Anda di halaman 1dari 113

BAB II

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN BARU


`

2.1 Teori Alinyemen Horizontal


Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan alinyemen horizontal
terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung (disebut juga tikungan), perencanaan
geometrik pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya
sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan VR. Untuk
keselamatan pemakai jalan, jarak pandang dan daerah bebas samping jalan harus
diperhitungkan.Perancangan geometri jalan baru harus mempertimbangkan
banyak hal, dikarenakan jika perencanaan tidak sesuai atau mengalami kesalahan
kedepanya akan mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu perencanaan geometri
jalan baru harus disiapkan dengan matang agar perencanaan sesuai dengan
perencanaan awal. alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang
horizontal dikenal juga dengan sebutan situasi jalan. Alinyemen horizontal terdiri
dari garis-garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung. Garis-garis
lengkung tersebut terdiri dari busur lingkaran ditambah busur peralihan, busur
peralihan saja, ataupun busur lingkaran saja.

2.1.1 Penentuan SMP dan Penentuan Kecepatan Rencana


Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan Satuan Mobil
Penumpang (SMP) adalah jumlah mobil penumpang yang digantikan tempatnya
oleh kendaraan jenis lain dalam kondisi jalan, lalu lintas, dan pengawasan yang
berlaku. SMP adalah angka satuan kendaraan dalam hal kapasitas jalan, di mana
mobil penumpang ditetapkan memiliki satu SMP.Untuk menentukan faktor SMP
digunakan metode Headway. Pada metode ini yang dihitung adalah SMP berbagai
jenis kendaraan pada arus satu jalur persimpangan dengan lampu lalu lintas.
Kecepatan rencana atau Design Speed adalah kecepatan kendaraan yang dapat
dicapai bila berjalan tanpa gangguan dan aman. SMP untuk jenis jenis kendaraan
dan kondisi medan lainnya dapat dilihat dalam Tabel Ekivalen Mobil Penumpang

10
11

dapat dilihat pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia(MKJI)


No.036/TBM/1997.
Tabel 2.1 Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)
No Jenis Kendaraan Datar/Perbukitan Pegunungan
1 Sedan, Jeep, Station 1 1
Wagon.
2 Pick-Up, Bus Kecil, 1,2 - 2,4 1,9 – 3,5
Truck Kecil.
3 Bus dan Truck 1,2 - 5 2,2 - 6
Besar
(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)

2.1.2 Koordinat Trase


Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan tegak lurus bidang
peta. Alinyemen horizontal merupakan trase jalan yang terdiri dari garis lurus dan
lengkung. Koordinat trase pada perencanaan teknik jalan diperlukan yang
bertujuan untuk mengontrol suatu perencanaan teknik jalan raya yang baik dan
menghasilkan keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi kendaraan yang
melalui jalan yang dirancang.
Koordiant titik dapat dihitung berdasarkan panjang garis dan azimut.
Dimisalkan koordinat titik A(x1,y1) dan koordinat titik B(x2,y2) maka :
Absis x2 = x1 + A – B Sin β dan ordinat y2 = y1 + A – B Cos β
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan dalam menentukan koordinat
trase diantaranya yaitu :
1. Perencanaan garis trase dibuat sependek mungkin.
2. Dipilih route rencana jalan dipilih sedatar mungkin mengikuti garis kontur atau
transis.
3. Syarat antara sudut belokan pertama dan sudut belokan kedua diusahakan
sepanjang – panjangnya. (4,0 cm pada gambar dengan skala 1 : 10.000).
4. Perencanaan sudut belok pada masing-masing tikungan disesuaikan dengan
kecepatan rencana kendaraan (Vr).
12

2.1.3 Jenis Lengkung


Berikut ini adalah jenis-jenis bentuk lengkung pada tikungan.
1. Bentuk tikungan full circle
Bentuk tikungan ini digunakan pada tikungan yang mempunyai jari-jari besar
dan sudut tangen yang relatif kecil. Atas dasar ini maka perencanaan tikungan
dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan raya.

Gambar 2.1 Bentuk Tikungan Full Circle


(Sumber : Shirley N. Hendarsin, 2000)

Keterangan :
Δ = Sudut tikungan atau sudut tangen
Tc = Jarak Tc dan PI
Rc = Jari-jari
Ec = Jarak PI ke busur lingkaran
Lc = Panjang busur lingkaran
fm = Koefisien gesekan melintang = 0,19 – 0,000625 V
Tc = R tan ½ Δ ................................................................. (2.1)
Ec = T tan ¼ Δ ................................................................. (2.2)

Lc = .......................................................................... (2.3)

(Shirley L Hendarsin, 2000)


13

2. Tikungan spiral-circle-spiral
Lengkung peralihan dibuat untuk menghindari terjadinya perubahan alinemen
yang tiba-tiba dari bentuk lurus ke bentuk lingkaran (R = ∞ → R = Rc), jadi
lengkung peralihan diletakkan antara bagian lurus dan bagian lingkaran
(circle), yaitu pada sebelum dan sesudah tikungan berbentuk spiral (clothoid)
banyak juga digunakan juga oleh Bina Marga. Dengan adanya lengkung
peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S. Panjang lengkung
peralihan (Ls), menurut Tata perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997,
diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan di bawah ini :
a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi
lengkung peralihan, maka panjang lengkung :
Ls = T...........................................................................(2.4)

b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi


short, sebagai berikut :

Ls =0,022 -2,727 .................................................(2.5)

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian :

Ls = ...............................................................(2.6)

(Shirley L Hendarsin, 2000)


Dimana :
T = Waktu tempuh = 3 detik
Rc = Jari-jari busur lingkaran, (m)
C = Perubahan percepatan, 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det3.
Re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai
berikut :
- Untuk VR ≤ 70 km/jam → re mak = 0,035 m/m/det
- Untuk VR ≥ 80 km/jam → re mak = 0,025 m/m/det
e = Superelevasi
em = Superelevasi maksimum
en = Superelevasi normal
14

Gambar 2.2 Bentuk Tikungan Spiral-Circle-Spiral


(Sumber : Shirley N. Hendarsin, 2000)
Keterangan :
Xs = Absis titik SC pada garis tangan, jarak dari titik TS ke SC (jarak lurus
lengkung peralihan).
Ys = Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangent, jarak tegak lurus
ke
titik SC pada lengkung.
Ls = Panjang lengkung peralihan (panjang dari titik TS ke Sc atau CS ke ST)
Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS).
Ts = Panjang tangent dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST.
TS = Titik dari tangent ke spiral.
SC = Titik dari spiral ke lingkaran
Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran
Θs = Sudut lengkung spiral
Rc = Jari-jari lingkaran
P = Pergeseran tangent terhadap spiral
k = Absis dari p pada garis tangent spiral
Rumus yang digunakan

Xs = Ls (1- ) ..............................................................(2.7)

Ys= ...........................................................................(2.8)

θs = .............................................................................(2.9)
15

p= − Rc (1 − cosθs).....................................................(2.10)

k = Ls − − Rc sin θs......................................................(2.11)

Ts = (R + p) tan 0,5Δ + k......................................................(2.12)


Es = (Rc + p) sec 0,5 Δ − Rc................................................(2.13)

Lc = x πx Rc.............................................................(2.14)

Ltot = Lc + 2 Ls ...................................................................(2.15)

Jika diperoleh Lc < 25 m, maka sebaiknya tidak digunakan bentuk S-C-S,


tetapi digunakan lengkung S-S, yaitu lengkung yang terdiri dari dua lengkung
peralihan.
Jika ρ yang dihitung dengan rumus dibawah ini, maka ketentuan tikungan
yang digunakan bentuk FC.

p= < 0,25 ...............................................................(2.16)

Untuk Ls = 1,0 m, maka p = p’ dan k = k’


Untuk Ls = Ls, maka p = p’ x Ls dan k = k’ x Ls
Nilai p’ dan k’
(Shirley L Hendarsin, 2000)
3. Tikungan spiral-spiral
Bentuk tikungan ini digunakan pada tikungan yang tajam.
Rumus-rumus yang digunakan pada tikungan spiral-spiral, yaitu :
16

Gambar 2.3 Bentuk Tikungan Spiral-Spiral


(Sumber : Shirley N. Hendarsin, 2000)

Untuk bentuk spiral-spiral ini berlaku rumus :


Lc = 0 dan θs = 0,5 Δ ............................................(2.17)
Ltot = 2 Ls..............................................................(2.18)
Untuk menentukan θs dapat menggunakan rumus :

Ls = ............................................................(2.19)

(Shirley L Hendarsin, 2000)

2.1.4 Jari-Jari Lengkung


Bagian yang sangat kritis pada alinyemen horizontal adalah bagian
tikungan, dimana terdapat gaya sentrifugal yang menyebabkan kendaraan tidak
stabil. Gaya sentrifugal ini mendorong kendaraan secara radial keluar jalur. Atas
dasar ini maka perencanaan tikungan agar dapat memberikan keamanan dan
kenyamanan perlu mempertimbangkan hal-hal sepertti jari-jari minimum
Kendaraan pada saat melalui tikungan dengan kecepatan (V) akan menerima gaya
sentrifugal yang menyebabkan kendaraan tidak stabil. Untuk mengimbangi gaya
sentrifugal tersebut, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan pada tikungan
yang disebut superelevasi (e). Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi,
akan terjadi gesekan melintang jalan antara ban kendaraan dengan permukaan
aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan
17

melintang denga gaya normal disebut koefisien gesekan melintang (f). Nilai
panjang jari-jari minimum dapat dilihat pada tabel 2.1.
Rumus umum lengkung horizontal adalah :

Rmin = ....................................................(2.20)

D= x 360° ........................................(2.21)

Dimana :
Rmin = jari-jari tikungan minimum, (m)
VR = kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)
emak = superelevasi maksimum, (%)
fmak = koefisien gesekan melintang maksimum
D = derajat lengkung
Dmak = derajat maksimum
(Shirley L Hendarsin, 2000)

Tabel 2.2 Panjang Jari-jari Minimum untuk emaks = 10%


V(Km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jari-jari minimum(m) 600 370 210 110 80 50 30 15

(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)

2.1.5 Stasiun
Direktorat Jendral Binamarga (1999) menyatakan, Penomoran panjang
jalan pada tahap perencanaan adalah memberi nomor pada interval-interval
tertentu dari awal sampai akhir proyek stationing jalan dibutuhkan sebagai sarana
informasi untuk dengan cepat mengenali lokasi yang sed ang ditinjau dan
sangat bermanfaat pada saat pelaksanaan dan perencanaan.
Stationing ini sama fungsinya dengan patok-patok km di sepanjang jalan, namun
juga terdapat perbedaannya yaitu:
1. Patok km merupakan petunjuk jarak yang akan di ukur dari patok km, yang
umumnya terletak di ibu kota provinsi atau kotamadya, sedangkan patok
stationing merupakan petunjuk yang di ukur dari bawah sampai akhir proyek
18

2. Patok km merupakan patok permanent yang dipasang dengan ukuran standar


yang berlaku, sedangkan patok stationing merupakan patok sementara selama
masa pelaksanaan proyek jalan tersebut. Pada tikungan penomoran dilakukan
pada setiap komponen pada tikungan.

2.1.6 Kondisi Medan Jalan


Kondisi medan jalan di tempat perencanaan jalan mempengaruhi
penentuan trase jalan, seperti: landai jalan, jarak pandang, penampang melintang
dan lain-lainnya. Kondisi topografi seperti bukit, lembah sungai dan danau sering
memberikan pembatasan terhadap lokasi dan perencanaan trase jalan. Kondisi
medan sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Tikungan
Ketika merancang tikungan harus memperhatikan Jari-jari tikungan dan
pelebaran perkerasan yang sesuai syarat dan sehingga pengendara dapat
berkendara secara aman dan nyaman
2. Tanjakan
Tanjakan yang cukup curam dapat mengurangi kecepatan kendaraan dan jika
tenaga tariknya tidak cukup, maka berat muatan kendaraan harus dikurangi,
yang berarti mengurangi kapasitas angkut dan sangat merugikan
Teori dari kondisi mendan jalan adalah sebagai berikut:
1. Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan
medan yang diukur tegak lurus garis kontur.
2. Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan
keseragaman kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan
mengabaikan perubahan–perubahan pada bagian kecil dari segmen rencana
jalan tersebut.
3. Klasifikasi medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
19

Tabel 2.3 Kemiringan Medan


Jenis Medan Lereng Melintang (%)
D (Datar) <3
B (Bukit) 3-25
G (Gunung) >25
(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)

2.1.7 Jarak Pandang


Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan, jarak pandang adalah
jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi sedemikian
sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan pengemudi
dapat melakukan sesuatu untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.
Menurut Direktorat Jendral Binamarga, 1997 jarak pandang dibedakan dua Jarak
Pandang, yaitu
1. Jarak Pandang Henti
Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan. Jarak pandang henti adalah
jarak pandang minimum yang diperlukan pengemudi untuk menghentikan
kendaraan yang sedang berjalan setelah melihat adanya rintangan pada jalur
yang dilaluinya. Jarak ini merupakan dua jarak yang ditempuh sewaktu
melihat benda hingga menginjak rem dan jarak untuk berhenti setelah
menginjak rem. Jarak pandang henti terdiri atas 2 elemen jarak yaitu jarak
tanggap dan jarak pengereman. Jarak tanggap adalah jarak yang ditempuh
oleh kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan yang menyebabkan
ia harus berhenti sampai saat pengemudi menginjak rem. Jarak pengereman
adalah jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan sejak
pengemudi menginjak rem sampai kendaraan berhenti. Jarak minimum ini
harus dipenuhi dalam setiap bagian jalan raya.
20

Tabel 2.4 Jh minimum


V(Km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum(m) 250 175 120 75 55 40 27 16

(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)



...................................................................(2.22)

Dengan :
VR= kecepatan rencana (km/jam)
T = waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/det2
f = koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0,35-0,55.
(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)
2. Jarak Pandang Mendahului
Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan jarak pandang mendahului
adalah jarak yang dibutuhkan pengemudi untuk melakukan gerakan menyiap
atau menyalip kendaraan di depannya sampai kendaraan dapat kembali ke
lajur semula di depan kendaraan yang disiap dengan aman. Jarak pandang
mendahului diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah
105 cm dan tinggi halangan adalah 105 cm. Daerah mendahului harus disebar
di sepanjang jalan dengan jumlah panjang minimum 30% dari panjang total
ruas jalan tersebut.
Jarak pandang mendahului dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :
Jd=dl+d2+d3+d4
Dengan :
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m),
d2 = jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke lajur
d3 = jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang
dari
arah berlawanan setelah proses mendahului selesai (m),
21

d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan,
yang
besarnya diambil sama dengan 213 d2 (m).
Kemudian jarak pandang mendahului Vr ditetapkan pada table berikut :
Tabel 2.5 Jarak Pandang Mendahului
V(Km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum(m) 800 670 550 350 250 200 15 100

(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)

2.1.8 Pelebaran di Tikungan


Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan Pelebaran pada tikungan
dimaksudkan untuk mempertahankan konsistensi geometrik jalan agar kondisi
operasional lalu lintas di tikungan sama dengan di bagian lurus. Pelebaran jalan di
tikungan mempertimbangkan kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan
tetap pada lajurnya, penambahan lebar ruang dan pelebaran di tikungan. Jalan
kendaraan pada tikungan perlu diperlebar untuk menyesuaikan dengan lintasan
lengkung yang ditempuh kendaraan. Kendaraan yang bergerak dari jalan lurus
menuju tikungan, seringkali tidak dapat mempertahankan lintasannya pada lajur
yang disediakan. Hal ini disebabkan karena :
1. Pada waktu berbelok pertama kali hanya roda depan, sehingga lintasan roda
belakang agak keluar lajur (off tracking).
2. Jarak lintasan kendaraan tidak lagi berimpit, karena bemper depan dan
belakang kendaraan akan mempunyai lintasan yang berbeda dengan lintasan
roda depan dan roda belakang kendaraan.
3. Pengemudi akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan lintasannya
tetap pada lajur jalannya terutama pada tikungan-tikungan yang tajam atau
pada kecepatan-kecepatan tinggi.
Untuk mencari pelebaran jalan dapat menggunakan rumus :
1. Pelebaran Jalan yang Dilewati Truk
………………………………...…… .( 2.23 )
22

…………………………………………………. ( 2.24 )

√ √ …….………………..( 2.25)

√ ………………………………….. ( 2.26 )

2. Pelebaran Jalan yang Dilewati Semi Trailler


…………………………….………….…( 2.27 )

…………………………………………………… ( 2.28 )

√ √ ……………………… ( 2.29 )

√ ………………………..……..( 2.30 )

Keterangan:
b = 2,5 m (semua kendaraan)
Rc = Jari-jari radius lengkung untuk lintasan luas untuk bagian roda depan
Rw = Radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan
R1 = Radius lengkung terdalam dari lintasan kendaraan

2.1.9 Superelevasi
Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan superelevasi adalah
kemiringan melintang permukaan pada lengkung horizontal. Superelevasi
bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan untuk mengimbangi gaya
sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui tikungan pada
kecepatan VR. Nilai superelevasi maksimum ditetapkan 10%.
Diagram superelevasi menggambarkan pencapaian superelevasi dari lereng
normal ke superelevasi penuh, sehingga dengan mempergunakan diagram
superelevasi dapat ditentukan bentuk penampang melintang pada setiap titik di
suatu lengkung horizontal yang direncanakan. Diagram superelevasi digambar
berdasarkan elevasi tepi luar sebagai sumbu putar. Elevasi tepi perkerasan pada
saat kemiringan penuh, diberi tanda negatif. Pada saat kemiringan normal, tepi
23

perkerasan sebelah dalam selalu bertanda negatif. Penggambaran superelevasi


dilakukan untuk mengetahui kemiringan-kemiringan jalan pada bagian tertentu,
yang berfungsi untuk mempermudah dalam pekerjaannya atau pelaksanaannya
dilapangan. Terdapat 3 jenis superelevasi yang dapat dilihat pada gambar berikut
ini.

Gambar 2. 4 Superelevasi Full Circle


(Sumber: Hendarsin, 2000)

Gambar 2.5 Superelevasi Spiral-Spiral


(Sumber: Hendarsin, 2000)
24

Gambar 2.6 Superelevasi Spiral Circle Spiral


(Sumber: Hendarsin, 2000)

2.2 Teori Alinyemen Vertikal


Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan alinemen vertikal terdiri
atas bagian landai vertikal dan bagian lengkung vertikal. Ditinjau dari titik awal
perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa landau positif (tanjakan), atau
landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Bagian lengkung vertikal dapat
berupa lengkung cekung atau lengkung cembung. Alinyemen vertikal adalah
bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak lurus bidang gambar.
Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli,
sehingga memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan
naik dan bermuatan penuh. Alinyemen vertikal sangat erat hubungan dengan
besarnya biaya pembangunan, biaya penggunaan kendaraan serta jumlah
lalulintas. Kalau pada alinyemen horizontal yang merupakan bagian kritis adalah
lengkung horizontal (bagian tikungan) maka pada alinyemen vertikal yang
merupakan bagian kritis justru pada bagian lurus. Kemampuan pendakian dari
kendaraan truck dipengaruhi oleh panjang pendakian (panjang kritis landai) dan
besarnya landai.
25

Alinyemen vertikal adalah perpotongan antara bidang vertikal dengan


sumbu jalan. Untuk jalan dengan dua lajur, alinyemen vertikal ini adalah
perpotongan bidang vertikal melalui sumbu atau as jalan. Didalam perancangan
geometrik jalan harus diusahakan agar alinyemen vertikal mendekati permukaan
tanah asli yang secara teknis berfungsi sebagai tanah dasar,untuk dapat
mengurangi pekerjaan tanah.

2.2.1 Perencanaan Lengkung


1. Pergantian dari satu kelandaian ke kelandaian yang laindilakukan dengan
mempergunakan lengkung vertikal. Lengkung vertikal tersebut direncanakan
sedemikian rupa sehingga memenuhi keamanan, kenyamanan dan drainase.
Jenis lengkung vertikal dilihat dari letak titik perpotongan kedua bagian lurus,
adalah: Lengkung vertikal cekung yaitu lengkung dimana titik perpotonga
nantara kedua tangen berada di bawah permukaa njalan.
2. Lengkung vertikal cembung Yaitu lengkung dimana titik perpotongan antara
kedua tangen berada di atas permukaan jalan yang bersangkutan

2.2.2 Jenis Lengkung


Lengkung vertikal disediakan pada setiap titik yang mengalami perubahan
kelandaian Tujuan: Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian.
Menyediakan jarak pandang henti Ada 2 macam lengkung vertical yaitu lengkung
vertikal cekung dan lengkung vertikal cembung.
1. Lengkung Vertikal Cembung
Jika jarak pandang < panjang lengkung (S panjang lengkung (S>L)
 Jika berdasarkan JP henti (Bina Marga), maka: L = 2S – 399/A
 Jika berdasarkan JP menyiap (Bina Marga), maka:  L = 2S – 960/A
Bentuk lengkung vertikal seperti yang diuraikan terdahulu, berlaku untuk
lengkung vertikal cembung atau lengkung vertikal cekung. Hanya saja untuk
masing – masing lengkung terdapat batasan – batasan yang berhubungan
dengan jarak pandangan. Pada lengkung vertikal cembung, pembatasan
berdasarkan jarak pandangan dapat dibedakan atas jarak pandangan berada
26

seluruhnya dalam daerah lengkung (SL). Lengkung vertikal cembung dengan


S<L.
Panjang lengkung vertikal cembung berdasarkan kenyamanan perjalanan
Panjang lengkung vertikal cembung juga harus baik dilihat secara visual. Jika
perbedaan aljabar landai kecil, maka panjang lengkung vertikal yang
dibutuhkan pendek, sehingga alinyemen vertikal tampak melengkung. Oleh
karena itu disyaratkan panjang lengkung yang diambil untuk perencanaan tidak
kurang dari 3 detik perjalanan.
2. Lengkung Vertikal Cekung
Panjang LV cekung berdasarkan jarak penyinaran lampu kendaraan.
a. S < L  L = AS2 / (120 + 3.5 S)
b. S > L  L = 2S – [(120 + 3.5 S)/A]
Disamping bentuk lengkung yang berbentuk parabola sederhana, panjang
lengkung vertikal cekung juga harus dientukan dengan memperhatikan :
a. Jarak penyinaran lampu kendaraan
b. Jarak pandangan bebas di bawah bangunan
c. Persyaratan drainase
d. Keluwesan bentuk jarak penyinaran lampu kendaraan jangkauan lampu
depan kendaraan pada lengkung vertikal cekung merupakan batas jarak
pandangan yang dapat dilihat oleh pengemudi pada malam hari. Di dalam
perencanaan umumnya tinggi lampu depan diambil setiggi 60 cm, dengan
sudut penyebaran sebesar 1°. Letak penyinaran lampu dengan kendaraan
dapat dibedakan atas 2 keadaan yaitu : 1. Jarak pandangan akibat
penyinaran lampu depan < L. 2. Jarak pandangan akibat penyinaran lampu
depan > L. Lengkung vertikal cekung dengan jarak penyinaran lampu
depan < L.
Jarak pandangan bebas di bawah bangunan pada lengkung vertikal cekung
Jarak pandangan bebas pengemudi pada jalan raya yang melintasi bangunan –
bangunan lain seperti jalan lain, jembatan penyeberangan, viaduct, equaduct,
seringkali terhalangi oleh bagian bawah bangunan tersebut. Panjang lengkung
vertikal cekung minimum diperhitungkan berdasarkan jarak pandangan henti
27

minimum dengan mengabil tinggi mata pengemudi truk yaitu 1,80 m dan tinggi
objek 0,50 m (tinggi lampu belakang kendaraan). Ruang bebas vertikal
minimum 5 m, disarankan mengambil yang lebih besar untuk perencanaan
yaitu ± 5,5 m, untuk memberi keungkinan adanya lapisan tambahan
dikemudian hari. Kenyamanan mengemudi pada lengkung vertikal cekung
Panjang lengkung vertikal cekung dengan mempergunakan persamaan (36)
pendek jika perbedaan kelandaiannya kecil. Hal ini akan mengakibatkan
alinyemen vertikal kelihatan melengkung. Untuk menghindari hal itu, panjang
lengkung vertikal cekung diambil ≥ 3 detik perjalanan

2.2.3 Jari-jari Lengkung


Untuk lengkung lingkaran, jari jari lengkung vertikal adalah:

Rmin = …………….(2.31)

Tabel 2.6 Panjang Jari-jari Minimum

V(Km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jari-jari 600 370 210 110 80 50 30 15


minimum(m)

(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)

2.2.4 Kelandaian
1. Landai Minimum
Berdasarkan kepentingan arus lalu lintas, landai ideal adalah landai datar
(0%). Sebaliknya ditinjau darikepentingan drainase jalan, jalan berlandailah
yang ideal. Dalam perencanaan disarankan menggunakan :
a. Landai datar untuk jalan – jalan di atas tanah timbunan yang tidak
mempunyai kereb. Lereng melintang jalan dianggap cukup untuk
mengalirkan air di atas badan jalan dan kemudian ke lereng jalan.
28

b. Landai 0,15 % dianjurkan untuk jalan – jalan di atas tanah timbunan


dengan medan datar dan mempergunakan kereb. Kelandaian ini ckup
membantu mengalirkan air hujan ke inlet atau saluran pembuangan.
c. Landai minimum sebesar 0,3 – 0,5 % dianjurkan dipergunakan untuk jalan
– jalan di daerah galian atau jalan yang memakai kereb. Lereng melintang
hanya cukup untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di atas badan jalan,
sedangkan landai jalan yang dibutuhkan untuk membuat kemiringan dasar
saluran samping.
2. Landai maksimum
Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan kelandaian maksimum
dimaksudkan untuk memungkinkan kendaraan bergerak terus tanpa
kehilangan kecepatan yang berarti Kelandaian maksimum didasarkan pada
kecepatan truk yang bermuatan penuh yang mampu bergerak dengan
penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh kecepatan semula tanpa harus
menggunakan gigi rendah. kelandaian 3 % mulai memberikan pengaruh
kepada gerak kendaraan mobil penumpang, walaupun tidak seberapa
dibandingkan dengan gerakan kendaraan truk yang terbebani penuh.
Pengaruh dari adanya kelandaian ini dapat terlihat dari berkurangnya
kecepatan jalan kendaraan atau mulai dipergunakannya gigi rendah.
Kelandaian tertentu masih dapat diterima jika kelandaian tersebut
mengakibatkan kecepatan jalan tetap lebih besar dari setengah keepatan
rencana. Kelandaian maksimum untuk berbagai VR ditetapkan dapat dilihat
dalam Tabel kelandaian maksimum yang diijinkan
Tabel 2.7 Kelandaian Maksimum Yang Diijinkan
V(Km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40

Kelandaian 3 3 4 5 8 9 10 10
maksimal %

(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)


29

3. Panjang kristis
Panjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus disediakan agar
kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian sehingg
penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh VR. Lama perjalanan tersebut
ditetapkan tidak lebih dari satu menit. Panjang kritis ditetapkan dari tabel
panjang kritis dibawah ini :
Tabel 2.8 Panjang Kritis
Kecepatan pada awal Kelandaian (%)
tanjakan km/jam
4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

(Sumber : Direktorat Jendral Binamarga, 1997)


4. Lajur pendakian
Pada jalan – jalan berlandai dan volume yang tinggi, seringkali kendaraan
berat yang bergerak dengan kecepatan di bawah kecepatan rencana
menjadi penghalang kendaraan lain yang bergerak dengan kecepatan
sekitar kecepatan rencana. Untuk menghindari hal tersebut perlulah
dibuatkan lajur pendakian. Lajur pendakian adalah lajur yang disediakan
khusus untuk truk bermuatan berat atau kendaraan lain yang berjalan
dengan kecepatan yang lebih rendah, sehingga kendaraan lain dapat
mendahului kendaraan yang lebih lambat tanpa mempergunakan lajur
lawan.

2.3 Teori Koordinasi Alinyemen Horizontal Dan Alinyemen Vertical


Direktorat Jendral Binamarga (1997) menyatakan alinyemen horisontal
dan alinyemen vertikal merupakan unsur permanen didalarn perancangan
geometrik jalan. Di dalam perancangan jalan, kedua unsur tersebut tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Alinemen vertikal, alinemen horizontal, dan potongan
melintang jalan adalah elemen elemen jalan sebagai keluaran perencanaan hares
30

dikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik


dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman
dan nyaman. Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat
memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan
dilalui di depannya sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal.
Koordinasi alinemen vertikal dan alinemen horizontal harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
1. alinemen horizontal sebaiknya berimpit dengan alinemen vertikal, dan secara
ideal alinemen horizontal lebih panjang sedikit melingkupi alinemen vertikal;
2. tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan;
3. lengkung vertikal cekung pada kelandaian jalan yang lurus dan panjang harus
dihindarkan;
4. dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horizontal harus
dihindarkan; dan
5. tikungan yang tajam di antara 2 bagian jalan yang lurus dan panjang harus
dihindarkan.

2.4 Perhitungan Trase 1


2.4.1 Penentuan standar Teknis jalan Trase 1
1. Data CBR tanah dasar
CBR tanah dasar yang digunakan untuk perancangan (CBR 90) ditentukan
berdasarkan nilai CBR yang diperoleh dari 15 (lima belas) titik sampel
lapangan sebagai berikut:
Tabel 2.9 Data CBR Tanah Dasar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
CBR 6 5 7 6 7 8 5 6 4 5 7 6 5 4 4
(Sumber :Lampiran KAK Perancangan Jalan 2019)
31

2. Data hasil survei lalu lintas harian pada tahun 2017


Tabel 2.10 DATA LALU LINTAS TIPE KENDARAAN
DATA LALU LINTAS TIPE KENDARAAN
AADT 1 2-3- 5B 6B 7A1 7A2 7B1 7B2 7C1 7C2A 7C2B 7C3
4
2500 1100 95 855 18 296 0 0 37 26 0 10
(Sumber :Lampiran KAK Perancangan Jalan 2019)

Desain jalan alternatif terpilih direncanakan akan dibangun pada tahun


2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020. Desain jalan baru ini direncanakan
untuk melayani beban lalu lintas rencana 20 tahun. Angka pertumbuhan lalu lintas
dari tahun 2017 hingga 2019 diperkirakan mencapai 4% per tahun dan dari tahun
2020 hingga akhir umur rencana diperkirakan tumbuh 5% per tahun. Gunakan
metode Manual Perkerasan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga 2017 untuk
desain struktur perkerasan jalan.

2.4.2 Perhitungan Koordinat Trase 1 (Satu)


1. Koordinat Titik
Tabel 2.11 Rekapitulasi Titik Koordinat Trase 1

TITIK X Y
Meter
A 341616.348 9623471.759
B 342562.429 9623294.234
C 343212.885 9623618.749
D 344069.348 9623487.759
C’ 342896.605 9623460.955

2. Menentukan Panjang Trase


DAB √

=√
= 962,59
DBC √
32

=√

= 726,9128
DCD √

=√
= 866,42
Tabel 2.12 Rekapitulasi Panjang Trase 1

No Nama Panjang (D) , m


1 AB 962,59
2 BC 726,9128
3 CD 866,42

3. Menghitung Azimut

Y 1 Ya
αA = 90º +arc tg
X 1 Xa

α1 = 90 + arctg | |

= | |

= 100,628

α2 = 360 - arctg | |

= | |

= 63,485

α3 = 90 + arctg | |

= | |

= 98,696
33

Tabel 2.13 Rekapitulasi Azimuth pada Trase 1

No Nama Hasil (°)


1 α1 100,628
2 α2 63,485
3 α3 98,696

4. Menentukan Delta ( ∆ )
∆1 =| |
=| |
= 37,142
∆2 =| |
=| |
= 35,210

Tabel 2.14 Rekapitulasi Menentukan Δ pada Trase 1

No Titik ∆
1 B 37,142
2 C 35,210

2.4.3 Perhitungan Aliyemen Horizontal Trase 1 (Satu)


a. Perencanaan Tikungan Trase 1
1. Tikungan 1
Data :
Kecepatan rencana (V) = 70 Km/Jam
Δ3 = 37,14o
e (dari tabel) = 0,03
Ls (dari tabel) = 40 m
R (rencana) = 840 m
Analisa Data :

Θs = ( ) ( )
34

Δc = ∆ – 2 x θs = 37,14 – (2 x 1,1987) = 31,939

Lc = ( ( ) 504,54 m

Karena Lc >20, maka dipakai lengkung S- C-S


Ltotal = (2 x Ls) + Lc = (2 x 40) + 504,54 = 584,548 m
½ L total = ½ x 504,54= 292,27 m < kaki terpendek = 353,46 m(OK)

c = Ls - ( ) = 39,997 m

Yc = = 0,317 m

p = Yc – ( R x(1-Cos θs))
= 0,2789 – (956 x (1- Cos 1,1987))
= 0,069 m
k = Xc – (R xSin θs))
= 39,997 – ( 840 x (1- Sin 1,36))
= 19,999 m
Ts = (R + P) x Tgn ∆c + k

= (840 + 0,0697) x Tgn 31,9399 + 19,999

= 302,247 m

Es = ( -R

=(

= 46,226 m

Tabel 2.15 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan 1 pada Trase 1

Uraian Nilai Satuan


Vr 70 km/jam
Emax 10 %
Fmax 15 %
kaki terpendek 353,46 m
Jarak A-B 962,592 m
Jarak B-C 726,912 m
35

Lanjutan T abel 2.15 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan 1 pada


Trase 1
R min 113,386 m
Ls 40 m
Rc 840 m
o
Δ 37,14
o
θs 1,36
o
Δc 34,41
Lc 504,54 m
Ltotal 584,54 m
1/2 Ltotal 292,27 m
Xc 39,995 m
Yc 0,317 m

2. Tikungan 2
Data :
Kecepatan rencana (V) = 70 Km/Jam
Δ2 = 35,21o
e (dari tabel) = 0,03
Ls (dari tabel) = 40 m
R (rencana) = 840 m
Analisa Data :
Θs =28,648 x

= 28,648 x (

= 1,36 m
∆c =
= 35,21 – 2 x 1,36
Δc = 32,48

Lc = (

=
36

Lc = 476,21 m
Karena Lc >20, maka dipakai lengkung S- C-S
Ltotal= ( 2 x Ls )+Lc
= ( 2 x 40 ) + 476,21
= 556,21 m
½ L total= ½ x 556,21 = 278,11 m < kaki terpendek = 353,46 m (OK)
Jarak titik pokok :

Xc = Ls – (

= 40 – (

Xc = 39,9977 m

Yc =

Yc = 0,317 m
P = Yc – (R x (1-Cos θs))
= 0,317 – (840 x ( 1- Cos 1,36 )

P = 0,0793 m
K = Xc – (R x Sin θs)
= 39,9977 – (840 x Sin 1,36 )
K = 19,999 m
Ts = (R+p) x Tgn +k

= ( 840 + 0,07937 ) x Tgn 35,21+ 19,999

Ts = 286,572 m

Es =( )

=( )

Es = 41,359 m
37

Tabel 2.16 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan 2 pada Trase 1


Uraian Nilai Satuan
Vr 70 km/jam
Emax 0,1 %
Fmax 0,15 %
kaki terpendek 353,46 m
Jarak B-C 726,912 m
jarak C-D 866,422 m
R min 866,42 m
Ls 40 m
Rc 840 m
o
Δ 35,21
o
Θs 1,36
o
Δc 32,48
Lc 476,21 m
Ltotal 556,21 m
1/2 Ltotal 278,11 m

Xc 39,997 m

Yc 0,31 m

P 0,07937 m

K 19,999 m

Ts 286,572 m

Es 41,359 m

2.4.4 Perhitungan Stasiun Trase 1 (Satu)


1. Tikungan 1
Sta A = 0  0,00

Sta Ts1 = Sta A  (AB)  Ts


38

= 0 + ( 962,59 – 302,247)
= 0 + 660,345 m
Sta Sc1 = StaTs1+Ls1
= 0 + (660,345 + 40)
= 0 + 700,345 m
Sta Cs1 = StaSc + Lc
= 0 + (700,345 + 504,54)
= 0 + 1204,881 m

Sta St1 = Sta Cs1  Ls1


= 0 + (1204,881 + 40)
= 0 + 1244,881 m
StaB1 = Sta ST1+ (Jarak BC-Ts1)
= 0 + (1244,881 + 353,46 – 302,247)
= 0 + 1296,09 m

Tabel 2.17 Rekapitulasi Perhitungan Stasiun Tikungan 1 pada Trase 1


Tikungan 1
Titik Stasiun
A 0 + 0
Ts1 0 + 660,345 m
Ss1 0 + 700,345 m
Cs1 0 + 1204,881 m
St1 0 + 1244,881 m
B' 1 + 1296,09 m

2. Tikungan 2
Stasiun B’’ = 2 + 1141,227 m
= 2 + 1249,077 m
Stasiun TS = Stasiun B + (BC – Ts)
= 2 + (0 + ( 363,228 – 360,613)
= 2 + 1251,692 m
39

Stasiun SC = Stasiun TS + Ls
= 2 + (1251,692 + 40)
= 2 + 1291,692 m
Stasiun CS = Stasiun SC + Lc
= 2 + (1291,692 + 574,715)
= 3 + 1866,407 m
Stasiun ST = Stasiun CS + Ls
= 3 + (1866,407 + 40)
= 3 + 1906,407 m
Stasiun C’ = Stasiun ST + ( CD – Ts)
= 3 + (1906,407 + (817,063 – 360,613)
= 4 + 2362,858 m

Tabel 2.18 Rekapitulasi Perhitungan Stasiun Tikungan 2 pada Trase 1


Tikungan 2
Titik Stasiun
B'' 1 + 1249,077
Ts2 1 + 1251,692
Sc2 1 + 1291,692
Cs2 2 + 1866,407
St2 2 + 1906,407
C' 2 + 2362,858

2.4.5 Penentuan Kondisi Medan Jalan Trase 1 (Satu)


 x1  
Elevasi Rumija = el.atas -    (el .atas  el .bawah)
 x1  x2  

a. Rumija Kiri
 143,426  
87,5 -    (87,5  75)
1. Potongan A – A =  143,426  478,588  

= 84,617m
40

 159,174  
87,5 -    (87,5  75)
2. Potongan 1 – 1 =  159,174  543,3301  

= 84,667 m

 174,9218  
87,5 -    (87,5  75)
3. Potongan 2 – 2 =  174,921  823,940  

= 85,310 m

 190,669  
87,5 -    (87,5  87,5)
4. Potongan 3 – 3 =  190,669  173,960  

= 87,5 m

 206,416  
87,5 -    (87,5  87,5)
5. Potongan 4 – 4 =  206,416  147,991  

= 87,5 m

b. Rumija Kanan
 85,439  
87,5 -    (87,5  87,5)
1. Potongan A - A =  85,439  349,222  

= 87,5 m

 98,71  
87,5 -    (87,5  87,5)
2. Potongan 1 - 1 =  98,71  349,222  

= 87,5 m

 119,745  
87,5 -    (87,5  87,5)
3. Potongan 2 - 2 =  119,745  684,634  

= 87,5 m
41

 164,482  
87,5 -    (87,5  87,5)
4. Potongan 3 - 3 =  164,482  206,207  

= 87,5 m

 133,343  
87,5 -    (87,5  87,5)
5. Potongan 4 - 4 =  133,343  222,251  

= 362,5 m

c. Kemiringan Medan = el .atas  el .bawah 100 %


lebar trase

1. Potongan A – A = 84,6177  87,5  100 %  14,115 %


20

2. Potongan 1 – 1 = 84,667  87,5 100 %  141613 %


20

3. Potongan 2 – 2 = 85,31  87,5  100 %  10,945 %


20

4. Potongan 3 – 3 = 87,5  87,5  100 %  0 %


20

5. Potongan 4 – 4 = 87,5  87,5  100 %  0%


20

Dari hasil kemiringan medan maka dapat disimpulkan bahwa golongan medan
merupakan pegunungan. Dibawah ini adalah hasil rekapiitulasi rumija kiri pada
trase 1.
Tabel 2.19 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 1
KIRI
Elevasi Elevasi
x1 x2
No Potongan Atas Bawah Rumija
m m m m m
1 A-A 87,500 75,000 143,427 478,588 84,618
2 1,1 87,500 75,000 159,174 543,330 84,668
3 2,2 87,500 75,000 174,922 823,940 85,311
4 3,3 87,500 87,500 190,669 173,960 87,500
42

Lanjutan Tabel 2.19 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 1


5 4,4 87,500 87,500 206,417 147,991 87,500
6 5,5 87,500 87,500 222,164 122,022 87,500
7 6,6 87,500 87,500 237,912 101,598 87,500
8 7,7 87,500 87,500 253,659 87,270 87,500
9 8,8 87,500 87,500 269,407 72,941 87,500
10 9,9 87,500 87,500 272,825 59,590 87,500
11 10,10 87,500 87,500 282,860 45,022 87,500
12 11,11 87,500 87,500 292,898 34,628 87,500
13 12,12 87,500 87,500 302,935 27,727 87,500
14 13,13 87,500 87,500 313,153 20,935 87,500
15 14,14 87,500 87,500 422,054 19,095 87,500
16 15,15 87,500 87,500 410,367 9,631 87,500
17 16,16 87,500 87,500 398,680 3,329 87,500
18 17,17 87,500 87,500 386,992 9,010 87,500
19 18,18 87,500 87,500 375,305 26,273 87,500
20 19,19 87,500 87,500 362,008 66,536 87,500
21 20,20 87,500 75,000 421,850 105,357 77,498
22 21,21 87,500 75,000 444,595 287,211 79,906
23 22,22 87,500 75,000 468,654 297,771 79,856
24 23,23 87,500 87,500 472,030 484,913 87,500
25 24,24 87,500 87,500 488,304 133,463 87,500
26 25,25 87,500 75,000 540,060 308,003 79,540
27 26,26 87,500 87,500 557,670 21,927 87,500
28 27,27 87,500 87,500 562,684 137,291 87,500
29 28,28 100,000 87,500 89,398 9,680 88,721
30 29,29 100,000 87,500 80,018 19,814 89,981
31 30,30 100,000 87,500 70,449 30,186 91,249
32 31,31 100,000 87,500 60,927 40,439 92,487
33 32,32 100,000 87,500 51,375 50,690 93,708
34 33,33 100,000 87,500 41,790 61,071 94,922
35 34,34 100,000 87,500 442,713 103,980 89,877
36 35,35 100,000 87,500 440,215 122,925 90,229
37 36,36 100,000 87,500 14,889 93,733 98,287
38 37,37 100,000 87,500 8,975 128,343 99,183
39 38,38 100,000 87,500 5,947 132,321 99,462
40 39,39 100,000 87,500 2,834 136,408 99,746
41 40,40 100,000 100,000 42,125 0,897 100,000
42 41,41 100,000 100,000 49,406 10,635 100,000
43

Lanjutan Tabel 2.19 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 1`


43 42,42 100,000 100,000 56,845 11,559 100,000
44 43,43 100,000 100,000 64,207 8,867 100,000
45 44,44 100,000 100,000 71,490 6,316 100,000
46 45,45 100,000 100,000 61,620 3,190 100,000
47 46,46 100,000 100,000 63,086 1,355 100,000
48 47,47 100,000 87,500 4,115 237,055 99,787
49 48,48 100,000 87,500 9,498 246,148 99,536
50 49,49 100,000 87,500 14,782 247,325 99,295
51 50,50 100,000 87,500 19,965 248,331 99,070
52 51,51 100,000 87,500 25,049 249,656 98,860
53 52,52 100,000 87,500 967,543 163,941 89,311
54 53,53 100,000 87,500 961,744 165,140 89,332
55 54,54 100,000 87,500 955,850 166,475 89,354
56 55,55 100,000 87,500 909,673 232,898 90,048
57 56,56 100,000 87,500 926,823 224,649 89,939
58 57,57 100,000 87,500 910,448 219,248 89,926
59 58,58 100,000 87,500 898,366 216,596 89,928
60 59,59 100,000 87,500 724,583 176,755 90,026
61 60,60 100,000 87,500 720,718 183,498 90,112
62 61,61 100,000 87,500 716,745 190,373 90,123
63 62,62 100,000 87,500 712,665 197,309 90,210
64 63,63 100,000 87,500 708,478 204,284 90,298
65 64,64 100,000 87,500 935,539 203,891 89,737
66 65,65 100,000 87,500 949,530 212,944 89,790
67 66,66 100,000 75,000 6,693 171,619 99,062
68 67,67 87,500 75,000 16,186 163,524 86,374
69 68,68 87,500 75,000 25,755 156,350 85,732
70 69,69 87,500 75,000 35,100 149,731 85,126
71 70,70 87,500 75,000 44,504 142,791 84,530
72 71,71 87,500 75,000 53,872 135,590 83,946
73 72,72 87,500 75,000 63,202 128,927 83,388
74 73,73 87,500 75,000 72,492 122,395 82,850
75 74,74 87,500 75,000 81,754 115,992 82,332
76 75,75 87,500 75,000 90,964 119,239 82,091
77 76,76 87,500 75,000 110,426 85,533 80,456
78 77,77 87,500 75,000 116,965 77,609 79,986
79 78,78 87,500 75,000 123,415 72,957 79,644
80 79,79 87,500 75,000 129,775 68,385 79,314
44

Lanjutan Tabel 2.19 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 1`


81 80,80 87,500 75,000 135,999 63,981 78,999
82 81,81 87,500 75,000 142,224 59,594 78,691
83 82,82 87,500 75,000 148,264 63,711 78,757
84 83,83 87,500 75,000 154,304 68,484 78,842
85 84,84 87,500 75,000 162,880 75,772 78,969
86 85,85 87,500 75,000 171,065 82,112 79,054
87 86,86 87,500 87,500 186,237 254,508 87,500
88 87,87 87,500 75,000 244,705 94,435 78,481
89 88,88 87,500 87,500 260,344 337,339 87,500
90 89,89 87,500 87,500 263,630 254,534 87,500
91 90,90 87,500 87,500 266,885 230,986 87,500
92 91,91 87,500 87,500 268,845 215,478 87,500
93 92,92 87,500 87,500 270,196 205,868 87,500
94 93,93 87,500 87,500 271,666 196,153 87,500
95 94,94 87,500 87,500 273,255 186,281 87,500
96 95,95 87,500 87,500 274,964 176,412 87,500
97 96,96 87,500 87,500 276,790 166,388 87,500
98 97,97 87,500 87,500 48,940 396,406 87,500
99 98,98 87,500 87,500 38,858 406,295 87,500
100 99,99 87,500 87,500 28,815 416,150 87,500
101 100,100 87,500 87,500 18,765 425,968 87,500
102 101,101 87,500 87,500 8,736 435,749 87,500
103 102,102 87,500 87,500 780,403 1,581 87,500
104 103,103 100,000 87,500 774,851 13,616 87,716
105 104,104 100,000 87,500 759,912 25,776 87,910
106 105,105 100,000 87,500 751,806 37,871 88,099
107 106,106 100,000 87,500 744,716 49,902 88,285
108 107,107 100,000 87,500 737,712 61,922 88,468
109 108,108 100,000 87,500 730,858 73,850 88,647
110 109,109 100,000 87,500 723,968 85,869 88,825
111 110,110 100,000 87,500 717,229 97,793 89,000
112 111,111 100,000 87,500 710,581 109,681 89,171
113 112,112 100,000 87,500 704,024 121,532 89,355
114 113,113 100,000 87,500 697,559 133,344 89,522
115 114,114 100,000 87,500 691,187 145,115 89,685
116 115,115 100,000 87,500 684,910 164,609 89,940
117 116,116 100,000 87,500 678,727 211,348 90,489
118 117,117 100,000 87,500 672,640 258,361 90,991
45

Lanjutan Tabel 2.19 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 1`


119 118,118 100,000 87,500 666,649 305,642 91,453
120 119,119 100,000 87,500 660,756 353,238 91,880
121 120,120 100,000 87,500 654,961 370,863 92,044
122 121,121 100,000 87,500 649,266 384,520 92,591
123 122,122 100,000 87,500 559,550 224,891 93,789
124 123,123 100,000 87,500 222,083 217,638 99,791
125 124,124 100,000 112,500 3,707 108,818 100,979
126 125,125 100,000 112,500 9,249 98,911 101,069
127 126,126 100,000 112,500 14,892 91,955 101,742
128 127,127 100,000 112,500 17,645 117,037 101,638
129 128,128 100,000 112,500 19,338 101,675 101,997
130 129,129 100,000 112,500 20,837 86,535 102,426
131 130,130 100,000 112,500 23,085 75,788 102,919
132 131,131 100,000 112,500 25,136 66,962 103,412
133 132,132 100,000 112,500 27,305 58,001 104,001
134 133,133 100,000 112,500 29,591 49,092 104,701
135 134,134 100,000 112,500 31,994 43,125 105,324
136 135,135 100,000 112,500 34,514 38,051 105,945
137 136,136 100,000 112,500 37,151 32,869 106,632
138 137,137 100,000 112,500 39,904 27,611 107,388
139 138,138 100,000 112,500 42,772 23,102 108,116
140 139,139 100,000 112,500 40,463 21,420 108,173
141 140,140 100,000 112,500 40,309 19,115 108,479
142 141,141 100,000 112,500 39,959 17,159 108,745
143 142,142 100,000 112,500 40,666 15,332 109,078
144 143,143 100,000 112,500 41,120 18,140 108,674
145 144,144 100,000 112,500 38,754 20,053 108,238
146 145,145 100,000 112,500 35,616 22,593 107,648
147 146,146 100,000 112,500 25,630 30,532 105,704
148 147,147 100,000 112,500 10,241 38,985 102,600
149 148,148 100,000 100,000 65,848 4,487 100,000
150 149,149 87,500 100,000 51,114 19,215 96,585
151 150,150 87,500 100,000 36,380 33,943 93,967
152 151,151 87,500 100,000 21,646 48,672 91,348
153 152,152 87,500 100,000 6,913 68,160 88,651
154 153,153 87,500 87,500 241,111 14,038 87,500
155 154,154 87,500 75,000 249,637 391,679 82,634
156 155,155 87,500 75,000 258,177 363,912 82,312
46

Lanjutan Tabel 2.19 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 1`


157 156,156 87,500 75,000 266,716 336,146 81,970
158 157,157 87,500 75,000 274,771 319,322 81,719
159 158,158 87,500 75,000 263,182 389,217 82,457
160 159,159 87,500 75,000 10,740 100,228 86,290
161 160,160 75,000 75,000 15,052 119,307 75,000
162 161,161 75,000 75,000 20,980 138,387 75,000
163 162,162 75,000 75,000 15,210 114,649 75,000
164 163,163 75,000 75,000 6,403 128,618 75,000
165 164,164 75,000 75,000 278,684 139,240 75,000
166 165,165 75,000 75,000 266,088 152,837 75,000
167 166,166 75,000 75,000 253,492 166,401 75,000
168 167,167 75,000 75,000 240,896 179,982 75,000
169 168,168 75,000 75,000 228,300 193,563 75,000

Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


KANAN
Elevasi Elevasi
x1 x2
No Potongan Atas Bawah Rumija
m m m m m
1 A-A 87,500 87,500 85,439 349,223 87,500
2 1,1 87,500 87,500 98,710 626,409 87,500
3 2,2 87,500 87,500 119,745 684,635 87,500
4 3,3 87,500 87,500 164,483 206,207 87,500
5 4,4 87,500 87,500 133,343 222,851 87,500
6 5,5 87,500 87,500 108,307 238,723 87,500
7 6,6 87,500 87,500 85,456 253,639 87,500
8 7,7 87,500 87,500 71,212 269,910 87,500
9 8,8 87,500 87,500 56,338 285,699 87,500
10 9,9 87,500 87,500 42,048 296,781 87,500
11 10,10 87,500 87,500 27,645 307,125 87,500
12 11,11 87,500 87,500 14,555 314,714 87,500
13 12,12 87,500 87,500 8,235 331,171 87,500
14 13,13 87,500 87,500 1,398 373,908 87,500
15 14,14 87,500 87,500 204,430 439,781 87,500
16 15,15 87,500 87,500 215,783 16,753 87,500
17 16,16 87,500 87,500 227,158 16,821 87,500
18 17,17 87,500 87,500 226,585 7,537 87,500
47

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


19 18,18 87,500 87,500 11,116 294,078 87,500
20 19,19 87,500 87,500 31,276 211,051 87,500
21 20,20 87,500 87,500 62,111 190,737 87,500
22 21,21 87,500 75,000 424,658 306,179 80,237
23 22,22 87,500 75,000 441,772 261,744 79,651
24 23,23 87,500 75,000 459,519 218,235 79,025
25 24,24 87,500 75,000 73,358 146,163 83,323
26 25,25 87,500 75,000 101,611 88,892 80,833
27 26,26 87,500 75,000 137,503 19,579 76,558
28 27,27 87,500 75,000 147,488 1,877 75,157
29 28,28 87,500 87,500 11,305 467,501 87,500
30 29,29 100,000 87,500 19,988 87,537 97,676
31 30,30 100,000 87,500 28,897 77,670 96,610
32 31,31 100,000 87,500 37,862 67,833 95,522
33 32,32 100,000 87,500 46,882 64,165 94,723
34 33,33 100,000 87,500 55,957 60,279 93,982
35 34,34 100,000 87,500 65,084 56,271 93,296
36 35,35 100,000 87,500 101,529 47,822 91,503
37 36,36 100,000 87,500 105,360 31,191 90,355
38 37,37 100,000 87,500 109,369 28,204 90,063
39 38,38 100,000 87,500 113,357 24,844 89,747
40 39,39 100,000 87,500 117,613 21,978 89,468
41 40,40 100,000 87,500 121,793 22,359 89,439
42 41,41 100,000 87,500 126,175 22,359 89,382
43 42,42 100,000 87,500 118,184 12,282 88,677
44 43,43 100,000 87,500 118,047 12,590 88,705
45 44,44 100,000 87,500 118,121 14,654 88,880
46 45,45 100,000 87,500 118,134 16,808 89,057
47 46,46 100,000 87,500 118,440 18,677 89,203
48 47,47 100,000 87,500 118,703 25,624 89,719
49 48,48 100,000 87,500 119,242 32,391 90,170
50 49,49 100,000 87,500 120,194 39,064 90,566
51 50,50 100,000 87,500 120,459 608,583 97,935
52 51,51 100,000 87,500 121,284 543,226 97,719
53 52,52 87,500 87,500 159,833 135,925 87,500
54 53,53 87,500 87,500 166,508 126,842 87,500
55 54,54 87,500 87,500 173,274 117,679 87,500
56 55,55 87,500 87,500 180,127 108,474 87,500
48

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


57 56,56 87,500 87,500 187,070 99,192 87,500
58 57,57 87,500 87,500 194,099 89,845 87,500
59 58,58 87,500 87,500 201,215 80,437 87,500
60 59,59 87,500 87,500 306,478 70,967 87,500
61 60,60 87,500 87,500 159,833 95,355 87,500
62 61,61 87,500 87,500 166,508 75,264 87,500
63 62,62 87,500 87,500 173,274 55,843 87,500
64 63,63 87,500 87,500 180,127 35,237 87,500
65 64,64 87,500 87,500 187,070 23,075 87,500
66 65,65 87,500 87,500 194,099 13,125 87,500
67 66,66 87,500 87,500 201,215 3,122 87,500
68 67,67 87,500 87,500 6,433 473,633 87,500
69 68,68 87,500 87,500 15,809 462,081 87,500
70 69,69 87,500 87,500 25,230 450,567 87,500
71 70,70 87,500 87,500 34,695 439,062 87,500
72 71,71 87,500 87,500 44,200 427,584 87,500
73 72,72 87,500 87,500 53,747 416,146 87,500
74 73,73 87,500 87,500 63,338 404,693 87,500
75 74,74 87,500 87,500 72,976 393,275 87,500
76 75,75 87,500 87,500 82,617 381,913 87,500
77 76,76 87,500 87,500 92,325 370,562 87,500
78 77,77 87,500 87,500 102,043 359,262 87,500
79 78,78 87,500 87,500 111,805 347,982 87,500
80 79,79 87,500 87,500 121,592 336,745 87,500
81 80,80 87,500 87,500 131,420 325,533 87,500
82 81,81 87,500 87,500 141,251 314,383 87,500
83 82,82 87,500 87,500 151,148 303,236 87,500
84 83,83 87,500 87,500 161,051 292,148 87,500
85 84,84 87,500 87,500 175,491 275,855 87,500
86 85,85 87,500 87,500 188,197 261,765 87,500
87 86,86 87,500 87,500 212,771 234,375 87,500
88 87,87 87,500 87,500 237,151 206,985 87,500
89 88,88 87,500 87,500 261,706 179,595 87,500
90 89,89 87,500 87,500 286,020 153,954 87,500
91 90,90 87,500 75,000 80,335 244,663 84,410
92 91,91 87,500 75,000 91,890 211,505 83,714
93 92,92 87,500 75,000 149,107 310,679 83,446
94 93,93 87,500 75,000 140,206 315,746 83,656
49

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


95 94,94 87,500 75,000 132,136 321,658 83,860
96 95,95 87,500 75,000 125,755 327,710 84,034
97 96,96 87,500 75,000 132,854 132,854 81,250
98 97,97 87,500 75,000 140,887 140,887 81,250
99 98,98 87,500 75,000 149,157 149,157 81,250
100 99,99 87,500 75,000 154,628 154,628 81,250
101 100,100 87,500 75,000 162,415 162,415 81,250
102 101,101 87,500 75,000 173,322 173,322 81,250
103 102,102 87,500 75,000 184,429 184,429 81,250
104 103,103 87,500 87,500 105,721 429,071 87,500
105 104,104 87,500 87,500 17,770 420,503 87,500
106 105,105 87,500 87,500 27,490 412,037 87,500
107 106,106 87,500 87,500 37,188 403,675 87,500
108 107,107 87,500 87,500 46,904 395,457 87,500
109 108,108 87,500 87,500 56,514 387,265 87,500
110 109,109 87,500 87,500 66,138 379,220 87,500
111 110,110 87,500 87,500 75,736 371,283 87,500
112 111,111 87,500 87,500 85,306 363,454 87,500
113 112,112 87,500 100,000 95,278 117,095 93,108
114 113,113 87,500 100,000 86,174 127,984 92,530
115 114,114 87,500 100,000 77,025 137,858 91,981
116 115,115 87,500 100,000 67,832 148,507 91,419
117 116,116 87,500 100,000 58,597 158,987 90,866
118 117,117 87,500 100,000 49,321 169,419 90,318
119 118,118 87,500 100,000 40,005 179,971 89,773
120 119,119 87,500 100,000 30,650 190,452 89,233
121 120,120 87,500 100,000 21,664 200,932 88,717
122 121,121 87,500 100,000 11,830 211,389 88,162
123 122,122 87,500 100,000 2,339 221,850 87,630
124 123,123 100,000 112,500 97,831 7,717 111,586
125 124,124 100,000 112,500 91,089 18,063 110,431
126 125,125 100,000 112,500 82,733 26,114 109,501
127 126,126 100,000 112,500 76,037 31,726 108,820
128 127,127 100,000 112,500 69,689 37,226 108,148
129 128,128 100,000 112,500 62,344 43,341 107,374
130 129,129 100,000 112,500 55,608 48,801 106,657
131 130,130 100,000 112,500 48,447 51,301 106,071
132 131,131 100,000 112,500 41,429 54,250 105,412
50

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


133 132,132 100,000 112,500 34,426 53,316 104,904
134 133,133 100,000 112,500 28,877 50,690 104,537
135 134,134 100,000 112,500 24,186 53,110 103,911
136 135,135 100,000 112,500 19,234 55,652 103,211
137 136,136 100,000 112,500 14,474 58,233 102,488
138 137,137 100,000 112,500 9,497 61,091 101,682
139 138,138 100,000 112,500 4,397 63,955 100,804
140 139,139 100,000 112,500 1,240 63,039 100,241
141 140,140 100,000 125,000 51,677 56,570 111,935
142 141,141 100,000 125,000 50,792 60,426 111,417
143 142,142 100,000 125,000 51,561 61,529 111,398
144 143,143 100,000 125,000 52,872 62,188 111,488
145 144,144 100,000 112,500 0,588 57,823 100,126
146 145,145 100,000 112,500 3,073 54,674 100,665
147 146,146 100,000 112,500 11,184 43,935 102,536
148 147,147 100,000 112,500 22,979 25,294 105,950
149 148,148 100,000 112,500 37,970 11,675 109,560
150 149,149 87,500 100,000 3,054 67,272 88,043
151 150,150 87,500 100,000 17,782 52,538 90,661
152 151,151 87,500 100,000 34,192 39,135 93,329
153 152,152 87,500 100,000 53,603 23,884 96,147
154 153,153 87,500 100,000 73,063 8,531 98,693
155 154,154 75,000 87,500 14,541 518,262 75,341
156 155,155 87,500 87,500 37,336 704,076 87,500
157 156,156 87,500 87,500 60,131 655,521 87,500
158 157,157 75,000 87,500 82,926 42,974 83,233
159 158,158 75,000 87,500 105,721 7,946 86,626
160 159,159 75,000 75,000 26,914 46,163 75,000
161 160,160 75,000 75,000 54,232 50,986 75,000
162 161,161 75,000 75,000 81,598 43,705 75,000
163 162,162 75,000 75,000 95,164 34,973 75,000
164 163,163 75,000 75,000 108,730 25,826 75,000
165 164,164 75,000 75,000 122,297 17,582 75,000
166 165,165 75,000 75,000 135,863 16,454 75,000
167 166,166 75,000 75,000 149,699 15,922 75,000
168 167,167 75,000 75,000 162,471 21,343 75,000
169 168,168 75,000 75,000 176,563 35,692 75,000
51

Tabel 2.21 Kemiringan Medan dan Elevasi Tanah Dasar pada Trase 1

KEMIRINGAN MEDAN DAN ELEVASI TANAH DASAR


Kemiringan
ΔElevasi Rumija Elevasi Tanah Dasar
No Potongan Medan
m m M
1 A-A 2,882 14,411 86,059
2 1,1 2,832 14,161 86,084
3 2,2 2,189 10,945 86,405
4 3,3 0,000 0,000 87,500
5 4,4 0,000 0,000 87,500
6 5,5 0,000 0,000 87,500
7 6,6 0,000 0,000 87,500
8 7,7 0,000 0,000 87,500
9 8,8 0,000 0,000 87,500
10 9,9 0,000 0,000 87,500
11 10,10 0,000 0,000 87,500
12 11,11 0,000 0,000 87,500
13 12,12 0,000 0,000 87,500
14 13,13 0,000 0,000 87,500
15 14,14 0,000 0,000 87,500
16 15,15 0,000 0,000 87,500
17 16,16 0,000 0,000 87,500
18 17,17 0,000 0,000 87,500
19 18,18 0,000 0,000 87,500
20 19,19 0,000 0,000 87,500
21 20,20 10,002 50,010 82,499
22 21,21 0,331 1,655 80,071
23 22,22 0,206 1,029 79,754
24 23,23 8,475 42,375 83,262
25 24,24 4,177 20,886 85,411
26 25,25 1,293 6,465 80,186
27 26,26 10,942 54,710 82,029
28 27,27 12,343 61,715 81,329
29 28,28 1,221 6,106 88,111
30 29,29 7,695 38,477 93,829
31 30,30 5,361 26,805 93,930
32 31,31 3,035 15,177 94,005
33 32,32 1,015 5,073 94,215
34 33,33 0,939 4,696 94,452
52

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


35 34,34 3,419 17,093 91,587
36 35,35 1,274 6,370 90,866
37 36,36 7,931 39,657 94,321
38 37,37 9,120 45,602 94,623
39 38,38 9,715 48,577 94,605
40 39,39 10,277 51,387 94,607
41 40,40 10,561 52,806 94,719
42 41,41 10,618 53,092 94,691
43 42,42 11,323 56,616 94,338
44 43,43 11,295 56,477 94,352
45 44,44 11,120 55,602 94,440
46 45,45 10,943 54,715 94,528
47 46,46 10,797 53,987 94,601
48 47,47 10,067 50,337 94,753
49 48,48 9,365 46,827 94,853
50 49,49 8,729 43,645 94,931
51 50,50 1,135 5,676 98,502
52 51,51 1,142 5,708 98,289
53 52,52 1,811 9,056 88,406
54 53,53 1,832 9,159 88,416
55 54,54 1,854 9,271 88,427
56 55,55 2,548 12,740 88,774
57 56,56 2,439 12,194 88,719
58 57,57 2,426 12,130 88,713
59 58,58 2,428 12,141 88,714
60 59,59 2,526 12,630 88,763
61 60,60 2,612 13,059 88,806
62 61,61 2,623 13,117 88,812
63 62,62 2,710 13,552 88,855
64 63,63 2,798 13,988 88,899
65 64,64 2,237 11,184 88,618
66 65,65 2,290 11,449 88,645
67 66,66 11,562 57,808 93,281
68 67,67 1,126 5,629 86,937
69 68,68 1,768 8,839 86,616
70 69,69 2,374 11,869 86,313
71 70,70 2,970 14,851 86,015
72 71,71 3,554 17,771 85,723
53

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


73 72,72 4,112 20,560 85,444
74 73,73 4,650 23,248 85,175
75 74,74 5,168 25,839 84,916
76 75,75 5,409 27,047 84,795
77 76,76 7,044 35,220 83,978
78 77,77 7,514 37,571 83,743
79 78,78 7,856 39,280 83,572
80 79,79 8,186 40,931 83,407
81 80,80 8,501 42,504 83,250
82 81,81 8,809 44,045 83,096
83 82,82 8,743 43,715 83,128
84 83,83 8,658 43,288 83,171
85 84,84 8,531 42,656 83,234
86 85,85 8,446 42,230 83,277
87 86,86 0,000 0,000 87,500
88 87,87 9,019 45,097 82,990
89 88,88 0,000 0,000 87,500
90 89,89 0,000 0,000 87,500
91 90,90 3,090 15,449 85,955
92 91,91 3,786 18,930 85,607
93 92,92 4,054 20,269 85,473
94 93,93 3,844 19,219 85,578
95 94,94 3,640 18,199 85,680
96 95,95 3,466 17,332 85,767
97 96,96 6,250 31,250 84,375
98 97,97 6,250 31,250 84,375
99 98,98 6,250 31,250 84,375
100 99,99 6,250 31,250 84,375
101 100,100 6,250 31,250 84,375
102 101,101 6,250 31,250 84,375
103 102,102 6,250 31,250 84,375
104 103,103 0,216 1,079 87,608
105 104,104 0,410 2,050 87,705
106 105,105 0,599 2,997 87,800
107 106,106 0,785 3,925 87,892
108 107,107 0,968 4,840 87,984
109 108,108 1,147 5,736 88,074
110 109,109 1,325 6,627 88,163
54

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


111 110,110 1,500 7,499 88,250
112 111,111 1,671 8,357 88,336
113 112,112 3,753 18,766 91,231
114 113,113 3,008 15,041 91,026
115 114,114 2,295 11,476 90,833
116 115,115 1,479 7,397 90,680
117 116,116 0,378 1,889 90,677
118 117,117 0,673 3,364 90,655
119 118,118 1,680 8,401 90,613
120 119,119 2,647 13,234 90,556
121 120,120 3,328 16,639 90,380
122 121,121 4,429 22,144 90,377
123 122,122 6,159 30,794 90,710
124 123,123 11,795 58,977 105,688
125 124,124 9,452 47,261 105,705
126 125,125 8,432 42,161 105,285
127 126,126 7,078 35,389 105,281
128 127,127 6,510 32,550 104,893
129 128,128 5,376 26,881 104,686
130 129,129 4,232 21,158 104,542
131 130,130 3,153 15,763 104,495
132 131,131 2,001 10,004 104,412
133 132,132 0,903 4,517 104,453
134 133,133 0,164 0,822 104,619
135 134,134 1,413 7,063 104,618
136 135,135 2,735 13,674 104,578
137 136,136 4,144 20,719 104,560
138 137,137 5,706 28,531 104,535
139 138,138 7,312 36,561 104,460
140 139,139 7,932 39,660 104,207
141 140,140 3,456 17,280 110,207
142 141,141 2,672 13,362 110,081
143 142,142 2,321 11,603 110,238
144 143,143 2,814 14,071 110,081
145 144,144 8,112 40,559 104,182
146 145,145 6,983 34,915 104,157
147 146,146 3,168 15,840 104,120
148 147,147 3,350 16,749 104,275
55

Lanjutan Tabel 2.20 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 1


149 148,148 9,560 47,802 104,780
150 149,149 8,542 42,710 92,314
151 150,150 3,306 16,528 92,314
152 151,151 1,981 9,904 92,338
153 152,152 7,496 37,480 92,399
154 153,153 11,193 55,965 93,097
155 154,154 7,293 36,466 78,988
156 155,155 5,188 25,938 84,906
157 156,156 5,530 27,651 84,735
158 157,157 1,515 7,573 82,476
159 158,158 4,169 20,844 84,542
160 159,159 11,290 56,451 80,645
161 160,160 0,000 0,000 75,000
162 161,161 0,000 0,000 75,000
163 162,162 0,000 0,000 75,000
164 163,163 0,000 0,000 75,000
165 164,164 0,000 0,000 75,000
166 165,165 0,000 0,000 75,000
167 166,166 0,000 0,000 75,000
168 167,167 0,000 0,000 75,000
169 168,168 0,000 0,000 75,000

Data:
∑%Potongan : 4529,37
Jumlah data : 169

Kelandaian =

= 26,8%

2.4.6 Perhitungan Jarak Pandang Trase 1 (Satu)


Data:
Kecepatan (v) = 70 km/jam
Koefisien gesek (f) = 0,14
T = 2,5 detik
56

Jarak Pandang Menyiap (JPM)


JPM = D1 + D2 + D3 + D4
T1 = 2.12 + ( 0.026 x Vr)
= 2.12 + ( 0.026 x 70 )
= 3,94 detik
T2 = 6.56 + ( 0.048 x Vr)
= 6.56 + ( 0.048 x 70 )
= 9,92 detik
a = 2.052 + ( 0.003 x Vr)
= 2.052 + ( 0.003 x 70)
= 2,304 km / jam / detik
m = 15 km / jam
a × T1
D1 = 0.278 x T1 x ( Vr – m + )
2

= 0.278 x 3,68 x ( 70 –15 + )

= 65,214 m
D2 = 0.278 x Vr x T2
= 0.278 x 70 x 9,92
= 193,043 m
D3 = 50 m
2
D4 = x D2
3
2
= x 193,043
3
= 128,695 m
JPM = D1 + D2 + D3 + D4
= 65,214 + 193,043 + 50 + 128,695
= 436,952 m
1. Perhitungan Daerah Bebas Samping
a. Tikungan 1
Rc = 840 m
57

JPH = 112,845 m
R’ = Rc – (0,5 x Lebar jalur)
= 840 – (0,5 x 3,5) = 838,25 m
Lt = (2 x Ls) + Lc
= (2 x 40) + 504,54
= 584,54 m > JPH =112,845 OK
Karena JPH < Lt maka :

 28,65 xJPH   28,65 x112,845 


E  R' x 1  cos   838,25,25 x 1  cos   1,8905m
 R'   838 , 25 
b. Tikungan 2
Rc = 840 m
JPH = 112,845 m
R’ = Rc – (0,5 x Lebar jalur)
= 840 – (0,5 x 3,5) = 838,25 m
Lt = (2 x Ls) + Lc
= (2 x 40) + 476,21
= 556,21 m > JPH =112,845 OK
Karena JPH < Lt maka :

 28,65 xJPH   28,65 x112,845 


E  R' x 1  cos   837,25 x 1  cos   1,89m
 R'   837,25 

2.4.7 Perhitungan Pelebaran di Tikungan Trase 1 (Satu)


Diketahui data :
- Lebar mobil (b) = 2,5 m
- Lebar jalan satu jalur = 3,5
1. Tikungan 1
Vr = 70 km/jam
Rrenc = 840 m
a. Pelebaran jalan yang dilewati semi trailer
R1 = Rrenc – lebar jalur
= 840 – 3,5
58

= 836,5 m
Rc = Ri + 0,5.b
= 836,5 + 0,5 x 2,5
= 837,75 m

Rw =√ √

=√ √

= 838,999 m

= Rw  1,25  Rw  64
2
B

= 838,999  1,25  838,999  64 = 2,624 m


2

ε =b–B
= 2.624 – 2,5
= 0,124 m
b. Untuk Truk

Rw =√ √

=√ √

= 838,999 m

= Rw  1,25  Rc  109,09
2
B

= 838,999  1,25  837,75  109,09


2

= 2,538 m
ε =b–B
= 2,538 – 2,5
= 0,038 m
2. Tikungan 2
Vr = 70 km/jam
Rrenc = 840 m
a. Pelebaran jalan yang dilewati semi trailer
59

R1 = Rrenc – lebar jalur


= 840 – 3,5
= 836,5 m
Rc = R1 + (0,5.b)
= 836,5 + (0,5 x 25)
= 837,75 m

Rw =√ √

=√ √

= 538,999 m

= Rw  1,25  Rw  64
2
B

= 838,999  1,25  727,25  64


2

= 2,6247 m
ε =b–B
= 2,6247 – 2,5
= 0,1247 m
b. Untuk Pelebaran jalan yang dilewati Truk

Rw =√ √

=√ √

= 838,999 m

= Rw  1,25  Rc  109,09
2
B

= 838,999  1,25  571,75  109,09


2

= 2,53 m
ε =b–B
= 2,53 – 2,5
= 0,038 m
60

2.2.8 Diagram Superelevasi


1. Tikungan 1
en =3%
e = 3,2 %
Ls = 40 m
Lc = 505,54 m

Gambar 2.7 Diagram Super Elevasi Tikungan 1

2. Tikungan 2
en =3%
e = 3,2 %
Ls = 40 m
Lc = 476,21m
61

Gambar 2.8 Diagram Super Elevasi Tikungan 2

2.2.9 Perhitungan Alinyemen Vertikal Trase 1 (Satu)


2. Perhitungan Kelandaian Trase 1
68,75  68,75
Kelandaian (g1) =  100%  0 %
324,518 - 0
72,75  68,75
Kelandaian (g2) =  100%  1,31%
630.,38 - 324,518
72,86  72,75
Kelandaian (g3) =  100%  0,02%
1209,446 - 630,238
65,16  72,86
Kelandaian (g4) =  100%  2,05%
1584,518 - 1209,446
64.98  65.16
Kelandaian (g5) =  100%  -0,07%
1844.518 - 1584,518
47,5  64,98
Kelandaian (g6) =  100%  2,65%
2504,518 - 1844,518
62

Tabel 2.22 Rekapitulasi Kelandaian pada Trase 1

Elevasi Kelandaian
Stasiun
` Rencana (g)

m m %
A 68,75 0,00 0,00
PPV1 68,75 324,518 1,31
PPV 2 72,75 630,238 0,02
PPV 3 72,86 1209,446 -2,05
PPV 4 65,16 1584,518 -0,07
PPV 5 64,98 1844,518 -2,65
D 47,50 2504,518

3. Perhitungan PPV Trase 1


a. PPV 1
g1 = 0,00%
g2 = 1,31%
Δ1 = | 1,31- 0,00| = 1,31%
b. PPV 2
g2 = 1,31%
g3 = 0,02%
Δ2 = | 0,02– 1,31) | = 1,29%
c. PPV 3
g3 = 0,02%
g4 = -2,05%
Δ3 = | -2,05– 0,02) | = 2,07 %
d. PPV 4
g4 = -2,05%
g5 = -0,07 %
Δ4 = | = -0,07 – (-2,05) | = 1,99%
e. PPV 5
g5 = -0,07%
g6 = -2,65 %
63

Δ5 = | -2,65 – -0,07) | = 2,58 %

Tabel 2.23 Rekapitulasi Detail Aliyemen Vertikal pada Trase 1

Nama PPV Nama (%)


PPV 1 68.75 1,31
PPV 2 72.75 1,29
PPV 3 72.86 2,07
PPV 4 65.16 1,99
PPV 5 64.98 2,58
4. Perhitungan LV
JPH 2 x1
LV1 = 398

186,26 2 x1,31
= 398

= 114,05 m

JPH 2 x 2
LV2 = 398

186,26 2 x0,02
= 398

= 112,43 m

JPH 2 x3
LV3 = 398

186,26 2 x  2,05
= 398

= 180,56 m

JPH 2 x 4
LV4 = 398
64

186,26 2 x  0,07
= 398

= 173,10 m

JPH 2 x5
LV5 = 398

186,26 2 x  2,65
= 398

= 225,08 m

Tabel 2.24 Rekapitulasi Perhitungan Lv pada Trase 1

Perhitungan Lv
D = JPH 186,26
Lv1 114,05
Lv2 112,43
Lv3 180,56
Lv4 173,10
Lv5 225,08
5. Perhitungan Ev
1
Ev1 = xLv1
800
1,31
= x114,05
800
= 0, 19 m
2
Ev2 = xLv 2
800
1.29
= x114,43
800
= 0,18 m
3
Ev3 = xLv3
800
2.07
= x180,56
800
= 0, 47 m
65

4
Ev4 = xLv 4
800
1,99
= x173,10
800
= 0,43 m
5
Ev5 = xLv5
800
2,58
= x 225,08
800
= 0,73 m

Tabel 2.25 Rekapitulasi Perhitungan Ev pada Trase 1


Nama EV (m)
EV1 0, 19
EV2 0,18
EV3 0, 47
EV4 0,43
EV5 0,73

6. Perhitungan PPV
Tabel 2.26 Rekapitulasi Perhitungan VPI pada Trase 1
Elevasi Kelandaian Detail AV
Stasiun Lv Ev
` Rencana (g) PPV
m m % % m M
A 68.75 0,00 0,00 186,26
VPI1 68.75 324,518 1,31 68.75 1,31 114,05 0, 19
VPI2 72.75 630,238 0,02 72.75 1,29 112,43 0,18
VPI3 72.86 1209,446 -2,05 72.86 2,07 180,56 0, 47
VPI4 65.16 1584,518 -0,07 65.16 1,99 173,10 0,43
VPI5 64.98 1844,518 -2,65 64.98 2,58 225,08 0,73
D 2504,518

7. Perhitungan PVC
g1
Elevasi PVC1 = Elev PPV1 - ( 0,5 x Lv1) x
100
0,00
= 68.75- ( 0,5 x 114,05) x
100
= 375,528 m
66

g1
Elevasi PVC2 = Elev PPV2 - ( 0,5 x Lv2) x
100
1.31
= 72.75- ( 0,5 x 112,4) x
100
= 374,006 m
g1
Elevasi PVC3 = Elev PPV3 - ( 0,5 x Lv3) x
100
0.02
= 72.86- ( 0,5 x 180,56) x
100
= 364,583 m
g1
Elevasi PVC4 = Elev PPV4 - ( 0,5 x Lv4) x
100
 2,05
= 65.16- ( 0,5 x 173,1) x
100
= 362,384 m
g1
Elevasi PVC5 = Elev PPV5 - ( 0,5 x Lv5) x
100
 0,07
= 64.98 - ( 0,5 x 225,08) x
100
= 353,360 m
Stasiun PVC1 = Stasiun PPV1 - (0,5 x Lv1)
= 324,52- (0,5 x 114,05)
= 267,49 m
Stasiun PVC2 = Stasiun PPV2 - (0,5 x Lv2)
= 630,29 - (0,5 x 112.43)
= 574,08 m
Stasiun PVC3 = Stasiun PPV3 - (0,5 x Lv3)
= 1209.45 - (0,5 x 180.56)
= 1119,17 m
Stasiun PVC4 = Stasiun PPV4 - (0,5 x Lv4)
= 1584,68 - (0,5 x 173.10)
= 1498,13 m
Stasiun PVC5 = Stasiun PPV5 - (0,5 x Lv5)
67

= 1584,52 - (0,5 x 225,08)


= 1471,98 m
Tabel 2.27 Rekapitulasi Perhitungan PVC pada Trase 1
No Nama Elevasi Stasiun
1 PVC1 375,528 267,49
2 PVC2 374,006 574,08
3 PVC3 364,583 1119,17
4 PVC4 362,384 1498,13
5 PVC5 353,360 1471,98

6. Perhitungan PVT
g1
Elevasi PVT 1 = Elev PPV1 + ( 0,5 x Lv1) x
100
1,31
= 68.75 +( 0,5 x 114,05) x
100
= 69,50 m
g1
Elevasi PVT 2 = Elev PPV2 + ( 0,5 x Lv2) x
100
0,02
= 72.75+ ( 0,5 x 112,4) x
100
= 72,76 m
g1
Elevasi PVT 3 = Elev PPV3+ ( 0,5 x Lv3) x
100
 2.05
= 72.86+ ( 0,5 x 180,56) x
100
= 71,00 m
g1
Elevasi PVT 4 = Elev PPV4 + ( 0,5 x Lv4) x
100
 0,07
= 65.16+ ( 0,5 x 173,1) x
100
= 65,10 m
g1
Elevasi PVT 5 = Elev PPV5 + ( 0,5 x Lv5) x
100
68

 2,65
= 64.98+ ( 0,5 x 225,08) x
100
= 62,00 m
Stasiun PVT1 = Stasiun PPV1 + (0,5 x Lv1)
= 324,52+ (0,5 x 114,05)
= 381,55 m
Stasiun PVT2 = Stasiun PPV2 + (0,5 x Lv2)
= 630,29 + (0,5 x 112.43)
= 686,51 m
Stasiun PVT3 = Stasiun PPV3 + (0,5 x Lv3)
= 1209.45 + (0,5 x 180.56)
= 1299,73 m
Stasiun PVT4 = Stasiun PPV4 + (0,5 x Lv4)
= 1584,68 + (0,5 x 173.10)
= 1671,23 m
Stasiun PVT5 = Stasiun PPV5 + (0,5 x Lv5)
= 1584,52 + (0,5 x 225,08)
= 1697,06 m
Tabel 2.28 Rekapitulasi Perhitungan PVT pada Trase 1
No Nama Elevasi Stasiun
1 PVT1 69,50 381,55
2 PVT2 72,76 686,51
3 PVT3 71,00 1299,73
4 PVT4 65,10 1671,23
5 PVT5 62,00 1697,06
7. Detail Alinyemen Vertikal
Detail alinyemen vertikal pada trase 1 (satu) dapat dilihat pada Tabel 2.28
Rekapitulasi PPV pada Trase 1 berikut ini.
69

Tabel 2.29 Rekapitulasi PPV pada Trase 1

PPV1
Titik Pias Satuan x Elevasi Sta
x1 22.81 68.78 290.30

x2 45.62 68.87 313.11

x3 meter 68.43 69.02 335.92

91.24 69.23 358.73


x4

x5 114.05 69.50 381.55

PPV2
Titik Pias Satuan X Elevasi Sta
x1 22.49 72,28 596,56

x2 44.97 72,49 619,05

x3 67.46 72,64 641,53


meter
89.94 72,73 664,02
x4

x5 112,43 72,76 686,02

x5 112.43 72.76 686.51

PPV3
Titik Pias Satuan X Elevasi Sta
x1 36.11 72.77 1155.28

x2 72.22 72.56 1191.39

108.34 72.19 1227.50


x3 meter

x4 144.45 71.67 1263.61

x5 180.56 71.00 1299.73

PPV4
Titik Pias Satuan X Elevasi Sta
x1 34.62 66.30 1532.75
meter
x2 69.24 65.79 1567.37
70

Lanjutan Tabel 2.29 Rekapitulasi PPV pada Trase 1

x3 103.86 65.42 1601.99

138.48 65.19 1636.61


x4
173.10 65.10 1671.23
x5
PPV5
Titik Pias Satuan X Elevasi Sta
34.62 66.30 1532.75
x1

x2 69.24 65.79 1567.37

x3 meter 103.86 65.42 1601.99

x4 138.48 65.19 1636.61

173.10 65.10 1671.23


x5

Berikut merupakan grafik alinyemen vertikal PPV1, PPV2, PPV3, PV4, dan
PPV5.

Lengkung Alinyemen Vertikal PPV 1


75,00
74,00
73,00
72,00
Elevasi (m)

71,00
70,00
PIAS
69,00
68,00 EL
67,00
66,00
65,00
230,00 260,00 290,00 320,00 350,00 380,00 410,00
Jarak (m)

Gambar 2.9 Grafik Alinyemen Vertikal PPV1


71

Lengkung Alinyemen Vertikal PPV 2


80,00
78,00
76,00
74,00
Elevasi (m)

72,00
70,00
PIAS
68,00
66,00 EL
64,00
62,00
60,00
550,00 620,00 690,00
Jarak (m)

Gambar 2.10 Grafik Alinyemen Vertikal PPV2

Lengkung Alinyemen Vertikal PPV 3


75,00

73,00
Elevasi (m)

EL
71,00 PIAS

69,00
1000,00 1080,00 1160,00 1240,00 1320,00
Jarak (m)

Gambar 2.11 Grafik Alinyemen Vertikal PPV3


72

Lengkung Alinyemen Vertikal PPV 4


70,00

69,00

68,00
Elevasi (m)

67,00
EL
66,00 PIAS

65,00

64,00
1400,00 1500,00 1600,00 1700,00
Jarak (m)

Gambar 2.12 Grafik Alinyemen Vertikal PPV4

Lengkung Alinyemen Vertikal PPV 5


66,00

64,00
Elevasi (m)

EL
62,00
PIAS

60,00
1400,00 1450,00 1500,00 1550,00 1600,00 1650,00 1700,00
Jarak (m)

Gambar 2.13 Grafik Alinyemen Vertikal PPV5


73

2.2.10 Koordinasi Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal Trase 1 (Satu)

Gambar 2.14 Koordinasi Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal Trase 1 (Satu)
2.5 Perhitungan Trase 2
2.5.1 Penentuan standar Teknis jalan Trase
1. Data CBR tanah dasar
CBR tanah dasar yang digunakan untuk perancangan (CBR 90) ditentukan
berdasarkan nilai CBR yang diperoleh dari 15 (lima belas) titik sampel lapangan
sebagai berikut:
Tabel 2.30 Data CBR Tanah Dasar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
CBR 6 5 7 6 7 8 5 6 4 5 7 6 5 4 4
(Sumber :Lampiran KAK Perancangan Jalan 2019)

2. Data hasil survei lalu lintas harian pada tahun 2017

Tabel 2.31 DATA LALU LINTAS TIPE KENDARAAN


DATA LALU LINTAS TIPE KENDARAAN
AADT 1 2-3- 5B 6B 7A1 7A2 7B1 7B2 7C1 7C2A 7C2B 7C3
4
2500 1100 95 855 18 296 0 0 37 26 0 10
(Sumber :Lampiran KAK Perancangan Jalan 2019)
Desain jalan alternatif terpilih direncanakan akan dibangun pada tahun
2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020. Desain jalan baru ini direncanakan
untuk melayani beban lalu lintas rencana 20 tahun. Angka pertumbuhan lalu lintas
dari tahun 2017 hingga 2019 diperkirakan mencapai 4% per tahun dan dari tahun
2020 hingga akhir umur rencana diperkirakan tumbuh 5% per tahun. Gunakan
metode Manual Perkerasan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga 2017 untuk
desain struktur perkerasan jalan.

2.5.2 Perhitungan Koordinat Trase 1 (Satu)


1. Koordinat Titik
Tabel 2.32 Rekapitulasi Titik Koordinat Trase 2
X Y
TITIK
Meter
A 2883366 9618377
B 289412,037 9618509,602
75

Lanjutan Tabel 2.33 Rekapitulasi Titik Koordinat Trase 2


C 290139,937 9618907,168
D 290789 9618393
C’ 289784,763 9618713,178
2. Menentukan Panjang Trase
DAB √

=√
= 961084,176
DBC √

=√

= 829,396
DCD √

=√
= 828,040
Tabel 2.34 Rekapitulasi Panjang Trase 2
No Nama Panjang (D) , m
1 AB 1084,176
2 BC 829,396
3 CD 828,040

3. Menghitung Azimut

Y 1 Ya
αA = 90º +arc tg
X 1 Xa

α1 = 90 + arctg | |

= | |

= 82,975
76

α2 = 360 - arctg | |

= | |

= 61,357

α3 = 90 + arctg | |

= | |

= 128,385

Tabel 2.35 Rekapitulasi Azimuth pada Trase 2


No Nama Hasil (°)
1 α1 82,975
2 α2 61,357
3 α3 128,385

4. Menentukan Delta ( ∆ )
∆1 =| |
=| |
= 21,617
∆2 =| |
=| |
= 67,028

Tabel 2.36 Rekapitulasi Menentukan Δ pada Trase 2


No Titik ∆
1 B 21,617
2 C 67,028

2.5.3 Perhitungan Aliyemen Horizontal Trase 2


Perencanaan Tikungan Trase 1
1. Tikungan 1
Data :
77

Kecepatan rencana (V) = 70 Km/Jam


Δ3 = 37,14o
e (dari tabel) = 0,03
Ls (dari tabel) = 40 m
R (rencana) = 840 m
Analisa Data :

Θs = ( ) ( )

Δc = ∆ – 2 x θs = 21,26 – (2 x 1,36) = 18,89

Lc =( ( ) 276,93 m

Karena Lc >20, maka dipakai lengkung S- C-S


Ltotal = (2 x Ls) + Lc = (2 x 40) + 276,93 = 356,93 m
½ L total = ½ x 35693 = 178,46 m < kaki terpendek = 404,7 m(OK)

c = Ls - ( ) = 39,997 m

Yc = = 0,317 m

p = Yc – ( R x(1-Cos θs))
= 0,278 – (956 x (1- Cos 1,36))
= 0,079 m
k = Xc – (R xSin θs))
= 39,997 – ( 840 x (1- Sin 1,36))
= 19,999 m
Ts = (R + P) x Tgn ∆c + k

= (840 + 0,079) x Tgn 18,89 + 19,999

= 180,385 m

Es =( -R

=(

= 15,252 m
78

Tabel 2.37 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan 1 pada Trase 2

Uraian Nilai Satuan


Vr 70 km/jam
Emax 10 %
E normal 3 %
kaki terpendek 404,7 M
Jarak A-B 1084,176 M

jarak B-C 829,396 M

R min 404,7
Ls 40 M
Rc 840 M
o
Δ 21,62
o
θs 1,36
o
Δc 18,89
Lc 276,93 M
Ltotal 356,93 M
1/2 Ltotal 178,46 M
Xc 39,995 M
Yc 0,317 M
P 0,0793 M
K 19,999 M
Ts 180,385 M
Es 15,252 M

2. Tikungan 2
Data :
Kecepatan rencana (V) = 70 Km/Jam
Δ2 = 67,03o
e (dari tabel) = 0,03
Ls (dari tabel) = 40 m
R (rencana) = 410 m
79

Analisa Data :
Θs =28,648 x

= 28,648 x (

= 2,79 m
∆c =
= 67,03 – 2 x 2,79
Δc = 61,44

Lc =(

Lc = 439,64 m
Karena Lc >20, maka dipakai lengkung S- C-S
Ltotal = ( 2 x Ls )+Lc
= ( 2 x 40 ) + 439,64
= 519,64 m
½ L total= ½ x 519,64 = 259,82 m < kaki terpendek = 404,7 m (OK)
Jarak titik pokok :

Xc = Ls – (

= 40 – (

Xc = 39,9904 m

Yc =

Yc = 0,317 m
P = Yc – (R x (1-Cos θs))
= 0,3174 – (410 x ( 1- Cos 2,79 )

P = 0,162 m
K = Xc – (R x Sin θs)
= 39,997 – (410 x Sin 2,79 )
80

K = 19,998 m
Ts = (R+p) x Tgn +k

= ( 410 + 0,162 ) x Tgn 67,03+ 19,998

Ts = 291,622 m

Es =( )

=( )

Es = 81,948 m

Tabel 2.38 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan 2 pada Trase 2


Uraian Nilai Satuan
Vr 70 km/jam
Emax 0,1 %
E normal 0,03 %
kaki terpendek 404,7 m
Jarak B-C 829,396 m
jarak C-D 828,040 m
R min 828,04 m
Ls 40 m
Rc 410 m
o
Δ 67,03
o
Θs 2,79
o
Δc 61,44
Lc 439,64 m
Ltotal 519,64 m
1/2 Ltotal 259,82 m

Xc 39,990 m

Yc 0,65 m
81

Lanjutan Tabel 2.38 Rekapitulasi Perhitungan Tikungan 2 Trase 2

P 0,162 m

K 19,998 m

Ts 291,622 m

Es 81,948 m

2.5.4 Perhitungan Stasiun Trase 2


1. Tikungan 1
Sta C’’ = 0 + 1505,030 m
Sta Ts2 = Sta C' '(C'-C)  Ts
= 0 + ( 440,7 – 291,622)
= 0 + 1618,106 m
Sta Sc2 = StaTs + Ts
= 0 + (1618,106 + 40)
= 0 + 1658,106 m
Sta Cs2 = StaSc + Lc
= 0 + (1658,106 + 439,64)
= 0 + 2097,747 m

Sta St2 = Sta Cs1  Ls1


= 0 + (2097,747 + 40)
= 0 + 2137,747 m
StaD2 = Sta ST1+ (Jarak BC-Ts1)
= 0 + (2137,747+ 828,04– 291,622)
= 0 + 2674,165 m
82

Tabel 2.39 Rekapitulasi Perhitungan Stasiun Tikungan 1 pada Trase 2


Tikungan 1
Titik Stasiun
C 0 + 0
Ts1 0 + 1618,106 m
Ss1 0 + 1658,1067 m
Cs1 0 + 2097,747 m
St1 0 + 2137,747 m
B' 1 + 2674,165 m

3. Tikungan 2
Stasiun B’’ = 2 + 1141,227 m
= 2 + 1249,077m
Stasiun TS = Stasiun B + (BC – Ts)
= 2 + (0 + ( 363,2281 – 360,6131)
= 2 + 1251,692 m
Stasiun SC = Stasiun TS + Ls
= 2 + (1251,692 + 40)
= 2 + 1291,692 m
Stasiun CS = Stasiun SC + Lc
= 2 + (1291,692 + 574,715)
= 3 + 1866,407 m
Stasiun ST = Stasiun CS + Ls
= 3 + (1866,407 + 40)
= 3 + 1906,407 m
Stasiun C’ = Stasiun ST + ( CD – Ts)
= 3 + (1906,407 + (817,063 – 360,613)
= 4 + 2362,858 m
83

Tabel 2.40 Rekapitulasi Perhitungan Stasiun Tikungan 2 pada Trase 2


Tikungan 2
Titik Stasiun
B'' 1 + 1249,077
Ts2 1 + 1251,692
Sc2 1 + 1291,692
Cs2 2 + 1866,407
St2 2 + 1906,407
C' 2 + 2362,858

2.5.5 Penentuan Kondisi Medan Jalan Trase 1 (Satu)


 x1  
Elevasi Rumija = el.atas -    (el .atas  el .bawah)
 x1  x2  

c. Rumija Kiri
 141,882  
87,5 -    (87,5  75)
1. Potongan A – A =  141,882  478,317  

= 84,64m

 151  
87,5 -    (87,5  75)
6. Potongan 1 – 1 =  151  557,61  

= 84,836 m

 160,117  
87,5 -    (87,5  87,5)
7. Potongan 2 – 2 =  160,117  218,825  

= 87,5 m

 169,23  
87,5 -    (87,5  87,5)
8. Potongan 3 – 3 =  169,23  190,692  

= 87,5 m
84

 178,35  
87,5 -    (87,5  87,5)
9. Potongan 4 – 4 =  178,35  169,320  

= 87,5 m

d. Rumija Kanan
 87,41  
87,5 -    (87,5  87,5)
1. Potongan A - A =  87,41  350,590  

= 87,5 m

 109,374  
87,5 -    (87,5  87,5)
2. Potongan 1 - 1 =  109,374  602,377  

= 87,5 m

 172,436  
87,5 -    (87,5  87,5)
3. Potongan 2 - 2 =  172,436  195,555  

= 87,5 m

 155,9876  
87,5 -    (87,5  87,5)
4. Potongan 3 - 3 =  155,987  197,182  

= 87,5 m

 142,056  
87,5 -    (87,5  87,5)
5. Potongan 4 - 4 =  142,056  200,438  

= 87,5 m

c. Kemiringan Medan = el .atas  el .bawah 100 %


lebar trase
85

84,64039  87,5
100 %  14,298 %
1. Potongan A – A = 20

84,836  87,5
 100 %  13,318 %
2. Potongan 1 – 1 = 20

3. Potongan 2 – 2 = 87,5  87,5  100 %  87,5 %


20

4. Potongan 3 – 3 = 87,5  87,5  100 %  0 %


20

5. Potongan 4 – 4 = 87,5  87,5  100 %  0%


20

Dari hasil kemiringan medan maka dapat disimpulkan bahwa golongan medan
merupakan perbukitan.
Tabel 2.41 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 2

KIRI
Elevasi Elevasi
x1 x2
No Potongan Atas Bawah Rumija
m m m m m
1 A-A 87,500 75,000 141,882 478,317 84,640
2 1,1 87,500 75,000 151,000 557,610 84,836
3 2,2 87,500 87,500 160,118 218,826 87,500
4 3,3 87,500 87,500 169,236 190,692 87,500
5 4,4 87,500 87,500 178,353 169,320 87,500
6 5,5 87,500 87,500 187,471 151,837 87,500
7 6,6 87,500 87,500 196,589 144,421 87,500
8 7,7 87,500 87,500 205,707 137,004 87,500
9 8,8 87,500 87,500 202,670 131,748 87,500
10 9,9 87,500 87,500 205,291 124,207 87,500
11 10,10 87,500 87,500 207,913 118,762 87,500
12 11,11 87,500 87,500 210,534 119,546 87,500
13 12,12 87,500 87,500 213,689 121,820 87,500
14 13,13 87,500 87,500 218,657 125,556 87,500
15 14,14 87,500 87,500 227,394 129,881 87,500
16 15,15 87,500 75,000 235,909 378,488 82,700
17 16,16 87,500 75,000 244,365 297,938 81,867
18 17,17 87,500 75,000 254,190 544,226 83,520
19 18,18 87,500 75,000 265,711 621,743 83,757
86

Lanjutan Tabel 2.41 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 2

20 19,19 87,500 87,500 279,024 299,114 87,500


21 20,20 87,500 87,500 292,718 255,017 87,500
22 21,21 87,500 87,500 306,411 223,568 87,500
23 22,22 87,500 87,500 320,104 192,105 87,500
24 23,23 87,500 87,500 333,798 160,648 87,500
25 24,24 87,500 87,500 347,491 129,198 87,500
26 25,25 87,500 87,500 361,184 97,742 87,500
27 26,26 87,500 87,500 374,878 64,539 87,500
28 27,27 87,500 87,500 388,571 28,545 87,500
29 28,28 87,500 100,000 402,359 217,587 95,613
30 29,29 87,500 87,500 29,720 359,742 87,500
31 30,30 87,500 87,500 54,344 334,761 87,500
32 31,31 87,500 87,500 78,967 309,787 87,500
33 32,32 87,500 87,500 103,591 284,813 87,500
34 33,33 87,500 87,500 128,215 259,839 87,500
35 34,34 87,500 87,500 152,838 234,864 87,500
36 35,35 87,500 87,500 177,507 209,866 87,500
37 36,36 87,500 87,500 206,052 180,893 87,500
38 37,37 87,500 87,500 215,813 171,008 87,500
39 38,38 87,500 87,500 225,555 161,139 87,500
40 39,39 87,500 87,500 235,277 151,267 87,500
41 40,40 87,500 87,500 244,977 141,414 87,500
42 41,41 87,500 87,500 254,655 131,575 87,500
43 42,42 87,500 87,500 264,307 121,751 87,500
44 43,43 87,500 87,500 273,934 111,943 87,500
45 44,44 87,500 87,500 283,534 102,154 87,500
46 45,45 87,500 87,500 293,105 92,384 87,500
47 46,46 87,500 87,500 302,646 82,634 87,500
48 47,47 87,500 87,500 312,156 73,961 87,500
49 48,48 87,500 87,500 321,633 65,775 87,500
50 49,49 87,500 87,500 331,077 415,356 87,500
51 50,50 87,500 87,500 340,485 405,318 87,500
52 51,51 87,500 87,500 349,857 395,307 87,500
53 52,52 87,500 87,500 359,190 385,297 87,500
54 53,53 87,500 87,500 368,485 375,614 87,500
55 54,54 87,500 87,500 377,739 365,342 87,500
56 55,55 87,500 87,500 386,951 355,392 87,500
57 56,56 87,500 87,500 396,120 345,463 87,500
87

Lanjutan Tabel 2.41 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 2

58 57,57 87,500 87,500 405,244 335,556 87,500


59 58,58 87,500 87,500 414,322 325,679 87,500
60 59,59 87,500 87,500 423,354 315,814 87,500
61 60,60 87,500 87,500 432,337 306,006 87,500
62 61,61 87,500 87,500 441,271 296,177 87,500
63 62,62 87,500 87,500 450,153 286,401 87,500
64 63,63 87,500 87,500 31,376 310,509 87,500
65 64,64 87,500 87,500 33,037 572,318 87,500
66 65,65 87,500 87,500 34,582 535,066 87,500
67 66,66 87,500 87,500 36,011 497,867 87,500
68 67,67 87,500 87,500 37,324 478,778 87,500
69 68,68 87,500 87,500 38,520 469,569 87,500
70 69,69 87,500 87,500 39,415 460,531 87,500
71 70,70 87,500 87,500 40,323 451,514 87,500
72 71,71 87,500 87,500 41,269 442,461 87,500
73 72,72 87,500 87,500 41,931 436,076 87,500
74 73,73 87,500 87,500 43,882 417,282 87,500
75 74,74 87,500 87,500 46,438 369,026 87,500
76 75,75 87,500 87,500 55,330 152,328 87,500
77 76,76 87,500 87,500 71,848 110,539 87,500
78 77,77 87,500 87,500 89,219 79,994 87,500
79 78,78 87,500 87,500 106,590 49,455 87,500
80 79,79 87,500 100,000 123,961 509,202 89,947
81 80,80 100,000 100,000 522,047 749,871 ######
82 81,81 100,000 100,000 518,524 493,156 ######
83 82,82 100,000 100,000 516,013 443,653 ######
84 83,83 100,000 100,000 514,446 385,219 ######
85 84,84 100,000 100,000 513,377 353,103 ######
86 85,85 100,000 100,000 512,308 320,986 ######
87 86,86 100,000 100,000 511,789 297,398 ######
88 87,87 100,000 87,500 460,000 237,474 91,756
89 88,88 100,000 87,500 448,166 237,054 91,824
90 89,89 100,000 87,500 367,991 588,288 95,190
91 90,90 100,000 87,500 428,505 247,212 92,073
92 91,91 100,000 87,500 419,384 260,088 92,285
93 92,92 100,000 87,500 410,906 274,838 92,510
94 93,93 100,000 87,500 391,376 277,593 92,687
95 94,94 100,000 87,500 398,537 284,437 92,706
88

Lanjutan Tabel 2.41 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 2

96 95,95 100,000 87,500 405,715 296,396 92,777


97 96,96 100,000 87,500 413,187 301,015 92,768
98 97,97 100,000 87,500 420,822 309,432 92,797
99 98,98 100,000 87,500 428,555 314,782 92,793
100 99,99 100,000 87,500 436,498 320,527 92,793
101 100,100 100,000 87,500 444,272 326,814 92,798
102 101,101 100,000 87,500 452,503 330,429 92,776
103 102,102 100,000 100,000 243,164 366,052 ######
104 103,103 100,000 87,500 247,337 207,444 93,202
105 104,104 100,000 87,500 251,738 203,381 93,086
106 105,105 100,000 87,500 256,364 199,091 92,964
107 106,106 100,000 87,500 261,210 194,466 92,835
108 107,107 100,000 87,500 304,618 521,965 95,393
109 108,108 100,000 87,500 299,433 528,762 95,481
110 109,109 100,000 87,500 294,456 544,203 95,611
111 110,110 100,000 87,500 289,702 583,983 95,855
112 111,111 100,000 87,500 285,171 634,914 96,126
113 112,112 100,000 87,500 280,865 686,389 96,407
114 113,113 100,000 87,500 276,901 737,926 96,625
115 114,114 100,000 87,500 272,938 754,193 96,711
116 115,115 100,000 87,500 269,322 766,814 96,780
117 116,116 100,000 87,500 266,073 369,931 95,544
118 117,117 100,000 87,500 204,901 486,632 96,407
119 118,118 100,000 87,500 196,296 494,669 96,548
120 119,119 100,000 87,500 188,755 510,831 96,729
121 120,120 100,000 87,500 181,044 523,824 96,890
122 121,121 100,000 87,500 173,489 536,865 97,038
123 122,122 100,000 87,500 166,750 556,112 97,190
124 123,123 100,000 87,500 161,290 571,656 97,318
125 124,124 100,000 87,500 156,176 583,660 97,423
126 125,125 100,000 87,500 151,612 596,581 97,467
127 126,126 100,000 87,500 147,551 609,968 97,565
128 127,127 100,000 87,500 143,833 616,744 97,636
129 128,128 100,000 87,500 140,349 623,090 97,702
130 129,129 100,000 87,500 137,100 162,046 94,271
131 130,130 100,000 87,500 134,089 154,976 94,202
132 131,131 100,000 87,500 131,612 139,767 93,938
133 132,132 87,500 100,000 346,192 961,324 90,810
89

Lanjutan Tabel 2.41 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 2

134 133,133 87,500 100,000 336,608 969,946 90,720


135 134,134 87,500 100,000 327,199 978,543 90,632
136 135,135 87,500 100,000 317,940 986,845 90,546
137 136,136 87,500 87,500 308,964 695,454 87,500
138 137,137 87,500 87,500 300,222 686,789 87,500
139 138,138 87,500 87,500 291,782 682,334 87,500
140 139,139 87,500 87,500 283,572 677,261 87,500
141 140,140 87,500 87,500 259,916 671,254 87,500
142 141,141 87,500 87,500 240,878 34,152 87,500
143 142,142 87,500 87,500 222,235 278,002 87,500
144 143,143 87,500 87,500 203,894 251,553 87,500
145 144,144 87,500 87,500 148,892 312,072 87,500
146 145,145 87,500 87,500 130,777 271,554 87,500
147 146,146 87,500 87,500 113,186 238,236 87,500
148 147,147 87,500 87,500 96,277 241,729 87,500
149 148,148 87,500 87,500 78,971 245,222 87,500
150 149,149 87,500 87,500 61,843 248,717 87,500
151 150,150 87,500 87,500 46,592 215,549 87,500
152 151,151 87,500 87,500 39,289 235,714 87,500
153 152,152 87,500 87,500 107,927 247,117 87,500
154 153,153 87,500 75,000 45,298 69,743 82,578
155 154,154 87,500 75,000 55,995 65,554 81,741
156 155,155 75,000 75,000 230,519 61,966 75,000
157 156,156 75,000 75,000 228,336 56,381 75,000
158 157,157 75,000 75,000 227,751 51,912 75,000
159 158,158 75,000 75,000 227,505 38,672 75,000
160 159,159 75,000 75,000 227,505 25,610 75,000
161 160,160 75,000 75,000 226,938 195,149 75,000

Tabel 2.42 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 2

KANAN
Elevasi Elevasi
x1 x2
No Potongan Atas Bawah Rumija
m M m M M
1 A-A 87,500 87,500 87,414 350,590 87,500
2 1,1 87,500 87,500 109,374 602,378 87,500
3 2,2 87,500 87,500 172,436 195,555 87,500
90

Lanjutan Tabel 2.42 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 2


4 3,3 87,500 87,500 155,988 197,183 87,500
5 4,4 87,500 87,500 142,056 200,439 87,500
6 5,5 87,500 87,500 131,447 207,454 87,500
7 6,6 87,500 87,500 123,861 217,110 87,500
8 7,7 87,500 87,500 116,464 224,589 87,500
9 8,8 87,500 87,500 108,073 228,255 87,500
10 9,9 87,500 87,500 101,705 228,818 87,500
11 10,10 87,500 87,500 97,944 228,902 87,500
12 11,11 87,500 87,500 98,480 237,891 87,500
13 12,12 87,500 87,500 99,340 247,821 87,500
14 13,13 87,500 87,500 100,217 263,050 87,500
15 14,14 87,500 87,500 100,893 279,866 87,500
16 15,15 87,500 87,500 101,670 296,581 87,500
17 16,16 87,500 87,500 104,944 371,713 87,500
18 17,17 87,500 87,500 113,730 414,955 87,500
19 18,18 87,500 87,500 126,112 318,387 87,500
20 19,19 87,500 87,500 138,823 268,874 87,500
21 20,20 87,500 87,500 184,870 635,960 87,500
22 21,21 87,500 87,500 160,246 660,787 87,500
23 22,22 87,500 87,500 135,622 685,614 87,500
24 23,23 87,500 87,500 110,999 710,440 87,500
25 24,24 87,500 87,500 86,375 731,794 87,500
26 25,25 87,500 87,500 61,751 749,323 87,500
27 26,26 87,500 87,500 37,128 766,852 87,500
28 27,27 87,500 87,500 12,504 784,380 87,500
29 28,28 100,000 87,500 173,024 24,103 89,028
30 29,29 100,000 87,500 166,043 97,807 92,134
31 30,30 100,000 100,000 162,644 674,240 100,000
32 31,31 100,000 100,000 161,410 672,708 100,000
33 32,32 100,000 100,000 160,186 671,868 100,000
34 33,33 87,500 87,500 240,750 147,137 87,500
35 34,34 87,500 87,500 219,820 173,927 87,500
36 35,35 87,500 87,500 198,890 200,717 87,500
37 36,36 87,500 87,500 177,821 227,692 87,500
38 37,37 87,500 87,500 169,451 238,308 87,500
39 38,38 87,500 87,500 160,946 268,306 87,500
40 39,39 87,500 87,500 152,509 302,201 87,500
41 40,40 87,500 87,500 144,137 336,490 87,500
91

Lanjutan Tabel 2.42 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 2


42 41,41 87,500 87,500 135,834 371,163 87,500
43 42,42 87,500 87,500 127,600 406,216 87,500
44 43,43 87,500 87,500 119,437 421,014 87,500
45 44,44 87,500 87,500 111,345 434,771 87,500
46 45,45 87,500 87,500 88,578 299,168 87,500
47 46,46 87,500 87,500 68,697 318,742 87,500
48 47,47 87,500 87,500 58,792 328,486 87,500
49 48,48 87,500 87,500 48,912 338,182 87,500
50 49,49 87,500 87,500 39,048 347,866 87,500
51 50,50 87,500 87,500 29,222 357,489 87,500
52 51,51 87,500 87,500 19,439 367,073 87,500
53 52,52 87,500 87,500 9,965 393,609 87,500
54 53,53 87,500 87,500 2,493 574,578 87,500
55 54,54 75,000 100,000 262,739 188,359 89,561
56 55,55 87,500 87,500 334,668 14,255 87,500
57 56,56 87,500 87,500 324,725 22,751 87,500
58 57,57 87,500 87,500 314,820 31,175 87,500
59 58,58 87,500 87,500 304,932 39,474 87,500
60 59,59 87,500 87,500 295,071 47,645 87,500
61 60,60 87,500 87,500 285,237 55,709 87,500
62 61,61 87,500 87,500 275,433 63,664 87,500
63 62,62 87,500 87,500 265,659 71,489 87,500
64 63,63 87,500 87,500 255,917 79,202 87,500
65 64,64 87,500 87,500 246,225 86,778 87,500
66 65,65 87,500 87,500 236,533 94,270 87,500
67 66,66 87,500 87,500 226,890 101,633 87,500
68 67,67 87,500 87,500 217,288 108,991 87,500
69 68,68 87,500 87,500 207,726 115,964 87,500
70 69,69 87,500 87,500 198,203 122,947 87,500
71 70,70 87,500 87,500 188,728 129,800 87,500
72 71,71 87,500 87,500 182,415 134,216 87,500
73 72,72 87,500 87,500 155,204 177,509 87,500
74 73,73 87,500 87,500 130,565 197,655 87,500
75 74,74 87,500 87,500 105,926 217,795 87,500
76 75,75 87,500 87,500 81,292 240,427 87,500
77 76,76 87,500 87,500 56,649 258,068 87,500
78 77,77 87,500 87,500 32,010 278,214 87,500
79 78,78 87,500 87,500 7,372 298,347 87,500
92

Lanjutan Tabel 2.42 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 2


80 79,79 100,000 87,500 306,265 31,261 88,658
81 80,80 100,000 87,500 297,065 126,840 91,240
82 81,81 100,000 100,000 289,817 357,157 100,000
83 82,82 100,000 100,000 284,269 359,142 100,000
84 83,83 100,000 100,000 280,656 381,150 100,000
85 84,84 100,000 100,000 277,051 474,225 100,000
86 85,85 100,000 100,000 275,090 532,562 100,000
87 86,86 100,000 100,000 274,876 531,196 100,000
88 87,87 100,000 100,000 275,112 358,473 100,000
89 88,88 100,000 100,000 275,460 331,613 100,000
90 89,89 100,000 100,000 276,172 312,394 100,000
91 90,90 100,000 100,000 276,920 295,129 100,000
92 91,91 100,000 100,000 277,728 278,996 100,000
93 92,92 100,000 100,000 278,589 264,515 100,000
94 93,93 100,000 100,000 279,160 252,755 100,000
95 94,94 100,000 100,000 280,500 258,553 100,000
96 95,95 100,000 100,000 281,538 263,702 100,000
97 96,96 100,000 100,000 282,386 266,855 100,000
98 97,97 100,000 100,000 282,983 270,253 100,000
99 98,98 100,000 100,000 283,333 276,080 100,000
100 99,99 100,000 100,000 283,442 288,903 100,000
101 100,100 100,000 100,000 283,315 301,948 100,000
102 101,101 100,000 100,000 282,956 322,436 100,000
103 102,102 100,000 100,000 282,371 347,139 100,000
104 103,103 100,000 100,000 281,562 372,019 100,000
105 104,104 100,000 100,000 280,534 397,066 100,000
106 105,105 100,000 100,000 279,289 422,266 100,000
107 106,106 100,000 100,000 277,832 447,604 100,000
108 107,107 100,000 100,000 276,171 469,838 100,000
109 108,108 87,500 100,000 157,683 301,122 91,796
110 109,109 87,500 100,000 152,921 324,891 91,501
111 110,110 87,500 100,000 148,370 365,243 91,111
112 111,111 87,500 100,000 144,169 420,220 90,693
113 112,112 87,500 100,000 140,398 483,312 90,314
114 113,113 87,500 100,000 136,904 510,684 90,143
115 114,114 87,500 100,000 133,888 525,156 90,039
116 115,115 87,500 100,000 131,388 350,689 90,907
117 116,116 87,500 100,000 129,317 325,327 91,055
93

Lanjutan Tabel 2.42 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 2


118 117,117 87,500 100,000 127,385 322,071 91,043
119 118,118 87,500 100,000 125,245 319,054 91,024
120 119,119 87,500 100,000 122,898 316,256 90,998
121 120,120 87,500 100,000 120,343 313,704 90,966
122 121,121 87,500 100,000 117,577 311,400 90,926
123 122,122 87,500 100,000 114,600 309,330 90,879
124 123,123 87,500 100,000 111,409 307,519 90,824
125 124,124 87,500 100,000 108,003 305,971 90,761
126 125,125 87,500 100,000 104,380 304,673 90,690
127 126,126 87,500 100,000 100,537 303,650 90,609
128 127,127 87,500 100,000 96,472 302,903 90,519
129 128,128 87,500 100,000 92,183 302,438 90,420
130 129,129 87,500 100,000 84,488 341,307 89,980
131 130,130 87,500 100,000 78,283 341,435 89,831
132 131,131 87,500 100,000 71,873 341,913 89,671
133 132,132 87,500 100,000 65,259 342,750 89,499
134 133,133 87,500 100,000 58,441 343,941 89,315
135 134,134 87,500 100,000 51,418 345,502 89,119
136 135,135 87,500 100,000 44,211 347,406 88,911
137 136,136 87,500 100,000 36,870 349,558 88,693
138 137,137 87,500 100,000 29,446 347,703 88,476
139 138,138 87,500 100,000 24,521 336,208 88,350
140 139,139 87,500 100,000 4,766 289,686 87,702
141 140,140 87,500 87,500 156,423 25,768 87,500
142 141,141 87,500 87,500 159,219 57,939 87,500
143 142,142 87,500 87,500 162,015 78,954 87,500
144 143,143 87,500 87,500 164,811 99,961 87,500
145 144,144 87,500 87,500 167,607 112,621 87,500
146 145,145 87,500 87,500 170,403 124,767 87,500
147 146,146 87,500 87,500 173,199 128,756 87,500
148 147,147 87,500 87,500 175,995 120,354 87,500
149 148,148 75,000 87,500 115,649 144,905 80,548
150 149,149 75,000 87,500 99,073 155,254 79,869
151 150,150 75,000 87,500 82,505 166,434 79,143
152 151,151 75,000 87,500 65,938 172,625 78,455
153 152,152 75,000 87,500 50,688 65,334 80,461
154 153,153 75,000 87,500 43,861 75,392 79,597
155 154,154 75,000 87,500 39,842 719,772 75,656
94

Lanjutan Tabel 2.42 Rekapitulasi Rumija Kanan pada Trase 2


156 155,155 75,000 75,000 35,823 297,521 75,000
157 156,156 75,000 87,500 29,677 844,319 75,424
158 157,157 75,000 87,500 18,147 860,986 75,258
159 158,158 75,000 87,500 6,617 874,430 75,094
160 159,159 75,000 75,000 174,351 247,305 75,000
161 160,160 75,000 87,500 174,978 477,665 78,351

Tabel 2.43 Kemiringan Medan dan Elevasi Tanah Dasar pada Trase 2

KEMIRINGAN MEDAN DAN ELEVASI TANAH DASAR


ΔElevasi Kemiringan
Elevasi Tanah Dasar
No Potongan Rumija Medan
m M M
1 A-A 2,860 14,298 86,070
2 1,1 2,664 13,318 86,168
3 2,2 0,000 0,000 87,500
4 3,3 0,000 0,000 87,500
5 4,4 0,000 0,000 87,500
6 5,5 0,000 0,000 87,500
7 6,6 0,000 0,000 87,500
8 7,7 0,000 0,000 87,500
9 8,8 0,000 0,000 87,500
10 9,9 0,000 0,000 87,500
11 10,10 0,000 0,000 87,500
12 11,11 0,000 0,000 87,500
13 12,12 0,000 0,000 87,500
14 13,13 0,000 0,000 87,500
15 14,14 0,000 0,000 87,500
16 15,15 4,800 23,998 85,100
17 16,16 5,633 28,163 84,684
18 17,17 3,980 19,898 85,510
19 18,18 3,743 18,713 85,629
20 19,19 0,000 0,000 87,500
21 20,20 0,000 0,000 87,500
22 21,21 0,000 0,000 87,500
23 22,22 0,000 0,000 87,500
24 23,23 0,000 0,000 87,500
25 24,24 0,000 0,000 87,500
95

Lanjutan Tabel 2.43 Kemiringan Medan dan Elevasi Tanah Dasar Trase 2
26 25,25 0,000 0,000 87,500
27 26,26 0,000 0,000 87,500
28 27,27 0,000 0,000 87,500
29 28,28 6,584 32,922 92,321
30 29,29 4,634 23,168 89,817
31 30,30 12,500 62,500 93,750
32 31,31 12,500 62,500 93,750
33 32,32 12,500 62,500 93,750
34 33,33 0,000 0,000 87,500
35 34,34 0,000 0,000 87,500
36 35,35 0,000 0,000 87,500
37 36,36 0,000 0,000 87,500
38 37,37 0,000 0,000 87,500
39 38,38 0,000 0,000 87,500
40 39,39 0,000 0,000 87,500
41 40,40 0,000 0,000 87,500
42 41,41 0,000 0,000 87,500
43 42,42 0,000 0,000 87,500
44 43,43 0,000 0,000 87,500
45 44,44 0,000 0,000 87,500
46 45,45 0,000 0,000 87,500
47 46,46 0,000 0,000 87,500
48 47,47 0,000 0,000 87,500
49 48,48 0,000 0,000 87,500
50 49,49 0,000 0,000 87,500
51 50,50 0,000 0,000 87,500
52 51,51 0,000 0,000 87,500
53 52,52 0,000 0,000 87,500
54 53,53 0,000 0,000 87,500
55 54,54 2,061 10,305 88,531
56 55,55 0,000 0,000 87,500
57 56,56 0,000 0,000 87,500
58 57,57 0,000 0,000 87,500
59 58,58 0,000 0,000 87,500
60 59,59 0,000 0,000 87,500
61 60,60 0,000 0,000 87,500
62 61,61 0,000 0,000 87,500
63 62,62 0,000 0,000 87,500
96

Lanjutan Tabel 2.43 Kemiringan Medan dan Elevasi Tanah Dasar Trase 2
64 63,63 0,000 0,000 87,500
65 64,64 0,000 0,000 87,500
66 65,65 0,000 0,000 87,500
67 66,66 0,000 0,000 87,500
68 67,67 0,000 0,000 87,500
69 68,68 0,000 0,000 87,500
70 69,69 0,000 0,000 87,500
71 70,70 0,000 0,000 87,500
72 71,71 0,000 0,000 87,500
73 72,72 0,000 0,000 87,500
74 73,73 0,000 0,000 87,500
75 74,74 0,000 0,000 87,500
76 75,75 0,000 0,000 87,500
77 76,76 0,000 0,000 87,500
78 77,77 0,000 0,000 87,500
79 78,78 0,000 0,000 87,500
80 79,79 1,290 6,448 89,302
81 80,80 8,760 43,799 95,620
82 81,81 0,000 0,000 100,000
83 82,82 0,000 0,000 100,000
84 83,83 0,000 0,000 100,000
85 84,84 0,000 0,000 100,000
86 85,85 0,000 0,000 100,000
87 86,86 0,000 0,000 100,000
88 87,87 8,244 41,220 95,878
89 88,88 8,176 40,878 95,912
90 89,89 4,810 24,051 97,595
91 90,90 7,927 39,634 96,037
92 91,91 7,715 38,576 96,142
93 92,92 7,490 37,451 96,255
94 93,93 7,313 36,565 96,343
95 94,94 7,294 36,471 96,353
96 95,95 7,223 36,116 96,388
97 96,96 7,232 36,158 96,384
98 97,97 7,203 36,017 96,398
99 98,98 7,207 36,033 96,397
100 99,99 7,207 36,037 96,396
101 100,100 7,202 36,010 96,399
97

Lanjutan Tabel 2.43 Kemiringan Medan dan Elevasi Tanah Dasar Trase 2
102 101,101 7,224 36,122 96,388
103 102,102 0,000 0,000 100,000
104 103,103 6,798 33,991 96,601
105 104,104 6,914 34,570 96,543
106 105,105 7,036 35,180 96,482
107 106,106 7,165 35,827 96,417
108 107,107 4,607 23,033 97,697
109 108,108 3,685 18,423 93,638
110 109,109 4,111 20,553 93,556
111 110,110 4,744 23,721 93,483
112 111,111 5,433 27,164 93,409
113 112,112 6,093 30,465 93,360
114 113,113 6,482 32,412 93,384
115 114,114 6,671 33,357 93,375
116 115,115 5,873 29,366 93,843
117 116,116 4,489 22,444 93,300
118 117,117 5,364 26,822 93,725
119 118,118 5,524 27,620 93,786
120 119,119 5,731 28,655 93,864
121 120,120 5,924 29,622 93,928
122 121,121 6,112 30,558 93,982
123 122,122 6,311 31,553 94,034
124 123,123 6,494 32,468 94,071
125 124,124 6,661 33,307 94,092
126 125,125 6,777 33,887 94,078
127 126,126 6,956 34,780 94,087
128 127,127 7,117 35,583 94,078
129 128,128 7,282 36,410 94,061
130 129,129 4,291 21,454 92,126
131 130,130 4,370 21,851 92,016
132 131,131 4,267 21,333 91,805
133 132,132 1,310 6,552 90,154
134 133,133 1,405 7,025 90,018
135 134,134 1,513 7,565 89,876
136 135,135 1,635 8,174 89,729
137 136,136 1,193 5,963 88,096
138 137,137 0,976 4,880 87,988
139 138,138 0,850 4,248 87,925
98

Lanjutan Tabel 2.43 Kemiringan Medan dan Elevasi Tanah Dasar Trase 2
140 139,139 0,202 1,012 87,601
141 140,140 0,000 0,000 87,500
142 141,141 0,000 0,000 87,500
143 142,142 0,000 0,000 87,500
144 143,143 0,000 0,000 87,500
145 144,144 0,000 0,000 87,500
146 145,145 0,000 0,000 87,500
147 146,146 0,000 0,000 87,500
148 147,147 0,000 0,000 87,500
149 148,148 6,952 34,759 84,024
150 149,149 7,631 38,153 83,685
151 150,150 8,357 41,786 83,321
152 151,151 9,045 45,225 82,977
153 152,152 7,039 35,195 83,981
154 153,153 2,981 14,903 81,088
155 154,154 6,086 30,429 78,699
156 155,155 0,000 0,000 75,000
157 156,156 0,424 2,122 75,212
158 157,157 0,258 1,290 75,129
159 158,158 0,094 0,469 75,047
160 159,159 0,000 0,000 75,000
161 160,160 3,351 16,757 76,676

Data:
∑%Potongan : 2122.785
Jumlah data : 161

Kelandaian =

=
= 13,185%

2.5.6 Perhitungan Jarak Pandang Trase 2


Data:
Kecepatan (v) = 70 km/jam
Koefisien gesek (f) = 0,14
99

T = 2,5 detik
1. Jarak Pandang Menyiap (JPM)
JPM = D1 + D2 + D3 + D4
T1 = 2.12 + ( 0.026 x Vr)
= 2.12 + ( 0.026 x 70 )
= 3,94 detik
T2 = 6.56 + ( 0.048 x Vr)
= 6.56 + ( 0.048 x 70 )
= 9,92 detik
a = 2.052 + ( 0.003 x Vr)
= 2.052 + ( 0.003 x 70)
= 2,304 km / jam / detik
m = 15 km / jam
a × T1
D1 = 0.278 x T1 x ( Vr – m + )
2

= 0.278 x 3,68 x ( 70 –15 + )

= 65,214 m
D2 = 0.278 x Vr x T2
= 0.278 x 70 x 9,92
= 193,043 m
D3 = 65 m
2
D4 = x D2
3
2
= x 193,043
3
= 128,695 m
JPM = D1 + D2 + D3 + D4

= 65,214 + 193,043 + 65 + 128,695

= 451,953 m
2. Perhitungan Daerah Bebas Samping
100

a. Tikungan 1
Rc = 840 m
JPH = 186,257 m
R’ = Rc – (0,5 x Lebar jalur)
= 840 – (0,5 x 3,5) = 838,25 m

Lt = (2 x Ls) + Lc
= (2 x 40) + 276,93
= 356,93 m > JPH =186,257 OK
Karena JPH < Lt maka :

 28,65 xJPH   28,65 x186,257 


E  R' x 1  cos   838,25 x 1  cos   5,147m
 R'   838,25 

b. Tikungan 2
Rc = 410 m

JPH = 186,257 m

R’ = Rc – (0,5 x Lebar jalur)

= 410 – (0,5 x 3,5) = 408,25 m

Lt = (2 x Ls) + Lc

= (2 x 40) + 439,64

= 519,64 m > JPH =186,252 OK


Karena JPH < Lt maka :

 28,65 xJPH   28,65 x186,252 


E  R' x 1  cos   408,25 x 1  cos   10,487m
 R'   408,25 

2.5.7 Perhitungan Pelebaran di Tikungan Trase 2


Diketahui data :
- Lebar mobil (b) = 2,5 m
101

- Lebar jalan satu jalur = 3,5


6. Tikungan 1
Vr = 70 km/jam
Rrenc = 840 m
a. Pelebaran jalan yang dilewati semi trailer
R1 = Rrenc – lebar jalur
= 840 – 3,5
= 836,5 m
Rc = Ri + 0,5.b
= 836,5 + 0,5 x 2,5
= 837,75 m

Rw =√ √

=√ √

= 838,999 m

= Rw  1,25  Rw  64
2
B

= 838,999  1,25  838,999  64 = 2,624 m


2

ε =b–B
= 2.624 – 2,5
= 0,124 m
b. Untuk Truk

Rw =√ √

=√ √

= 838,999 m

= Rw  1,25  Rc  109,09
2
B

= 838,999  1,25  837,75  109,09


2

= 2,538 m
102

ε =b–B
= 2,538 – 2,5
= 0,03814 m

8. Tikungan 2
Vr = 70 km/jam
Rrenc = 410 m

a. Pelebaran jalan yang dilewati semi trailer


R1 = Rrenc – lebar jalur
= 410 – 3,5
= 406,5 m
Rc = R1 + (0,5.b)
= 406,5 + (0,5 x 25)
= 407,75 m

Rw =√ √

=√ √

= 408,999 m

= Rw  1,25  Rw  64
2
B

= 408,999  1,25  408,999  64


2

= 2,7563 m
ε =b–B
= 2,75637 – 2,5
= 0,124 m

b. Untuk Pelebaran jalan yang dilewati Truk

Rw =√ √
103

=√ √

= 408,999 m

= Rw  1,25  Rc  109,09
2
B

= 408,999  1,25  407,75  109,09


2

= 2,53 m
ε =b–B
= 2,53 – 2,5
= 0,03 m

2.5.8 Diagram Superelevasi


3. Tikungan 1
en =3%
e = 3,2 %
Ls = 40 m
Lc = 275,739 m

Gambar 2.15 Diagram Super Elevasi Tikungan 1


4. Tikungan 2
en =3%
104

e = 6,2 %
Ls = 40 m

Lc = 418,519 m

Gambar 2.16 Diagram Super Elevasi Tikungan 2

4.2.9 Perhitungan Alinyemen Vertikal Trase 2


2. Perhitungan Kelandaian Trase 1
Kelandaian (g1) =

Kelandaian (g2) =

Kelandaian (g3) =

Kelandaian (g4) =

Kelandaian (g5) =

Kelandaian (g6) =

Kelandaian (g7) =
105

Tabel 2.44 Rekapitulasi Kelandaian pada Trase 2

Elevasi
Stasiun Kelandaian
Rencana
m m m
A 62,69 0.00 0
PPV1 62,69 525,00 0
PPV2 77,02 788,68 5,44
PPV3 72,35 1012,93 -2,08
PPV4 72,35 1344,26 0,00
PPV5 91,61 1464,38 16,03
PPV6 91,62 1813,59 0,01
PPV7 66,52 2299,04 -5,17
D 35,60 2650,00 -8,81

3. Perhitungan PPV Trase 1


a. PPV 1
g1 =0%
g2 = 5,4%
Δ1 = | 5,4 - 0 | = 5,4 %
b. PPV 2
g2 = 5,4 %
g3 = -2,1 %
Δ2 = | -2,1– (-5,4) | = 7,52 %
c. PPV 3
g3 = -2,1 %
g4 =0%
Δ3 = | 0 – (-2,1) | = 2,08 %
b. PPV 4

g4 =0%
g5 = 16,03 %
Δ4 = | 16 ,03- 0 | = 16,03%
c. PPV 5
g5 = 16,03%
g6 = 0,01 %
106

Δ5 = | 0,01 – 16,03| = 16,02 %


d. PPV 6
g6 = 0,01 %
g7 = -5,18 %
Δ5 = | -5,18 – 0,01 | = 5,17 %
e. PPV 7
g7 = -8,8 %
gD = 0%
Δ5 = | 0 – (-8,8) | = 8,81 %
Tabel 2.45 Rekapitulasi Detail Aliyemen Vertikal pada Trase 2

Detail Alinyemen Vertikal


PPVi sta PPV Δi
A 0 5,44
1 525,00 7,52
2 264,07 2,08
3 224,30 16,03
4 331,33 16,02
5 121,65 5,18
6 349,21 3,64
7 486,10 8,81
D 352,32 0

1. Perhitungan LV
JPH 2 x1
LV1 = 398

=
= 473,75 m

JPH 2 x 2
LV2 = 398

=
= 655,13 m
107

JPH 2 x3
LV3 = 398

=
= 181,38 m

JPH 2 x 4
LV4 = 398

=
= 1397,14 m

JPH 2 x5
LV5 = 398

=
= 1396,47 m
JPH 2 x 4
LV6 = 398

=
= 415,25 m

JPH 2 x5
LV7 = 398

=
= 317,05 m

Tabel 2.46 Rekapitulasi Perhitungan Lv pada Trase 2

Perhitungan LV
D = JPH 186.26
LV1 473.75
LV2 655.13
LV3 181.38
LV4 1397.14
LV5 1396.67
LV6 451.25
LV7 317.05
108

2. Perhitungan Ev
1
Ev1 = xLv1
800
=
= 3,22 m
2
Ev2 = xLv 2
800
=
= 6,15 m
3
Ev3 = xLv3
800
=
= 0,47 m
4
Ev4 = xLv 4
800
=
= 27,99 m
5
Ev5 = xLv5
800
=
= 27,97 m
4
Ev6 = xLv 4
800
=
= 2,92 m
5
Ev7 = xLv5
800
=
= 1,44 m

Tabel 2.47 Rekapitulasi Perhitungan Ev pada Trase 2

Perhitungan Ev
EV1 3,22
EV2 6,15
109

Lanjutan Tabel 2.47 Rekapitulasi Perhitungan Ev pada Trase 2

EV3 0,47
EV4 27,99
EV5 27,97
EV6 2,92
EV7 1,44

3. Perhitungan PPV
Tabel 2.48 Rekapitulasi Perhitungan VPI pada Trase 2
Elevasi Detail AV
Stasiun Kelandaian (g) Lv Ev
Rencana PPV D
m m % % m m
VPI1 62,69 525,00 5,435 525 7,52 473,754 3,218
VPI2 77,02 788,68 -2,080 264,070 2,08 655,130 6,154
VPI3 72,35 1012,93 0 224,296 16,03 181,375 0,471
VPI4 72,35 1344,26 16,028 331,334 16,02 1397,136 27,992
VPI5 91,61 1464,38 0,005 121,649 5,18 1396,671 27.974
VPI6 91,62 1813,59 -5.171 349,212 3,64 451,253 2.920
VPI7 66,52 2299,04 -8.809 486,099 8,81 317,051 1.441

4. Perhitungan PVC
g1
Elevasi PVC1 = Elev PPV1 - ( 0,5 x Lv1) x
100

= 77 - ( 0,5 x 655,13) x

= 59,19 m
g1
Elevasi PVC2 = Elev PPV2 - ( 0,5 x Lv2) x
100

= 72,35 - ( 0,5 x 181,38) x

= 74,24 m
g1
Elevasi PVC3 = Elev PPV3 - ( 0,5 x Lv3) x
100

= 72,35- ( 0,5 x 1397,14) x

= 72,35 m
110

g1
Elevasi PVC4 = Elev PPV4 - ( 0,5 x Lv4) x
100

= 91,36 - ( 0,5 x 1396,7) x

= 20,58 m
g1
Elevasi PVC5 = Elev PPV5 - ( 0,5 x Lv5) x
100

= 91,62 - ( 0,5 x 451,25) x

= 91,61 m
g1
Elevasi PVC6 = Elev PPV6 - ( 0,5 x Lv6) x
100

= 66,55 - ( 0,5 x 317,05) x

= 75,75 m
g1
Elevasi PVC7 = Elev PPV7 - ( 0,5 x Lv7) x
100

= 35,72- ( 0,5 x 767,84) x

= 69,54 m
Stasiun PVC1 = Stasiun PPV1 - (0,5 x Lv1)
= 798,46- (0,5 x 655,13)
= 461,90 m
Stasiun PVC2 = Stasiun PPV2 - (0,5 x Lv2)
= 1013,03 - (0,5 x 181,38)
= 922,34 m
Stasiun PVC3 = Stasiun PPV3 - (0,5 x Lv3)
= 1344,26 - (0,5 x 1397,14)
= 645,70 m
Stasiun PVC4 = Stasiun PPV4 - (0,5 x Lv4)
= 1467,5 - (0,5 x 1396,7)
= 769,13 m
Stasiun PVC5 = Stasiun PPV5 - (0,5 x Lv5)
= 1813,6 - (0,5 x 451,25)
111

= 1587,97 m
Stasiun PVC6 = Stasiun PPV6 - (0,5 x Lv6)
= 2300,34 - (0,5 x 317,05)
= 2141,81 m
Stasiun PVC7 = Stasiun PPV7 - (0,5 x Lv7)
= 2652,72 - (0,5 x 767,84)
= 2268,80 m

Tabel 2.49 Rekapitulasi Perhitungan PVC pada Trase 2


No Nama Elevasi Stasiun
1 PVC1 59,19 461,90
2 PVC2 74,24 922,34
3 PVC3 72,35 645,70
4 PVC4 20,58 769,13
5 PVC5 91,61 1587,97
6 PVC6 74,75 2141,81
7 PVC7 69,54 2268,80

9. Perhitungan PVT

Elevasi PVT 1 = Elevasi PPV 1 + (0,5 x Lv1 x )

= 77 + ( 0,5 x 655,13) x

= 70,18 m
g2
Elevasi PVT 2 = Elevasi PPV 2 + (0,5 x Lv2 x ( ))
100

= 72,35 + ( 0,5 x 181,38) x

= 72,35 m
g2
Elevasi PVT 3 = Elevasi PPV 3 + (0,5 x Lv3 x ( ))
100

= 72,35 + ( 0,5 x 1397,14) x

= 184,32 m
g2
Elevasi PVT 4 = Elevasi PPV 4 + (0,5 x Lv4 x ( ))
100
112

= 91,36 +( 0,5 x 1396,7) x

= 91,39 m
g2
Elevasi PVT 5 = Elevasi PPV 5 + (0,5 x Lv5 x ( ))
100

= 91,62 + ( 0,5 x 451,25) x

= 79,96 m
g2
Elevasi PVT 6 = Elevasi PPV 6 + (0,5 x Lv6 x ( ))
100

= 66,55 +( 0,5 x 317,05) x

= 52,59 m
g2
Elevasi PVT 7 = Elevasi PPV 7 + (0,5 x Lv7 x ( ))
100

= 35,72 + ( 0,5 x 767,84) x

= 35,72 m
Stasiun PVT 1 = Stasiun PPV 1+ (0,5 x LV1)
= 789,5 + (0,5 x 473,75)
= 1117,03 m
Stasiun PVT 2 = Stasiun PPV 2 + (0,5 x LV2)
= 1013,03 + (0,5 x 655,13)
= 1103,71 m
Stasiun PVT 3 = Stasiun PPV 3+ (0,5 x LV3)
= 1344,26 + (0,5 x 181,38)
= 2042,83 m
Stasiun PVT 4 = Stasiun PPV 4 + (0,5 x LV4)
= 1467,47 + (0,5 x 1397,14)
= 2165,8 m
Stasiun PVT 5 = Stasiun PPV 5 + (0,5 x LV5)
= 1813,6 + (0,5 x 1396,7)
= 2039,22 m
113

Stasiun PVT 6 = Stasiun PPV 6 + (0,5 x LV6)


= 2300,34 + (0,5 x 451,25)
= 2458,87 m
Stasiun PVT 7 = Stasiun PPV 7 + (0,5 x LV7)
= 2652,72 + (0,5 x 317,05)
= 3036,64 m
Tabel 2.50 Rekapitulasi Perhitungan PVT pada Trase 2
No Nama Elevasi Stasiun
1 PVT1 70,18 1117,03
2 PVT2 72,35 1103,71
3 PVT3 184,32 2042,83
4 PVT4 91,39 2165,80
5 PVT5 79,96 2039,22
6 PVT6 52,59 2458,87
7 PVT7 35,72 3036,64

10. Detail Alinyemen Vertikal


Detail alinyemen vertikal pada trase 2 dapat dilihat pada Tabel 2.28
Rekapitulasi PPV pada Trase 2 berikut ini.
Tabel 2.51 Rekapitulasi PPV pada Trase 2

PPV 1
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 94,750 63,202 382,873
X2 189,501 64,747 477,624
X3 Meter 284,252 67,322 572,375
X4 379,003 70,927 667,126
X5 473,754 75,562 761,877
PPV 2
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 131,026 65,330 592,921
X2 262,052 69,497 723,947
X3 Meter 393,078 71,695 854,973
X4 524,104 71,923 985,999
X5 655,130 70,181 1117,026
114

Lanjutan Tabel 2.51 Rekapitulasi PPV pada Trase 2

PPV 3
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 36,275 73,561 958,613
X2 72,550 73,033 994,888
X3 Meter 108,825 72,655 1031,164
X4 145,100 72,429 1067,439
X5 181,375 72,353 1103,714
PPV 4
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 279,427 76,831 925,122
X2 558,854 90,268 1204,55
X3 meter 838,281 112,662 1483,977
X4 1117,709 144,014 1763,404
X5 1397,136 184,323 2042,832
PPV 5
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 279,334 19,720 1048,464
X2 558,668 51,066 1327,798
X3 meter 838,002 73,460 1607,133
X4 1117,337 86,9032 1886,467
X5 1396,671 91,393 2165,801
PPV 6
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 90,250 91,149 1678,216
X2 180,501 89,752 1768,466
X3 meter 270,751 87,421 1858,717
X4 361,002 84,155 1948,967
X5 451,253 79,955 2039,218
PPV 7
Titik
Satuan X Elevasi Stasiun
Pias
X1 63,410 71,240 2205,225
X2 126,820 67,269 2268,636
X3 meter 190,231 62,836 2332,046
X4 253,641 57,942 2395,456
X5 317,051 52,587 2458,867
115

Berikut merupakan grafik alinyemen vertikal PPV1, PPV2, PPV3, PV4, dan
PPV5.

80,00

75,00

70,00

65,00

60,00

55,00

50,00
280,00325,00370,00415,00460,00505,00550,00595,00640,00685,00730,00775,00

PIAS EL

Gambar 2.17 Grafik Alinyemen Vertikal PPV1


80,00

75,00

70,00

65,00

60,00

55,00
450,00505,00560,00615,00670,00725,00780,00835,00890,00945,001000,00
1055,00
1110,00

PIAS EL

Gambar 2.18 Grafik Alinyemen Vertikal PPV2


116

80,00
79,00
78,00
77,00
76,00
75,00
74,00
73,00
72,00
71,00
70,00
780,00 880,00 980,00 1080,00 1180,00 1280,00

EL PIAS

Gambar 2.19 Grafik Alinyemen Vertikal PPV3


190,00
180,00
170,00
160,00
150,00
140,00
130,00
120,00
110,00
100,00
90,00
80,00
70,00
600,00 800,00 1000,00 1200,00 1400,00 1600,00 1800,00 2000,00

EL PIAS

Gambar 2.20 Grafik Alinyemen Vertikal PPV4


117

90,00

75,00

60,00

45,00

30,00

15,00

0,00
750,00 900,001050,001200,001350,001500,001650,001800,001950,002100,00

EL PIAS

Gambar 2.21 Grafik Alinyemen Vertikal PPV5

95,00
93,00
91,00
89,00
87,00
85,00
83,00
81,00
79,00
77,00
75,00
73,00
71,00
69,00
67,00
65,00
1450,00 1550,00 1650,00 1750,00 1850,00 1950,00 2050,00 2150,00 2250,00

EL PIAS

Gambar 2.22 Grafik Alinyemen Vertikal PPV6


118

95,00
90,00
85,00
80,00
75,00
70,00
65,00
60,00
55,00
50,00
45,00
40,00
35,00
30,00
1800,00 1900,00 2000,00 2100,00 2200,00 2300,00 2400,00 2500,00 2600,00 2700,00

EL PIAS

Gambar 2.23 Grafik Alinyemen Vertikal PPV7


119

4.2.10 Koordinasi Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal Trase 2

Gambar 2.24 Koordinasi Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal Trase 2 (Dua)
120

2.6 Koordinasi Alinyemen Horizontal Dan Alinyemen Vertikal


Alinemen vertikal, alinemen horizontal, dan potongan melintang jalan
adalah elemen elemen jalan sebagai keluaran perencanaan haarus dikoordinasikan
sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik dalam arti
memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman dan
nyaman. Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat
memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan
dilalui di depannya sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal.

2.7 Pemilihan trase yang digunakan


Untuk menentukan trase yang akan digunakan, diperlukan perbandingan
antar kedua trase tersebut sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.52 Perbandingan Trase 1 dan Trase 2

No. Tinjauan Trase 1 Trase2

1 Panjang Total Trase 2505 m 2650 m

2 Jumlah Tikungan Horizontal 2 2

3 Jumlah Lengkung Vertikal 5 7

4 Tinggi Galian Max 63,16 m 8,92 m

5 Tinggi Timbunan Max 17,89 m 12, 66 m

6 Kelandaian Jalan Max 1,3% 16%

7 Kondisi Medan Pegunungan Perbukitan


121

Tabel 2.53 Perbandingan Trase 1 dan Kondisi Eksisting dengan


persyaratan Bina Marga 1997

Jenis analisis Syarat min. Eksisting Satuan Keterangan


Lebar lajur 3,5 3,5 m Terpenuhi
Lebar bahu 0.5 1 m Terpenuhi
VLHR 10000-30000 16330,6 smp/hari Terpenuhi
Kecepatan 40-70 70 km/j Terpenuhi
JPH 97,5 142,794 m Terpenuhi
JPM 450 362,738 m Terpenuhi
Jari2 tikungan 160 840 m Terpenuhi
RBS (E ) 1.1 3,026 m Terpenuhi
Superelevasi 1.9 3,2 % Terpenuhi
Lengkung vertikal 80-150 69,2 m Tidak terpenuhi

Tabel 2.54 Perbandingan Trase 2 dan Kondisi Eksisting dengan


persyaratan Bina Marga 1997

Jenis analisis Syarat min. Eksisting Satuan Keterangan


Lebar lajur 3,5 3,5 m Terpenuhi
Lebar bahu 1 1 m Terpenuhi
VLHR 10000-30000 13694,7 smp/hari Terpenuhi
Kecepatan 60-80 70 km/j Terpenuhi
JPH 97,5 186,2573 m Terpenuhi
JPM 450 451,953 m Terpenuhi
Jari2 tikungan 160 840 dan 410 m Terpenuhi
RBS (E ) 3,15 5,1 dan 10,5 m Terpenuhi
Superelevasi 1,9 3,2 dan 6,2 % Terpenuhi
Lengkung vertikal 80-150 101,37 m Terpenuhi

Berdasarkan tinjauan diatas, jarak tempuh trase 1 lebih dekat daripada


trase 2. Pada trase 1, alinyemen horizontal dan vertikal lebih sedikit dibanding
trase 2. Trase1 dan trase 2 memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,
akan tetapi dilihat dari kenyamanan dan keamanan lebih baik trase 2 dibandingkan
dengan trase 1, karena pada trase 1, didapatkan jenis medan adalah pegunungan
sehingga tinggi tanah dasar terlalu tinggi sehingga tidak dimungkinkan untuk
melakukan galian dan timbunan dengan volume dan tinggi galian serta timbunan
yang terlalu besar, mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan, lalu pada
122

Trase 2 didapatkan jenis medan perbukitan dengan volume galian dan timbunan
yang lebih kecil dengan perbandingan galian:timbunan sebesar 1,18 dan tinggi
galian serta timbunan maksimum lebih kecil dari Trase 1. Dari segi biaya pun
untuk galian dan timbunan pada trase 2 akan lebih minimum dibandingkan trase
1. Sehingga pemilihan trase yang digunakan pada pembuatan jalan baru ini yaitu
trase 2, karena adanya pertimbangan-pertimbangan diatas.

Anda mungkin juga menyukai