Anda di halaman 1dari 5

Tugas akhir Resensi Bahasa Indonesia novel

Le petit prince

Disusun oleh
Nama : Adelia Utary
Absen : 02
Kelas : X IPA 5
Mata pelajaran : Hairun Nisak, S.Pd

SMA NEGERI 1 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Identitas Novel
Judul buku : Le petit prince (Pangeran cilik)
Pengarang : Antoine De Saint-Exupery
Tempat terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2011
Tebal buku : 0,8 cm
Jumlah halaman : 120 hlm
Jenis huruf : Times New Roma
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020323411
Harga buku : Rp. 40.000,00

2. Sinopsis
Novel le petit prince atau dalam Bahasa Indonesia “Pangeran cilik” yang dikarang
oleh seorang Pilot asal Prancis, Antoine-Marie-Roger de Saint Exupéry pada saat
masa Perang Dunia II tahun 1941-1943 dalam pengasingannya di Amerika. Konon
buku ini pernah disadur dalam 230 bahasa asing dan menjadi buku Prancis yang
paling banyak dialihbahasakan. Pada covernya akan terlihat seperti buku fabel anak-
anak pada umumnya, namun nyatanya banyak makna tersirat yang terkandung dalam
buku ini. Dalam pengantarnya, Antoine menuliskan “Semua orang dewasa pernah
menjadi anak-anak (Sekalipun hanya sedikit yang ingat).” Alasan inilah yang
menjadikan tulisannya bagai dongeng untuk orang dewasa dan begitulah tertulis kisah
epic nan reflektif ini.
Bermula dari seorang Pangeran cilik yang bertemu seorang Pilot dan menanyakan
gambarannya sendiri ke Pilot tersebut. Ia bertanya Apakah mereka takut dengan
gambar ularnya itu, namun jawaban yang didapatkan “Mengapa harus takut pada
sebuah topi?” karena ular tersebut terlihat seperti topi Panama, dan menyuruh fokus
saja pada ilmu ukur, alam dan tata Bahasa. Bagian berikutnya, Pangeran cilik bertemu
lagi dengan Pilot tersebut di Gurun Sahara dikarenakan pesawatnya mogok. Dan dari
sanalah sang Pilot mengetahui asal-usul pangeran cilik. Hari-hari mereka selalu lalui
bersama sambal terus memperbaiki pesawatnya yang mogok tersebut.
Pangeran cilik bukanlah berasal dari planet Bumi, melainkan planet kecil yang
bisa melihat matahari terbenam sebanyak 43 kali hanya dengan menggeser posisi.
Pangeran cilik sempat mengunjungi berbagai macam planet. Dari ceritanya berkelana
banyak sekali berbagai macam sifat orang dewasa yang ia temui. Orang sombong,
Pemabuk yang bodoh, si Penyulut lentera yang sangat patuh pada aturan, Raja naif
dan masih banyak lainnya. Banyak juga makna ataupun kutipan yang tersirat,
contohnya saja “Bahasa adalah sumber kesalahpahaman” dan “Mengadili diri sendiri
lebih sulit daripada mengadili orang lain” dll.
Dongeng karangan Saint-Exupéry ini akan membuat banyak orang dewasa
yang membacanya merasa tersindir dan sedikit berefleksi dengan kisah-kisah tentang
kasih sayang, pengorbangan, dan nilai kehidupan. Maka dari itu, Le Petit Prince
menjadi salah satu dongeng yang penting untuk dibaca semua orang dewasa.

3. Unsur Intrinsik
Tema : Berterima kasih sayang
Alur : Campuran, maju dan mundur
Latar : a. Waktu : enam tahun lalu
b. Tempat : Gurun sahara, Asteroid B 612, 325, 326, 327, 328, 329 dan 330
c. Suasana : Hikmat dan Haru
Sudut pandang : Orang pertama
Penokohan :
1) Pilot : Penolong dan lemah lembut
2) Pangeran cilik : Disiplin, penyayang dan bertanggung jawab
3) Bunga mawar : Naif dan angkuh
4) Rubah : Naif
5) Orang sombong : Sombong
6) Pemabuk : Bodoh
7) Penyulut lentera : Sangat displin
8) Ahli Bumi : Pemalas
Amanat :
1) Jangan bermalas-malasan
2) Nikmati hidup, jangan semua hal dibawa serius
3) Menilai sesuatu tidak boleh hanya dari satu sisi
4) Komunikasi dan pemahaman adalah kedua hal yang tidak bisa dilepaskan
5) Hadapi masalahmu, atau ia akan semakin besar.

4. Unsur Ekstrinstik
a. Biografi
Antoine de Saint-Exupéry , selengkapnya Antoine-Marie-Roger de Saint-
Exupéry , (lahir 29 Juni 1900, Lyon , Prancis—meninggal 31 Juli 1944, dekat
Marseille), penerbang dan penulis Prancis yang karyanya merupakan kesaksian unik
dari seorang pilot dan pejuang yang melihat petualangan dan bahaya dengan mata
penyair. Fabelnya Le Petit Prince ( Pangeran Kecil ) telah menjadi klasik modern.
Saint-Exupéry berasal dari keluarga bangsawan miskin. Seorang siswa miskin,
ia gagal dalam ujian masuk ke cole Navale dan kemudian belajar arsitektur selama
beberapa bulan di cole des Beaux-Arts . Pada tahun 1921 ia wajib militer ke angkatan
udara Prancis , dan ia memenuhi syarat sebagai pilot militer setahun kemudian. Pada
tahun 1926 ia bergabung dengan Compagnie Latécoère di Toulouse dan membantu
membangun rute pos udara melewati Afrika barat laut, Atlantik Selatan, dan Amerika
Selatan . Pada 1930-an ia bekerja sebagai pilot uji, atase publisitas untuk Air France ,
dan reporter untuk Paris-Soir. Pada tahun 1939, meskipun cacat permanen akibat
kecelakaan terbang yang serius, ia menjadi pilot pengintai militer. Setelah jatuhnya
Prancis (1940), ia berangkat ke Amerika Serikat; dia tetap di sana sampai 1943, ketika
dia kembali terbang dengan mantan skuadronnya di teater Mediterania. Pada tahun
1944 ia lepas landas dari lapangan terbang di Corsica untuk melakukan misi
pengintaian di Prancis dan tidak pernah kembali. Enam puluh tahun kemudian, puing-
puing yang terangkat dari dasar laut dekat Marseille diidentifikasi sebagai milik
pesawatnya. Itu mungkin telah ditembak jatuh oleh seorang pejuang musuh, meskipun
penyebab kecelakaan itu mungkin tidak pernah diketahui.
Saint-Exupéry menemukan dalam penerbangan sebagai sumber aksi heroik
dan tema sastra baru. Karya-karyanya mengagungkan petualangan berbahaya dengan
mengorbankan nyawa sebagai realisasi tertinggi dari panggilan manusia. Dalam buku
pertamanya, Courrier sud (1929;Southern Mail ), orang barunya di langit, pilot pos
udara Jacques Bernis, meninggal di gurun Rio de Oro . Novel keduanya , Vol de nuit
(1931;Penerbangan Malam ), didedikasikan untuk kemuliaan pilot maskapai pertama
dan pemuliaan mistik mereka saat mereka menghadapi kematian dalam kinerja tugas
mereka yang ketat. Petualangan terbangnya sendiri dicatat dalam Terre des hommes
(1939;Angin, Pasir dan Bintang ). Dia menggunakan pesawatnya sebagai instrumen
untuk menjelajahi dunia dan menemukan solidaritas manusia dalam upaya
persaudaraan manusia untuk menyelesaikan tugas mereka. Bahasanya liris dan
mengharukan, dengan kebangsawanan yang sederhana. Pilote de guerre (1942;Flight
to Arras ) adalah kenangan pribadi dari serangan mendadak pengintaian pada Mei
1940 yang dilakukan dengan semangat pengorbanan melawan rintangan yang putus
asa. Selama di Amerika ia menulis Lettre un otage (1943;Letter to a Hostage ), seruan
untuk persatuan di antara orang Prancis, dan Le Petit Prince (1943;Pangeran Kecil ),
dongeng anak-anak untuk orang dewasa, dengan pengingat yang lembut dan serius
bahwa hal-hal terbaik dalam hidup masih yang paling sederhana dan kekayaan yang
sebenarnya adalah memberi kepada orang lain.
b. Karya literatur lainnya
L'Aviateur (1926)
Courrier Sud atau "Southern Mail" (1929)
Vol de Nuit atau "Night Flight" (1931)
Terre des Hommes atau Wind, Sand and Stars" (1939)
Pilote de Guerre atau "Flight to Arras" (1942)
Lettre à un Otage atau "Letter to a Hostage" (1943)
Le Petit Prince atau "The Little Prince" (1943)
Citadelle (1948), posthumous
Lettres de jeunesse (1953), posthumous
Carnets (1953), posthumous
Lettres à sa mère (1955), posthumous
Écrits de guerre (1982), posthumous
Manon, danseuse (2007), posthumous

5. Keunggulan
Dengan gaya Bahasa yang sederhana layaknya dongeng anak, serta ilustrasi
ilustrasi yang berwarna membuat novel ini sangat menarik untuk dibaca. Yang paling
saya suka adalah bagian cover dan bagaimana cara penulis menuliskan pemikiran
anak-anak, namun bisa mengambil makna didalamnya. Harganya yang terjangkau dan
tidak terlalu tebal, cocok sekali untuk dinikmati semua kalangan, terutama orang
dewasa.

6. Kelemahan
Perlu beberapa kali baca agar bisa mengerti maksud dari jalam cerita, kecuali
jika hanya menikmati ceritanya saja (tidak terpaku pada amanat yang terkandung).
Karena buku ini berasal dari prancis dan telah disundur dari berbagai Bahasa hingga
akhirnya diterjemahkan ke Bahasa Indonesia ada beberapa kata yang saya kurang
mengerti maksudnya.

7. Kesimpulan
Buku ini sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Semua kalangan umur dapat
menikmatinya, namun akan lebih bermakna lagi jika yang membacanya adalah orang
dewasa. Karena buku ini disusun sedemikian rupa supaya pengalaman manusia dan
imajinasi anak kecil yang dituangkan dengan gaya Bahasa yang cukup bisa dipahami.

Anda mungkin juga menyukai