Anda di halaman 1dari 4

5/23/2018 15008124Adrian Akbar Pratama-slidepdf.

com

ANALISIS TUNDAAN PADA SIMPANG BERSINYAL


STUDI KASUS: SIMPANG DAGO

Adrian Akbar Pratama


NIM 15008124

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan


Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK

Permasalahan transportasi di Kota Bandung relatif tinggi. Hal yang cukup dirasakan antara

lain tingginya tingkat kemacetan di Kota Bandung yang menyebabkan semakin tingginya
waktu tempuh yang dibutuhkan dalam melakukan pergerakan. Permasalahan nilai tundaan
yang tinggi tersebut secara umum sering terjadi antara lain di beberapa persimpangan di Kota
Bandung. Salah satu persimpangan yang cukup mengalami permasalahan seperti yang telah
disebutkan sebelumnya adalah Simpang Dago. Kinerja eksisting Simpang Dago, khususnya
nilai tundaan, pada jam puncak pagi, siang, dan sore hari dianalisis dengan menggunakan
metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Untuk memperbaiki kinerja tersebut, perlu
dilakukan beberapa solusi alternatif perubahan dengan tujuan meningkatkan kapasitas yang
ada. Beberapa solusi alternatif yang disekenariokan untuk memperbaiki persimpangan ini,
terutama pada pendekat Utara, antara lain dengan pengurangan hambatan samping,
 penambahan lebar pendekat, serta pengaturan ulang waktu sinyal.

Kata Kunci : Simpang Dago, Kinerja, Tundaan, Alternatif Perubahan

PENDAHULUAN

Bandung sebagai salah satu kota besar di kebutuhan tersebut, masyarakat di kota ini
Indonesia telah berkembang dengan cukup melakukan pergerakan dari suatu tempat
 pesat. Hal ini dapat dilihat dari ke tempat yang lain. Hal ini menimbulkan
 peningkatan jumlah penduduk, suatu kegiatan transportasi. Permasalahan
 peningkatan PDRB, pembangunan dan transportasi di Kota Bandung relatif tinggi.
 pengembangan di beberapa wilayah di Hal yang cukup dirasakan antara lain
Kota Bandung, serta peningkatan jumlah tingginya tingkat kemacetan di Kota
 pendatang maupun wisatawan ke Kota Bandung yang menyebabkan semakin
Bandung. Perkembangan Kota Bandung tingginya waktu tempuh yang dibutuhkan
yang semakin besar diiringi dengan dalam melakukan pergerakan. Banyak hal
semakin banyaknya sistem kegiatan yang yang menjadi penyebab meningkatnya
terjadi di kota tersebut. Hal ini juga waktu tundaan yang mengakibatkan waktu
menyebabkan semakin banyaknya pelaku tempuh dalam pergerakan transportasi
kegiatan yang beraktivitas di Kota meningkat. Permasalahan tersebut secara
Bandung. Pelaku kegiatan tersebut adalah umum sering terjadi antara lain di
masyarakat asli Kota Bandung dan juga  beberapa persimpangan di Kota Bandung.
 pendatang ataupun wisatawan yang berasal Salah satu persimpangan yang cukup
dari daerah lain. Untuk melakukan mengalami permasalahan seperti yang
kegiatan dalam rangka pemenuhan telah disebutkan sebelumnya adalah

http://slidepdf.com/reader/full/15008124-adrian-akbar-pratama-561d5dbcc0dd3 1/4
5/23/2018 15008124Adrian Akbar Pratama-slidepdf.com

Simpang Dago. Simpang Dago merupakan terkadang membutuhkan waktu yang


 persimpangan bersinyal antara Jl. Ir. H. cukup lama saat berada di persimpangan
Djuanda, Jl. Dipati Ukur, dan Jl. Siliwangi. ini. Di samping itu, aktivitas di samping
Di persimpangan bersinyal ini sering  jalan kerap kali juga memberikan
terjadi tundaan yang cukup tinggi terutama kontribusi yang tinggi pada tundaan dan
 pada jam puncak. Hal tersebut kemacetan yang terjadi.
menyebabkan pelaku pergerakan

ANALISIS DENGAN METODE MKJI

Kinerja simpang eksisting, khususnya menggunakan lembar kerja (worksheet )


tundaan, dianalisis dengan menggunakan menurut MKJI. Berdasarkan hasil
metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia.  perhitungan, kinerja eksisting Simpang
Prosedur perhitungan dilakukan dengan Dago dapat dilihat pada TABEL 1.

TABEL 1

Kend. Tundaan
Arus Lalu Panjang Tundaan
Jam Kode Kapasitas Derajat Terhenti Simpang
Lintas Antrian rata-rata
Puncak endekat (smp/jam) Kejenuhan rata-rata rata-rata
(smp/jam) (meter) (det/smp)
(stop/smp) (det/smp)

U 1551 1600 0,97 460,00 65,86


Pagi S 619 896 0,69 126,67 62,47
0,94 69,33
hari T 240 587 0,41 32,35 43,39
B 496 520 0,95 142,86 105,01
U 1394 1600 0,87 336,00 43,83
Siang S 1021 896 1,14 550,00 341,85
1,93 327,10
hari T 284 587 0,48 41,18 44,84
B 777 520 1,49 866,67 985,53
U 1447 1600 0,90 368,00 49,59
Sore S 984 896 1,10 456,67 271,60
2,14 402,69
hari T 295 587 0,50 44,12 45,13
B 871 520 1,67 1166,67 1323,40

EVALUASI ALTERNATIF PERUBAHAN

Berdasarkan perhitungan kondisi eksisting    Pengaturan hambatan samping


 pada Simpang Dago, maka dinilai perlu    Penambahan lebar pendekat
dilakukan evaluasi terhadap kinerja    Pengaturan waktu sinyal
simpang tersebut. Untuk lebih
meningkatkan kinerja simpang, khususnya Berdasarkan analisis yang dilakukan
memperkecil nilai tundaan yang terjadi, terhadap skenario penerapan solusi
 beberapa alternatif perubahan
dilakukan. Alternatif-alternatif dapat
perubahan alternatif tersebut, alternatif pengaturan
hambatan samping dan penambahan lebar
tersebut antara lain:

http://slidepdf.com/reader/full/15008124-adrian-akbar-pratama-561d5dbcc0dd3 2/4
5/23/2018 15008124Adrian Akbar Pratama-slidepdf.com

 pendekat dinilai merupakan kombinasi kombinasi alternatif pengaturan hambatan


yang cukup baik untuk diterapkan. samping dan penambahan lebar pendekat
Perbandingan antara kondisi eksisting dan dapat dilihat pada TABEL 2.
hasil perhitungan terhadap penerapan

TABEL 2
Tundaan Tundaan
Panjang Panjang Tundaan Tundaan
Kapasitas Kapasitas Simpang Simpang
Jam Kode Antrian Antrian rata-rata rata-rata
Eksisting Alternatif rata-rata rata-rata
Puncak Pendekat Eksisting Alternatif Eksisting Alternatif
(smp/jam) (smp/jam) Eksisting Alternatif
(meter) (meter) (det/smp) (det/smp)
(det/smp) (det/smp)

U 1600 3636 460,00 109,09 65,86 26,13

Pagi
S 896 896 126,67 126,67 62,47 62,47
hari
69,33 48,75
T 587 587 32,35 32,35 43,39 43,39

B 520 520 142,86 142,86 105,01 105,01

U 1600 3636 336,00 96,36 43,83 25,47

Siang
S 896 896 550,00 550,00 341,85 341,85
hari
327,10 320,09
T 587 587 41,18 41,18 44,84 44,84

B 520 520 866,67 866,67 985,53 985,53

U 1600 3636 368,00 101,82 49,59 25,71

Sore S 896 896 456,67 456,67 271,60 271,60 402,69 393,48


hari
T 587 587 44,12 44,12 45,13 45,13

B 520 520 1166,67 1166,67 1323,40 1323,40

SIMPULAN

Berdasarkan analisis persimpangan Beberapa solusi alternatif perubahan yang


 bersinyal dengan menggunakan metode diajukan antara lain sebagai berikut:
Manual Kapasitas Jalan Indonesia pada
  
Simpang Dago, diperoleh nilai tundaan Mengurangi
cukup tinggiHambatan Samping Utara
pada pendekat yang
simpang rata-rata pada jam puncak pagi,
siang, dan sore hari adalah sebesar 69,33 dengan cara melarang kendaraan,
det/smp, 327,10 det/smp, dan 402,69 khususnya angkutan umum, untuk stop
det/smp. Kondisi kinerja simpang / berhenti pada samping jalan di
eksisitng, khususnya kinerja pendekat  pendekat Utara dan memindahkan
Utara, pada Simpang Dago dianggap aktivitas naik-turun penumpang pada
kurang cukup baik. Oleh karena itu,  jalan keluar pendekat utara, melarang
dilakukan evaluasi untuk mencari beberapa kegiatan kaki lima pada samping jalan,
alternatif yang dapat diterapkan untuk dan memfasilitasi pejalan kaki untuk
membuat kinerja, pada pendekat Utara menyeberang.
khsusnya, dan perimpangan bersinyal 
  Memperbesar lebar pendekat Utara
tersebut umumnya, menjadi lebih baik. seoptimal mungkin.

http://slidepdf.com/reader/full/15008124-adrian-akbar-pratama-561d5dbcc0dd3 3/4
5/23/2018 15008124Adrian Akbar Pratama-slidepdf.com

   Mengatur ulang waktu sinyal. Secara umum, Simpang Dago telah


mengalami kondisi kejenuhan yang relatif
Setelah melakukan analisis persimpangan tinggi. Beberapa alternatif yang diajukan
dengan beberapa alternatif yang diajukan  pada dasarnya tidak terlalu memberikan
tersebut, maka kombinasi alternatif  perbaikan yang cukup signifikan pada
 pengurangan hambatan samping dan kinerja simpang secara keseluruhan. Hal
 pelebaran jalan dinilai sebagai solusi yang ini disebabkan karena arus lalu lintas yang
cukup tepat untuk memperbaiki kinerja melalui persimpangan tersebut relatif
 pendekat Utara dan persimpangan secara cukup besar dibandingkan kapasitas yang
umum. Sedangkan untuk waktu sinyal, tersedia.
 pengaturan eksisting dinilai telah cukup
 baik tanpa harus dilakukan perubahan. Pada penelitian ini, upaya yang dilakukan
Dengan penerapan kombinasi alternatif adalah dengan berusaha meningkatkan
 pengurangan hambatan samping dan kapasitas yang ada, khususnya pada
 pelebaran jalan  tersebut , secara umum  pendekat Utara, yang dianggap masih
nilai tundaan simpang rata-rata mengalami mampu untuk dioptimalkan. Dan dengan
cukup perbaikan pada jam puncak pagi,  penerapan kombinasi alternatif ini,
siang, dan sore hari, yaitu menjadi sebesar   diharapkan kinerja simpang secara umum
48,75 det/smp, 320,09 det/smp, dan 393,48 maupun kinerja pendekat Utara dapat
det/smp. ditingkatkan menjadi lebih baik.

REFERENSI

Departemen Pekerjaan Umum. 1997.


 Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
Jakarta.

Fachruddin, Andi A. dan Sabrina, A.L.


(2007).  Analisis Tundaan Pada
Simpang Bersinyal. Studi Kasus: Kaki
Simpang Pasirkaliki Bandung Jawa
 Barat . Tugas Akhir Sarjana Program
Studi Teknik Sipil ITB. Bandung.

Putra, Stefan A. (2010).  Manajemen Lalu


 Lintas di Persimpangan Ciumbuleuit .
Tugas Akhir Sarjana Program Studi

Teknik Sipil ITB. Bandung.


Salter, Richard J. (1976).  Highway Traffic
 Analysis and Design. London: The
Macmillan Press Ltd. 

http://slidepdf.com/reader/full/15008124-adrian-akbar-pratama-561d5dbcc0dd3 4/4

Anda mungkin juga menyukai