kecil
memutuskan untuk kembali ke planetnya dengan bantuan sang ular. Dan sang pilot
akhirnya keluar dari gurun sahara namun setiap hari ia memandang bintang karena
merindukan pangeran kecil.
Pesan Yang Saya Dapat Setelah Membaca Buku Ini
1. “Orang-orang dewasa tak pernah memahami sesuatu seperti apa adanya,
dan sungguh melelahkan bagi anak-anak kalau selalu harus memberi
penjelasan kepada mereka.”
Orang-orang dewasa hanya mengerti angka-angka, mereka hanya bisa menilai sesuatu
dengan angka-angka, tanpa mengapresiasi keindahan atau makna dibaliknya. Orang
dewasa tidak bisa mengerti sesuatu dengan kemampuan sendiri. Mereka malah
menggunakan angka-angka, logika, ilmu sains, padahal ada hal-hal yang tak terlihat
dan cukup diresapi dengan hati.
2. Pangeran Kecil mengajarkan banyak makna hidup melalui kepolosannya. Ketika
dia terdampar di gurun dan bertemu seekor ular, ia bertanya apakah ular kesepian
di sana. Ular menjawab,

“Di luar sana, terkadang manusia bisa merasakan kesepian walaupun berada di
tengah-tengah manusia lainnya.”
3. Atau saat Pangeran Kecil bertemu sekuntum bunga gurun, dan bertanya di mana
manusia berada. Bunga menjawab,

“Manusia? Aku sempat melihat mereka beberapa tahun yang lalu. Tetapi tidak
ada yang tahu di mana mereka sekarang. Angin menerbangkan mereka, karena
mereka tidak punya akar dan itu membuat hidup mereka menjadi sulit.”
4. “Seseorang hanya dapat melihat dengan sebaik-baiknya melalui hatinya,
karena yang terpenting (dalam kehidupan) tidak terlihat oleh mata.”
5. Saat sang rubah mengungkapkan tentang penaklukan. "Manusia kadang sering
lupa, bahwa mereka bertanggung jawab, selamanya, atas apa yang telah
mereka jinakkan".
Setelah membaca buku ini, kita benar-benar seperti merasakan seorang anak
menyampaikan pesan ini kepada kita secara langsung. Seperti menyampaikan
pesan tersirat yang mengandung arti sangat dalam, membuat kita tersadar bahwa
terkadang kita juga jadi terlalu berlebihan dalam menjadi dewasa dan akhirnya
lupa merasakan bagaimana indahnya memandang dunia dari sudut pandang anak-
anak. Hidup menjadi dewasa yang monoton dengan zaman yang sudah maju
menjadi modern ini membuat kita para remaja lupa dengan masa kecil kita.

Anda mungkin juga menyukai