Anda di halaman 1dari 3

Film dimulai dengan cerita ketika tokoh cerita ini masih kecil.

Suatu kali ia menggambar ular boa yang


memakan seekor gajah. Namun, saat ia menunjukkan gambar itu ke orang dewasa, mereka
menyuruhnya untuk berhenti menggambar dan mulai belajar hal-hal lain, seperti geometri, aritmetika,
geografi, tata bahasa, dan lain-lain. Akhirnya sang tokoh ini berhenti menggambar dan tumbuh besar
menjadi seorang pilot. Sebagai pilot, ia terus membawa gambarnya yang pertama, dan kadang
membahas gambar itu bersama teman-temannya. Namun tidak ada satu orang dewasa pun yang
memahami gambar buatannya.

Pada bab berikutnya, sang pilot terdampar di gurun Sahara ketika pesawatnya jatuh. Saat ia tengah
memperbaiki pesawatnya seorang diri di tengah gurun, seorang pangeran kecil mendatanginya dan
memintanya menggambar seekor domba, tanpa penjelasan lebih lanjut. Sang pilot mengaku bahwa dia
tidak bisa menggambar domba dan hanya menunjukkan gambar ular boa yang pernah dibuatnya.
Anehnya, sang pangeran memahami gambar itu, namun tetap meminta gambar domba. Setelah
beberapa gambar awalnya ditolak oleh sang pangeran, sang pilot menggambar sebuah kotak dan berkata
bahwa di dalamnya ada seekor domba. Sang pangeran bisa melihat domba di dalam kotak itu dan
menerimanya.

Beberapa hari bersama, sang pilot mulai paham bahwa sang pangeran kecil berasal dari planet lain, yaitu
sebuah Asteroid kecil seukuran rumah dan mempunyai tiga gunung berapi (yang satu mati dan yang
lainnya aktif), setangkai mawar, dan beberapa benda lain. Asteroid itu bernama Asteroid B-612, dan
pertama kali dilihat oleh seorang ilmuwan Turki yang berpakaian aneh. Karena pakaian anehnya, tidak
seorang pun mempedulikan astronom itu. Namun kemudian diktator Turki menyuruh rakyatnya untuk
berpakaian ala Eropa. Dengan pakaian ini, barulah orang-orang menaruh perhatian pada penemuan
astronom Turki itu.

Sang pangeran menghabiskan hari-hari di planetnya dengan mencabuti tunas-tunas baobab yang
tumbuh agar tidak merusak, membersihkan semua gunung berapi—termasuk yang sudah tidak aktif, dan
merawat mawarnya. Dia belajar kesabaran untuk membuat planetnya tetap ada. Dia kemudian jatuh
cinta kepada mawar yang berada di planetnya. Namun sang mawar seolah tidak membalas cintanya,
karena sifatnya yang sombong. Sang pangeran pun memutuskan berkelana melihat alam semesta,
menumpang serombongan burung yang bermigrasi. Dalam perjalanan ini, ia mengunjungi beberapa
asteroid.

Pada asteroid pertama, sang pangeran bertemu dengan seorang raja yang mengaku berdaulat atas
semua bintang dan bisa menyuruhnya melakukan apa saja. Dia menjelaskan kepada pangeran kecil
bahwa rakyat hanya mematuhi perintah yang masuk akal dari pemerintah atau penguasa mereka.
Pertama-tama, dia memaksa sang pangeran untuk tinggal sebagai Menteri Kehakiman. Namun setelah
pangeran kecil berkeras untuk pergi, raja mengizinkannya pergi sebagai Duta Besar. Pangeran kecil
menyimpulkan bahwa orang dewasa itu aneh.

Pada asteroid kedua, sang pangeran bertemu dengan orang yang sombong. Dia hanya mau mendengar
pujian dan berpikir bahwa dia adalah orang yang terhebat di planetnya (yang hanya berisi satu orang
itu). Dia mengira bahwa sang pangeran, atau siapa pun, adalah penggemarnya. Pangeran kecil semakin
percaya bahwa orang dewasa itu aneh.

Pada asteroid ketiga, sang pangeran bertemu dengan seorang pemabuk yang minum-minum untuk
melupakan kenyataan bahwa dia malu; namun ia mengaku ia malu bahwa ia suka mabuk. Logika yang
berputar itu membuat pangeran kecil memastikan bahwa orang dewasa itu aneh.

Pada asteroid keempat, sang Pangeran bertemu dengan seorang pengusaha yang sibuk menghitung
jutaan bintang yang ia anggap menjadi miliknya. Dia mengharapkan untuk mendapat keuntungan dari
hal itu, untuk mendapat lebih banyak uang untuk membeli lebih banyak bintang. Sang pangeran pun
menyampaikan pendapatnya tentang kepemilikan. Sang pangeran mempunyai bunga dan gunung-
gunung berapi di planetnya karena ia merawat mereka dan mereka merawatnya, dan karena seseorang
tidak bisa merawat bintang dan mereka tidak bisa merawat kita, maka tidak ada seorang pun yang bisa
memilikinya. Si pengusaha tentu saja tidak mau tahu.

Pada asteroid kelima, sang pangeran bertemu dengan seorang petugas yang harus menyalakan lampu
setiap sore menjelang malam dan mematikannya tiap pagi. Dulu, ketika planetnya masih berputar
dengan normal, dia bisa tidur dan beristirahat dengan cukup. Sekarang planetnya berputar setiap satu
menit dan dia tidak bisa tidur dengan cukup. Namun petugas itu tetap patuh akan tugasnya, tetap
menyalakan dan mematikan lampu, walaupun ia tidak pernah tidur. Walaupun tetap merasa bahwa
orang dewasa itu aneh, pang pangeran menghormati petugas ini lebih daripada orang-orang lain yang ia
temui, karena ia memikirkan sesuatu yang lain dari dirinya sendiri. Tapi, karena planetnya terlalu kecil
untuk dua orang, sang pangeran pun pergi.

Pada asteroid keenam, sang pangeran bertemu dengan seorang ahli geografi yang tidak pernah pergi
dari mejanya dan bergantung kepada pengelana-pengelana untuk membuat petanya. Dia lalu meminta
sang pangeran kecil untuk bercerita tentang planetnya. Ia mencatat gunung yang ada di planet itu, tetapi
menolak untuk mencatatkan mawar ke dalam petanya karena ia tidak mau mencatat hal yang bersifat
fana. Sang pangeran sangat terkejut untuk mengetahui bahwa bunganya suatu saat akan hilang. Sang
pembuat peta akhirnya mengusulkan kepadanya untuk pergi ke Bumi.

Perjalanan di Bumi

Sang pangeran kecil pun pergi ke bumi dan mendarat di gurun. Di sana dia bertemu dengan seekor ular
yang kata-katanya selalu bermakna ganda. Ular ini mengingatkan si pangeran bahwa justru di tengah
banyak orang, kita semakin merasa sepi. Ular ini juga mengaku memiliki kekuatan untuk mengirim
seseorang ke asalnya.

Setelah itu, sang pangeran memanjat gunung untuk melihat bumi dengan lebih jelas dan terkejut ketika
mendengar gemanya sendiri. Dia berpikir bahwa manusia sangatlah aneh karena mereka selalu
mengulangi apa yang ia katakan dan bahwa bumi itu keras dan penuh dengan benda tajam.

Pangeran pun sampai ke kebun yang penuh dengan bunga mawar. Dia terkejut karena dia mengira
bahwa mawarnya hanya satu-satunya di dunia. Sang pangeran menangis, tetapi ia lalu bertemu dengan
seekor rubah yang meminta sang pangeran untuk menjinakkannya. Dia lalu menjelaskan kepadanya
tentang cinta, dan bahwa mawarnya memang spesial baginya dan hanya satu-satunya di dunia, karena
waktu yang sudah sang pangeran habiskan untuk merawatnya, dan hanya ia yang pangeran cintai. Dia
juga menjelaskan bahwa sang pangeran sudah menjinakkan bunga dan sang bunga pun sudah
menjinakkan sang pangeran, dan itulah kenapa sekarang ia merasa bertanggung jawab atasnya.

Pada cuplikan berikutnya, sang pangeran bertemu dengan seorang penjaga pintu/rel kereta yang
menjelaskan kepadanya bahwa manusia pergi kemanapun dengan kereta cepat, tetapi tidak pernah tahu
apa yang mereka cari; kecuali hanya anak-anak yang memiliki perhatian akan apa yang ada di sekitar
mereka. Sang pangeran kecil juga bertemu dengan seorang pedagang yang menjual obat untuk
menghilangkan haus. Jika tidak harus minum, orang dapat menghemat waktu 53 menit seminggu. Sang
pangeran menjawab bahwa jika punya waktu tambahan, ia akan berjalan dan minum air dengan tenang.

Setelah deretan kilas balik itu, sang pilot kembali menceritakan kondisinya saat itu. Mulai sekarat
kehausan, sang pilot dan pangeran kecil berjalan melintasi gurun, dan akhirnya menemukan sebuah
sumur. Sang pangeran kecil mengingatkan bahwa gurun itu tampak cantik, karena ia menyembuyikan
mata air di dalamnya. Hal-hal yang tersembunyi itu yang membuat segalanya memiliki arti.

Keesokan harinya, sang pilot melihat sang pangeran kecil kembali berbicara ke si ular. Ia menjadi sangat
resah. Apalagi kemudian sang pangeran kecil mengucapkan selamat tinggal, karena sudah waktunya ia
kembali ke planet asalnya. Ia akan seperti mati, karena tidak mungkin membawa tubuhnya kembali ke
planet yang jauh itu. Sang pilot berusaha mencegah. Namun berjalan di gurun membuatnya lelah. Ia tak
berdaya melihat sang pangeran kecil dipatuk ular kuning, dan terjatuh tanpa suara di gurun.

Tak lama, sang pilot diselamatkan dan kembali ke negerinya. Para penyelamatnya tidak menemukan
tubuh si pangeran kecil, yang dianggapnya ditelan bumi. Cerita berakhir dengan gambar pemandangan
tempat di mana sang pangeran kecil datang ke bumi dan ketika sang ular mengambil nyawanya. Sang
pilot meminta kepada pembaca, jika menemukan seseorang anak kecil aneh yang menolak untuk
menjawab pertanyaan, untuk menghubungi dia secepat mungkin.

Sang pangeran kecil dikisahkan sudah berada selama satu tahun di Bumi, dan sang narator mengakhiri
ceritanya 6 tahun setelah ia diselamatkan dari gurun.

Anda mungkin juga menyukai