Anda di halaman 1dari 3

Resensi Novel Orang Asing Karya Albert Camus

Oleh:
Rizqi Muhammad Fadil
Muhammad Machiko Tatsuya
XI IPS I

SMAN 87 JAKARTA
Identitas Buku:
Judul: Orang Asing
Judul Asli: L’Etranger
Penulis: Albert Camus
Diterjemahkan oleh: Apsanti Djokosujatno
ISBN: 978-979-461-862-2
Dimensi: 13x18 cm
Jenis Cover: Softcover
Jenis Kertas:Book Paper
Berat:100 g
Jumlah Halaman:134 halaman
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: YOI

Novel Orang Asing karya Albert Camus ini adalah novel singkat yang bisa diselesaikan satu hari
untuk bacaan sore hari, namun butuh waktu yang cukup lama untuk mencerna kandungan di
novel ini, yang memang bisa dibilang sangat ‘berat’, karena novel ini memunculkan banyak
pertanyaan tentang individualitas, moralitas, masyarakat, dan juga keadilan.

Novel ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama, dan juga tanpa basa-basi didalamnya.
Tokoh utamanya adalah seseorang bernama Mersault, yang suatu hari mendapat telegram yang
memberi tahu kematian ibunya kepadanya. Namun Mersault tidak terkejut karena dia tahu
ibunya sudah sangat tua,dan dia juga tidak terlalu berduka. Saat pemakaman ibunya Mersault
pun tidak bersedih, menangis, apalagi merasa kehilangan, yang dia rasakan di pemakaman
ibunya adalah keresehan panas musim panas Algeria, bukannya merasa berduka atas kematian
ibunya. Lalu dilanjutkan dengan kehidupan mersault sehari-hari dan juga persahabatannya
dengan seorang germo yang berujung naas.

Bagian kedua di novel ini menceritakan pengalaman Mersault merasakan sistem hukum unutk
pertama kalinya. Sistem hukum yang tanpa basa-basi dan efisien yang dibayangkan Mersault
salah, bukan hanya fakta-fakta mengenai kejahatannya saja yang dikupas, namun juga hal-hal
yang tidak ada hubungannya dengan kejahatannya, seperti keanehannya saat pemakaman ibunya
dibawa-bawa di pengadilan untuk ‘membuktikan’ karakternya. Mersault pun terjebak kedalam
jaring-jaring peristiwa kebetulan yang diperbesar oleh kegagalannya untuk bertingkah laku
seperti yang dituntut oleh masyarakat.

Mersault pun adalah seseorang yang tertutup, bahkan bisa dibilang ‘terasingi’ dari masyarakat
dan ini mengapa ‘Orang Asing’ adalah judul novel ini. Dia adalah ‘Orang Asing’ dalam banyak
hal. Pertama, dia adalah seorang kolonis Perancis di Algeria. Kedua, dan ini yang paling penting,
dia tidak mempunyai perasaan yang manusiawi dan normal, kebanyakan dari sifat ini karena
keinginannya untuk hidup jujur tanpa tuntutan. Dia tidak mengekspresikan emosi-emosi palsu
yang dituntut oleh orang dan masyarakat, walaupun dia tahu inilah yang membuatnya dicerca
dan dibenci.
Pertemuan Mersault dengan seorang pendeta di dalam novel juga salah satu adegan yang sangat
kuat. Dia tidak merasakan keinginan kepada tuhan tapi dia tidak dapat meyakinkan pendetanya.
Sementara sang pendeta terus berusaha meyakinkan Mersault untuk mencari pengasihan dan
untuk percaya kepada tuhan.

Albert Camus selain seorang penulis juga seorang pemikir filsafat. Dia adalah salah satu pemikir
filsafat Absurdisme yang mulai populer di Perancis paska PDII. Mersault, dan novel Orang
Asing, bisa dibilang adalah perwujudan pemikiran Absurdisme yang pernah dia tuliskan dalam
esay berjudul Le Mythe de Sisyphe. Dari novel ini juga lahir ungkapan bahwa hidup tidak layak
dijalani, tentu dalam kaitan dengan absurditas kematian di mata orang Barat. Kebesaran manusia
absurd terletak pada kesadarannya yang jernih atas kondisi hidupnya. Karakter Mersault pun bisa
dibilang adalah contoh manusia absurd. Tanpa dikekang oleh moral dan juga merangkul
keabsurditasan hidup. Mersault adalah manusia yang sebebas-bebasnya, menikmati hidup
seadanya, tanpa meminta lebih atau kurang.

Penulis sangat menganjurkan untuk membaca novel ini. Dengan investasi waktu yang sangat
sedikit namun dijamin akan membuat anda berpikir dan merefleksikan masyarakat dan
kehidupan saat ini. Meski novel ini memberi kesan bahwa novel ini sangat ‘berat’, novel ini
tidak ‘berat’. Jika sedang mencari bacaan untuk santai di sore hari, bacalah novel yang singkat,
namun berisi yang menjelajahi absurdnya kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai