PENDAHULUAN
Untuk pasien tanpa gejala khas DM, hasil
Menurut American Diabetes Association
(ADA) 2010, Diabetes Melitus (DM) meru- pemeriksaan glukosa darah abnormal satu kali
pakan suatu kelompok penyakit metabolik saja belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan investigasi lebih lanjut
dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja yaitu GDP 126 mg/dl, GDS 200 mg/dl pada
1,2
hari yang lain atau hasil Tes Toleransi Glukosa
insulin atau kedua-duanya.
Oral (TTGO) 200 mg/dl. Alur penegakkan diagnosis DM dapat dilihat pada skema di gambar 11
Epidemiologi
Prevalensi DM tipe 2 pada bangsa klit putih
berkisar antara 3%-6% dari jumlah penduduk dewasanya. Di Singapura, frekuensi
diabetes meningkat cepat dalam 10 tahun
terakhir.3 Di Amerika Serikat, penderita
diabetes meningkat dari 6.536.163 jiwa di
tahun 1990 menjadi 20.676.427 jiwa di tahun 2010.4 Di Indonesia, kekerapan diabetes berkisar antara 1,4%-1,6%, kecuali di
beberapa tempat yaitu di Pekajangan 2,3%
3
dan di Manado 6%.
Diagnosis
Diagnosis klinis DM ditegakkan bila ada
gejala khas DM berupa poliuria, polidipsia,
polifagia dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Jika
terdapat gejala khas dan pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS) 200 mg/dl diagnosis DM sudah dapat ditegakkan. Hasil
pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP)
Gambar 1. Langkah diagnostik Diabetes Mellitus
126 mg/dl juga dapat digunakan untuk
1
(DM) dan gangguan toleransi glukosa
(GTG)
pedoman diagnosis DM.
MEDICINUS
lea d i n g a r t i c le
Klasifikasi
Klasifikasi etiologis DM menurut American Diabetes Association 2010 (ADA 2010), dibagi dalam 4
jenis yaitu:
a. Diabetes Melitus Tipe 1 atau
Insulin Dependent Diabetes Mellitus
/IDDM
DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab autoimun. Pada DM tipe
ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin dapat ditentukan dengan level protein
c-peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari
penyakit ini adalah ketoasidosis.
2. Diabetes Melitus Tipe 2 atau
Insulin Non-dependent Diabetes Mellitus
/NIDDM
Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. Oleh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak aktif karena
dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Hal
tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin pada adanya glukosa bersama bahan
sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa.
DM
Onset
tipe ini terjadi perlahan-lahan karena itu gejalanya asimtomatik. Adanya resistensi yang
terjadi perlahan-lahan akan mengakibatkan sensitivitas reseptor akan glukosa berkurang. DM tipe
ini sering terdiagnosis setelah terjadi komplikasi.
3. Diabetes Melitus Tipe Lain
DM tipe ini terjadi karena etiologi lain, misalnya pada defek genetik fungsi sel beta, defek genetik
kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus,
penyakit autoimun dan kelainan genetik lain. Penyebab terjadinya DM tipe lain dapat dilihat pada
tabel 1.
4. Diabetes Melitus Gestasional
DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada
masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan ketiga. DM gestasional berhubungan dengan
meningkatnya komplikasi perinatal. Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk
menderita DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan.
10 MEDICINUS
lea d i n g a r t i c le
KOMPLIKASI
berjuta-juta pembuluh darah kecil yang disebut
Pada DM yang tidak terkendali dapat terjadi kapiler. Kapiler ini berfungsi sebagai saringan dakomplikasi metabolik akut maupun komplikasi
rah. Bahan yang tidak berguna bagi tubuh akan
vaskuler kronik, baik mikroangiopati maupundibuang ke urin atau kencing. Ginjal bekerja semakroangiopati. Di Amerika Serikat, DM merulama 24 jam sehari untuk membersihkan darah
pakan penyebab utama dari
end-stage renal di-dari racun yang masuk ke dan yang dibentuk
sease(ESRD),
nontraumatic lowering amputation
,
oleh tubuh. Bila ada nefropati atau kerusakan
danadult blindness
.5
ginjal, racun tidak dapat dikeluarkan, sedangkan
protein yang seharusnya dipertahankan ginjal
Sejak ditemukan banyak obat untuk menurunkbocor ke luar. Semakin lama seseorang terkena
an glukosa darah, terutama setelah ditemukandiabetes dan makin lama terkena tekanan darah
nya insulin, angka kematian penderita diabetes
tinggi, maka penderita makin mudah mengalami
akibat komplikasi akut bisa menurun drastis.kerusakan ginjal. Gangguan ginjal pada penderKelangsungan hidup penderita diabetes lebihita diabetes juga terkait dengan
neuropathy
atau
panjang dan diabetes dapat dikontrol lebih lama.
kerusakan saraf.
Komplikasi kronis yang dapat terjadi akibat dia6,7
betes yang tidak terkendali adalah:
Prevalensi mikroalbuminuria dengan penyakit
DM tipe 1 berkisar 4.3% s/d 37.6% pada popuKerusakan saraf (Neuropati)
lasi klinis dan 12.3% s/d 27.2% dalam penelitian
Sistem saraf tubuh kita terdiri dari susunan saraf
pada populasi. Sedangkan pada pasien DM tipe
pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang,
2 prevalensi mikroalbuminuria pada populasi
susunan saraf perifer di otot, kulit, dan organklinik berkisar 2.5% s/d 57.0% dan dalam penelilain, serta susunan saraf otonom yang mengatian pada populasi berkisar 18.9% s/d 42.1%.
tur otot polos di jantung dan saluran cerna. Hal
ini biasanya terjadi setelah glukosa darah terus
Prevalensiovert nephropathy
dengan penyakit
tinggi, tidak terkontrol dengan baik, dan ber-DM tipe 1 berkisar 0.7% s/d 27% pada populasi
langsung sampai 10 tahun atau lebih. Apabila
klinis dan 0.3% s/d 24% dalam penelitian pada
glukosa darah berhasil diturunkan menjadi norpopulasi. Sedangkan pada pasien DM tipe 2
mal, terkadang perbaikan saraf bisa terjadi. Naprevalensiovert nephropathy
pada populasi
mun bila dalam jangka yang lama glukosa darah
klinik berkisar 5.4% s/d 20.0% dan dalam penelitidak berhasil diturunkan menjadi normal maka
tian pada populasi berkisar 9.2% s/d6 32.9%.
akan melemahkan dan merusak dinding pembuKerusakan mata (Retinopati)
luh darah kapiler yang memberi makan ke saraf
sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut
Penyakit diabetes bisa merusak mata penderneuropati diabetik
diabetic
(
neuropathy
). Neuro- itanya dan menjadipenyebab utama kebutaan.
pati diabetik dapat mengakibatkan saraf tidak
Ada tiga penyakit utama pada mata yang disbisa mengirim atau menghantar pesan-pesan
ebabkan oleh diabetes, yaitu: 1) retinopati, retina
rangsangan impuls saraf, salah kirim atau termendapatkan makanan dari banyak pembuluh
lambat kirim. Tergantung dari berat ringannya
darah kapiler yang sangat kecil. Glukosa darah
kerusakan saraf dan saraf mana yang terkena.
yang tinggi bisa merusak pembuluh darah retiPrevalensi Neuropati pada pasien DM tipe 1 pada
na; 2) katarak, lensa yang biasanya jernih bening
populasi klinik berkisar 3% s/d 65.8% dan dalam
dan transparan menjadi keruh sehingga mengpenelitian pada populasi berkisar 12.8% s/d hambat
54%.
masuknya sinar dan makin diperparah
Sedangkan pada pasien DM tipe 2 prevalensidengan adanya glukosa darah yang tinggi; dan
neuropati pada populasi klinik berkisar 7.6%3)
s/dglaukoma, terjadi peningkatan tekanan dalam
68.0% dan dalam penelitian pada populasi berkbola mata sehingga merusak saraf mata. Preva6
isar 13.1% s/d 45.0%.
lensi retinopati dengan penyakit DM tipe 1 berkisar 10.8% s/d 60.0% pada polpulasi klinik dan
Kerusakan ginjal (Nefropati)
14.5% s/d 79.0% dalam penelitian pada populasi.
Ginjal manusia terdiri dari dua juta nefron dan
Sedangkan pada pasien DM tipe 2 prevalensi
MEDICINUS
11
lea d i n g a r t i c le
12 MEDICINUS
lea d i n g a r t i c le
MEDICINUS
13
lea d i n g a r t i c le
14 MEDICINUS
lea d i n g a r t i c le
MEDICINUS
15
lea d i n g a r t i c le
12
tivitas insulin, dan mengurangi lemak visceral.
samping lebih minimal dan tidak meningkatkan
1,16
Pada penderita perlemakan hati
fatty
( liver
), diberat badan.
Posisi Metformin sebagai terapi
dapatkan perbaikan dengan penggunaan Metlini pertama juga diperkuat oleh the United King13
formin.
Metformin juga terbukti mempunyai dom Prospective Diabetes Study (UKPDS) yang
efek protektif terhadap komplikasi makrovaskupada studinya mendapatkan pada kelompok
lar.14Selain berperan dalam proteksi risiko kardioyang diberi Metformin terjadi penurunan risiko
vaskuler, studi-studi terbaru juga mendapatkan
mortalitas dan morbiditas. UKPDS juga menperanan neuroprotektif Metformin dalam memdapatkan efikasi Metformin setara dengan sulperbaiki fungsi saraf, khususnya
spatial memory fonilurea dalam mengendalikan kadar glukosa
15
17
function
dan peranan proteksi Metformin dalam
darah.
Ito dkk dalam studinya menyimpulkan
karsinogenesis. Diabetes tipe-2 mempunyai bahwa metformin juga efektif pada pasien de18
risiko lebih tinggi untuk terkena berbagai macam
ngan berat badan normal.
kanker terutama kanker hati, pankreas, endomeKESIMPULAN
trium, kolorektal, payudara, dan kantong kemih.
Banyak studi menunjukkan penurunan insidens
keganasan pada pasien yang menggunakan Diabetes mellitus tipe-2 masih merupakan
11
Metformin.
masalah kesehatan yang penting, khususnya
karena komplikasi kronik yang ditimbulkannya.
Pedoman tatalaksana diabetes mellitus tipe-2
Tatalaksana diabetes mellitus tipe-2 bukan hayang terbaru dari the American Diabetes Associanya ditujukan pada kendali glikemik, tetapi juga
tion/European Association for the Study of Diaterhadap proteksi komplikasi kardiovaskuler.
betes (ADA/EASD) dan the American Association
Metformin merupakan obat hipoglikemik lini
of Clinical Endocrinologists/American Collegepertama
of
untuk diabetes mellitus tipe-2, karena
Endocrinology (AACE/ACE) merekomendasi-disamping terbukti efektif dalam kendali glikekan pemberian metformin sebagai monoteramik, Metformin juga terbukti mempunyai efek
pi lini pertama. Rekomendasi ini terutama berprotektif terhadap komplikasi kardiovaskuler,
dasarkan efek metformin dalam menurunkan
disamping masih mempunyai banyak efek positif
kadar glukosa darah, harga relatif murah, efek
lainnya yang sebagian masih dalam tahap penelitian.
da fta r p u sta ka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
16 MEDICINUS