Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA

Paket Pekerjaan :
SERTIFIKASI DESAIN BENDUNGAN PELOSIKA TAHAP - III

Tahun Anggaran 2019

Page 1 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SERTIFIKASI DESAIN BENDUNGAN PELOSIKA TAHAP- III

URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Bendungan Pelosika merupakan salah satu rencana pembangunan
Bendungan di Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan dibangun dengan
membendung sungai terbesar di Sulawsi Tenggara yaitu Sungai
Konaweeha. Rencana pembangunan Bendungan tersebut telah dimulai
sejak tahun 2010 dengan dilakukannya pra studi kelayakan dan
kemudian detail desain pada tahun 2013 dan studi-studi teknis,
lingkungan dan sosial lanjutan sampai tahun 2017.
Pembangunan Bendungan Pelosika sebagai salah satu upaya untuk
melakukan pengelolaan sumber daya air pada Wilayah Sungai Lasolo-
Konaweha di peruntukan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Fungsi utama Bendungan Pelosika adalah untuk keperluan
pengendalian banjir, penyediaan air baku, penyediaan air irigasi pada
kawasan hilir Bendungan, konservasi sumber daya alam, sarana
olahraga air serta pembangkit listrik tenaga air (hidro power).

Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 27 tahun 2015 tentang


Bendungan, disebutkan bahwa pembangunan bendungan meliputi
beberapa tahapan:
 persiapan pembangunan
 perencanaan pembangunan
 pelaksanaan konstruksi
 pengisian awal waduk

Setiap tahapan perencanaan, konstruksi dan pengelolaan bendungan


harus dilaksanakan sesuai dengan konsepsi dan kaidah-kaidah
keamanan bendungan yang tertuang dalam berbagai peraturan NSPM.

Pada saat ini, proses pembangunan Bendungan Pelosika memasuki


tahapan perencanaan dan telah dilakukan studi-studi sampai saat ini.
Suatu desain bendungan harus mendapatkan persetujuan desain yang
diberikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
setelah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.

Mengingat Bendungan Pelosika dengan tampungan total yang


mencapai ± 822 juta meter kubik merupakan salah satu infrastruktur
sumber daya air yang mempunyai resiko sangat tinggi, maka sebelum
ditindaklanjuti kedalam tahapan pelaksanaan konstruksi, terlebih dahulu
desain rinci bendungan harus dipersiapkan secara matang dan
terperinci. Proses survai dan investigasi detil desain seringkali
membutuhkan proses yang cukup panjang dan lama. Untuk itu
Page 2 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
berdasarkan konsultasi dan koordinasi dengan Pusat Bendungan, Balai
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan diperlukan studi lanjutan
Bendungan Pelosika untuk mengupdate data desain terbaru sebagai
bahan tindaklanjut sertifikasi desain Bendungan Pelosika.

2. Maksud dan Maksud :


Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan Detil Desain Bendungan
Pelosika.

Tujuan :
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh desain Bendungan
Pelosika yang aman dan siap untuk pelaksanaan konstruksi.

3. Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah untuk mendapatkan persetujuan


desain Bendungan Pelosika yang dapat dijadikan dokumen dasar
pelaksanaan konstruksi di lapangan yang diterbitkannya oleh Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setelah mendapat
rekomendasi teknis dari instansi teknis Komisi Keamanan Bendungan.

4. Lokasi Lokasi kegiatan meliputi 4 Kecamatan di Dua Kabupaten yaitu


Kegiatan Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur. Titik koordinat as
Bendungan Pelosika berada di titik koordinat UTM X : 367115 m , Y :
9587683 m. Desa Asinua Jaya, Kecamatan Asinua, Kabupaten
Konawe. Jarak lokasi rencana Bendungan Pelosika ± 100 km dari Kota
Kendari dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar ±3 jam.

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Anggaran Pendapatan


Pendanaan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.
2.989.200.000,- (Dua Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh
Sembilan Juta Dua Ratus Ribu Rupiah). melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SNVT Pembangunan Bendungan BWS
Sulawesi IV– Direktorat Jenderal Sumber Daya Air – Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :


Organisasi PPK Perencanaan Bendungan.
Pejabat
Pembuat Nama Satuan Kerja :
Komitmen SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Balai Kota IV Nomor 1 Kendari 93117 Sulawesi Tenggara,
Telp/Fax: 0401-3122818.
E-Mail : bendungan.sulawesi4@gmail.com

Page 3 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
DATA-DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Data dasar yang diperlukan berupa pengumpulan beberapa data
primer secara langsung di lapangan dan data sekunder yang
diterbikan oleh instansi pemerintah atau pihak lain yang ada relevansinya
dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Studi yang terkait dengan pekerjaan ini (bila ada), akan disiapkan oleh
pihak Satuan Kegiatan. Apabila pihak Konsultan mendapatkan studi-studi
terdahulu lainnya untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan ini, harus
dikumpulkan atas biaya konsultan. Satuan Kegiatan akan membantu
sebatas yang tersedia di lingkungan Satuan kegiatan dan jika
diperlukan dari instansi terkait, maka Satuan Kegiatan akan membantu
sebatas pada proses surat menyurat.

8. Standar Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang digunakan adalah yang
Teknis berlaku di Indonesia pada umumnya yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI),
serta teori/kajian teknis, Peraturan-Peraturan serta Pedoman-Pedoman
Pemerintah lainnya yang terkait dan berlaku.
Dalam penyusunan dokumen ini lebih diutamakan NSPK yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan/atau Intansi lain yang terkait dan
berwenang.
Jika dalam pembuatan desain bendungan belum ada pedoman yang
diatur di Indonesia, maka dapat mengacu sumber referensi dari
International Committee of Large Dam (ICOLD), dan referensi dari negara
lain, selama tidak bertentangan dengan pedoman yang ada di Indonesia.
Apabila diperlukan perubahan penggunaan NSPK tersebut, harus dengan
persetujuan Pengguna jasa/Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib memiliki dan memahami seluruh Peraturan, Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang terkait, dan menjadikan acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan.

9. Kegiatan- Penyedia jasa diharuskan untuk mengumpulkan studi-studi terdahulu yang


kegiatan berhubungan dengan kegiatan ini maupun studi-studi lainnya yang terkait
terdahulu dengan kegiatan ini.

Page 4 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
Tabel studi-studi terdahulu

NO KEGIATAN PERENCANAAN TAHUN


ANGGARAN
I BENDUNGAN PELOSIKA
a). Pra Feasibility Study Pembangunan Bendungan Pelosika 2010
b). Perencanaan Teknik ( Tahap -1 ) Bendungan Pelosika di Kab. Konawe 2012
c). Perencanaan Teknik ( Tahap -2 ) Bendungan Pelosika di Kab. Konawe 2013
d). Model Tes dan Sertifikasi Bendungan Pelosika Kab. Konawe 2014
e). AMDAL Bendungan Pelosika Kab. Konawe 2015
f). Studi LARAP Bendungan Pelosika Kab. Konawe 2015
g). Studi Investigasi Geologi Detail Bendungan Pelosika Kab. Konawe 2015
h). Sertifikasi Bendungan Pelosika Kab. Konawe Prov. Sulawesi Tenggara 2016
i). Studi Patahan dan Sertifikasi Lanjutan Bendungan Pelosika Kabupaten Konawe Provinsi 2017
Sulawesi Tenggara

10. Referensi a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;


Hukum b. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;
c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2000 tentang
penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.12 Tahun 2008 tentang
Dewan Sumber Daya Air.
j. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.70 tahun 2012, tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No.
54 tahun 2010, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Instansi Pemerintah.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 27/PRT/M/2015 tentang
Bendungan.
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d a n P e r u m a h a n R a k y a t
No. 1 3 . 1 /PRT/M/2015 Tentang Rencana Strategis Nasional
Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2015 – 2019.
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 4/PRT/M/2009 tentang
Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum.
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 49 Tahun 1990 Tentang Tata
Cara dan Persyaratan Izin Penggunaan Air dan Sumber Air.
p. Permen PUPR No. tentang izin penggunaan air dan/atau sumber air
No.37/PRT/M/2015
q. Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau
r. Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air No.
153/KPTS/D/2008 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Sistem
Informasi Sumber Daya Air.

Referensi Hukum yang dipakai dalam kegiatan adalah yang berlaku dalam
negara kesatuan Republik Indonesia.
Peraturan/payung hukum yang digunakan tidak terbatas seperti pada
daftar tersebut diatas tetapi juga menggunakan peraturan lain yang terkait
dan berlaku, Penyedia Jasa wajib memiliki dan memahami seluruh
Page 5 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
standar dan pedoman terkait lainnya dan menjadikan acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

11. Lingkup Garis besar lingkup kegiatan yang harus ditangani Penyedia Jasa adalah
. Kegiatan meliputi :

A. Pekerjaan Persiapan
- Mobilisasi personil, peralatan dan bahan, surat-menyurat;
- Persiapan kantor Proyek, base camp lapangan, dan perlengkapan
lainnya;
- Menyusun schedule program kerja secara rinci (personil, peralatan dan
bahan);
- Mengkaji dan analisis studi-studi terdahulu, Norma, Standar, Pedoman,
Kriteria dan perundang-undangan terkait;
- Orientasi lapangan untuk setiap item pekerjaan pokok untuk
pengumpulan/pengambilan data lapangan (kondisi dan permasalahan);
- Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pekerjaan Penyedia Jasa;
- Menyusun Rencana Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Kontrak
(RK3K);
- Mengadakan Technical Meeting dengan Tim Direksi Pekerjaan sebelum
memulai pekerjaan. Dalam Technical Meeting ini dibahas segala macam
persiapan dan program kerja RMK (Rencana Mutu Kontrak) dan RK3K
(Rencana Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Kontrak) yang harus
dilaksanakan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan.

B. Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan meliputi kegiatan :
- Melakukan evaluasi, kajian dan analisa ulang terhadap hasil-hasil
survey, investigasi, hasil-studi studi perencanaan Bendungan
Pelosika terdahulu.
- Menyiapkan rencana pelaksanaan survey, identifikasi maupun
investigasi serta menyiapkan konsep pemikiran untuk langkah-
langkah pelaksanaan pekerjaan.
- Segala hal tersebut diatas harus diasistensikan kepada Direksi
P e k e r j a a n dan diadakan diskusi bersama di Kantor BWS
Sulawesi IV Kendari atau pada Direktorat Pembina, hasil
pembahasan dari diskusi tersebut agar dituangkan di dalam
Laporan sebagai dasar untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
- Memfasilitasi pelaksanaan peninjauan lapangan bila diperlukan
dalam rangka pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim Direksi,
Tim Teknis, Balai Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan.
- Pengumpulan data-data lain yang menurut penyedia jasa
diperlukan sebagai pendukung pelaksanaan pekerjaan ini.

Kegiatan pengumpulan data sekunder antara lain :


- Data - data pembangunan atau rencana pembangunan yang
berkaitan dengan Daerah Aliran Sungai Konaweha.
- Rencana tata ruang wilayah Propinsi, Kabupaten, Pola pengelolaan
Page 6 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lasolo-Konaweha, dan Rencana
Pengelolaan SDA Lasolo-Konaweha.
- Data geologi, hidrologi, geografi, dan areal banjir.
- Tata guna lahan terutama data tutupan lahan di daerah tangkapan sungai,
kawasan pariwisata, Kawasan lindung, kawasan indusrtri, kawasan
pertambangan, kawasan hutan serta lingkungan hidup umumnya.
- sarana dan kondisi sosial, budaya, pertanian, petenakan,
agroekonomi, perikanan, industri, irigasi serta drainase.
- Penggunaan air, potensi berbagai permasalahannya, dan data lainnya
- Data sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan serta kebijakan
pemerintah;
- Data kepemilikan lahan (pemilik, penyewa, penggarap, Kawasan
Hutan);
- Daftar Harga Bahan Material dan Upah setempat;
- Dan data-data lain yang menurut penyedia jasa diperlukan sebagai
pendukung pelaksanaan pekerjaan ini.

Kegiatan pengumpulan data di lapangan dan pada instansi-instansi


terkait, sangat diperlukan untuk mempersiapkan dan menunjang
penyelesaian pekerjaan ini.

Data yang diperlukan diantaranya adalah sebagai berikut :


- Laporan-laporan perencanaan teknik periode yang lalu yang
berhubungan dengan desain bendungan, lengkap dengan gambar-
gambar.
- Gambar pengukuran situasi sungai dan bangunan hidraulik yang
dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh rencana bendungan.
- Data hidrologi dan hidrometri.
- Data material dasar sungai, laju angkutan sedimen dan jika ada data
aktivitas penambangan material dasar sungai.
- Data geologi dan mekanika tanah.
- Gambar-gambar desain Bendungan.
- Gambar-gambar desain bangunan pelimpah dengan bagian-
bagiannya.
- Perencanaan operasi dan pemeliharaan Bendungan.

Semua data tersebut diatas harus dikumpulkan dan dipelajari, dianalisa


oleh penyedia jasa dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
melaksanakan pekerjaan ini.

C. Kegiatan Pengukuran dan pemetaan topografi

Survey Topografy untuk perencanaan rinci antara lain :


- Peta lokasi bendungan, skala 1:500~1:1000
- Potongan memanjang dan melintang lokasi bendungan skala
1:200~1:500
- Potongan memanjang dan melintang bangunan pelimpah skala
1:200~1:500
- Peta daerah sumber galian skala 1:500~1:1000
- Profil memanjang dan melintang jalan akses Bendungan, akses jalan
Page 7 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
quarry area, akses jalan borrow area, lokasi dan akses jalan disposal
area skala 1:200~1:1000

Semua kegiatan survei topografi harus menggunakan titik referensi yang


sama dengan studi-studi terdahulu, sedapat mungkin agar
menggunakan titik referensi dari jaringan triangulasi.

Berikut ini adalah detail yang terlihat pada peta topografi bangunan utama:
1) Garis ketinggian kedudukan-kedudukan muka air pada potongan
melintang dan memanjang (ketinggian tertinggi dan terendah harus
terlihat pada peta).
2) Seluruh kelompok detail kerapatan menurut ketinggiannya di atas tanah.
3) Seluruh titik spot height yang di ukur.
4) Batas-batas (tanah lapang, pangan, dan lain-lain)
5) Puncak dan dasar keseluruhan tanah curam. Seluruh kondisi curam
digambarkan sejelas mungkin guna menunjukkan bentuk sebenarnya dan
pada bagian kecuraman.
6) Tiap lubang bor atau parit percobaan.
7) Lokasi BM & CP
8) Singkapan batuan dll.

D. Survei Seismik Refraksi


Metode seismik yang digunakan adalah survei seismic bias yang
memanfaatkan gelombang bias untuk mendapatkan gambaran sayatan
kecepatan (cepat rambat gelombang P, VP) dibawah permukaan.
Metode memanfaatkan palu , weightdrop, ataupun dinamit untuk
membuat sumber dipermukaan dan merekam penjalaran gelombang
melalui serangkaian geofon dipermukaan tanah. Data waktu tempuh dari
sumber ke tiap-tiap geofon diolah sedemikian sehingga diperoleh
tampilan distribusi VP pada sayatan bawah permukaan. VP rendah
berkaitan dengan tanah/batuan dengan densitas kecil, unconsolidated,
dan lunak, sedangankan VP tinggi berkaitan dengan tanah/batuan yang
lebih keras dan lebih massif.
Perlu diperhatikan untuk Vp rendah yang mengekspresikan adanya
bidang discontinuity (sesar, master joint, rekahan besar dibawah
permukaan tanah) karena sangat penting untuk memahami keberadaan
struktur geologi tsb, yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas
bendungan nantinya. Total jumlah lintasan yang harus dilakukan survei
seismik minimal meliputi :
 sepanjang tapak bendungan sejajar poros bendungan; dari tumpuan
kiri sampai tumpuan kanan sungai
 melintang palung sungai di kaki hulu dan kaki hilir rencana tapak
bendungan;
 Sepanjang tepi alur sungai memotong lokasi profil seismik baik
lokasi profil seismic hulu tapak bendungan sampai memotong profil
seismic hilir tapak bendungan

Page 8 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
 Memanjang bangunan pelimpah
 Memanjang bangunan struktur pengelak

E. Survey geologi, geoteknik dan material konstruksi


Pekerjaan investigasi geologi dan geoteknik dilakukan di daerah: tapak
bendungan utama dan bangunan pelengkap, borrow area dan quarry, serta
daerah genangan rim waduk.

F. Survei Kegempaan
Parameter gempa desain bendungan, dapat ditentukan dengan
menggunakan peta zona Gempa atau dengan melakukan studi gempa
tersendiri. Peta Zona Gempa tidak dapat digunakan bagi bendungan
besar (tinggi di atas ~`100 meter) atau yang terletak di daerah yang
memiliki kondisi geologi khusus seperti sesar besar yang aktif, atau
bendungan yang terletak pada zona E dan F pada peta zona gempa.
Bagi bendungan yang memiliki kondisi seperti tersebut, parameter
gempa desainnya harus ditetapkan dengan melakukan studi gempa
sendiri. Berdasarkan data-data studi terdahulu, Konsultan membuat
langkah-langkah pelaksanaannya.

G. Kajian Penyempurnaan Desain


Penyempurnaan desain dilakukan terhadap data kondisi lapangan
terakhir hasil survei dan investigasi terbaru, termasuk saran dari Komisi
Keamanan Bendungan serta kesesuaiannya dengan Norma (peraturan),
Standar (SNI), Pedoman dan Manual (NSPM) yang berlaku.
Kajian penyempurnaan desain bendungan meliputi:
1. Updating data dan analisis hidrologi;
2. Penyempurnaan desain tata letak bangunan;
3. Penyempurnaan desain bangunan pengelak;
4. Penyempurnaan desain perbaikan pondasi Bendungan;
5. Penyempurnaan desain tubuh bendungan;
6. Penyempurnaan desain bangunan pelengkap;
7. Penyempurnaan desain instrumentasi;
8. Penyempurnaan desain peralatan hidromekanik dan listrik;
9. Penyempurnaan desain jalan masuk, jalan relokasi, dan fasilitas
penunjang lainnya;
10. Rencana Operasi Waduk;
11. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi; dan
12. Menyusun kembali RAB, spesifikasi teknis dan draft dokumen
lelang.

H. Pemodelan Fisik 3 Dimensi Bangunan Pelimpah

Uji model fisik hidraulik bangunan pelimpah bertujuan antara lain:


 Untuk memferivikasi: kapasitas pelimpah dalam mengalirkan banjir
Page 9 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
desain, kurva kapasitas debit pada berbagai kondisi operasi;
 Untuk menguji kondisi aliran di spillway, antara lain: pola aliran,
distribusi kecepatan dan distribusi tekanan;
 Untuk menguji/mengetahui tinggi aliran di saluran luncur dan meneliti
potensi terjadinya kavitasi dan kebutuhan aerasi;
 Untuk menguji dan mengoptimalkan geometri desain bangunan
spillway dan memastikan pola alirannya telah bagus/ memuaskan,
antara lain: bentuk spillway, ukuran pier ditengah (jika ada), ukuran
pier di pinggir, tipe/panjang/kedalaman peredam energi, panjang
appron, dll.
 Untuk menguji pola aliran dan pola erosi dihilir bangunan pelimpah;
 Untuk men-studi kondisi aliran pada berbagai kala ulang banjir
dengan tujuan untuk mengoptimalkan kondisi aliran di peredam
energi dan plunge pool (kalau ada), serta menghindari aliran
asimetris dan pusaran air yang merugikan;
 Mengoptimalkan pola (rule) operasi spillway (untuk pelimpah
berpintu);
 Untuk memeriksa potensi meluasnya area scouring, menetapkan
desain tataletak yang cocok (appropriate) dan upaya perbaikan
(bentuk/ukuran peredam energi, galian awal pada plunge pool (kalau
ada), stabilisasi/proteksi lereng, perkuatan/perlindungan kaki tubuh
bendungan.

Lingkup pekerjaan yang diperlukan dalam rangka uji hidraulik


menggunakan model fisik 3 dimensi bangunan pelimpah meliputi :
1) Pengumpulan data hidrolis, antara lain :
- Situasi sungai di sekitar bangunan.
- Denah dan potongan-potongan desain Bendungan dan
bangunan pelimpah, serta bagian-bagian bangunan pelengkap
yang mempengaruhi kinerja bangunan pelimpah.
- Keadaan material dasar sungai dan angkutan sedimen.
- Aktifitas manusia dan/atau alami yang secara timbal balik dapat
mempengaruhi kinerja Bendungan yang direncanakan.
2) Pembuatan model fisik sebagian waduk, tubuh Bendungan utama
dan bangunan pelimpah.
3) Pengujian dan perubahan-perubahan dengan bantuan model fisik
untuk mendapatkan desain hidraulik bangunan pelimpah yang
memenuhi syarat.

Uraian pelaksanaan pekerjaan yang perlu dilaksanakan, meliputi


pekerjaan pengumpulan data, penelitian, penyelidikan, dan kegiatan
lain yang menunjang pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Pembuatan Model Fisik


Untuk dapat melaksanakan penyelidikan hidrolis harus dibuat model
fisik tiga dimensi. Model yang dibuat merupakan model tanpa distorsi
(undistorted model) yaitu skala geometri horizontal (nh) sama dengan
skala geometri vertikal (nv). Faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam penentuan besarnya skala model antara lain:
 Tujuan dan sifat penyelidikan.
 Besaran-besaran dan ukuran di prototipe yang harus ditirukan di
Page 10 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
model, berhubung dengan similaritas keadaan aliran (lebar sungai,
panjang sungai, dalam air), konstruksi pelimpah Bendungan dengan
bagian-bagiannya.
 Fasilitas pemberian air dan tempat/ruang yang tersedia di
laboratorium, berhubung dengan besarnya debit maximum dan
minimum yang harus dialirkan ke model.
 Ketelitian minimum yang ditirukan dalam pengukuran-pengukuran
dengan catatan bahwa interpretasi dari pemecahan masalah model
ke penerapan di lapangan harus dapat dipertanggungjawabkan
dengan memperhitungkan kesalahan akibat efek skala.
 Alat-alat perlengkapan yang tersedia.

Model Bendungan, bangunan pelimpah/spillway, ruang olakan


(konstruksi bagian-bagian bangunan) dibuat dari material pasangan
plesteran, flexyglass, kayu dan sebagainya. Pembuatan model
bangunan pelimpah Bendungan/waduk meliputi:
 Pembuatan saluran/pipa pemasukan air ke model;
 Pembuatan alat-alat ukur debit;
 Pembuatan bak penenang di udik dan bak pembuang air di hilir
model;
 Pembuatan model Bendungan dengan sebagian reservoir/ waduk di
udiknya;
 Pembuatan model bangunan pelimpah dan tembok-tembok sayap
lengkap dengan bangunan kelengkapannya;
 Pembuatan model saluran peluncur;
 Pembuatan model peredam energi dengan tembok-tembok sayap
hilir;
 Pembuatan model kolam olakan;
 Pembuatan model sungai di hilir peredam energy;
 Pembuatan dan pemasangan alat-alat tinggi muka air.

Pengujian Hidraulik dan Perubahan-perubahan Model Fisik


Hal-hal yang harus dipelajari dalam uji hidraulik dengan model fisik
adalah:
1) Menyelidiki kesempurnaan waduk/Bendungan dengan bangunan
pelimpah/ spillway ditinjau dari segi arah, lokasi dan dimensi
hidrolis waduk/sungai;
2) Mempelajari dan menyelidiki gejala parameter dan karakteristik dari
aliran;
3) Mempelajari gejala pergerakan angkutan sedimen, antara lain:
penggerusan setempat degradasi dan lain-lain;
4) Mempelajari perubahan morfologi sungai dan pengaruh hidrolis
timbal balik dari waduk/bendung tersebut;
5) Mempelajari pengaruh degradasi terhadap keamanan Bendungan;
6) Mempelajari efek pemBendungan di udik pelimpah.

Berkaitan dengan uraian tersebut, kegiatan dan penyelidikan yang


harus dilakukan pada model pelimpah, antara lain:

Page 11 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
1) Keadaan arah aliran pada waduk menuju bangunan
pelimpah/spillway dan distribusi aliran untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap Bendungan dan tembok-tembok sayap di
sekitarnya dan sebaliknya;
2) Memeriksa kapasitas pelimpahan dari bangunan pelimpah/spillway;
3) Mempelajari profil aliran sepanjang pelimpah mulai dari mercu,
saluran pengarah, saluran peluncur dan peredam energi di hilirnya;
4) Mempelajari kemungkinan tekanan negatif yang terjadi pada
bagian-bagian bangunan yang dapat menimbulkan gejala kavitasi
(kalau perlu);
5) Mempelajari penggerusan setempat yang terjadi di hilir peredam
energi dan sekitar tembok sayap hilir;
6) Mempelajari efek degradasi sungai bagian hilir pelimpah;
7) Mencari usul perbaikan/penyempurnaan hidraulik terhadap
bangunan pelimpah dan kelengkapannya;
8) Memecahkan masalah-masalah yang mungkin terjadi selama
penyelidikan berlangsung dan tidak diperkirakan sebelumnya.

Kalibrasi dan Verifikasi


Kalibrasi model merupakan tahap pemodelan yang dimaksudkan untuk
menyesuaikan model dalam kerangka mendapatkan hasil yang
mendekati keadaan sebenarnya di lapangan, dimana hasil prediksi
dengan menggunakan model test secara umum mendekati dengan
keadaan sebenarnya di lapangan saat ini dan pada saat nanti setelah
pelimpah dikonstruksi.
Tahap ini harus diikuti dengan tahap lainnya lagi, yaitu tahap verifikasi,
dimana kinerja model dievaluasi sebelum digunakan untuk
memprediksi perubahan dari fenomena lapangan yang dimodelkan.
Pada tahap verifikasi ini dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan hasil
yang baik dari permodelan harus ada data yang cukup dari
Bendungan/pelimpah yang akan dimodelkan. Untuk mendapatkan
penyesuaian-penyesuaian tersebut perlu dilakukan survei hidraulik di
sungai ataupun di site rencana Bendungan/pelimpah. Hasil-hasil
verifikasi ini selanjutnya digunakan untuk menyusun skenario
pemodelan, dan selanjutnya setelah uji model dilaksanakan perlu
dilakukan verifikasi kembali ke lapangan untuk
memperoleh/menyempurnakan kesimpulan dari uji model fisik ini.

I. Kegiatan Proses Sertifikasi Desain pada Komisi Keamanaan


Bendungan
Kegiatan Kunjungan Lapangan
 Penyedia jasa memfasilitasi pelaksanaan kunjungan lapangan oleh
Tim Teknis/Tim Kajian dari Balai Bendungan dan Komisi Keamanan
Bendungan.
 Penyedia jasa memberikan tanggapan atas pertanyaan dan masukan
dari Tim Kajian dari Balai Bendungan dan Komisi Keamanan
Bendungan untuk selanjutnya menjadi bahan dalam
revisi/penyempurnaan desain Bendungan.

Page 12 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
Kegiatan Sidang Teknis dan Pleno
 Penyedia jasa memfasilitasi pelaksanaan kegiatan sidang teknis dan
pleno yang dilaksanakan bersama Tim dari Balai Bendungan dan
Komisi Keamanan Bendungan bersama-sama dengan pengguna
jasa.
 Penyedia jasa memberikan jawaban atas seluruh
masukan/pertanyaan pada kegiatan sidang sertifikasi serta dibuatkan
dalam berita acara untuk selanjutnya menjadi bahan dalam
revisi/penyempurnaan desain Bendungan

Kegiatan Diskusi Teknis


 Penyedia jasa memfasilitasi pelaksanaan diskusi teknis yang
dilaksanakan bersama Tim dari Balai Bendungan dan Komisi
Keamanan Bendungan bersama-sama dengan pengguna jasa.
 Penyedia jasa memberikan jawaban atas seluruh
masukan/pertanyaan pada kegiatan diskusi teknis serta dibuatkan
dalam berita acara untuk selanjutnya menjadi bahan dalam
revisi/penyempurnaan desain Bendungan

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

 Laporan Detail Desain Bendungan yang mengacu pada parameter-


parameter terukur d a r i h a s i l s u r v e y , investigasi dan review
desain melalui pengkajian secara teknis, ekonomi, sosial dan
lingkungan dan analisa kelayakan, sehingga dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan dan tindak lanjut
pelaksanaan pembangunan Bendungan Pelosika.
 Terbitnya Dokumen perencanaan dan sertifikat Desain Bendungan
Pelosika di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur yang sudah
definitif. Dokumen desain final meliputi:
a) Laporan Utama (Main report): menjelaskan seluruh lingkup
pekerjaan mencakup aspek teknik dan non teknik; nota desain
(design note) dapat dimasukkan dalam laporan ini atau bila
laporan terlalu tebal sebaiknya dipisahkan; lengkapi laporan
ini dengan gambar sket dan gambar desain
bangunan/komponen pokok bendungan;
b) Laporan Ringkas: yang isinya menjelaskan secara ringkas
mengenai pekerjaan survai investigasi dan desain, lengkap
dengan parameter desain yang digunakan dan cara
memperolehnya, serta evaluasi/perbandingan hasil
perhitungan desain dengan SNI dan Pedoman yang berlaku.
Format laporan ringkas dapat mengikuti seperti tercantum
dalam Lampiran (Format Laporan Ringkas).
c) Kriteria desain;
d) Laporan Survey dan Investigasi Geologi ;
e) Laporan Analisis Hidrologi;
f) Laporan Nota Perhitungan (design calculation): lengkapi

Page 13 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
dengan gambar sket untuk setiap bagian/komponen yang
dihitung;
g) Laporan Nota Desain (design note);
h) Gambar desain: gambar yang diperkecil dalam kertas ukuran
A3 harus dapat dibaca dengan jelas. perhatikan ketebalan
garis dan ukuran huruf, ikuti standar penggambaran KP-07
dan B0 KP Irigasi 1986;
i) Spesifikasi teknik;
j) Laporan metode pelaksanaan konstruksi, paling tidak berisi
mengenai cara :
- Pengelakan aliran sungai;
- Penggalian dan perbaikan fondasi;
- Penimbunan tubuh bendungan.
- Metode plugging dan pemasangan peralatan
hidromekanikal yang tergantung pada pekerjaan plugging.
k) Laporan model tes
l) Rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi;

13. Peralatan PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS


Material, Sulawesi IV selaku Pengguna Jasa menyediakan fasilitas sebagai berikut :
Personil dan  Dukungan administrasi surat – menyurat yang diperlukan guna
Fasilitas dari mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.
Pejabat  Kegiatan terdahulu dan data pendukung lainnya yang relevan dengan
Pembuat pekerjaan ini yang ada di Pengguna Jasa.
Komitmen  Pengguna jasa akan mengangkat Tim Direksi yang bertindak sebagai
pengawas dan pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultasi.
 Pengguna Jasa dapat memberhentikan personil tenaga ahli maupun
tenaga pendukung bila dianggap tidak mampu dan tidak memahami di
dalam tugasnya masing-masing.

14. Peralatan a. Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus


dan Material menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan, yaitu kantor yang resmi, alat-
dari alat kantor, dan alat-alat penunjang kegiatan di lapangan, Fasilitas
Penyedia transportasi yang sesuai dengan keadaan lapangan untuk inspeksi
Jasa lapangan, Pengeluaran-pengeluaran untuk akomodasi, pekerjaan lapangan
termasuk kebutuhan sosial, dan pengeluaran-pengeluaran lain.
b. Penyedia jasa harus memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
c. Dalam usulan penyedia jasa harus menyatakan bahwa
peralatan yang akan digunakan tersebut dengan cara menyewa atau milik
sendiri.
d. Penyedia Jasa dapat juga menyebutkan dalam
usulannya barang-barang dan fasilitas tambahan atau yang menurut
pertimbangan perlu diadakan untuk meningkatkan efesiensi pelaksanaan
jasa Penyedia Jasasi dengan biaya dari Penyedia Jasa sendiri.
e. Semua personil, peralatan dan software yang

Page 14 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
Penyedia Jasa.

Penyedia jasa bertanggung jawab atas mutu data


yang dipakai dalam pekerjaan ini. Penyedia jasa wajib mengecek/memeriksa
ketelitian dan keandalan data-data yang diterimanya, mengecek ketelitian
data di lapangan, apabila data tidak realistik atau kurang memadai, maka
penyedia jasa harus memberitahukan hal ini kepada Pemberi Pekerjaan.
Selanjutnya Pemberi Pekerjaan akan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar pekerjaan dapat diteruskan. Penyedia jasa akan membantu
pihak Pemberi Pekerjaan dalam menentukan langkah-langkah yang akan
diambil.

15. Lingkup Kewenangan penyedia jasa adalah ketentuan yang mengatur apabila
Kewenangan penyedia jasa adalah sebuah joint venture yang beranggotakan lebih dari
penyedia satu penyedia, anggota joint venture tersebut memberi kuasa kepada salah
Jasa satu anggota joint venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan
kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap PPK / Pengguna Jasa.
Penyedia jasa dapat mengganti personil atas persetujuan Pengguna Jasa

16. Jangka Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 210 (Dua ratus sepuluh)
Waktu hari kalender atau 7 (Tujuh) bulan sudah termasuk mobilisasi dan
penyelesaian demobilisasi, terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Kegiatan Mengingat volume pekerjaan, tenaga dan instansi yang terlibat, maka
Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan harus menguraikan lebih
lanjut jadwal dengan lebih terinci.

17. Personil
Tenaga ahli yang diperlukan, adalah mereka yang berpengalaman dibidangnya dan
mempunyai tanggung jawab profesi yang tinggi. Personil yang ditugaskan oleh Penyedia
Jasa dalam pekerjaan ini harus mampu dan memahami didalam tugasnya masing-masing.
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab seorang engineer
yang ditugaskan sebagai Team Leader. Syarat-syarat yang harus dipenuhi masing-masing
dijelaskan dibawah ini ;

Pengamalan
Sertifikat
Pendidikan/Jurusan Profesional Jumlah
No Posisi Keahlian
minimal (Tahun Orang
(Minimal)
Minimal)

Tenaga Ahli

Ahli Madya
Team Leader/Ahli Teknik S-2 Teknik Sipil / Teknik
1 5 Tahun Bendungan 1
Bendungan Besar Pengairan
Besar (KNI-BB)
Ahli Madya
S-1 Teknik Sipil/Teknik
2 Ahli Struktur Bangunan Air 4 Tahun Sumber Daya 1
Pengairan/Tek. Geologi
Air

3 Ahli Geoteknik / Geologi S-1 Teknik Sipil / Geologi 4 Tahun Ahli Madya 1
Geoteknik
4 Ahli Geodesi S-1 Teknik Geodesi 1
Page 15 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
Pengamalan
Sertifikat
Pendidikan/Jurusan Profesional Jumlah
No Posisi Keahlian
minimal (Tahun Orang
(Minimal)
Minimal)
4 Tahun Ahli Muda
Topografi/
Geodesi

Ahli Teknik Jalan dan S-1 Teknik Sipil/Teknik 4 Tahun Ahli Muda
5 1
Jembatan Transfortasi Jalan &
Jembatan
S-1 Teknik Sipil/Teknik
6 Ahli Hidrologi 4 Tahun Ahli Madya 1
Pengairan/Teknik SDA
SDA
S-1 Teknik Sipil/Teknik Ahli Muda
7 Ahli Hidromekanikal Pengairan/Teknik Elektro 4 Tahun teknik 1
/ Teknik Mesin Mekanikal
Ahli Teknik Bangunan S-1 Teknik Sipil/Teknik
8 4 Tahun Ahli Muda 1
Gedung Arsitektur
Arsitek

S-1 Teknik Sipil/ Tek 4 Tahun Ahli Muda


9 Ahli Instrumentasi 1
Pengairan Bendungan
Besar (KNI-BB)

Ahli Cost Estimator / 4 Tahun Ahli Muda


10 S-1 Teknik Sipil 1
Dokumen Tender Manajemen
Konstruksi

4 Tahun Ahli Muda


Ahli Operasi dan S-1 Teknik Sipil/Teknik Sumber Daya
11 1
Pemeliharaan Pengairan Air

Tenaga Sub Profesional

S1/D3 Teknik 3 Tahun


Sipil/Teknik
1. Surveyor Geologi/Geoteknik -------- 2
Pengairan/Teknik
Geologi
S1/D3 Teknik 3 Tahun
Sipil/Teknik
2 Surveyor Topografi -------- 1
Pengairan/Teknik
Geodesi
S1/D3 Teknik 3 Tahun
3 Surveyor Hidrolika/Hidrologi -------- 1
Sipil/Teknik Pengairan
S1/D3 Teknik Sipil / 3 Tahun
4 Drafter CAD Sipil -------- 1
Arsitektur
Tenaga Pendukung

1 Administrasi Kantor S1-Akuntansi 4 Tahun -------- 1


S1-Sistem 4 Tahun
2 Operator Komputer -------- 1
Informasi/Teknik Sipil
Tenaga Lokal Pembantu SMA/STM/sederajat --------
3 -------- 5
Geologi/ Geoteknik
Page 16 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
Pengamalan
Sertifikat
Pendidikan/Jurusan Profesional Jumlah
No Posisi Keahlian
minimal (Tahun Orang
(Minimal)
Minimal)
Tenaga Lokal Pembantu SMA/STM/sederajat --------
4 -------- 6
Topografi/Geodesi
Tenaga Lokal Pembantu
6 SMA/STM/sederajat -------- -------- 3
Hidrologi/hidrolika

7 Office boy SMA/STM/sederajat -------- -------- 1

18. Jadwal Tahapan Perincian kegiatan dibuatkan dalam bentuk jadwal pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan oleh Penyedia Jasa, disepakati oleh pihak Pemberi Pekerjaan/Tim
Kegiatan Direksi sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.

19. Laporan - Laporan – Laporan Utama:


Laporan 1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
 Penyedia Jasa diwajibkan untuk menerapkan Quality
Assurance/Sistem Manajemen Mutu (SMM) sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum.
 Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibahas bersama dalam
diskusi Rencana Mutu Kontrak (RMK).
 RMK ini harus diklarifikasi dan disetujui oleh PPK Perencanaan &
Program Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV.
 Laporan RMK harus memuat Diagram Alir Tahap Kegiatan,
Daftar standar Prosedur (SP) dan Standar Studi (ST), serta
Laporan Audit Mutu, Form Usulan Perbaikan, prosedur
penanganan produk cacat, dan lain-lain sesuai format Permen
PU nomor : 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
Departemen Pekerjaan Umum.
2. Laporan Rencana Kesehatan Keselamatan Kerja dan Kontrak
(RK3K)
 Laporan RK3K harus memenuhi persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
 Penyedia Jasa diwajibkan untuk menerapkan Standar Kesehatan
dan keselamatan kerja sesuai standart yang berlaku.
 Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang PU.
 Laporan RK3K dibahas bersama Tim Direksi/Pengguna Jasa
sesuai Peraturan Menteri PU No. 15/PRT/M/2015.
3. Laporan Bulanan,
Laporan bulanan ini memuat keterangan mengenai kemajuan
pelaksanaan pekerjaan, masalah teknis dan non teknis yang
dihadapi dan cara mengatasinya serta rencana pelaksanaan
pekerjaan pada periode berikutnya dan mobilisasi tenaga ahli
orang/bulan, peralatan dan bahan yang digunakan.
Page 17 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
4. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat rencana kerja penyedia jasa secara
menyeluruh, metode pelaksanaan pekerjaan, metode analisis, data
yang tersedia, identifikasi permasalahan, hasil survey pendahuluan
pada lokasi pekerjaan, tinjauan Kerangka Acuan Kerja dan jadwal
kegiatan penyedia jasa.
Laporan Pendahuluan Final diserahkan setelah dibahas dengan Tim
Teknis dan Instansi Terkait dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan
sesuai arahan dalam diskusi pendahuluan tersebut.
Koreksi-Koreksi dan saran-saran pada waktu diskusi Draft Laporan
Pendahuluan harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan
Pendahuluan Final.
5. Laporan Akhir (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris),
Berisi hasil seluruh proses survey, investigasi & desain pekerjaan
yang telah dilakukan serta kesimpulan-kesimpulan, saran dan
rekomendasi pekerjaan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
Laporan final diserahkan setelah dibahas dengan Tim Teknis dan
Instansi Terkait dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai
arahan dalam diskusi draft laporan akhir tersebut.
Koreksi-Koreksi dan saran-saran pada waktu diskusi Draft Laporan
Akhir harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan Akhir Final
6. Laporan Executive summary / Ringkasan (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris),

Laporan – Laporan Penunjang, yaitu :


7. Laporan Proses Sertifikasi Desain yang memuat :
 Laporan tindak lanjut kunjungan lapangan
 Laporan tindak lanjut siding teknis
 Laporan tindak lanjut siding pleno
8. Laporan Geodesi (Topografi, Buku Ukur, Deskripsi BM)
9. Laporan Survey dan Investigasi Geologi
10. Laporan Hidrologi-Hidraulika
11. Laporan System Planning (Kriteria Perencanaan dan kalkulasi
design)
12. Laporan Nota Desain (Pelaksanaan Desain)
13. Laporan Spesifikasi Teknik
14. Laporan Metode Pelaksanaan Konstruksi (pengelakan sungai,
penimbunan, Jalan Akses, Bendungan Utama, Bendungan Muka,
Spillway, Saluran Pengelak, Intake, Gardu Padang, Pemasangan
Instrumen Hidromekanikal, Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air,
Fasilitas Air Baku dan Fasilitas Bendungan lainnya)
15. Laporan Pedoman/Manual Operasi, Pemeliharaan dan
Pengamatan kondisi normal dan kondisi darurat
16. Laporan Pemodelan Hidraulik / Model Tes Bangunan Pelimpah
17. Rencana Anggaran Biaya yang berisi :
Page 18 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
 Rincian Rencana Anggaran biaya Konstruksi
 Back up data perhitungan Volume konstruksi,
 AHSP (analisa harga satuan pekerjaan),
18. Booklet Ringkasan Laporan
19. Gambar Desain Ukuran A3,
Gambar yang diperkecil dalam kertas ukuran A3 harus dapat dibaca
dengan jelas. perhatikan ketebalan garis dan ukuran huruf, ikuti
standar penggambaran KP-07 dan B0 KP Irigasi 1986
20. File gambar, laporan, dan dokumentasi kegiatan, disimpan dalam 1
(satu) buah Eksternal Hard Disk, dan diserahkan kepada Pengguna
Jasa. (SEMUA FILE ORIGINAL & FILE PDF)

Selain Laporan tersebut di atas, penyedia jasa diharuskan membuatkan


laporan tambahan apabila pihak pengguna jasa/direksi membutuhkan
informasi tambahan yang diperlukan untuk memperjelas pelaksanaan
pekerjaan penyedia jasa selama periode pelaksanaan pekerjaan.

20. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa Penyedia Jasa berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam KAK ini dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

21. Persyaratan Kewenangan penyedia jasa adalah ketentuan yang mengatur mengenai
Kerjasama apabila penyedia jasa adalah sebuah joint venture yang beranggotakan
lebih dari satu penyedia jasa, anggota joint venture tersebut memberi
kuasa kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak dan
mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap
PPK. Jika ada kerja sama dengan pihak lain dalam rangka penyelesaian
pekerjaan ini, Peyedia Jasa harus mendapat persetujuan dari Direksi
Teknis.

22. Pedoman Pengumpulan Data di Lapangan harus memenuhi persyaratan, yaitu:


Pengumpulan data harus akurat dan valid sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Data Lapangan Apabila dikemudian hari ditemukan kesalahan data atau kesalahan
desain atau kekeliruan desain, maka penyedia jasa dengan biaya
sendiri harus memperbaiki hasil desain tersebut sampai selesai dan
mendapat persetujuan dari pengguna jasa. Dalam proses pengambilan
data lapangan, penyedia jasa menggunakan pendekatan sosial untuk
menghindari konflik dengan masyarakat.
Untuk itu penyedia jasa selalu melakukan koordinasi dengan pengguna
jasa/Tim Direksi.

23. Penjelasan Umum a) Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat dipanggil oleh Pengguna
Jasa/Tim Direksi untuk mengadakan diskusi atau memberikan
penjelasan tentang hasil kerja atau yang berkaitan dengan pekerjaan
ini;

Page 19 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
b) Penyedia Jasa harus menunjuk seorang wakilnya dalam hal ini Tim
Leader yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa penuh untuk
bertindak dan mengambil keputusan atas nama Penyedia Jasa;

c) Penyedia Jasa diharuskan untuk mendiskusikan substansi pekerjaan


ini selain dengan Direksi Pekerjaan juga dengan Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air/ Direktorat Sungai dan Pantai Air cq. Sub
Direktorat Perencanaan Teknis / Direktorat Pembina guna
memperoleh masukan;
d) Seluruh Laporan yang disajikan Penyedia Jasa dibuat pada kertas
HVS 70/80 gram dengan ukuran A4 yang diketik 1,5 spasi dengan
besar huruf ( font size ) 12 point, huruf tegak dan dicetak dengan
printer laserjet atau sejenisnya;
Sedangkan untuk penggambaran dengan menggunakan program
AutoCAD atau sejenis disajikan dalam ukuran A3,
Seluruh laporan disajikan dalam bentuk buku dijilid antero
sampul laminating dengan penamaan pada sisi depan dan sisi
samping sampul.
e) Semua peralatan dan software yang diperlukan dan yang digunakan
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
Penyedia Jasa;
f) Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja
Pekerjaan ini akan dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.

24. Tanggungjawab Apabila dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian hasil studi, kajian,
Profesi survey, identifikasi, desain maupun pelaksanaan pekerjaan, maka
Penyedia jasa diharuskan melengkapi dan memperbaiki atas biaya
sendiri sebagai bentuk tanggungjawab profesi.
Penyedia jasa bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai dalam
pekerjaan ini. Penyedia jasa wajib mengecek/memeriksa ketelitian dan
keandalan data-data yang diperoleh atau diterimanya, mengecek
ketelitian data di lapangan, apabila data tidak realistik atau kurang
memadai, maka penyedia jasa harus memberitahukan hal ini kepada
Pemberi Pekerjaan. Selanjutnya Pemberi Pekerjaan akan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan agar pekerjaan dapat diteruskan.
Penyedia jasa akan membantu pihak Pemberi Pekerjaan dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil.

Kendari, Januari 2019


PPK Perencanaan Bendungan
SNVT Pembangunan Bendungan BWS
Sulawesi IV

Page 20 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019
IPING MARIANDANA ALWI, ST, M.Eng
NIP : 19860914 2010122006

Page 21 of 21
Kerangka Acuan Kerja
Sertifikasi Desain Bendungan Pelosika Tahap-III Kab. Konawe - Kab. Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara
PPK Perencanaan Bendungan – SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV
Tahun Anggaran 2019

Anda mungkin juga menyukai