Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Perencanaan tingkat puskesmas adalah proses penyusunan rencana tahunan


puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas 2 (dua) macam. Pertama,renana
tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan.

Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Jenis upaya wajib adalah sama untuk setiap puskesmas yakni program basic six.
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan puskesmas adalah sebagai
berikut.

1. Menyusun usulan kegiatan.


Langkah pertama yang dilakukan oleh pusesmas adalah menyusun usulan
kegiatan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku,baik
nasional maupun daerah,sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian
data dan informasi yang tersedia di pusesmas yaitu sistem informasi
manajemen puskesmas (SIMPUS). Rencana ini disusun melalui pertemuan
tahunan puskesmas yang dilaksanakan sesuai dengan siklus perenanaan
kabupaten/kota dngan mengikutsertakan Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
serta dikoordinasikan dengan camat.
2. Mengajukan usulan kegiatan.
Langkah kedua yang dilakukan puskesmas adalah mengajukan usulan
kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk persetujuan
pembiayaannya. Usulan kegiatan meliputi usulan kebutuhan rutin,sarana,dan
prasarana serta operasional puskesmas beserta pembiayaannya.
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota (Rencana Kerja Kegiatan/Plan of Action) dalam bentuk
matriks (gantt chart) yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping)

Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan


Jenis upaya pengembangan dipilih pengembangan dipilih dari daftar upaya
kesehatan puskesmas yang telah ada atau upaya inovasi yang dikembangkan
sendiri. Langkah-langkah perenanaan upaya kesehatan pengembangan yang
dilakukan oleh puskesmas mencakup hal-hal berikut.
1. Indentifikasi upaya kesehatan pengemangan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidntifikasi upaya
kesehatan pengembangan yang akan diselenggarakan oleh puskesmas.
Indentifikasi ini dilakukan berdasarkan ada tidaknya masalah kesehatan
yang terkait dengan upaya kesehatan pengembangan tersebut. Apabila
puskesmas memiliki kemampuan, identifikasi masalah dilakukan
bersama melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan (survey
mawas diri) . tetapi apabila kemampuan pengumpuln data bersama
masyarakat tersebut tidak dimiliki oleh puskesmas,identifikasi dilakukan
melalui kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas
puskesmas puskesmas dengan mengikutsertakan BPP. Di samping itu
identifikasi upaya kesehatan pengembangan dapat pula memilih upaya
yang bersifat inovatif yang tidak tercantum dalam daftar upaya kesehatan
puskesmas yang telah ada, melainkan dikembangkan sendiri sesuai
dengan masalah dan kebutuhan masyarakat serta kemampuan puskesmas.
2. Menyusun usulan kegiatan.
Langkah kedua yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun usulan
kegiatan yang berisikan rincian kegiatan,tujuan,sasaran,besaran kegiatan
(volume),waktu,lokasi,serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap
kegiatan rencana yang telah disusun tersebut diajukan dalam bentuk
matriks (gantt chart) penyusunan rencana pada tahap awal pengembangan
program dilakukan melalui pertemuan yang dilaksanakan secara khusus
bersama BPP dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam bentuk
musyawarah mufakat.
3. Mengajukan usulan egiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah mengajukan
usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk
pembiayakannya. Usulan kegiatan tersebut dapat pula diajukan ke BPP
atau pihak penyandang dana.
4. Menyusun renana pelaksaan kegiatan.
Langkah keempat yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun
rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/kota atau peyandang dana lain (Rencana Kerja Kegiatan/plan
of Action) dalam bentuk matriks (gantt chart) yang dilengkapi dengan
pemetaan wilayah (mapping) (Departement Kesehatan,20004).
5. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. pencatatan dan pelaporan

12. Upaya kesehatan jiwa

a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas.

b. penanganan pasien dengan gangguan jiwa

c. kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat

d. pengembangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui tekanan bola mata,tes


saluran air mata,tes lapang pandang,fundus copy dan pemeriksaan laboratorium.

e. penataan dan pelaporan

13. upaya kesehatan mata

a. upaya kesehatan mata,pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan


kegiatan lainnya.

b. upaya kesehatan mata

1. anamesa

2. pemeriksaan fisus dan mata keluar,tes saluran airmata,tes lapang


pandang,fundus copy dan pemeriksaan laboratorium.

3. pengobatan dan pemberian kaca mata

4. operasi katarak

5. perawatan post operasi katarak dan glukoma yang dilakukan oleh tim rujukan
dari rumah sakit.

6. perawatan pist operasi katarak dan glukoma akut.

7. merujuk kasus yang tidak dapat diatasi.

8. pemberian protesa mata


C. peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan,serta
menciptakan kemandirian masyarakat dalm pemeliharaan mata mereka.

d. pengembangan masyarakat kesehatan mata

e. pencatatan dan pelaporan.

14. upaya laboratorium kesehatan

a. diruang laboratorium

1. penerimaan pasien

2. pengambilan specimen

3. penanganan specimen

4. pelaksanaan specimen

5. penanganan sisa specimen

6. pencatatan hasil pemeriksaan

7. pengecekan hasil pemeriksaan

8. penyampaian hasil pemeriksaan

b. terhadap specimen yang akan dirujuk

1. pengambilan specimen

2. penanganan specimen

3. pengemasan specimen

4. pengiriman specimen

5. pengambilan hasil pemeriksaan

6. pencatatan hasil pemeriksaan

7. penyampaian hasil pemeriksaan

c. di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan meliputi :


1. persiapan pasien

2. pengambilan specimen

3. menyerahkan specimen untuk diperiksa

d. diluar gedung meliputi :

1. melakukan tes screening Hb

2. pengambilan specimen untuk kemudian dikirim ke laboratorium puskesmas

3. memberikan penyuluhan

4. pencatatan dan pelaporan

5. upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.

a. dilakukan oleh semua puskesmas (Pembina,pembantu dan keliling)

b. pencatatan dan pelaporan :

 Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas


 Data ketenagaan di puskesmas
 Data sarana yang dimiliki puskesmas
 Data kegiatan pokok dipuskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas

c. laporan dilakukan seccara periodic ( bulan,triwulan,tahunan)

Anda mungkin juga menyukai