Anda di halaman 1dari 4

SYARIAH DAN FIQH

A. Pengertian Syariah

1. Syariah

Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan
kepada hamba-hamba-Nya, Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang
berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan
syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara
langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain.

Syariat dalam istilah syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada


hamba-hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah nabi Saw dari
perkataan, perbuatan dan penetapan.

Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah hukum-hukum Allah yang


ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah serta dalil-dalil yang
berkaitan dengan keduanya seperti ijma’ dan qiyas.

Syariat Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada
hamba-hamba-Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem
kehidupan dengan dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia
dan akhirat.

2. Fiqih

Fiqih menurut bahasa berarti ‘paham’, seperti dalam firman Allah:


“Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikitpun?” (QS. An Nisa: 78)

dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan


tanda akan kepahamannya.” (Muslim no. 1437, Ahmad no. 17598, Daarimi no.
1511)

Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti:

1. Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan


dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari’at
agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-
nash al Qur’an dan As sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma’
dan ijtihad.
2. Hukum-hukum syari’at itu sendiri. Jadi perbedaan antara kedua definisi
tersebut bahwa yang pertama di gunakan untuk mengetahui hukum-hukum
(Seperti seseorang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau
sunnah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada),
sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum syari’at itu sendiri (yaitu
hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya
berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, atau sunnah-
sunnahnya).

B. Contoh Syariah Dan Fiqh Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Contoh penerapan syariah dalam kehidupan sehari-hari


a. Menunaikan ibadah sholat dan zakat,
Tegakkahlah shalat dan berikanlah zakat!” [QS. Al-Muzzamil (73): 20].
Ayat ini menetapkan suatu tuntutan berbuat, dengan cara tuntutan
keharusan yang menunjukkan hukum wajib melakukan shalat dan zakat.
b. Menunaikan ibadah haji,
c. Menutup aurat
d. Menjauhi zina,

Firman Allah swt., “Dan janganlah kamu mendekati zina!” [QS. Al-Isra'
(17): 32]. Ayat ini menetapkan suatu tuntutan meninggalkan, dengan cara
keharusan yang menunjukkan hukum haram berbuat zina.
e. Tidak meminum alkohol atau yang memabukkan
f. Menghormati orangtua
g. Menikah
h. Tidak mencuri,
 “Pencuri lelaki dan wanita, potonglah tangan keduanya.” [QS. Al-Maidah
(5): 38]. Ayat ini menunjukkan bahwa pencurian adalah dijadikan sebab
terhadap hukum potong tangan.
i. Tidak memakan bangkai dan daging babi
j. Berwudhu 
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku-siku.” [QS. Al-
Maidah (5): 6]. Kehendak melakukan shalat adalah yang menjadikan
sebab diwajibkannya wudhu.

2. Contoh penerapan fiqih dalam kehidupan sehari-hari

a. Membaca qunut saat sholat subuh


b. Membaca doa iftitah dalam sholat
c. Mengenai najis, baik ringan atau berat
d. Tata sholat wajib dataupun sunnah
e. Adzan dan iqomah
SUMBER :

 https://abahsyahida.wordpress.com/2017/10/12/pengertian-fiqih-ushul-fiqih-
syariah-siyasah/
 http://www.konsultasislam.com/2010/08/pengertian-syariat-islam.html

Anda mungkin juga menyukai