BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (KBBI Daring,
2008), pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui.Pengetahuan merupakan
hasil dari tahu, yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan, baik
melalui indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba, terhadap
suatu objek (Notoatmodjo, 2007).
2. Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian Ilmiah
( Notoatmodjo, 2003).
1. Pengetahuan deklaratif
Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan mengenai fakta-fakta yang ada.
Contoh pengetahuan deklaratif adalah “bumi itu bulat”, “jeruk merupakan sumber
vitamin C yang baik”, “kulit akan berkeriput” dan “konsumsi buah dan sayur yang
tinggi dapat mencegah hipertensi”. Pengetahuan deklaratif sangat penting bagi
individu untuk dapat bertahan hidup.Pengetahuan deklaratif dapat dibagi ke dalam
beberapa domain, termasuk di dalamnya pengetahuan nutrisi.
2. Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana melakukan
sesuatu. Contohnya adalah “bagaimana cara memotong sayur”, ”bagaimana cara
mengikat tali sepatu”, dan lain sebagainya.
6
2.2.1. Pengertian
Suplemen makanan adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau
lebih zat yang bersifat nutrisi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak,
tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi
dalam tubuh. Makanan penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami
yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia, meskipun ada beberapa vitamin
tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen digolongkan
sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh
pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas.Namun tidak boleh
diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat
(Kariyadi, 1998).Peraturan Menteri Kesehatan No.329/Menkes/Per/XII/76
menyatakan, makanan sebagai barang yang untuk dimakan dan diminum tetapi
bukan sebagai obat (Gusmali, 2000).
1. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme dan produksi energi setiap organisme.
Vitamin terdiri dari vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan vitamin tidak larut
lemak (B, C, asam folat, biotin).
2. Mineral
Mineral adalah unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang
mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat
sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral sangat
7
dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Mineral dibagi dalam
2 kelompok yaitu mineral mikro (boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin,
besi, mangan, molybdenum, selenium, silikon, vanadium, seng) dan mineral
makro (kalsium, fosfor, kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).
3. Enzim
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel
hidup dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia yang
secara kolektif membentuk metabolisme-perantara dari sel. Enzim banyak
terdapat dalam makanan segar karena enzim sangat sensitif terhadap panas dan
akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi. Enzim adalah biokatalisator
spesifik yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang
menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi
dengan baik.
4. Asam Amino
Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar satuan organik,
yang mewakili produk akhir dari mata rantai protein. Pertumbuhan,
perkembangan dan fungsi semuanya bergantung pada protein, dan protein sangat
bergantung pada tersedianya asam amino. Asam amino terbagi dalam 2 kelompok
besar yaitu asam amino esensial (asam amino yang tidak bisa disintesa oleh
tubuh) dan asam amino non esensial (asam amino yang bisa disintesa oleh tubuh).
5. Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara spesifik dan
berperan mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang menentukan siapa kita,
dimulai dari pertumbuhan, reproduksi dan metabolisme yang membuat kita tetap
hidup. Hormon juga membedakan jenis kelamin kita.
8
6. Herbal
Tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam
pengobatan. Pengobatan herbal merupakan sistem pengobatan holistik yang
mengarah pada usaha mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan
dirinya sendiri.
7. Antioksidan
Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar rendah secara
bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses oksidasi (proses dimana
terjadi pengurangan atau pemindahan jumlah elektron dalam reaksi kimia) yang
menghasilkan radikal bebas yang jika berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan
keadaan stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan saat jumlah radikal bebas
di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya sehingga
mengakibatkan kerusakan yang lebih banyak mulai dari tingkat sel, jaringan
hingga ke organ tubuh sehingga menyebabkan terjadinya percepatan proses
penuaan dan munculnya berbagai macam penyakiit seperti kanker, penyakit
jantung, alzheimer dan lain lain. Jenis antioksidan yang beredar di pasaran adalah
vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta karoten.
8. Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme non patogenik yang dikonsumsi untuk
menjaga keseimbangan mikroba di dalam saluran pencernaan. Memiliki efek
menurunkan ph usus, mengurangi kolonisasi dan invasi kuman patogen dan dapat
mengobati diare akut yang diakibatkan oleh rotavirus, irritable bowel disease,
inflammatory bowel disease.
b. Vitamin B1 (thiamin)
Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktifitas kognitif dan fungsi
otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur
sirkulasi dan fungsi darah. Dosis RDA 1 – 1,5 mg sehari, terapi 30 – 100 mg
sehari.
c. Vitamin B2 (riboflavin)
Membantu mencegah katarak, gangguan pencernaan, kulit, dan depresi.
Dosis RDA 1,7 mg sehari. Dosis terapi 25 mg sehari.
f. Vitamin B6 (piridoksin)
Berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, menguatkan
kekebalan tubuh, membantu transmisi impuls saraf, menjaga keseimbangan
elektrolit tubuh (natrium dan kalium), merangsang pertumbuhan sel darah merah,
dan membantu sintesa DNA dan RNA.Dosis RDA 2 mg sehari, terapi 25 – 100
mg sehari.
g. Vitamin B8 (biotin)
Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA 300 mcg sehari.
10
h. Asam folat
Membantu pembentukan sel darah merah dan mempertahankan kesehatan
sistem pencernaan.Dosis RDA untuk pria 170 mcg dan wanita 150 mcg sehari.Ibu
hamil disarankan mendapat tambahan 400 mcg sehari.
j. Kolin
Pelindung hati dan membantu pengontrolan kolesterol darah.Dosis RDA
1000 mg sehari.
k. Inositol
Mengatur keseimbangan beberapa hormon dalam tubuh seperti dopamin,
serotonin dan GABA. Dosis RDA 50 mg sehari. Sedangkan untuk mengatasi
serangan panik, gunakan dosis terapi 1000 – 2000 mg sehari, atau dalam dua atau
tiga dosis sesuai dengan keperluan. Bisa juga untuk depresi dan gangguan obsesif
kompulsif.
m. Vitamin D (kalsiferol)
Membantu pembentukan tulang dan gigi dan pembekuan darah. Dosis
RDA 400 IU.
11
n. Vitamin E (tokoferol)
Mempertahankan kesehatan tubuh dengan cara meningkatkan jumlah
interferon dan interleukin, melindungi kulit dari dan rambut. Dosis RDA30
IU.Untuk terapi digunakan dosis 400 IU per hari.
o. Vitamin K (quinon)
Membantu proses pembekuan darah, membantu mengaktifkan osteocalcin,
protein pembangun tulang, untuk menjaga tulang dari kerapuhan yang terjadi pada
usia tua. Namun penggunaan vitamin K sebagai suplemen hanya digunakan
dengan pengawasan dokter.
2.2.3.2. Mineral
a. Kalsium
Membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan darah pada luka, dan
mempertahankan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 1000 mg sehari.
b. Magnesium
Menjaga kesehatan jantung.Dosis 400 mg sehari.
c. Fosfor
Menjaga kondisi tulang dari kehilangan kalsium, membentuk otot, dan
membantu sintesa hormon testosteron. Dosis RDA 2 – 5 mg sehari.
d. Zat besi
Membantu pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah dan
mencegah anemia. Dosis RDA 18 mg sehari.
e. Mangan
Mengaktifaskan enzim yang mengolah, vitamin B1, vitamin B8, vitamin C
dan kolin. Dosis RDA 2 – 5 mg sehari dan sebagai antioksidan dosis 10 mg
sehari.
12
f. Kalium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh, membantu
mengatur tekanan darah, kesehatan fungsi saraf dan otot.Dosis RDA 800 mg
sehari.
g. Natrium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan
fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 500 mg sehari.
h. Selenium
Mempertahankan elastisitas jaringan. Dosis RDA 70 mcg sehari, sebagai
antioksidan digunakan 150 – 300 mcg sehari.
i. Seng (Zink)
Membantu absorbsi air dan elektrolit, mempercepat regenerasi epitel usus
halus, meningkatkan imunitas dan membantu membunuh kuman patogen. Dosis
RDA 15 mg sehari, sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas. dosis 25
mg sehari.
j. Tembaga
Pemanfaatan zat besi, jaringan ikat rambut, mata, penuaan dan produksi
energi. Dosis RDA 1,5 mg sehari, sebagai antioksidan dosis 5 mg sehari.
k. Boron
Mengatasi osteoporosis diberikan dalam dosis 3 mg sehari, dikombinasi
dengan kalsium sitrat 800 – 1000 mg, magnesium sitrat 50 mg dan vitamin K 1
mg.
13
l. Sulfur
Bahan pembentuk jaringan sendi, rambut, kuku, dan kulit. Sulfur juga
menjadi komponen dari enzim yang mengkatalisa reaksi oksigen untuk mengubah
nutrisi menjadi energi yang diperlukan dalam kegiatan otak.
m. Iodium
Membantu kesehatan metabolisme tubuh .Dosis RDA 150 mcg sehari.
n. Molibdenum
Mengatasi asma akut gunakan dosis 75 – 250 mcg sehari.
o. Kromium
Berperan dalam pengaturan gula darah, menurunkan berat badan,
menurunkan total kolesterol dan trigliserida, menurunkan tekanan darah tinggi,
membantu pertumbuhan, dan memperkecil resiko kerusakan gigi.
p. Vanadium
Berfungsi mencegah serangan jantung, berperan pada aktifitas hormon,
kolesterol, dan metabolisme gula darah.
2.2.3.3. Enzim
a. Alpa-galaktosidase
Membantu menyerap dan mengolah karbohidrat yang berasal dari
kacang2an yang menyebabkan buang angin.
b. Amilase
Membantu menyerap dan mengolah amilum yang merupakan senyawa
karbohidrat yang sebagian besar mengandung glukosa yang berasal dari kentang,
gandum, jagung dan singkong.
14
c. Sellulase
Membantu menyerap dan mengolah selulosa (fiber) yang ada di buah-
buahan, sayur, gandum, dan biji-bijian lainnya.
d. Glucoamilase
Membantu menyerap dan mengolah maltosa
e. Invertase
Membantu menyerap dan mengolah sukrosa.
f. Laktase
Membantu menyerap dan mengolah laktosa (glukosa dalam susu).
g. Lipase
Membantu menyerap dan mengolah lemak.
h. Malt diastase
Membantu menyerap dan mengolah karbohidrat.
i. Protease
Membantu menyerap dan mengolah protein.
j. Peptidase
Membantu menyerap dan mengolah kasein (terdapat dalam susu) dan
gluten (terdapat di dalam gandum).
15
b. Histidin
Mengatasi penyakit degeneratif pada usia tua, misalnya artritis reumatoid,
dosis 1 – 6 g sehari.
c. Isoleusin
Dosis RDA 12 mg sehari. Untuk membantu proses penyembuhan dari
infeksi, dosis 240 – 360 mg sehari diberikan bersama valin.
d. Leusin
Dosis RDA 16 mg sehari, dan untuk terapi mencegah kehilangan protein
setelah operasi, dosisnya sesuai petunjuk dokter.
e. Lisin
Membantu meningkatkan imunitas, diberikan sebagai senyawa turunan l-
lisin HCl, dan bagian dari multivitamin. Dosis RDA 25 mg sehari.
f. Metionin
Membantu hati memproses lemak, bahan untuk kreatin yang merupakan
zat penghasil energi. Miningkatkan fungsi hati dengan mengatur suplai glutation
yang berfungsi untuk menetralkan racun di hati. Dosis RDA 10 mg sehari. Untuk
detoksifikasi hati, dosis 200 – 1000 mg sehari.
g. Triptopan
Berubah menjadi serotonin, serotonin dapat mengurangi nafsu makan
sehingga bagus untuk diet. Dosis RDA 3 mg sehari.Untuk mengatasi gangguan
16
sulit tidur (insomnia) dan mengendalikan suasana hati buruk dosis 1000 mg
sehari.
h. Treonin
Melindungi usus kecil dan digunakan sebagai bahan untuk memproduksi
lapisan jel mukosa saluran pencernaan. Dosis RDA 8 mg sehari.Untuk membantu
pengembangan dan fungsi otak, terutama pada masa pertumbuhan (anak-anak).
i. Valin
Mencegah kelelahan otot dengan cara memberi glukosa ekstra pada otot.
Dosis RDA 14 mg sehari. Untuk terapi insomnia dan gangguan mental diberikan
sebagai kombinasi dengan fenilalanin, metionin, dan triptopan.
b. Arginin
Dihasilkan oleh asam glutamat, merupakan bahan untuk nitrat oksidat
yang berfungsi sebagai vasodilator pembuluh darah dan untuk mengatur tekanan
darah, memperkuat sistem imun, membantu mengurangi resistensi insulin pada
penderita diabetes melitus tipe 2. Dosis 250 mg sehari.
c. Asparagin
Dihasilkan oleh asam aspartat, menjaga kesehatan saraf dan hati serta
mencegah cepat lelah. Dosis 6 gram sehari.
17
d. Asam Aspartat
Menjaga stamina, kesehatan otak dan saraf dan merupakan bagian dari
siklus krebs. Dosis 2-3 gram sehari.
e. Asam Glutamat
Berperan sebagai pengendali neurotransmiter yang berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif dan bermanfaat mencegah demensia serta meningkatkan
daya ingat dan berperan dalam siklus krebs. Dosis berlebihan dapat menimbulkan
epilepsi. Dosis 0,5-2 gram sehari.
f. Glisin
Detoksifikasi senyawa racun dari tubuh, membantu mengatur kadar gula
darah pada pasien diabetes melitus tipe 2, mencegah penuaan dini. Dosis 2-5 gram
sehari.
g. Glutamin
Dihasilkan oleh asam glutamat, asam amino paling banyak dalam tubuh,
berkurang ketika menjalani operasi atau mengalami trauma, berfungsi membantu
penyembuhan luka, dan melindungi mukosa mulut, lidah dan usus. Dosis RDA 1
gram sehari.
h. Prolin
Dihasilkan oleh asam glutamat. komponen penting untuk pembentukan
kolagen, menjaga kesehatan jantung dengan cara mengurangi aterosklerosis.
Dosis 0,5-1 gram sehari.
i. Serin
Dihasilkan oleh glisin, penting dalam menjaga kesehatan mental karena
berfungsi melindungi dan mengatur selubung myelin. Dosis 2-2,5 gram
sehari.
18
j. Sistein
Membantu produksi kolagen, dapat mencegah atau mengobati kanker,
batuk pada perokok, bronkitis dan membantu produksi sel darah putih. Dosis
0,25-1,5 gram sehari.
k. Tirosin
Bahan utama pada neurotransmiter, dapat mengurangi stres, ansietas dan
menhgasilkan hormon tiroksin yang mengatur metabolisme, kesehatan kulit dan
tubuh serta tingkat pertumbuhan badan. Dosis 0,1-0.5 gram sehari.
2.2.3.5 Hormon
Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu hormon seks,
hormon metabolisme dan hormon stres.
jalan untuk gula dapat diserap oleh sel untuk disimpan atau digunakan sebagai
energi. Glukagon merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel alpa yang ada di
pankreas di bagian dengan nama pulau langerhans, berfungsi sebagai pengubah
glikogen yang ada dalam hati menjadi glukosa ketika konsentrasi gula dalam
darah rendah. Ghrelin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel grelinergik di
saluran pencernaan ketika usus kosong yang masuk ke dalam darah dan
memberikan sinyal kepada otak untuk memberikan rasa lapar. Leptin adalah
hormon yang dihasilkan oleh jaringan adiposa, plasenta dan jantung. Hormon ini
bekerja sebagai sensor berapa lemak yang ada di dalam tubuh dan mengirimkan
sinyal kepada otak untuk menurunkan nafsu makan dan mengubah lemak yang
tersedia menjadi energi.
2.2.3.6. Herbal
Sistem imun (echinacea, lidah buaya, akar astragalus, golden seal, bawang
putih, ginseng, akar manis), untuk tonikum (rosemary dan jahe), untuk anti kanker
(green tea, jamur maitake), Untuk anti aging (mengkudu, pine bark, tanduk rusa),
20
untuk menjaga kesehatan hati (milk thistle dan dandelion), untuk anti radang dan
reumatik (black cohosh, cabai cayene, curcuma (temulawak), devil claw, wild
yam), untuk sirkulasi darah (ginkgo biloba, hawthron berry, bilberry), untuk
mengatasi problema wanita (haid, kesuburan, menopause) (black currant, dong
quai, red clover, alfalfa, borage), untuk saluran kemih (saw palmeto, pygeun,
cranberry), untuk depresi (ST jhons wort), untuk insomnia (akar valerian,
camomile, kava-kava), untuk pencernaan (psyllium sead husk, oat brand,
Spirulina, gandum, kelp), untuk vitalitas (royal jelly, bee pollen, shark cartilage)
(Djaeni, 2010) (Sarwono, 2007).
2.2.3.7. Antioksidan
Acetylcysteine ,Alpha Lipoic Acid ,Beta Carotene ,Bilberry ,Burdock
,Carnosine ,Catalase ,CLA ,Coenzyme Q10 ,Cryptoxanthin ,Curcumin
,Daidzein ,DHEA ,DMAE ,Garlic ,Ginkgo Biloba ,Grape Seed ,Green Tea
,Genistein ,Germanium ,Glutamine ,Glutathione ,Lutein ,Lycopene
,Manganese ,Melatonin ,Methionine ,OPC ,Paba ,Pine Bark ,Pycnogenol
,Quercetin ,Selenium, Superoxide Dismutase ,Taurine ,Vitamin C,Vitamin E ,
Zeaxanthin, Zinc.
2.2.3.8. Probiotik
Lactobacillus merupakan probiotik yang paling sering ditemukan dan
dapat ditemukan di yoghurt dan makanan fermentasi lainnya. Bifidobacterium
merupakan jenis probiotik yang dapat mengurangi gejala irritable bowel
syndrome dan Saccharomyces adalah ragi yang dapat mengurangi gejala diare.
BAB 3
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
1. Editing Data
Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek kelengkapan pengisian kuesioner,
kejelasan jawaban, relevansi jawaban terhadap pertanyaan dan konsistensi
jawaban pada isian kuesioner.
26
2. Mengkodekan Data
Untuk memudahkan analisis, maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi
kode.Pemberian kode pada jawaban sangat penting artinya, jika pengelolaan data
dilakukan dengan komputer.Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap
jawaban.
3. Entry Data
Memasukkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.Membuat tabulasi
termasuk dalam kerja memasukkan data. Membuat tabulasi tidak lain
memasukkan data kedalam tabel-tabel. Dalam penelitian ini cara pentabulasiannya
dengan cara manual.
4. Cleaning
Memastikan semua data yang telah diproses tidak ada terjadi kesalahan.
5. Saving
Menyimpan seluruh data yang telah diolah dan siap dianalisa.
27
BAB 5
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori
baik memiliki persentase yang paling besar, yaitu sebanyak 31 orang atau 56,4
persen dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 24 orang atau 43,6 persen.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa responden laki-laki yang mempunyai
tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 orang atau 3,6 persen, berpengetahuan
sedang sebanyak 5 orang atau 9,1 persen dan responden perempuan yang
mempunyai pengetahuan baik sebanyak 29 orang atau 52,7 persen,
berpengetahuan sedang sebanyak 19 orang atau 34,5 persen.
Tabel 5.4. Distribusi Responden berdasarkan Nilai Jawaban pada pada Staf
Puskesmas Kuta Blang
Nilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
0 5 0 8 4 41 30 2 20 1 3 2 22
29
1 50 55 47 51 14 25 53 35 54 52 53 33
Total 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Dari data diatas dapat dilihat pertanyaan yang paling banyak dijawab
dengan nilai 0 adalah pertanyaan 5 (P5) sebanyak 41 orang dan pertanyaan
dengan nilai 1 adalah pertanyaan 2 (P2) sebanyak 55 orang.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Jenis Kelamin
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden laki-laki dari penelitian
ini berjumlah 7 orang dan perempuan berjumlah 48 orang. Jumlah ini tidak sesuai
dengan jumlah seluruh pada staf Puskesmas Kuta Blang dikarenakan adanya
kegiatan dari puskesmas yang membuat sebagian staf tidak bisa ikut sebagai
responden. Pengetahuan tentang suplemen makanan dapat mempengaruhi
konsumsi suplemen, sebagian besar responden yang mengonsumsi suplemen
makanan memiliki pengetahuan gizi yang baik (Hayati, 2002).
pengetahuan yang cukup baik, namun apabila ditinjau dari jenis kelamin,
perempuan memiliki porsi yang lebih banyak di banding laki-laki. Penelitian
terhadap 192 pasangan ibu dan anak perempuannya yang berusia 5 tahun, 44,4%
anak mengonsumsi suplemen dan penelitian ini juga menyebutkan bahwa ibu
yang mengonsumsi suplemen, anak perempuannya juga mengonsumsi suplemen
(Lee, et.al 2002). Jika dihubungkan dengan jenis kelamin dan tingkat pengetahuan
makanan maka hal ini terbukti bahwa perempuan memang memiliki tingkat
pengetahuan suplemen lebih baik daripada laki-laki.
BAB 6
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran