Anda di halaman 1dari 6

Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia

Di Poliklinik Penyakit Dalam


RSI Siti Rahmah Padang

Halimah1, Rendri Bayu Hansah2, Suharni3


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
2,3
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah

Abstrak

Nefropati diabetik adalah komplikasi DM tipe 2 pada ginjal yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal.
Seiring dengan pertambahan usia kadar glukosa darah akan naik 1-2 mg%/ tahun pada saat puasa dan
akan naik sebesar 5,6-13 mg%/ tahun pada 2 jam setelah makan. Penderita DM lanjut usia lebih rentan
terkena nefropati diabetik jika kadar glukosa darahnya tidak terkontrol dengan baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui insiden nefropati diabetik pada lanjut usia di poliklinik penyakit dalam RSI
Siti Rahmah Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan sampel adalah pasien DM lanjut usia (60-
74 tahun) yang terdiagnosis lebih dari 5 tahun. Sampel didapatkan sebanyak 50 responden. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa insiden nefropati diabetik pada usia 60-74 tahun didapatkan sebanyak
26%, dengan kadar proteinuria terbanyak yaitu positif satu sebanyak 8 orang (16%). Kadar proteinuria
positif sedikit lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki yaitu 7 orang (14%), dan pada perempuan
sebanyak 6 orang (12%). Jadi, insiden nefropati diabetik pada lanjut usia di poliklinik penyakit dalam RSI
Siti Rahmah Padang masih tergolong sedikit dikarenakan kadar gula darahnya terkontrol dengan baik.

Kata kunci : Nefropati Diabetik, Diabetes Melitus, Lanjut Usia.

Incidence of Diabetic Nephropathy in Elderly In The Polyclinic of Internal Medicine


At Siti Rahmah Islamic Hospital Padang

Diabetic nephropathy is a complication of type 2 DM in the kidneys that can end up as kidney failure. As
the age of blood glucose increases, it will rise by 1-2 mg% / year during fasting and will increase by 5.6-
13 mg% / year at 2 hours after meals. Elderly DM patients are more susceptible to diabetic nephropathy
if their blood glucose levels are not well controlled. This study aims to determine the incidence of diabetic
nephropathy in the elderly in polyclinic disease in Siti Rahmah Islamic Hospital Padang. This study is
descriptive, with the sample being an elderly DM patient (60-74 years) who is diagnosed over 5 years.
The sample obtained as many as 50 respondents. The results showed that the incidence of diabetic
nephropathy at the age of 60-74 years was found as much as 26%, with the highest proteinuria content,
positive one for 8 people (16%). Levels of positive proteinuria slightly more in male sex that is 7 people
(14%), and in women as many as 6 people (12%). Thus, the incidence of diabetic nephropathy in the
elderly in polyclinic diseases in Siti Rahmah Islamic Hospital Padang is still relatively small because the
blood sugar levels are well controlled.

Keywords:Diabetic Nephropathy, Diabetes Mellitus, Elderly.

Korespondensi : Halimah | E-mail : halimah1528@gmail.com 33


Halimah, dkk : Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Penyakit Dalam
RSI Siti Rahmah Padang

Pendahuluan mempunyai risiko tinggi terjadinya


komplikasi DM.3
Nefropati diabetik adalah komplikasi DM
pada ginjal yang dapat berakhir sebagai Diabetes melitus tipe 2 pada tahun 2025
gagal ginjal. Perubahan fungsi ginjal diperkirakan akan mengalami peningkatan
diawali dengan keadaan hiperglikemi kasus sebanyak 300 juta penduduk dunia.
progresif yang merangsang hipertrofi sel Peningkatan kejadian DM tipe 2 akan
ginjal, sintesis matriks ekstraselular serta diikuti dengan meningkatnya
perubahan permeabilitas kapiler. kemungkinan komplikasi kronik DM.
Hiperglikemia juga akan menyebabkan Prevalensi DM tipe 2 pada bangsa kulit
glikasi non enzimatik asam amino dan putih berkisar 3-6%penduduk dewasa.
protein sehingga terbentuk advanced Beberapa kelompok etnis seperti bangsa
glycation end products (AGEs). Polinesia di Pasifik, Indian Pima di
Pembentukan AGEs menyebabkan Amerika Serikat, Meksiko, bangsa Creole
penebalan membran basalis glomerulus di Suriname, penduduk asli Australia, dan
dan fibrosis tubulointerstisial sehingga imigran India di Asia mendapatkan
terjadi sklerosis ginjal. Proses tersebut kejadian DM tipe 2 mencapai 35% yang
menyebabkan filtrasi glomerulus disebabkan oleh perubahan gaya hidup.4
terganggu dan terjadi mikroalbuminuria
yang berakhir sebagai nefropati diabetik.1 Diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia
sekitar 1,4%- 1,6% dari seluruh penduduk
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu dewasa berdasarkan data epidemiologi.
penyakit kronik yang terjadi ketika World Health Organisation (WHO) tahun
pankreas tidak memproduksi insulin yang 2025 memperkirakan Indonesia berada di
cukup atau ketika tubuh tidak dapat peringkat 5 dunia dengan jumlah
menggunakan insulin yang telah penderita DM tipe 2 menjadi 12,4 juta
diproduksi secara efektif. Hiperglikemia orang. Berbagai penelitian prospektif
atau peningkatan kadar glukosa darah menunjukkan peningkatan komplikasi
merupakan efek yang sering ditemukan mikrovaskular seperti nefropati diabetik,
pada DM yang tidak terkontrol.2 sehingga semakin banyak penderita DM
memenuhi ruangan dialisis dibandingkan
Penderita DM cenderung dapat menderita beberapa dekade sebelumnya. Komplikasi
komplikasi, baik akut maupun kronik. ini dapat terjadi lebih cepat atau mungkin
Penyakit ginjal adalah salah satu terlambat tergantung status glikemik
komplikasi yang menjadi penyebab utama setiap individu.5
kematian pada penyakit ini. Penderita DM
mempunyai kecenderungan menderita Jumlah kasus rawat inap DM lanjut usia di
nefropati 17 kali lebih sering Rumah Sakit Immanuel Bandung pada
dibandingkan dengan orang non-diabetik. periode Oktober 2010 – September 2011
Faktor-faktor yang memengaruhi sebanyak 420 kasus dengan 30 kasus
berkembangnya DM ke arah nefropati Diabetic Kidney Disease (DKD) yakni
antara lain genetika, kontrol gula darah, 7,14%.6 Persentase nefropati diabetik di
dan tekanan darah. Kontrol glukosa yang RSCM pada tahun 2011 menduduki
baik telah terbukti dapat memperlambat urutan ketiga sebesar 26,50%.Penelitian
laju timbulnya proteinuria dan yang sebelumnya dilakukan di Padang
progresivitasnya pada DM tipe2. mencatat bahwa penderita DM tipe 2
Penderita DM yang tidak bisa mengontrol dengan lanjut usia yang dirawat inap di
kadar gula darahnya dengan baik Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil

JKB | ISSN : 2407-358X Periode Januari – Juni 2018 34


Halimah, dkk : Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Penyakit Dalam
RSI Siti Rahmah Padang

Padang pada Januari 2011 sampai yang dicatat. Kemudian data disajikan
Desember 2012 didapatkan sejumlah 261 secara univariat dalam bentuk diagram
orang.7,8 dan narasi.

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa


Hasil Penelitian
prevalensi DM maupun Gangguan
Toleransi Glukosa (GTG) meningkat
Telah dilakukan penelitian terhadap 50
seiring dengan pertambahan usia. Dari
orang penderita DM lanjut usia di
data WHO didapatkan bahwa setelah
Poliklinik Penyakit Dalam RSI Siti
mencapai usia 30 tahun, kadar glukosa
Ramah Padang. Pengambilan sampel
darah akan naik 1-2 mg%/tahun pada saat
dilakukan dari bulan November 2017
puasa dan akan naik sebesar 5,6-13
sampai bulan Februari 2018.
mg%/tahun pada 2 jam setelah makan.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan
Seiring dengan pertambahan usia, lansia
hasil sebagai berikut :
mengalami kemunduran fisik dan mental
yang menimbulkan banyak konsekuensi. Tabel 1. Kadar Proteinuria pada Penderita DM
Selain itu, lansia juga mengalami masalah Lanjut Usia
khusus yang memerlukan perhatian antara
lain lebih rentan terhadap komplikasi Kadar Frekue Persen
makrovaskular maupun mikrovaskular Proteinuria nsi tase
Negatif (<30mg/dl) 37 74%
dari DM.5 Hal inilah yang membuat
Positif (+) (30-100mg/dl) 8 16%
peneliti tertarik untuk melakukan Positif (++) (100-300mg/dl) 3 6%
penelitian tentang “Insiden nefropati Positif (+++) (>300mg/dl) 2 4%
diabetik pada lanjut usia di Poliklinik 50 100%
Penyakit Dalam RSI Siti Rahmah
Padang”. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa kadar proteinuria pada penderita
DM lanjut usia dengan kadar proteinuria
Metode Penelitian
negatif sebanyak 37 orang (74%), dengan
Penelitian ini merupakan penelitian kadar proteinuria positif (+) sebanyak 8
deskriptif untuk mengetahui kadar orang (16%), dengan kadar proteinuria
proteinuria pada penderita DM pada lanjut positf (++) sebanyak 3 orang (6%), dan
usia di Poliklinik Penyakit Dalam RSI Siti dengan kadar proteinuria (+++) sebanyak
Rahmah Padang. Penelitian ini di lakukan 2 orang (4%).
pada bulan November 2017 - Februari
Diagram 1. Insiden Nefropati Diabetik pada
2018. Populasi penelitian adalah semua Lanjut Usia
pasien DM lanjut usia yang tercatat di
Poliklinik Penyakit Dalam RSI Siti
Diagram
Rahmah Padang. Sampel dipilih secara
purposive sampling yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi.
26% Negatif

Pengolahan Data 74% Positif

Data yang diperoleh dianalisis


menggunakan SPSS 16.0 dari sampel
yang telah diukur proteinurianya dan data

JKB | ISSN : 2407-358X Periode Januari – Juni 2018 35


Halimah, dkk : Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Penyakit Dalam
RSI Siti Rahmah Padang

Berdasarkan diagram 1 diatas didapatkan Hal ini sesuai dengan teori yang
insiden nefropati diabetik pada lanjut usia, menyebutkan bahwa kontrol glikemik
negatif sebanyak 37 orang (74%), dan yang baik telah terbukti dapat
positif sebanyak 13 orang (26%) dari 50 memperlambat laju timbulnya proteinuria
responden. dan progresisivitas pada DM.
Mempertahankan kadar glukosa darah
Diagram 2. Insiden Nefropati Diabetik pada dalam batas normal, tekanan darah dalam
Lanjut Usia Berdasarkan Jenis batas normal, dan modifikasi gaya hidup
Kelamin
adalah komponen utama dalam
pencegahan nefropati diabetes dan
Laki-laki komplikasinya.9

Hasil dari penelitian ini berbeda dengan


Negatif penelitian Agus yang menyatakan bahwa
Positif dari 55 responden terdapat kadar
proteinuria positif sebanyak53,8 % dan
46,2 % dengan kadar proteinuria negatif.6

Perempuan Insiden nefropati diabetik pada lanjut usia


di Poliklinik Penyakit Dalam RSI Siti
Rahmah Padang didapatkan negatif. Hal
ini menggambarkan bahwa keadaan
Negatif penderita DM pada lanjut usia di
poliklinik penyakit dalam RSI Siti
Positif
Rahmah Padang masih cukup terkontrol,
cenderung sedikitnya keluhan penderita
DM terhadap komplikasi.

Penelitian ini serupa dengan penelitian


Berdasarkan diagram 2 diatas didapatkan Putri yang dilakukan di RSUD DR. M.
insiden nefropati diabetik sedikit lebih Soewandhie Surabaya menyatakan bahwa
banyak spada jenis kelamin laki-laki dari 59 pasien yang berada pada rentang
sebanyak 7 orang (31,8%) sedangkan pada usia 60-≥70 tahun didapatkan 18 orang
perempuan sebanyak 6 orang (21,4%), dengan nefropati diabetik yaitu sebesar
dan yang tidak terkena nefropati diabetik 30,5% dan 41 pasien tidak menderita
pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 15 nefropati diabetik yaitu sebesar 69,5%.10
orang (68,2%), sedangkan pada
perempuan sebanyak 22 orang (78,6%). Pada penelitian ini juga masih terdapat
responden yang menderita nefropati
Pembahasan diabetik. Hal ini disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya adalah faktor makanan,
Pada penelitian ini ditemukan kriteria faktor kontrol glukosa darah serta faktor
proteinuria negatif sebanyak 37 orang, ketidakpatuhan penderita DM terhadap
proteinuria positif (+) sebanyak 8 orang, pengobatan.
proteinuria positif (++) sebanyak 3 orang,
dan proteinuria positif (+++) sebanyak 2 Penelitian yang dilakukan oleh
orang. Sudjatmiko menyatakan bahwa
ketidakpatuhan berobat penderita DM

JKB | ISSN : 2407-358X Periode Januari – Juni 2018 36


Halimah, dkk : Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Penyakit Dalam
RSI Siti Rahmah Padang

dapat berisiko sebesar 3,273 kali dalam RSI Siti Rahmah Padang
mengalami komplikasi kronis didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
dibandingkan dengan penderita DM yang 1. Kadar proteinuria pada penderita DM
patuh melakukan pengobatan. Kontrol lanjut usia di Poliklinik Penyakit
intensif pasien DM dengan tiga atau lebih Dalam didapatkan terbanyak kadar
suntikan insulin per hari menghasilkan proteinuria negatif.
penurunan timbulnya nefropati diabetik 2. Insiden nefropati diabetik pada lanjut
baru dan progresivitas nefropati diabetik usia di Poliklinik Penyakit Dalam
selama periode enam tahun dibandingkan ditemukan dalam jumlah sedikit.
terapi konvensional dengan satu atau dua 3. Insiden nefropati diabetik pada lanjut
suntikan insulin per hari.10 usia berdasarkan jenis kelamin di
Poliklinik Penyakit Dalam didapatkan
Pada penelitian ini kadar proteinuria positif sedikit lebih banyak pada jenis
positif sedikit lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.
kelamin laki-laki yaitu 31,8%. Hal ini
disebabkan karena responden laki-laki
Saran
pada penelitian ini belum sepenuhnya
menghentikan kebiasaan mereka seperti
Sebagai penelitian lanjutan mengenai
merokok, konsumsi gula dari minuman
faktor resiko lain yang berpotensi
manis, yang menyebabkan keadaan
menimbulkan nefropati diabetik seperti
hiperglikemia. Dalam tinjauan pustaka
pemeriksaan HbA1c, Ureum Kreatinin
disebutkan bahwa kerusakan yang terjadi
dan mikroalbuminuria
pada ginjal dengan timbulnya proteinuria
sebagai usaha deteksi dini penyakit
disebabkan karena tingginya kadar
tersebut, serta perlunya penelitian yang
glukosa darah.
lebih lanjut dengan rentang umur yang
diperluas , serta sampel yang lebih banyak
Penelitian ini berbeda dengan penelitian
dan bisa dilakukan di beberapa lokasi lain.
Ertanayang menyatakan bahwa penderita
diabetes melitus dengan komplikasi
nefropati diabetik berdasarkan jenis Daftar Pustaka
kelamin tertinggi yaitu pada perempuan 1. Wulandari O, Martini S. 2016. Perbedaan
65% sedangkan proporsi terendah pada Kejadian Komplikasi Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2 Menurut Gula Darah
laki-laki 35%.11 Acak.Jurnal E-Biomedik.
2. Putro, SA, 2010. Hubungan Antara Kadar
Hal ini disebabkan karena masing-masing Kreatinin Darah Dan Kreatinin Ureum Dengan
upaya responden terhadap penyakit DM Kadar Gula Darah Pada Kejadian Penyakit
baik laki-laki maupun perempuan Nefropati Diabetik Pada Pasien Rawat Inap Di
RSUP Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal E-
berbeda. Upaya manajemen penyakit DM Biomedik.
dari masing-masing penderita DM seperti 3. Wulandari, AD. 2012. Hubungan Dislipidemia
olahraga, dukungan keluarga dan diet atau Dengan Kadar Ureum Dan Kreatinin Darah
pola makan juga berbeda. Pada Penderita Nefropati Diabetik. Jurnal E-
Biomedik.
4. Fatimah, RN. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2.
Kesimpulan Jurnal E-Biomedik.
5. Setiati S, Kuntjoro H, Arya G R, 2014. Proses
menua dan Implikasi Kliniknya. Dalam : Buku
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakart:
insiden nefropati diabetik pada lanjut usia FKUI. 2420-2424.
yang dilakukan di poliklinik penyakit 6. Marwanto, PA. 2010. Proporsi Angka Kejadian

JKB | ISSN : 2407-358X Periode Januari – Juni 2018 37


Halimah, dkk : Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Penyakit Dalam
RSI Siti Rahmah Padang

Nefropati Diabetik Pada Laki-laki dan


Perempuan Penderita Diabetes Melitus Di
RSUD DR. Moewardi Surakarta.Jurnal E-
Biomedik.
7. Kementrian, Kesehatan Republik Indonesia,
2014.Infodatin-Situasi dan Analisis Diabetes.
2–4.
8. Hasana, Kurnia Fitria, 2105. The Description
Of HbA1C Level In Patient With Type 2
Diabetes Mellitus In RSUP DR M Djamil
Padang. Hal 1–6. Universitas Andalas. Skripsi.
9. Marsinta, Refianti, Yesi Hasneli, Ari Pristiana
Dewi, 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Diet Diabetes Melitus dengan
Komplikasi Gagal Ginjal Kronik.
10. Putri, Rahmadany Isya, 2014. Faktor
Determinan Nefropati Diabetik Pad Penderita
Diabetes Mellitus Di RSUD DR. M.
Soewandhie Surabaya. Hal 109–121.
Universitas Airlangga. Tesis.
11. Restada, Ertana Jihan, 2016. Hubungan Lama
Menderita Dan Komplikasi Diabetes Melitus
Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita
Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Gatak
Sukojarjo. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Skripsi.

JKB | ISSN : 2407-358X Periode Januari – Juni 2018 38

Anda mungkin juga menyukai