Anda di halaman 1dari 26

JAWABAN SOAL UTS METODOLOGI KEPERAWATAN

Nama: Rahma Oktavia

NIM.1900001032

Tingkat:1B

1. Pentingnya berfikir kritis bagi seorang perawat


Peran perawat adalah untuk membantu individu, sakit atau sehat, dalam kinerja aktivitas
yang menunjang pada kesehatan dan pemulihannya. Ketika di beri tanggung jawab untuk
membantu individu dalam mencapai kembali atau meningkatkan kesehatannya, perawat
harus mampu untuk berfikir secara kritis dalam upaya memecahkan masalah dan
menemukan jalan keluar yang terbaik untuk kebutuhan klien.
2. 1. Pola persepsi-Manahemen kesehatan

Menggambarkan persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatan,persepsi terhadap arti


kesehatan ,dan penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan pengrtahuan
tentang praktek kesehatan.

2.Pola Nutrisi

Menggambarkan nasukan nutrisi ,balance cairan dan elektrolit .Nafsu


makan,diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir,kesulitan menelan,mual atau
muntah,kebutuhan jumlah zat gizi,masalah atau penyembuhan kulit,makanaan kesukaan.

3. A. Sistem Alzheimer 
B. Analisa data

Diagno Tujuan Intervensi Rasional


sa dan
Kepera Kriteria
watan Hasil

Peruba Setelah Mandiri Mandiri


han diberikan
pola asuhan a.     Kaji pola a.    Memberikan informasi mengenai perubahan yang munkin selanjutnya memerluka
elimina keperawat sebelumnya atau intervensi
si an, dan
b.    Meningkatkan orientasi atau penemuan kamar mandi. Inkontinensia mungkin dise
berhub diharapka bandingkan ketidakmampuan untuk menemukan tempat berkemih atau defekasi.
ungan n pola dengan pola
dengan eliminasi yang
kehilan terpenuhi sekarang
c.    Menstimulasi kesadaran pasien, meningkatkan pengaturan fungsi tubuh.
gan dengan b.     Letakkan
fungsi kriteria tempat tidur
neurolo hasil : dekat
gi/tonu dengan
s otot,         Mampu kamar d.   Menurunkan resiko konstipasi atau dehidrasi. Pembatasan minum pada sore menj
ketidak menciptak mandi jika hari dapat menurunkan seringnya berkemih atau inkontinensia pada malam hari.
mampu an pola memungkin
an eliminasi kan.
untuk yang Buatkan
e.    Pendeteksian memberikan kesempatan untuk mengubah intervensi, misalnya adan
menent adekuat/se tanda
suai konstipasi/infeksi kandung kemih dan sebagainya.
ukan tertentu atau
letak pintu
kamar berkode
mandi/ khusus.
mengen Berikan
Kolaborasi
ali cahaya yang
kebutu cukup a.       Mungkin diperlukan untuk memfasilitasi atau menstimulasi defekasi yang teratur
han. terutama
malam hari.

c.     Buat
program
latihan
defekasi
atau
kandung
kemih.
Tingkatkan
partisipasi
pasien
sesuai
tingkat
kemampuan
nya.

d.    Anjurkan
untuk
minum
adekuat
selama
siang hari
(paling
sedikit 2
liter sesuai
toleransi).
Diet tinggi
serat dan
sari buah.
Batasi
minum saat
menjelang
malam dan
waktu tidur.

e.     Pantau
penampilan
atau warna
urine, catat
konsistensi
dari feses.

Kolaborasi

a.       Berikan
obat
pelembek
feses
metamacil,
gliserin
suppositoria
sesuai
dengan
indikasi.

Peruba Setelah
Mandiri Mandiri
han diberikan
pola asuhan a.      Berikan a.    Hambatan kortikal pada informasi reticular akan berkurang selama tidur, meningka
tidur keperawat lingkungan otomatik, karenanya respons kardiovaskular terhadap suara meningkat selama tidur
berhub an yang
ungan diharapka nyaman
dengan n untuk b.   Aktivitas fisik dan mental yang lama mengakibatkan kelelahan yang dapat meningk
peruba perubahan meningkatk kebingungan , aktivitas yang terprogram tanpa stimulasi berlebihan meningkatkan w
han pola tidur an tidur
pada klien (mematikan
sensori dapat lampu, c.    Meningkatkan relaksasi dengan perasaan mengantuk
teratasi ventilasi
dengan ruang
kriteria adekuat, d.   Menurunkan kebutuhan akan bangun untuk berkemih selama malam hari
hasil : suhu yang
sesuai.
        Tidak Menghindar
terjadi e.    Menurunkan stimulasi sensori dengan menghambat suara lain dari lingkungan seki
i
perubahan menghambat tidur.
kebisingan)
tingkah
Kolaborasi
laku dan b.      Anjurkan
penampila latihan saat a.    Efektif menangani pseudodemensia atau depresi, meningkatkan kemampuan untuk
n (gelisah) siang hari antikolinergik dapat mencetuskan bingung, memperburuk kognitif dan efek sampin
dan ortostatik Gunakan dengan hemat, hipnotik dosis rendah efektif mengatasi insomni
        Mampu
turunkan
menciptak aktivitas
an pola mental/fisik
tidur yang pada sore b.   Kontraindikasi karena mempengaruhi produksi assetilkolin yang sudah dihambat d
adekuat hari
dengan
penurunan
terhadap
pikiran
yang c.      Berikan
melayang- makanan
layang kecil sore
(melamun hari, susu
) hangat,
Mampu
       
mandi, dan
menentuk masase
an punggung
penyebabd.     Turunkan
tidur jumlah
inadekuat minuman
sore hari.
Lakukan
berkemih
sebelum
tidur

e.      Anjurkan
klien untuk
mendengark
an  musik
yang lembut

Kolaborasi

a.       Berikan
obat sesuai
indikasi :

-   Antidepresi,
seperti
;amitriptilin
(elavil),
doksepin
(senequan),
trasolon
(desyrel)

-   Oksazepam
(serax),
triazolam
(halcion)

b.      Hindari
penggunaan
difenhidram
in
(benadryl)

Kerusa Setelah Mandiri Mandiri


kan diberikan
mobilit asuhan a.   kaji a.    menentukan perkembangan/munculnya kembali tanda yang menghambat tercapain
as fisik keperawat kekuatan harapan pasien.
berhub an motorik atau
ungan diharapka kemampuan
penuru n klien secara
nan mampu fungsional
tonus/k rentang dengan
ekuatan gerak menggunak
b.   menurunkan kelelahan meningkatkan relaksasi, menurunkan resiko terjadinya iskem
otot, optimal an skala 0-5.
kerusakan pada kulit.
Lakukan
kerusak dengan pengkajian
an criteria secara
neurom hasil  teratur dan
uskuler bandingkan c.    menstimulasi sirkulasi, meningkatkan tonus otot dan meningkatkan mobilisasi send
-    dengan nilai Catatan:latihan yang dipaksakan dapat menimbulkan eksaserbasi gejala yang meny
memperta dasarnya.
regresi fisiologis dan emosi. persendian juga dapat mengalami dislokasi sehingga o
hankan
b.  Berikan mengalami flaksid secara total. Memaksimalkan tenaga dan mencegah kelelahan ya
posisi
posisi berlebihan.
dengan
tak ada pasien yang
komplikas menimbulka
i n rasa Kolaborasi
(kontraktu nyaman.
a.   bermanfaat dalam menciptakan kekuatan otot secara individual atau latihan terkondi
r,dekubitu Lakukan
program  latihan berjalan dan mengidentifikasikan alat bantu atau brace untuk mem
s) perubahan
mobilisasi dan kemandirian dalam melakukan aktifitas sehari-hari
posisi
-    dengan
mendemo jadwal yang
nstrasikan teratur
teknik/peri sesuai
laku yang kebutuhan
memungki secara
nkan individual.
melakuka
n kembali c.   Lakukan
aktifitas latihan
yang rentang
diinginkan gerak pasif.
Hindari
latihan aktif
selama fase
akut.
Kolaborasi

a.  
Konfirmasik
an
dengan/ruju
k kebagian
terapi
fisik/terapi
okupasi

Defisit Setelah Mandiri Mandiri


perawat diberikan
an diri asuhan a.       Identifikasia.       Memahami penyebab yang mempengaruhi pilihan intervensi/ strategi
berhub keperawat kesulitan
ungan an berpakaian/
dengan diharapka perawatan
penuru n  terdapat diri, seperti
nan perilaku keterbatasanb.      Sesuai dengan perkembangan penyakit, kebutuhan akan kebersihan dasar mungkin
kognitif peningkat fisik;
, an dalam apatis/depre
keterba pemenuha si atau
tasan n temperatur
fisik. perawatan ruangan.
diri b.      Identifikasic.       Mempertahankan kebutuhan rutin dapat mencegah kebingungan yang semakin mem
dengan kebutuhan meningkatkan partisipasi pasien.
kriteria akan
hasil: d.      Membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan kebutuhan individu
kebersihan
-       klien diri dan e.       Klien akan mampu melakukan aktivitas sendiri untuk memenuhi perawatan dirinya
tampak berikan
bersih dan bantuan
segar sesuai
kebutuhan
-       klien dengan f.       Ketidakmampuan berkomunikasi dengan perawat dapat menimbulkan masalah pen
tidak perawatan kandung kemih oleh karena masalah neurogenik.
pucat. rambut/kuk
g.      Meningkatkan latihan dan menolong mencegah konstipasi
u/kulit,
bersihkan
kacamata
dan gosok Kolaborasi :
gigi.
a.       Pertolongan utama terhadap fungsi bowell atau BAB
c.       Gabungkan
kegiatan b.      Untuk mengembangkan terapi dan melengkapi kebutuhan khusus.
sehari-hari
kedalam
jadwal
aktivitas
jika
mungkin.

d.      Kaji
kemampuan
dan tingkat
itaspenurun
an
kemampuan
ADL dalam
skala 0 – 4.

e.      
Rencanakan
tindakan
untuk defisit
motorik
seperti
tempatkan
makanan
dan
peralatan di
dekat klien
agar mampu
sendiri
mengambiln
ya.

f.       Kaji
kemampuan
komnikasi
untuk BAK.
Kemampua
n
menggunak
an urinal
pispot.
Antarkan ke
kamar
mandi bila
kondisi
memungkin
kan .

g.      Identifikasi
kebiasaan
BAB .
anjurkan
minum dan
meningkatk
an aktivitas.

Kolaborasi
:

a.       Pemberian
suppositoria
dan pelumas
faeces /
pencahar.

b.      Konsul ke
dokter terapi
okupasi.

Peruba Setelah
Mandiri Mandiri
han diberikan
perseps tindakan a.    a. Meningkatkan kenyamanan dan menurunkan kecemasan pada klien.
i keperawat Kembangka
sensori an n
berhub diharapka lingkungan b.Meningkatkan koping dan menurunkan halusinasi.
ungan n yang
c. Keterlibatan otak memperlihatkan masalah yang bersifat asimetris menyebabkan kl
dengan perubahan suportif dan
hubungan kehilangan kemampuan pada salah astu sisi tubuh. Klien tidak dapat mengenali rasa
peruba persepsi
perawat- Penerima nyeri eksternal.
han sensori
perseps klien klien yang
d.   Untuk menurunkan kebutuhan akan halusinasi.
i, dapat terapeutik.
transmi berkurang b.   Bantu klien e. piknik menunjukkan realitadan memberikan stimulasi sensori yang menurunkan pe
si atau atau dan halusinasi yg disebabkan perasaan terkekang.
untuk
integras terkontrol memehami
f. Menjaga mobilitas yang dapat menurunkan risiko terjadinya atrofi otot/ osteoporosi
i dengan halusinasi. tulang.
sensori criteria
hasil: c.    Kaji derajat
sensori atau
-   gangguan g.Memberikan kesempatan terhadap stimulasi partisipasi dengan orang lain dan dapa
Mengalam persepsi dan mempertahankan beberapa tingkat dari interaksi sosial.
i bagaiman
penurunan hal tersebut
halusinasi. mempengar
uhi klien
-   termasuk
Mengemb penurunan
angkan penglihatan
strategi atau
psikososia pendengara
l untuk n.
menguran
gi stress.

-   d.   Ajarkan


Mendemo strategi
nstrasikan untuk
respons mengurangi
yang stress.
sesuai
stimulasi. e.    Ajak piknik
sederhana,
jalan-jalan
kelilin
rumah sakit.
Pantau
aktivitas.

f.    Tingkatkan
keseimbang
an fisiologis
dengan
menggunak
an bola
lantai,
tangan
menari
dengan
disertai
music.
g.   Libatkan
dalam
aktivitas
sesuai
indikasi
dengan
keadaan
tertentu,
spt:terapi
okupasi.

Peruba Setelah Mandiri Mandiri


han diberikan
proses asuhan a.       Kaji derajat a.    Memberikan dasar untuk evaluasi/perbandingan yang akan datang dan mempengar
pikir keperawat gangguan terhadap intervensi.
berhub an kognitif,
ungan diharapka seperti
dengan  n perubahan b.   Keramaian biasanya merupakan sensori yang berlebihan yang meningkatkan gangg
degener gangguan orientasi
asi proses terhadap c.    Pendekatan yang terburu-buru dapat mengancam pasien bingung yang mengalami
persepsi.
neuron pikir tidak orang,
irrevers bertambah tempat d.   Menimbulkan perhatian, terutama pada orang-orang dengan gangguan perceptual
ibel buruk, waktu,
dengan rentang e.    Sesuai dengan berkembangnya penyakit, pusat komunikasi dalam otak mungkin sa
kriteria perhatian
hasil: dan
kemampuan
-       Klien berpikir
mampu Kolaborasi
menginterb.      
pretasikan Pertahankana.      Dapat digunakan untuk mengontrol agitasi, halusinasi.
stimulus lingkungan
yang b.      Dapat meningkatkan kesadaran mental tetapi memerlukan penelitian lebih lanjut.
sedikit
demi menyenangc.       Lebih bermanfaat pada fase awal dan/atau fase sedang untuk menghilangkan kecem
sedikit kan dan
tenang
-       Klien
mampu
mengakoc.       Lakukan
modasikan pendekatan
sedikit dengan cara
demi perlahan
sedikit dan tenang
suatu
ide/perinta
h

-       Klien d.      Tatap wajah


mampu ketika
mengenali bercakap-
orang- cakap
orang dengan
terdekatny pasien
a, seperti
nama
keluargane.       Gunakan
ya. kata-kata
-       Klien yang pendek
mampu dan kalimat
mengenali yang
tempat- sederhana
tempat dan berikan
disekitarn instruksi
ya, seperti sederhana.
alamat Ulangi
rumah. instruksi
tersebut
-       Klien sesuai
mampu dengan
mengenali kebutuhan.
waktu
seperti Kolaborasi
pagi, a.   
siang, dan Antisiklotik,
malam. seperti
halopiridol
(Haldol) ;
tioridazin
(Mallril)

b.   
Vasodilator,
seperti
siklandelat
(Cyclospas
mol)
c.    Agen
ansiolitik,
seperti
diazepam,
lorazepam,
oksazepam

Sindro Setelah Mandiri Mandiri


m diberikan
stress tindakan a.    Jalin a.    Untuk membangan kepercayaan dan rasa nyaman.
relokasi keperawat hubungan b.    Menurunkan kecemasan dan perasaan terganggu.
berhub an saling
ungan diharapka mendukung c.    Untuk menentukan persepsi klien tentang kejadian dan tingkat serangan.
dengan n klien dengan
ganggu dapat klien.
an beradaptasb.   Orientasikan
sensori, i dengan pada
penuru perubahan lingkungan d.   Konsistensi mengurangi kebingungan dan meningkatkan rasa kebersamaan.
nan aktivitas dan rutinitas
fungsi sehari- baru.
fisik hari dan e.    Menurunkan ketegangan, mempertahankan rasa saling percaya, dan orientasi.
lingkungac.    Kaji tingkat
n dengan stressor f.     Menenangkan situasi dan memberi klien waktu untuk memperoleh  kendali terhada
kriteria (penyesuaia emosinya.
hasil : n diri,
perkembang
-    an, peran g.    Rasa diterima menurunkan rasa takut dan respon agresif.
mengident keluarga,
ifikasi akibat h.    Meningkatkan perasaan, dukungan selama penyesuaian
perubahan perubahan

-    mampu status


beradaptas kesehatan)
i pada d.   Tentukan
perubahan jadwal
lingkunga aktivitas 
n dan yang wajar 
aktivitas dan
kehidupan masukan
sehari-hari dalam

-    cemas kegiatan


dan takut rutin.
berkurange.    Berikan
penjelasan
-    membuat dan
pernyataa informasi
n yang yang
psitif menyenang
tentang kan
lingkunga mengenai
n yang kegiatan/
baru. peristiwa.

f.    Pertahankan
keadaan
tenang.
Tempatkan
dalam
lingkungan
tenang yang
memberikan
kesempatan
untuk
“beristirahat

g.   Atasi tingkah


laku agresif
dengan
pendekatan
yamg
tenang.

h.   Rujuk ke
sumber
pendukung
perawatan
diri.

Koping Setelah Mandiri Mandiri


individ diberikan
u tidak asuhan  a.   Kaji a. Menentukan bantuan individual dalam menyusun rencana perawatan atau pemilihan
efektif keperawat perubahan b. Kepatuhan terhadap program latihan dan berjalan membantu memperlambat kemaj
berhub an dari
Dukungan dan sumber bantuan dapat diberikan melalui ketekunan berdoa dan pene
ungan diharapka gangguan
dengan n koping persepsi dan terhadap aktivitas dengan mepertahankan patisipasi aktif
ketidak individu hubungan c. Membantu klien untuk melihat bahwa perawat menerima kedua bagian sebagai bag
mampu menjadi dengan seluruh tubuh. Mengizinkan klien untuk merasakan adanya harapan dan mulai men
an efektif derajat baru.
menyel dengan ketidakmam
esaikan kriteria puan
masala hasil :
h, b.   Dukung
peruba -       Mampu kemampuan d.Klien Alzheimer sering merasa malu, apatis, tidak adekuat, bosan dan merasa sendi
menyataka koping ini dapat disebabkan akibat keadaan fisik yang lambat dan upaya yang besar dibutu
han terhadap tugas-tugas kecil. Klien dibantu dan didukung untuk mencapai tujuan yan
intelekt n atau (seperti meningkatnya mobilitas)
ual mengkom
unikasikan e. Bentuk program aktivitas pada keseluruhan hari untuk mencegha waktu tidur yang
dengan banyak yang dapat mengarah padda tidak adanya keinginan dari apatis. Setiap upay
orang untuk mendukung klien keluar darii tugas-tugas yang termasuk koping dengan kebu
terdekat mereka setiap hari dan untuk membentuk klien mandiri. Apapun yang dilakukan ha
tentang keamanan sewaktu mencapai tujuan dengan meningkatnya kemampuan koping.
situasi dan
perubahan f.  Menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan harga
yang mempengaruhi proses rehabilitasi.
sedang
c.   Pernyataan g. Klien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran individu
terjadi
pengakuan mendatang.
-       Mampu terhadap
menyataka penolakan
n tubuh, h. Dapat mengindikasikan terjadinya depresi  dimana memerlukan intervensi dan eval
penerimaa mengingatk lanjut
n diri an kembali
terhadap fakta Kolaborasi
situasi kejadian
tentang a. Dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan.
-       Mengakui realitas fisioterapi, psikoterapi, terapi obat-obatan, dan dukungan partisipasi kelompok dap
dan bahwa mengurangi depresi yang juga sering muncul pada kejadian ini.  
menggabu masih dapat
ngkan menggunak
perubahan an sisi yang
ke dalam sakit dan
konsep belajar
diri mengontrol
dengan sisi yang
cara yang sehat
akurat
tanpa d.  Beri
haraga diri dukungan
yang psikologis
negatif secara
menyeluruh
e.   Bentuk
program
aktivitas
pada
keseluruhan
hari

f.    Anjurkan
orang yang
terdekat
untuk
mengizinka
n klien
melakukan
hal-hal
untuk
dirinya
semaksimal
mungkin

g.   Dukung
perilaku
atau usaha
seperti
peningkatan
minat atau
partisipasi
dalam
aktivitas
rehabilitasi

h.   Monitor
gangguan
tidur
peningkatan
konsentrasi,
letargi, dan
witdhrawal

Kolaborasi

a.       Rujuk pada


ahli
neuropsikol
ogi dan
konseling
bila ada
indikasi

Hambat Setelah Mandiri Mandiri


an diberikan
komuni asuhan a.       Kaji a.       Untuk menentukan tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi.
kasi keperawat kemampuanb.      Untuk membantu proses berkomunikasi dengan klien, dan agar tidak terjadi miskom
verbal an, klien untuk
berhub diharapka berkomunik
ungan n klien asi.
dengan tidak
peruba mengalam
han i b.  
intelekt hambatan Menentukan
ual komunika cara-cara
(pikun, si verbal berkomunik
disorie dengan asi seperti
mempertaha
ntasi, kriteria nkan kontakc.       Untuk memudahkan klien dalam memanggil perawat saat membutuhkan bantuan.
penuru hasil : mata,
nan pertanyaan
kemam         Membuat dengan
puan teknik/met jawaban ya
mengat ode atau tidak,
asi komunika menggunak
masala si yang an kertas
h) dapat dan
dimengerti pensil/bolpo
sesuai Kolaborasi
int, gambar,
kebutuhan atau papan
dan a.       Memberikan terapi bicara pada klien.
tulis; bahasa
meningkat isyarat,
kan penjelas arti
kemampu dari
an komunikasi
berkomuni yang
kasi disampaikan
.

c.   Letakkan
bel/lampu
panggilan di
tempat
mudah
dijangkau
dan berikan
penjelasan
cara
menggunak
annya.
Jawab
panggilan
tersebut
dengan
segera.
Penuhi
kebutuhan
klien.
Katakan
kepada klien
bahwa
perawat siap
membantu
jika
dibutuhkan.

Kolaborasi

a.  Kolaborasi
dengan ahli
wicara
bahasa.

Hambat Setelah Mandiri Mandiri


an diberikan
interaks Asuhan a.    Beri a.     Agar individu terstimulasi untuk melakukan interaksi social.
i sosial Keperawat individu b.    Agar klien mampu mengidentifikasi tindakan yang baik.
berhub an hubungan
ungan diharapka suportif. c.     Agar klien mampu melakukan interaksi dengan orang lain dengan baik.
dengan n klien
d.    Untuk merangsang klien untuk menjawab pertanyaan perawat secara tidak langsun
peruba mampu
menstimulasi klien untuk berinteraksi.
han melakuka b.   Bantu
emosi n interaksi mengidentife.     Dukungan keluarga sangat membantu dalam melakukan interaksi social.
(cepat social, ikasi
marah, dengan alternative
mudah criteria tindakan.
tersing hasil :
c.    Bantu
gung,
menganalisi
kurang -       klien
s
percaya mampu
diri) berinterak pendekatan
si dengan yang
orang berfungsi
disekitarn paling baik.
ya dengan
baik.
d.   Gunakan
-       klien
pertanyaan
tidak
dan
memiliki
observasi
rasa
untuk
bermusuh
mendorong
an/menyer
individu
ang orang.
dengan
keterbatasan
keterampila
n interaksi

e.    Bantu
anggota
keluarga
dalam
memahami
dan
memberi
dukungan.

Risiko SetelahMandiri Mandiri


tinggi diberikan
peruba asuhan a.    Kaji a.    Identifikasi kebutuhan untuk membantu perencanaan pendidikan
han keperawat pengetahuanb.   Klien tidak mampu menentukan pilihan kebutuhan nutrisi
nutrisi an klien/keluar
kurang diharapka ga mengenaic.    Makan makanan kecil meningkatkan masukan yang sesuai
dari n tidak kebutuhan
makan d.   Makan panas mengakibatkan mulut terbakar atau menolak untuk makan
kebutu terjadi
han perubahanb.   Usahakan/
tubuh nutrisi berikan
berhub kurang Kolaborasi
bantuan
ungan dari dalam a.    Bantuan diperlukan untuk mengembangkan keseimbangan diet dan menemukan ke
dengan kebutuhan memilih
makan yang disukai
peruba dengan menu
han kriteria
sensori, hasil : c.    Berikan
mudah makanan
lupa -        Klien
kecil setiap
mendapat jam sesuai
diet nutrisi kebutuhan
yang
seimbang d.   Hindari
makanan
-       yang terlalu
Memperta panas
hankan/
mendapat
kembali
Kolaborasi
BB yang
sesuai a.       Rujuk atau
konsultasika
-       Klien
n dengan
dapat
mengubah ahli gizi
pola
asupan
yang
benar

Resiko Setelah MandiriMandiri


trauma diberikan
berhub asuhan a.      Kaji derajata.    Mengidentifikasi risiko potensial di lingkungan dan mempertinggi kesadaran sehin
ungan keperawat kemampuan asuhan lebih sadar akan bahaya. Pasien yang memperlihatkan tingkah laku impulsiv
dengan an jam /kompetensi menghadapi peningkatan resiko trauma kerena mereka murang mampu mengendali
kelema diharapka ,munculnya perilaku/kegiatannya sendiri. Penurunan persepsi visual meningkatkan risiko terjau
han, n klien tingkah laku
yang b.   Seseorang dengan gangguan kognitif dan gangguan persepsi merupakan awal untuk
ketidak tidak trauma sebagai akibat ketidakmampuan untuk bertanggung jawab terhadap kebutuh
mampu mengalam impulsive yang dasar atau mengevaluasi keadaan tertentu,misalnya api dari kompor/rokok dan
an i trauma dan
penurunan hal tersebut,berusaha untuk makan buah dari plastic,salah menilai letak kursi dan ta
untuk dengan
mengen kriteria persepsi- c.    Mempertahankan keamanan dengan menghindari konfrontasi yang dapat meningka
ali/ hasil : visual,bantu perilaku/meningkatkan risiko terjadinya trauma.
mengid orang
entifika -    Keluarga terdekat
si mengenali untuk
d.   Menfasilitasi keamanan untuk kembali jika hilang. Karena penurunan kemampouan
bahaya resiko mengidentif
kebingungan,pasien mungkin tidak dapat menyebutkan alamat,nomor telepon dan s
dalam potensial ikasi resiko
Pasien mungkin ngeluyur dan ditangkap oleh polisi,yang memperlihatkan kebingun
lingkun di terjadinya
rangsang : mngkin mempunyai tingkah laku bermusuhan dan memperlihatkan kem
gan lingkunga bahaya yang
pengambilan keputusan.
n dan mungkin
mengident timbul e.    Perlambatan proses metabolism secara umum mengakibatkan penurunan suhu tubu
ifikasi Hipotalamus dipengaruhi oleh proses penyakit yang menyebabkan seseorang meras
tahap- Pasien mungkin mengalami disorientasi mengenai cuaca dan mungkin ngeluyur kel
tahap keadaan dingin. Catatan : penyebab kematian  seringkali adalah pneumonia/kecelak
untuk
memperba f.    Pasien mungkin tidak melaporkan tanda/gejala dan obat dapat dengan mudah meni
ikinya. kadar toksisitas pada lansia. Ukuran dosis/penggantian obat mungkin diperlukan un
b.     mengurangi gangguan.
Hilangkan /
minimalkan g.   Membahayan individu untuk melepaskan restrain tersebut secara parsial. Dapat me
sumber agitasi dan timbul resiko fraktur pada pasien lansia (berhubungan dengan penuruna
bahaya tulang)
dalam
h.   Sesuai dengan memburyknya penyakit itu,pasien mungkin gugup terhadap benda/k
lingkungan
meletakan benda-benda kecil dalam mulut yang sangat berpotensi terhadap trauma
atau kematian.
c.      Alihkan
perhatian
pasien
ketika
perilaku
teragitasi
atau
berbahaya,s
eperti keluar
dari tenpat
tidur dengan
memanjat
pagar
tempat tidur
tersebut.

d.     Berikan
gelang
identifikasi
yang
memperlihat
kan
nama,nomor
telepon,dan
diagnose,jan
gan
memposisik
an dekat
pintu keluar
untuk
tangga

e.      Kenakan
pakaian
sesuai
lingkungan
fisik/kebutu
han individu

f.      Lakukan
pemantauan
terhadap
efek
samping
obat,tanda-
tanda
adanya takar
lajak,seperti
tanda
ekstrapirami
dal,hipotens
i
ortostatik,ga
ngguan
penglihatan,
gangguan
gastrointesti
nal.

g.     Hindari
penggunan
restrain
secara terus
menerus.
Berikan
kesempatan
orang
terdekat
tinggal
bersama
pasien
selama
periode
agitasi akut.

h.    
Rekomenda
si
penggunaan
kunci “child
proof”
untuk
mengamank
an obat,zat
racun alat-
alat tajam

4. Seorang laki laki berusia 50 tahun di rawat dengan CKD. Hasil pengkajian nampak
udem facialis, udem ekstremitas, JVP 5+4 cmH20, nampak pucat dan lelah. Lab:
ureum 75,30mg/dL, creatinin 29,5 mg/dL,albumin 2,80 g/dL. Keluarga mengatakan
awalnya pasien hanya mengeluh kaki kanan tidak dapat di gerakkan namun saat di RS di
haruskan untuk cuci darah. Pasien riwayat HT dan DM sejak 10tahun lalu. Hasil
ttv:TD 160/80mmHg, N:112x/menit, S=36⁰C, P=20x/menit.
A. Identitas klien
Nama : Tn.M
Usia : 50tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Betawi
Pekerjaan : Buruh
Kesatuan : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Situkokrepot
B. Pengkajian
1. Keluhan utama
Mengeluh kaki kanan tidak dapat digerakkan
CKD (Cronik Kidney Disease)

2. Riwayat penyakit sekarang


Klien berusia 50 tahun di rawat dengan CKD. Hasil pengkajian nampak udem
facialis, udem ekstremitas, JVP 5+4 cmH20, nampak pucat dan lelah. Lab: ureum
75,30mg/dL, creatinin 29,5 mg/dL,albumin 2,80 g/dL. Keluarga mengatakan
awalnya pasien hanya mengeluh kaki kanan tidak dapat di gerakkan namun saat di
RS di haruskan untuk cuci darah. Pasien riwayat HT dan DM sejak 10tahun lalu.
Hasil ttv:TD 160/80mmHg, N:112x/menit, S=36⁰C, P=20x/menit.
5. Yang terjadi adalah perawat tidak akan mengetahui data klien dan tidak tahu apa penyebab
klien tersebut sakit, jika diminta data klien pasti yang di tuliskan data klien yang kemarin
sedangkan belum tentu data kemarin dan data yang sekarang itu sama.
Akan terjadi salah pendiagnosaan.

Anda mungkin juga menyukai