STEMI
STEMI
Oleh :
Sere Agustina Napitupulu (130100275)
Greta Nivola Herdina Pandiangan (130100103)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini
dengan judul “Diagnosa dan Tatalaksana ST-Elevasi Miokard Infark
(STEMI)”.
Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dr. Cut Aryfa Andra, Sp.JP yang telah meluangkan waktunya dan
memberikan banyak masukan dalam penyusunan laporan kasus ini sehingga dapat
selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya. Semoga makalah laporan kasus ini bermanfaat, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut laporan WHO, pada tahun 2009, penyakit infark miokard akut
merupakan penyebab kematian utama di dunia. Terhitung sebanyak 7.200.000
(12,2%) kematian terjadi akibat penyakit ini di seluruh dunia. Di Indonesia pada
tahun 2006, penyakit infark miokard merupakan penyebab kematian pertama
dengan angka mortalitas 220.000 (14%).iii
1.3 Manfaat
Beberapa manfaat yang didapat dari penulisan laporan kasus ini
adalah:
1. Untuk lebih memahami dan memperdalam secara teoritis tentang ST-
Elevasi Miokard Infark (STEMI).
2. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi pembaca mengenai
Elevasi Miokard Infark (STEMI).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Katup semilunar
Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan katup aorta yang
terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
2.3.2 Patofisiologi
Sebagian besar SKA adalah manifestasi akut dari plak ateroma
pembuluh darah koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan
perubahan komposisi plak dan penipisan tudung fibrus yang menutupi
plak tersebut. Kejadian ini akan diikuti oleh proses agregasi trombosit dan
aktivasi jalur koagulasi. Terbentuklah trombus yang kaya trombosit (white
thrombus). Trombus ini akan menyumbat liang pembuluh darah koroner,
baik secara total maupun parsial; atau menjadi mikroemboli yang
menyumbat pembuluh koroner yang lebih distal. Selain itu terjadi
pelepasan zat vasoaktif yang menyebabkan vasokonstriksi sehingga
memperberat gangguan aliran darah koroner. Berkurangnya aliran darah
koroner menyebabkan iskemia miokardium. Pasokan oksigen yang
berhenti selama kurang-lebih 20 menit menyebabkan miokardium
mengalami nekrosis (infark miokard).
Infark miokard tidak selalu disebabkan oleh oklusi total pembuluh darah koroner.
Obstruksi subtotal yang disertai vasokonstriksi yang dinamis dapat menyebabkan
terjadinya iskemia dan nekrosis jaringan otot jantung (miokard). Akibat dari
iskemia, selain nekrosis, adalah gangguan kontraktilitas miokardium karena
proses hibernating dan stunning (setelah iskemia hilang), distritmia dan
remodeling ventrikel (perubahan bentuk, ukuran dan fungsi ventrikel). Sebagian
pasien SKA tidak mengalami koyak plak seperti diterangkan di atas. Mereka
mengalami SKA karena obstruksi dinamis akibat spasme lokal dari arteri
koronaria epikardial (Angina Prinzmetal). Penyempitan arteri koronaria, tanpa
spasme maupun trombus, dapat diakibatkan oleh progresi plak atau restenosis
setelah Intervensi Koroner Perkutan (IKP). Beberapa faktor ekstrinsik, seperti
demam, anemia, tirotoksikosis, hipotensi, takikardia, dapat menjadi pencetus
terjadinya SKA pada pasien yang telah mempunyai plak aterosklerosis.
2.3.5 Diagnosis
ST-Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah kejadian oklusi
mendadak di arteri koroner epikardial dengan gambaran EKG elevasi
segmen ST. Diagnosis STEMI dibuat berdasarkan :
2.3.5.1 Anamnesis
Pada anamnesis pasien akan mengeluh gejala nyeri dada pada
bagian substernal dengan durasi lamanya >20 menit yang disertai dengan
keringat dingin. Nyeri dada yang dirasakan pasien dapat menjalar ke
lengan kiri, punggung, rahang, dan ulu hati. Dari anamnesis juga dapat
kita jumpai terdapat satu atau lebih faktor risiko yaitu kencing manis,
kolesterol, darah tinggi, dan juga riwayat keluarga.
2.3.7 Prognosis
Dubia at bonam
2.3.8 Edukasi
Pasien dan keluarga dapat kita berikan edukasi berupa1 :
1. Edukasi gizi dan pola makan
2. Edukasi faktor risiko
3. Edukasi gaya hidup sehat
4. Edukasi obat-obatan
Daftar Pustaka
i
1. Irmalita, Juzar AD, Andrianto, dkk. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut,
PERKI. Jakarta; 2015
ii
2. Robbins SL, Cotran RS, Kumar V. Buku Ajar Patologi Robbins. Jakarta EGC; 2007
3. WHO. Cardiovascular disease.
iii
(cited 2008 Jun 15). Available from :
http://www.who.int/cardiovasculardiseases/en/.
iv
4. Ditjen Yanmedik. Statistik rumah sakit di Indonesia. Seri 3. Morbiditas/mortalitas.
Edisi tahun 2009. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2009
v
5. Erharrdt L, Herlitz J, Bossaert L. Task force on the management of chest pain. Eur
Heart J. 2002; 23 (15) ; 1153-76
vi
6. Antman EM, Hand M, Armstrong PW, Bates ER, Green LA, Hochman JS, et al.
Focused update of the ACC/AHA 2004 guidelines for the management of patients with ST-
elevation myocardial infarction; a report of the American College of Cardiology/ American Heart
Association Task Force on Practice Guidelines; developed in collaboration with the Canadian
Cardiovascular Society, endorsed by the American Academy of Family Physicians : 2007 Writing
Group to Review New Evidence and Update the ACC/AHA 2004 Guidelines for the Management
of Patients With ST- Elevation Myocardial Infarction, writing on behalf of the 2004 Writing
Committee. J Am Coll Cardiol. 2008;51:210-247.
vii
7. Rilantono, L. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta :Balai penerbit FK UI.1996. hal 7-13
viii
Sherwood, L. Fisiologi manusia. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.2012. hal 344-346.
ix
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
x
10. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi
V. Jakarta: Interna Publishing; 2010.
xi
11. Santoso M, Setiawan T. Penyakit Jantung Koroner. Cermin Dunia
Kedokteran.2005;147:6-9
xii
12. Tim Penyusun. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Keempat Jilid Kedua. Jakarta:
Media Aesculapius FKUI; 2014